Anda di halaman 1dari 9

Teknik Informatika

Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat, Indonesia 10510
T. 62 21 4256024, 4244016 ext 207
E. jurnal.justit@ftumj.ac.id
H. https://jurnal.umj.ac.id

SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN


MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
Rully Mujiastuti1, Nur Komariyah2, Muhammad Hasbi 3
Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Jakarta

rully.mujiastuti@ftumj.ac.id1

Abstrak

Sistem penilaian kinerja karyawan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menilai kinerja
terbaik para karyawannya. Perusahaan melakukan penilaian kinerja terbaik terhadap karyawan
untuk mengevaluasi, memotivasi, memverifikasi dan meningkatkan kinerjanya. Hasil kinerja ini
menjadi alat untuk membantu pengambilan keputusan seperti promosi, pemberhentian,
mutasi, pemberian bonus atau memberikan umpan balik bagi karyawan. Penilaian dalam
penelitian yang telah dilakukan menggunakan 5 kriteria : Kehadiran, Sikap/Etika, Kerajinan,
Kualitas dan Kuantitas dengan menggunakan metode Simple Additive Weigthing (SAW). Konsep
dasar metode simple additive weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu pengambilan keputusan
untuk menghasilkan nilai terbesar sebagai alternatif yang terbaik. Pada penelitian ini dilakukan
pengujian terhadap 75 data responden. Dari perhitungan pengujian didapatkan akurasi data
sejumlah 100%, yaitu banyak data yang sesuai dibagi dengan banyak data yang diuji dikalikan
100%
Kata kunci : Perangkingan, Kinerja, Metode SAW

Abstract

The employee performance appraisal system is a system used to assess the best performance of
its employees. The company evaluates the best performance for employees to evaluate, motivate,
verify and improve their performance. These performance results are a tool to assist decision
making such as promotions, stops, transfers, bonuses or provide feedback to employees. The
assessment in the research that has been carried out uses 5 criteria: Attendance, Attitude / Ethics,
Crafts, Quality and Quantity using the Simple Additive Weigthing (SAW) method. The basic
concept of the simple additive weighting method is to find a weighted sum of performance ratings
on each alternative on all attributes. The SAW method can help decision making to produce the
greatest value as the best alternative. In this research, 75 respondents were tested. From the
calculation of the test, the data accuracy is 100%, which is a lot of suitable data divided by a lot
of data tested multiplied by 100%
Keywords: Ranking, Performance, SAW method

.
PENDAHULUAN memotivasi serta menverifikasi bahwa masing
Penilaian prestasi kerja (kinerja) - masing individu karyawan memenuhi
karyawan merupakan salah satu alat yang standar kinerja yang telah ditetapkan. Sistem
digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan, penilaian kinerja ini menjadi salah satu alat

133 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

untuk menilai keberhasilan perusahaan, data yang bersifat pembatas dari nilai setiap
membantu pengambilan keputusan dalam kriteria
melakukan promosi, pemberhentian, mutasi b. Analisis data
serta memberikan umpan balik bagi karyawan Analisis data menjadi tahap lanjutan
mengenai bagaimana atasan menilai mereka. setelah data selesai dikumpulkan. Analisis
Setiap perusahaan memiliki standar dilakukan terhadap masalah yang ditemukan
penilaian kinerjanya masing-masing. dari prosedur yang berjalan. Prosedur yang
Penilaian dilakukan dengan kriteria yang berjalan dalam melakukan penilaian karyawan
ditetapkan. Dalam penelitian ini, terdapat 5 berdasarkan dari dua sumber yaitu sumber
faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja rekapitulasi perhitungan abesensi dan
karyawan terbaik. Adapun kriteria tersebut penilaian langsung dari atasan yang levelnya
adalah sebagai berikut :1). Kehadiran harian lebih tinggi dari karyawan tersebut.
seperti izin, alpha, sakit dan mangkir, 2). c. Pengolahan data
Kriteria sikap/etika dapat dinilai berdasarkan Pengolahan data dilakukan dengan
surat peringatan yang diterima oleh menggunakan menggunakan metode Simple
karyawan,3). Kriteria Kerajinan (kedisiplinan Additive Weigthing (SAW). Konsep dasar
waktu) dapat dinilai berdasarkan metode simple additive weighting adalah
keterlambatan jam masuk dan pulang kerja mencari penjumlahan terbobot dari rating
lebih awal dari jam yang telah ditentukan kinerja pada setiap alternatif pada semua
berdasarkan hasil rekapitulasi mesin absen, 4). atribut.
Kualitas kerja, berupa keandalan, inisiatif dan, d. Pengujian
kreatifitas dalam bekerja, 5.) Kuantitas kerja, Pengujian dilakukan untuk melihat
ialah hasil kerja target pekerjaan karyawan besar akurasi dalam menilai kinerja karyawan.
pada masing-masing divisi.
Metode yang digunakan dalam LANDASAN TEORI
mendapatkan kinerja karyawan terbaik
melalui metode Simple Additive Weighting A. Metode Simple Additive Weigthing
(SAW). Metode ini, dikenal dengan metode (SAW)
penjumlahan berbobot. Penilaian dilakukan Menurut (KUS06) dalam (Susilowati,
dengan 5 kriteria di atas melalui perhitungan 2018), Simple Additive Weighting (SAW)
dengan menggunakan metode SAW untuk merupakan metode penjumlahan terbobot.
menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih Konsep dasar metode SAW adalah mencari
sebagai alternatif yang terbaik. penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif disemua kriteria. Metode
METODOLOGI PENELITIAN Simple Additive Weighting (SAW) dilakukan
dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :
Adapun langkah yang dilakukan pada 1. Menentukan kriteria dan alternatif
metode penelitian adalah sebagai berikut : Data kriteria adalah data yang diperlukan
a. Pengumpulan data dalam pengambilan keputusan pemilihan
Data penelitian diperoleh melalui kinerja karyawan terbaik.
studi literatur dan observasi. Data yang 2. Memberikan bobot preferensi setiap
dikumpulkan adalah data kriteria, data bobot kriteria
dan data crips. (Andinata, 2014). Data kriteria 3. Membuat normalisasi matriks keputusan
adalah datayang diperoleh dari beberapa divisi 4. Membuat Hasil akhir nilai preferensi
berupa : Kehadiran, Sikap/Etika, Kerajinan, (perankingan)
Kualitas dan Kuantitas kerja. Data bobot
adalah data pembobotan kriteria penilaian B. Kinerja
kinerja karyawan yang dijadikan acuan dalam Menurut (Mangkunegara, 2014) Kinerja
perangkingan penilain kinerja karyawan merupakan kesediaan seseorang atau
dengan jumlah bobot 100. Data crips adalah kelompok orang untuk melakukan kegiatan
atau menyempurnakannya sesuai dengan

134 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang 1. Data Kriteria dan Data Bobot
diharapkan, melalui perbandingan antara hasil Data kriteria yang diperlukan dalam
kerja yang secara nyata dengan standar kerja pengambilan keputusan pemilihan kinerja
yang ditetapkan. terbaik. Pada data kriteria terdapat atribut
Kinerja dipengaruhi oleh faktor benefit dan cost. benefit ialah jika pada kriteria
kemampuan dan motivasi. Untuk menilai yang mempunyai nilai besar sebagai nilai
kinerja dapat dilakukan dengan beberapa terbaik, sedangkan cost adalah jika nilai
metode, yaitu rating scale, critical incidents, terkecil merupakan penilaian terbaik. Dapat
essay, work standart, rangking, forced dilihat kriteria dalam penilaian kinerja pada
distribution, dan Behaviourally Anchored tabel 1.
Rating Scales (BARS) Tabel 1 Data Kriteria
Kriteria Kode Keterangan
C. Sistem Penunjang Keputusan
Menurut (Nofriansyah, 2014) Sistem Kehadiran C1 Benefit
pendukung keputusan adalah sistem berbasis Sikap / Etika C2 Benefit
komputer yang terdiri dari tiga komponen Kedisiplinan Waktu C3 Cost
yang saling berinteraksi, sistem bahasa Kualitas C4 Benefit
(mekanisme untuk memberikan komunikasi Kuantitas C5 Benefit
antara pengguna dan komponen sistem
pendukung keputusan lain), sistem Kriteria pada Penilaian kinerja karyawan ini
pengetahuan (respositori pengetahuan domain meliputi :
masalah yang ada pada sistem pendukung a. Kriteria Kehadiran
keputusan atau sebagai data atau sebagai Diperoleh melalui perhitungan rekapitulasi
prosedur), dan sistem pemrosesan masalah mesin absen (fingerprint) harian seperti
satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah izin, alpha, sakit dan mangkir.
umum yang diperlukan untuk pengambilan b. Kriteria Sikap/Etika
keputusan). Diperoleh berdasarkan surat peringatan
(SP)/sanksi yang diterima oleh karyawan.
HASIL DAN PEMBAHASAN c. Kriteria Kedisipilinan Waktu
Metode Simple Additive Weigthing Kedisiplinan waktu dapat dinilai
(SAW) digunakan untuk membantu dalam berdasarkan ketidak disiplinan karyawan
menentukan penilaian kinerja karyawan. pada ketentuan jam masuk (terlambat) dan
Langkahnya adalah dengan membandingkan pulang kerja lebih awal dari jam yang telah
setiap alternatif terhadap kriteria tertentu. ditentukan berdasarkan hasil rekapitulasi
Pada perhitungan metode SAW dilakukan mesin absen.
dengan melalui beberapa tahapan, yaitu : d. Kriteria Kualitas Kerja
a. Menentukan data kriteria,data bobot, data Diperoleh berdasarkan keandalan, inisiatif
crips dan data awal, dan kreatifitas dalam bekerja. Pada
b. Menghitung data hasil alternatif, penilaian langsung diberikan oleh atasan
c. Melakukan normalisasi pada setiap divisi seperti pada tabel 3.2
d. Melakukan perangkingan. e. Kriteria Kuantitas Kerja
Diperoleh berdasarkan hasil kerja
Langkah di atas dapat dilihat lebih lanjut karyawan tersebut dengan target-target
sebagai berikut: pekerjaan yang telah ditentukan pada tiap-
tiap divisi dan diberikan nilai langsung
oleh masing – masing manager pada setiap
divisi seperti pada tabel 2

Tabel 2 Tabel Parameter Penilaian Kualitas dan


Kuantitas
A. Menentukan data kriteria, data crips
Penilaian Nilai
dan data awal

135 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

Baik 90 - 100 Kedisiplinan <=20% 1


waktu
Cukup 80 - 90 Kedisiplinan >20% dan 2
Kurang 70 - 80 waktu <=45%
Kedisiplinan >45% dan 3
waktu <=65%
Data bobot pada kriteria penilaian kinerja Kedisiplinan >65% 4
karyawan dengan jumlah bobot 100 menjadi waktu
acuan dalam perangkingan penilain kinerja Kualitas Kurang 1
karyawan seperti pada tabel 4.3 berkut ini:
Kualitas Cukup 2
Tabel 3 Nilai Bobot
Kode Kriteria Bobot Kualitas Baik 3
Kriteria
Kualitas Sangat Baik 4
C1 Kehadiran 25
Kuantitas Kurang 1
C2 Sikap / Etika 20
Kuantitas Cukup 2
C3 Kedisiplinan 25
Waktu Kuantitas Baik 3
C4 Kualitas 15
Kuantitas Sangat Baik 4
C5 Kuantitas 15
Nilai yang digunakan pada perhitungan SAW
Pada pembobotan kriteria di atas terdapat dua
merupakan nilai yang telah di tentukan
kriteria yang lebih besar dari pada kriteria
melalui nilai crips
yang lain, yaitu kehadiran dan kedisiplinan
waktu. Karena pada kriteria tersebut yang
Berikut ini adalah data awal yang digunakan
diutamakan dalam penilaian kinerja terbaik.
dalam perhitungan SAW. Data diperoleh dari
pihak Divisi Human Capital (HC) yang
2. Data Crips
merupakan data hasil rekapitulasi tahun 2018
Pada tabel 4.4 dibawah dapat dilihat
seperti pada tabel 4.5
terdapat tabel Crips yang bersifat pembatas
dari nilai setiap kriteria. Setiap crips memiliki Tabel 5 Data Awal
bobot masing-masing yang akan diproses Na C1 C2 C3 C4 C5
dalam perhitungan SAW. ma
UH 92,91 T. 50% Cuk Baik
Tabel 4 Data Crips.
% SP up
Kriteria Crips Nilai
AS 91,17 T. 32.5 Baik Baik
Kehadiran <=70% 1 % SP %
PN 91,17 T. 31% Baik Cuk
Kehadiran >70% dan 2 % SP up
<=80% MPS 94,17 T. 22% Baik Baik
Kehadiran >80% dan 3 % SP
<=90% DY 87,58 T. 50,25 Baik Baik
Kehadiran >90% dan 4 % SP %
100% RA 87,91 SP 70% Baik Cuk
Sikap/Etika SP3 1 % 2 up
Sikap/Etika SP2 2 AV 88,75 T. 68,75 Cuk Baik
U % SP % up
Sikap/Etika SP1 3 SD 95,41 SP 61% Cuk Baik
Sikap/Etika Tidak Ada SP 4 % 1 up
SR 89,58 SP 55,50 Baik Cuk

136 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

% 1 % up Untuk kriteria C2 karena benefit, maka dicari


HY 97,08 T. 30% Baik Baik max (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 Didapatkan :
% SP 4 4
k1 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4
=1
4 4
B. Menghitung Data Hasil Alternatif k2 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
Pada tahap ini mengubah nilai pada 4 4
alternatif sesuai bobot pada data crips, k3= 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
sehingga diperoleh data seperti table 6. 4 4
k4 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
4 4
Tabel 6 Hasil Alternatif k5 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
Nama C1 C2 C3 C4 C5 2 2
k6 = = = 0,5
UH 4 4 3 2 3 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) 4
4 4
AS 4 4 2 3 3 k7 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
PN 4 4 2 3 2 3 3
k8 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 0,75
MPS 4 4 2 3 3
3 3
DY 3 4 3 3 3 k9 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 0,75
RA 3 2 4 3 2 4 4
k10 = 𝑚𝑎𝑥 (4,4,4,4,4,2,4,3,3,4) = 4 = 1
AVU 3 4 4 2 3
SD 4 3 3 2 3
SR 3 3 3 3 2 Untuk kriteria C3 karena Cost, maka dicari
HY 4 4 2 3 3 Min (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) = 2. Didapatkan :
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
k1 = = = 0.67
C. Melakukan Normalisasi 3 3
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
Untuk kriteria C1 karena benefit, maka k2 = 2
= 2
=1
dicari max (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4. k3 =
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
= 2=1
Didapatkan : 2
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
4 4
k1 =𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4 = 1 k4 = 2
= 2=1
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
k5 = 3
= 3 = 0.67
4 4 𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
k2 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4
=1 k6 = = = 0.5
4 4
4 4 𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
k3 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4
=1 k7 = = = 0.5
4 4
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
k8 = 3
= 3 = 0.67
4 4
k4 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = =1 𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
4 k9 = 3
= 3 = 0.67
𝑀𝑖𝑛 (3,2,2,2,3,4,4,3,3,2) 2
3 3 k10 = 2
= 2=1
k5 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4
= 0,75
Untuk kriteria C4 karena benefit, maka dicari
3 3 Max (2,3,3,3,3,3,2,3,2,3) = 3. Didapatkan :
k6 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4
= 0,75
2 2
k1 = 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) = 3
= 0,67
3 3 3 3
k7 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4)
= 4
= 0,75 k2 = = =1
𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) 3
3 3
4 4 k3 = 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3)
= 3
=1
k8 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = 4
=1 3 3
k4 = = =1
𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) 3
3 3 3 3
k9 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4) = = 0,75 k5 = = =1
4 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) 3
3 3
k6 = 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3)
= 3
=1
4 4
k10 = 𝑀𝑎𝑥 (4,4,4,4,3,3,3,4,3,4)
= 4
=1 k7 =
2
=
2
= 0.67
𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) 3

137 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

3 3 Nilai Vi yang lebih besar


k8 = 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) = 3
=1
2 2
mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih
k9 = 𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,3,2,2,3,3) = 3
= 0.67 terpilih.
3 3
k10 = = =1
𝑀𝑎𝑥 (2,3,3,3,3,1,4,2,4,3) 3 Pada tahap perangkingan, dilakukan
Untuk kriteria C5 karena benefit, maka dicari perkalian bobot kriteria dengan setiap baris
max (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) = 3 Didapatkan : matriks nilai normalisasi pada tahap
sebelumnya :
3 3
k1 = 𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) = 3
=1 k1=(1*25)+(1*20)+(0,67*25)+(0.67*15)+(1*
3 3
k2 = 𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) = 3 = 1 15) = 86,80
2 2 k2 = (1*25)+(1*20)+(1*25)+(1*15)+(1*15)
k3 = = = 0,67 = 100
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3
k4 =
3 3
= =1 k3 =
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3 (1*25)+(1*20)+(1*25)+(1*15)+(0,67*15)
3 3
k5 = = =1 = 95,05
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3
2 2 k4 =
k6 = = = 0,67 (1*25)+(1*20)+(1*25)+(100*15)+(1*15)
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3
k7 =
3 3
= =1 = 100
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3 k5
3 3
k8 = = =1 =(0,75*25)+(1*20)+(0,67*25)+(1*15)+(1*15
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3
2 2 )
k9= = = 0,67
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3 = 85,50
3 3
k10 = = =1 k6=(0,75*25)+(0,5*20)+(0,5*25)+(1*15)+(0,
𝑚𝑎𝑥 (3,3,2,3,3,2,3,3,2,3) 3
67*15) = 66,3
k7
Hasilnya pada tahap normalisasi dapat dilihat
=(0,75*25)+(1*20)+(0,5*25)+(0,67*15)+(1*
pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 7 Hasil Normalisasi 15)
Nama C1 C2 C3 C4 C5 = 76,3
UH 1 1 0,67 0,67 1 k8
AS 1 1 1 1 1 =(1*25)+(0,75*20)+(0,67*25)+(0.67*15)+(1
PN 1 1 1 1 0,67 *15)
= 81,80
MPS 1 1 1 1 1
k9 =
DY 0,75 1 0,67 1 1
(0,75*25)+(0,75*20)+(0,67*25)+(1*15)+(0,6
RA 0,75 0,5 0,5 1 0,67
7*15) = 75,55
AVU 0,75 1 0,5 0,67 1 k10 = (1*25)+(1*20)+(1*25)+(1*15)+(1*15)
SD 1 0,75 0,67 1 1 = 100
SR 0,75 0,75 0,67 1 0,67 Hasil perangkingan dapat dilihat pada tabel 8
HY 1 1 1 1 1 Tabel 8 Hasil Perangkingan
Nam C1 C2 C3 C4 C5 Total Ran
D. Melakukan Perankingan. a k
Rumus pada perangkingan SAW AS 1 1 1 1 1 100 1
MPS 1 1 0,67 0,67 1 100 2
AS 1 1 1 1 1 100 2
HY 1 1 1 1 0,67 100 3
PN 1 1 1 1 1 95,05 4
Keterangan : UH 0,75 1 0,67 1 1 86,80 5
Vi = rangking untuk setiap alternatif DY 0,75 0,5 0,5 1 0,67 85,50 6
wj = nilai bobot dari setiap kriteria SD 0,75 1 0,5 0,67 1 81,80 7
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi AVU 1 0,75 0,67 1 1 76,3 8

138 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

SR 0,75 0,75 0,67 1 0,67 75,55 9 Manual 4 4 4 3 2 Sesua


RA 1 1 1 1 1 66,3 10
UH i
Aplikasi 4 4 4 3 2
Dari tabel hasil perangkingan di atas
didapatkan hasil ranking penilaian kinerja Manual 4 4 4 2 3 Sesua
mulai urutan ke-1, hingga ke-10 adalah AS i
sebagai berikut : AS, MPS, HY, PN, UH, DY, Aplikasi 4 4 4 2 3
SD, AVU, SR dan RA Manual 4 4 4 2 3 Sesua
PN i
Uji Coba Aplikasi 4 4 4 2 3
Pengujian metode dilakukan untuk
Manual 4 4 4 2 3 Sesua
mengetahui seberapa besar akurasi Simple MPS i
Additieve Weighting (SAW) dalam Aplikasi 4 4 4 2 3
menentukan karyawan terbaik.
Manual 3 3 4 3 3 Sesua
DY i
a. Validasi Data Uji Simple Additive Aplikasi 3 3 4 3 3
Weighting (SAW)
Pengujian dilakukan pada perhitungan
Manual 3 3 2 4 3 Sesua
manual dibandingkan dengan output pada RA i
aplikasi sistem penunjang keputusan Penilaian
Aplikasi 3 3 2 4 3
kinerja dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 9 Data Pengujian
Manual 3 3 4 4 2
Na C1 C2 C3 C4 C5 Sesua
ma AVU i
UH 92,91 TSP 50 Cukup Baik Aplikasi 3 3 4 4 2
% %
AS 91,17 TSP 32. Baik Baik
% 5% Manual 4 4 3 3 2 Sesua
PN 91,17 TSP 31 Baik Cukup SD i
% % Aplikasi 4 4 3 3 2
MP 94,17 TSP 22 Baik Baik
S % % Manual 3 3 3 3 3
DY 87,58 TSP 50, Baik Baik Sesua
SR
% 25 i
% Aplikasi 3 3 3 3 3
RA 87,91 SP2 70 Baik Cukup
% % Manual 4 4 4 2 3
Sesua
AV 88,75 TSP 68, Cukup Baik HY
i
U % 75 Aplikasi 4 4 4 2 3
%
SD 95,41 SP1 61 Cukup Baik Validasi uji coba nilai alternative, telah sesuai
% % pada perhitungan manual dan aplikasi
SR 89,58 SP1 55, Baik Cukup
% 50
%
HY 97,08 TSP 30 Baik Baik
% %

Tabel 10 Validasi Uji coba Perbandingan Nilai


Alternatif Tabel 11 Validasi Uji coba Hasil Normalisasi
Kiteria Kary Metod Kriteria Ket
Karya awan e
Metode C C C C C Ket
wan C1 C1 C2 C3 C4
1 2 3 4 5

139 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

Manu 1 1 0,6 0,6 1 SR 75,55 9


al 7 7 Sesua
UH i HY 100 3
Aplik 1 1 0,6 0,6 1
asi 7 7
Manu 1 1 1 1 1 Tabel 13. Validasi Uji Coba Perangkingan Pada
Sesua Aplikasi
al
AS i
Aplik 1 1 1 1 1
asi Karyawan Total Rank
Manu 1 1 1 1 0,6
Sesua
al 7 UH 86,80 4
PN i
Aplik 1 1 1 1 0,6
asi 7 AS 100 1
Manu 1 1 1 1 1 PN 95,05 5
Sesua
al
MPS i
Aplik 1 1 1 1 1 MPS 100 2
asi
Manu 0,7 1 0,6 1 1 DY 85,50 8
Sesua
al 5 7
DY i RA 66,3 10
Aplik 0,7 1 0,6 1 1
asi 5 7 AVU 76,3 6
Manu 0,7 0,5 0,5 1 0,6
Sesua SD 81,80 7
al 5 7
RA i
Aplik 0,7 0,5 0,5 1 0,6 SR 75,55 9
asi 5 7
HY 100 3
Manu 0,7 1 0,5 0,6 1
Sesua
al 5 7
AVU i
Aplik 0,7 1 0,5 0,6 1 Pada hasil perbandingan perangkingan manual
asi 5 7 dan aplikasi, dapat dilihat bahwa hasil pada
Manu 1 0,7 0,6 1 1
al 5 7
Sesua keduanya sesuai.
SD i
Aplik 1 0,7 0,6 1 1
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖
asi 5 7 Akurasi = 𝑥100%
Manu 0,7 0,7 0,6 0,6 0,6 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑗𝑖
75
al 5 5 7 7 7 Sesua Akurasi = 75 𝑥100%
SR
Aplik 0,7 0,7 0,6 0,6 0,6 i
asi 5 5 7 7 7 Akurasi = 100%
Manu 1 1 1 1 1
al Sesua
HY
Aplik 1 1 1 1 1 i KESIMPULAN
asi
Validasi Uji Coba Hasil Normalisasi, telah Berdasarkan pembahasan di atas, maka
sesuai pada perhitungan manual dan aplikasi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Tabel 12 Validasi Uji Coba Perangkingan Manual
1. Simple Additive Weighting (SAW)
dapat diterapkan untuk mengatur
Karyawan Total Rank penilaian kinerja dengan kriteria
Kehadiran, sikap/etika, Kedisiplinan
UH 86,80 4 waktu, Kualitas Kerja dan Kuantitas
Kerja.
AS 100 1
2. Pada hasil uji coba penilaian kinerja,
PN 95,05 5 kriteria yang telah ditentukan akan
MPS 100 2
menghasilkan angka perangkingan
penilaian kinerja karyawan.
DY 85,50 8 3. Akurasi perhitungan metode Simple
RA 66,3 10 Additive Weighting (SAW) yang
diimplementasikan dalam aplikasi
AVU 76,3 6
sistem penunjang keputusan penilaian
SD 81,80 7 kinerja karyawan berbasis Web,

140 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer


Rully Mujiastuti, Nur Komariyah, dan Muhammad HaAsbi Volume 9, Nomor 2
p-ISSN 2089-0265
e-ISSN 2598-3016

dibandingkan dengan Perhitungan


Manual mencapai nilai 100%,

DAFTAR PUSTAKA

Andinata, D. (2014, 02 10). Retrieved 12 09,


2018, [Online] diakses dari
https://dikutandi.wordpress.com/2014/02/
10/contoh-kasus-dan-penerapan-metode-
saw-simple-additive-weighting
Mangkunegara, A.P. (2014). Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT.
Rosda Karya Offset.67.
Nofriansyah, Dicky (2014). Konsep Data
Mining VS Sistem Informasi Keputusan.
Yogyakarta : Deepublish
Susilowati, Emi (2018). Implementasi Metode
Simple Additive Weighting Untuk
Perkembangan Anak Pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)TQ. Bunayya di
Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur.
Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA,
Vol.2/No.2/Juli 2018. [Online] diakses dari
http://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/ikraith-
informatika/issue/view/17

141 Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Komputer

Anda mungkin juga menyukai