............................................
Disusun oleh Tim perumus Skema Sertifikasi Pemandu selam yang merupakan bagian dari Klaster
SKKNI Pemandu Wisata selam dari 16 unit kompetensi, dan saat ini baru di buat Klaster yang terdiri
dari 11 Unit Kompetensi ,atas dasar permintaan HPI ( Himpunan Pramuwisata Indonesia) & APSI
(Asosiasi Pemandu selam Indonesia) Pemandu Wisata selam untuk membangun, memelihara dan
memastikan kompetensi Pemandu Wisata selam Dan skema ini gunakan dalam sertifikasi
Kompetensi
1. Latar Belakang
1.1. Tuntutan persyaratan kompetensi asesor dalam Skema Sertifikasi Pemandu Selam
1.2. Tuntutan persyaratan kompetensi dalam Pemandu Selam
1.3. Ruang lingkup Skema Sertifikasi
1.4. Pemandu Selam
1.5. lingkup penggunaan:
1.6. Pemandu Selam
2. Tujuan Sertifikasi
2.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pemandu Pemandu Selam
2.2. Mengembangkan standar Pemandu Selam Indonesia
3. Acuan Normatif :
3.1. Standar
3.2. Persyaratan sertifikasi khusus bagi pemohon/pemegang sertifikat Pemandu Selam
3.3. yang berkaitan dengan kategori profesi tersebut di Indonesia telah ditetapkan LSP
Pramindo dengan menggunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Pariwisata, Pemandu Selam Gu
3.4. dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama bagi seluruh pemegang
sertifikat Pemandu Selam
3.5. Regulasi
3.5.1. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.5.2. Undang-undang Nomor No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3.5.3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
3.5.4. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia
3.5.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 / 2007
3.5.6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP)
3.5.7. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sitlakernas
3.5.8. Peraturan Pemerintah Nomor 52, tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi
dan Sertifikasi Usaha Pariwisata
3.5.9. Perpres 2/2007 TTG Pengesahan ASEAN TOURISM AGREEMENT
3.5.10. Perpres 25/2009 tentang Pengesahan ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT
for The Integration of Priority Ssectors
3.5.11. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia)
2
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
3.5.12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 tahun 2012 tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional.
3
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
4
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
7.2.1. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi Pemandu Selam dari LSP Pramindo
serta pedoman pedoman LSP Pramindo
7.2.2. Memelihara kompetensi sertifikasinya sesuai ruang lingkupnya.
7.2.3. Menyampaikan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada
LSP Pramindo adalah yang terbaru
7.2.4. Menangani semua keluhan terkait sertifikasi dalam lingkup sertifikasi
Pemandu Selam.Tidak memberikan interpertasi yang salah tentang LSP Pramindo
7.2.5. Menjamin tidak akan ada sertifikat Pemandu Selam yang digunakan untuk
promosi yang dapat memberikan akibat salah paham pengertian di masyarakat.
7.2.6. Pemegang sertifikat Pemandu Wisata Gunung dapat menggunakan dokumen,
brosur,atau iklan seperti :
Personal bersertifikat Pemandu Wisata Gunung oleh LSP Pramindo dengan
nomor sertifikat….
Pemegang sertifikat Pemandu Selam.
7.2.7. Mengijinkan LSP Pramindo dan asesor untuk melakukan asessmen , surveilan,
verifikasi terhadap aktifitas pemegang sertifikat Pemandu Selam.
7.2.8. Membantu LSP Pramindo atau personilnya dalam melakukan investigasi dan
penyelesaian keluhan pelanggan yang diajukan pihak ketiga tentang kegiatan
pemegang sertifikat Pemandu Selam.
7.2.9. Jika diminta oleh LSP Pramindo , pemegang sertifikat Pemandu Selam harus
bersedia memberikan rekaman keluhan, sanggahan dan perselisahan serta
tindakan koreksinya..
8. Biaya Sertifikasi
Pemandu Selam 14 UNIT
KETERANGAN HARGA
Materi uji Kompetensi Rp. 100.000,-
Fee Asesor Rp. 200.000,-
Fee TUK Rp. 150.000,-
Fee Pengawas Rp. 100.000,-
ATK Rp. 50.000,-
Sewa Tempat TUK Rp. 100.000,-
Transportasi Rp. 100.000,-
Pengadaan Sertifikat Rp. 50.000,-
Ongkos Kirim Sertifikat Rp. 50.000,-
Nett Operational COST Rp. 900.000,-
Rp.
Publish Rate
1.250.000,-
5
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
9. Proses Sertifikasi
9.1. Proses sertifikasi: secara umum proses sertifikasi mencakupi: peserta yang telah
memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk
paket/klaster asesi dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan
memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dengan mengisi Formulir PKT 1
untuk permohonan dan Penilaian mandiri, kemudian LSP akan menugaskan asesor
kompetensi, yang kemudian akan mengases pemohon dengan standar asesmen
SKKNI Pemandu Selam. Setelah selesai asesor melaporkan rekomendasi kepada
LSP. LSP akan mengevaluasi (bila diperlukan membentuk Komite teknis) akan
menetapkan status kompetensi dan akan menerbitkan sertifikat kompetensi untuk
Pemandu Selam..
6
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
7
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
8
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER SKK/PS. 013/IV/2016
PEMANDU SELAM
9.10. Banding
9.10.1. Menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian , dan membuat
putusan terhadap banding .
Proses penahanan banding mencakup setidaknya unsur –unsur dan metode
berikut :
a. Proses untuk menerima , melakukan falidasi dan menyelidiki bandang, dan
untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam menangapinya,
dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya.
b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk
mengatasinya.
c. Memastikan bahwa jika berlaku perbaikan yang tepat dan tindakan
perbaikan di lakukan.
9.10.2. Membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua banding
ditangani secara konstruktip, tidak berpihak dan tepat waktu .
9.10.3. Menjelaskan mengenai proses penanganan banding dapat di ketahui public
tanpa diminta.
9.10.4. Bertanggung jawab atas semua keputusan disemua tingkat proses penangan
banding .Menjamin bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan
keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat
dalam keputusan yang menyebabkan banding.
9.10.5. Penyerahan, infestigasi, dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan
mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap permohon banding.
9.10.6. LSP Pramindo harus menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan
serta hasil penanganannya kepada pemohon banding.
9.10.7. LSP Pramindo harus memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding
pada akhir proses penanganan banding.