Sebuah bola karet massanya 75 gram dilemparkan horizontal hingga membentur dinding seperti
gambar.
Jika bola karet dipantulkan dengan laju yang sama maka besar impuls bola yang terjadi adalah
….
A. nol
B. 1,5 Ns
C. 3,0 Ns
D. 3,7 Ns
E. 5,5 Ns
Pembahasan
Jika arah kecepatan bola yang menuju dinding adalah positif maka arah bola pantul dari dinding
adalah negatif.
v = 20 m/s
v' = −20 m/s
m = 75 gram
= 0,075 kg
I = mΔv
= m(v − v')
= 0,075 × [20 − (−20)]
= 0,075 × 40
=3
Jadi, besar impuls yang terjadi pada bola karet tersebut adalah 3,0 Ns (C).
A. 0,50 Ns
B. 0,25 Ns
C. 0,10 Ns
D. 0,05 Ns
E. 0,01 Ns
Pembahasan
Anggap saja arah kecepatan bola pingpong saat menumbuk lantai adalah positif sedangkan arah
kecepatan pantul bola dari lantai adalah negatif.
v = 6 m/s
v' = −4 m/s
m = 5 gram
= 5 × 10−3 kg
I = mΔv
= m(v − v')
= 5 × 10−3 × [6 − (−4)]
= 5 × 10−3 × 10
= 5 × 10−2
= 0,05
Jadi, besar impuls yang bekerja pada bola pingpong tersebut adalah 0,05 Ns (D).
A. 1/2
B. 2/3
C. 3/4
D. 4/3
E. 5/4
Pembahasan
Koefisien restitusi untuk benda jatuh dirumuskan sebagai:
dengan h adalah tinggi bola sebelum jatuh dan h' adalah tinggi bola setelah memantul. Pada soal
di atas, h' = 1/4 h sehingga diperoleh:
= 1/2
Kedua bola kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan keduanya saling menempel.
Kecepatan kedua bola setelah tumbukan adalah ….
A. 2 m/s
B. 1,2 m/s
C. 1 m/s
D. 0,5 m/s
E. nol
Pembahasan
Dua benda yang bertumbukan akan berlaku hukum kekekalan momentum, yaitu jumlah
momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum sesudah tumbukan.
Yang perlu diperhatikan pada rumus tersebut, bahwa kecepatan adalah besaran vektor sehingga
arahnya harus diperhatikan. Anggap saja arah ke kanan adalah positif dan arah ke kiri adalah
negatif. Diperoleh:
v1 = 2 m/s
v2 = −4 m/s
Pada soal di atas, setelah tumbukan kedua bola saling menempel, berarti kedua bola bergabung
dalam geraknya dengan kecepatan yang sama, v'.
1. Jika tumbukan lenting sempurna maka A diam dan B bergerak dengan kecepatan
5 m/s.
2. Jika tumbukan lenting sempurna maka B tetap diam dan A bergerak dengan
kecepatan berlawanan arah (−5 m/s).
3. Jika tumbukan tidak lenting sama sekali maka vA = vB = 2,5 m/s.
Pernyataan yang berkaitan dengan gerak benda A dan B setelah tumbukan adalah ….
A. 1 saja
B. 2 saja
C. 3 saja
D. 1 dan 3
E. 2 dan 3
Pembahasan
Data yang dapat diperoleh dari soal di atas adalah:
vA = 5 m/s
vB = 0
mA = mB
Jika diperhatikan rumus di atas, ternyata terjadi pertukaran kecepatan benda sebelum dan
sesudah tumbukan. Diperoleh:
vA' = vB
=0
vB' = vA
= 5 m/s
Sedangkan jika tumbukan kedua benda tidak lenting sama sekali maka benda A dan benda B
akan bergabung dengan kecepatan yang sama, yaitu vA' = vB' = v'.
karena mA = mB maka:
5mA = 2mAv'
2v' = 5
v' = 2,5
(pernyataan 3 benar)
Jadi, pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak kedua benda tersebut adalah pernyataan
nomor 1 dan 3 (D).
Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, energi kinetik bola saat di B adalah ....
A. 4 joule
B. 8 joule
C. 10 joule
D. 12 joule
E. 24 joule
Pembahasan
Soal di atas berlaku hukum medan konservatif dan hukum kekekalan energi. Hukum medan konservatif
tidak memperhatikan lintasan yang ditempuh. Hukum medan konservatif hanya memperhatikan titik
awal dan titik akhir atau titik acuan tertentu.
Jadi, menurut hukum medan konservatif, bola yang meluncur menempuh lintasan seperti pada gambar
di atas, sama dengan bola yang mengalami gerak jatuh bebas.
vB2 = 2ghAB
= 2 × 10 × 1,2
= 24
Ek(B) = ½mvB2
= ½ × 2 × 24
= 24
Sedangkan menurut hukum kekekalan energi, energi mekanik di titik A sama dengan energi mekanik di
titik B atau di titik C.
EM(A) = EM(B)
Ep(A) + Ek(A) = Ep(B) + Ek(B)
Karena energi kinetik di titik A sama dengan nol (belum bergerak, Ek(A) = 0) maka energi kinetik di titik B
merupakan selisih energi potensialnya.
Ek(B) = ΔEp
= mgΔh
= 2 × 10 × 1,2
= 24
A. 0,24 Ns
B. 0,12 Ns
C. 0,08 Ns
D. 0,06 Ns
E. 0,04 Ns
Pembahasan
Impuls adalah perubahan momentum.
I = Δp
= m(v2 − v1)
Karena kecepatan adalah besar vektor maka arah kecepatan harus diperhitungkan. Sesuai kesepakatan
umum, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Diperoleh:
v1 = −4 m/s
v2 = +2 m/s
m = 20 gram
= 0,02 kg (skalar)
I = m(v2 − v1)
= 0,02 [2 − (−4)]
= 0,12
Jadi, besar impuls yang dihasilkan bola tersebut adalah 0,12 Ns (B).
Mula-mula bola dilepaskan dari posisi (1) dan setelah menyentuh lantai bola memantul. Jika g = 10
m/s2 maka tinggi h adalah ....
A. 74 cm
B. 70 cm
C. 66 cm
D. 64 cm
E. 60 cm
Pembahasan
Benda yang jatuh ke tanah dan memantul mempunyai kelentingan yang dinyatakan dengan koefisien
restitusi (e).
di mana h1 > h2.
Karena dalam satu kejadian, nilai koefisien restitusi untuk semua keadaan adalah sama. Jika h1 = 100
cm, h2 = 80 cm, dan h3 = h maka berlaku:
Massa A = 4 kg dan massa B = 10 kg. Jika kemudian kedua bola bertumbukan lenting sempurna dan
kecepatan benda B setelah tumbukan 4 m/s maka kecepatan benda A setelah tumbukan adalah ....
A. 12 m/s
B. 10 m/s
C. 5 m/s
D. 4 m/s
E. 2 m/s
Pembahasan
Titik berat persoalan di atas adalah 'tumbukan lenting sempurna'. Kelentingan suatu benda dinyatakan
dengan koefisien restitusi.
Nilai koefisien restitusi 0 ≤ e ≤ 1. Untuk tumbukan lenting sempurna, nilai koefisien restitusinya sama
dengan 1. Substitusi e = 1 pada persamaan di atas diperoleh
Saya lebih suka persamaan yang kedua karena secara naluri, kita lebih mudah menjumlah daripada
mengurangi. Ok, mari kita terapkan rumus pada soal, indeks (1) mewakili benda A dan indeks (2)
mewakili benda B.
vA + vA' = vB + vB'
10 + vA' = 2 + 4
vA' = 6 − 10
= −4 m/s (4 m/s ke kiri)
A. 0 m.s−1
B. 3 m.s−1
C. 6 m.s−1
D. 9 m.s−1
E. 11 m.s−1
Pembahasan
Yang perlu diperhatikan dari soal di atas adalah:
bidang lintasannya licin sehingga kecepatan bola di titik terendah sama dengan kecepatan
gerak jatuh bebas,
kedua bola mempunyai kecepatan sama karena dijatuhkan dari ketinggian yang sama,
ketinggian bola sama dengan jari-jari lingkaran (h = R),
untuk tumbukan lenting sempurna pada dua bola identik, kecepatan sebelum dan sesudah
tumbukan adalah sama.
Dengan demikian, kecepatan kedua bola setelah tumbukan adalah:
Jadi, kecepatan kedua bola sesaat setelah tumbukan adalah 6 m.s−1 (C).
Soal No. 17 tentang Impuls dan Momentum
Bola bermassa 200 gram dijatuhkan dari ketinggian 80 cm tanpa kecepatan awal. Setelah menumbuk
lantai bola memantul kembali dengan kecepatan 1 m.s−1 (g = 10 m.s−2). Besar impuls pada bola adalah ....
A. 1,6 N.s
B. 1,5 N.s
C. 1,0 N.s
D. 0,8 N.s
E. 0,6 N.s
Pembahasan
Diketahui:
m = 200 gram
= 0,2 kg
h = 80 cm
= 0,8 m
v' = 1 m.s−1
Anggap saja arah gerak bola ke atas bernilai positif dan arah ke bawah bernilai negatif, maka:
v' = 1 m.s−1
v = −4 m.s−1
Pada saat bola memantul terjadi impuls yang disebabkan oleh perubahan momentum.
I = m∆v
= m(v' − v)
= 0,2 × (1 − (−4))
= 0,2 × 5
=1
Jadi, besar impuls pada bola tersebut adalah 1,0 N.s (C).
A. 400 joule
B. 300 joule
C. 250 joule
D. 150 joule
E. 100 joule
Pembahasan
Soal ini mirip dengan soal nomor 16, bahwa energi kinetik di titik Q merupakan perubahan energi
potensial dari titik P ke Q.
Jadi, energi kinetik benda pada titik Q adalah 250 joule (C).
Ketiga balok bergerak dengan kecepatan v1 = 3 m.s−1 menumbuk balok yang diam. Tumbukan yang
terjadi bersifat tidak lenting sama sekali, maka urutan kecepatan balok setelah tumbukan dari yang
terbesar hingga terkecil terdapat pada gambar ….
A. I, II, III
B. I, III, II
C. II, I, III
D. III, I, II
E. III, II, I
Pembahasan
Karena tumbukan bersifat tidak lenting sama sekali maka setelah tumbukan kedua benda akan
bergabung dalam geraknya.
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2)v'
Mari kita gunakan rumus di atas untuk kecepatan akhir dari gambar I, II, dan III.
Jadi, urutan kecepatan balok setelah tumbukan dari yang terbesar hingga terkecil adalah gambar I, III, II
(B).