Anda di halaman 1dari 21

Dua benda A (3 kg) dan B (5 kg) bergerak searah dengan kecepatan masing-masing

8 ms–1 dan 4 ms–1 . Apabila benda A menumbuk benda B secara lenting sempurna,
maka kecepatan masing-masing benda sesudah tumbukan adalah…..
A. 3 ms –1 dan 7 ms –1
B. 6 ms –1 dan 10 ms –1
C. 4,25 ms –1 dan 10 ms –1
D. 5,5 ms –1 dan 5,5 ms –1
E. 8 ms –1 dan 4 ms –1
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda A (m1) = 3 kg
Massa benda B (m2) = 5 kg
Kecepatan benda A (v1) = 8 ms–1
Kecepatan benda B (v2) = 4 ms–1
Tumbukan lenting sempurna
Ditanya : v1‘ dan v2‘
Jawab :
Jika benda-benda yang bertumbukan lenting sempurna mempunyai massa berbeda
dan kelajuan kedua benda setelah bertumbukan tidak diketahui maka kelajuan
setelah tumbukan dihitung menggunakan persamaan berikut :

Kedua benda bergerak searah sehingga kecepatan kedua benda bertanda positif.
Jika kedua benda bergerak berlawanan arah maka salah satu kecepatan benda
bertanda positif dan kecepatan benda lainnya bertanda negatif.

Jadi kecepatan benda A (v 1‘) setelah tumbukan adalah 3 m/s dan kecepatan benda
B (v2‘) setelah tumbukan adalah 7 m/s.
Jawaban yang benar adalah A.
2. Soal UN 2002/2003
Sebuah bola yang mempunyai momentum P menumbuk dinding dan memantul.
Tumbukan bersifat lenting sempurna dan arahnya tegak lurus. Besar perubahan
momentum bola adalah …
A. nol
B. p/4
C. p/4
D. P
E. 2P
Pembahasan
Diketahui :
Massa bola = m
Kecepatan bola sebelum tumbukan = v
Kecepatan bola setelah tumbukan = -v (bola memantul ke kiri)
Momentum bola sebelum tumbukan (po) = m v
Momentum bola setelah tumbukan (pt) = m (-v) = – m v
Ditanya : Besar perubahan momentum bola
Jawab :
Perubahan momentum :
Δp = pt – po
Δp = – m v – m v
Δp = – 2 m v
Δp = -2p
Besar perubahan momentum bola adalah 2p. Tanda negatif menunjukkan arah.
Jawaban yang benar adalah E.
3. Soal UN 2003/2004
Dua buah benda A dan B yang bermassa sama bergerak saling berpapasan. A
bergerak ke Timur dan B ke Barat, masing-masing dengan kecepatan V dan 2V.
Apabila benda tersebut mengalami tumbukan lenting sempurna, maka sesaat
setelah tumbukan adalah …
A. VA = V ke Barat, VB = V ke Timur
B. VA = 2V ke Barat, VB = 2V ke Timur
C. VA = 2V ke Barat, VB = V ke Timur
D. VA = V ke Barat, VB = 2V ke Timur
E. VA = 2V ke Timur, VB = V ke Barat
Pembahasan
Diketahui :
Kedua benda bermassa sama.
A bergerak ke timur dengan kecepatan V
B bergerak ke barat dengan kecepatan 2V
Ditanya : Kecepatan A dan B setelah tumbukan
Jawab :
Jika massa kedua benda sama dan kedua benda bertumbukan lenting sempurna,
maka kedua benda bertukar kecepatan setelah tumbukan.
Jadi setelah tumbukan, A bergerak ke barat dengan kecepatan 2V dan B bergerak
ke timur dengan kecepatan V.
Jawaban yang benar adalah C.
Tumbukan Lenting Tidak Sempurna
6. Soal UN 2008/2009 P12 No 13
Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati
seperti pada gambar!
Jika v2‘ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m.s –1,
maka besar kecepatan v1 ‘ (1) setelah tumbukan adalah…..
A. 7 m.s−1
B. 9 m.s−1
C. 13 m.s−1
D. 15 m.s−1
E. 17 m.s−1
Pembahasan
Diketahui :
Massa kedua benda sama = m
Kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (v1) = 8 m/s
Kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (v2) = 10 m/s
Kecepatan benda 2 setelah tumbukan (v 2‘) = 5 m/s
Ditanya : Kecepatan benda 1 setelah tumbukan (v1‘)
Jawab :
Ini adalah tumbukan lenting tidak sempurna. v 1‘ dihitung menggunakan hukum
kekekalan momentum :
m1 v1+ m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
m (v1 + v2) = m (v1’ + v2’)
v1 + v2 = v1’ + v2’
8 + 10 = v1’ + 5
18 = v1’ + 5
v1’ = 18-5
v1’ = 13 m/s
Jawaban yang benar adalah C.
Tumbukan Tidak Lenting
8. Soal UN 1999/2000
Sebuah peluru massa 10 gram meluncur dengan kecepatan 100 m s -1 , menumbuk
balok kayu yang diam dan bersarang di dalamnya. Jika massa balok kayu 490
gram, kecepatan balok kayu dan peluru sesaat setelah tumbukan adalah …
A. 1,0 m s-1
B. 2,0 m s-1
C. 2,5 m s-1
D. 4,0 m s-1
E. 5,0 m s-1
Pembahasan
Diketahui :
Massa peluru (m1) = 10 gram
Kecepatan peluru (v1) = 100 m s-1
Massa balok (m2) = 490 gram
Kecepatan balok (v2) = 0 m/s (balok diam)
Ditanya : Kecepatan balok kayu dan peluru sesaat setelah tumbukan
Jawab :
Peluru menumbuk balok kayu yang diam dan bersarang di dalamnya, sehingga ini
merupakan tumbukan tidak lenting. Rumus tumbukan tidak lenting :
Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2) v’
(10)(100) + (490)(0) = (10 + 490) v’
1000 + 0 = 500 v’
1000 =500 v’
v’ = 1000 / 500
v’ = 2 m/s = 2 m s-1
Jawaban yang benar adalah B.
9. Soal UN 2006/2007
Sebuah truk yang sedang bergerak dengan kecepatan 10 ms –1 ditabrak oleh sebuah
mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan 20 ms –1. Setelah tabrakan kedua
mobil itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk 1400 kg dan massa mobil 600 kg,
kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah …
A. 6 ms–1
B. 9 ms–1
C. 11 ms–1
D. 13 ms–1
E. 17 ms–1
Pembahasan
Setelah tabrakan kedua mobil itu berpadu satu sama lain karenanya merupakan
tumbukan tidak lenting.
Diketahui :
Kecepatan truk (v1) = 10 m/s
Kecepatan mobil (v2) = 20 m/s
Massa truk (m1) = 1400 kg
Massa mobil (m2) = 600 kg
Ditanya : kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan (v)
Jawab :
Rumus tumbukan tidak lenting :
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2) v
(1400)(10) + (600)(20) = (1400 + 600) v
14000 + 12000 = 2000 v
26000 = 2000 v
v = 13 m/s
Jawaban yang benar adalah D.
10. Soal UN 2009/2010 P37 No.3
Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 ms -1 arah mendatar
menumbuk balok bermassa 60 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika peluru
tertahan di dalam balok, maka kecepatan balok sekarang adalah….
A. 1,0 ms-1
B. 1,5 ms-1
C. 2,0 ms-1
D. 2,5 ms-1
E. 3,0 ms-1
Pembahasan
Diketahui :
Massa peluru (mP) = 20 gram = 0,02 kg
Massa balok (mB) = 60 gram = 0,06 kg
Kecepatan awal peluru (vP) = 10 m/s
Kecepatan awal balok (vB) = 0
Ditanya : kecepatan peluru dan balok setelah bertumbukan (v’)
Jawab :
Rumus hukum kekekalan momentum jika kedua benda menyatu setelah
tumbukan :
mP vP + mB vB = (mP + mB) v’
(0,02)(10) + (0,06)(0) = (0,02 + 0,06) v’
0,2 + 0 = 0,08 v’
0,2 = 0,08 v’
v’ = 0,2 / 0,08
v’ = 2,5 m/s
Jawaban yang benar adalah D.
11. Soal UN 2010/2011 P25
Dua troli A dan B masing-masing 1,5 kg bergerak saling mendekat dengan v A = 4
m.s-1dan vB = 5 m.s-1 seperti pada gambar. Jika kedua troli bertumbukan tidak
lenting sama sekali, maka kecepatan kedua troli sesudah bertumbukan adalah …

A. 4,5 m.s-1 ke kanan


B. 4,5 m.s-1 ke kiri
C. 1,0 m.s-1 ke kiri
D. 0,5 m.s-1 ke kiri
E. 0,5 m.s-1 ke kanan
Pembahasan
Diketahui :
Massa troli A (mA) = 1,5 kg
Massa troli B (mB) = 1,5 kg
Kecepatan troli A sebelum tumbukan (vA) = 4 m/s (positif ke kanan)
Kecepatan troli B sebelum tumbukan (vB) = -5 m/s (negatif ke kiri)
Ditanya : Jika tumbukan tidak lenting, tentukan kecepatan kedua troli setelah
tumbukan
Jawab :
Hukum kekekalan momentum :
mAvA + mBvB = (mA + mB) v’
(1,5)(4) + (1,5)(-5) = (1,5 + 1,5) v’
6 – 7,5 = (3) v’
-1,5 = (3) v’
v’ = -1,5 / 3
v’ = -0,5 m/s
Tanda negatif artinya setelah tumbukan keduanya bergerak ke kiri, searah dengan
troli B. Hal ini masuk akal karena momentum troli B lebih besar daripada
momentum troli A

1. Bola A dan bola B bergerak di atas bidang datar segaris kerja. Bola A dengan massa 2 kg bergerak ke
kanan dengan kecepatan 4 m/s dan bola B dengan massa 1 kg bergerak ke kiri dengan kecepatan 6
m/s. Kedua bola bertumbukan sentral. Hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan
jika tumbukan kedua bola:
a. tidak lenting sama sekali
b. lenting sebagian dengan e = 0,8
c. lenting sempurna

Soal No. 1
Sebuah balok 2 kg yang diam di atas lantai di tembak dengan sebutir peluru
bermassa 100 gram dengan kecepatan 100 m/s.

Jika peluru menembus balok dan kecepatannya berubah menjadi 50 m/s, tentukan
kecepatan gerak balok!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum :

Soal No. 2
Peluru bermassa 100 gram dengan kelajuan 200 m/s menumbuk balok bermassa
1900 gram yang diam dan bersarang di dalamnya.

Tentukan kelajuan balok dan peluru di dalamnya!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum dengan kondisi kecepatan balok sebelum tumbukan
nol dan kecepatan balok setelah tumbukan sama dengan kecepatan peluru
setelah tumbukan, namakan v'
Soal No. 3
Bola pertama bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s mengejar bola
kedua yang bergerak dengan kelajuan 10 m/s ke kanan sehingga terjadi tumbukan
lenting sempurna.

Jika massa kedua bola adalah sama, masing-masing sebesar 1 kg, tentukan
kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!

Pembahasan
Terlebih dahulu buat perjanjian tanda :
Arah kanan (+)
Arah kiri (−)

Dari hukum Kekekalan Momentum didapat persamaan :

(Persamaan 1)

Koefisien restituti (e) untuk tumbukan lenting sempurna adalah e = 1.

(Persamaan 2)

Gabungan persamaan 1 dan 2 :

Soal No. 4
Bola merah bermassa 1 kg bergerak ke kanan dengan kelajuan 20 m/s menumbuk
bola hijau bermassa 1 kg yang diam di atas lantai.

Tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan jika terjadi tumbukan


tidak lenting (sama sekali)!

Pembahasan
Kecepatan benda yang bertumbukan tidak lenting sempurna setelah bertumbukan
adalah sama, sehingga v'1 = v'2 = v'
Dari hukum Kekekalan Momentum di dapat :

Soal No. 5
Bola hitam dan bola hijau saling mendekat dan bertumbukan seperti diperlihatkan
gambar di bawah!

Jika koefisien restituti tumbukan adalah 0,5 dan massa masing-masing bola
adalah sama sebesar 1 kg, tentukan kelajuan kedua bola setelah tumbukan!

Pembahasan

(Persamaan 1)

(Persamaan 2)

Gabungan 1 dan 2 :
Soal No. 6
Dua orang anak masing-masing A bermassa 75 kg dan B bermassa 50 kg menaiki
perahu yang bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s.

Jika massa perahu adalah 225 kg tentukan kelajuan perahu saat :


a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s

Pembahasan
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
Saat anak A meloncat ke belakang maka dua kelompok yang terlibat adalah anak
A dengan massa sebut saja m1 = 75 kg dan anak B bergabung dengan perahu
dengan total massa sebut saja m2 = 225 + 50 = 275 kg. Kecepatan awal anak A dan
B adalah sama dengan kecepatan perahu = 20 m/s

Dengan demikian kecepatan perahu setelah anak A melompat ke belakang


sekaligus kecepatan anak B yang masih naik perahu adalah 39,1 m/s

b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s


Saat anak B meloncat ke depan, maka dua kelompok yang terlibat adalah anak B
dengan massa sebut saja m1 = 50 kg dan anak A bersama perahu sebut saja m2=
225 + 75 = 300 kg.

Dengan demikian kecepatan perahu sekaligus kecepatan anak A yang masih naik
perahu setelah anak B meloncat ke depan adalah 15 m/s

Catatan : Tanda (+) untuk kecepatan jika anak melompat searah gerak perahu,
tanda (−) jika anak melompat berlawanan arah dengan gerak perahu.

Soal No. 7
Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam
seperti gambar dibawah.

Sebuah peluru bermassa m = 0,10 kg ditembakkan hingga bersarang di dalam


bola. Jika posisi bola mengalami kenaikkan sebesar h = 20 cm dan percepatan
gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan kelajuan peluru saat mengenai bola!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum, dengan kondisi kecepatan bola sebelum tumbukan
nol (vb = 0) dan kecepatan bola dan peluru setelah tumbukan adalah sama (v b' = vp'
= v')

Hukum kekekalan energi mekanik untuk mencari v' :

Sehingga:

Soal No.8
Bola bertali m memiliki massa 0,1 kg dilepaskan dari kondisi diam hingga
menumbuk balok M = 1,9 kg seperti diperlihatkan gambar berikut!

Jika bola m dan balok M bergerak bersama setelah bertumbukan dan panjang tali
pengikat bola m adalah 80 cm, tentukan kelajuan keduanya!

Pembahasan
Cari terlebih dahulu kecepatan bola m saat menumbuk balok M

Hukum kekakalan momentum :

Soal No. 9
Bola karet dijatuhkan dari ketinggian 1 meter seperti gambar berikut !

Jika bola memantul kembali ke atas dengan ketingggian 0,6 meter, tentukan
tinggi pantulan bola berikutnya!

Pembahasan

Soal Nomor 10
Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi 2 bagian yang
bergerak dalam arah berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu adalah
m1 : m2 = 2 : 3. Bila energi yang dibebaskan adalah 5 × 105 joule, maka
perbandingan energi kinetik pecahan granat kedua dan pecahan pertama
adalah.....
A. 4 : 9
B. 2 : 3
C. 9 : 4
D. 3 : 2
E. 1 : 2
(Modifikasi Soal UMPTN Tahun 1991)

Pembahasan
Data :
m1 : m2 = 2 : 3
Benda mula-mula diam
v1 = 0
v2 = 0

Dari hukum kekekalan momentum


m1v1 + m2 = m1v1' + m2'

2(0) + 3(0) = 2 v1' + 32'


0 = 2 v1' + 32'
2 v1' = − 3 v2'
v1' = − 3/2 v2'

Perbandingan energi kinetik pecahan kedua dan pertama:

Untuk pembahasan tentang impuls silakan dibaca di artikel lain yang berjudul
Impuls.
2. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan senapan yang bermassa 2 kg. Jika
kecepatan peluru saat meninggalkan moncong senapan = 10 m/s, maka berapakah kecepatan senapan
setelah menembakkan peluru?
Penyelesaian
Tanda (-) menyatakan arah gerak senapan ke belakang
3. Sebuah gaya konstan bekerja pada benda yang mula-mula diam sehingga dalam waktu 0,1 sekon
kecepatan benda menjadi 4 m/s. Jika massa benda 500 gram, berapakah besar gaya tersebut?
Penyelesaian
Diketahui:
v1 = 0 ; Δt = 0,1 sekon
v2 = 4 m/s ; m = 500 gram = 0,5 kg
Ditanya: F ?

4. Seseorang dengan massa 50 kg naik perahu yang bermassa 200 kg yang bergerak dengan kecepatan
10 m/s. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 2 m/s searah dengan arah
gerak perahu. Berapakah kecepatan perahu sesaat orang meloncat?
Penyelesaian
1. Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing – masing nilainya 4 ohm, 3 ohm dan 5 ohm.
Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah besarnya tegangan pada
hambatan 3 ohm.
Jawab:
R1 = 4 ohm
R2 =3 ohm
R3 =5 ohm
V = 120 volt

Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm


V=I.R
I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A

V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah


VR2 = I X R2
= 10 X 3
= 30 volt

2. Tiga buah hambatan dihubungkan secara paralel. Hambatan tersebut masing masing bernilai 2
ohm, 1 ohm dan 2 ohm. Jika rangkaian hambatan tersebut dihubungkan pada tegangan 12 volt,
hitunglah besarnya kuat arus total dan kuat arus yang mengalir pada hambatan 1 ohm.
Jawab:
R1 = 2 ohm
R2 = 1 ohm
R3 = 2 ohm
V = 12 volt

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


= ½ + 1/1 + ½
= 4/2
Rtotal = ½ ohm
Kuat arus totalnya adalah:
V = Itotal X Rtotal
Itotal = V / Rtotal = 12/(1/2) = 24 ampere
Kuat arus pada resistor 1 ampere adalah
IR2 = V / R2 = 12 / 1 =12 ampere

3. Hitunglah besar hambatan pengganti dari rangkain hambatan di bawah ini.


Karena rangkaian yang ujung bersifat terbuka sehingga arus tidak ada yang akan melewati
resistor 7 ohm dan 14 ohm, maka kedua resistor tersebut tidak perlu dihitung sehingga
rangkaian dapat diubah menjadi seperti berikut.

Karena resistor 3 ohm, 2 ohm, 1 ohm, 2 ohm dan 4 ohm terhubung secara seri, maka kita dapat
menghitung hambatan totalnya (dari rangkaian seri 5 buah resitor tersebut) dengan
menjumlahkan sebagai berikut.
Rs = 3 + 2 + 1 + 2 + 4 = 12 ohm
Rangkaian sekarang berubah menjadi seperti berikut.

Karena Rs dan resistor 6 ohm terhubung secara paralel, maka sekarang kita dapat
menghitungnya dengan rumus:
1/Rp= 1/Rs + 1/6
= 1/12 + 1/6
= 3/12
Rp = 12/3
= 4 ohm
Sekarang rangkaian berubah seperti gambar berikut.
Karena masing masing resistor sudah terhubung seri maka sekarang kita tinggal menjumlahkan
ketiganya sehingga didapatkan sebagai berikut.
Rtotal = 2 ohm + 4 ohm + 3 ohm
= 9 ohm
Jadi hambatan total dari rangkaian di atas adalah 9 ohm

4. Sederhanakanlah rangkaian resistor berikut ini

Rangkaian di atas dapat pula kita gambarkan sebagai berikut.

Karena pada gambar terdapat tiga buah resistor 6 ohm yang terhubung secara paralel maka kita
dapat menghitungnya sebagai berikut.

1/Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6


= 3/6
Rp = 6/3
= 2 ohm
Gambar rangkaiannya sekarang menjadi seperti berkut
Karena semua resistor sudah terhubung secara seri, maka untuk mencari hambatan totalnya kita
dapat menjumlahkan masing masing nilai resistor tersebut sehingga didapatkan nilai sebagai
berikut.
Rtotal = 1 ohm + 4 ohm + 2 ohm + 12 ohm + 3 ohm = 22 ohm

5. Carilah hambatan pengganti dari rangkaian hambatan berikut ini.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa ada dua resistor yang terhubung paralel yaitu resistor 4 ohm.
Untuk pertama kali kita hitung dulu hambatan pengganti dari resistor paralel ini dengan rumus
berikut.
1/RP1 = ¼ + ¼ = 2/4
Rp1 = 4/2
= 2 ohm
Sekarang gambar rangkaian kita menjadi seperti berikut.

Karena resistor 2 ohm terhubung secara seri ke resistor R p1, maka sekarang kita tinggal hitung
hambatan seri keduanya dengan cara menjumlahkan seperti berikut.
Rs1 =2 ohm + Rs1 = 2 + 2 = 4 ohm
Gambar kita sekarang berubah sebagai berikut.
Karena Rs1 terhubung paralel dengan resistor 4 ohm, maka kita harus hitung dulu hambatan
paralel dari keduanya sebagai berikut.
1/ Rp2 = 1/ Rs1 + ¼ =¼+¼ =2/4
Rp2 = 4/2
= 2 ohm
Sekarang rangkaian kita berubah menjadi seperti berikut.

Dari gambar terlihat bahwa resistor 2 ohm terhubung secara seri dengan resistor R p2, maka
sekarang kita tinggal hitung nilai hambatan seri antara keduanya seperti berikut.
Rs2 = 2 ohm + Rp2
=2+2
= 4 ohm
Gambar kita akan berubah seperti berikut.

Karena Rs2 terhubung secara paralel dengan resistor 4 ohm, maka kita hitung juga hambatan
paralel antara keduanya seperti berikut.
1/Rtotal = 1/Rs2 + ¼
=¼+¼
= 2/4
Rtotal = 4/2
= 2 ohm

6. hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan di bawah ini.

Untuk memudahkan gambar kita ubah dulu bentuknya menjadi seperti berikut.
Pertama kita hitung dulu hambatan seri kedua R 4 ohm seperti berikut.
Rs1 =4+4
= 8 ohm
Sekarang rangkaian kita menjadi seperti berikut.

Karena Rs1 terhubung secara paralel dengan hambatan 8 ohm, maka kita hitung dulu dengan
cara berikut.
1/Rp1 = 1/Rs1 + 1/8
= 1/8 + 1/8
= 2/8
Rp1 = 8/2
= 4 ohm
Sekarang gambar kita berubah seperti berikut.

Karena Rp1 terhubung secara seri dengan resistor 2 ohm maka kita hitung dulu hambatan
pengganti keduanya seperti berikut.
Rs2 = Rp1 + 2
=4+2
= 6 ohm
Gambar kita sekarang berubah menjadi seperti berikut.
Sekarang kita hitung dulu hambatan pengganti dari ketiga resistor di atas dengan cara berikut.
1/Rp2 = 1/Rs2 + 1/6 + 1/6
= 1/6 + 1/6 + 1/6
=3/6
Rp2 = 6/3
= 2 ohm
Sekarang rangkaian kita berubah seperti gambar berikut.

Karena hambatan yang tersisa terhubung secar seri, maka sekarang kita sudah bisa menghitung
hambatan total dari rangkaian dengan cara berikut.
Rtotal = 7 ohm + Rp2
=7+2

= 9 ohm

Anda mungkin juga menyukai