Uji Kolmogorov-Smirov merupakan pengujian statistik paling mendasar dan paling banyak
digunakan. K-S Test dapat digunakan untuk menguji satu sampel maupun dua sampel.
Konsep dasarnya adalah melakukan pengukuran normalitas suatu data dengan
membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai
dengan mean dan standar deviasi yang sama.
Dengan uji Kolmogorov-Smirnov, normalitas distribusi suatu data akan dengan lebih cepat
diketahui karena dapat diketahui dari perhitungan nilai signifikansi (p) dengan aturan:
Jika p > 0,005, maka data terdistribusi normal
Jika p < 0,005, maka data terdistribusi tidak normal
CONTOH KASUS
Dilakukan sebuah pencatatan terhadap banyaknya putaran yang dapat dilakukan oleh
sekelompok murid dalam waktu 10 menit. Hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut.
8. Klik tombol Options untuk menampilkan kotak dialog One Sample K-S Text: Options.
ANALISIS KASUS
Dari jendela Output Viewer diperoleh dua tabel yaitu tabel Descriptive Statistics dan tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
CONTOH KASUS
Penilaian kinerja seorang dosen oleh para mahasiswa dilakukan melalui sebuah kuesioner.
Adapun kriteria yang diteliti adalah sebagai berikut:
Kemampuan dosen dalam menjelaskan materi perkuliahan (P1)
Kemampuan dosen dalam menjawab pertanyaan (P2)
Kesesuaian materi yang diberikan terhadap rencana di awal perkuliahan (P3)
Setiap mahasiswa diberikan kuesioner yang menunjukkan tingkat penilaian terhadap hal-hal
diatas sebagai berikut:
Sangat kurang baik, diberi bobot 1
Kurang baik, diberi bobot 2
Cukup, diberi bobot 3
Baik, diberi bobot 4
Sangat Baik, diberi bobot 5
Data penilaian yang diperoleh seperti tabel dibawah:
NAMA P1 P2 P3
Mahasiswa 1 Cukup Baik Baik Baik
Mahasiswa 2 Baik Sangat Baik Sangat Baik
Mahasiswa 3 Cukup Baik Baik Baik
Mahasiswa 4 Baik Cukup Baik Baik
Mahasiswa 5 Sangat Baik Baik Baik
Mahasiswa 6 Baik Baik Baik
Mahasiswa 7 Baik Baik Cukup Baik
Mahasiswa 8 Sangat Baik Sangat Baik Baik
Mahasiswa 9 Baik Baik Baik
Mahasiswa 10 Sangat Baik Baik Baik
Mahasiswa 11 Sangat Baik Baik Baik
Mahasiswa 12 Baik Sangat Baik Sangat Baik
Mahasiswa 13 Baik Cukup Baik Cukup Baik
Mahasiswa 14 Cukup Baik Baik Baik
Mahasiswa 15 Sangat Baik Baik Baik
Mahasiswa 16 Baik Baik Baik
Mahasiswa 17 Baik Baik Baik
Mahasiswa 18 Sangat Baik Baik Sangat Baik
Mahasiswa 19 Cukup Baik Cukup Baik Baik
Mahasiswa 20 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
7. Selanjutnya, klik tab Data Variable dan masukkan data sesuai tabel hasil penilaian diatas.
8. Nonaktifkan opsi Value Labels dari menu View → Value Labels.
11. Selanjutnya, akan ditampilkan kotak dialog Compute Variable. Berikan nama pada box
Target Variable seperti “TOTAL”. Kemudian, klik tombol Type & Label.
12. Selanjutnya, akan ditampilkan kotak dialog Compute Variable: Type and Label. Beri
nama pada box Label dan klik Continue.
13. Kembali ke kotak dialog Compute Variable, pindahkan variabel P1 ke box Numerical
Expression. Klik ikon tanda (+) dan ulangi langkah pengaturan variabel untuk variabel P2.
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan telah valid atau
belum. Umumnya alat ukur yang dipakai adalah 0,05 atau 0,1. Tingkat signifikansi dari
alat ukur ditentukan dari tabel tarif signifikansi r. Validitas pengujian ditentukan dengan
membandingkan angka hasil pengukuran koefisien korelasi pada setiap item kuesioner yang
dibandingkan dengan angka pembanding yang ada pada Tabel r Kritik Product Moment.
Untuk uji validitas akan digunakan data di atas termasuk dengan adanya tambahan variabel
baru, yaitu TOTAL. Langkah-langkah uji validitas sebagai berikut:
1. Akses menu Analyze → Correlate → Bivariate.
2. Selanjutnya, ditampilkan kotak dialog Bivariate Correlation. Pindahkan semua variabel
ke box Variables. Pastikan opsi Pearson dan Two-tailed dalam kondisi terpilih dan klik OK.
Nilai Pearson Correlation antara masing-masing variabel yang dijadikan patokan r. Adapun
nilai r kritik produk momen yang digunakan, ditentukan dengan cara:
Jumlah responden (N) = 20
Df = (N - 2) = 20 - 2 = 18
Dengan demikian, nilai Df yang digunakan untuk mencari r tabel adalah 18, yaitu untuk
0,05 adalah sebesar 0,4438.
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat
dipercaya oleh alat pengumpul data atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan melalui uji Alpha
Cronbach, yaitu dengan persamaan:
K S r S i
2 2
K 1 S x2
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = jumlah item pertanyaan yang diuji
S i
2
= jumlah varian skor item
S x2 = varian skor
Instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel jika 0,6 . Sebaliknya, jika 0,6 , maka
instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Pada uji reliabilitas masih menggunakan data yang sama dengan langkah-langkah berikut:
1. Akses menu Analyze → Scale → Reliability Analysis.
2. Selanjutnya, akan muncul kotak dialog Reliability Analysis. Pindahkan variabel P1, P2,
dan P3 ke box Items.
3. Klik tombol Statistics untuk menampilkan kotak dialog Reliability Analysis: Statistics.
Pilih opsi Scale If Item Deleted dan klik Continue. Pada kotak dialog Reliability Analysis,
klik OK.
0,631
Terlihat bahwa koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, sehingga dapat dikatakan
instrumen uji reliabel atau dapat diandalkan.
Kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted menunjukkan nilai koefisien alpha jika item yang
bersangkutan dihapus. Terlihat jika item P2 dan P3 dihapus, nilai koefisien alpha menjadi
berada dibawah 0,6 sehingga kedua item ini tidak boleh dihapus.