Anda di halaman 1dari 26

HUKUM PERSEROAN

UU NOMOR 40 TAHUN
2007
PENGERTIAN
PERSEROAN
PER – SERO – AN
SERO – SAHAM - ANDIL
BUMN -BUMD
PT TELKOM (PERSERO) Tbk
PT KAI (PERSERO)
PT RCTI .Tbk
PT Sahabat
PT Meratus (dalam likuidasi)
PERSEROAN TERBUKA
DAN PERSEROAN
PUBLIK
TERBUKA : PERSEROAN PUBLIK YG
MELAK PENAWARAN UMUM
PUBLIK: YG MEMENUHI KRITERIA JUML
PEMEGANG SAHAM DAN MODAL
DISETOR SESUAI KETENT PSR MODAL
PERSEROAN
TERBATAS ATAU
PERSEROAN
badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham
dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. (PASAL 1 ANGKA 1 UU Nomor 40
Tahun 2007)
UNSUR-UNSUR DLM PASAL 1
ANGKA 1
• BADAN HUKUM
• PERSEKUTUAN MODAL
• DIDIRIKAN BERDASARKAN
PERJANJIAN
• KEGIATAN USAHA
• MODAL DASAR
• SAHAM
• BERDASARKAN UU DAN PPelaksanaan
PERSEKUTUAN MODAL
PERSEKUTUAN MODAL DAN
PERSEKUTUAN ORANG
PERKUMPULAN
DIDIRIKAN DG
PERJANJIAN
PERJANJIAN : 1313 KUHPDT
PARA PENDIRI
KEGIATAN USAHA
- DILAKUKAN TERUS-MENERUS
- TUJUAN : MENCARI
KEUNTUNGAN (profit oriented)
- MEMILIKI DOMISILI
MODAL DASAR/MODAL
STATUTAIR
MODAL YG TERTULIS DLM AKTE
PENDIRIAN PT
BERISI SELURUH NILAI NOMINAL
SAHAM
SAHAM
MODAL – SAHAM
SAHAM : BERUPA LEMBARAN2 DG
NILAI SEBESAR JUMLAH MODAL
DASAR
BERDASARKAN UU DAN
PPelaks
UU NOMOR 40 TAHUN 2007
PERAT PELAKSANAAN:
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama
Perseroan Terbatas
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1998 Tentang Penggabungan,
Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau
Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang
Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat
SEJARAH HUKUM
PERSEROAN
MASA PENGATURAN DALAM KUHD
(Wetboek van Koophandle)
Staatsblad 1847-23 diubah
Staatsblad 1924 - 556
PT (perseroan)
Naamloze Vennotschap (NV)
(Company limited by shares):
- Buku pertama, Titel Ketiga, bag ketiga
- Pasal 36 -56 (20 pasal)
Berdasarkan Pasal 1 KUHD (lex specialis)

ketentuan perdata khusus bidang PT


UU Nomor 4 Tahun 1971 LN.
Nomor 4 tahun 1971( UU
Nomor 4 Tahun 1971)
Mengubah ketentuan Pasal 54 KUHD:
“ketentuan maksimum suara yg dapat dimiliki oleh PS hanya
6 suara tanpa mempersoalkan berapa jumlah saham yg
dimilikinya jk perseroan mengeluarkan 100 lembar saham”
“maksimum 3 suara, jika perseroan mengeluarkan kurang dr
100 lembar saham”
Mengubah ketentuan Pasal 54
1.“ketentuan maksimum suara yg dapat
dimiliki oleh PS hanya 6 suara tanpa
mempersoalkan berapa jumlah saham yg
dimilikinya jk perseroan mengeluarkan 100
lembar saham”
2.“maksimum 3 suara, jika perseroan
mengeluarkan kurang dr 100 lembar
saham”
“Stroomannen”
Membagi-bagi saham menjadi
bagian-bagian kecil agar memberi
suara dalam RUPS
“ one share one vote”
Sistem hak suara terbatas
hak suara tidak terbatas
UU RI Nomor 1 Tahun 1995
ttg Perseroan Terbatas
LN. Nomor 13 TLN. Nomor
3587
12 Bab dan 129 Pasal
Pasal 128 ayat (1) “Buku Kesatu< titel
Ketiga, bag Ketiga (Pasal 36 – 56) dan
perubahannya UU Nomor 4 tahun
1971, dinyatakan tidak berlaku”
Alasan Perubahan
• Ketentuan dlm KUHD (PASAL 36-56 ) dianggap tdk
sesuai lagi dgn perkembangan ekonomi dan dunia
usaha yg semakin pesat, baik secara nasional maupun
internasional.
• Menciptakan kesatuan hukum (unificatie) hk perseroan
yg berbentuk badan hukum (legal
person/rechtspersoon/egal entity)
• Terciptanya tatanan hukum yg mampu mendorong dan
mengendalikan berbagai kegiatan ekonomi.(©)
Lanjutan
• KUHD tidak dapat lagi mengikuti dan
memenuhi kebutuhan perekonomian dan
dunia usaha (globalisasi ekonomi)
• Melindungi kepentingan setiap PS,
kreditur, pihak lain (stakeholder),
perseroan.
UU Nomor 40 Tahun 2007
LN Nomor 106
Pasal 160
“ pada saat UU ini mulai berlaku, UU
Nomor 1 Tahun 1995, dicabut dan
dinyatakan tdk berlaku”
Alasan
• Perekonomian nasional : asas demokrasi
ekonomi: kebersamaan, efisiensi, bkeadilan,
bkelanjutan, bwwsan lingk, kemandrian,
kesatuan eko nas.
• Dukungan kelembagaan yg kokoh bagi dunia
usaha, kemajuan IPTEK kesejahteraan
• Menciptkan iklim usaha yg kondusif
• Sbg pilar pemb eko nas landasan hukum
• UU Nomor 1 Tahun 1995 dipandang tdk sesuai
Lanjutan

• Perlunyqa diakomodasikan prinsip good


corporate goveernance = GCG, pelayanan
prima, kepastian hukum.
• Tanggung jawab sosial dan lingkungan
(coorparate social responsibility = CSR)
Beberapa perubahan
• Pasal 9 ayat (1); Pasal 10 ayat (3); Pasal
72; Pasal 63-65; Pasal 74; Pasal 77 ayat
(1); Pasal 91;Pasal 95; Pasal 97 ayat (4);
Pasal 109 ayat (1);Pasal 120;Pasal
`121;Pasal 125 ayat (1); Pasal 135; Pasal
153; Pasal 155; Pasal 156.
Klasifikasi perubahan
• Klasifikasi perseroan: P. terbatas, P publik dan P
terbuka
• Kebolehan mendirikan perseroan kurang dari 2
(dua) orang (Pasal 7 ayat(7)
• Pengaturan pendirian dan pengesahan
• Ketentuan tentang saham
• Ketentuan tentang organ PT
• Ketentuan tentang penggabungan,
pengambilalihan, peleburan dan pemisahan
• Pengaturan tentang pembubaran

Anda mungkin juga menyukai