Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Mineral ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Prof. Ellin Herlia selaku
Dosen mata kuliah Ilmu Lingkungan UNPAD yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Dampak Pencemaran Air Sungai Oleh
Limbah Peternakan Terhadap Ekosistem Sungai. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................... 19
Saran ......................................................................................................... 19
2
I
PENDAHULUAN
memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi
dapat menjadi sumber pencemaran. Pada saat ini manusia kurang akan
sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas
lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat
ekosistem.
sungai.
ekosistem.
3
II
TINJAUAN PUSTAKA
4
limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air
dari pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah
berbentuk gas atau dalam fase gas.
Pencemaran karena gas metan menyebabkan bau yang tidak enak bagi
lingkungan sekitar. Gas metan (CH4) berasal dari proses pencernaan ternak
ruminansia. Gas metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung jawab
terhadap pemanasan global dan perusakan ozon, dengan laju 1 % per tahun
dan terus meningkat. Apppalagi di Indonesia, emisi metan per unit pakan atau
laju konversi metan lebih besar karena kualitas hijauan pakan yang diberikan
rendah. Semakin tinggi jumlah pemberian pakan kualitas rendah, semakin
tinggi produksi metan.
5
2. Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran air
yang sangat tinggi.
3. Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung secara
terus menerus.
4. Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang telah
beradaptasi dalam kondisi aliran air.
6
III
PEMBAHASAN
padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur,
lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain (Sihombing,
2000).
kerbau, kambing, dan domba. Kotoran sapi yang terdiri dari feces dan urine
yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah
dalam fase padat, seperti kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut
2. Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase
3. Limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas.
Pencemaran karena gas metan menyebabkan bau yang tidak enak bagi
7
ternak ruminansia. Gas metan iniadalah salah satu gas yang bertanggung
per unit pakan atau laju konversi metan lebih besar karena kualitas
2002).
komposisi 70% muka bumi. Komposisi air yang terdapat di muka bumi ini
terdapat air permukaan yang terdiri dari air sungai dan air danau. Secara
disebutkan bahwa Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia
dan outflow dari material dan energi (Marwah, 2000). Ekosistem DAS
merupakan suatu satuan wilayah pembangunan yang perlu ditata agar
8
pemanfaatannya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Kegiatan di
tercemar berat.
Penilaian status mutu air sungai itu mendasarkan pada Kriteria Mutu
status tercemar sedang, 6 persen tercemar ringan dan hanya sekitar 2 persen
Demand) dan H2S yang terdapat di dalam air sungai. Limbah tinja berperan
dalam meningkatkan kadar fecal coli atau bakteri E coli dalam air. Di kota-
coli melebihi ambang batas tak hanya di sungai melainkan hingga ke air
9
Air sungai yang tercemar oleh sampah organik biasanya akan berbau
tidak sedap. Ini disebabkan karena naiknya kadar BOD. Kebutuhan oksigen
volume sampah meningkat. Hal ini akan meningkatkan kadar BOD dalam air.
Jika kadar BOD tinggi atau melebihi ambang batas, dampaknya adalah
tumbuhan atau hewan-hewan yang tumbuh di air akan sulit hidup bahkan
udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul
18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah
Salah satu akibat dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia
hasil proses nitrifikasi yang terjadi di dalam air yang dapat mengakibatkan
yang disebabkan oleh kandungan sulfida dan amoniak bebas di atas kadar
maksimum kriteria kualitas air. Selain itu adanya Salmonella spp. yang
10
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri dan peternakan yang
pada umumnya langsung di buang ke badan air (sungai) tanpa melalui proses
Penemuan tersebut dapat berupa warna dan bau air sungai sudah berubah,
warna dapat ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan bahan anorganik
warna badan air (sungai) menjadi berubah. Contoh adanya oksidasi besi
dalam air, maka warna berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Bau
dapat ditimbulkan oleh gas-gas yang ada di dalam air yang menguap, gas ini
dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang telah mati atau oleh limbah yang dibuang
ke badan air. Bau ini dapat berupa bau busuk, bau minyak, dan bau lainnya.
Warna dan bau ini menyebabkan air sungai tersebut sudah tidak sedap lagi
dipandang oleh mata dan lingkungan sekitarnya ikut terganggu. Selain itu
limbah dapat pula mengganggu ekosistem yang ada di dalam badan air
peruntukannya.
sungai terkait dengan limbah cair domestik dalam penelitian ini adalah
a. Phospat
dari fosfor dalam limbah domestik cair adalah fosfor organik, ortho
phospat adalah sodium hexa meta fosfat (Na3(PO3)6), sodium pyro fosfat
11
Na4P2O7. Sebagian besar fosfor yang masuk ke dalam air permukaan
berasal dari limbah manusia dan run off. Kontribusi dari non point sources
fosfor/kapita/tahun.
dalam danau, estuaria, dan sungai berair tenang. Batas konsentrasi phospat
terlarut yang diijinkan adalah 1,0 mg/liter. Delapan puluh lima persen atau
b. Nitrat
adalah hasil dari drainase tanah dan air limbah domestik. Air limbah
domestik yang merupakan sumber utama nitrogen berasal dari air limbah
feses, urin dan sisa makanan. Besarnya kontribusi per kapita berkisar
organik (40%) dan amonia (NH4 + ) sebesar 60% (Hammer, M.J. dan
Viesman, W., 2005). Menurut Winata et al. (2000) nitrogen dalam air
dapat berada dalam berbagai bentuk yaitu nitrit, nitrat, amonia atau N yang
terikat oleh bahan organik atau anorganik. 10 Nitrit dan nitrat merupakan
oksidasi antara amonia dan nitrat yang dapat terjadi dalam air sungai,
12
adalah bentuk senyawa yang stabil dan keberadaannya berasal dari
ikan.
amonia dalam air permukaan berasal dari air seni, tinja dan oksidasi zat
c. Phenol
pigmen, pestisida dan bahan bakar fosil. Phenol menimbulkankan rasa dan
sehingga kadar fenol yang dperkenankan terdapat dalam air minum adalah
0,001mg/liter. Pada kadar yang lebih dari 0,01 mg/liter, phenol bersifat
13
BOD merupakan ukuran jumlah zat organik yang dapat dioksidasi
(1981) BOD akan semakin tinggi jika derajat pengotoran limbah semakin
kekuatan atau daya cemar air limbah, sampah industri, atau air yang telah
tercemar. BOD biasanya dihitung dalam 5 hari pada suhu 200 C. Nilai
1. Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-
2. Uji BOD membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu lima hari.
3. Uji BOD yang dilakukan selama lima hari masih belum dapat
dilakukan suatu uji yang lebih cepat dari uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi
kimia dari suatu bahan oksidan. Uji ini disebut dengan uji COD, yaitu
suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan
14
oksidan misalnya kalium dikromat, untuk mengoksidasi bahanbahan
organik yang terdapat di dalam air. Banyak zat organik yang tidak
kualitas air. Bakteri dapat mengoksidasi zat organik menjadi CO2 dan
menghasilkan nilal COD yang lebih tinggi dari BOD untuk air yang sama.
enam persen hasil uji COD yang selama 10 menit, kira-kira akan setara
dengan hasil uji BOD selama lima hari (Kristanto, 2002).
limbah, dan target penggunaan limbah. Pengolahan secara fisik disebut juga
dan termudah, karena tidak memerlukan biaya operasi yang tinggi. Metode
15
secara biologi merupakan tahap akhir dari pengolahan sekunder bahan-bahan
mengandung bahan organik saja dan tidak mengandung bahan kimia yang
secara fisik.
Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial
untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti
mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances). Berikut
Tinja ruminansia juga telah banyak diteliti sebagai bahan pakan termasuk
feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah telah diteliti dan
ditambah bahan organik lain, sepertifeses 50% + jerami padi 50%, feses
50% + limbah organik pasar 50%, maupun feses 50% +isi rumen 50%
(Farida, 2000).
16
Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak
berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau hijauan
berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak ruminansia, khususnya
organik, 1.26% total nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K
17
anaerob, dan gas yang dominan adalah gasmetan (CH4) dan gas
kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk gas
metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/ m3. Menurut
lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang per hari. Bahan
seperti kerbau, sapi, babi dan ayam telah diteliti untuk diproses dalam
al., 1980).
18
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas,
dimanfaatkan untuk pakana dan media cacing tanah, pupuk organik, dan
biogas.
4.2 Saran
Inilah hasil makalah kami, yang kami harapkan dari pembaca agar
memahami isi-isi yang ada dalam makalah ini dan dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari serta kepada pembaca di harapkan menginformasikan
kepada masyarakat supaya masyarakat juga berminat membaca makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
NN. 2015. 15 Jenis Jenis Air di Bumi : Tanah, Permukaan, Air Angkasa dan
Manfaatnya. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/jenis-jenis-
air (diakses pada tanggal 29 September 2016 pukul 16.59)
Sasongko, Lutfi aris. 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar
Sungai Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya (Studi Kasus Kelurahan Sampangan Dan Bendan
Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang) . Program
Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro Semarang
20