Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.N DI PUSAT PERAWATAN


ANAK (PUSPA) SEHAT UNIVERSITAS PADJADJARAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Profesi Ners


pada Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
Maulida Puspitasari

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
1. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : An. N
Umur : 12 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Tanggal Pengkajian : 15 Mei 2019

2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien tampak lincah, sehat dan bersih.

4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a. Prenatal
Tidak Terkaji.
b. Natal
Tidak Terkaji.
c. Postnatal
Tidak Terkaji.

5. Riwayat Imunisasi
Tidak Terkaji.

6. Riwayat Masa Lalu


Tidak Terkaji

7. Riwayat Keluarga
Tidak Terkaji.
8. Riwayat Sosial
Klien tampak sangat aktif bermain dengan teman-teman di sekitarnya dan klien juga
mudah bersosialisasi dengan orang baru. Klien tidak rewel ketika mau tidur dan bangun
tidur.

9. Kebutuhan Dasar
No Kebutuhan Dasar Selama Perawatan di PUSPA
1. Pola Pemenuuhan Nutrisi  Makan
Klien sarapan di puspa (07.30),
siang minum jus melon dan sore
makan siang dengan porsi habis.
 Minum
Klien minum susu formula ± 2
botol.
2. Eliminasi  BAB
Klien biasanya BAB 2x/hari, tidak
ada keluhan BAB, namun klien
tidak mengatakan ingin BAB
sehingga saat dimandikan diapers
klien sudah penuh
 BAK
Klien memakai diaper dan diganti
2x sehari
3. Istirahat Selama di PUSPA klien tidur siang ±2
jam/hari
4. Personal Hygiene  Frekuensi : 2x/hari ( pagi hari di
rumah dan sore hari di PUSPA).
 Klien sudah potong kuku
 Terdapat sedikit serumen pada
kedua lubang telinga
 Terdapat sedikit kotoran pada
rongga hidung dan langsung
dibersihkan oleh klien
10. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Compos Mentis, klien tampak aktif dan kooperatif
b. Tanda-Tanda Vital :
Pengukuran Hasil
TD Tidak dikaji
HR 98x/menit
RR 28x/menit
Suhu Tidak terkaji, namun teraba afebris
Skala Nyeri -

c. Pemeriksaan Head to Toe


1. Kulit
Warna kulit kuning langsat, kulit tampak bersih dan tidak pucat, tidak
tampak luka di area kulit, turgor kulit normal <3 detik.
2. Kepala dan Wajah :
Bentuk kepala simetris, rambut tampak bersih dan halus, warna rambut
hitam, tidak tampak deformitas dan lesi di area kepala dan wajah, nyeri
tekan (-).
3. Mata :
Bentuk mata simetris, penyebaran alis dan bulu mata merata, sklera putih,
konjungtiva tidak anemis, reflek mata baik menutup secara spontan,tidak
tampak deformitas dan lesi di area sekitar mata, mata bagian luar tampak
bersih
4. Hidung :
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, terdapat
sedikit kotoran pada rongga hidung, tidak tampak deformitas dan lesi di
area hidung.
5. Mulut :
Bentuk bibir simetris, mukosa dan kulit bibir lembab, secara keseluruhan
mulut tampak bersih, muntah (-),
6. Telinga :
Bentuk telinga simteris, terdapat sedikit serumen pada kedua lubang telinga,
tidak terdapat lesi dan deformitas di bagian luar telinga.
7. Leher :
Pembesaran kelenjar tiroid (-), reflek menelan (+),
8. Dada :
Pergerakan dada dan bentuk dada simetris, tidak ada luka dan deformitas
pada area dada, retraksi dada (-), respirasi rate = 28x/menit, ronchi (-/-),
wheezing (-/-). Pulsasi denyut nadi teraba kuat dengan frekuensi 98x
/menit, denyut jantung lup dup s1=s2, irama reguler, murmur (-), gallop (-).
9. Abdomen :
Bentuk datar kontur lembut, area kulit bagian abdomen tampak tidak
teradapat deformitas dan lesi, distensi abdomen (-), turgor baik, tidak teraba
pembesaran organ.
10. Genitalia dan Anus :
Jenis kelamin laki-laki, tidak tampak ada kelainan, klien menggunakan
diaper, warna urin kuning kuning jernih, dan area genitalia dan anus tampak
bersih.
11. Ekstremitas :
Akral teraba hangat, tidak terdapat edema, pergerakkan bebas, clubbing
finger (-), fraktur(-), kekuatan otot ekstremitas atas (5/5), kekuatan otot
ekstremitas bawah (5/5), kuku tangan dan kaki pendek dan bersih.

11. Pemeriksaan Perkembangan


a. Antropometri
Pengukuran Hasil
BB 9 kg
TB 69 cm
LK Tidak terkaji
LLA Tidak terkaji
b. Status Gizi

1. BB/U
Jenis Kelamin : Perempuan , BB : 9 kg, Usia : 12 Bulan (-2 SD sampai dengan 2
SD)

Gizi Baik (Normal) = (-2 SD sampai dengan 2 SD)


Kesimpulan status gizi berdasarkan BB/U : Gizi Baik
2. TB/U
Jenis Kelamin : Perempuan , BB : 9 kg, Usia : 12 Bulan (-2 SD sampai dengan 2
SD)

Gizi Baik (Normal) = (-2 SD sampai dengan 2 SD)


Kesimpulan status gizi berdasarkan TB/U : Normal
3. IMT/U
Jenis Kelamin : Perempuan , BB : 9 kg, Usia : 12 Bulan (-2 SD sampai dengan 2 SD)

IMT = 9 / (0,869)2 = 19.26 kg/m2


IMT 17,99 yaitu berada pada 1 SD sampai dengan 2 SD
Normal = (-2 SD sampai dengan 2 SD)
Kesimpulan status gizi berdasarkan IMT/ : Normal
BB/U TB/U IMT/U
Baik Normal Normal
12. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Pertumbuhan dan perkembangan
Teori Temuan
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
Tahap anal (usia 1-3 tahun / toddler) Klien masih menggunakan popok, namun
 Organ anus dan rectum merupakan kadang klien tidak mengatakan kalau ingin
sumber kenyamanan, pelepasasan BAB sehingga saat dimandikan diapers
ketegangan dan pencapaian klien sudah penuh dengan BAB
kepuasan pada anak Berdasakan pengamatan di PUSPA klien
 Anak dituntut untuk menyesuaikan Bisa bersosialisasi dengan baik, dank lien
diri dengan tuntutan orang tua tidak rewel jika ditinggalkan bermain
(lingkungan) seperti hidup bersih, sendiri
tidak mengompol, tidak buang air
kecil sembaangan.
 Masa “toilet training” --- dapat
terjadi konflik
 Reaksi anak yaitu takut akan
kotoran, lekas marah, dan sopan
santun
 Gangguan pada tahap ini dapat
menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala,
kikir, kejam dan tempertantrum

Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)


Fase sensorimotor (lahir – 2 tahun) Klien terlihat tertarik dengan lingkungan
Anak mulai tertarik dengan disekitarnya. Klien bermain di PUSPA
lingkungannya dengan teman temannya.
b. Pemeriksaan Denver II
Usia 12 Bulan
No. Aspek Hasil
1. Personal Sosial PASS
2. Motorik Halus – Adaptif PASS
3. Bahasa PASS
4. Motorik Kasar PASS
Kesimpulan:
Tumbuh kembang anak normal sesuai dengan tugas perkembangan usianya.

13. Analisis Data


No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : - Anak aktif bermain dan usia Risiko Cedera
DO : < 12 tahun
- Anak tampak sangat ↓
aktif bermain bersama Risiko Cedera
teman-teman dan
pengasuh dan sering
memegang box untuk
mencoba berjalan
sendiri
- Usia An. N< 12 tahun

14. Diagnosa Keperawatan


1. Risiko cedera berhubungan dengan tumbuh kembang dan lingkungan potensial
orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya
15. Rencana Asuhan Keperawatan
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx.
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor – faktor yang dapat 1. Dapat mencegah atau mengurangi cedera
keperawatan, anak dapat menyebabkan cedera pada anak 2. Mengurangi risiko cedera pada saat anak
bermain dengan aman dengan 2. Awasi anak pada saat makan, mandi, beraktifitas.
kriteria: bermain dan eliminasi. 3. Lantai yang kering mengurangi resik anak
- Klien tidak mengalami cedera 3. Berikan perlindungan ditempat yang untuk berjatuh saat bermain
saat bermain memungkinkan terjadinya cedera (lantai 4. Menghindari resiko jatuh pada saat anak
- Klien tidak mencederai yang licin) sedang tdur
temannya 4. Masukan anak kedalam box tempat tidur 5. Sumber yang dapat membahayakan anak dapat
- Klien mampu menghindar ketika ia tidur menyebabkan anak cedera
dari bahaya 5. Jauhkan anak – anak dari sumber api, 6. Mencegah risiko keracunan makanan.
sumber air panas 7. Pemberian alat bermain yang aman dapat
6. Beri makanan yang aman untuk usia mencegah terjadinya cedera pada anak
anak 8. Memberikan pemahaman bagi anak supaya
7. Berikan alat bermain yang aman bagi anak dapat menghindari hal – hal yang akan
anak membuatnya cedera
8. Jelaskan hal – hal yang dapat
menimbulkan cedera atau jatuh
16. Catatan Tindakan Keperawatan
Nama Klien : An. N Ruangan : PUSPA
No. Medrek : 12 bulan Nama Mahasiswa : Maulida
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
15 Mei 2019 1. Melakukan bina trust dengan klien 1. Klien memperkenalkan namanya Maulida
(perkenalan diri)
2. Mengidentifikasi fakor-faktor yang dapat 2. Klien tampak melompat seperti katak dan terlihat
menyebabkan cedera pada anak. sangat aktif
3. Mengawasi klien bermain dengan teman- 3. Klien aktif bermain dengan teman-temannya.
temannya
4. Menjelaskan pada anak hal-hal apa saja 4. Klien mendengarkan penjelasan yang diberikan.
yang dapat membuat cedera.
5. Memberikan buah-buahan (jus melon) 5. Klien dapat makan sendiri buah yang diberikan
6. Menonton video dan bernyanyi lagu 6. Klien memperhatikan video yang diputar
anak-anak
7. Mengawasi klien tidur siang 7. Klien tidur di sofa, dan terbangun saat akan
dipindahkan sehingga dibiarkantidur di sofa dengan
pengawasan
8. Memandikan anak 8. Klien membuka baju dengan bantuan, mandi
dengan bantuan dan memakai baju dengan bantuan,
9. Mengawasi anak ketika bermain 9. Klien dapat bermain dengan hati – hati
17. Catatan Perkembangan

Dx Tanggal Catatan Paraf


1. 10 Mei 2019 S:- Maulida
O:
- Anak aktif bermain dengan teman-temannya
- Klien tidur di box
A : Risiko cedera
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi faktor – faktor yang dapat menyebabkan cedera pada anak
- Awasi anak pada saat makan, mandi, bermain dan eliminasi.
- Berikan perlindungan ditempat yang memungkinkan terjadinya cedera (lantai yang
licin)
- Pantau anak saat tidur siang di box
- Jauhkan anak – anak dari sumber api, sumber air panas
- Beri makanan yang aman untuk usia anak
- Berikan alat bermain yang aman bagi anak
- Menjelaskan hal – hal yang dapat menimbulkan cedera atau jatuh
DAFTAR PUSTAKA

Axton, Sharon & Fugate, T. (2013). Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Bulechek, et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC) 6th Edition (Edisi Bahasa
Indonesia). Philadelphia: Elsevier.
Herdman, T. H. 2012. Nursing Diagnosis, Definition & Classification 2012-2014 by NANDA
International. Jakarta: EGC.
Kepmenkes RI. 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak Nomor :
1995/Menkes/SK/XII/2010. Jakarta : Depkes RI
Price, S. A & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC.
Z Score WHO Child Growth Standart dan Kepmenkes RI. 2010. Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010. Jakarta: Kemenkes
RI.

Anda mungkin juga menyukai