Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI


(terakreditasi nasional tingkat PERDANA)
Jln Dr Soetomo No 08 Telp/Fax (0386) 21008

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

NOMOR : 09g/RSD/KEP/XII/2019

TENTANG

PANDUAN KONTRAK KLINIS DAN MANAJEMEN KONTRAK


RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya organisasi sesuai dengan visi dan misi
Rumah Sakit, maka perlu dibentuk panduan kontrak klinis dan
manajemen kontrak di Rumah Sakit Daerah Kalabahi;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam Peraturan Direktur Rumah Sakit
Daerah Kalabahi;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang-undang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keperawatan ;
7. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006
tentang Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit di lingkungan
departemen kesehatan;
8. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011
tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
9. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Sanitasi;
10. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 55 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis;
11. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Radiografer.
12. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 42 Tahun 2015 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktek Ahli Tehnologi Laboratorium Medik;
13. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 45 Tahun 2015 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktek elektromedik;
14. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktek Terapis Gigi dan Mulut;
15. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktek Bidan ;
16. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Peraturan Direktur Rumah sakit Daerah Kalabahi tentang Panduan


Manajemen Kontrak Rumah Sakit Daerah Kalabahi

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi ini yang dimaksud
dengan:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang telah
: ditentukan dan diatur oleh peraturan perundang-undangan Negara
Republik Indonesia. Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan
merupakan unit sosial ekonomi, harus mengutamakan tugas
kemanusiaan dan mendahulukan fungsi sosialnya.
2. Manajemen kontrak adalah proses pengelolaan segala aspek yang
berhubungan dengan kesepakatan yang dibuat antar para pihak.
3. Kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama yang berhubungan dengan
staf professional kesehatan
4. Kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama antara RS dengan
badan hukum dengan penyediaan alat kesehatan (KSO alat) dan
pelayanan non klinis sesuai maksud dan tujuan.
5. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi
baik di dalam maupun diluar yang diakui oleh Pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 2

Peraturan Direktur ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kalabahi
Pada tanggal 03 Desember 2018
Direktur RSD Kalabahi

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: 19621019 200003 1 002

:
Lampiran : PANDUAN KONTRAK KLINIS DAN MANAJEMEN KONTRAK
Nomor : 09g/RSD/KEP/XII/2019
Tanggal : 03 Desember 2019

BAB 1
DEFENISI

1.1 Manajemen Kontrak


Manajemen kontrak adalah proses pengelolaan segala aspek yang berhubungan dengan
kesepakatan yang dibuat antar par pihak.

1.2 Kontrak Kerja


Suatu perjanjian yang dibuat secara lisan dan/atau tulisan antara pekerja dan pemberi
kerja, baik dalam waktu tertentu maupun waktu tidak tertentu, dimana didalam kontrak
tersebut berisi syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban setiap pihak.

1.3 Kontrak Klinis


Kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama yang berhubungan dengan staf profesional
kesehatan, antara lain:
a. Rumah Sakit dengan individu staf klinis berupa fakta integritas staf klinis untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan dan regulasi RS
b. Rumah Sakit dengan badan hukum berupa kerjasama jenis pelayanan klinis yang
disediakan RS
Kontrak klinis antara lain kontrak perawat, home care dokter tamu, profesional pemberian
asuhan

1.4 kontrak Manajemen


Kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama antara RS dengan badan hukum dengan
penyediaan alat kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non klinis sesuai maksud dan
tujuan, seperti: pamtib, clining service, petugas pengelola parkir, pengolahan limbah,
pelyanan radiologi dan pencitraan diagnostik.
BAB 2
RUANG LINGKUP

2.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan manajemen kontrak dilingkungan Rumah Sakit Daerah Kalabahi,
meliputi:

a. Kontrak manajemen
1. Security
2. Petugas Parkir
3. Penyediaan Makanan
4. Laundry
5. Pengelolaan limbah B-3
6. Pengharum ruangan
7. Insect Control Anti Hama
8. Kontrak dingin
9. Kontrak kendaraan ambulance
10. Kontrak kendaraan operasional
11. kontrak konstruksi dan renovasi
12. Kontrak service maintenance, antara lain:
- Lift pasien dan pengunjung
- Sterilisator CSSD
13. Kontrak alat kesehatan
- KSO alat hematologi;
- KSO alat kimia klinik;
- KSO alat BGA elektrolit;
- KSO alat cek urine;
- KSO alat imun;
- KSO CR;
- KSO ESWL
b. Kontrak Klinis
1. Kontrak perawat
2. Kontrak tenagan kesehatan lain
3. Kontrak dengan dokter tamu/ paruh waktu

2.2 Keterlibatan
Dalam pelaksanaan manajemen kontrak di Rumah Sakit Daerah Kalabahi melibatkan unit
kerja terkait, antara lain :
1. Direktur PT
2. Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik
3. Kepala bidang terkait
4. Kepala bagian terkait
5. Instalasi pelayanan terkait
6. Kepala penagihan keuangan
7. Kepala bagian SDM

2.3 Tujuan
Adapun tujuan manajemen kontrak, antara lain:
1. Memastikan penyelesaian pekerjaan secara efesien
2. Memastikan pengertian yang sama atas kesepakatan
3. Menghindari dan menyelesiakan perselisihan
4. Penilaian kinerja yang adil dan transparan, dan
5. Mengantisipasi resiko-resiko pada para pihak
BAB 3
TATALAKSANA

Pada Rumah Sakit yang tidak mampu dalam menyediakan pelayanan klinis dan pelayanan
manajemen dapat memilih untuk bekerjasama dengan pemberi pelayanan klinis maupun pemeberi
pelayanan manajemen yang lebih kompeten untuk menjaga mutu pelayanan di Rumah Sakit. Dalam
hal ini Rumah Sakit Daerah Kalabahi memilih untuk bekerjasama dengan pihak lain.
Dalam pelaksanaan manajemen kontrak yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kontrak,
antara lain :
1. Penangggung jawab kontrak manajemen dan kontrak klinis
2. Seleksi kontrak berdasarkan kepatuhan perundangan hyang berlaku
3. Penetapan kontrak dan dokumen kontraknya
4. Pelimpahan tanggungjawab pada pihak kedua
5. Pelaksanaan monitoring mutu kontrak
6. Teguran dan pemutusan kontrak, bila mutu pelayanan yang disediakan melalui
kontrak tidak sesuai dengan kontrak
7. Review kontrak untuk perpanjangan

3.1 Penetapan Kontrak


Kontrak manajemen disusun berdasarakan kebutuhan manajemen dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Sedangkan kontrak klinis disusun berdasarkan
kebutuhan klinis yang sesuai kebutuhan pelayanan klinis.
Dalam penetapan manajemen kontrak harus melibatkan direktur Rumah Sakit, kepala
bidang/bagian serta kepala instalasi/kepala ruang pada unit terkait.
Sebelum menetapkan/memilih manajemen kontrak, terlebih dahulu adanya permintaan
kebutuhan dari unit kerja. Selain itu perlu membuat konsep terkait manajemen kontrak yang
dibutuhkan antaralain
1. Identifikasi kebutuhan kerja
2. Pembuatan lingkup kerja
3. Evaluasi resiko
4. Pembuatan rencana pengelolaan kontrak dan
5. Pemilihan dan penunjukan kontraktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model kontrak
1. Detail dan akurasi dari lingkungan kerja
2. Jangka waktu dari kebutuhan barang/jasa
3. Ada tidaknya resiko kenaikan harga yang tidak diperkirakan
4. Kepastian jumlah anggaran
5. Mutu/kualitas pelayanan
3.2 Alur Manajemen kontrak

MANAJEMEN KONTRAK
Unit dan kabid/kabag Proses MOU Pelaksanaan

Pengajuan
kebutuhan oleh unit
kepada kepala Tender Sepengetahuan
bidang/bagian direktur PGM

Direktur Kesepakatan
bersama kedua belah
Tidak pihak (pembuatan Pelaksanaan
Tidak draft MOU) kerjasama
dilanjutkan
Ya
Penandatangan
serta paraf kedua
Pengumuman belah pihak
kebutuhan

Persetujuan
direktur RS

Tidak
dilanjutkan

3.3 Pembuata Dokumen Manajemen Kontrak


1. Membuat draft kontrak kerja manajemen yang sedang dipersiapkan oleh bagian
sekretariat atau bagian pemasaran untuk kontrak klinis langsung dibuatkan oleh
bagian SDM
2. Sistematika perjanjian kerjasama diatur sebagai berikut:
a. Kepala surat
b. Logo rumah sakit diletakkan dibagian kiri atas dan logo pihak lain diletakkan
sebelah kanan atas
c. Judul perjanjian
d. Nomor
e. Materi perjanjian, antara lain tujuan kerjasama, ruang lingkup kerjasama,
pengalihan tanggungjawab pada pihak kedua, pelaksanaan kegiatan,
pembiayaan, tanggal mulai kontrak, beserta tanggal berakhir kontrak, monitoring
mutu pelayanan kontrak, teguran dan pemutusan kontrak, penyelesaian
perselisihan, penutup dan hal-hal lain yang menjadi kesepakatan para pihak.
f. Kaki surat
Bagian kaki perjanjian kerjasama terdiri dari nama penandatangan para pihak
yang mengadakan perjanjian dan para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi
materai dan cap sesuai dengan peraturan rumah sakit.

3.4 Monitoring kontrak manajempada saten dan kontrak klinis

Kontrak manajemen dan kontrak klinis yang telah ditetapkan, dilakukan evaluasi setiap
tahun oleh kepala instalasi/kepala ruang, kepala seksi, kepala sub bagian pada penempatan
manajemen kontrak tersebut.
Kepala bidang/kepala bagian/kepala instalasi membuat laporan hasil monitoring
sebagai bahan evaluasi pelaksanaan manajemen kontrak tersebut.

3.4 Pemutusan kontrak


a. Kontrak manajemen akan berakhir apabila:
1) Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesain
2) Pemutusan jontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia
3) Pemutusan kontrak sebelum habis masa berlaku, maka pemutusan kontrak
melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
a) Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
b) Penyedia berada dalam keadaan pailit
c) Penyedia terbukti mwelkaukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang.
b. Kontrak klinis akan nerakhir apabila:
1) Kontrak klinis akan berakhir dalam hal:
a) Berakhirnya jangka waktu kontrak
b) Apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan-perbuatan:
(i) Pada saat kesepakatan kerja memberikan keterangan palsu dan atau
dipalsuka, atau
(ii) Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkotika, nerjudi, atau
(iii) Mencuri atau menggelapkan, menipu atau melakukan kejahatan lainnya,
atau
(iv) Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, atasan,
teman sekerja beserta keluarganya, atau
(v) Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum, norma agama dan
atau kesusiaan, atau
(vi) Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak atau membiarkan
dalam keadaan bahaya, rumah sakit atau barang-barang milik rumah
sakit, atau
(vii) Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan, membiarkan dirinya atau
teman sekerja atau orang lain dalam keadaan bahaya
(viii) Membuka dan atau menyalurkan rahasia rumah sakit yang seharusnya
dirahasiakan, atau
(ix) Mencemarkan nama baik rumah sakit, atau
(x) Meninggalkan tugas pekerjaan selama 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa
ijinyang sah, atau
(xi) Melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan kerja,
sedangkan kepadanya telah diberikan surat peringatan terakhir yang
masih berlaku, atau
(xii) Lalai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga
menyebabakan sedikitnya salah satu dari keadaan sebagai berikut:
 Kekacauan administrasi
 Kerugian financial
 Rusaknya barang inventaris rumah sakit, atau
 Membahayakan keselamatan jasmani/jiwa dan dan atau menyebabkan
cacatnya pasien
 Menyebabkan pasien meninggal dunia
c. Dalam hal terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud diatas, maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA secara
tertulis:
d. Pihak KEDUA berhak mengakhiri perjanjian ini apabila PIHAK PERTAMA terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan-perbuatan:
 Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam PIHAK KEDUA, keluarga
atau anggota keluarga PIHAK KEDUA
 Membujuk keluarga PIHAK KEDUA atau teman serumah PIHAK KEDUA
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum kesusilaan atau norma
agama, atau
 2 (dua) kali tidak membayar upah PIHAK KEDUA pada waktunya
 Tidak memenuhi syarat-syarat atau tidak melakukan kewajiban yang ditetapkan
dalam kesepakatan kerja, atau
 memerintahkan PIHAK KEDUA untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak layak
dan tidak ada hubungannya dengan kesepakatan kerja
e. kontrak klinis berakhir dengan sendirinya apabila:
1. Dalam hal diluar kemampuannya, PIHAK pertama tidak dapat lagi mengusahakan
pengoperasian rumah sakit PIHAK PERTAMA
2. Pihak KEDUA meninggal dunia , atau
3. PIHAK KEDUA mengundurkan diri sukarela dan melakukan perbuatan yang dapat
dikategorikan/dianggap mengundurkan diri
4. Surat pengajuan permohonan pengunduran diri selambat-lambatnya dikirmkan 1
(satu) bulan sebelumnya waktu pelaksanaan pengunduran diri
5. Bersedia membayar pinalti (karena mengakhiri perjanjian sebelum masa berakhir)

3.6 Perjanjian kontrak kerjasama

Pada kontrak manajemen yang mampu mempertahankan mutu pelayanan dan dari segi
pembiayaan masih bersahabat dengan rumah sakit serta berdasarkan pelaporan dan PIC manajemen
kontrak tersebut dengan hasil baik maka kontrak dapat diperpanjang lagi dengan perbaruan surat
perjanjian baru.
BAB 4
PENUTUP

Dengan tersusunnya Panduan Manajemen Kontrak Rumah Sakit Daerah Kalabahi ini
diharapkan :

1. Dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak yang terkait


2. Diharapkan dengan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak yang terkait,
panduan ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan demi terwujudnya
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Daerah Kalabahi sesuai dengan visi dan misi
serta untuk mewujudkan Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit Daerah Kalabahi.

Ditetapkan di : Kalabahi
Pada tanggal : 03 Desember 2018
DIREKTUR RSD KALABAHI

dr. ketut indrajaja prasetya


NIP 196210192000031002

Anda mungkin juga menyukai