Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2502 – 3624 Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik....

Penentuan Karyawan Terbaik Dengan Metode


Simple Additive Weighting (PDAM Tirta Silaupiasa)
Mahrizal Masri
Institut Teknologi Medan
mahrizal masri@yahoo.com

Abstrak

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak dalam
meningkatkan dedikasi dan kinerjanya. Namun pada kenyataannya PDAM Tirta Silaupiasa masih belum
optimal dalam pelaksanaan penentuan karyawan terbaik, hal ini disebabkan karena belum tersedianya media
yang dapat memproses penilaian karyawan dan memberikan rekomendasi dalam penentuan karyawan terbaik.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui prosedur penilaian dan penentuan karyawan terbaik serta untuk
menghasilkan sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik berdasarkan kebutuhan PDAM Tirta
Silaupiasa tersebut. Dalam menentukan karyawan terbaik, sistem menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW) dengan menggunakan kriteria-kriteria yang sudah digunakan di PDAM Tirta Silaupiasa
tersebut yaitu kualitas kerja, kedisiplinan, semangat kerja dan kerjasama.Sistem ini dikembangkan dengan
bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengolah data karyawan
mulai dari proses karyawan masuk, proses penilaian karyawan, proses penentuan karyawan terbaik, sampai
dengan proses pembuatan laporan nilai karyawan.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting (SAW), Penentuan Karyawan Terbaik.

Pendahuluan menentukan nilai bobot untuk setiap atribut


kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan
Pada perusahaan, Salah satu elemen yang sangat yang akan menyeleksi alternatif terbaik, alternatif
penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). yaitu kriteria-kriteria yang ditentukan. Dengan
Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat metode perangkingan diharapkan lebih tepat dan
mempengaruhi aspek-aspek penentu keberhasilan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan
kerja dan pencapaian target dari perusahaan bobot yang sudah ditetapkan sehingga dapat
tersebut. Karenanya jika SDM dapat diorganisir menentukan siapa yang lebih berhak mendapat
dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat penghargaan tersebut. Aplikasi ini diharapkan
menjalankan semua proses usahanya dengan baik. dapat membantu perusahaan dalam mengukur
kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat
Kabupaten Asahan adalah salah satu daerah yang berkembang dengan pesat sesuai visi dan misi
terdapat di Sumatera Utara, didalam daerah perusahaan tersebut.
tersebut ada banyak instansi Pemerintahan Daerah
atau SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Menurut (Afshari Alireza, Mojahed Majid, dan
diantaranya adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Mohd Yusuff Rosnah, 2010) dalam “Simple
Minum). PDAM Tirta Silaupiasa melakukan Additive Weighting Approach to Personnel
penentuan karyawan terbaik untuk memacu Selection Problem” keterbatasan dari jurnal
semangat karyawan dalam meningkatkan dedikasi tersebut bahwa Simple Additive Weighting (SAW)
dan kinerjanya. Pemilihan karyawan terbaik mengabaikan fuzziness of executives selama proses
dilakukan secara periodik akan tetapi belum pengambilan keputusan. Selain itu, beberapa
optimal dalam pelaksanaannya. PDAM Tirta kriteria dapat memiliki struktur kualitatif atau
Silaupiasa mendapat kendala dalam memutuskan memiliki struktur yang tidak pasti dan tidak dapat
karyawan yang akan diprioritaskan. Kendala yang diukur dengan tepat. Dari Informasi diatas dapat
dihadapi adalah manager SDM tidak menggunakan ditarik kesimpulan bahwa penulis akan melengkapi
metode yang dapat menangani permasalahan penerapan metode SAW dengan menggunakan
prioritas dengan banyak kriteria. Selain itu, sering perhitungan nilai kualitatif dan normalisasi.
kali SDM kesulitan memilih karyawan terbaik
dikarenakan banyaknya karyawan yang dinilai. Hal Metodologi Penelitian
ini menjadi sebuah kekurangan untuk menentukan
tepat atau tidaknya seseorang terpilih sebagai Metode pengumpulan data secara menyeluruh
karyawan terbaik. menggunakan 2 tahapan, diantaranya ialah
wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah
Metode yang digunakan untuk seleksi karyawan yang timbu atau dialami langsung oleh yang
dipilih metode SAW, karena metode ini bersangkutan. Dalam keinginan ini diajukan

36 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016


Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik.... ISSN : 2502 – 3624
𝑛
pertanyaan lisan dalam usaha untuk melengkapi
data - data yang akan diperoleh. Wawancara 𝑉i = 𝑤𝑗 𝑟𝑖𝑗 … . … … … … … (1)
dilakukan pada bagian – bagian yang terkait 𝑗 =1
dengan Sistem Penunjang Keputusan karyawan
V =W x R… … … … … … .(2)
terbaik.

Dan observasi, penulis melakukan observasi yaitu


dengan:
dengan melihat secara langsung cara kerja bagian
V = Nilai Matriks
yang terkait degan pencatatan hasil – hasil kegiatan
w = Matriks rating kepentingan (bobot)
yang dilakukan, setelah itu penulis diberikan
r = rating
kesempatan untuk melihat metode yang dilakukan
dalam penentuan karyawan terbaik.
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
Hasil dan Pembahasan alternatif Ai lebih terpilih. Setelah tujuan dan
alternatif keputusan telah didapatkan, langkah
Metode SAW (Simple Additive Weighting) selanjutnya adalah mengidentifikasi kmpulan
merupakan metode yang sudah dikenal dan kriteria.
banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi
MADM (Multiple Atribute Decission Making). Penilaian Kriteria dan Alternatif Metode SAW
MADM (Multiple Atribute Decission Making)
adalah suatu metode yang digunakan untuk Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan
mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk
dengan kriteria tertentu inti dari MADM terbagi berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala
dari tiga pendekatan yaitu mencari nilai bobot terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai
atribut, pendekatan subjektif dan objektif serta dan definisi pendapat kualitatif dari skala
pengintegrasiannya. Metode ini mengharuskan perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 1.
pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap
atribut. Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan
Berpasangan
Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating Intensitas Keterangan
yang dapat dibandingkan lintas atribut bobot dan Kepentingan
tiap atribut. Rating tiap atribut telah melewati 1 Kedua elemen sama
proses normalisasi sebelumnya. Metode SAW pentingnya
dikenal sebagai istilah penjumlahan terbobot. 3 Elemen yang satu sedikit
Konsep dasar metode SAW adalah mencari lebih penting daripada
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada elemen yang lainnya
setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW 5 Elemen yang satu lebih
membutuhkan proses normalisasi matriks penting daripada yang
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat lainnya
diperbandingkan dengan semua rating alternatif 7 Satu elemen jelas lebih
yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi mutlak penting daripada
tersebut adalah sebagai berikut: elemen lainnya
9 Satu elemen mutlak penting
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari daripada elemen lainnya
alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai
j=1,2,...,n. pertimbangan-pertimbangan
yang berdekatan
𝑥𝑖𝑗
Jika 𝑗 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝑀𝑎𝑥 𝑥𝑖𝑗 Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan
𝑟𝑖𝑗 = pembuat keputusan dengan menilai tingkat
𝑀𝑖𝑛 𝑥𝑖𝑗 kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya.
Jika 𝑗 𝑐𝑜𝑠𝑡
𝑥𝑖𝑗 Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari
level hirarki paling atas yang ditujukan untuk
memilih kriteria, misalnya A, kemudian diambil
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2,
diberikan sebagai: dan A3. Maka susunan elemen-elemen yang
dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada
Tabel 2.

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 37


ISSN : 2502 – 3624 Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik....

Tabel 2. Contoh Matriks Perbandingan Tabel 3. Bobot Penilaian Karyawan Terbaik


Berpasangan
Kriteria Bobot
No Keterangan
A1 A2 A3 Penilaian Preferensi
A1 1 Menilai berapa
jumlah dan
A2 1
bagaimana
A3 1 Kualitas Sangat kualitas
1.
Kerja Tinggi pekerjaan yang
telah
Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar diselesaikan
elemen digunakan skala bilangan dari 1 sampai 9 karyawan.
seperti pada Tabel 1., Penilaian ini dilakukan oleh Menilai
seorang pembuat keputusan yang ahli dalam Sangat
2. Disiplin ketaatan hadir
bidang persoalan yang sedang dianalisa dan Tinggi
di tempat kerja.
mempunyai kepentingan terhadapnya. Menilai
motivasi secara
Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya terus menerus
sendiri maka diberi nilai 1. Jika elemen i dalam
dibandingkan dengan elemen j mendapatkan nilai Semangat pelaksanaan
tertentu, maka elemen j dibandingkan dengan 3. Cukup
Kerja tugas dan
elemen i merupakan kebalikannya. antusiasme
untuk
Dalam metode SAW ini, penilaian alternatif dapat pengembangan
dilakukan dengan metode langsung (direct), yaitu dirinya.
metode yang digunakan untuk memasukkan data
Menilai tingkat
kuantitatif. Biasanya nilai-nilai ini berasal dari
kemampuan
sebuah analisis sebelumnya atau dari pengalaman
bekerjasama
dan pengertian yang detail dari masalah keputusan
dengan atasan
tersebut. Jika si pengambil keputusan memiliki 4. Kerjasama Cukup
dan rekan kerja
pengalaman atau pemahaman yang besar mengenai
dalam
masalah keputusan yang dihadapi, maka dia dapat
melaksanakan
langsung memasukkan pembobotan dari setiap
tugas.
alternatif.
Dari bilangan fuzzy bobot yang telah ditentukan
Kelebihan dari model SAW (Simple Additive dapat dikonversikan ke bilangan crips : Sangat
Weighting) dibandingkan dengan model Rendah (SR) =0; Rendah (R)=0,25; Cukup
pengambilan keputusan yang lain terletak pada (C)=0,5; Tinggi (T)=0,75; dan Sangat Tinggi
kemampuannya untuk melakukan penilaian secara (ST)=1;
lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria
dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain Formula Penentuaan Karyawan Terbaik
itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik Formula penentuan karyawan terbaik merupakan
dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya rumus yang digunakan untuk menjumlahkan nilai
proses perankingan setelah menentukan nilai bobot dari setiap kriteria yang telah di normalisasikan
untuk setiap atribut. terlebih dahulu. Adapun formula yang digunakan
adalah :
Analisa Penentuan Karyawan Terbaik
Jumlah Nilai Setiap Kriteria (1,2,3,4) = Nilai
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan PDAM Tirta Kriteria × bobot (%)
Silaupiasa dalam penentuan karyawan terbaik,
maka ditetapkan kriteria-kriteria yang dinilai
dalam proses penentuan karyawan terbaik. Adapun Perancangan Sistem
tabel penilaian penentuan karyawan terbaik
ditunjukkan pada Tabel 3. Perancangan sistem merupakan bagian dari
Identifikasi kriteria pembobotan nilai karyawan tahapan metodologi pengembangan suatu
terbaik PDAM Tirta Silaupiasa Kisaran, dapat perangkat lunak, tahapan ini dilakukan setelah
dilihat dibawah ini; melalui tahapan analisis. Perancangan sistem disini
C1 = Kualitas Kerja bertujuan untuk memberikan gambaran secara
C2 = Disiplin Kerja terperinci mengenai sistem apa yang akan
C3 = Semangat Kerja dibangun, dimana pada tahap perancangan ini akan
C4 = Kerjasama digambarkan rancangan sistem yang akan

38 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016


Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik.... ISSN : 2502 – 3624

dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam Pengujian Sistem


suatu bahasa pemrograman. Pengujian Sistem Penunjang Keputusan penentuan
karyawan terbaik berbasis web di PDAM Tirta
Diagram Konteks Silaupiasa Kisaran merupakan tahap paling penting
Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur dimana sistem yang sudah dirancang,
analisis. Pendekatan struktur ini untuk diimplementasikan untuk menghasilkan sistem
menggambarkan sistem secara garis besar atau sesuai yang diinginkan. Semua rencana ini
secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini digunakan untuk mempermudah dalam penjabaran
sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sistem ke dalam bahasa pemrograman.
sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan
yang ingin dihasilkan. Diagram konteks Sistem Tampilan Halaman Login Ke Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Halaman login ke sistem ini merupakan halaman
Terbaik Di PDAM Tirta Silaupiasa Kisaran dapat yang berfungsi sebagai security sistem dan juga
dilihat pada Gambar 1. berfungsi untuk mengidentifikasi user yang
mengakses halaman administrator sistem. Adapun
tampilannya dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 1. Diagram Konteks


Gambar 3. Tampilan Halaman Login Ke Sistem
Entity Relationship Diagram (ERD)
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan
Tampilan Halaman Index
perancangan database yang akan digunakan beserta
Halaman index ini merupakan halaman yang
strukturnya. Rancangan database sistem yang
tampil pertama sekali pada saat user mengakses
dibuat berupa Entity Relational Diagram (ERD),
sistem dan merupakan antarmuka awal. Adapun
yaitu alat untuk merepresentasikan model data
tampilan halaman index dapat dilihat pada Gambar
yang ada pada Sistem Pendukung Keputusan
4.
PDAM Tirta Silaupiasa, dimana dalam sebuah
pembuatan sistem ini sangat penting untuk
merancang Entity Relational Diagram atau
rancangan sistem database.

Entity Relationship diagram dari sistem pendukung


keputusan penentuan karyawan terbaik PDAM
Tirta Silaupiasa Kisaran berbasis web dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 4. Tampilan Halaman Index

Tampilan Halaman Olah Data User


Tampilan halaman olah data ini merupakan
halaman yang digunakan oleh user untuk
mengelola data user valid yang akan menggunakan
sistem, untuk mengakses halaman ini user dapat
mengklik link data user yang terdapat pada
halaman administrator sistem. Adapun tampilan
halaman olah data ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 39


ISSN : 2502 – 3624 Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik....

Tampilan Halaman Laporan Hasil Penilaian


Karyawan Terbaik

Halaman laporan ini berisi tentang informasi hasil


penilaian karyawan terbaik, untuk mengakses
halaman ini user mengklik link print pada halaman
data SPK. Adapun tampilan halaman laporan ini
dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 5. Tampilan Halaman Olah Data User

Tampilan Halaman Olah Data Karyawan


Tampilan halaman olah data ini merupakan
halaman yang digunakan oleh user untuk
mengelola data calon karyawan terbaik PDAM
Tirta Silaupiasa Kisaran, untuk mengakses
halaman ini user dapat mengklik link data calon
yang terdapat pada halaman administrator sistem. Gambar 8. Tampilan Halaman Laporan Hasil
Adapun tampilan halaman olah data ini dapat Penilaian Karyawan Terbaik
dilihat pada Gambar 6..
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai


berikut:
1. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan
penentuan karyawan terbaik berbasis web di
PDAM Tirta Silaupiasa Kisaran ini telah
mempermudah keputusan manager PDAM
Tirta Silaupiasa Kisaran dalam menetapkan
penentuan karyawan terbaik tepat kepada
karyawan yang sesuai dengan kriteria-kriteria
yang dibutuhkan oleh tiap-tiap objek
penempatan.

Gambar 6. Tampilan Halaman Olah Data 2. Dengan adanya Sistem Penunjang Keputusan
Karyawan penentuan karyawan terbaik ini maka dapat
menunjang dan meningkatkan kenerja
Tampilan Halaman Laporan Calon Karyawan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Terbaik
3. Dengan menggunakan sistem yang berbasis
Halaman laporan ini berisi tentang web dapat mempercepat dan mempermudah
informasi calon karyawan terbaik PDAM Tirta proses penginformasian tentang penentuan
Silaupiasa Kisaran, untuk mengakses halaman ini karyawan terbaik kepada user yang
user mengklik link print pada halaman data calon. membutuhkan informasi dikarenakan hasil
Adapun tampilan halaman laporan ini dapat dilihat dari sistem dapat diakses dimana saja dengan
pada Gambar 7. memanfaatkan media internet.

Daftar Pustaka
Alireza A, Majid M, Rosnah MY, 2010. Simple
Additive Weighting approach to
Personnel Selection problem.

Ariyanto, 2012. Sistem Pendukung Keputusan


Pemilihan Karyawan Terbaik Dengan
Metode SAW (Simple Additive
Weighting) Studi Kasus Pemella
Gambar 7. Tampilan Halaman Laporan Calon Swalayan. Universitas Islam Negeri
Karyawan Terbaik Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

40 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016


Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik.... ISSN : 2502 – 3624

Armadyah Amborowati, 2014, Sistem Pendukung T. Sutojo, Edy Mulyanto, Vincent Suhartono
Keputusan Pemilihan Karyawan (UDINUS), 2010, Kecerdasan Buatan.
Berprestasi Berdasarkan Kinerja (Studi Yogyakarta: Andi
kasus pada STMIK AMIKOM Yogyakarta).
Wahana Komputer, 2010, Paling Dicari PHP
Kusrini, 2013. Konsep dan Aplikasi Sistem Source Code, Yogyakarta: Andi
Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi
YM Kusuma Ardhana, 2013, Pemrograman PHP
Meitti Utami, Annisa Felayatie, Anna Indah P, CodeIgniter Black Box. Jakarta: Jasakom
Ardi Kusumaning Diah, 2014, Laporan
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Yohana Dewi Lulu W. Rani Maya Sari, Heni
Beasiswa di SMAN 1 Brebes dengan Rachmawati, 2014, Sistem Pendukung
Metode SAW. Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik
Menggunakan Metode SAW (Simple
Much. Rifqi Maulana, 2014, Penilaian Kinerja Additive Weighting) Studi Kasus PT.
Karyawan di IFUN JAYA Textile dengan PERTAMINA RU II DUMAI.
Metode Fuzzy SAW.

Pesos Umami, Leon Andretti Abdillah, Ilman


Zuhri Yadi, 2014, Sistem Pendukung
Keputusan Pemberian Beasiswa Bidik
Misi.

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 41


ISSN : 2502 – 3624 Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik....

42 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016


Mahrizal Masri, Penentuan Karyawan Terbaik.... ISSN : 2502 – 3624

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 43

Anda mungkin juga menyukai