Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN PELATIHAN

TEKNIK PEMORSIAN NASI SESUAI STANDAR PORSI


RSUD SLEMAN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan, mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien dalam rangka pencapaian status kesehatan yang
optimal melalui pemberian diet yang tepat. Diet yang tepat harus sesuai
diagnosis gizi yang telah ditetapkan yang kemudian diimplementasikan
kedalam suatu intervensi menu diet. Di dalam suatu menu diet terdapat standar
yang harus disesuaikan dengan kondisi pasien, seperti standar porsi. Besar
porsi seringkali menjadi hal yang salah saat menyajikan makanan, terutama
dalam pemorsian makanan. Masih terjadi kelebihan dan kekurangan porsi
karena tidak ada ukuran yang tepat dalam pemorsian makanan. Pemorsian
makanan ini harus sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan oleh pihak
instalasi gizi rumah sakit. Besar porsi akan berpengaruh langsung tehadap nilai
gizi yang terkandung dalam suatu makanan.
Ketidaktepatan standar porsi merupakan salah satu sumber kelemahan
yang berasal dari pengelolaan yang tidak dilakukan secara profesional.
Perencanaan yang kurang baik, tenaga yang kurang profesional, pengawasan
yang lemah dan rendahnya dedikasi petugas menyebabkan ketepatan porsi nasi
kurang baik. Porsi tidak tepat tersebut berpengaruh terhadap nilai gizi dan
biaya makanan.
Berdasarkan hasil observasi, menunjukkan bahwa sebagian besar
hasil pemorsian dari pemorsian nasi yang disajikan oleh pramusaji ada yang
tidak tepat porsi. Porsi yang tidak tepat pada makan pagi sebesar 50%, pada
makan siang sebesar 30% dan pada makan sore sebesar 60%. Oleh sebab
itu sangat diperlukan observasi untuk melihat kesesuaian standar porsi yang
ditetapkan.
Pramusaji harus selalu mempunyai keterampilan untuk melakukan
pemorsian nasi secara tepat sesuai dengan porsinya. Oleh karena itu perlu
dilakukan Pelatihan Pemorsian Nasi Sesuai Standar Porsi bagi Pramusaji
RSUD Sleman, agar mampu mendukung pelayanan makanan di RSUD
Sleman.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan :
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi). Yaitu bahwa selama
pelatihan peserta memiliki hak untuk :
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melakukan kegiatan
pemorsian nasi.
b. Dipertimbangkan ide dan pendapatnya selama masih dalam konteks
pelatihan.
2. Prinsip learning by doing, dimana peserta dimungkinkan untuk
mendapatkan kesempatan dalam :
a. Melakukan kegiatan atau berperan aktif secara perseorangan atau
kelompok dengan menggunakan metode seperti tanya jawab,
presentasi, diskusi kelompok, latihan/exercise, simulasi dan praktik.
b. Melakukan pengulangan terhadap kegiatan yang dilakukan atau
perbaikan terhadap kegiatan yang dilakukan atau perbaikan terhadap
kegiatan yang dirasa perlu.
3. Prinsip pelatihan berorientasi kepada peserta. Peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul pelatihan.
b. Mendapatkan pelatihan yang professional, yang dapat memfasilitasi
dengan berbagai metode dan menguasai materi.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki masing-masing
tentang pemorsian nasi.
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing
tentang pemorsian nasi.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator penyelenggara) dan dievaluasi
(peserta pelatihan) tingkat pemahaman serta tingkat ketrampilan dalam
melakukan pemorsian nasi.
4. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi. Peserta dimungkinkan untuk :
a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang diterapkan dalam pelatihan.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pemorsian nasi sesuai
standar porsi bagi pramusaji
B. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu :
1. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan
pemorsian nasi sesuai standar porsi secara benar dan tepat.
III. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan ini memiliki kompetensi
dalam :
A. Ketepatan pemorsian nasi sesuai dengan standar porsi.
B. Menggunakan alat untuk pemorsian nasi secara benar dan tepat.

IV. PESERTA
Peserta pelatihan adalah seluruh pramusaji di RSUD Sleman.
V. NARASUMBER DAN FASILITATOR
Narasumber dan fasilitator berasal dari :
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Pemateri :
- Hesty Retno Sari
- Ayu Anggraini
Peraga dan Kelengkapan :
- Devi Mahdalena Elmah
- Rizqia Sri Indah Alina
Seksi Konsumsi :

- Eka Hervina
Moderator :

- Laila Sholehah

IV. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


A. Tempat Penyelenggaraan
Penyelenggaraan pelatihan dilakukan di ruang rapat Pelatihan dan
Pendidikan RSUD Sleman.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan dilakukan pada tanggal 23 November 2019.
V. STRUKTUR PROGRAM

Materi Jam Pelajaran (JPL)


No T P PL Jumlah
Materi Dasar
1 Teknik pemorsian makanan nasi sesuai dengan 1 0 0 1
standar porsi
Sub total 1 0 0 1
Materi Inti
1 Pengertian Pemorsian Makanan Dan Standar 1 0 0 1
Porsi
2 Pentingnya Memenuhi Standar Porsi 1 0 0 1

3 Dampak Tidak Dipenuhinya Porsi Makanan 1 0 0 1


Pasien
Sub Total 3 0 0 3
Materi Penunjang
1 Penggunaan Alat Pemorsian Sesuai Standar 0 2 0 2
Porsi
Sub Total 0 2 0 2
Jumlah 4 2 0 6

VI. JADWAL KEGIATAN


Terlampir

VII. EVALUASI
Evaluasi pelatihan bagi pramusaji, yaitu :
A. Evaluasi hasil belajar
Yaitu evaluasi yang dilakukan peserta melalui
1. Penjajagan awal melalui melalui pre-test
2. Penilaian terhadap peningkatan kompetensi peserta melalui
post-test
3. Evaluasi formatif dengan penugasan
B. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi ini untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
fasilitator dan dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap
oleh peserta, meliputi :
1. Penguasaan materi
2. Penggunaan metode pembelajaran
3. Hubungan intepersonal dengan peserta
4. Motivasi
C. Evaluasi terhadap penyelenggara
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang
meliputi;
1. Tujuan Pelatihan
2. Relevasi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat pelatihan bagi pelaksanaan tugas
4. Manfaat pelatihan bagi peserta dan instansi
5. Mekanisme pelaksanaan pelatihan
6. Hubungan peserta dengan penyelenggaraan pelatihan
7. Pelayanan akomodasi, konsumsi, kesehatan, komunikasi dan
informasi dan lain-lain

VIII. BIAYA
Biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan ini bersumber mandiri dari
penyelenggara.
No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1. Sampel Nasi 5 porsi Rp. 5000 Rp. 25.000
2. Leaflet 24 bh RP. 1000 RP. 24.000
3. Alat Peraga 3 bh Rp. 5.000 Rp. 15.000
Total Rp. 64.000
GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Nomor : Materi Dasar
Materi : Ketepatan Pemorsian Nasi sesuai Standar Porsi
Waktu : 1 jpl
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan pemorsian nasi sesuai dengan standar porsi

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Khusus (TBK) Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti 1. Pengertian Ceramah, tanya LCD, Proyektor, 1. Pusat Pendidikan Sumber
pelatihan, peserta mampu Pemorsian Makanan jawab, Laptop, poster, pointer. Daya Manusia
: Dan Standar Porsi demonstrasi. Kesehatan. Sistem
1. Melakukan pemorsian 2. Pentingnya Penyelenggaraan
nasi sesuai standar Memenuhi Standar Makanan Institusi, tahun
porsi dengan baik dan Porsi 2018.
tepat. 3. Dampak Tidak
Dipenuhinya Porsi
Makanan Pasien
4. Teknik Memorsi
Nasi
5. Standar Porsi Nasi di
RSUD Sleman
PELAKSANAAN

A. Peserta/ Sasaran
Seluruh petugas pramusaji di RSUD Sleman.

B. Waktu Pelaksaan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 23 November 2019
Waktu : 08.00 - 09.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Pelatihan dan Pendidikan RSUD
Sleman

C. Pelaksana
Narasumber dan fasilitator berasal dari :
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Pemateri :
- Hesty Retno Sari
- Ayu Anggraini
Peraga dan Kelengkapan :
- Devi Mahdalena Elmah
- Rizqia Sri Indah Alina
Seksi Konsumsi :
- Eka Hervina
Moderator :
- Laila Sholehah

D. Sarana dan Prasarana


1) Metode
 Ceramah
 Demonstrasi
 Tanya Jawab
2) Media
 LCD
 Laptop
 Sampel Nasi
 Leaflet
 Cetakan nasi
E. Susunan/ Jadwal Kegiatan

Susunan Jadwal Kegiatan Diklat


Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Peserta
1. 15 Menit Pembukaan :
a. Memberi Salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan Diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan Tujuan memperhatikan
Diklat c. Mendengarkan dan
d. Menyebutkan Materi memperhatikan
Pokok Bahasan Yang d. Mendengarkan dan
Akan Disampaikan memperhatikan
e. Pre-Test e. Mengerjakan
2. 30 Menit Pelaksanaan :
Materi diklat,
meliputi:
a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
pengertian pemorsian memperhatikan
makanan dan standar b. Bertanya jika ada
porsi yang kurang jelas
b. Menjelaskan
pentingnya memenuhi
standar porsi
c. Menjelaskan dampak
tidak terpenuhinya
porsi
d. Menjelaskan standar
porsi nasi di RSUD
Sleman.
e. Menjelaskan teknik
memorsi nasi yang
baik dan benar.
3. 10 Menit Evaluasi:
a. Menanyakan kepada a. Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan. b. Mendemonstrasikan
b. Meminta peserta untuk pemorsian nasi.
mendemonstrasikan
pemorsian nasi.
c. Post-test
4. 5 Menit Penutup:
a. Memberikan a. Mendengarkan
kesimpulan dan saran b. Menjawab salam
b. Memberikan salam
penutup

Anda mungkin juga menyukai