PELAYANAN KEFARMASIAN
MakalahIniDisusunUntukMemenuhiTugasPendidikanAswaja
DosenPengampu:
Dr. H. Nur Cholid, M. Ag, M. Pd
Muhammad AhsanulHusna, M. Pd.
DisusunOleh:
Kelas B / Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
itu secara sosial maupun dunia kesehatan. Dalam dunia kesehatan sikap
Apotekerdisiniadalahyang melaksanakantugaspelayanankefarmasian
dimilikinyasecaraadil.Kegiatanpelayanankefarmasian yang
semulahanyaberfokuspadapengelolaanobatmenjadipelayanan yang
2
komprehensifyang bertujuanuntukmeningkatkankualitashidupdaripasien
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
kefarmasian.
3
BAB II
1. Pengertian Tawazun
telahmeninggikanlangitdanDiameletakkanneraca
(Keadilan).Supayakamujanganmelampauibatastentangneracaitu.Dan
tegakkanlahtimbanganitudenganadildanangankamumengurangineracaitu”.
untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS. 55: 7-9.
a. Jasmani (Al-jasad)
raga, makan makanan yang sehat dan bergizi, tidur teratur, menjaga
4
kebersihan badan dan sebagainya. Ketika kita sudah menjaga dan
b. Akal (Al-aql)
c. Rohani ( Ar-Ruh)
Ar-ruh atau hati merupakan pengendali diri kita dan hati juga
Ruhjugamerupakantempatdimanaseseorangmempunyaiperasaansepe
rtihalnyatenangataupungelisah. Agama
islamsangatmemperhatikanhalini,
karenaruhmerupakancerminandiriseseorang.Cara
5
yang dapat membangun hati kita dekat dengan Allah sehingga kita
dan berjalan diatas fitrahnya, maka manusia dapat meraih kebahagiaan yang
hakiki. Berikut adalah Dalil Naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist).
bukti kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-
fungsinya tanpa mengganggu fungsi dari pihak yang lain. Hasil yang
dimiliki oleh setiap muslim. Salah satunya adalah seorang Apoteker, yang
6
sendiri, maupun orang lain perlu diperhatikan, dan diperlakukan secara
seimbang dan proporsional. Selain itu yang tidak kalah penting adalah
profesional dan teladan bagi pasien dan sejawat petugas kesehatan lainnya.
juga menjaga sikapnya agar bermanfaat bagi pasien dan orang lain. Karena
berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain supaya mendapat bimbingan
keharmonisan.
akal.
saja.
7
3. Materi Pantheis (Kebatinan) : hanya bersandar pada hati/ batinnya saja.
7. Terjerumus dalam satu sisi kehidupan saja ( harta, tahta, wanita, ilmu,
tawazun.
Beberapa minggu yang lalu seorang bapak-bapak bernama Anto sedang sakit
kemudian harus di rawat di salah satu rumah sakit umum, beliau seorang PNS
8
Fasilitas ini sangat membantu, karena biaya RS menjadi lebih ringan
pelayanan rumah sakit.Beliau tidak cepat ditangani oleh pihak tenaga medis
menunggu di Unit Gawat Darurat (UGD) hampir setengah hari dan akhirnya
Pasien kedua bernama ibu Sulis juga akan dirawat di rumah sakit
umum atau biasa (non BPJS). Hanya menunggu beberapa menit saja beliau
langsung dapat ruang rawat dan ditangani dengan cepat. Kemudian keluarga
bedakan pasien umum dengan pasien BPJS. Pasien tetap berhak mendapatkan
konseling dan KIE walaupun obat dan administrasi (harga) yang diberikan
berbeda, karena itu merupakan kewajiban apoteker dan apoteker harus benar
biaya yang disetorkan, semakin banyak uang yang disetorkan berarti semakin
9
3.Karena tugas apoteker sebagai tenaga kesehatan dalam sumpahnya yang
masyarakat.
10
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkanperumusanmasalah di atasdapatdisimpulkan :
3. Penerapantawazunpadafarmasis (apoteker)
yaitumenjaminkeselamatanpasiendenganmemberikaninformasipenggunaano
batsecararasional.
11
DAFTAR PUSTAKA
12