Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

KESIMPULAN

1. Daerah banjir pada DAS dapat di tentukan besaran luasan, yang


menggunakan beberapa cara seperti metode aljabar, metode ishoyet, dan
metode thiessen. Besaran luasan DAS yang digunakan pada laporan ini
adalah metode thiessen. Metode ini membagi luasan DAS sesuai dengan
perhitungan bobot tangkapan masing-masing stasiun hujan. Jumlah stasiun
hujan yang yang digunakan minimal adalah 3 stasiun. Dimana bobot yang
paling maksimallah yang dipilih sebagai data hujan maksimal harian rata-
rata yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Data ini akan
diolah menjadi debit banjir atau besaran volume air dalam satu satuan
yang digunakan untuk merencanakan bangunan air. Debit banjir periode
ulang 2 tahun
Q2 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 10,195 x 186
= 229,091 m³/s
2. Debit banjir periode ulang 5 tahun
Q5 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 15,899 x 186
= 357,268 m³/s
3. Debit banjir periode ulang 10 tahun
Q10 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 19,676 x 186
= 442,139 m³/s
4. Debit banjir periode ulang 25 tahun
Q25 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 24,448 x 186
= 549,365 m³/s
5. Debit banjir periode ulang 50 tahun
Q50 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 27,988 x 186
= 628,910 m³/s

54
6. Debit banjir periode ulang 75 tahun
Q75 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 30,046 x 186
= 675,145 m³/s
7. Debit banjir periode ulang 100 tahun
Q100 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 31,502 x 186
= 707,879 m³/s
8. Debit banjir periode ulang 200 tahun
Q200 = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,435 x 35,003 x 186
= 786,542 m³/s

2. Ketersediaan air merupakan jumlah air (debit) yang diperkirakan terus


menerus ada di suatu lokasi tertentu, perhitungan ketersediaan air meliputi:
Temparatur udara, kelembapan relatif, letak lintang daerah, penyiranan matahari,
kecepatan angin, data curah hujan, luas DAS.
m
Menurut analisa metode F. J. Mock dengan menggunakan rumus P  ,
N 1
sehingga hasil debit minimum dari tahun 2002 hingga 2009 dengan luas DAS
sebesar 186 km2 adalah 4,168 m3/detik pada tahun 2005.
1. Tahun 2002 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,363 m3/detik.
2. Tahun 2003 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,176 m3/detik.
3. Tahun 2004 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,244 m3/detik.
4. Tahun 2005 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,168 m3/detik.
5. Tahun 2006 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,240 m3/detik.
6. Tahun 2007 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,478 m3/detik.
7. Tahun 2008 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,260 m3/detik.
8. Tahun 2009 debit minimum yang dihasilkan sebesar 4,393 m3/detik.

3. Kebutuhan air menurut ditjen cipta karya tahun 2000 terdiri dari kebutuhan
domestik dan kebutuhan non domestik. Kebutuhan domestik merupakan
kebutuhan air meliputi keperluan sehari-hari, sedangkan kebutuhan non

55
domestik merupakan kebutuhan air seperti kebutuhan komersil dan industri. Di
dapat nilai kebutuhan dosmetik dan non dosmetik sebagai berikut:
kebutuhan air dosmetik rumah tangga dengan kebutuhan air penduduk 190%,
luas DAS 69 km2, jumlah penduduk 2.500.000 jiwa, debit kebutuhan air (1,9 x 69
x 2.500.000) jadi kebutuhan dosmetik sekarang sebesar 3,793 m3/dt
Kebutuhan non domestik air industri sedang dengan kebutuhan air 0,30%, luas
DAS 43 km2, jumlah penduduk 2.500.000 jiwa, debit kebutuhan air (0,003 x
43 x 2.500.000) jadi kebutuhan non dosmetik air industri sedang sebesar
0,003730 m3/dt
4. Total kumulatif kebutuhan debit dari bulan ke-4 sampai bulan ke-11 adalah
368,934 m3/detik. Sehingga kapasitas waduk yang haru terpenuhi adalah seperti
berikut:
1. 368,934 x 3600 = 1.328.163,419 m3/jam
2. 1.328.163,419 x 24 = 31.875.922,046 m3/hari
3. 31.875.922,046 x 30 = 956.277.661,373 m3/bulan
4. 956.277.661,373 x 7 = 6.693.943.629,608 m3/ 7 bulan
Kapasitas waduk yang dihasilkan adalah 6.693.943.629,608 m3/ 7 bulan.
Sehingga dimensi waduk perkiraan seperti berikut:
1. Panjang waduk = 19.723,5 m
2. Lebar waduk = 8.856,4 m
3. Kedalaman waduk = 40 m
4. Perkiraan kapasitas = 6.987.168.216 m3

56

Anda mungkin juga menyukai