Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Tular Udara pada Tanaman Gandum (Puccinia graminis)

Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Subphylum : Pucciniomycotina
Class : Pucciniomycetes
Ordo : Pucciniales
Family : Pucciniaceae
Genus : Puccinia
Species : Puccinia graminis

Latar Belakang

Penyakit tumbuhan dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu biotik (parasitik) dan abiotik (non-
parasitik) (Brown dan Ogle, 1997). Penyakit parasitik umumnya terjadi disebabkan oleh
Arthropoda (sebagian besar insekta), fungi, bakteri, nematode, fitoplasma, spiroplasma, virus
dan viroid. Selain itu, parasite tumbuhan yang cukup penting diantaranya tanaman berbunga,
alga dan protozoa. Penyakit non-parasitik atau disebut penyakit fisiologi/abiotik disebabkan
oleh lingkungan yang merugikan seperti ketidakseimbangan nutrisi (toksisitas dan defisiensi),
ganguan genetik, kondisi fisik yang tidak menguntungkan (dingin, panas, atau gangguan
angin), kurangnya oksigen atau ganguan polusi industri dan senyawa kimia lain.
Jamur adalah organisme heterotrofik, umunya mikroskopis, eukariotik, berupa filamen
atau benang, bercabang, menghasilkan spora, tidak memiliki klorofil, dan memiliki dinding
sel yang mengandung khitin. Sekitar 8000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada
tumbuhan. Beberapa jenis jamur dapat tumuh dan memperbanyak diri apabila memiliki
inang. Jamur tersebut disebut sebagai parasit obligat, sedangkan jamur yang bersifat parasit
non-obligat yaitu membutuhkan inang untuk sebagian daur hidupnya tetapi tetap mampu
menyelesaikan daur hidupnya pada bahan organik mati maupun pada tumbuhan hidup
(Agrios, 1996). Salah satu contoh jamur parasitik yaitu Puccinia graminis yang menyerang
tanaman serealia menyebabkan batang karat pada gandum (Brown & Ogle, 1997).
Puccinia graminis merupakan ancaman terbesar bagi petani gandum. P. graminis
termasuk ke dalam filum Basidiomycota ordo Uredinales famili Puccinales. P. graminis
umumnya menyerang tanaman serealia terutama gandum dan menyebabkan penyakit stem
rust (karat batang). Peningkatan intensitas penyakit terjadi pada tanaman gandum monokultur
tradisional (Admasu et al., 2009). P. graminis merupakan biotrof (parasit obligat) hanya dapat
tumbuh pada inang yang hidup. Lokasi infeksi umumnya terjadi pada daun, bunga, buah, dan
bagian batang muda (Berlin, 2012).
Secara historis, penyakit karat batang menyebabkan kerusakan yang besar pada areal
pertanaman gandum di dunia (CABI, 2004). Tanaman biji-bijian kecil selain padi, tidak luput
dari penyakit karat batang jika tidak dikendalikan dengan baik. Menurut Prescott et al.
(2012), jika infeksi penyakit ini terjadi pada awal fase pertanaman akan mengurangi jumlah
anakan serta menurunkan kualitas dan bobot biji. Bahkan pada kondisi yang cocok, penyakit
karat batang dapat menghancurkan tanaman secara keseluruhan.

Sejarah

Teliospora dari P. graminis telah ditemukan pada gumpalan gandum yang berasal dari
3300 tahun yang lalu di Israel (Kislev, 1982). Sejarah awal karat gandum ditinjau oleh
Chester (1946). Laporan sebelum 1600-an tidak membedakan antara karat. P. graminis pada
gandum tersebar luas di seluruh Eropa pada awal 1700-an. Pada 1660, di Rouen, Prancis,
sebuah undang-undang diperkenalkan untuk memberantas barberry, inang pengganti P.
graminis, karena para petani percaya bahwa itu bertanggung jawab atas karat gandum. Di
Amerika Utara, hukum untuk memberantas barberry diberlakukan di koloni Connecticut pada
tahun 1726. Koloni Jesuit di Rio Grande do Sul, Brasil, juga melaporkan kegagalan panen
karena karat batang pada tahun 1700-an. Sulit untuk melacak pengenalan awal P. graminis
dari Asia barat ke seluruh dunia, tetapi itu masih awal. Di Amerika Utara, epidemi karat
batang pada gandum musim semi pada tahun 1878 dijelaskan oleh Hamilton (1939). Epidemi
tambahan terjadi pada tahun 1904, 1916, 1919, 1923, 1925, 1927, 1929, 1935, 1953 dan 1954
(Stakman dan Harrar, 1957). Pemberantasan barberry pada akhir 1920-an dan pengembangan
kultivar tahan telah mengurangi jumlah epidemi serius penyakit ini. Epidemi 1935 adalah
karena ras 56 dan kerentanan kultivar terhadap ras itu. Epidemi tahun 1953 dan 1954
dihasilkan dari penampilan ras 15B dan kemampuannya untuk mengatasi perlawanan Sr11 di
Lee. Sejak tahun 1955, penangkaran patogen resistensi terus berkembang yang berada di
daerah rawan karat batang pada gandum di dataran utara Amerika. Pada musim dingin, di
dataran selatan Amerika karat batang pada gandum telah berkurang karena praktik budidaya
tanaman yang tahan P. graminis.

Cara Penyebaran

P. graminis memiliki siklus hidup dengan lima tahapan spora. Pertama tahapan
uredinial, kedua tahapan telial, ketiga tahapan basidiospora, keempat tahapan spermatial dan
kelima tahapan aecial. Teliospora yang terdapat pada inang memiliki hifa haploid dikariotik,
hifa tersebut mengalami kariogami dan meiosis sehingga terbentuk 4 basidiospora yang
haploid. Basidiospora dapat lepas dan terbawa angin menginfeksi inang sekunder, tumbuh
pada inang yang memungkinkan untuk membentuk piknia (spermatial). Hifa-hifa dari piknia
(spermatial) berkembang dan melakukan persilangan dengan kecocokan mating type
membentuk aecia, kemudian aeciospora (aecial) lepas dan terbawa angin sehingga dapat
menginfeksi tanaman gandum.

Cara Bertahan Hidup

P. graminis menyebar oleh urediniospora dengan waktu generasi 14+ hari. Lebih dari
dua generasi penyebaran P. graminis dapat menyebabkan hilangnya panen. Patogen telah
menyebar ke seluruh dunia dari Asia barat dengan pergerakan tanaman. Penyebaran lokal dan
regional disebabkan oleh angin, tetapi penyebaran intra-benua tidak jelas meskipun pola
angin yang jarang dapat bertanggung jawab. Awalnya, sebagian besar insiden karat batang
disebabkan oleh pergerakan orang dan perjalanan udara telah terlibat dalam pergerakan karat
batang. Dalam setiap formaspecialis ada sejumlah ras yang berbeda (kombinasi virulensi)
yang disebabkan oleh mutasi dan reproduksi aseksual dan lebih jarang karena rekombinasi
seksual pada Berberis dan Mahonia spp. P. graminis menyerang kerabat gandum, buah-
buahan, padi-padian, rumput-rumputan, dan serealia. Inang herba alternatif utama untuk
semua bentuk P. graminis adalah Berberis vulgaris.

Model Penyakit

P. graminis bersifat macrocyclic dengan lima fase spora yang berbeda, yaitu fase
uredinia, telia, basidiospora, spermatia, dan aecia. Infeksi awal biasanya ringan dan
berkembang dari urediospora yang terbawa angin. Penyakit ini dapat berkembang dengan
cepat jika suhu dan kelembaban mendukung. Jika suhu rata-rata 200C atau lebih, maka
urediospora generasi pertama akan dihasilkan dalam 10-15 hari (Prescott et al. 2012). Seiring
dengan bertambahnya umur tanaman, teliospora juga bisa terbentuk. Menurut CABI (2004),
hanya pada cuaca ekstrim (sangat panas dan kering, atau tropis lembab) penularan P.
graminis tidak terjadi.
Pustul yang mengandung massa urediospora berwarna gelap cokelat kemerahan dan
ditemukan pada kedua sisi permukaan daun, batang, dan malai (Prescott et al. 2012). Pada
batang, uredinia berbentuk memanjang dan berwarna cokelat kemerahan. Terkupasnya
jaringan epidermis sangat jelas, nampak pada sisi-sisi uredinia, sehingga permukaan batang
terasa kasar. Pada penularan berat, uredinia menyatu sehingga menutupi jaringan tanaman.
Fase telia terjadi pada jaringan yang sama pada fase uredinia dan teliospora lebih kokoh
daripada urediospora. Pada fase telia, tidak ada spora yang dilepas.
Tahap pertumbuhan dari P. graminis yaitu : tahap berbunga, tahap berbuah, tahap
pembibitan, tahap pertumbuhan vegetatif

Pengendalian Penyakit

CABI (2004) mengemukakan terdapat tiga cara pengendalian penyakit karat batang,
yaitu penggunaan varietas tahan, secara kimiawi, dan secara budi daya. Penggunaan varietas
tahan adalah cara pengendalian yang paling efektif dan ramah lingkungan. Jika telah
ditemukan varietas tahan karat batang, maka cara pengendalian lainnya relatif tidak
diperlukan lagi. Sejumlah fungisida dilaporkan efektif mengendalikan penyakit karat pada
tanaman serealia. Namun fungisida tidak digunakan secara luas karena harganya mahal,
epidemi karat sulit diprediksi, dapat merusak lingkungan, dan kemungkinan patogen
membangun ketahanan terhadap fungisida. Pengendalian dengan cara budi daya dapat
dilakukan untuk mengurangi intensitas epidemik. Menanam seawal mungkin dan menanam
varietas umur genjah membantu menekan patogen untuk menginfeksi. Pengendalian lainnya
dengan cara budi daya adalah eradikasi tanaman pembawa sumber inokulum dan eradikasi
inang alternatif (berberis).

Daftar Pustaka

Agrios, G. N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan: Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Agrios G.N. 2005. Plant Pathology 5th Edition. New York: Elsevier Academic Press.

Admasu, B., Lind, V., Frient, W., dan Ordon, F. 2009. Virulence analysis of Puccinia
graminis f.sp. tritici population in Ethiopia with special consideration of Ug99. Plant
Pathology, 58: 362-369.

Berlin, A. 012. Population of Puccinia graminis – Implication for the Epidemiology anf
Control of Stem Rust. Uppsala: Swedish University of Agricultural Sciences Press.

Brown, J.F., dan Ogle, H.J., 1997. Plant Pathogens and Plant Diseases. Australia: Rockvale
Publications.

CABI. 2004. Crop protection compendium 2004 edition. CAB International. Wallingford,
UK.

https://www.cabi.org/isc/datasheet/45797#toPictures

Anda mungkin juga menyukai