INTERVENTION HASIL TOPIC PENELITIAN KEKURANGAN 1. Author: Design: Langkah melakukan terapi bekam Hasil uji statistik ditemukan Kelebihan: Susi Susanah, Ani Penelitian ini terlebih dahulu mencuci tangan, adanya perubahan pada Salah satu pengobatan alternatif Sutriningsih, merupakan penelitian menggunakan sarung tangan, meminta tekanan darah yaitu terjadi yang dapat menangani hipertensi Warsono kuantitatif penderita hipertensi membuka pakaian penurunan dengan selisih yaitu terapi bekam. Banyak menggunakan quasi pada daerah yang akan dilakukan nilai mean pada sistole orang menyukai terapi alternatif Topic: experimental design bekam, menentukan daerah yang akan (11,74) dan diastole (7,39). ini, beberapa alasan diantaranya: Pengaruh Terapi dengan one group dibekam pada bagian pundak dan Uji statistik yang digunakan biayanya terjangkau, tidak Bekam Terhadap design pinggang, membersihkan daerah yang yaitu uji wilcoxon pada menggunakan bahanbahan kimia Penurunan Tekanan akan di lakukan bekam dengan kapas sistole dan diastole dan efek penyembuhan cukup Darah Pada Sampel: alkohol, diolesi minyak herbal menunjukan nilai (p = 0,000) signifikan Penderita Hipertensi Sebanyak 23 (zaitun) pada area yang akan yang berarti nilai p < 0,50 Kekurangan: di Poliklinik Trio responden (total dilakukan bekam dan menempelkan sehingga H1 diterima yang Perlu kajian lebih mendalam Husada Malang sampling) dengan kop kering pada bagian yang artinya terdapat pengaruh terhadap faktor lain seperti pola kriteria inklusi yaitu ditentukan sambil memompa dengan terapi bekam terhadap makan yang dapat penderita dengan kekuatan sedang (2-3 kali pompa) penurunan tekanan darah mempengaruhi tekanan darah, tahap 2 hipertensi biarkan selama 5 menit lalu di buka pada penderita hipertensi di menggunakan metode true Teknik pengambilan kemudian dilakukan perlukaan dengan Poliklinik Trio Husada experiment, dan perlu adanya sampel yang menggunakan lancing device sesuai Malang. penelitian lebih lanjut apakah digunakan dalam dengan garis tubuh selanjutnya bekam memiliki efek yang penelitian ini adalah lakukan penghisapan kembali selam 5 merugikan jika dilakukan dalam proporsive sampling. menit jangka waktu yang panjang. 2. Author: Design: Dalam penelitian ini semua responden Hasil penelitian menunjukkan Kelebihan: Muflih Muflih, Penelitian ini mendapatkan terapi bekam di daerah bahwa terapi bekam efektif Mengetahui efektivitas Mohamad Judha menggunakan punggung, lebih dari setengahnya menurunkan rerata 20 mmHg penurunan tekanan darah sistolik metode quasy mendapatkannya di daerah kaki dan tekanan darah sistolik dan dan diastolik dengan jumlah Topic: experimental one hanya sebagian kecil mendapatkannya diastolik dengan jumlah lokasi titik bekam 1-3 lokasi, Effectiveness Of group pre post test di daerah tengkuk. Titik lokasi yang lokasi titik bekam 1-3 lokasi, jumlah kop 18-24 dan Selama Blood Pressure perlu dihindari saat terapi bekam jumlah kop 18-24 dan selama 25-30 menit, yang artinya variasi Reduction Reviewed Sampel: diantarnya adalah daerah kelenjar 25-30 menit terapi melalui penurunan tekanan darah pada From Amount of Sampel dalam limpa, lubang tubuh yang dekat proses stimulasi zat terapi bekam dapat ditentukan Kop, Duration And penelitian inia dalah dengan pembuluh darah besar, lokasi nitritoksida yang dari jumlah kop, Location Of Point Of klien yang menjalani palpitasi, dan bagian tubuh yang menyebabkan terjadinya durasi dan lokasi titik bekam. Bekam Therapy terapi bekam di terluka. Pada terapi bekam ini jumlah vasodilatasi pembuluh darah Kekurangan: klinik Perawatan kop bekam yang digunakan adalah perifer. Perlu adanya penelitian lebih Sehat Migoenani mulai dari 18-24 dengan durasi lanjut untuk membuktikan dengan riwayat yang digunakan mulai dari 25-30 secara ilmiah tentang efektivitas penyakit hipertensi. menit. jumlah kop, durasi dan lokasi Jumlah sampel yang titik akan diambil oleh terapi bekam kepada variabel penelitia dalah 20% lain seperti nyeri, stress, dari perkiraan gangguan tidur dan sebagainya populasi kunjungan yang secara teori memiliki per bulan, yakni 40 keterkaitan satu sama lain. pasien, yang terdiridari 20 laki- lakidan 20 perempuan. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan tetap mengacu pada kriteria sampel penelitian. 3. Author: Design: Responden mendapatkan a. Karakteristik responden Kelebihan dan Kekurangan: Ikit Netra Wirakhmi, Jenis penelitian Stimulasi titik akupresuer Liv3 selama berdasarkan usiadan jenis Stimulasi titik akupresur Liv3 Dwi Novitasari, Kuantitatif dengan 15 menit. Sedangkan nyeri diukur kelamin yaitu rerata usia secara statistik memang tidak Iwan Purnawan desain metode Pre sebelum dan sesudah terapi dilakukan. responden adalah 70 tahun memiliki pengaruh, namun Experimental Design Penilaian nyeri dilakukan dengan dan sebagian besarberjenis demikian secara rerata tetap saja Topic: melalui pendekatan menggunakan numbering pain scale kelamin perempuan ada penurunan nyeri meskipun Pengaruh Stimulasi Pretest-Posttest sebesar 13orang (86.3%). tidak signifikan. Perbedaan Titik Akupresur Liv Without Control b. Rerata nyeri sebelum yang tidak signifikan itu bisa 3 (Taichong) Group Design intervensi sebesar disebabkan karena nyeri pre Terhadap Nyeri Pada 2.8sesudah intervensi termasuk dalam kategori ringan Pasien Hipertensi Sampel: sebesar 1.8. dengan rentang 1-3 sehingga Jumlah responden c. Perbedaan rerata nyeri perbedaan yang terjadi sangat dalam penelitian ini sebelum dan kecil. Lain halnya jika nyeri pre sebanyak 15 orang. sesudahperlakuan tidak berada pada satu tingkat di Sampel diambil signifikan dengan nilai p atasnya, misalnya secara random =0.207. nyeri sedang, ketika nyeri post Dengan kriteria d. Tidak ada pengaruh berada pada rentang nyeri inklusi: tekanan pengaruh stimulasi ringan, maka selisih skor darah sistolik> 140 titikakupresur Liv3 nyerinya lebih besar. Peneliti mmHg dan tekanan terhadap nyeri selanjutnya disarankan untuk Darah diastolik> 90 penderitahipertensi. melakukan penelitian yang sama mmHg, usia 18-65 dengan menggunakan kelompok tahun. Sedangkan kontrol dan memasukan kriteria kriteria nyeri sedang pada eksklusi: kriteria inklusi penelitian. mendapatkan pengobatan komplementer lain, hipertensi dengan komplikasi dan sedang mengkonsumsi obat hipertensi. 4 Author: Design: Peneliti memberikan lembar Tindakan pemberian terapi Kelebihan: I Putu Pande Eka Jenis penelitian ini Instrument kepada responden untuk akupunktur efektif dalam Terapi akupunktur dapat Krisna Yoga, Ni Luh adalah pre- pengambilan data tentang identitas menurunkan intensitas nyeri meurunkan intensitas nyeri pada Pt. Eva Yanti, I experimental dengan responden (usia, jenis kelamin) tipe pada klien dengan nyeri klien dengan nyeri kepala primer Wayan Suardana rancangan penelitian dari nyeri kepala primer yang dialami kepala primer, dengan rerata di praktik perawat mandiri Latu Topic: Menggunakan one- dan intensitas nyeri responden skala nyeri sebelum diberikan Usadha Abiansemal. Pengaruh Terapi group pre test-post sebelum diberikan terapi akupunktur. terapi akupunktur Kekurangan: Akupunktur test design. Peneliti menyiapkan alat dan bahan adalah 5,29 dan setelah Perlu kajian lebih mendalam Terhadap Intensitas yang diperlukan dalam penelitian, diberikan terapi akupunktur terhadap faktor-faktor yang Nyeri Pada Klien Sampel: setelah peneliti dan responden siap, dengan rerata skala nyeri dapat mempengaruhi penurunan Dengan Nyeri Jumlah seluruh atur posisi klien sesuai kebutuhan, 3,40. Hasil analisa data intensitas nyeri seperti keletihan, Kepala Primer sampel yang kemudian terapis akan memberikan dengan menggunakan uji stres dan efek jangka panjang digunakan dalam terapi akupunktur selama 20 menit Wilcoxon Test didapatkan dari terapi akupunktur terhadap penelitian ini adalah pada titik-titik akupunktur yang sudah hasil dengan nilai signifikan klien dengan nyeri kepala 35 orang. ditentukan. Setelah pemberian terapi (p) yaitu 0,000 yang artinya primer. Pengambilan sampel selesai, selanjutnya peneliti kembali p<α (0,05). Dapat dalam penelitian ini memberikan lembar instrument disimpulkan bahwa terapi menggunakan teknik kepada responden untuk pengambilan akupunktur dapat konsekutif sampling. data intensitas nyeri klien setelah menurunkan intensitas diberikan terapi akupunktur. nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer di praktik perawat mandiri Latu Usadha Abiansemal. 5 Author: Design: Terapi bekam pada penelitian ini, Hasil penelitian yang Kelebihan: Tumiur Sormin Rancangan penelitian dilakukan dengan metode bekam menunjukkan bahwa adanya Tindakan bekam yang diteliti Topic: yang digunakan basah oleh terapis kepada responden. perbedaan yang signifikan oleh peneliti, sebelum Pengaruh Terapi adalah eksperimen Sebelum dilakukan penyayatan di antara tekanan darah sistole pembekaman diawali dengan Bekam Terhadap semu (quasi permukaan kulit, pada bagian yang dan diastole sebelum dan masage dan setelah Tekanan experiment) yaitu akan disayat dilakukan masage. sesudah dilakukan terapi pembekaman dilakukan teknik Darah Penderita dengan Tindakan pengeluaran darah kotor bekam, membuktikan bahwa relaksasi. Tindakan masage dan Hipertensi menggunakan (blood letting) dilakukan dengan cara terapi bekam yang diawali teknik relaksasi tampaknya lebih pendekatan pre-post menyayat dengan lanset steril pada dengan masage dan diakhiri nyaman dan keadaan ini sangat test only design bagian yang dibekam, kemudian darah dengan relaksasi dan disertai membantu menyiapkan fisik dan Sampel: yang keluar dihisap dengan tabung komunikasi terapeutik psikologis klien menjalani Sampel penelitian sampai seluruh darah terhisap merupakan salah satu terapi pembekaman. sebanyak 40 orang seluruhnya dari permukaan kulit yang yang dapat direncanakan Kekurangan: dengan teknik disayat. Setelah dilakukan bekam, mengatasi masalah penyakit Pada penelitian ini menjelaskan pengambilan pasien dibantu duduk untuk hipertensi. tentang mengendalikan berbagai sampel dengan selanjutnya dilakukan teknik relaksasi faktor resiko hipertensi tanpa accidental sampling. lebih kurang 15 menit. Setelah pasien menjabarkan faktor resiko nyaman barulah diperbolehkan berdiri hipertensi itu sendiri. dan berjalan untuk persiapan pulang. Selama proses pembekaman, peneliti melakukan komunikasi terapeutik dengan tujuan terjadi relaksasi dan menghilangkan rasa takut pada pasien.