Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

TURUNAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Matakuliah Kalkulus
Oleh :

Nama : Rio Jeprimsa


NIM : 4183121052
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : fisika dik c 2018
Dosen Pengampu : Budi Halomoan Siregar S.Pd.M.Sc.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
DAFTAR ISI
HASIL RIVIEW ...........................................................................................................................

 BAB PENDAHULUAN JURNAL ...................................................................................


 BAB KAJIAN PUSTAKA JURNAL ...............................................................................
 BAB METODE PENELITIAN JURNAL ........................................................................
 BAB KESIMPULAN JURNAL ......................................................................................
 PENDAPAT......................................................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................................................
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua jurnal yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan
masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan,
hingga jurnal tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari. Tapi seharusnya, kita
harus sangat berterima kasih kepada para penulis jurnal, karena mereka telah memberikan
ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar dari jurnal-jurnal mereka.
Oleh karena itu, saya membuat Critical jurnal ini, untuk melihat tentang suatu materi
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian turunan ?
2. bagaimanakah rumus-rumus yang ada dalam turunan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam jurnal.
2. Mencari tahu pengertian turunan.
3. untuk memenuhi tugas kalkulus.

1.KAJIAN PUSTAKA
Persamaan diferensial menjadi topik yang terus menarik para peneliti untuk mempelajari
lebih dalam.Persamaan diferensial sering digunakan untuk pemodelan matematika dalam
bidang sains dan teknik.Persamaan diferensial merupakan gabungan fungsi dari fungsi yang
tidak diketahui dengan turunannya.Persamaan diferensial dibedakan menjadi beberapa
kategori,kategori pertama adalah persamaan diferensial biasa.Persamaan diferensial biasa
(PDB) merupakan persamaan diferensial yang hanya memiliki satu variabel . Turunan
𝑑𝑦
dilambangkan dengan 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 ′ (𝑥)𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦′, sedangkan funsi yang tidak diketahui
dilambangkan dengan keberadaan variabel terkaitnya,sebagai contoh

𝑑𝑦
=𝑥+𝑦
𝑑𝑥
Dari persamaan (1) di atas,maka x adalah variabel bebas dan y sebagai variabel terkait.

Berdasakan turunan tertinggi yang dimiliki,PDB dikategorikan menjadi PDB orde 1 yaitu
turunan tertingginya adalah turunan pertama,PDB orde 2 dengan turunan tertinggi merupakan
turunan ke 2,begitu juga dengan PDB orde ke 3 yakni turunan tertinggi merupakan turunan
ke ,dan seterusnya.

Penyelesaian persamaan diferensial menyangkut pada permasalahan nilai awl dan


permasalahn syarat bebas.Persamaan ini dapat diselesaikan secara analitik maupun
numerik.Penyelesaian secara analitik memberikan nilaieksak,sedangkan secara numerik
memeberikan nilai taksiran.Akan tetapi,beberapa persamaan diferensial tidak bisa
diselesaikan secara analitik. Oleh sebab itu,para peneliti memperkenalkan beberapa metode
numerik ntuk menyelesaikan masalah.

Dari uraian di atas,penulis tertarik untuk membahas tentang persoalan persamaan


diferensial menggunakan metode runge kutta orde lima Butcher dan Felhberg (RKF45) untuk
persamaan diferensial liner orde satu dan orde dua. Dari hasil yang diperoleh,juga akan
dibandingkan metode mana yang paling mendekati solusi analitik.

2.METODE PENELITIAN

Penelitian ini diawali dengan membuat script metode runge kutta orde lima Butcher dan
Felhberg (RKF45) DAN matlab. Setelah itu,diterapkan pada permasalah diferensialan linier
orde satu dan orde dua. Selanjutnya akan dihitung nilai error dari masing-masing metode
untuk mengetahui metode mana yang menghasilkan nilai paling mendekati solusi analitik.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 MENYELESAIAKN PD Orde satu

Suatu fungsi y=y (x) dikatakan solusi persamaan diferensial orde satu F (x,y,y’)=0 apabila
y(x) dan turunannya y’ memenuhi persamaan tersebut.Sebagai contoh,kita dapat memeriksa
bahwa

A(x) + B(x) = C(x) disebut PD linier orde 1 jika tiap-tiap suku PD diatas apabila dibagi
dengan A(x) maka diperoleh bentuk

+ y= .

misal P(x) = dan Q(x) = maka

+ P(x) y = Q(x) … (i)

untuk menyelesaiakn PD ini, disini pertama kita akan membahas dengan metode Faktor
Integral.

misal faktor integral nya adalah , kalikan kedua ruas PD (i) dengan faktor
integralnya, diperoleh :
+ P(x) y = Q(x) … (ii)

jika diambil y dan diturunkan kedua rumus[turunan aturan perkalian], maka


diperoleh turunan pertamanya

(y )= + P(x) y

sehingga apabila disubstitusikan ke pers (ii), diperoleh

(y ) = Q(x)

kemudian integralkan kedua ruas, diperoleh

SOLUSI UMUM : y = Q(x) dx + C

solusi umum diatas dapat digunakan langsung untuk PD Linier dengan koefesian =1

3.2 Menyelesaikan PD orde dua

A. Bentuk Persamaan Umum PD linier orde 2


Bentuk umum persamaan diferensial linier orde 2 adalah :
y” + p(x)y’ + g(x)y = r(x)
dimana p(x) dan g(x) disebut konstanta.
Bila variabel bebas dan turunan-turunannya mempunyai pangkat tertinggi sama dengan 1,
maka persamaan differensial tersebut adalah persamaan differensial linier.

B. Bentuk Persamaan Umum PD linier orde 2 homogen


Perhatikan kembali persamaan berikut ini :
y” + p(x)y’ + g(x)y = r(x)
Jika r(x) bernilai nol [r(x) = 0], maka persamaan tersebut dinamakan persamaan differensial
homogen, karena tiap sukunya mengandung variable y atau turunannya. Tetapi jika r(x) tidak
sama dengan nol, maka persamaan tersebut dinamakan persamaan differensial tak homogen,
karena ada suku yang tidak bergantung y atau turunannya. 1[2]
Contoh : + 3x - 2y = 0

Jika r(x) tidak sama dengan nol maka disebut PD linier tak-homogen orde dua.
Contoh : y” + 4y = e-x sinx

Persamaan differensial linier homogen orde kedua selalu mempunyai dua solusi dasar
u1(x) dan u2(x), yang berdiri sendiri atau tidak bergantung satu sama lain.2[3]
Solusi Persamaan differensial homogen dinyatakan dalam bentuk kombinasi linier
dari dua solusi y1 dan y2 :
y = c1y1+c2y2
Bukti bahwa bentuk kombinasi linier dari y1 dan y2 dalah benar solusi dari persamaan
differensial homogen dapat diperoleh dengan cara mensubstitusikan persamaan y = c1y1+c2y2
ke dalam persamaan y” + p(x)y’ + g(x)y = 0 :

y” + p(x)y’ + g(x)y = 0
 (c1y1+c2y2)” + p(x)(c1y2+c2y2)’ + g(x)(c1y1+c2y2) = 0
 c1y1”+ c2y2”+ p(x) c1y1’+ p(x) c2y2’+ g(x) c1y1+ g(x) c2y2 =0
 c1(y1”+ p(x) y1’+ g(x) y1) + c2(y2”+ p(x)y2’+ g(x)y2) = 0
 c1(0) + c2(0) = 0
0=0
Solusi Persamaan differensial orde kedua dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu
solusi umum (jika koefisien c1 dan c2 berupa sembarang konstanta) dan solusi khusus (jika
koefisien c1 dan c2 berupa angka spesifik).
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
a. Kalkulus adalah: sebuah cabang ilmu dari Matematika yang sangat dibutuhkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi Fisika dan Teknik (Engineering).
b. Prinsip-prinsip dasar kalkulus adalah: perkembangan dengan memanipulasi sejumlah
kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat diperlakukan sebagai angka, adalah sangat
kecil. Sebuah bilangan dx yang kecilnya tak terhingga dapat lebih besar daripada 0, namun
lebih kecil daripada bilangan apapun pada deret 1, ½, ⅓, ... dan bilangan real positif apapun.
Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga (infinitesimal) tetaplah kecil tak terhingga,
dengan kata lain kecil tak terhingga tidak memenuhi properti Archimedes. Dari sudut
pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik untuk memanipulasi kecil yang tak
terhingga.
c. Bentuk-bentuk kalkulus adalah: Dalam ilmu kalkulus materi yang dapat kita pelajari antara
lain:
1. Differensial
2. integraldan
3. diferensial terapan
Pada dasarnya ketika kita mempelajari Kalkulus maka yang terbesit dalam hati atau
terpikirkan oleh kita adalah angka-angka yang menjelma menjadi sebuah momok
menyeramkan bagi kita dan tak jarang pula terpikirkan oleh kita
d. pengembangan kalkulus adalah: Kalkulus adalah ilmu yang sangat berguna/ bermanfaat,
dengan mempelajari kalkulus banyak manfaat selain mahir menghitung, lebih teliti yang akan
kita dapatkan . Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah mulai saat ini kita mengubah perspektif
kita terhadap kalkulus

Anda mungkin juga menyukai