Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER DAN

DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY


(Studi pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014)
Rizki Adriani Pongrangga
Moch. Dzulkirom
Muhammad Saifi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
adrianipongrangga@ymail.com

ABSTRACT

Research is aimed to understand simultaneous and partial influence of independent variables such as Current
Ratio, Total Asset Turnover and Debt to Equity Ratio on dependent variable, respectively Return on Equity.
Research is conducted at the companies in Property and Real Estate sub-sectors listed in BEI in period 2011
to 2014. Data analysis is multiple linear regression analysis with the application of SPSS 20 for Windows.
Sampling technique is purposive sampling and the sample includes 35 companies of Property and Real Estate
sub-sectors listed in BEI in period 2011 to 2014. Result of research indicates that Current Ratio, Total Asset
Turnover and Debt to Equity Ratio are influential simultaneously and significantly to Return on Equity. Result
of research shows that F-count > F-¬table, or 25.090 > 2.67. Total Asset Turnover and Debt to Equity Ratio
are influential partially and significantly to Return on Equity. However, Current Ratio is not influential
significantly to Return on Equity.

Key Words : Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Return On Equity

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial dari variabel bebas
yaitu Current Ratio, Total Asset Turnover dan Debt To Equity terhadap variabel terikat yaitu Return On Equity.
Penelitian dilakukan pada perusahaan sub sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011
hingga 2014. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS 20 for
Windows. Teknik sampel penelitian menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebesar 35
perusahaan dari perusahaan sub sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014.
Secara simultan hasil yang didapatkan dari penelitian ini ialah variabel current ratio, total asset turnover dan
debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap variabel return on equity, dengan hasil yang menunjukkan
Fhitung > Ftabel sebesar 25,090>2,67. Secara parsial hasil menunjukkan bahwa hanya variabel total asset
turnover dan debt to equity ratio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return on equity, sedangkan
current ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on equity.

Kata kunci : Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Return On Equity

PENDAHULUAN melalui kinerja keuangan. Metode yang dapat


Persaingan dalam bidang industri menuntut digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan
setiap perusahaan untuk mengembangkan
usahanya dengan cara meningkatkan kinerja
manajemen, terutama kinerja keuangan suatu perusahaan salah satunya dengan
perusahaan. Aktivitas-aktivitas perusahaan dalam menggunakan laporan keuangan. Laporan
menghasilkan keuntungan yang diperlukan oleh keuangan digunakan untuk menjadi dasar
pihak-pihak berkepentingan dapat diperoleh pertimbangan dalam melakukan perbaikan untuk
menilai kinerja manajemen, memprediksi kinerja
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keuangan perusahaan maupun posisi keuangan volume penjualan. Alasan pemilihan rasio ini
perusahaan di setiap periodenya. Laporan karena keefektifan perusahaan dalam
keuangan kemudian akan dianalisis untuk menghasilkan penjualan dengan menggunakan
memberikan informasi seperti arus kas dan posisi aktivanya akan ditunjukkan melalui perhitungan
TATO. Besarnya nilai TATO akan menunjukkan
suatu aktiva, serta naik turunnya laba perusahaan. aktiva yang lebih cepat berputar dalam
Pada dasarrnya analisa laporan keuangan menghasilkan penjualan untuk memperoleh laba.
perusahaan merupakan perhitungan rasio dalam Volume penjualan dapat diperbesar dengan jumlah
menilai keadaan keuangan perusahaan, aset yang sama jika total asset turnover nya
(Syamsuddin, 2011:37). Perhitungan rasio yang diperbesar atau ditingkatkan (Syamsuddin,
terdapat dalam analisis laporan keuangan, sering 2011:62).
digunakan untuk menganalisis dan menilai kinerja Besarnya perbandingan antara total hutang
keuangan perusahaan karena merupakan cara yang dengan modal yang dimiliki perusahaan dapat
lebih sederhana dengan memberikan hasil dihitung dengan menggunakan Debt To Equity
pengukuran yang relatif. Penilaian kinerja Ratio (DER). Hasil DER yang rendah akan dapat
keuangan perusahaan ini didasarkan pada menunjukkan tingginya tingkat pendanaan yang
perbandingan data yang diperoleh dari laporan laba mampu diberikan pemegang saham bagi
rugi perusahaan maupun neraca perusahaan. perusahaan. Rendahnya hasil DER juga akan
Analisis rasio yang digunakan akan menjadi perlindungan yang semakin besar bagi kreditur
dasar bagi perusahaan dalam mengevaluasi kinerja apabila perusahaan mengalami kerugian besar
manajemen dan pengelolaan keuangan perusahaan maupun penurunan nilai aset, sehingga DER yang
untuk memperoleh laba yang dihasilkan. rendah secara umum lebih disukai dan dianggap
Salah satu pengukuran yang dapat digunakan baik oleh kreditur (Horne dan Wachowicz,
dalam mengukur laba yang diperoleh perusahaan 2012:169).
yaitu melalui Return On Equity (ROE). Objek yang digunakan dalam penelitian ini
Perhitungan ROE akan mengalami perubahan yaitu sub sektor property dan real estate periode
apabila laba perusahaan mengalami kenaikan 2011-2014. Pemilihan sub sektor property dan real
maupun penurunan. Semakin tinggi laba yang estate ini dikarenakan industri property dan real
dihasilkan, maka akan semakin tinggi hasil estate pada tahun 2011-2013 yang masih
perhitungan yang akan diperoleh, sehingga mengalami pertumbuhan, namun pada tahun 2014
pengukuran laba dalam penelitian ini industri property dan real estate mengalami
menggunakan Return On Equity (ROE). Besarnya perlambatan. Perlambatan bisnis property dan real
laba perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa estate yang terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya yang digunakan dalam faktor, seperti meningkatnya BI rate atau tingkat
penelitian ini yaitu Current Ratio (CR), Total Asset suku bunga acuan sebesar 7,5% yang menyebabkan
Turnover (TATO) dan Debt To Equity Ratio peningkatan suku bunga kredit serta
(DER). diberlakukannya Loan To Value (LTV) oleh BI.
Pengukuran Current Ratio (CR) didasarkan Faktor lain yang menjadi penyebab perlambatan
pada perbandingan aktiva lancar dengan hutang bisnis property dan real estate yaitu melemahnya
jangka pendek yang harus dibayarkan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, serta
perusahaan. Tingginya hasil CR yang didapat akan meningkatnya tarif dasar listrik dan harga BBM
semakin baik bagi kreditur karena perusahaan yang naik lebih dari 40% menyebabkan mahalnya
dianggap mampu untuk dapat melunasi segala harga material bangunan sehingga berdampak pada
kewajibannya, namun CR yang tinggi bagi meningkatnya harga properti (www.rumah.com).
pemegang saham akan kurang menguntungkan Faktor-faktor ini akan membawa dampak
(Djarwanto, 2010:150). CR yang rendah juga yang negatif bagi pertumbuhan bisnis property.
relatif lebih riskan, namun menunjukkan bahwa Perlambatan bisnis properti yang terjadi
manajemen menggunakan aktiva lancarnya dengan diperkirakan akan terus terjadi hingga tahun 2015
efektif untuk meningkatkan keuntungan yang menyebabkan setiap perusahaan berusaha
(Djarwanto, 2010:150). Hal ini menunjukkan untuk tetap dapat meningkatkan penjualan dalam
bahwa tinggi rendahnya CR akan mempengaruhi memperoleh laba yang maksimal, sehingga
keuntungan yang akan diperoleh. persaingan akan menjadi semakin ketat antar
Total Asset Turnover (TATO) merupakan perusahaan. Persaingan yang semakin ketat akan
perputaran aktiva perusahaan yang diukur melalui mempengaruhi kondisi perusahaan, sehingga
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan harus mampu untuk dapat mengelola dapat memberikan berbagai informasi yang
aktiva, hutang, modal serta penjualannya dengan dibutuhkan seperti perubahan laporan keuangan
baik agar dalam kondisi bisnis yang mengalami perusahaan. Analisis laporan keuangan pada
perlambatan, keuangan perusahaan tidak dasarnya merupakan alat analisis yang digunakan
terpengaruh dan tetap dapat memperoleh manajemen keuangan, bersifat menyekuruh dan
keuntungan yang maksimal. dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan
perusahaan melalui analisis kondisi arus kas
TINJAUAN PUSTAKA maupun kinerja organisasi perusahaan (Harmono,
Kinerja Keuangan Perusahaan 2011:104). Analisis laporan keuangan juga dapat
Pencapaian paling penting yang harus dikatakan sebagai informasi yang digunakan untuk
dicapai oleh setiap perusahaan untuk mengukur mengetahui dan mengevaluasi perubahan kondisi
keberhasilan manajemen dalam mengelola dan keuangan dan kinerja perusahaan dalam
mengalokasikan berbagai sumber daya yang menghasilkan keputusan yang tepat bagi
dimiliki yaitu dengan menggunakan kinerja perusahaan.
keuangan perusahaan. Sumber daya yang dapat Analisis Rasio Keuangan
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
perusahaan berupa sumber daya keuangan maupun menganalisis laporan keuangan yaitu dengan cara
sumber daya non keuangan, namun yang paling menganalisis dan menghitung rasio-rasio keuangan
umum digunakan adalah sumber daya keuangan. perusahaan. Rasio-rasio tersebut akan digunakan
Kinerja keuangan merupakan analisis yang dapat untuk mengetahui dan menilai tingkat resiko yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana akan dihadapi, tingkat keuntungan yang diperoleh
perusahaan telah melaksanakan analisis tersebut maupun tingkat kesehatan perusahaan. Analisis
dengan aturan-aturan pelaksanaan keuangan rasio keuangan merupakan alat analisis yang dapat
dengan baik dan benar (Fahmi, 2011:2). menjelaskan hubungan maupun indikator
Laporan Keuangan keuangan perusahaan untuk menujukkan
Laporan keuangan merupakan hasil dari perubahan kondisi keuangan dan prestasi kegiatan
setiap proses akuntansi yang dapat memberikan operasional perusahaan (Fahmi, 2011:108).
segala informasi mengenai kondisi keuangan dan Analisis rasio keuangan juga dapat diartikan
aktivitas perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai cara maupun alat yang digunakan untuk
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak- membandingkan pos-pos yang terdapat dalam
pihak yang berkepentingan tentang kinerja laporan keuangan, yang dapat memberikan
keuangan perusahaan. Pembuatan suatu laporan gambaran perubahan kondisi laporan keuangan.
dengan berbagai informasi yang ada di dalamnya Terdapat beberapa jenis rasio keuangan yang
tentu memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan
Tujuan dari suatu laporan keuangan yaitu perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
memberikan segala informasi yang dapat diberikan yaitu :
kepada pihak-pihak yang membutuhkan tentang 1. Current Ratio (CR)
kondisi setiap perusahaan melalui sudut angka- CR merupakan rasio yang pada umumnya
angka yang dinyatakan dalam satuan moneter digunakan perusahaan untuk mengukur
untuk menilai kinerja perusahaan (Fahmi, 2011:5). kemampuan manajemen dalam membayar
Penilaian sebuah kinerja perusahaan dapat segala hutang jangka pendeknya yang telah
menggunakan laporan keuangan yang berupa jatuh tempo. Semakin besar perbandingan
neraca maupun laporan laba rugi. Selain neraca dan antara aktiva lancar dengan kewajiban jangka
laporan laba rugi yang sering digunakan, laporan pendek, maka akan menunjukkan semakin besar
keuangan juga terdiri dari beberapa macam laporan kemampuan perusahaan dalam menutupi atau
yaitu laporan ekuitas pemegang saham dan laporan membayar segala kewajiban jangka pendeknya.
arus kas. Tingkat CR menunjukkan hasil 200% atau 2,00
Analisis Laporan Keuangan pada umumnya sudah memuaskan bagi
Laporan keuangan merupakan unsur paling perusahaan dan tingkat rasio ini digunakan
penting dalam memberikan informasi keadaan sebagai titik tolak dalam melakukan penelitian
keuangan maupun kinerja perusahaan, sehingga dan hanya merupakan kebiasaan (Munawir,
laporan keuangan akan dianalisis untuk 2007:72).
mendapatkan hasil tentang kondisi perusahaan.
Hasil dari analisis laporan keuangan tersebut akan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Aktiva Lancar EAT
Current Ratio = Hutang Lancar x 100% ROE = Modal Sendiri x 100%

(Sutrisno, 2007:216) (Sutrisno, 2007:223)

2. Total Asset Turnover (TATO) Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover
Rasio yang digunakan untuk menunjukkan dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On
besarnya efektivitas manajemen perusahaan Equity
dalam menggunakan asetnya untuk Current ratio (CR) digunakan untuk
menghasilkan pendapatan atau laba ditunjukkan membandingkan aktiva lancar dengan hutang
melalui TATO. Besarnya hasil perhitungan lancar yang harus dibayarkan perusahaan. Apabila
rasio ini akan semakin baik, karena hasil tingkat CR tinggi, maka perusahaan dikatakan
perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa mampu untuk membayar segala kewajiban jangka
aktiva yang dimiliki perusahaan dapat lebih pendeknya kepada kreditur. Namun CR yang tinggi
cepat berputar sehingga akan lebih cepat dalam juga selalu baik karena akan menunjukkan bahwa
memperoleh laba. Besarnya hasil perhitungan terdapat aktiva lancar yang berlebih yang tidak
TATO juga akan menunjukkan tingkat efesiensi digunakan secara efektif sehingga dapat
perusahaan dalam menggunakan aktiva untuk menyebabkan berkurangnya keuntungan atau
menghasilkan penjualan. tingkat profitabilitas, yang juga dapat
mengakibatkan semakin kecilnya ROE.
Penjualan Total Asset Turnover (TATO) merupakan
Total Asset Turnover = Total Aktiva
rasio perbandingan antara penjualan yang
(Sutrisno, 2007:221) dihasilkan dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi perputaran suatu
3. Debt To Equity Ratio (DER) aktiva perusahaan, maka akan semakin efektif
DER merupakan perbandingan rasio antara hasil perusahaan dalam mengelola setnya dan semakin
hutang secara keseluruhan dengan modal sendiri baik tingkat efesiensi penggunaan aktiva dalam
yang dimiliki oleh perusahaan (Munawir, menunjang penjualan. Perputaran aset yang
2007:239). Hasil rasio DER semakin tinggi, meningkat akan dapat meningkatkan volume
maka akan menujukkan semakin tinggi penjualan untuk mendapatkan laba yang maksimal
pendanaan yang disediakan pemegang saham sehingga semakin cepat tingkat perputaran aktiva
bagi perusahaan dan apabila semakin rendah maka semakin cepat peningkatan laba yang
hasil rasio ini maka akan semakin baik dihasilkan.
kemampuan perusahaan dalam membayar Perbandingan antara total hutang perusahaan
kewajiban jangka panjangnya. Besarnya hutang dengan total modal sendiri dinyatakan dalam Debt
maksimal yang dimiliki perusahaan harus sama To Equity Ratio (DER). Semakin tinggi hasil DER,
dengan modal sendiri atau dengan kata lain DER maka akan semakin besar hutang perusahaan
nya maksimal sebesar 100% (sutrisno, kepada kreditur. Hutang yang tinggi dapat
2007:218). memungkinkan laba perusahaan akan menurun.
Pembelanjaan investasi perusahaan yang dilakukan
Total Hutang dengan menggunakan hutang dapat mempengaruhi
DER = x 100%
Modal kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
(Sutrisno, 2007:218) atas modal yang dimiliki perusahaa (Sudana,
2011:158).
4. Return On Equity (ROE)
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan METODE PENELITIAN
laba dengan modal sendiri yang dimiliki oleh Jenis penelitian yang digunakan dalam
perusahaan dinyatakan melalui ROE (Sutrisno, penelitian ini yaitu penelitian penjelasan atau
2007:223). Hasil perhitungan ROE sangat explanatory research. Explanatory research
dipengaruhi oleh perolehan laba perusahaan, merupakan penelitian untuk memberikan
sehingga semakin tinggi hasil yang diperoleh penjelasan mengapa dan bagaimana mengenai
dari perhitungan rasio ini, maka akan suatu faktor atau lebih yang mempunyai hubungan
menunjukkan semakin baik kedudukan antara satu faktor dengan faktor lainnya (Widi,
perusahaan. 2010:48). Pendekatan yang digunakan yaitu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian mengalami penurunan sebesar 0,006 satuan
dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia dengan berasumsi bahwa variabel bebas yang
(BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas lain dianggap konstan.
Brawijaya dan melalui situs resmi BEI yaitu 3. Nilai TATO menunjukkan nilai 47,847 dengan
www.idx.co.id. koefisien positif yang artinya setiap TATO
Populasi yang digunakan yaitu perusahaan meningkat satu satuan, maka ROE akan
sub sektor Property dan Real Estate yang terdaftar mengalami peningkatan sebesar 47,847 satuan
di BEI selama periode 2011-2014 dengan jumlah dengan berasumsi bahwa variabel bebas yang
sebesar 45 perusahaan. Pengambilan sampel dalam lain dianggap konstan.
penelitian ini menggunakan teknik non probability 4. Nilai DER menunjukkan nilai 0,036 dengan
sampling yang berupa purposive sampling. koefisien positif yang artinya setiap DER
Purposive sampling merupakan penentuan sampel meningkat satu satuan, maka ROE akan
berdasarkan atas kriteria-kriteria yang ditetapkan. mengalami peningkatan sebesar 0,036 satuan
Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu dengan berasumsi bahwa variabel bebas yang
perusahaan-perusahaan sub sektor property dan lain dianggap konstan.
real estate yang mempublikasikan laporan
Pengujian Hipotesis
keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan
selama periode 2011-2014 secara berturut-turut. pengujian melalui uji F (hipotesis pertama) yang
Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas, merupakan pengujian secara bersama-sama, dan uji
maka diperoleh 35 perusahaan sub sektor property t (hipotesis kedua) yang merupakan pengujian
dan real estate. secara parsial. Uji hipotesis dengan menggunakan
uji F dan uji t akan dijelaskan sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hipotesis Pertama
Analisis Regresi Linier Berganda
Hipotesis pertama dilakukan dengan
Analisis regresi linier berganda digunakan
menggunakan uji F. Hipotesis yang dapat
untuk mengetahui suatu hubungan variabel
digunakan yaitu :
independen dengan variabel dependen apakah
H01 = Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
memiliki hubungan yang positif atau negatif.
(TATO) dan Debt To Equity Ratio
Analisis ini akan menggunakan aplikasi SPSS 20
(DER) secara simultan tidak
for windows. Bentuk hubungan antara variabel
berpengaruh signifikan terhadap
independen dan variabel dependen akan dinyatakan
Return On Equity (ROE).
dalam persamaan regresi seperti pada tabel 1 :
Tabel 1 Regresi Linier Berganda Ha1 = Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
Unstandardized (TATO) dan Debt To Equity Ratio
Coefficient (DER) secara simultan berpengaruh
Model t Sig. signifikan terhadap Return On Equity
B Std.
Error (ROE).
(Constant) ,076 2,325 ,033 ,974 Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F
CR -,006 ,005 -1,049 ,296 dilakukan dengan membandingkan nilai
TATO 47,847 7,088 6,750 ,000 signifikansi dengan alpha sebesar 0,05. H01
DER ,036 ,014 2,645 ,009 ditolak apabila nilai signifikansinya < 0,05. Cara
Sumber : Data diolah (2015) lain yang dapat digunakan yaitu dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. H01
Persamaan regresi yang terbentuk ditolak apabila nilai Fhitung > Ftabel. Hasil
berdasarkan pada tabel 1 yaitu sebagai berikut : pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F
Y = 0,076 – 0,006 X1 + 47,847 X2 + 0,036 X3 menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar
Interpretasi yang dapat dinyatakan dari daripada nilai Ftabel (25,090 > 2,67). Nilai
persamaan regresi di atas sebagi berikut : signifikansi juga menunjukkan hasil sebesar
1. Nilai konstanta menunjukkan nilai sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai alpha (0,000 <
0,076 yang artinya jika nilai CR, TATO, dan 0,05). Berdasarkan hasil uji F ini maka
DER memiliki nilai sama dengan 0 maka nilai kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa CR
ROE yaitu sebesar 0,076. (X1), TATO (X2), dan DER (X3) yang
2. Nilai CR menunjukkan nilai -0,006 dengan merupakan variabel bebas secara simultan
koefisien negatif yang artinya setiap CR
meningkat satu satuan, maka ROE akan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil uji t ini maka kesimpulan yang dapat
variabel terikatnya yaitu ROE (Y) diperoleh bahwa DER (X3) secara parsial
2. Hipotesis Kedua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Hipotesis kedua dilakukan dengan ROE (Y).
menggunakan uji t. Hipotesis yang dapat
Interpretasi dan Pembahasan
digunakan yaitu :
Current Ratio (X1)
H02 = Current Ratio (CR), Total Asset Turnover Current ratio (CR) merupakan perbandingan
(TATO) dan Debt To Equity Ratio antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan
(DER) secara parsialtidak dengan hutang yang harus dibayarkan perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap Rata-rata hasil CR pada periode 2011 hingga
Return On Equity (ROE). periode 2014 secara umum menunjukkan hasil
Ha2 = Current Ratio (CR), Total Asset Turnover sebesar 198,23%. Hasil rata-rata CR ini dianggap
(TATO) dan Debt To Equity Ratio cukup baik karena mendekati rata-rata CR yang
(DER) secara parsial berpengaruh dianggap baik dan digunakan secara umum yaitu
signifikan terhadap Return On Equity sebesar 200%. Perhitungan rata-rata CR ini
(ROE). menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t perusahaan dalam melunasi segala hutang jangka
dilakukan dengan membandingkan nilai pendeknya dengan menggunakan aktiva yang
signifikansi dengan alpha sebesar 0,05. H02 dimiliki perusahaan sudah cukup baik. Investor dan
ditolak apabila nilai signifikansi nya < 0,05. kreditur akan menganggap baik perusahaan yang
Cara lain yang dapat digunakan yaitu dengan memiliki kemampuan dalam membayar kewajiban
membandingkan nilai thitung dengan ttabel. H02 finansialnya, sehingga investor dan kreditur dapat
ditolak apabila nilai thitung>ttabel. Hasil pengujian memberikan investasi dan kredit bagi perusahaan.
hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh Pengujian secara parsial melalui uji t
hasil sebagai berikut : didapatkan hasil bahwa CR tidak memiliki
a) Uji t antara CR (X1) dengan ROE (Y) pengaruh yang signifikan terhadap variabel
menunjukkan hasil thitung sebesar -1,049 terikatnya yaitu ROE. Hasil uji t menunjukkan CR
dengan hasil ttabel sebesar 1,97756.
memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari
Perhitungan ini memperlihatkan bahwa thitung 0,05 yaitu sebesar 0,296. Sedangkan hasil thitung
lebih kecil daripada ttabel (-1,049<1,97756) menunjukkan hasil yang lebih kecil daripada ttabel (-
dengan nilai signifikansi t sebesar 0,296 yang 1,049<1,97756).
lebih besar dari nilai alpha (0,296>0,05).
Total Asset Turnover (X2)
Berdasarkan hasil uji t ini maka kesimpulan Total asset turnover (TATO) merupakan
yang dapat diperoleh bahwa CR (X1) secara perbandingan antara penjualan dengan total aktiva.
parsial tidak memiliki pengaruh terhadap Rata-rata hasil TATO pada periode 2011 hingga
ROE (Y). periode 2014 secara umum menunjukkan hasil
b) Uji t antara TATO (X2) dengan ROE (Y) sebesar 0,24 kali. Hasil ini berarti perusahaan
menunjukkan hasil thitung sebesar 6,750 hasil secara umum hanya mampu melakukan penjualan
ttabel sebesar 1,97756. Perhitungan ini sebesar 0,24 kali dari keseluruhan aktiva yang
memperlihatkan bahwa thitung lebih besar dimiliki. Hasil rata-rata TATO yang kecil
daripada ttabel (6,750>1,97756) dengan nilai menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu
signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil untuk dapat memaksimalkan aktiva yang dimiliki
dari nilai alpha (0,000<0,05). Berdasarkan dalam menghasilkan penjualan.
hasil uji t ini maka kesimpulan yang dapat Pengujian secara parsial melalui uji t
diperoleh bahwa TATO (X2) secara parsial didapatkan hasil bahwa TATO memiliki pengaruh
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yang signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu
ROE (Y). ROE. Hasil uji t menunjukkan TATO memiliki
c) Uji t antara DER (X3) dengan ROE (Y) nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu
menunjukkan hasil thitung sebesar 2,645 hasil sebesar 0,000. Sedangkan hasil thitung menunjukkan
ttabel sebesar 1,97756. Perhitungan ini hasil yang lebih besar daripada ttabel
memperlihatkan bahwa thitung lebih besar (6,750<1,97756).
daripada ttabel (2,645>1,97756) dengan nilai
signifikansi t sebesar 0,009 yang lebih kecil
dari nilai alpha (0,009<0,05). Berdasarkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Debt To Equity Ratio (X3) 2. Pengujian yang dilakukan secara parsial dengan
Debt to equity ratio (DER) merupakan menggunakan uji t menunjukkan bahwa
perbandingan antara total hutang dengan total terdapat variabel independen yang memiliki
modal sendiri perusahaan. Rata-rata hasil DER pengaruh secara parsial. Total Asset Turnover
perusahaan pada periode 2011 hingga periode 2014 (TATO), dan Debt to Equity Ratio (DER)
secara umum menunjukkan hasil sebesar 81,15%. dinyatakan secara parsial memiliki pengaruh
Hasil ini berarti rata-rata umum perusahaan dapat yang signifikan terhadap Return On Equity
dikatakan baik karena tidak melebihi nilai (ROE), sedangkan Current Ratio (CR)
maksimal debt to equity ratio sebesar 100%. dinyatakan tidak memiliki pengaruh yang
Pengujian secara parsial melalui uji t signifikan terhadap ROE. Uji t juga memberikan
didapatkan hasil bahwa DER memiliki pengaruh hasil variabel independen yang pling dominan
yang signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu terhadap variabel dependen. Hasil melalui uji t
ROE. Hasil uji t menunjukkan DER memiliki nilai menunjukkan bahwa variabel total asset
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar turnover (TATO) yang paling dominan
0,009. Sedangkan hasil thitung menunjukkan hasil pengaruhnyan terhadap ROE.
yang lebih besar daripada ttabel (2,645<1,97756). Saran
Variabel yang Paling Dominan Kesimpulan penelitian yang telah dijelaskan
Pengujian dengan menggunakan uji t, selain dapat dikemukakan beberapa saran yang
untuk menjelaskan dan memberikan gambaran bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-
besarnya hubungan variabel-varibel independen pihak lain yang berkepentingan. Adapun saran
yaitu CR, TATO dan DER terhadap variabel yang dapat diberikan sebagai berikut :
dependennya yaitu ROE, juga untuk menunjukkan 1. Bagi manajemen perusahaan agar dapat
variabel independen mana yang berpengaruh memperhatikan variabel Total Asset Turnover
paling dominan. Melalui uji t dapat ditunjukkan (TATO), dan Debt to Equity Ratio (DER).
bahwa variabel yang paling dominan terhadap Variabel independen yiatu TATO dan DER
ROE adalah total asset turnover (TATO). TATO merupakan variabel yang memiliki pengaruh
merupakan variabel yang paling dominan yang signifikan terhadap Return On Equity
dikarenakan memiliki nilai koefisien beta dan t (ROE). Manajemen perusahaan juga diharapkan
hitung yang paling besar. untuk dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan hasil dari TATO dan DER.
KESIMPULAN DAN SARAN Peningkatan hasil ini dapat dilakukan dengan
Kesimpulan menggunakan aset dan hutang yang dimiliki
Pengujian pengaruh variabel independen perusahaan secara efektif sehingga perputaran
yaitu Current Ratio (X1), Total Asset Turnover aset dan penggunaan hutang dapat memberikan
(X2), dan Debt to Equity Ratio (X3) terhadap kemungkinan meningkatnya laba perusahaan
variabel dependen yaitu ROE (Y) pada penelitian yang dinyatakan dalam Return On Equity
ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel (ROE).
independen dengan variabel dependennya. 2. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis
Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS ini diharapkan mampu untuk dijadikan
regresi linier berganda. Berdasarkan perhitungan dasar bagi para peneliti lain. Penggunaan
analisis regresi linier berganda, maka dihasilkan : variabel-variabel lain dalam meneliti tentang
1. Pengujian yang dilakukan secara simultan atau kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi
bersama-sama dengan menggunakan uji F acuan dalam mengembangakn penelitian ini.
menunjukkan pengaruh secara simultan. Penelitian yang dikembangkan secara berbeda
Variabel independen yaitu Current Ratio (CR), diharapkan mampu untuk dapat memberikan
Total Asset Turnover (TATO), dan Debt to gambaran mengenai faktor-faktor lain yang
Equity Ratio (DER) dinyatakan secara simultan mempengaruhi kinerja keuangan selain ketiga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap faktor yang telah digunakan.
Return On Equity (ROE). Pengujian terhadap
hipotesis yang dilakukan dengan pernyataan
adanya pengaruh secara simultan (bersama-
sama) antara variabel independen dengan
variabel dependen dapat diterima.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Keuangan, Edisi 13 Buku 1. Jakarta Selatan:
Djarwanto. 2010. Pokok-Pokok Analisis Laporan Salemba Empat.
Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan.
Erawan, Anto. 2014. “Ini Dia, Penyebab Bisnis Yogyakarta: Liberty
Properti Melambat Tahun Ini”, diakses pada Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan
tanggal 2 Februari 2015 dari Perusahaan : Teori dan Praktek. Jakarta:
http://www.rumah.com/berita- Erlangga
properti/2014/3/7052/ini-dia-penyebab-
bisnis-properti-melambat-tahun-ini Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan : Teori,
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan.
Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan : Berbasis RajaGrafindo Persada.
Balanced Scorecard Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodelogi
Aksara Penelitian : Sebuah Pengenalan dan
Penuntun Langkah demi Langkah
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, Jr. Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta: Graha
2012. Prinsip-prinsip Manajemen Ilmu.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 2 Agustus 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai