Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OSTEOPOROSIS

Kelompok 4
Disusun oleh :

Adella Rahma Nyulasikin Nadya Ningrum


Nabilah Nur Bayu Krisna Aji
Melinda Fauziah Karina Indriani
Sivtya Utami
Kelas 3A

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Jalan Dr. Otten No. 32 Bandung 40171 Telp. (022) 4231057 Fax. (022)
4213391
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Degeneratif

Sub pokok bahasan : Osteoporosis

Sasaran : Lansia

Waktu : 09.00 s/d selesai

Tempat : Balai desa suka maju

Hari/tanggal : Rabu, 18 September 2019

Penyuluh :

A. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, para lansia diharapkan dapat mengetahui
mengenai Osteoporosis.

B. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang osteoporosis, para lansia dapat :

1. Menjelaskan pengertian osteoporosis dengan benar.

2. Menyebutkan tanda dan gejala menopause dengan benar.

3. Menyebutkan faktor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.

4. Menjelaskan bagaimana cara mencegah osteoporosis dengan benar.

5. Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis dengan benar.

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian osteoporosis.

2. Tanda dan gejala osteoporosis.


3. Faktor resiko yang mempengaruhi osteoporosis.

4. Cara mencegah Osteoporosis.

5. Makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis

D. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media

Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 3 menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam. - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dari - Bertanya
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
- Memberikan pertanyaan
apersepsi
2. 10 menit Inti :
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan
pengertian osteoporosi. - Menyimak
- Menyebutkan tanda dan gejala - Mendengarkan
osteoporosis. - Bertanya
- Menyebutkan faktor resiko yang - Menjawab
mempengaruhi osteoporosis.
- Menjelaskan makanan yang
dianjurkan untuk 
mencegah
osteoporosis.
- Menjelaskan cara mencegah
osteoporosis.
- Penyuluh memberi kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
- Penyuluh menjawab pertanyaan
dari peserta
- Penyuluh memberi pertanyaan
kepada peserta
3. 2 menit Penutup :

- Menyimpulkan isi materi - Membalas ucapan


- Mengucapkan terimakasih atas terimakasih.
peran serta peserta. - Menjawab salam
- Mengucapkan salam penutup. penutup.

G. Sumber bacaan

Frost HM, Thomas CC. Bone Remodeling Dynamics. Springfield, IL: 1963.

H. Evaluasi

- Cara : Lisan
- Jenis : Pertanyaan terbuka
- Waktu : Setelah penyuluhan
- Soal :

1. Jelaskan pengertian osteoporosis?

2. Sebutkan tanda dan gejala osteoporosis?

3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi osteoporosis?

4. Jelaskan cara mencegah osteoporosis?

5. Jelaskan makanan apa yang baik untuk menceah osteoporosis?


MATERI
A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa


massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada
wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai
muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama
untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah.

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda – tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di
pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang
ringan.

C. FAKTOR RESIKO yang mempengaruhi OSTEOPOROSIS


Risiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore,
gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak
minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang,dan
sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis.
Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini
menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini:
1. Merokok
2. Konsumsi alcohol
3. Diet rendah kalsium
4. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksia
5. Menopause yang lebih awal
Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan
kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada
usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang
sudah berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.
D. PENCEGAHAN
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu:
1. Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi kalsium yang cukup.
2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)
Sinar matahari UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan
tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemur ± 15 menit di bawah sinar
matahari pagi atau sore hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau membuat
vitamin D-nya sendiri
3. Melakukan olah raga dengan beban
4. Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat
berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
5. Gaya hidup sehat
Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan
resiko asteoporosis.
6. Hindari obat-obatan golongan kortikostiroid
Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan.
7. Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)

E. MAKANAN YANG DIANJURKAN


 Susu: Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk
menjaga kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar
kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk.
Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan susu seperti
keju, es krim dan lain-lain.
 Kacang-kacangan: Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang
tanah kaya akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya
akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu menguatkan tulang.
 Wortel: Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin yang
baik untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah
dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila
dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel
sebagai campuran salad.
 Usahakan untuk mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki tulang
yang kuat. Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis
dibandingkan pria.
F. PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama
yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah
yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa
memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk
mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
 mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
 meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
 mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada
pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain.
Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah
meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak
boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau
penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat,
diberikan obat pereda nyeri, dipasangsupportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, A.Aziz Alimul,S.Kep. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.
2. Iyer, Patricia W,Camp H. Nancy.2004. Dokumentasi Keperawatan: suatu pendekatan
proses keperawatan , Edisi 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai