Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERINGATAN MEROKOK MEMBUNUHMU 18+

TERHADAP MASYARAKAT PEROKOK AKTIF DI DESA BUKIT


TEMPURUNG KABUPATEN ACEH TAMIANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:
Muhammad Zulfahmi. S
110240044

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2015
1.1 Latar Belakang

Rokok sudah sangat dikenal oleh masyarakat bukan hanya di Indonesia


saja melainkan juga masyarakat dunia. Walaupun aksi sosialisasi berbagai macam
dampak dan ancaman bahaya merokok yang berakibat buruk bagi kesehatan
manusia selalu dilakukan, tetap saja masih banyak pecandu rokok bahkan para
perokok baru bertambah banyak. Bahkan iklan rokok sudah memperingatkan
merokok membunuhmu 18+, tapi para perokok tidak pernah memperdulikan hal
itu. Berangkat dari realitas sosial yang terjadi di masyarakat, merokok bukan saja
dilakukan mereka yang sudah dewasa tetapi banyak anak di bawah umur yang
sudah merokok, padahal mereka belum pantas untuk merokok, mengingat mereka
masih kanak – kanak, secara biologis organ tubuh belum matang dengan
sempurna dan anak belum bisa menghasilkan uang untuk membeli rokok yang di
hisap sehari – hari. Tidak mungkin anak – anak di izinkan merokok oleh orang
tuanya.

Bagi perokok aktif jika tidak merokok setelah makan, rasanya bagaikan
makan tanpa minum, serek leher, begitulah ungkapan para pecandu rokok. Banyak
juga orang yang menghabiskan rokok dua bungkus per hari yang isinya minimal
12 sampai 16 batang per bungkus. Bahkan di Indonesia rokok bisa dijual per
batang, artinya orang yang kekurangan uang tetap bisa mengkonsumsi rokok
dengan paketan hemat, membeli perbatangan, membeli satu batang untung
menghiasi mulut agar berasap dan tidak stress dan bosan. Perokok aktif lebih
mementingkan membakar rokok dan mengahasilkan asap dari pada
menyumbangkan uangnya untuk hal yang berguna. Setiap bungkus rokok
terdapat peringatan “merokok membunuhmu 18+” tetapi para perokok aktif
semakin mengabaikannya, di angap peringatan itu sebagai syarat untuk rokok bisa
di pasarkan saja.

Rokok memang dapat memberi efek nikmat, santai dan ketenangan.


Namun rokok juga dapat membawa bahaya dan efek tidak baik bagi kesehatan
dan juga terhadap keuangan. Dalam batang rokok terdapat zat adiktif yang dapat
menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah, zat ini
besifat karsinogen dan mampu memicu terjadinya kanker paru – paru, nikotin juga
merangsang bangkitnya adrenalin hormone dari anak ginjal yang menyebabkan
jauntung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kolestrol dalam
darah. Selanjutnya tar yang bersifat lengket dan menempel pada pipa bronkiolius
yang mengarah keparu – paru, yang menyebabkan batuk – batuk dan sesak nafas.
Kebiasaan merokok selama bertahun – tahun dapat menyebabkan berbagai
penyakit, yaitu : berisiko lebih tinggi menderita katarak hingga menyebabkan
kebutaan, kanker pada mulut, tengorokan , pita suara, pilek kerongkongan kering
kanker paru – paru, bronchitis, asma, batuk kronis, gagal jantung, serangan
jantung, hipertensi, stroke, kanker perut , anker lambung, kanker pangkreas,
kemandulan, bobot kurang, tulang rapuh, noda gigi dan bau mulut.
(http://www.ideelok.com)

Iklan rokok saya lihat sudah tidak sesuai pasar, karena baliho yang
terdapat di mana-mana, di berbagai sudut kota tanpa jam tayang khusus yang
mengatur itu semua kalangan umur dapat melihat iklan tersebut. Peringatan
merokok membunuhmu 18+ seharusnya membuat para konsumen rokok merasa
takut akan kematian yang akan mendatangi, tetapi pesan itu semakin terabaikan
melihat maraknya produk rokok yang semakin ramai di pasaran, semakin banyak
merek rokok beredar, semakin banyak iklan rokok merambah ke berbagai media,
semakin banyak perokok dari berbagai kalangan, mulai orang tua hinga anak
balita.

Peringatan dalam setiap bungkus rokok sepertinya hanya sebuah penghias


semata. Peringatan itu tidak dihiraukan oleh para perokok. Atau mungkin mereka
menganggapnya sebuah tantangan jangka panjang, untuk membuktikan bahwa
mereka kuat dan sanggup menghadapi bahaya seumur hidup? Jika itu benar, maka
sia - sialah iklan atau peringatan yang katanya sekarang dibuat seram itu. Dikutip
dari forum kompas, menteri kesehatan dr Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, dalam acara
Puncak Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Gedung Kemenkes,
Kuningan, Jakarta, Jumat (31/5/2013) mengatakan, “Mulai 2014 perusahaan
rokok wajib mencantumkan peringatan bahaya merokok, baik bergambar dan
tulisan, sesuai dengan PP No 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.” Merokok
membunuhmu 18+, banyak masyarakat mengartikan kalau sudah berumur 18+
diperbolehkan merokok dan dibiarkan terbunuh, ini merupakan juga masalah
peringatan merokok yang terdapat di setiap iklan rokok yang berselancar ria di
berbagai media.

Di Negara – Negara denga kampanye anti rokok yang cukup luas, para
perokok umumnya faham akan penigkatan resiko penyakit tetapi cendrung
meremehkan dampak kesehatan. Bahkan ketika perokok memiliki persepsi yang
cukup akurat tentang resiko yang dihadapi oleh kelompoknya, mereka
beranggapan bahwa resiko kesehatan mengenai orang lain dan tidak berlaku bagi
dirinya sendiri. Perokok cendrung kurang menyadari bahaya asap rokoknya pada
orang lain. Pemahaman menyeluruh akan bahaya merokok merupakan factor
pentingh yang memovasi perokok untuk berhenti merokok.
(http://ino.serto.who.int)

Kondisi diatas hamper sama yang terjadi di Desa Bukit Tempurung


kabupaten Aceh Tamiang, masih banyak dijumpai para perokok, pada umumnya
kesadaran masyarakat akan dampak buruk dari merokok masih rendah padahal
pencantuman bahaya merokok sudah dicantumkan pada setiap bungkus rokok
dengan jelas dalam bentuk tulisan dan gambar, bahakan pada iklan – iklan rokok
yang tersaji dimedia massa seperti baliho, poster, Koran dan televisi. Para perokok
di desa Bukit Tempurung kabupaten Aceh Tamiang, seolah tidak mampu
dipengaruhi atau mengurangi kadar konsumsinya.
1.2. Identifikasi Masalah

1. Pada kenyataanya banyak masyarakat di desa Bukit Tempurung kabupaten


Aceh Tamiang yang menjadi perokok aktif.
2. Banyak masyarakat perokok yang mengabaikan pesan peringatan bahwa
rokok membunuh, dan semakin banyak sekmen rokok kepada masyarakat.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah peringatan Merokok Membunuhmu 18+ merupakan informasi


yang benar dalam mengurangi jumlah perokok?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap peringatan merokok
membunuhmu 18+ pada kemasan dan iklan rokok yang ada sekarang ini?

1.4. Batasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh peringatan bahaya merokok


di setiap iklan di media dan bungkus rokok yang ada.
2. Sejauh mana perokok merasakan dampak dari iklan tersebut terhadap
keinginan rasa merokok mereka terutama masyarakat desa Bukit
Tempurung kabupaten Aceh Tamiang.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana kewaspadaan


masyarakat perokok di desa Bukit Tempurung kabupaten Aceh Tamiang
tehadap peringatan merokok membunuhmu 18+.
2. Dan sejauh mana penting peringatan merokok membunuhmu 18+ terhadap
minat merokok.
1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini mengetahui pentingkah peringatan merokok


membunuhmu 18+ terhadap pecandu rokok yang aktif, dan dengan hasil yang
diketahui kita bisa menuntut produsen rokok untuk tidak mengiklankan rokok
lagi. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca apakah pencantuman
label peringatan bahaya merokok efektif untuk menurunkan intensitas merokok
bagi para perokok aktif.

Anda mungkin juga menyukai