(CF)
Dimana:
– P(H) peluang (sebelumnya) hipotesis H bernilai True;
– P(H|E) peluang hipotesis H bernilai True jika terdapat
evidence E.
Karena dalam proses observasi kepercayaan dapat bertambah atau
berkurang, maka diperlukan ukuran ketiga untuk mengkombinasikan MB
dan MD, yaitu: Certainty Factor. Certainty Factor didefiniskan sebagai:
Nilai 1 berarti sangat benar, nilai 0 berarti tidak diketahui dan nilai -1
berarti sangat salah. Nilai CF negatif menunjuk pada derajad
ketidakpercayaan
sedang nilai CF positif menunjuk pada derajad kepercayaan.
CF Dengan Satu Premis
CF[H,e] = CF[E,e] * CF[rule] ; Ket:CF[rule] = CF(H,E)
Misal:
E1 : 0,9 E2 : 0,8 E3 : 0,3
E4 : -0,5 E5 : -0,4
hasilnya adalah:
menganggap
E1 : “batuk”
E2 : “demam”
E3 : “sakit kepala”
E4 : “bersin-bersin”
H : “Influensa
CF ketika semua evidence pasti
CF(H,E) : CF(H, E1 E2 E3 E4)
: 0,7
Jika Partial Evidence Tidak Pasti
CF(E1, e) : 0,5
CF(E2, e) : 0,8
CF(E3, e) : 0,3
CF(E4, e) : 0,7
Jika E1 Maka H
Jika E2 Maka H
Kombinasi Sequensial
Jika E’ Maka E
Jika E Maka H
Latihan
Diketahui tunas keriting CF 0.2, tangkai busuk 0.1 dan daun menggulung - 0.4.