Anda di halaman 1dari 35

4

BAB 2
IDENTIFIKASI MASALAH GIZI DI MASYARAKAT

2.1 Gambaran Lokasi Praktek

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Guntung Manggis

2.1.1 Keadaan Umum Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Manggis


Wilayah kerja puskesmas Guntung Manggis terletak di Kecamatan
Landasan Ulin yang didirikan sejak tahun 2016. Mencakup 2 desa yaitu:
Kelurahan Guntung Manggis dan Kelurahan Landasan Ulin Timur. Berdasarkan
letak geografisnya batas wilayah kerja puskesmas Guntung Manggis yaitu:
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kelurahan Guntung Payung
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Palam
 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Loktabat Selatan
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Keluarahan Landasan Ulin Timur

2.1.2 Ketenagakerjaan Puskesmas Guntung Manggis


Tabel 2.1 Jumlah Ketenagakerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Manggis
No. Jenis Tenaga Kerja Status Jumlah Tenaga Kerja
1 Dokter umum PNS 5
2 Dokter gigi PNS 2
3 Sarjana Kesehatan/SKM PNS 1
4 Apoteker PNS 1
5 Tenaga Gizi:
a. SPAG 1
PNS
b. D3 Gizi 2
c. D4/S1
6 Tenaga Keperawatan: 1
PNS dan Honor
a. SPK 4
5

b. D3 Perawat 1
c. D4/S1 Keperawatan
7 SPRG/D3/S1 Perawat Gigi PNS 4
8 AA/D3 Asisten Apoteker PNS 2
9 Tenaga Kebidanan:
a. Kebidanan
PNS 13
b. D3 Kebidanan
c. D4/S1 Kebidanan
10 Tenaga Kesling:
a. SPPH 1
PNS
b. D3 Kesling 1
c. D4/S1 Kesling
11 Tenaga Laboratorium:
a. SMAK
PNS 1
b. D3 Analis
c. D4/S1 Analis
12 S2 PNS 1
13 SMA PNS 1
14 SMP PNS 1
Jumlah 43
Sumber: Data Puskesmas Guntung Manggis, 2019

2.1.3 Gambaran Umum Desa Guntung Manggis


1. Keadaan Geografis
Desa Guntung Manggis adalah salah satu desa yang terletak di
kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan. Jarak
antara desa Guntung Manggis dengan pusat pemerintahan kecamatan Landasan
Ulin ± 5 km, jarak dengan pemerintahan pusat kota Banjarbaru ± 5 km dan jarak
dengan Ibu kota propinsi Kalimantan Selatan ± 30 km dengan jalan yang baik
dan dapat ditempuh dengan kendaraan.
a. Keadaan Tanah
Desa Guntung Manggis mempunyai ciri khas yaitu merupakan daerah
perumahan dan perkebunan, hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan
pengembang perumahan dan luasnya wilayah yang ada di kelurahan Guntung
Manggis, serta memiliki 2 (Dua) buah Bundaran simpang empat, yaitu di jalan
Karang Rejo yang menuju ke Kantor Provinsi sudah dibangun dan yang satu
buah lagi rencana di Jl.Guntung Manggis dan tak kalah pentingnya dengan
Bundaran Simpang Empat Banjarbaru.
6

b. Batas-batas
Secara geografis terletak pada bagian timur Kecamatan Landasan Ulin
dengan perbatasan wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kelurahan Guntung Payung.
 Sebelah Selatan : Kelurahan Palam (Kecamatan Cempaka).
 Sebelah Barat : Kelurahan Landasan Ulin Timur.
 Sebelah Timur : Kelurahan Loktabat Selatan (Kecamatan Banjarbaru).

c. Transportasi yang digunakan


Sarana transportasi yang digunakan adalah transportasi lewat darat
dengan mengunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

2. Demografi dan Kependudukan/Sosial Budaya


a. Data Demografi
- Jumlah penduduk : 44.672 jiwa
Guntung Manggis : 27.059 jiwa
Landasan Ulin Timur : 17.613 jiwa
- Jumlah RT : 96 RT
Guntung Manggis : 51 RT
Landasan Ulin Timur : 45 RT

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur di Desa Guntung Manggis Tahun 2018
Jumlah Laki-laki Jumlah
No. Kelompok Umur (Tahun)
(Jiwa) Perempuan (Jiwa)
1 0-4 920 922
2 5-9 1.027 967
3 10-14 - 1.345
4 15-19 1.456 -
5 20-24 891 -
6 25-29 1.694 1.463
7 30-39 1.603 1.386
8 40-49 1.870 1.617
9 50-59 1.780 1.386
10 60+ 709 629
Sumber: Data Monografi Dinamis Kelurahan Guntung Manggis, 2018
7

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Guntung Manggis Tahun 2018
No. Jenis Pekerjaan Total (Jiwa)
1 Perkebunan 2.828
2 Peternak 3.553
3 Nelayan 0
4 Pengusaha 5.880
5 Buruh industri 0
6 Buruh bangunan 268
7 Pengangkutan 15
8 PNS/TNI/Polri 1.207
9 Pensiunan 171
Sumber: Data Monografi Dinamis Kelurahan Guntung Manggis, 2018

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Guntung Manggis Tahun 2018
No. Pendidikan Total (Jiwa)
1 Tamat Akademi/Perguruan Tinggi 17.698
2 Tamat SLTA 16.631
3 Tamat SLTP 24.078
4 Tamat SD 16.788
5 Tidak Tamat SD 273
6 Belum Tamat SD 5.409
7 Tidak Sekolah 630
Sumber: Data Monografi Dinamis Kelurahan Guntung Manggis, 2018

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Menurut Banyaknya Pemeluk Agama di Desa Guntung Manggis
Tahun 2018
No. Agama Total (Jiwa)
1 Islam 24.290
2 Kristen Protestan 685
3 Kristen Khatolik 223
4 Hindu 90
5 Budha 47
6 Konghucu 0
Sumber: Data Monografi Dinamis Kelurahan Guntung Manggis, 2018

b. Sarana Pelayanan
Sarana pelayanan kesehatan di Desa Guntung Manggis ada 1 buah
Puskesmas, 15 posyandu balita, 1 posyandu lansia dan 2 pokbang. Sedangkan
untuk RW 01 terdapat 1 posyandu balita dengan cakupan wilayah (RT 09, RT 10
dan RT 39).

c. Pemerintahan
Desa Guntung Manggis dipimpin oleh seorang Lurah yang dibantu oleh
Sekretaris Lurah dan juga jajarannya.
8

d. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana umum di Desa Guntung Manggis cukup tersedia,
seperti jalan, sekolah, masjid/musholla,langgar dan tempat wisata. Sedangkan
transportasi yang digunakan seperti sepeda, sepeda motor dan mobil.

2.2 Daftar Masalah Gizi Masyarakat


Berdasarkan identifikasi masalah dengan survey langsung ke masyarakat
maka didapat daftar masalah gizi sebagai berikut:
Tabel 2.6 Daftar Masalah Gizi Masyarakat
No. Indikator Masalah Realisasi Tidak Tercapai
1 Kejadian Asam Urat Pada Lansia 18%
Kurangnya Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu 60%
2
Menyusui Terhadap Bayi
3 Kejadian Jantung Pada Lansia 23%
4 Kejadian Balita Gizi Kurang (2-5 tahun) 14%
5 Kejadian Hipertensi Pada Lansia 54,5%

2.3 Definisi Operasional


Tabel 2.7 Distribusi Daftar Masalah Gizi Masyarakat
No Kategori Definisi Operasional
1 Bayi Individu yang berusia 0-11 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan
perubahan dalam kebutuhan zat gizi
2 Anak Balita Masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling
hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 12 sampai 59
bulan. Masa ini merupakan masa yang penting terhadap
perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual
3 Lansia Menurut Depkes RI, 2009. Lansia dikelompokan menjadi 3
yaitu lansia awal (45-55 tahun), lansia akhir (56-65 tahun)
dan manula (>65 tahun).
4 Angka Kecukupan Suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua
Gizi (AKG) orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,
aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehaan yang
optimal.
5 Status Gizi Balita Keadaan gizi balita 0-59 bulan yang ditentukan dengan
(0-59 bulan) metode antropometri, berdasarkan indeks badan menurut
umur (BB/U), Tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB)
6 IMT Indeks Massa tubuh merupakan indikator antropometri
berdasarkan hasil perbandingan antara berat badan (kg) dan
tinggi badan meter2) dengan satuan kg/m2
7 Makanan Makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat
Tambahan gizi diluar makanan utama yang disebabkan oleh kondisi
tertentu.
8 Zat Gizi Zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein,lemak, vitamin, mineral dan air
serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan manusia
9

9 MP-ASI Makanan pendamping ASI, makanan yang diberikan pada


bayi umur 6-23 bulan
10 ASI Eksklusif Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6
bulan tanpa diberi makanan dan minuman lain.
11 Balita Gizi Kurang Gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, aktifitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan balita.
12 Hipertensi Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada 2 kali pengukuraan dengan selang waktu 5
menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.
13 IMD IMD (Inisiasi Menyusui Dini) adalah proses menyususi pada
bayi yang dimulai secepatnya setelah bayi dilahirkan.
14 Jumlah Anak Jumlah anak adalah banyaknya hitungan anak yang dimiliki
dengan kategori jumlah anak 1-2 anak kategori kecil
sedangkan jumlah anak lebih dari 2 kategori besar
(Muchatar dan Purnomo, 2009)
15 Jumlah Keluarga Jumlah keluarga adalah rata-rata anggota keluarga dengan
kategori jumlah anggota keluarga 1-4 orang kategori kecil,
jumlah anggota keluarga 5-7 orang kategori sedang dan
jumlah anggota keluarga lebi dari 8 kategori besar (BPS,
2013)

2.4 Analisa Hasil Survey di Kelurahan Guntung Manggis


2.4.1 Kurangnya Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui Terhadap Bayi
1. Status Gizi Ibu Menyusui
Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variable
tertentu atau perwujudan dari keadaan gizi (Nutriture) dalam bentuk variable
tertentu (Supariasa, 2012).
Cara mengukur : Dengan menggunakan perhitungan IMT, menggunakan rumus
Tabel 2.8 Kategori Status Gizi berdasarkan IMT
Status Gizi Kategori Ambang Batas
Kurus tingkat berat <17,0 kg/m2
Kurus
Kurus tingkat ringan 17,0 – 18,5 kg/m2
Normal Normal >18,5 – 25 kg/m2
Kelebihan tingkat ringan >25,0 – 27 kg/m2
Gemuk
Kelebihan tingkat berat >27 kg/m2
Sumber: Supariasa, 2012

Tabel 2.9 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Status Gizi di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Status Gizi
n %
Kurus 0 0
Normal 7 88
Lebih 2 22
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
10

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 9 responden ibu menyusui


berdasarkan Status Gizi IMT(BB/TB2) mayoritas dengan status gizi normal
sebanyak 7 orang (88%) sedangkan dengan status gizi lebih sebanyak 2 orang
(22%).

2. Tingkat Pendidikan Ibu Menyusui


Tabel 2.10 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Pendidikan
n %
Rendah (≥SD) 0 0
Menengah (SMP,SMA) 6 67
Tinggi (Akademik) 3 33
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas adalah SMP dan SMA/SMK sebanyak
6 orang (67%) sedangkan tingkat Akademik sebanyak 3 orang (33%). Hal ini
dikarenakan umur ibu menyusui yang rata-rata tergolong masih muda (produktif),
mempunyai semangat kuat dalam belajar, mempunyai dukungan dan adanya
sarana dan prasarana yang tersedia dalam keluarga maupun dilingkungan nya.

3. Tingkat Pekerjaan Ibu Menyusui


Tabel 2.11 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Pekerjaan di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Pekerjaan
n %
Pedagang 1 11
PNS 0 0
Swasta 1 11
IRT 7 78
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat pekerjaan mayoritas sebagai ibu rumah tangga sebanyak 7
orang (78%) sedangkan sebagai pegawai swasta 1 orang (11%) dan pedagang 1
orang (11%). Hal ini dikarenakan ibu menyusui ingin fokus terhadap keluarga
kecilnya, seperti merawat suami dan anak, mengurus pekerjaan rumah dan
menghabiskan waktu untuk keluarga.
11

4. Jumlah Anak dalam Keluarga


Jumlah anak dalam keluarga pada ibu menyusui sangat berpengaruh
terhadap kadar volume asi yang dimiliki ibu karena semakin banyak anak yang
dimiliki ibu maka volume asi di dalam tubuh ibu semakin berkurang.
Dikategorikan menjadi :
a. Kecil : jika terdapat ≤ 2 anak
b. Besar : jika terdapat > 2 anak
Tabel 2.12 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Jumlah Anak dalam Keluarga
n %
Kecil (≤ 2 anak) 5 56
Besar (>2 anak) 4 44
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan jumlah anak dalam keluarga mayoritas termasuk kelompok kecil (≤2
anak) sebanyak 5 orang (56%) sedangkan yang termasuk kelompok besar (>2
anak) sebanyak 4 orang (44%).

5. Besar Keluarga
Besar keluarga dihitung dari jumlah anggota keluarga yang tinggal
bersama dalam satu rumah tangga. Data besar keluarga dikelompokan menjadi
keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang, keluarga sedang
dengan jumlah anggota keluarga 5-7 orang dan keluarga besar dengan jumlah
anggota keluarga ≥ 8 orang (Hurlock 1998).
Tabel 2.13 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Jumlah Keluarga di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Jumlah Anggota Keluarga
n %
Kecil (≤4 orang) 5 56
Sedang (5-7 orang) 4 44
Besar (≥8 orang) 0 0
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan jumlah anggota keluarga mayoritas termasuk kelompok kecil (≤4
orang) sebanyak 5 orang (56%) sedangkan yang termasuk kelompok sedang (5-
7 orang) sebanyak 4 orang (44%).
12

6. Data Status Kesehatan Ibu


Data status kesehatan diperoleh dengan menanyakan pernah atau
tidaknya sakit, frekuensi sakit, dan berapa lama sakit (hari) untuk setiap jenisnya
penyakit (BPS 2008). Dari data tersebut dapat ditentukan skor morbiditas (angka
kesakitan) 3 bulan terakhir. Skor morbiditas dihitung dengan mengalihkan lama
sakit dengan frekuensi sakit untuk setiap jenis penyakit, seperti rumus berikut:
Skor morbiditas = lama hari sakit x frekuensi sakit
Dari skor morbiditas dapat ditentukan status kesehatan. Semakin tinggi
skor morbiditas maka status kesehatan semakin rendah. Sebaliknya semakin
rendah skor morbiditas maka status kesehatan semakin tinggi. Pengkategorian
status kesehatan dapat dihitung berdasarkan interval kelas dengan rumus
(Setiawan dan Permana 2008):

Skor maksimum – skor minimum


Interval kelas =
1+3,3 log (skor maksimum)

Nilai skor maksimum dihitung berdasarkan angka rata-rata skor


maksimum dari skor morbiditas yang didapatkan di lapangan.
Tabel 2.14 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Status Kesehatan di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Status Kesehatan Ibu
n %
Tidak pernah sakit 9 100
Rendah 0 0
Sedang 0 0
Tinggi 0 0
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu menyusui
berdasarkan status kesehatan ibu 3 bulan terakhir adalah 100% tidak pernah
sakit.

7. Pengetahuan IMD Ibu Menyusui


Tingkat pengetahuan gizi ibu menyusui adalah segala sesuatu yang
diketahui dan dipahami responden tentang segala hal menyusui bayi/anaknya.
Pengetahuan gizi sangat diperlukan seorang ibu menyusui memantau kesehatan
anaknya.
13

Tabel 2.15 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan IMD di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Tingkat Pengetahuan Responden
Inisiasi Menyusui Dini n %
Kurang (<70%) 5 55
Baik (≥70%) 4 45
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat pengetahuan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) mayoritas dengan
kategori kurang (<70%) sebanyak 5 orang (55%) sedangkan yang termasuk
kategori baik (≥70%) sebanyak 4 orang (45%). Pengetahuan IMD yang kurang
dikarenakan ibu menyusui tidak mengetahui kapan sebaiknya IMD diberikan,
cara pemberian IMD, pelaksanaan IMD, maupun manfaat diberikannya IMD.

8. Praktek dan Pelekatan IMD


Tabel 2.16 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Praktek dan Pelekatan IMD di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Praktek dan Pelekatan Responden
Inisiasi Menyusui Dini n %
Kurang (<70%) 7 88
Baik (≥70%) 2 22
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan praktek dan pelekatan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) mayoritas
dengan kategori kurang (<70%) sebanyak 7 orang (88%) sedangkan yang
termasuk kategori baik (≥70%) sebanyak 2 orang (22%). Hal ini dikarenakan ibu
menyusui kurang pengetahuan tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD), seperti bayi
langsung diletakkan di atas perut ibu sesaat setelah dilahirkan atau dikeringkan,
bayi berusaha mencari puting susu ibu setelah diletakkan di atas perut ibu dan
dalam waktu 1 jam bayi sudah berhasil mendapatkan puting susu.

9. Dukungan Ibu Menyusui Terhadap Pemberian IMD


Tabel 2.17 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Dukungan Terhadap Pemberian IMD di Wilayah
RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Dukungan Terhadap Responden
Pemberian IMD n %
Kurang (<70%) 7 88
Baik (≥70%) 2 22
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
14

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui


berdasarkan dukungan terhadap pemberian IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
mayoritas dengan kategori kurang (<70%) sebanyak 7 orang (88%) sedangkan
yang termasuk kategori baik (≥70%) sebanyak 2 orang (22%). Dukungan
pemberian IMD yang kurang dikarenakan ibu menyusui tidak mendapatkan
informasi mengenai IMD, bayi yang dilahirkan tidak langsung diletakkan di atas
perut ibu melainkan disamping ibu.

10. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif


Tabel 2.18 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Tingkat Pengetahun Responden
Ibu Menyusui n %
Kurang (<70%) 3 33
Baik (≥70%) 6 67
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat pengetahuan ibu menyusui mayoritas dengan kategori baik
(≥70%) sebanyak 6 orang (67%) sedangkan yang termasuk kategori kurang
(<70%) sebanyak 3 orang (33%). Pengetahuan ibu menyusui yang baik
dikarenakan sebagian ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif,
manfaat asi yang mengandung antibodi tinggi dan pada masa menyusui ibu tidak
boleh cemas atau stres berlebihan.

11. Tingkat Perilaku Terhadap Pemberian ASI Eksklusif


Tabel 2.19 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di
Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Tingkat Perilaku Responden
Pemberian ASI Eksklusif n %
Kurang (<70%) 6 67
Baik (≥70%) 3 33
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat perilaku pemberian ASI Eksklusif mayoritas dengan kategori
kurang (<70%) sebanyak 6 orang (67%) sedangkan yang termasuk kategori baik
(≥70%) sebanyak 3 orang (33%). Kurangnya pemberian ASI Eksklusif terhadap
bayi dikarenakan kurangnya kesadaran mengenai pentingnya ASI Eksklusif serta
adanya laktasi yang tertunda mengakibatkan bayi diberikan susu formula.
15

12. Dukungan Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif


Tabel 2.20 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Dukungan Terhadap Pemberian ASI EKkslusif di
Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Dukungan Terhadap Responden
Pemberian ASI Eksklusif n %
Kurang (<70%) 0 0
Baik (≥70%) 9 100
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu menyusui
berdasarkan dukungan terhadap pemberian ASI Eksklusif adalah 100% baik. Hal
ini dikarenakan banyaknya dukungan berbagai pihak dari tenaga kesehatan,
suami dan orang tua serta orang yang berada di lingkungan sekitar mengenai
pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

13. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang MP-ASI


Tabel 2.21 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat PengetahuanTentang MP-ASI di Wilayah
RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Tingkat Pengetahuan Responden
Pemberian MP-ASI n %
Kurang (<70%) 0 0
Baik (≥70%) 9 100
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu menyusui
berdasarkan tingkat pengetahuan pemberian MP-ASI adalah 100% baik. Hal ini
dikarenakan ibu menyusui mengetahui apa yang dimaksud dengan MP-ASI,
memberikan MP-ASI pada bayi berusia 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang
diberikan secara bertahap dari bentuk makanan yang paling ringan/lembut
selanjutnya lebih ke keras.

14. Tingkat Perilaku Terhadap Pemberian MP-ASI


Tabel 2.22 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Perilaku Pemberian MP-ASI di Wilayah
RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Tingkat Perilaku Responden
Pemberian MP-ASI n %
Kurang (<70%) 5 56
Baik (≥70%) 4 44
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat perilaku pemberian MP-ASI mayoritas dengan kategori
16

kurang (<70%) sebanyak 5 orang (56%) sedangkan yang termasuk kategori baik
(≥70%) sebanyak 4 orang (44%). Pemberian MP-ASI yang kurang dikarenakan
saat pemberian MP-ASI pertama kali bukan sayuran/buah yang diberikan terlebih
dahulu dan MP-ASI sudah diberikan dengan tambahan gula/garam.

15. Dukungan Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MP-ASI


Tabel 2.23 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Dukungan Terhadap Pemberian MP-ASI EKkslusif
di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Dukungan Terhadap Responden
Pemberian MP-ASI n %
Kurang (<70%) 0 0
Baik (≥70%) 9 100
Total 9 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu menyusui
berdasarkan dukungan terhadap pemberian MP-ASI adalah 100% baik. Hal ini
dikarenakan banyaknya dukungan berbagai pihak dari tenaga kesehatan, suami
dan orang tua mengenai pentingnya pemberian MP-ASI yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pada bayi.

16. Tingkat Konsumsi


Definisi : Rata-rata konsumsi energi perorangan/hari yang diperoleh dari
konsumsi makan responden.
Pengukuran : Data diperoleh dengan recall 1x24 jam (1 hari), di konversikan
dengan bantuan Nutrisurvey kemudian hasilnya dibandingkan
dengan AKG tahun 2013.
Kategori
- Lebih : > 110%
- Baik : 100-110%
- Cukup : 80-99%
- Kurang : 70-79%
- Defisit : <70%
Sumber : (Kemenkes, 2013)
17

Tabel 2.24 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Energi
n %
Lebih 2 22
Baik 0 0
Sedang 7 78
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 9 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat konsumsi energi mayoritas dengan kategori sedang
sebanyak 7 orang (78%) sedangkan yang termasuk kategori lebih sebanyak 2
orang (22%). Tingkat konsumsi energi yang sedang pada ibu menyusui
dikarenakan ibu mempunyai frekuensi makan yang teratur, mengkonsumsi susu
dan juga vitamin/suplemen tambahan lainnya.

Tabel 2.25 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Protein
n %
Lebih 0 0
Baik 0 0
Sedang 9 100
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 9 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu menyusui dengan
asupan protein sedang adalah 100%. Hal ini dikarenakan ibu menyusui sering
mengkonsumsi lauk hewani maupun nabati yang cukup.

Tabel 2.26 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Konsumsi Lemak di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Lemak
n %
Lebih 2 22
Baik 2 22
Sedang 5 56
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 9 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat konsumsi lemak mayoritas dengan kategori sedang
18

sebanyak 5 orang (56%) sedangkan yang termasuk kategori baik sebanyak 2


orang (22%) dan kategori lebih 2 orang (22%).

Tabel 2.27 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Tingkat Konsumsi Karbohidrat di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Karbohidrat
n %
Lebih 2 23
Baik 4 44
Sedang 3 33
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 9 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 9 responden ibu menyusui
berdasarkan tingkat konsumsi karbohidrat mayoritas dengan kategori baik
sebanyak 4 orang (44%) sedangkan yang termasuk kategori sedang sebanyak 3
orang (33%) dan kategori lebih 2 orang (23%).

2.4.2 Kejadian Hipertensi Pada Lansia


1. Status Gizi Lansia
Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variable
tertentu atau perwujudan dari keadaan gizi (Nutriture) dalam bentuk variable
tertentu (Supariasa, 2012). Jika seseorang makan makanan yang tidak
mencukupi kebutuhan zat gizi dalam waktu lama maka orang tersebut akan
mengalami kekurangan zat gizi.
Cara mengukur : Dengan menggunakan perhitungan IMT, menggunakan rumus
Tabel 2.28 Kategori Status Gizi berdasarkan IMT
Status Gizi Kategori Ambang Batas
Kurus tingkat berat <17,0 kg/m2
Kurus
Kurus tingkat ringan 17,0 – 18,5 kg/m2
Normal Normal >18,5 – 25 kg/m2
Kelebihan tingkat ringan >25,0 – 27 kg/m2
Gemuk
Kelebihan tingkat berat >27 kg/m2
Sumber: Supariasa, 2012
19

Tabel 2.29 Distribusi Lansia Berdasarkan Status Gizi IMT di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Status Gizi
n %
Kurus 2 9
Normal 10 45,5
Lebih 10 45,5
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan Status Gizi IMT(BB/TB2) mayoritas dengan status gizi normal
sebanyak 10 orang (45,5%) sedangkan dengan status gizi lebih sebanyak 10
orang (45,5%) dan status gizi kurus sebanyak 2 orang (9%).

2. Distribusi Responden Lansia Menurut Golongan Umur


Tabel 2.30 Distribusi Lansia Berdasarkan Status Gizi IMT di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Umur
n %
Lansia Awal (45-55 th) 1 5
Lansia Akhir (56-65 th) 11 50
Manula (>65 th) 10 45
Total 22 100
Sumber: Kemenkes RI, 2009.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan umur mayoritas dengan lansia akhir sebanyak 11 orang (50%)
sedangkan lansia awal sebanyak 1 orang (5%) dan manula sebanyak 10 orang
(45%).

3. Jenis Kelamin Lansia


Tabel 2.31 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Jenis Kelamin
n %
Laki-laki 8 36
Perempuan 14 64
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan jenis kelamin mayoritas dengan kategori perempuan sebanyak 14
orang (64%) sedangkan dengan kategori laki-laki sebanyak 8 orang (36%).
20

4. Riwayat Sakit
Tabel 2.32 Distribusi Lansia Berdasarkan Riwayat Sakit di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Penyakit yang diderita
n %
Darah tinggi 12 54,5%
Asam urat 4 18%
Diabetes mellitus 1 4,5%
Jantung/stroke 5 23%
Rematik 0 0
Komplikasi 0 0
Tidak ada penyakit 0 0
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan penyakit yang diderita mayoritas dengan penyakit darah tinggi
sebanyak 12 orang (54,5%) sedangkan dengan penyakit jantung sebanyak 5
orang (23%), penyakit asam urat sebanyak 4 orang (18%) dan penyakit diabetes
mellitus sebanyak 1 orang (4,5%). Riwayat sakit yang paling banyak diderita
darah tinggi dikarenakan pada orangtua usia lanjut terjadinya penurunan sistem
dan fungsi tubuh secara perlahan. Darah tinggi merupakan peningkatan tekanan
darah yang berakibat pada beberapa organ penting, dapat terjadi berkelanjutan
atau hanya pada waktu tertentu. Darah tinggi akan semakin meningkat seiring
bertambahnya usia.

5. Upaya Kesehatan
Tabel 2.33 Distribusi Lansia Berdasarkan Upaya Kesehatan di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Frekuensi Pemeriksaan Responden
Kesehatan n %
Rutin 17 77
Tidak rutin 5 23
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan frekuensi pemeriksaan kesehatan mayoritas dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin sebanyak 17 orang (77%) sedangkan
dengan pemeriksaan kesehatan secara tidak rutin sebanyak 5 orang (23%).
Pemeriksaan secara rutin yang dilakukan oleh lansia dikarenakan adanya
kesadaran akan kesehatan yang harus dijaga dengan baik, karena tidak ingin
menjadi beban keluarga ataupun masyarakat.
21

Tabel 2.34 Distribusi Lansia Berdasarkan Tempat Pemeriksaan Kesehatan di Wilayah RW 01


Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tempat Pemeriksaan
n %
Posyandu 0 0
Puskesmas 4 19
Rumah Sakit 10 45
Lainnya 8 36
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan tempat pemeriksaan kesehatan mayoritas dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan di rumah sakit sebanyak 10 orang (45%) sedangkan
dengan pemeriksaan kesehatan di lainnya sebanyak 8 orang (36%) dan
pemeriksaan kesehatan di puskesmas sebanyak 4 orang (19%). Hal ini
dikarenakan para lansia merupakan pensiunan pegawai negri sipil yang rujukan
untuk jaminan kesehatan nya ke rumah sakit terkait.

6. Status Pekerjaan Lansia


Tabel 2.35 Distribusi Lansia Berdasarkan Status Pekerjaan di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Status Pekerjaan
n %
Bekerja 2 9
Tidak bekerja 20 91
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan status pekerjaan mayoritas dengan tidak bekerja sebanyak 20
orang (91%) sedangkan dengan tidak bekerja sebanyak 2 orang (9%). Lansia
yang tidak bekerja adalah rata-rata dari pensiunan pegawai negri sipil.

7. Kebiasaan Merokok
Tabel 2.36 Distribusi Lansia Berdasarkan Kebiasaan Merokok di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Kebiasaan Merokok
n %
Merokok 3 14
Tidak merokok 19 86
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
22

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia


berdasarkan kebiasaan merokok mayoritas lansia tidak merokok sebanyak 19
orang (86%) sedangkan yang merokok sebanyak 3 orang (14%).

8. Status Tempat Tinggal Lansia


Tabel 2.37 Distribusi Lansia Berdasarkan Tempat Tinggal di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Status Tempat Tinggal
n %
Tinggal sendiri 22 100
Bersama keluarga 0 0
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh lansia berdasarkan
status tempat tinggal adalah 100% tinggal sendiri. Hal ini dikarenakan lansia
masih mampu untuk mengurus dirinya sendiri, ingin melakukan aktifitas secara
bebas dan tidak ingin menambah atau merepotkan anak maupun keluarganya.

9. Dietary History
Tabel 2.38 Distribusi Lansia Berdasarkan Dietary History di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Frekuensi Makan Sehari
n %
1-2x (kurang) 6 27
3x (cukup) 16 73
>3x (sering) 0 0
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan frekuensi makan sehari mayoritas dengan frekuensi cukup
sebanyak 16 orang (73%) sedangkan dengan frekuensi kurang sebanyak 6
orang (27%). Dietary history yang cukup dikarenakan lansia mempunyai
frekuensi makan yang teratur sebanyak 3x sehari.

10. Tingkat Konsumsi


Definisi : Rata-rata konsumsi energi perorangan/hari yang diperoleh dari
konsumsi makan responden.
Pengukuran : Data diperoleh dengan recall 1x24 jam (1 hari), di konversikan
dengan bantuan Nutrisurvey kemudian hasilnya dibandingkan
dengan AKG tahun 2013.
23

Kategori
- Lebih : > 110%
- Baik : 100-110%
- Cukup : 80-99%
- Kurang : 70-79%
- Defisit : <70%
Sumber : (Kemenkes, 2013)

Tabel 2.39 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Energi
n %
Lebih 0 0
Baik 0 0
Sedang 6 27
Kurang 16 73
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan tingkat konsumsi energi mayoritas dengan tingkat konsumsi kurang
sebanyak 16 orang (73%) sedangkan dengan tingkat konsumsi sedang
sebanyak 6 orang (27%). Tingkat konsumsi energi yang kurang pada lansia
dikarenakan memasuki usia lanjut (lansia), lansia pada umumnya akan
mengalami penurunan nafsu makan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
hal ini, seperti berkurangnya kemampuan mengunyah akibat gigi tanggal,
berkurangnya sensivitas indra pengecap, meningkatnya produksi air liur pada
lansia dll.

Tabel 2.40 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Protein
n %
Lebih 0 0
Baik 0 0
Sedang 6 27
Kurang 16 73
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan tingkat konsumsi protein mayoritas tingkat konsumsi kurang
24

sebanyak 16 orang (73%) sedangkan dengan tingkat konsumsi protein sedang


sebanyak 6 orang (27%). Tingkat konsumsi protein yang kurang dikarenakan
lansia yang mengalami penurunan nafsu makan untuk mengkonsumsi lauk
hewani maupun nabati, mengakibatkan lansia sangat pemilih terhadap apa yang
akan dikonsumsinya.

Tabel 2.41 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Konsumsi Lemak di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Lemak
n %
Lebih 12 55
Baik 5 22,5
Sedang 5 22,5
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan tingkat konsumsi lemak mayoritas tingkat konsumsi lebih sebanyak
12 orang (55%) sedangkan dengan tingkat konsumsi sedang sebanyak 5 orang
(22,5%) dan tingkat konsumsi baik sebanyak 5 orang (22,5%). Tingkat konsumsi
lemak yang berlebih dikarenakan lansia suka mengkonsumsi makanan dengan
lemak jenuh tinggi, seperti: makanan berminyak dan bersantan,

Tabel 2.42 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Konsumsi Karbohidrat di Wilayah RW 01


Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Karbohidrat
n %
Lebih 5 23
Baik 5 23
Sedang 5 23
Kurang 7 31
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden lansia
berdasarkan tingkat konsumsi karbohidrat mayoritas tingkat konsumsi kurang
sebanyak 7 orang (31%) sedangkan dengan tingkat konsumsi lebih sebanyak 5
orang (23%), tingkat konsumsi baik sebanyak 5 orang (23%) dan tingkat
konsumsi sedang sebanyak 5 orang (23%). Tingkat konsumsi karbohidrat yang
kurang dikarenakan lansia mengalami penurunan nafsu makan, sehingga per
sekali makan dengan porsi kecil.
25

2.4.3 Kejadian Balita Gizi Kurang (2-5 Tahun)


1. Status Gizi Balita (BB/U)
Status gizi adalah Skor Z dengan indeks BB/U dari anak usia 2-5 tahun
diukur dengan menggunakan baku rujukan WHO-NCHS yang dihitung secara
manual.
Cara mengukur : Dengan menggunakan buku indeks antropometri yang
dikeluarkan oleh kementerian kesehatan
Tabel 2.43 Kategori Status Gizi berdasarkan Z-Score (BB/U)
Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Z-Score)
Gizi buruk <-3SD
Berat Badan Menurut
Gizi kurang -3 SD sampai dengan <-2SD D
Umur (BB/U) Anak Umur
Gizi baik -2SD sampai dengan 2SD
0-60 Bulan.
Gizi lebih >2SD
Sumber: Kemenkes RI, 2013

Tabel 2.44 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Status Gizi (BB/U) di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Status Gizi
n %
Gizi buruk 0 0
Gizi kurang 3 14
Gizi baik 17 77
Gizi lebih 2 9
Total 22 100
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan status gizi (BB/U) mayoritas gizi baik sebanyak 17 orang (77%)
sedangkan dengan gizi kurang sebanyak 3 orang (14%) dan gizi lebih sebanyak
2 orang (9%).

2. Status Gizi Balita (BB/TB)


Status gizi adalah Skor Z dengan indeks BB/TB dari anak usia 2-5 tahun
diukur dengan menggunakan baku rujukan WHO-NCHS yang dihitung secara
manual.
Cara mengukur : Dengan menggunakan buku indeks antropometri yang
dikeluarkan oleh kementerian kesehatan.
26

Tabel 2.45 Kategori Status Gizi berdasarkan Z-Score (BB/TB)


Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Z-Score)
Sangat kurus <-3SD
Berat Badan Menurut
Kurus -3SD sampai dengan <-2SD
Umur (BB/TB) Anak
Normal -2SD sampai dengan 2SD
Umur 0-60 Bulan.
Gemuk >2SD baku WHO-NCHS
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Tabel 2.46 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Status Gizi (BB/TB) di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Kategori Status Gizi
n %
Sangat kurus 0 0
Kurus 2 9
Normal 16 73
Gemuk 4 18
Total 22 100
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan status gizi (BB/TB) mayoritas status gizi normal sebanyak 16 orang
(73%) sedangkan dengan status gizi gemuk sebanyak 4 orang (18%) dan status
gizi kurus sebanyak 2 orang (9%).

3. Balita Menurut Golongan Umur


Tabel 2.47 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Golongan Umur di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Umur
n %
24-36 bulan 14 64
37-48 bulan 6 27
49-60 bulan 1 9
Total 22 100
Sumber: Depkes RI, 2003.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan umur mayoritas umur 24-36 bulan sebanyak 14 orang (64%)
sedangkan dengan umur 37-48 bulan sebanyak 6 orang (27%) dan umur 49-60
bulan sebanyak 1 orang (9%).

4. Jenis Kelamin Balita


Tabel 2.48 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Jenis Kelamin
n %
Laki-laki 8 36
Perempuan 14 64
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019
27

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita


berdasarkan jenis kelamin mayoritas termasuk kategori perempuan sebanyak 14
orang (64%) sedangkan kategori laki-laki sebanyak 8 orang (36%).

5. Upaya Kesehatan
Tabel 2.49 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Upaya Kesehatan di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Frekuensi Pemeriksaan Responden
Kesehatan n %
Rutin 15 68
Tidak rutin 7 32
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan frekuensi pemeriksaan kesehatan mayoritas melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin sebanyak 15 orang (68%) sedangkan yang
melakukan pemeriksaan kesehatan tidak rutin sebanyak 7 orang (32%).
Pemeriksaan kesehatan secara rutin oleh balita dikarenakan kesadaran akan
pentingnya kesehatan tumbuh kembang balita oleh orang tua nya.

Tabel 2.50 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Tempat Pemeriksaan di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tempat Pemeriksaan
n %
Posyandu 14 64
Puskesmas 8 36
Rumah Sakit 0 0
Lainnya 0 0
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan tempat pemeriksaan kesehatan mayoritas melakukan pemeriksaan
kesehatan di posyandu sebanyak 14 orang (64%) sedangkan yang melakukan
pemeriksaan kesehatan di puskesmas sebanyak 8 orang (36%). Pemeriksaan di
posyandu lebih banyak dilakukan oleh orang tua balita dikarenakan akses rumah
yang dekat dengan posyandu balita.

5. Data Mengenai Pengetahuan Gizi dan Kesehatan


Pengetahuan gizi dan kesehatan pada ibu balita terdiri dari 11 pernyataan
yang masing-masing akan diberi skor dengan nilai 1 untuk jawaban tahu, dan 0
28

untuk jawaban tidak tahu. Kriteria penilaian kurang (jika jawaban benar ≤ 70%
dari total pernyataan), baik (jika jawaban benar ≥70% dari total pernyataan).
Tabel 2.51 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Pada Ibu
Balita di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Pengetahuan Gizi dan Responden
Kesehatan Pada Ibu Balita n %
Kurang 5 23
Baik 17 77
Jumlah 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden ibu balita
berdasarkan pengetahuan gizi dan kesehatan mayoritas orangtua mempunyai
pengetahuan gizi dan kesehatan dengan kategori baik sebanyak 17 orang (77%)
sedangkan orangtua yang mempunyai pengetahuan gizi dan kesehatan dengan
kategori kurang sebanyak 5 orang (23%). Hal ini dikarenakan ibu balita
mengetahui akan pentingnya makanan bergizi, bahan makanan yang
mengandung protein hewani dan nabati, makanan yang mengandung sumber
Fe, vitamin A, vitamin C dll.

6. Data Mengenai Pola Asuh Makan


Pola Asuh Makan terdiri dari 11 pernyataan yang masing-masing akan
diberi skor dengan nilai 1 untuk jawaban ya, dan 0 untuk jawaban tidak. Kriteria
penilaian kurang (jika jawaban benar ≤ 70% dari total pernyataan), baik (jika
jawaban benar ≥70% dari total pernyataan).
Tabel 2.52 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Pola Asuh Makan di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Pola Asuh Makan
n %
Kurang 3 14
Baik 19 86
Jumlah 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden ibu balita
berdasarkan pola asuh makan mayoritas dalam kategori baik sebanyak 19 orang
(86%) sedangkan yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 orang
(14%). Pola asuh makan yang baik dikarenakan ibu balita tidak memberikan
makanan pada saat balita berusia 2 bulan, ASI diberikan sesuai dengan
permintaan anak, anak biasanya mengkonsumsi makanan yang beragam,
membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan dan memotivasi anak untuk
selalu menghabiskan makanannya.
29

7. Data Mengenai Pola Asuh Kesehatan


Pola asuh kesehatan terdiri dari 11 pernyataan yang masing-masing akan
diberi skor dengan nilai 1 untuk jawaban ya, dan 0 untuk jawaban tidak. Kriteria
penilaian kurang (jika jawaban benar ≤ 70% dari total pernyataan), baik (jika
jawaban benar ≥70% dari total pernyataan).
Tabel 2.53 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Pada Ibu
Balita di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Pola Asuh Kesehatan
n %
Kurang 5 23
Baik 17 77
Jumlah 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden ibu balita
berdasarkan pola asuh kesehatan mayoritas orangtua mempunyai pola asuh
kesehatan dengan kategori baik sebanyak 17 orang (77%) sedangkan orangtua
yang mempunyai pola asuh kesehatan dengan kategori kurang sebanyak 5
orang (23%). Pola asuh kesehatan yang baik dikarenakan ibu balita
membiasakan anak untuk rutin memotong kuku, mengggosok gigi, membiasakan
anak mencuci tangan dengan sabun setelah BAK/BAB, anak rutin mandi 2x
sehari dan membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya.

8. Data Mengenai Kebersihan dan Sanitasi (PHBS) Keluarga


Kebersihan dan Sanitasi (PHBS) Keluarga terdiri dari 16 pernyataan yang
masing-masing akan diberi skor dengan nilai 1 untuk jawaban ya, dan 0 untuk
jawaban tidak. Kriteria penilaian kurang (jika jawaban benar ≤ 70% dari total
pernyataan), baik (jika jawaban benar ≥70% dari total pernyataan).
Tabel 2.54 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Kebersihan dan Sanitas (PHBS) Keluarga di
Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Kebersihan dan Sanitasi Responden
(PHBS) Kleuarga n %
Kurang 5 23
Baik 17 77
Jumlah 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden ibu balita
berdasarkan PHBS keluarga mayoritas dalam kategori baik sebanyak 17 orang
(77%) sedangkan yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 5 orang
(23%). PHBS keluarga balita baik dikarenakan rata-rata anggota keluarga tidak
ada yang merokok, balita sudah melakukan imunisasi secara lengkap, ibu selalu
30

menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga, dan memasak makanan yang


beraneka ragam setiap harinya.

9. Data Mengenai Akses Ibu Terhadap Informasi dan Pelayanan Gizi serta
Kesehatan
Akses ibu terhadap informasi dan pelayanan gizi dan kesehatan terdiri
dari 8 pernyataan yang masing-masing akan diberi skor dengan nilai 1 untuk
jawaban ya, dan 0 untuk jawaban tidak. Kriteria penilaian kurang (jika jawaban
benar ≤ 70% dari total pernyataan), baik (jika jawaban benar ≥70% dari total
pernyataan).
Tabel 2.55 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Akses Informasi dan Yankes di Wilayah RW
01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Informasi dan Pelayanan Responden
Kesehatan n %
Kurang 6 27
Baik 16 73
Jumlah 22 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan informasi dan pelayanan kesehatan mayoritas mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan dengan baik sebanyak 16 orang (73%)
sedangkan yang mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dengan
kurang sebanyak 6 orang (27%). Informasi dan pelayanan kesehatan yang baik
oleh ibu balita dikarenakan ibu mengetahui informasi terkait gizi dan kesehatan
melalui petugas kesehatan terkait, menggunakan pelayanan posyandu balita
untuk menimbang balita, mendapat vitamin A dan sering mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit).

10. Tingkat Konsumsi


Definisi : Rata-rata konsumsi energi perorangan/hari yang diperoleh dari
konsumsi makan responden.
Pengukuran : Data diperoleh dengan recall 1x24 jam (1 hari), di konversikan
dengan bantuan Nutrisurvey kemudian hasilnya dibandingkan
dengan AKG tahun 2013.
Kategori
- Lebih : > 110%
- Baik : 100-110%
31

- Cukup : 80-99%
- Kurang : 70-79%
- Defisit : <70%
Sumber : (Kemenkes, 2013)

Tabel 2.56 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Energi
n %
Lebih 2 9
Baik 14 63,1
Sedang 5 23
Kurang 1 4,5
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan tingkat konsumsi energi mayoritas tingkat konsumsi baik sebanyak
14 orang (63,1%) sedangkan yang tingkat konsumsi sedang sebanyak 5 orang
(23%), tingkat konsumsi lebih sebanyak 2 orang (9%) dan tingkat konsumsi
kurang sebanyak 1 orang (4,5%). Tingkat konsumsi energi yang baik
dikarenakan balita diberikan makanan yang cukup dan beragam dengan
frekuensi makan 3x sehari.

Tabel 2.57 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Protein
n %
Lebih 2 9
Baik 13 59
Sedang 4 18
Kurang 3 14
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan tingkat konsumsi protein mayoritas tingkat konsumsi baik sebanyak
13 orang (59%) sedangkan yang tingkat konsumsi sedang sebanyak 4 orang
(18%), tingkat konsumsi kurang sebanyak 3 orang (14%) dan tingkat konsumsi
lebih sebanyak 2 orang (9%). Tingkat konsumsi protein yang baik dikarenakan
balita mengkonsumsi protein hewani dan nabati yang cukup setiap harinya. Yang
mana protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita.
32

Tabel 2.58 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Tingkat Konsumsi Lemak di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Lemak
n %
Lebih 7 32
Baik 9 41
Sedang 6 27
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan tingkat konsumsi lemak mayoritas tingkat konsumsi baik sebanyak 9
orang (41%) sedangkan yang tingkat konsumsi lebih sebanyak 7 orang (32%)
dan tingkat konsumsi sedang sebanyak 6 orang (27%). Tingkat konsumsi lemak
yang baik dikarenakan balita mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup
lemak setiap harinya. Seperti: makanan yang bergoreng, es krim, makanan
manis dll.

Tabel 2.59 Distribusi Balita (2-5 Tahun) Berdasarkan Tingkat Konsumsi Karbohidrat di Wilayah RW
01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Karbohidrat
n %
Lebih 1 4,5
Baik 12 54,5
Sedang 5 23
Kurang 4 18
Defisit 0 0
Total 22 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 22 responden balita
berdasarkan tingkat konsumsi karbohidrat mayoritas tingkat konsumsi baik
sebanyak 12 orang (54,5%) sedangkan yang tingkat konsumsi sedang sebanyak
5 orang (23%), tingkat konsumsi kurang sebanyak 4 orang (18%) dan tingkat
konsumsi lebih sebanyak 1 orang (4,5%). Tingkat konsumsi karbohidrat yang
baik dikarenakan balita mengkonsumsi nasi dengan porsi yang cukup, per sekali
makan bisa langsung habis tanpa meninggalkan sisa.
33

2.4.4 Kejadian KEK Pada Ibu Hamil


1. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variable
tertentu atau perwujudan dari keadaan gizi (Nutriture) dalam bentuk variable
tertentu (Supariasa, 2012). Jika seseorang makan makanan yang tidak
mencukupi kebutuhan zat gizi dalam waktu lama maka orang tersebut akan
mengalami kekurangan zat gizi.
Cara mengukur : Dengan menggunakan perhitungan IMT, menggunakan rumus
Tabel 2.60 Kategori Status Gizi berdasarkan IMT
Status Gizi Kategori Ambang Batas
Kurus tingkat berat <17,0 kg/m2
Kurus
Kurus tingkat ringan 17,0 – 18,5 kg/m2
Normal Normal >18,5 – 25 kg/m2
Kelebihan tingkat ringan >25,0 – 27 kg/m2
Gemuk
Kelebihan tingkat berat >27 kg/m2
Sumber: Supariasa, 2012

Cara mengukur : Dengan menggunakan LILA, menggunakan rumus


Tabel 2.61 Kategori Status Gizi berdasarkan LILA
Status Gizi Kategori
KEK <23,5
Normal >23,5
Sumber: Sirajuddin, 2012

Tabel 2.62 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi IMT di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Status Gizi
n %
Kurus 0 0
Normal 4 57
Lebih 3 43
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan status gizi IMT (BB/TB2) mayoritas status gizi normal sebanyak 4
orang (57%) sedangkan yang status gizi lebih sebanyak 3 orang (43%).
34

Tabel 2.63 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi LILA di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Status Gizi
n %
KEK 1 14
Normal 6 86
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan status gizi (LILA) mayoritas status gizi normal sebanyak 6 orang
(86%) sedangkan yang status gizi KEK sebanyak 1 orang (14%).

2. Besar Keluarga
Besar keluarga dihitung dari jumlah anggota keluarga yang tinggal
bersama dalam satu rumah tangga. Data besar keluarga dikelompokan menjadi
keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang, keluarga sedang
dengan jumlah anggota keluarga 5-7 orang dan keluarga besar dengan jumlah
anggota keluarga ≥ 8 orang (Hurlock, 1998).
Tabel 2.64 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Besar Keluarga di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Jumlah Anggota Keluarga
n %
Kecil (≤4 orang) 5 71,5
Sedang (5-7 orang) 2 28,5
Besar (≥8 orang) 0 0
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan jumlah anggota keluarga mayoritas termasuk kelompok kecil (≤4
orang) sebanyak 5 orang (71,5%) sedangkan yang termasuk kelompok sedang
sebanyak 2 orang (28,5%).

3. Tingkat Pendidikan Ibu Hamil


Tabel 2.65 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Pendidikan
n %
Rendah (≥SD) 1 14
Menengah (SMP,SMA) 6 86
Tinggi (Akademik) 0 0
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2019
35

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil


berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas adalah SMP dan SMA/SMK sebanyak
6 orang (86%) sedangkan tingkat SD sebanyak 1 orang (14%). Hal ini
dikarenakan umur ibu hamil yang rata-rata tergolong masih muda (produktif),
mempunyai semangat kuat dalam belajar, mempunyai dukungan dan adanya
sarana dan prasarana yang tersedia dalam keluarga maupun dilingkungan nya.

4. Tingkat Pekerjaan Ibu Hamil


Tabel 2.66 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pekerjaan di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Pekerjaan
n %
Pedagang 1 14
PNS 0 0
Swasta 0 0
IRT 6 86
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan tingkat pekerjaan mayoritas sebagai ibu rumah tangga sebanyak 6
orang (86%) sedangkan sebagai pedagang sebanyak 1 orang (14%). Hal ini
dikarenakan ibu hamil ingin fokus terhadap kehamilan nya, beristirahat di rumah,
mengurus suami dan melakukan pekerjaan rumah.

5. Data Pengetahuan Tentang Anemia dan Tablet Fe Pada Ibu Hamil


Pengetahuan tentang anemia dan tablet fe pada ibu hamil terdiri dari 10
pernyataan yang masing-masing akan diberi skor dengan nilai 1 untuk jawaban
benar, dan 0 untuk jawaban salah. Kriteria penilaian kurang (jika jawaban benar
≤ 70% dari total pernyataan), baik (jika jawaban benar ≥70% dari total
pernyataan).
Tabel 2.67 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan Tentang Anemia dan Tablet Fe Pada di
Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Pengetahuan Anemia dan Responden
Tablet Fe Pada Ibu Hamil n %
Kurang 0 0
Baik 7 100
Jumlah 7 100
Sumber: Data Primer, 2019.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu hamil berdasarkan
pengetahuan anemia dan tablet Fe adalah 100% baik. Hal ini dikarenakan ibu
36

hamil mengtahui tentang anemia, gejala anemia, fungsi tablet Fe dan


mengkonsumsi tablet Fe yang telah diberikan secara rutin setiap hari oleh tenaga
kesehatan terkait.

6. Dietary History
Tabel 2.68 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Dietary History di Wilayah RW 01 Kelurahan Guntung
Manggis Tahun 2019
Responden
Frekuensi Makan Sehari
n %
1-2x (kurang) 0 0
3x (cukup) 7 100
>3x (sering) 0 0
Total 7 100
Sumber: Data Primer, 2018.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh ibu hamil mempunyai
Dietary History 100% cukup. Hal ini dikarenakan ibu hamil memiliki frekuensi
makan 3x sehari dengan teratur.

7. Tingkat Konsumsi
Definisi : Rata-rata konsumsi energi perorangan/hari yang diperoleh dari
konsumsi makan responden.
Pengukuran : Data diperoleh dengan recall 1x24 jam (1 hari), di konversikan
dengan bantuan Nutrisurvey kemudian hasilnya dibandingkan
dengan AKG tahun 2013.
Kategori
- Lebih : > 110%
- Baik : 100-110%
- Cukup : 80-99%
- Kurang : 70-79%
- Defisit : <70%
Sumber : (Kemenkes, 2013)
37

Tabel 2.69 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi di Wilayah RW 01 Kelurahan
Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Energi
n %
Lebih 0 0
Baik 0 0
Sedang 5 71,5
Kurang 2 28,5
Defisit 0 0
Total 7 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan tingkat konsumsi energi mayoritas dengan tingkat konsumsi sedang
sebanyak 5 orang (71,5%) sedangkan yang tingkat konsumsi kurang sebanyak
2 orang (28,5%). Tingkat konsumsi energi yang sedang pada ibu hamil
dikarenakan frekuensi makan yang teratur 3x sehari dengan beraneka ragam
makanan, minum susu ibu hamil dan juga mengkonsumsi vitamin tablet Fe.

Tabel 2.70 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Protein
n %
Lebih 0 0
Baik 0 0
Sedang 5 71,5
Kurang 2 28,5
Defisit 0 0
Total 7 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan tingkat konsumsi protein mayoritas dengan tingkat konsumsi
sedang sebanyak 5 orang (71,5%) sedangkan yang tingkat konsumsi kurang
sebanyak 2 orang (28,5%). Tingkat konsumsi protein yang sedang pada ibu
hamil dikarenakan mengkonsumsi protein hewani dan nabati dengan cukup.

Tabel 2.71 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Konsumsi Lemak di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Lemak
N %
Lebih 1 14,5
Baik 2 28,5
Sedang 4 57
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 7 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
38

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil


berdasarkan tingkat konsumsi lemak mayoritas dengan tingkat konsumsi sedang
sebanyak 4 orang (57%) sedangkan yang tingkat konsumsi baik sebanyak 2
orang (28,5%) dan tingkat konsumsi lebih sebanyak 1 orang (14,5%). Tingkat
konsumsi lemak yang sedang pada ibu hamil dikarenakan mengkonsumsi
makanan yang cukup lemak seperti: makanan bergoreng, makanan yang manis
dll

Tabel 2.72 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Konsumsi Karbohidrat di Wilayah RW 01
Kelurahan Guntung Manggis Tahun 2019
Responden
Tingkat Konsumsi Karbohidrat
n %
Lebih 1 14,5
Baik 5 71
Sedang 1 14,5
Kurang 0 0
Defisit 0 0
Total 7 100
Sumber : Kemenkes RI, 2013
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 7 responden ibu hamil
berdasarkan tingkat konsumsi karbohidrat mayoritas dengan tingkat konsumsi
baik sebanyak 5 orang (71%) sedangkan yang tingkat konsumsi sedang
sebanyak 1 orang (14,5%) dan tingkat konsumsi lebih sebanyak 1 orang (14,5%).
Tingkat konsumsi karbohidrat yang baik pada ibu hamil dikarenakan adanya
peningkatan nafsu makan karena usia kehamilan yang sudah mengijak trimester
ketiga.

Anda mungkin juga menyukai