Anda di halaman 1dari 3

1.

Relaps
2. Bagaimana membuat perencaanan tentang relaps
Rpk : masalahnya yang khas terjadinya dimana ketidakmampuan seseorang tdk mampu
mengontrol emosi (marah) krn kerusakan preceptor A dan B.
Penyebab : BIP, PSIKO, SOSIAL
TANDA GEJALA KHAS :
BELUM MENGAMUK DAN MENUNJUKAN TANDA GEJALA MENGAMUK, DAN
YANG TELAK MELAKUKAN PK (SAAT TENANG SETELAH DIPASANG
RESTRAINT)
VERBAL : KERINGAT BANYAK, MELOTOOT, MENGEPALKAN TANGAN,
MENGGERETAKKAN GIGI, NON VERBAL : KELIHATAN KESAL
MENGAJARKAN MEMANAJEMEN PERILAKU MARAH
MENGAJARKAN TEKNIK NAPAS DALAM, AJARKAN PASIEN MENGUNGKAPKAN
MARAH DG ASERTIF (membantu pasien utk mengenali marah (mengetahui bila dirinya
sedang marah), mengungkapkan marah dengan tidak menyakiti dr sendiri/org lain)
Minum obat Wajib

PK ; PASIEN AMUK (SEDANG TERJADI/DLM PROSES), SIFAT VERBAL : PASIEN


KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI KRN
Halusinasi penglihatan (riw penggunaan obat zat adiftif (pecandu berat) krna ada kesalahan pada
otak)
Masalah : Persepsi sensori pada 5 persepsi (penglihatan,
Tanda dan gejala yang melibatkan 5 persepsi sensori (penglhatan, perbaan.
Tanda gejala khas :
Pendengaran : menyakini mendengar sesuatu tanpa orang lain mendengar
Penglihatan : menyakini melihat poster sedangkan orang lain tdk melihat
Perabaab : merasakan adanya sebut di tangan, padahal tidak ada semut di tangan
Tahap halusiansi :
1. Condemi : sering mendengar (1 hr ada 4x mencium darah)
2. Comforthing : nyaman dg halusinasinya (merasa tdk terganggu)
3. Controlling : persepsi sesosi sudah tdk relevan dg kenyataan (mencum darah trs-menerus)
4. Conquering : sudah menaglami gg menilai lingkungannya (ini nyata atau tdk, bau amis
ada/tidak ada): pasien sudah apatis dikuasi oleh halusinasi dan tdk kooperatif shg
mengakibatkan isos, defisit perawatan diri
Cara mengkaji
1. Jenis halusianasinya apa,
2. Kaji isi halusinasi (bunuh diri),
3. kaji waktu halusinasi (malam, siang, pagi dna kapan: saat
4. frekuensi (berapa sering halu itu muncul dlm 1 hari,
5. situasi apa yg membuat halu muncul : sendiri
6. kaji respon pasien thdp pasien : utk mengetahui 4 tahapan
7. kaji upaya yg sudah dilakukan apsien saat halu muncul : diam saja atau melawar halu atau tdk
merasa terganggu/terganggu tau merasa nyaman/menikmati halu

tujuan melatih pasien utk untuk menegnal kemudian mengontrol halusinasi


cara :
1. mengenal halusinasi,
2. latih cara mengontrol (menghardik: pergi2 kamu tdk nyata)
3. minum obat,
4. bercakap-cakap(berkomunikasi),
5. melakukan kegiatan sehari-hari (aktivitas)

Ansietas (cema situ baik : krn mekanisme pertahakan pada mekanisme yg mengancam)
Cemas yg tdk baik : cemas dan khawatir tdk jelas, tdk bisa didefiniskan, dan seseorang merasa
tdk nyaman, berlangsung >14 hari
Penyebab : krn dirawat di rs, ancaman thp bencana, kematian

Tanda gejala : tanda traumatic (berkeringat, gelisah mondar mandir (objektif), ke toilet mondar
mandir, tangan tremor (objektif), tampak tegang (objektif), mengluh tdk nafsu mkn, sakit kepala,
sulit tdr, lemas)
Utk mengatasi ansietasnya, utk mengontrol :
1. kenali ansietas (penyebab, tanda gejala)
2. bantu melakukan teknik relakasasi (tarik napas dlm dan distraksi (berbicaa, menyapu,
mengepel), hipnotis 5 jari, mendengarkan lagu rohani
pada pasien psikososial: gg citra tubuh
masalah utama : ada rasa tdk puas thdp tubuhnya karena perubahan tubuh (ukuran, bentuk dan
juga fungsi)
peneyebab : penyakit
tanda gejala khas : dia akan menghindari pada bagian, menyembunyikan bagian tubuh yg tdk
dia suakai, secara subjektif dia akan mengucapkan penolakan pada bagian tubuh yg hilang,
perasaan negatif yang selalu muncul pada bagian tubuhnya (krn amputasi)
tujuan : membantu dia mengapirmasi/menerima perubahan tubuhnya
1. kaji bagian tubuh mana yg tdk dia sukai,
2. mengapa gg citra tubuh itu terjadi ke dia,
3. diskusikan pandangan dan harapan dia thdp citra tubuhnya,
4. latih pasien utk menggunakan bagia tubuh yg sehat (apirmasi)
5. bantu dia utk bsa merawat pd bagai tubuh yg tdk dia sukai
ketidakberdayaan : persepsi apapun yg dilakukan tdk akan mempengaruhi hasil secara
bermakna, kurang dapat mengendalikan kondisi/situasi tersebut (contoh : pasrah dan ada usaha
yg dilakukan)
tanda khas: ungkapan frustasi (aduh saya gak ngerti)
tujuan : mengatasi ketidak berdayaan
tindkan : menidentifikasi pikiran yg tdk rasional terkait, menatasi ketidakberdayaannya,
apa yg bisa dia kendalikan atau tdk bisa kendalikan, bantu dia menggunakan hal-hal yg
bisa dikendalikan, manajemen
keputusasaan : tdk ada alternative pemecahan apapun dan tidak mampu memobilisasi energy
apapun utk menyelesaikan masalah (contoh: tidak ada usaha)
tanda khas : ungkapan pesimis
tujuan : mengatasi keputusasaan
tindakan : mengkaji keputusasaan, bantu utk mengidentifikasi apa saja kemmpuan yg masih di
miliki, latih dia untuk bisa hidup sosial (bersama org lain) dan kehidupan seahri-hari (menyapu,
mencuci)
ketidakefektifan koping : ketidakmampuan seseorang menilai scr valid (kondisi ini krn apa):
terjadi pada orang yang perfeksionis
tanda khas : sllu ada ungkapan mengeluh tdk mampu mengatasi situasi ini dan merasa tidak ada
yang membantu dia, dan dia mengeluh tidak dapat memenuhi kebutuhan yang dia alami
kaji, informasikan atau beri pengetahuan, upaya dan rencana apa yg sudah dia lakukan,
latih dia menguanakan cara yg sudah dia pilih (upaya dan rencana apa yg masih dia
punya), latih dia meminta bantuan dr orang disekitarnya
Distress Spiritual: sebuah kondisi keadaan menderita akibat ketidakmpuan memaknai hidup
(terkait hubungan dg dr sendr, dan lingkungan, dunia, bahkan Tuhan)
Ciri khas : mengeluh menderita, sllu memprtanyakan makna hidup (apa guna saya utk hdp),
merasa tdk dicintai oleh siapapun, merasa bersalah, sellau menolak apa yg terjadi dlm hdpnya
Penyebabnya : penyakit yang dialami, proses pengobatan yg lama (tbc, hiv/aids)
Tujuan : membantu pasien menyadari makna hidup
1. Dapat menyampaikan penderitaannya
2. Dapat memaknai hidupnya kembali
TINDAKAN :
Kaji yg dia alami (distress spiritual), diskusikan kepercayaan nya thdp kekuatan yg maha kuasa,
diskusikan makna hidup itu bagaimana, diskusikan makna ttg kehidupannya sehari-hari (contoh :
coba kamu lihat org diluar sana, ada banyak yg tidak dpat direhabilitasi atau berobat disini), latih
lakukan agama dg baik, dan akhirnya puji dia
TANDA DAN GEJALA khas : Menolak dg pemuka agama krn dia malas berbicara ttg Tuhan,
gelisah, tdk dapat tdr (insomnia), pola religiusnya berubah
Manajaemen obat pd pasien relaps : tidak dapat meneglola atau mengatur tentang penggunaan
obat dan dosis
Krn pola keluarga tdk bagus, kurnagnya pengetahuan, ketidakefektifan kesehatan thdp
manajemen obat
Tujauan : membantu mengenali dan efektif menggunakan obat (12 benar), tau fungsi, efek
samping
Intervensi :

Waham: masalah

Anda mungkin juga menyukai