Anda di halaman 1dari 21

PAPPER

ANATOMI DAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA MATA DAN


FUNGSINYA

Disusun oleh

Kelompok 3 :

1. Sinta Tisnasari 108117066


2. Nena Septiana 108117067
3. Rosmita Indriarti 108117068
4. Trini Siti S 108117069
5. Sindy Fajrina 108117070
6. Ivan Dwi P 108117072
7. Intan Apriana p 108117073
8. Rizki Fachrian R 108117074
9. Asa apriliana p 108117075
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2019

A. Anatomi Sistem Penglihatan

Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-
misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong. Anatomi berarti
mengurai atau memotong. ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara
mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu
dengan yang lain. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit harus

terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia
yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh
marupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Menurut ilmu
anatomi mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian luar dan bagian
dalam.

1. Bagian Luar

a. Bulu Mata
b. Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.
c. Alis Mata (Supersilium)
d. Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. c. Kelopak Mata
(Palpebra)
e. Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di
depan bulbus okuli.
f. Kelenjar Air Mata
g. Kelenjar Meibom

2. Bagian Dalam

a. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam
kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata), kecuali
kornea.Konjungtiva mengandung banyak sekali pembuluh darah.
b. Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar
mata yang berwarna putih.
c. Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris.
d. Koroid
Koroid adalah selaput tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika vaskulosa
( lapisan tengah dan sangat peka oleh rangsangan).
e. Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
f. Pupil
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya
yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi
ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.
g. Lensa
Lensa adalah organ focus utama, yang membiaskan berkas-berkas cahaya yang
terpantul dari benda-benda yang dilihat, menjadi bayangan yang jelas pada
retina Lensa berada dalam sebuah kapsul yang elastic yang dikaitkan pada korpus
siliare khoroid oleh ligamentum suspensorium.
h. Retina

Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor). Aqueous Humor

i. Aqueous Humor
Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama
dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas
dengan udara luar melalui kornea.
j. Vitreus humor (Badan Bening)
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti
jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata
membulat.
k. Bintik Kuning

Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena
merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang

l. Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
m. Otot Mata
Otot-otot yang melekat pada mata :
Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak
mata
Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), berfungsi menggerakkan bola
mata ke bawah dan ke dalam
Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) berfungsi untuk menggerakkan
mata dalam (bola mata)
Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan ke
luar.

B. Fisiologi Penglihatan
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tersebut. Tujuan ilmu fisiologi untuk menjelaskan
factor-faktor fisika dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal- usul perkembangan
dan kemajuan kehidupan virus/bakteri yang paling sederhana sampai yang paling rumit
dan mempunyai karakteristik fungsional tersendiri. Fisiologi manusia berhubungan
dengan sifat spesifik dan mekanis tubuh manusia yang membuat manusia sebagai mahluk
hidup yang bias mengindra, merasa, dan mengerti segala sesuatu selama dalam
rangkaian kehidupan.
1. Bagian Luar
a) Bulu Mata
Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda- benda asing.
b) Alis Mata

Alis mata berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata

c) Kelopak Mata

Kelopak mata berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan


pada mata (menutup dan membuka mata)
d) Kelenjar Air Mata
Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas untuk menjaga mata
agar tetap lembab (tidak kekeringan).
2. Bagian Dalam

a). Konjungtiva

Konjungtiva berfungsi melindungi kornea dari gesekan, memberikan


perlindungan pada sclera dan memberi pelumasan pada bola mata.

b). Sklera

sclera berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi
tempat melekatnya otot mata.

c). Kornea

Berfungsi sebagai pelindung mata agar tetap bening dan bersih, kornea ini

dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata.

e) Koroid

Memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah

refleksi internal cahaya.

f) Iris

Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen menentukan warna

pada mata seseorang. Iris juga mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata
dan dikendalikan oleh saraf otonom

g) Pupil
Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui

berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina.

h) Lensa

Lensa berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk

lensa. Lens. berperan penting pada pembiasan cahaya

i) Retina

Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls

saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik(II).

j) Aqueous humor

Vitreous humor(humor bening) berfungsi menyokong lensa dan menolong


dalam menjaga bentuk bola mata.

k) Bintik Kuning

Fungsi bintik kuning yang terdapat di retina pada mata adalah untuk

menerima cahaya dan meneruskan ke otak.

l) Saraf Optik

Saraf optik memiliki fungsi untuk otak. Semua informasi yang akan

dibawa oleh saraf nantinya diproses di otak. Dan Dengan demikian kita bisa
melihat suatu benda.

C. Biokimia Mata

Sumber energi jaringan mata yaitu melalui glikolisis anaerobik, dalam hal ini
menyalurkan/menfokuskan cahaya pada epitel kornea, penghasil ATP aerobik diperoleh
dari mitokondria (walaupun hanya sedikit), glikolisis tetap berlangsung secara anaerobik
walau energi yang dihasilkan rendah. Lensa mata menyalurkan dan menfokuskan
cahaya walaupun hampir tidak ada cahaya. Lensa dapat menyerap glukosa dan melepas
laktat pada korpus vitreosa dan aqueus humor. Asam retinoat vitamin A (bersumber
dari lemak hewan/ikan), dalam bentuk prohormon streroid atau provitamin yang
mendorong pertumbuhan dan diferensiasi normal jaringan epitel, serta bersifat menyerap
alkohol pada retinol ester retinil sehingga dapat dioksidasi menjadi aldehid.

Vitamin A yang memiliki struktur poliisoprenoid dengancincin sikloheksenil

Provitamin dirubah ke dalam bentuk ester retinol, menjadi retinol dan asam
retinoat di hat. Provitamin berasal dari β-karotin dan karotinoid yang sumber berasal dari
semua sayuran dan buah-buahan berwarna terutama berwarna hijau dan seng guna
mempertahankan kadar vitamin A.
Reaksi pembentukan vitamin A

Peranan vitamin A yaitu mempertahankan integritas jaringan epitel, retinal dan


retinol dalam mekanisme penglihatan. Retinoid/karotinoid sebagai antioksidan, retinoat
berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi (sintesis glikoprotein). Asam retinoat
bersifat seperti hormon steroid, reseptor sel (superfamili reseptor steroid-tiroi) yang
berikatan elemen DNA dalam transkripsi membentuk protein menjadi efek vitamin A,
berfungsi untuk pertumbuhan, diferensiasi, reproduksi dan perkembangan janin.
Peranan vitamin A dalam pigmen visual rodopsin

Peran retinal dalam siklus penglihatan

Metabolisme Fruktosa

Dalam metabolism fruktosa melibatkan fruktokinase & Heksokinase.


Fruktokinase berada di hepar, ginjal, intestenum ( dengan afinitas tinggi terhadap
substratnya spesifik) berfungsi memindahkan fosfat dari ATP, merubah fruktosa menjadi
fruktosa-1-P, aktifitasnya tidak dipengaruhi oleh insulin/puasa sperti glukokinase, dalam
hal ini fruktosa darah tidak terdeteksi dalam penderita DM.
Heksokinase terfosforilasi heksosa, merubah fruktosa akan dihambat oleh
glukosa karena substrat bersifat kompetitif. Fruktosa di metabolisme di jaringan adiposa,
otot, terdapat dicairan plasma seminalis dan cairan amonion. Fruktosa merupakan bahan
energi potensial. Sorbitol tidak mudah berdifusi melalui membran sel akibatnya
menumpuk (mioinositol menurun), hal ini menyebabkan kerusakan osmotik, sebagai
inhibitor aldosa reduktase.

Siklus Sorbitol
Metabolisme Fruktosa

Fruktosa dan sorbitol terdapat dalam lensa mata, fruktosa dan sorbitol pada lensa
mata bila meningkat menyebabkan katarak diabetes, lintasan sorbitol (poliol), tidak
terjadi di hepar Pembentukan fruktosa berasal dari glukosa, aktivitas reaksi meningkat,
bila kadar glukosa meningkat dalam jaringan tubuh. Pada kondisi DM yang tidak peka
terhadap insulin, terhadap lensa mata, saraf mata dan glomerulus ginjal akan merubah
glukosa (reduksi oleh NADPH) menjadi sorbitol (aldosa reduktase), teroksidasi dengan
NAD menjadi fruktosa (Poliol/sorbitol dehidrogenase). Lintasan konversi ini terdiri
atas galaktosa menjadi glukosa di hepar dan glukosa menjadi laktosa di kelenjar
mamae.
Metabolisme Laktosa

Galaktosa diperlukan untuk pembentukan laktosa, glikolipid, proteoglikan dan


glikoprotein.Galaktosa merupakan hasil hidrolisis laktosa/gula susu di intestinum
yang terfosforilasi oleh galaktokinase. Pada hepar selanjutnya diubah menjadi
glukosa (konversi galaktosa menjadi glukosa) oleh epimerase (tes toleransi galaktosa),
selanjutnya membentuk galaktosa-1-Fosfat tranferase secara reversibel.

Fungsi galaktosa sebagai pembentuk laktosa, penyusun glikolipid


(serebrosida) dan pembentuk Proteoglikan serta glikoprotein. Galaktosemia terjadi
bila ketidakmampuan memetabolisasi galaktosa. Defisiensi galaktokinase, uridil
transferase utama dan 4-epimerase, menyebabkan galaktosa meningkat di darah,
selanjutnya direduksi oleh aldosa reduktase dalam mata, poliol (galaktiol) menumpuk
menyebabkan katarak. Defisiensi uridil transferase terjadi penumpukan galaktosa-1-
fosfat, menghabiskan fosfat organik di hepar, namun masih dapat membentuk Urindin
Di-fosfat galaktosa dari glukosa melalui epimerase.

Reaksi Glutation Peroksidase

Siklus Pentosa Fosfat

Pengaruh radikal terhadap mata dapat di atasi dengan adanya peran


antioksidan, melalui pembentukan lintasan pentosa fosfat (eritrosit) yang akan
membentuk NADPH, selanjutnya mereduksi glutation teroksidasi menjsdi glutation
tereduksi (dengan bantuan selenium) oleh glutation peroksidase, kemudian melepas
peroksida (H2O2), akibatnya terjadi penumpukan H2O2, serta dapat memendekkan
umur eritrosit, meningkatkan kecepatan oksidasi Hb membentuk MetHb.
Peranan antioksidan dalam menangkal radikal bebas

Radikal jenis-jenis yang menyebabkan mutasi


Konsumsi fruktosa dalam jumlah besar menimbulkan metabolik berat.
Sukrosa/sirup, fruktosa (high fructose syrup) pada vena porta hati. Fruktosa lebih cepat,
serta mengalami glikolisis di hepar (dari pada glukosa), karena jalan pintas fruktosa oleh
fosfofruktokinase, enzim ini merupakan pengendalian kecepatan katabolisme glukosa,
fruktosa berlimpah disejumlah lintasan di hepar, akibatnya dapat meningkatkan sintesis
asam lemak, esterifikasi asam lemak dan sekresi VLDL, serta meningkatkan kadar
Triasilgliserol dalam serum dan meningkatkan LDL kolesterol. Penambahan glukosa
merangsang sekresi insulin & meningkatkan efek diatas.
Metabolisme Gula-amino
Mekanisme terjadinya komplikasi pada diabetes mellitus dapat diterangkan
melalui peningkatan aktivitas aldosa reduktase, glikosilasi non enzimatik, pembentukan
senyawa dikarbonil dan strees oksidatif. Peningkatan aktivitas aldosa reduktase,
terjadi peningkatan aktivitas aldosa reduktase, selanjutnya hiperglikemia jaringan serta
peningkatan kadar glukosa, oleh aldosa reduktase, glukosa akan dirubah menjadi sorbitol,
meningkatnya kadar sorbitol didalam sel, akumulasi sorbitol serta meningkatkan
osmolaritas didalam sel terjadi perubahan fisiologi sel, sel dengan kadar sorbitol yang
tinggi menunjukan aktivitas penurunan aktivitas protein kinase C dan Na+, K+ -ATPase
membran.

Glikosilasi non enzimatik, glukosa adalah suatu aldehid yang bersifat reaktif
yang dapat bereaksi secara spontan, walaupun lambat dengan protein, melalui proses
yang glikosilasi non enzimatik, protein mengalami modifikasi, gugus aldehid glukosa
bereaksi dengan gugus amino yang terdapat pada suatu protein, membentuk produk
glikosilasi yang bersifat reversible membentuk advanced glycoliation end-product(AGE),
akumulasi AGE pada kolagen dapat menurunkan elastisitas jaringan ikat, perubahan pada
pembuluh darah dan membranebasalis.

Pembentukan senyawa dikarbonil

Pembentukan senyawa dikarbonil, monosakarida seperti glukosa, mengalami


oksidasi yang dikatalis oleh Fe dan Cu, membentuk radikal OH, O2 menjadi H2O2 dan
senyawa dikarbonil toksik bereaksi dengan gugus –NH2 protein membentuk AGE.

Strees oksidatif timbul bila reactive oxygen species (ROS) melebihi


kemampuan mekanisme seluler, oleh enzim dan vitamin yang bersifat antioksidan, strees
oksidatif diabetes mellitus, disebabkan karena gangguan keseimbangan redoks, akibat
perubahan metabolism karbohidrat dan lipid, peningkatan reactive oxygen species, akibat
glikosilasi/glikoksidasi lipid dan penurunan kapasitas antioksidan. Penyebab terjadinya
neuropati diabetik, teori sorbitol-osmotik bahwa kerusakan jaringan saraf
disebabkan oleh akumulasi sorbitol intraseluler , yang berasal dari strees
hiperglikemik isotonic pada diabetes, myoinositol akan menetralkan efek ini, namun
proses ini akan menjadi hilang, yang mengakibatkan sintesis phosphatidylinositol
menjadi terbatas dan dibentuk phospatydilinositol generasi ke dua, perubahan
aktivitas[Na.sup+]/[K.sup+]ATPase pada saraf.

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195810141986012-
F._MARIA_TITIN_SUPRIYANTI/Biokimia_2%2C_SAP.

https://dinkes.bulelengkab.go.id/artikel/biokimia-dan-metabolisme-lensa-34

Anda mungkin juga menyukai