Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PERSEROAN TERBATAS (Naamloze Vennootschap)
SUATU BADAN HUKUM UNTUK MENJALANKAN USAHA YANG MEMILIKI
MODAL TERDIRI DARI SAHAM – SAHAM, YANG PEMILIKNYA MEMILIKI
BAGIAN SEBANYAK SAHAM YANG DIMILIKINYA.
Dasar Hukum Pembentukan PT
Undang-undang no. 40 tahun 2007
Tentang perseroan terbatas
09 Keputusan Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. C-1.HT.01.01 pada tahun 2003 tanggal 22 Januari 2003
Tentang tata cara pengajuan permohonan dan pengesahan akta pendirian dan persetujuan
akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas
PROSEDUR
PENDIRIAN
PERSEROAN
TERBATAS
Struktur Organisasi
Rapat Umum
1
Pemegang Saham
Direksi
2 Dewan
Komisaris
3
Rapat Umum Pasal 1 ayat (4) UU No. 1 Pasal 1 ayat (5) UU No.1
Pemegang Saham Tahun 1995 tentang PT Tahun 1995 tentang PT
(RUPS), yang bahwa, Direksi adalah bahwa, Komisaris
secara umum organ perseroan yang adalah organ perseroan
bertugas untuk bertanggung jawab penuh yang bertugas
menentukan atas perseroan untuk melakukan pengawasan
segala kepentingan dan tujuan secara umum dan atau
kebijaksanaan perseroan serta mewakili khusus serta
umum PT. perseroan baik di dalam memberikan nasihat
maupun diluar pengadilan kepada Direksi dalam
sesuai dengan ketentuan menjalankan
Anggaran Dasar perseroan.
CONTOH KASUS
Komisaris PT Atelindo Karya Mandiri, Raden Saleh Abdul Malik, satu dari tiga terdakwa kasus korupsi
proyek Customer Management System (CMS) PLN Jawa Timur, dijatuhi vonis penjara selama empat
tahun penjara.Selain itu, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juga menjatuhkan
vonis kepada Direktur Operasional PT Altenlindo Karya Mandiri, Achmad Fathony Zakaria selama dua
tahun penjara, dan Dirut PT Arti Duta Aneka Usaha (ADAU), Arthur Pelupessy selama empat tahun
penjara. "Terdakwa satu, dua dan tiga terbukti secara syah dan meyakinkan telah melakukan tindak
pidana korupsi secara bersama-sama," ujar Ketua Majelis, Tjokorda Rae Suamba, ketika membacakan
putusan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (1/6, 2010). .Tiga terdakwa juga dikenai pidana denda,
masing-masing Raden Saleh Abdul Malik sebesar 150 juta subsider tiga bulan penjara, Achmad
Fathony Zakaria sebesar 50 juta subsider satu bulan dan Arthur Pelupessy Rp150 juta subsider tiga
tahun penjara. Sementara itu, mengenai uang pengganti, Majelis membebankan kepada PT Atelindo
Karya Mandiri sebesar Rp47,1 miliar dan PT Arti Duta Aneka Usaha sebesar Rp.15 miliar. "Apabila
tidak membayar uang pengganti, maka harta benda PT Artelindo dan PT Arti Duta dapat disita dan
dilelang untuk mengganti uang pengganti tersebut,". Hal-hal yang memberatkan para terdakwa yakni,
atas tidak cermat melakukan proyek CMS, membuat buruk iklim usaha Indonesia. Dalam Kasus ini
Komisaris perusahaan terbukti melakukan tindakan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian
terhadap perseroan.