Anda di halaman 1dari 33

Ayam Putih Pungguk

Oleh :

Ayam putih pungguk memakan padi jomo

Mak utih duduk menunduk bagai bintang timur

Bintang timur tinggi melodi pucuk nipah

Mak utih duduk mengaji, orang minta sopal

Sopal di dalam batik, batik diatas dulang

Belanja tiga kain, nanti abang pulang

Ayam … Putih … Pungguk … (2x)

Letak kayu cabang

Sunda diatas gedung

Cantiknya tunangan abang

Seperti burung

Burung kicau-kicau, kicau diatas dulang

Adik berbaju hijau, abang berkain panjang

Sopal di dalam batik, batik diatas dulang

Belanja tiga kain, nanti abang pulang.

Ayam … Putih … Pungguk … (2x)

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 00.43 2 komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Dedap Durhaka

Oleh :
Semase dulu di selat bengkalis

Dekat bandul tanjung sekudi

Tersebut kisah dedap durhake

Budak yang tidak membalas gune

Pais dedak panggang keluang

Bekal si dedap pergi merantau

Setelah kaye lupekan diri

Bunde kandungnye tak diakuinye

Dedap durhake budak celake

Tak tau diri apa jadinye

Bagaikan kacang lupekan kulit

Setelah kering ditimpe panas

Kabullah sumpeh bunde kandungnye

Turunlah angin puting beliung

Lancang si dedap menjadi pulau

Tumbuh membelah manisnya pantai.

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 00.42 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 20 Oktober 2010

Cecah Inai

Oleh : NN

Mari beramai – ramai

Kita memetik si daun inai, Hai sayang

Mari beramai – ramai


Kita memetik si daun inai

Dipetik daunnya dibuang tangkainya

Diguna untuk mempelai

Daun si daun inai

Digiling halus memerah jari, Hai sayang

Daun si daun inai

Digiling halus memerah jari

Hai jari yang lentik menyusunkan sembah

Pertanda mempelai melayu

Tepung si tepung tawar

Mempelai duduk diatas gerai, Ya sayang

Tepung si tepung tawar

Mempelai duduk diatas gerai

Alangkah padannya sepasang mempelai

Bak pinang dibelah dua

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 07.11 2 komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Burung Nuri

Oleh :

Burung Nuri terbang tinggi,

balik turun di atas dahan.

Mari-mari kasih hati,

aku rindu kepada tuan.

Rupamu elok tak bandingnya,


suaramu nyaring lagu merdu

haaaa… aaaa… haaaaaa…

Jika Nuri terbang jauh,

rasa hati diambang duka.

Ingin tenang suka sungguh,

kalau belum menyapa tuan.

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 07.09 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Nirmala

Oleh : Siti Nurhaliza

Diciptakan seorang insan

Lembut hati bak redup pandangan

Pabila berkata

Seluruh alam menyaksikan kesyahduan

Bagai tersentuh rasa percaya

Tika terdengarkan

Aduhai...

Telah jauh berkelana entah di mana

Ada rasa hanya kuntum kasihnya

Khabar itu merelakan perjalanannya

Ada jiwa hanya kuntum kasihnya

Biar panas membakar

Biar ranjau mencabar

Telah mekar hati seindah purnama


Dipujuk segala rajuk

Sepi rindu adakala

Meracun imannya

(Biar panas membakar

Biar ranjau mencabar

Hati mekar seindah purnama)

Siapa menyapa bagai pelita

Arah yang menghilang tika gelita

(Duhai kasih bulan saksi)

Tatap tidak ditatap

Kotakan di dada yang terdetik

Temukan sang cinta

(Angin pun mula bercerita

Semesta nyata terpedaya)

Kekasih tak berbahasa

Getir fikir derita mengharap

Suara...

(Tangis bagai gerimis

Hati bak tasik pedih

Cuba cari hakikat

Temukan azimat)
(Kasih gundah gerhana

Diam tak berirama

Gusar tambah gementar

Tak tertanggung rasa)

Nun dari sana

Telah turun berbicara

Sang kesuma bidadari syurgawi

Sesungguhnya berkasihlah

Di antara manusia

Perindah segala kata-kata

Bahagia itu janjinya

Mengapa kita sengketa

Rentaslah jalan terbuka

Tanpa dusta

(Telah teguh di garis... Karma!)

Telah jauh berkelana entah di mana

Ada rasa hanya kuntum kasihnya

Khabar itu merelakan perjalanannya

Ada jiwa hanya kuntum kasihnya

Biar panas membakar


Biar ranjau mencabar

Telah mekar hati seindah purnama

Dipujuk segala rajuk

Sepi rindu adakala

Meracun imannya

(Biar panas membakar

Biar ranjau mencabar

Hati mekar seindah purnama)

Tangis bagai gerimis

Hati bak tasik pedih

Cuba cari hakikat

Temukan azimat

Kasih gundah gerhana

Diam tak berirama

Gusar tambah gementar

Tak tertanggung rasa

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 07.08 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Laila Canggung

Oleh : Iyeth Bustami

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung


Engkau dipuji engkau dipuja laila

Pandai menari cantik parasnya

Kemana mana senyum dibawa

Laila riang selasih bertemu gula

Tetapi bunga nasibnya bunga laila

Lagu dirayu kumbang nan lalu

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Tinggal seruas ujungnya tebu

Tawar rasanya….

Laila canggung patah hatinya

Karena bercinta putus bercinta

Punai terlepas dari genggaman

Kasih pujaan…..

Laila bingung apa sebabnya

Salah tiada dalam bercinta

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung


Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Engkau dipuji engkau dipuja laila

Pandai menari cantik parasnya

Kemana mana senyum dibawa

Laila riang selasih bertemu gula

Tetapi bunga nasibnya bunga laila

Lagu dirayu kumbang nan lalu

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Tinggal seruas ujungnya tebu

Tawar rasanya….

Laila canggung patah hatinya

Karena bercinta putus bercinta

Punai terlepas dari genggaman

Kasih pujaan…..

Laila bingung apa sebabnya

Salah tiada dalam bercinta

Laila canggung laila canggung


Laila resah hatinya bingung

Laila canggung laila canggung

Laila resah hatinya bingung

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 07.07 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selayang Pandang

Lagu : Lily Suhairy

Lirik : Hamiedhan AC

Vokal : Said Effendi

Dari mana datangnya lintah

Dari sawah turun ke kali

Darilah mana datangnya cinta

Darilah mata turun ke hati

Layang-layang selayang pandang

Hati didalam rasa bergoncang

Layang-layang jatuh dikali

Sekali pandang jatuh ke hati

Buah duku buah rambutan

Beli peti isinya laksa

Hatiku rindu bukan buatan

Mengenang kasih jauh dimata Layang-layang selayang pandang hati Didalam rasa bergoncang

Layang-layang di pohon duku

Kalau dipandang menjadi rindu


Pulau pandan jauh ditengah

Dibalik pulau siangsa dua hancurlah Badan dikandung tanah

Budi yang baik terkenang jua

Layang-layang selayang pandang

Hati didalam rasa bergoncang

Layang-layang dari Cibinong

Terpaut pandang janganlah bingung

Kalau ada sumur diladang

Boleh kita menumpang mandi Kalaulah ada umurku panjang Bolehlah kita bertemu lagi

Layang-layang selayang pandang Hati didalam rasa bergoncang

Layang-layang tangkainya lidi Selayang pandang sampai disini

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.56 5 komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Pucuk Pisang

Oleh :

Pucuklah pisang sibunga rampai

Hamu semerbak disenjalah hari

Sunggulah bimbang kasih tak sampai

Tinggallah daku seorang diri

La….la…. pucuklah pisang sibunga rampai

La….. la…. Hatiku sedih kasih tak sampai

Pucuklah pisang warnanya hijau

Diterpa angin gugurlah ke bumi

Hatiku sedih mengenang dikau

Terbawa sampai kedalam mimpi

La…… la… pucuklah pisang warnanya hijau

La…… la…. Hatiku sedih mengenang dikau


Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.56 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Seroja

Oleh : S. Effendi

Mari menyusun seroja

Bunga seroja ah... ah...

Hiasan sanggul remaja

Puteri remaja ah... ah...

Rupa yang elok

Di manja jangan dimanja ah... ah...

Puja lah ia oh saja

Oh sekadar saja

Mengapa kau bermenung

Oh adik berhati binggung

Mengapa kau bermenung

Oh adik berhati binggung

Lupakan saja asmara

Pada asmara...

Lupakan saja asmara

Pada asmara...

Sekarang bukan bermenung

Zaman bermenung
Sekarang bukan bermenung

Zaman bermenung

Mari bersama Oh sayang

Memetik bunga...

Mari bersama Oh sayang

Memetik bunga...

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.50 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Hang Tuah

Oleh :

Dang merdu bunda berjasa

Melahirkan putra perkasa

Hang tuah laksmana satria

Teladan negeri dan bangsa

Dari bintan kepulauan riau

Kaum baktimu kesegenap rantau

Walau kini kau telah tiada

Fatwamu tiadakan sirna

Tuah sakti hamba negeri

Resah hilang 2 terbilang

Patah tumbuh Hilang kan berganti

Takan melayu hilang di bumi

Engkau susun jari 10

Mengatur sembah duduk bersimpuh

Halus budi resah melayu

Hang tuah ho…ho hang tuah.


Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.48 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tudung Periuk

Oleh :

Tudung periuk tudung periuk pandailah menari

Mainan anak mainan anak Putra Mahkota

Kain yang buruk kain yang buruk berikan kami

Untuk menyapu untuk menyapu si air mata

Kain yang buruk kain yang buruk berikan kami

Untuk menyapu untuk menyapu si air mata

Tudung periuk tudung periuk pandailah berdendang

Pandai berdendang pandai berdendang lagu seberang

Barang yang buruk barang yang buruk tak 'kan dipandang

Dijual tidak dijual tidak dibeli orang

Barang yang buruk barang yang buruk tak 'kan dipandang

Dijual tidak dijual tidak dibeli orang

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.46 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Isabella

Oleh :

Isabella adalah

Kisah cinta dua dunia

Mengapa kita berjumpa


Namun akhirnya terpisah

Siang jadi hilang

Ditelan kegelapan malam

Alam yang terpisah

Melenyapkan sebuah kisah...

Terbayang lambaiannya

Salju terbakar kehangatan

Dunia di penuhi

Warna berseri bunga cinta

Kita yang terlena

Hingga musim berubah

Mentari menyepi

Bernyalalah api cinta

Dia Isabella

Lambang cinta yang lara

Terpisah kerana

Adat yang berbeda

Cintaku gugur bersama

Daun daun kekeringan...

Back To *

Haluan hidupku
Terpisah dengan Isabella

Tapi aku terpaksa

Demi cintaku Isabella

Moga dibukakan

Pintu hatimu untukku

Akan terbentang jalan

Andainya kau setia

Oh! Isabella....

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.45 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Cindai

Oleh : Siti Nurhaliza

Cindailah mana tidak berkias

Jalinnya lalu rentah beribu

Bagailah mana hendak berhias

Cerminku retak seribu

Mendendam unggas liar di hutan

Jalan yang tinggal jangan berliku

Tilamku emas cadarnya intan

Berbantal lengan tidurku

Hias cempaka kenanga tepian

Mekarnya kuntum nak idam kumbang

Puas ku jaga si bunga impian

Gugurnya sebelum berkembang


Hendaklah hendak hendak ku rasa

Puncaknya gunung hendak ditawan

Tidaklah tidak tidak ku daya

Tingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan ku hiba

Derita hati jangan dikenang

Bukanlah bukan bukan ku pinta

Merajuk bukan berpanjangan

Akar beringin tidak berbatas

Cuma bersilang paut di tepi

Bidukku lilin layarnya kertas

Seberang laut berapi

Gurindam lagu bergema takbir

Tiung bernyanyi pohonan jati

Bertanam tebu di pinggir bibir

Rebung berduri di hati

Laman memutih pawana menerpa

Langit membiru awan bertali

Bukan dirintih pada siapa

Menunggu sinarkan kembali

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.43 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Soleram

Oleh : NN
Soleram… soleram…

Soleram anak yang manis

Anak manis janganlah dicium sayang

Kalau dicium merahlah pipinya

Satu dua tiga dan empat

Lima enam tujuh delapan

Kalau tuan dapat kawan baru sayang

Kawan lama ditinggalkan jangan

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.08 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Lancang Kuning

Oleh : NN

Lancang kuning Lancang kuning berlayar malam, Hai berlayar malam

Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam

Lancang kuning berlayar malam

Lancang kuning berlayar malam

Kalau nakhoda kalau nakhoda kuranglah paham, Hai kuranglah paham

Alamatlah kapal alamatlah kapal akan tenggelam

Lancang kuning berlayar malam

Lancang kuning berlayar malam

Lancang kuning Lancang kuning menentang badai, Hai menentang badai

Tali kemudi tali kemudi berpilin tiga


Lancang kuning menentang badai

Lancang kuning menentang badai

Slamat kapal slamat kapal menuju pantai, Hai menuju pantai

Pelautlah pulang pelautlah pulang dengan gembira

Lancang kuning menuju pantai

Pelaut pulang dengan gembira

Diposting oleh Kumpulan Lagu - Lagu Melayu di 06.06 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Laksamana Raja Di Laut

Oleh : Iyeth Bustami

Zapin aku dendangkan

Lagu Melayu

Pelipur hati

Pelipur lara

Cahaya manis kilau gemilau

Di Kampung Tapir indah menawan

Aku bernyanyi berzapin riang

Moga hadirin aduhai sayang

Jadi terkesan

Kembanglah goyang atas kepala

Lipatlah tangan sanggul dipadu

Kita berdendang bersuka riaL

lagulah zapin aduhai sayang


Rentak Melayu

Laksamana raja di laut

Bersemayam di Bukit Batu

Ahai hati siapa

Ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

Membawa tepak hantaran belanja

Bertakhta Perak indah berseri

Kami bertandang mewujud budaya

Tidak Melayu aduhai sayang

Hilang dibumi

Peting lah gambus sayang lantang berbunyi

Disambut dengan tingkah meruas

Saya menanyi sampai di sini

Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas

(Repeat 2X)

Laksamana raja di laut

Bersemayam di Bukit Batu

Ahai hati siapa

Ahai tak terpaut

Mendengar lagu zapin Melayu

eadaan Geografis dan Mata Pencaharian Suku Deli

Pada masa itu daerah Deli dikenal dengan kesuburannya. Hasil-hasil buminya meliputi lada, cengkeh,
tembakau, dan tanaman lainnya. Suku bangsa lain yang sejak lama telah mempunyai hubungan
dengan orang Melayu adalah orang Karo, yang wilayah tempat tinggalnya paling dekat dengan Deli.
Keahlian orang Karo dalam menanam tembakau mengundang bangsa Belanda untuk membuka
perkebunan tembakau secara besar-besaran di daerah ini.

Pembukaan perkebunan tembakau ini akhirnya menyebabkan semakin banyaknya pendatang suku
bangsa lain ke daerah ini, di antaranya orang Aceh melalui perbatasan utara, orang Bugis melalui
pantai Timur Sumatera orang Minangkabau dari arah selatan, dan orang Jawa yang sengaja
didatangkan sebagai buruh perkebunan. Bahkan untuk memenuhi tenaga kerja, pemerintah Belanda
juga mendatangkan pekerja orang Tionghoa dari Semenanjung (Singapura) dan orang India. Berbagai
suku bangsa pendatang ini kemudian menetap di wilayah ini, sehingga penduduk Melayu asli
semakin terdesak dan mulai menyingkir ke daerah pinggiran.

Sesudah masa kemerdekaan kota Medan berkembang menjadi pesat perdagangan hasil bumi
Sumatera Utara, sedangkan kaum pendatang menjadi lebih besar jumlahnya dibandingkan orang
Melayu sebagai penduduk asli. Bahasa seperti halnya bahasa orang Melayu lainnya, bahasa Melayu
Deli mempunyai hubungan erat dengan bahasa melayu Malaysia. Bahasa Melayu ini memiliki
sumbangan besar bagi perkembangan Bahasa Indonesia. Perbedaan yang dapat dilihat diantara
berbagai orang Melayu yang terpisah-pisah berdasarkan wilayah tempat tinggalnya tersebut adalah
dalam hal dialek bahasa.

Dialek bahasa yang berkembang di kalangan orang Melayu Deli di pengaruhi oleh dialek dari bahasa
suku bangsa lain yang berdiam di sekitar mereka. Salah satu ciri yang mencolok pada dialek Melayu
Deli adalah, penggunaan huruf e. Walaupun pengucapannya berbeda secara garis besar arti katanya
tidak berbeda dengan bahasa melayu dialek lainnya. Pada masa lalu di kalangan masyarakat
kesultanan Deli terdapat semacam pembagian antara bahasa di kalangan Ningrat keturunan Sultan
dan bahasa rakyat biasa. Pembedaan ini juga terlihat dalam bentuk-bentuk kesenian yang terdapat
dikalangan penghuni istana dengan bentuk kesenian rakyat biasa. Kini pemakaian bahasa Melayu
Deli di kalangan generasi muda mulai menghilang. Orang Melayu Deli, yang berdiam di daerah
pinggiran kota sebagian besar mengembangkan mata pencaharian sebagai petani dan
mengusahakan perkebunan buah-buahan. Yang tinggal di daerah kota umumnya menjadi pegawai
negeri dan mengembangkan industri kecil. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai sebagian besar
menjadi nelayan.

Pola Perkampungan Suku Deli

Pada masa lalu pola perkampungan orang Melayu Deli, seperti halnya dengan orang Melayu lainnya,
disesuaikan dengan alur sungai atau jalan yang sudah ada sebelumnya. Antara pekarangan satu
rumah dan rumah lain tidak dibatasi pagar. Hal ini berkaitan dengan keyakinan bahwa tanah yang
ada adalah milik masyarakat secara bersama-sama, sehingga tidak dapat diwariskan atau diperjual
belikan hingga sekarang desa-desa kediaman orang Melayu Deli sering terkena banjir luapan sungai-
sungai yang mengalir di daerah ini, misalnya sungai Deli, sungai Ular, dan sungai Padang.
Kepemimpinan tradisional dalam kampung berada di tangan seorang penghulu, seorang imam,
seorang bilal dan seorang khatib. Para pemimpin ini terutama terdiri atas orang-orang yang ahli
dalam agama Islam. Keislaman mereka juga ditunjukkan dengan terdapatnya mesjid atau surau di
setiap desa. Ciri khas lainnya dalam sebuah desa orang Melayu di masa lalu adalah tersedianya
gelanggang olahraga, dua buah tempat pemandian yang masing-masing dikhususkan untuk pria dan
wanita, serta sebuah tanah wakaf umum. Selain itu, dalam sebuah perkampungan biasanya juga
terdapat sebuah balai tempat bermusyawarah bagi orang-orang tua. Balai ini juga berfungsi sebagai
tempat tidur bagi anak-anak muda.

Rumah-rumah pada masa lalu umumnya didirikan di atas tiang dan mempunyai kolong. Tujuannya
selain menyelamatkan diri dari bahaya banjir dan serangan binatang buas, adalah agar penghuninya
terhindar dari kelembaban udara. Dalam membangun rumah orang Melayu mengenal aturan-aturan
tersendiri, MIsalnya rumah di dirikan menghadap ke arah matahari agar mendapat cukup udara dan
sinar matahari serta mengundang banyak rejeki. Hiasan atau ukiran yang terdapat pada bagian
rumah biasanya bermotif bunga seroja.

Rumah orang Melayu pada umumnya tidak memiliki banyak kamar, karena biasanya satu rumah
hanya di diami oleh satu keluarga batih. Setiap ruangan memilik fungsi tersendiri. Bagian serambi
depan merupakan ruangan untuk menerima tamu, bagian serambi tengah yang dibuat lebih tinggi
berfungsi sebagai tempat menerima tamu resmi atau yang disegani, tempat makan bersama, dan
tempat tidur bersama, bagian atas yang disebut jura merupakan tempat berdiamnya anak gadis
(dara), bagian serambi belakang merupakan tempat menerima tamu para wanita dan untuk
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Sekarang rumah-rumah bertiang khas orang melayu sudah
jarang terdapat di daerah Deli.

Agama dan Kepercayaan Asli Suku Deli

Orang Melayu adalah pemeluk agama Islam. Boleh dikatakan hanya agama Islamlah yang diakui oleh
orang Melayu. Oleh sebab itu di kalangan masyarakat sering dikatakan bahwa apabila seseorang
telah memasuki agama Islam, orang tersebut telah menjadi orang Melayu. Sebelum masuknya
agama Islam ke daerah ini, kepercayaan orang Melayu bersifat animisme. Mereka meyakini adanya
dewa atau jin yang tidak berasal dari manusia. Karena dewa, jin dan alam gaib dianggap dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, mereka harus dipuja, antara lain melalui upacara-upacara
tertentu.

Upacara-upacara tradisional yang dilakukan berkaitan dengan lingkaran hidup seseorang. Upacara-
upacara tersebut meliputi upacara dari masa yang mengandung dan melahirkan sampai upacara
perkawinan dan kamatian. Tetapi kini orang Melayu Deli sudah jarang yang melaksanakan berbagai
upacara tersebut sesuai dengan aturan-aturan seperti masa silam. Apalagi kebanyakan orang
Melayu Deli berdiam di sekitar wilayah perkotaan yang sudah banyak mendapat pengaruh
kebudayaan luar lainnya.
Sistem Kekerabatan dan Sistem Pelapisan Sosial Suku Deli

Garis keturunan pada masyarakat Melayu Deli umumnya diperhitungkan secara bilateral, tetapi
pada golongan tertentu lebih cenderung bersifat patrilineal, yaitu melalui garis laki-laki. Penarikan
garis keturunan melalui laki-laki terutama kelihatan pada golongan bangsawan yang masih berusaha
mempertahankan tradisi turun-temurunnya. Adat menetap sesudah nikah umumnya di kediaman
keluarga pihak istri (uksorilokal) sampai lahirnya anak pertama, baru kemudian menetap di
kediaman yang baru (neolokal). Tetapi masyarakat Melayu Deli kini lebih bebas menentukan tempat
tinggal sesudah menikah.

Orang Melayu juga mengenal pengelompokkan kerabat gabungan keluarga luas (klen kecil) yang
merasakan dirinya berasal dari keturunan satu nenek moyang. Pada masyarakat Melayu Deli
anggota kelompok semacam ini biasanya merasa terikat melalui garis keturunan laki-laki
(patrileneal). Mereka juga mengenal bentuk kekerabatan lain yang terjadi akibat adanya
perkawinan. Kelompok kekerabatan yang lebih luas sifatnya (kindred) biasanya sudah tidak jelas lagi
batas-batasnya karena sudah terlalu luas. Kelompok kerabat semacam ini dapat mencakup saudara
sepupu ayah atau ibu, saudara istri, bahkan kaum kerabat dari satu tingkat di atas seseorang. Selain
tingkatan sosial yang dibedakan berdasarkan garis keturunan, di dalam masyarakat Melayu Deli kini
dikenal pula sistem pelapisan sosial berdasarkan hal-hal lain, seperti jabatan, keagamaan, dan
pendidikan.

Pada masa lalu, keturunan bangsawan merupakan golongan yang paling atas dan paling berkuasa.
Golongan bangsawan yang sangat dihormati dalam masyarakat biasanya menyandang gelar-gelar
kehormatan, misalnya, raja, sultan, tengku, wan dsb. Walaupun gelar kebangsawanan masih dipakai
oleh para keturunannya masyarakat Melayu, sekarang umumnya juga mempertimbangkan faktor-
faktor lain dalam menentukan status seseorang. Dengan demikian, seseorang yang pada masa lalu di
golongkan sebagai "orang kebanyakkan., kini dapat pula dianggap tinggi statusnya dalam masyarakat
karena berhasil dalam bidang pendidikan.

Bentuk-bentuk Kesenian Suku Deli

Kesenian yang berkembang di kalangan orang Melayu Deli umumnya dipengaruhi oleh unsur-unsur
agama Islam. Sebagian besar bentuk keseniannya memiliki kesamaan dengan kesenian orang Melayu
Malaysia. Jenis-jenis kesenian orang Melayu, diantaranya adalah marhabban, kasidah, gambus,
joget, dan ronggeng, serta berbagai tarian, seperti tari Serampang Dua belas, Tari Tudung Periuk dsb.

Salah satu bentuk kesenian yang terkenal dari daerah ini adalah Ronggeng Deli, yaitu pertunjukkan
tari dan nyanyi dengan melantunkan bait-bait pantun Melayu. Musik pengiringnya adalah gendang,
biola, dan akordion. Tetapi sekarang Ronggeng Deli sudah termasuk bentuk kesenian yang langkah
dan jarang ditemui di daerah Deli.

MAKANAN
Roti jala,rasidah,kue bangkit

Es Laksamana Mengamuk

es_laksamana_mengamuk

Instagram by @qhiqhio

Makanan dan minuman khas Melayu Riau sangat banyak macamnya. Salah satunya adalah es
laksamana mengamuk. Walaupun memiliki nama yang terdengar menyeramkan, tetapi minuman es
laksamana mengamuk terasa menyegarkan. Es laksamana mengamuk terbuat dari potongan
mangga, kelapa muda, biji selasih, es batu dan air santan sebagai bahan untuk mencampurkan
semua buah-buahan yang telah siap, jangan lupa di beri sirup agar es laksamana mengamuk terasa
lebih manis

Es Air Mata Pengantin

es_air_mata_pengantin

Instagram by @warungbaksopaktogar

Minuman khas yang satu ini disajikan dengan menarik dan terihat menyegarkan. warna es air mata
pengantin yang berwarna merah segar yang dicampur dengan agar-agar putih dan sebagai
pelengkap menggunakan biji selasih menjadikannya terlihat sangat menyegarkan dan ingin segera
menghabiskan minuman es air mata pengantin, apalagi pada waktu siang hari saat cuaca sedang
terik, tentunya dahaga yang drisakan akan hilang seketika saat meminum es air mata pengantin.

Mie Sagu

mie_sagu

Instagram by @aruaiskha

Makanan khas Melayu Bengkalis yaitu mie sagu menjadi makanan favorit bagi masyarakat setempat
yang selalu menjadi makanan sehari-hari dari zaman dulu sampai sekarang ini. Ciri khas mie sagu
buatan masyarakat Melayu Bengkalis terletak pada tambahan penyedap mie sagu seperti ikan teri,
potongan daun kucai dan tauge. Mie sagu akan terasa lebih kenyal jika dibandingkan dengan mie
yang kerap kita jumapi yang terbuat dari terigu.

Ikan Salai

ikan_salai_balado

Instagram by @tiaapusvita
Makanan ikan salai menjadi lauk favorit masyarakat Riau. Makanan ikan salai atau dalam bahasa
Indonesia yang berarti ikan asap khas Melayu menggunakan ikan limbat sebagai bahan utamanya.
Cara memasaknya dengan cara ikan limbat dimasak dengan kuah santan kental dan dicampurkan
dengan bumbu rempah yang khas hingga kuah ikan salai akan terlihat berwarna kuning kemerahan
dan sangat kental.

Konde Cik Puan

cik_puan

Teknologi yang dikuasai masyarakat Melayu Riau antara lain membuat rumah dan atapnya yang
terbuat dari daun-daunan, maupun membuat sejenis keranjang untuk mengangkut hasil pertanian
yang bentuk dan jenisnya beragam. Masyarakat

Melayu juga menguasai cara membuat perkakas yang dipakai sehari-hari. Cara ini

masih ada dan berlanjut sampai sekarang.

Terdapat anggapan bahwa beberapa peralatan dan mata pencaharian khas yang masih ditemukan
dalam masyarakat Melayu Riau sekarang ini berasal dari masyarakat Melayu bahari. Bukti lain
menunjukkan bahwa ditinjau dari segi mata pencahariannya, suatu keluarga Melayu bahari jarang
sekali bergantung pada satu mata pencaharian , sehingga mereka tidak bergantung pada satu jenis
teknologi. Keragaman mata pencaharian masyarakat Melayu dibagian daratan Sumatera ( Riau
Daratan) dapat dijadikan dasar untuk menelusuri keragaman teknologi yang ada dalam masyarakat.
Setiap jenis mata pencaharian biasanya mempunyai beberapa cara dan alat. Alat dan cara
penggunannya akan menampakkan teknologinya.

Peralatan dan cara penggunaannya dipengaruhi oleh lingkungan dan sumberdaya yang akan di olah,
sehingga lahir berbagai teknologi. Walaupun teknologi itu menghasilkan hal yang sama atau
mempunyai fungsi yang sama, tapi teknologi tetap berbeda. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa masyarakat Melayu mampu secara aktif menghasilkan berbagai teknologi dan sekaligus
mengembangkannya sesuai dengan fungsi dan pengaruh lingkungan tempat digunakannya teknologi
tersebut. Masyarakat Melayu tidak canggung dengan perubahan teknologi, asal teknologi tersebut
lebih menguntungkan dan mudah diterapkan , seperti teknologi dalam pertanian.

Alat-alat pertanian

Pada dasarnya pertanian didaerah ini adalah pertanian dengan sistem ladang. Disamping itu ada
pula usaha perkebunan karet rakyat. Alat-alat yang digunakan untuk perladangan ini sangatlah
sederhananya, terdiri dari : beliung, parang panjang, parang pendek atau candung, tuai atau ani-ani,
bakul, lesung, dan antan (alu), dan nyiru (tampah).

Pertanian dengan sistem ladang ini, cara pengolahan tanahnya sangat sederhana, tidak memerlukan
cangkol atau pacul. Hutan yang dianggap subur, ditebang dengan menggunakan beliung dan parang.
Pohon yang besar-besar ditebang dan setelah rebah lantas ditutuh, yaitu dahan-dahannya dipotong
supaya gampang nantinya dimakan api. Sebelumnya di sekeliling tempat yang akan dibakar itu di
“landing” terlebih dahulu, yaitu dibersihkan dari kayu dan daundaun kering supaya api tidak
menjalar ke hutan sekitarnya. Pembakaran dimulai

dari atas angin, sehingga dengan bantuan angin api akan menjalar keseluruh lapangan.

Setelah abu pembakaran tersebut dingin, biasanya pada hari kedua atau ketiga setelah dibakar, bibit
padi pun mulai disemai. Menanam bibit ini ada dua cara, yaitu: untuk tanah bencah atau basah, bibit
padi ditaburkan ditanah. Kalau padi sudah tumbuh dan mencapai tinggi kira-kira tiga puluh
centimeter, lalu di “ubah”, yaitu anak-anak padi tersebut dicabut kembali dan setelah dibersihkan
akar-akarnya ditanam kembali secara teratur. Prinsipnya hampir sama dengan penanaman di sawah.

Penanaman padi ini biasanya pada akhir kemarau, karena begitu padi ditanam musim hujan pun
tiba. Adapun alat-alat yang digunakan, yaitu: alat-alat yang terbuat dari besi, seperti mata beliung,
mata parang dan mata ani-ani dibeli dipasar dan gagangnya dibuat sendiri. Lain pula halnya bagi
petani karet, yang keadaannya pun sederhana juga. Umunya di Riau petani ladang jika sudah panen
tanah bekas ladangnya itu ditanami karet. Sehingga daerah perladangan makin lama jadi semakin
jauh, karena tanah-tanah yang dekat dengan kampung telah diisi karet.

Karet yang ditanam itu dibiarkan tumbuh sendiri tanpa dirawat dan tumbuh bersama belukar. Kalau
sudah mencapai umur empat atau lima tahun, yaitu saat karetnya telah boleh disadap, barulah
didatangi kembali dan dibersihkan. Alat-alat yang digunakan untuk menyadap untuk pohon karet
tersebut terdiri dari:

1. Sudu getah, yaitu semacam talang kecil terbuat dari seng yang dipantelkan ke pohon karet untuk
mengalirkan getah.

2. Mangkok getah, terbuat dari tembikar kasar, tetapi sekarang banyak digunakan tempurung
kelapa.

3. Pisau getah, disebut juga “pisau toreh”, yaitu pisau untuk menorah kulit pohon, dan ada juga
menyebutnya pisau lait”.

4. Ember atau kaleng, digunakan untuk mengumpulkan dan mengangkut hasil getah berbentuk susu
ke tempat pengolahan.

WADAH ATAU ALAT-ALAT UNTUK MENYIPAN

Untuk menyimpan hasil produksi terdapat alat-alat sebagai berikut:

1. Kepok: yaitu tempat menyimpan padi berbentuk cylinder dengan garis tengah 11/2 meter dan
tinggi 1 meter. Terbuat dari kulit kayu dan disimpan di dalam rumah.

2. Sangkar: ada dua maam:

a. Sangkar tempat penyimpan ikan, terbuat dari anak kayu yang dijalin dengan rotan dan ditendam
dalam air.
b. Sangkar ayam atau burung terbuat dari rotan atau anaka kayu. Ada yang diletakkan di dalam
rumah dan ada pula yang digantungkan

Untuk menyimpan kebutuhan sehari-hari:

1. Tempayan yaitu tempat air dari tembikar

2. Labu yaitu tempat air, terbuat dari buah labu yang dikeringkan dan dibuang isinya

3. Bakul yaitu tempat bahan makanan sehari-hari terbuat dari pandan anyaman

4. Sumpit yaitu semacam karung, terbuat dari panda yang dianyam, untuk menyimpan beras, ubi
kering atau sagu rending lain-lain

Untuk wadah dalam rumah tangga seperti:

1. Bangking yaitu tempat pakaian-pakaian halus dari kayu kapok berasal dari Cina

2. Peti besi yaitu tempat pakaian atau benda-benda lannya.

3. Peti kayu yaitu berukuran lebih besar dari peri besi, juga berasal dari Cina. Tempat menyimpan
barang-barang berharga

4. Bintang yaitu terbuat dari kuningan, ada yang bundar dan ada pula yang bersegi delapan. Pakai
tutup biasanya unyuk menyimpan alat-alat keperluan wanita.

RUMAH ADAT

Rumah adat suku Melayu Deli adalah rumah panggung, dengan tiang setinggi 2 meter. Pola
kekeluargaan suku Melayu Deli ini laki-laki dan perempuan memiliki hak dan suara yang sama di
dalam keluarga, sehingga laki-laki dan perempuan akan memperoleh warisan yang sama,
masyarakat Melayu Deli memiliki mata pencarian sebagai petani, nelayan, lalu juga berdagang.

ADAT ISTIADAT

Pernikahan dalam melayu deli juga sangat menarik karena memiliki tahapan-tahapan adat yang
harus dilalui olah pasangan pengantin, yang pertama disebut dengan “Risik Kecil”, dimana risik kecil
ini adalah mengutus seseorang atau dua orang untuk mencari tau keadaan sigadis, merisik biasanya
dilakukan oleh pihak terdekat keluarga laki-laki. Merisik dilakukan secara tidak resmi dimana hal
yang dicari au adalah bagaimana kepribadian sigadis terhadap teman-temannya, dan keluarganya.
Merisik ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar pihak laki-laki tidak malu bila ditolak nantinya.

Tahapan kedua yaitu “Meminang” apabila merisik telah dilakukan dan pihak perempuan juga sudah
melakukan merisik terhadap silaki-laki maka masuklah pada tahap peminangan, pihak laki-laki harus
segera menetapkan hari peminangan. Urusan peminangan dilakukan untuk menyatakan tujuan yang
sebenarnya secara resmi. Apabila sudah disepakati bersama maka akan ditentukan tanggal
pertunangan.

Tahapan yang ketiga yaitu “Ikat Janji” dimana acara pengambilan keputusan untuk dibuat sebagai
pengikat janji, isi dari ikat janji itu diantaranya adalah, berapa besar uang hantaran, berapa
besarnnya untuk biaya peralatan pengantin perempuan, ikat tanda biasanya diberi cincin, pada hari
pernikahan berlangsung sejumlah uang juga harus disiapkan, seperti untuk uang buka hampang
pintu. Selanjutnya adalah “akad nikah” merupakan acara paling penting dalam perkawinan
masyarakat Melayu yang rata-rata beragama Islam. Kemudian “Malam Berinai” dimana pihak
perempuan mengantar inai kepada pihak pengantin laki-laki. Malam ini dimeriahkan dengan bunyi-
bunyian dan tari-tarian.

Selanjutnya masuk pada tahapan “Mengantar Pengantin Laki-laki” yaitu mengiringi pengantin laki-
laki dari rumahnya menuju rumah pengantin perempuan. Setelah itu “Hempang Pintu” dimana dua
pria berdiri di kiri dan kanan pintu memegang ujung kain panjang yang direntangkan bertujuan pihak
keluarga perempuan menghadang pengantin laki-laki di depan pintu untuk meminta sesuatu sebagai
syarat. Dan setelah itu acara “Bersanding” yaitu kedua mempelai duduk bersandingan di pelaminan.
Kemudian memberikan “Tepung Tawar” yang bermakna memberikan doa restu bagi kedua
pengantin dan seluruh keluarganya agar mendapatkan kebahagiaan, keselamatan dan
kesejahteraan. Setelah itu upacara “Makan Nasi Hadap-Hadapan” yang dihadiri oleh perempuan saja
dari kedua belah pihak keluarga pengantin, sedangkan laki-laki tidak boleh ikut.

KEKERABATAN MELAYU

Dalam Melayu dikenal yang namanya strata sosial, yang menyebut pemimpinnya itu adalah Sulthan.
Disebut Sulthan, karena kalau sudah Sulthan pasti akidah, keyakinan daripada dalam hal yang
menyangkut pemerintahannya tentu berazaskan Islam. Di dalam Melayu ini ada tingkatan –
tingkatan dalam keluarga Kesulthanan; Pemimpin Kesulhtanan disebut dengan Sulthan; Satu garis di
bawah Sulthan ada gelar yang namanya “Tengku”, gelar ini diberikan kepada anak Sulthan baik yang
laki – laki maupun yang perempuan; Di bawah Tengku ada gelar yang disebut “Datuk”, Datuk ini
adalah gelar yang diperuntukkan kepada cucu Sulthan dan juga bisa diberikan kepada pemuka
masyarakat, bisa dibilang lebih kepada sebutan untuk raja yang menguasai sebuah daerah (sekarang
seperti bupati dan walikota); Di bawah Datuk ada gelar yang namanya Megat, gelar ini dikhususkan
kepada laki – laki; di bawah Megat ada gelar yang namanya Wan, gelar ini bisa ditujukan kepada laki
– laki dan perempuan; Di bawah Wan ada gelar yang namanya OK (huruf “o” besar dan “k” besar),
yang berarti Orang Kaya; dan yang di bawah sekali ada Ok (huruf “o” besar dan “k” kecil), Orang
Kecil, ini seperti penghulu, kepala desa.

“Sulthan” tentu sebagai kepala pemerintahan, seperti Presiden (sekarang). Anak – anak Sulthan
diberikan gelar “Tengku” karena ini adalah gelar Kebangsawanan. Juga di gelar “Tengku” ini juga bisa
disandingkan dengan nama gelar- gelar yang lain, seperti Tengku Pangeran, Tengku Laksmana,
Tengku Raja Muda, dan Tengku Temenggung. “Datuk” adalah gelar yang diperuntukkan kepada
Kepala –Kepala Suku yang merupakan penduduk asli Kerajaan Deli di daerah, dalam Kesulthanan Deli
ada dikenal “Datuk Empat Suku”, Datuk Sukapiring, Datuk Senembah, Datuk Serbanyaman, dan
Datuk Sepuluh Dua Kuta (tugasnya seperti bupati, sekarang). Di bawahnya, ada “Megat”, gelar
“Megat” ini diperuntukkan kepada seseorang yang Ibunya adalah seorang bangsawan (bergelar
tengku) menikah dengan laki – laki biasa dan melahirkan seorang anak laki - laki, maka anak yang
lahir ini bisa diberikan gelar “Megat”. Gelar “Wan” diperuntukkan kepada anak laki – laki dan
perempuan yang ibunya merupakan seorang bangsawan (bergelar Tengku) menikahi seorang laki –
laki bangsawan yang tidak bergelar “Tengku”, anak yang dilahirkan ini lah berhak menerima gelar
“Wan”. OK (“o” besar dan “k” besar) adalah orang – orang kaya, pengusaha, yang berada di suatu
kampung, maka bisa diberikan gelar OK oleh Sulthan, karena sang OK ini adalah seorang tokoh
masyarakat. Ok (“o” besar dan “k” kecil) adalah orang – orang yang menjadi pemuka di sebuah
kampung, seperti penghulu, tuan kadi. Namun Ok zaman sekarang ini sudah sangat jarang ditemui,
karena sekarang ini banyak orang yang menggunakan gelar “Ok” mereka diubah menjadi “OK”, dan
mereka yang tidak mengerti gelar ini akan menganggap ini hanya sebuah nama.

BAHASA DAN SIMBOL MELAYU DELI

Bahasa melayu deli lebih penekanan pada huruf vokal aiueo dan lebih kepada huruf vokal e. Seperti
menanyakan “hendak kemana” (menjadi “nak kemane” dengan vokal e lemah). Beda dengan
daerah Asahan dengan ibukotanya Tanjung Balai yang disebut dengan Kesultanan Asahan yang lebih
menekankan pada huruf vokal o menjadi “nak kemano”.

Kerabat sehari – hari menggunakan bahasa melayu yang artinya bahasa melayu ini sangat menjadi
bahasa yang secara komunalnya bisa dipahami, yang bisa cepat dimengerti dan bisa menjadi
penghubung kata – kata dari beberapa kata – kata apa suatu derah yang sedang tren. Seperti kata
“coy” pada orang Medan yang tidak dimengerti oleh orang luar, tapi “kemana coy” digunakan juga di
bahasa Melayu dan dapat menjadi penghubung itu. Artinya bahasa orang Melayu Deli ini yang juga
terdapat di beberapa daerah ini sangatlah berharga karena bahasa Indonesia sendiri adalah
mengambil bahasanya itu dari bahasa Melayu. Kepada masyarakat pun menggunakan Melayu.

Simbol apa yang dimiliki Sulthan Deli dengan simbol kerajaan - kerajaan Melayu di seluruh dunia itu
hampir sama, yang membedakannya adalah dalam hal adat. Karena simbol warna kuning, semua
khas Sulthan - Sulthan Melayu, menggunakan warna kuning. Kemudian seperti simbol tepak, tepak
sirih juga dimana - mana Kesulthanan Melayu memiliki tepak sirih. Tepak sirih ini sebagai wadah
pada adat perkawinan untuk memberikan sambutan selamat datang, yang artinya dalam tepak ini
ada makanan yang bermacam – macam yang bisa dimakan. Yang membedakannya hanya adatnya
karena setiap Kesulthanan memiliki adat masing - masing. Seperti balay, merinjis (tepung tawar).
Yang membedakannya hanya adatnya. Misalnya adat pengangkatan Tengku menjadi Sultan Deli,
berbeda dengan adat pada acara lain. Misalnya Sulthan Deli meninggal, berbeda dengan adat - adat
Kesulthanan Deli yang lain. Contoh, apabila berkabung di Melayu Deli, para penduduk Istana dan
masyarakat Deli menggunakan kain hitam - hitam seperti sarung, tidak boleh kain bertabur
(songket), baju hitam - hitam dengan peci dengan lis putih. Perempuan dengan pakaian hitam -
hitam dengan jilbab putih. Berbeda dengan adat Kesultanan Deli yang lain, seperti Kesultanan
Serdang. Apabila Kesulthanan Serdang berkabung, Masyarakat yang terkait menggunakan pakaian
putih - putih, baju putih celana putih, dengan kain sarung hitam, peci hitam bercampur putih, begitu
juga dengan adat.

PEKERJAAN MASYARAKAT MELAYU

Masyarakat Melayu identik dengan daerah pesisir, yang berartikan pekerjaan mereka adalah
nelayan. Dalam perkembangan – perkembangan masa zamannya seperti di daerah Pada masa
Sulthan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah menjabat sebagai Sulthan Deli, Kesulthanan Deli
menjalin hubungan dengan Pemerintah Belanda untuk bekerjasama dalam pembukaan lahan
tembakau di daerah Kerajaan Deli. Tembakau ini lah yang lebih dikenal dengan Tembakau Deli, yang
terdapat di Polonia, Sampali, Percut. Karena penyebaran daerah tembakau ini mulai dari sungai
Percut Sei Tuan sampai dengan sungai Wampu. Tapi seiring perkembangan zaman, orang Melayu
Deli sendiri tidak terpatri hanya sebatas sebagai pencarian di laut dan didataran, di kebun. Sekarang
orang Melayu Deli ada yang bekerja di bidang birokrasi, di bidang pendidikan, dll. Sekarang
tergantung kepada bagaimana orang melayu berperan di tengah – tengah masyarakatnya dalam hal
berkembang profesinya untuk mendapatkan rezekinya.

SISTEM PERALATAN HIDUP DAN TEKNOLOGI MASYARAKAT MELAYU

Dalam hal peralatan hidup Kesulthanan Deli, karena ada masyarakat Kesulthanan ada yang hidup di
daerah pesisir, tentu peralatan - peralatan seperti apa yang dibutuhan seorang nelayan, pasti itu
mereka miliki dengan keterampilannya. Apabila dikaitkan dengan teknologi, dimana orang Melayu
juga hampir sama dengan orang Bugis. Karena orang Bugis itu dikenal daerah bagian timurnya itu
dengan melaut, begitu juga dengan orang melayu yang sangat pandai membaca navigasi, arah angin.
Seperti halnya dahulu, dalam hal navigasi laut dan segala macam, orang Melayu sangat piawai
dengan melaut. Pada masa itu mungkin mereka bisa melihat arah angin, matahari dan bulan yang
ditentukan dengan navigasi mereka, bisa menentukan dengan kecepatan yang dibutuhkan untuk
sampai tujuan. Kalau zaman sekarang tentu orang - orang melaut sudah bisa menggunakan
teknologi, tinggal tekan sudah bisa dapat informasi dimana lokasi yang banyak ikan. Kalau dulu
mungkin disentuhnya terlebih dahulu air itu, baru mereka bisa tau dimana ada banyak ikan.

KEAGAMAAN MASYARAKAT MELAYU

Orang melayu identik dengan Islam yang fanatik. Makanya apabila ada pertanyaan “Orang apa?”,
apa bila yang ditanya menjawab “Orang Melayu”, jadi tidak perlu ditanya lagi agamanya apa,
adatnya apa, pasti lebih ke Islam. Apabila ada orang melayu yang keluar dari islam, itu bisa
disejajarkan dengan “Murtad”. Karena melayu berasal dari islam. Kalau sudah keluar dari itu, sesuai
dengan hukum firaidnya, kewarisannya di Islam, dia tidak bisa menerima haknya, dan secara
otomatis, gelar apapun yang disandangnya, termasuk apabila ia menyandang gelar “Tengku”, itu
secara hakekatnya menghilang. Namun secara hanya sekedar pakai namanya saja,tidak masalah.
Karena orang melayu identik dengan Islam. Malah pada zaman dulu itu orang Islam itu disebut
dengan orang Melayu. Karena sanking besarnya makna yang tekandung ini jadi sebuah jati diri
melayu ini.

Diantara ruang tengah dan ruang makan Istana terdapat 2(dua) buah kamar yang dahulunya
digunakan oleh Sulthan untuk beristirahat. Saat ini tidak jarang kita temui ada orang – orang yang
seperti melakukan hal – hal ritual untuk menghormati sesuatu disana. Berikut penjelasannya ; Istana
Maimun dalam kawasan ini bukan lah daerah main - main. Kalau secara kasat mata memang kita
tidak melihat ada apa2, gersang. Tapi secara ghaib, karena ghaib tidak bisa dilepaskan dari orang
Islam, sesuai dengan Rukun Iman yang salah satunya adalah Iman kepada Alam Ghaib. Dimana
memang orang – orang yang memiliki indra keenam, orang – orang yang bisa merasakan sesuatu hal
– hal yang tidak bisa dirasakan orang – orang biasa, bisa jadi ia bisa melihat sesuatu (lokasinya
adalah di kamar di sebelah kiri dekat dengan ruang makan Istana,yang isinya adalah barang –
barang). Tapi artinya memang wilayah ini adalah wilayah yang sakral. Karena ini adalah daerah
tempat pilihan.

PERKAWINAN KESULTANAN MELAYU DELI

Dalam sebuah perkawinan pada adat Melayu, ada 1(satu) yang dilihat, dengan melihat bibit, bebet,
dan bobotnya. Memang secara daripada orang melayu menilai akan baiklah jika kita melihat siapa
yang akan menjadi bagian keluarga kita. Artinya dalam kasta – kasta yang dikenal seperti dalam
belahan dunia lain seperti India, kalau dalam melayu ini hanya beberapa mungkin bermasalah pada
bibit, bebet, dan bobot. Contohnya Sulthan Deli yang menikah dengan seorang bangsawan, anak
yang dilahirkan nantinya disebut dengan “Anak Graha”. Anak Graha ini adalah anak yang terlahir dari
rahim istri seorang Sulthan dari kaum bangsawan yang disebut darah biru. Tetapi ada satu sisi,
dimana ia tidak serta merta bisa menjadi Sulthan berikutnya. Karena lebih dikedepankan kepada
adab. Kenapa adab, karena ada yang lebih tua lagi bukan dari ibu seorang anak bangsawan yang
terlahirkan tapi tidak bisa lepas dari darah Sulthan Deli. Karena adabnya dia lebih tua, berarti dia
yang lebih dilihat bibit bebet bobotnya untuk menjadi sultan yang berikutnya. Dalam hal perkawinan
orang melayu ada yang seperti itu, inilah yang membuat populasi masyarakat melayu tidak seperti
masyarakat lain seperti suku – suku lain. Tetapi sekarang masyarakat melayu sudah berbaur, arti
berbaur itu tidak lagi mengacu kepada orang melayu harus menikah dengan orang melayu. Kalau
zaman dulu itu penyebabnya salah satu faktornya adalah agar harta tidak jatuh ke orang lain.
Sekarang tidak bisa lagi diterapkan yang seperti itu karena zaman sudah berubah. Kalau sesama
melayu menikah, karena memandang harta yang sudah banyak, ia akan malas bekerja. Ini yang
menjadi perubahan pemikiran masyarakat melayu sekarang banyak orang melayu yang menikah
dengan masyarakat. Seperti batak, aceh, karo, minang, dan juga kepada orang – orang pendatang
yang bukan dari nusantara kita, Arab, Cina, India, dll. Jadi bisa dibilang dia ada seperti perubahan
pada pola pikir orang melayu. Seperti halnya Sulthan Deli XIII yang mana ayah dari Sultan Deli yang
sekarang, dimana Sultan Deli XII ini memperistri orang bangsawan Makassar anak dari Kerajaan
Bone.

ACARA SETIAP TAHUN KESULTANAN MELAYU DELI

Acara – acara yang berlangsung oleh Kesulthanan Deli sampai saat ini yang paling pasti
diselenggarakan itu adalah “Junjung Duli”, yang biasa dikenal dengan open house. Dimana acara
Junjung Duli ini diselenggarakan selesai Sholat Id Iduk Fitri maupun Idul Adha. Sulthan Deli dan
keluarga akan menerima masyarakat dan keluarganya untuk saling memberikan Selamat Hari Raya
dan saling maaf – memaafkan. Ada juga acara yang tidak tiap tahun dilaksanakan tetapi juga harus
dilaksanaakan seperti acara “Hari Keputraan” atau yang lebih dikenal dengan hari ulang tahun.
Namun, acara ini hanya dikhususkan untuk ulang tahun Sulthan. Ada juga yang disebut Majelis
Emberian Darjah Gelar Adat. Ini adalah acara adat dimana Sulthan Deli memberikan gelar kepada
masyarakat yang memiliki sumbangsih materil, moril untuk melayu, untuk kota medan, sumut,
bahkan sekarang utnuk RI. Dimana gelar – gelar itu diberikan Sulthan untuk laki – laki adalah
Pangeran atau Datuk, kalau perempuan adalah Datin. Ada juga acara yang namanya Majelis
Bersanding, ini adalah acara perkawinan yang bisa diselenggarakan oleh Sulthan dan keluarganya,
acara perkawinan.
MITOS YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

Ada mitos yang berkembang di masyarakat yang mengatakan bahwa kolam yang berada di taman Sri
Deli adalah kolam tempat Putri Hijau mandi. Itu hanyalah mitos belaka, penjelasannya adalah ;

Kolam di sebelah mesjid raya bukan lah tempat pemandian putri hijau. Cerita Tempat pemandian
Putri Hijau berada di Delitua itulah yang disebut dengan daerah Patumbak. Kalau itu adalah taman
dengan konsep mengikuti gaya daripada bangunan – bangunan Eropa karena disetiap Istana tidak
jauh ada tamannya. Mulanya, kolam ini diberi nama “Deli Khanpak”. Sulthan Deli tidak suka kata –
kata yang kebarat - baratan, jadi beliau menamainya dengan nama, “Taman Khadidjah”. Sekarang
lebih dikenal dengan nama “Taman Sri Deli”. “Khan” adalah nama marga dari India, “Pak” adalah
taman.

PANTUN

Dari Kedah ke pekan sari,

Beli suasa di Kota Tinggi;

Selesai sudah tugas diberi,

Di lain masa bersua lagi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Retak (Kumpulan Puisi)
    Retak (Kumpulan Puisi)
    Dari Everand
    Retak (Kumpulan Puisi)
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Lagu Melayu
    Kumpulan Lagu Melayu
    Dokumen10 halaman
    Kumpulan Lagu Melayu
    chibier chibi
    Belum ada peringkat
  • Lagu - Lagu PS Stikes MH
    Lagu - Lagu PS Stikes MH
    Dokumen42 halaman
    Lagu - Lagu PS Stikes MH
    Sarni sarni
    Belum ada peringkat
  • Dikir Puteri
    Dikir Puteri
    Dokumen8 halaman
    Dikir Puteri
    Abg Danny
    Belum ada peringkat
  • Lagu Nasional
    Lagu Nasional
    Dokumen24 halaman
    Lagu Nasional
    jumatika91
    Belum ada peringkat
  • Euis
    Euis
    Dokumen10 halaman
    Euis
    mono noke
    Belum ada peringkat
  • Lirik Melayu
    Lirik Melayu
    Dokumen7 halaman
    Lirik Melayu
    Teguh Karya
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen25 halaman
    1
    domi jenali
    Belum ada peringkat
  • Bait I
    Bait I
    Dokumen16 halaman
    Bait I
    indah
    Belum ada peringkat
  • Pantun Cinta
    Pantun Cinta
    Dokumen38 halaman
    Pantun Cinta
    Arlen Orlando Lukas
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen35 halaman
    Lirik Lagu
    safar uddin
    Belum ada peringkat
  • Marilah Kemari
    Marilah Kemari
    Dokumen12 halaman
    Marilah Kemari
    Fauzi Hayatul Fazri
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen21 halaman
    Lirik Lagu
    Adi Soe
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu Cinta
    Lirik Lagu Cinta
    Dokumen21 halaman
    Lirik Lagu Cinta
    Oyonk Bacho
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu Ipank
    Lirik Lagu Ipank
    Dokumen12 halaman
    Lirik Lagu Ipank
    dave
    Belum ada peringkat
  • Lagu SMPN 3 Ponggok
    Lagu SMPN 3 Ponggok
    Dokumen73 halaman
    Lagu SMPN 3 Ponggok
    Naufal Faruq
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen3 halaman
    Lirik Lagu
    Sri Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Koleksi Lirik Dikir Barat
    Koleksi Lirik Dikir Barat
    Dokumen46 halaman
    Koleksi Lirik Dikir Barat
    Stella Sigi
    100% (1)
  • Lagu Daerah
    Lagu Daerah
    Dokumen22 halaman
    Lagu Daerah
    Wisnu Adhitama
    Belum ada peringkat
  • Mari Bersajak
    Mari Bersajak
    Dokumen21 halaman
    Mari Bersajak
    Mohd Faisal
    Belum ada peringkat
  • Dangdoed
    Dangdoed
    Dokumen23 halaman
    Dangdoed
    DRS ABDUL KADIR, M.A.
    Belum ada peringkat
  • Beberapa Lirik
    Beberapa Lirik
    Dokumen55 halaman
    Beberapa Lirik
    Rhivan Crc
    Belum ada peringkat
  • Koes Plus
    Koes Plus
    Dokumen63 halaman
    Koes Plus
    Cukup Rosyid
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen9 halaman
    PANTUN
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • The Voice - Lirik
    The Voice - Lirik
    Dokumen21 halaman
    The Voice - Lirik
    Muhamad Ridzuan
    Belum ada peringkat
  • Lagu Lomba Keumala Hayati
    Lagu Lomba Keumala Hayati
    Dokumen6 halaman
    Lagu Lomba Keumala Hayati
    IntanNirmala
    Belum ada peringkat
  • Pop Sunda
    Pop Sunda
    Dokumen6 halaman
    Pop Sunda
    WiZar Butuhuangselalu ArmaNa
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen11 halaman
    Lirik Lagu
    angga hutama
    Belum ada peringkat
  • Habis Gelap Terbitlah Terang
    Habis Gelap Terbitlah Terang
    Dokumen15 halaman
    Habis Gelap Terbitlah Terang
    Bintang Net
    Belum ada peringkat
  • Mfa - Lagu Pengakap (T)
    Mfa - Lagu Pengakap (T)
    Dokumen13 halaman
    Mfa - Lagu Pengakap (T)
    Muhammad Idriez Abdul Hamid
    Belum ada peringkat
  • Lirik Nostalgia Bokap
    Lirik Nostalgia Bokap
    Dokumen23 halaman
    Lirik Nostalgia Bokap
    Semaun Trotsky
    Belum ada peringkat
  • Masri Manis
    Masri Manis
    Dokumen5 halaman
    Masri Manis
    mel
    Belum ada peringkat
  • Sisitipi
    Sisitipi
    Dokumen6 halaman
    Sisitipi
    alfonsxxx
    Belum ada peringkat
  • Goyang Nasi Padang
    Goyang Nasi Padang
    Dokumen15 halaman
    Goyang Nasi Padang
    GembelBerkainKafan
    Belum ada peringkat
  • Blink
    Blink
    Dokumen13 halaman
    Blink
    Dennoxz Bherlliannya Baluxz
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu Daerah Sunda
    Lirik Lagu Daerah Sunda
    Dokumen9 halaman
    Lirik Lagu Daerah Sunda
    mamantara61
    Belum ada peringkat
  • Materi 16.2
    Materi 16.2
    Dokumen33 halaman
    Materi 16.2
    Tamii Whately Flow
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen16 halaman
    Lirik Lagu
    rifko saputra
    Belum ada peringkat
  • Lagu Lagu
    Lagu Lagu
    Dokumen19 halaman
    Lagu Lagu
    Roziah Ghazali
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen18 halaman
    Lirik Lagu
    Youngky Putra
    Belum ada peringkat
  • Laksana Surgaku
    Laksana Surgaku
    Dokumen3 halaman
    Laksana Surgaku
    amanah lirboyo amanah
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Geguritan Puisi Anak - Anak Spensabah
    Kumpulan Geguritan Puisi Anak - Anak Spensabah
    Dokumen19 halaman
    Kumpulan Geguritan Puisi Anak - Anak Spensabah
    Aryatmono Siswadi
    Belum ada peringkat
  • Hidup Di Bui Bagaikan Burung
    Hidup Di Bui Bagaikan Burung
    Dokumen6 halaman
    Hidup Di Bui Bagaikan Burung
    Jupong Ambak
    Belum ada peringkat
  • Pantun Ratih
    Pantun Ratih
    Dokumen16 halaman
    Pantun Ratih
    sasa crt
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu 1
    Lirik Lagu 1
    Dokumen14 halaman
    Lirik Lagu 1
    Ahmad Syarief
    Belum ada peringkat
  • Lagu Betawi
    Lagu Betawi
    Dokumen20 halaman
    Lagu Betawi
    NurLatifah Chairil Anwar
    100% (1)
  • Lirik Lagu Baru
    Lirik Lagu Baru
    Dokumen11 halaman
    Lirik Lagu Baru
    rachelwiliam
    100% (2)
  • Lirik 2
    Lirik 2
    Dokumen75 halaman
    Lirik 2
    Agus Salim Mohd Amin
    Belum ada peringkat
  • Indonesia Jaya
    Indonesia Jaya
    Dokumen5 halaman
    Indonesia Jaya
    Muhammad Mukhlis
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu Kutai
    Lirik Lagu Kutai
    Dokumen4 halaman
    Lirik Lagu Kutai
    Muhammad Basir
    100% (2)
  • MOBIL BUTUT
    MOBIL BUTUT
    Dokumen9 halaman
    MOBIL BUTUT
    manca data
    Belum ada peringkat
  • LIRIK SLANK
    LIRIK SLANK
    Dokumen15 halaman
    LIRIK SLANK
    Ardy Anto Supardi
    Belum ada peringkat
  • Lirik
    Lirik
    Dokumen6 halaman
    Lirik
    Angah Lina
    Belum ada peringkat
  • Lagu Sunda Kawih Degung
    Lagu Sunda Kawih Degung
    Dokumen8 halaman
    Lagu Sunda Kawih Degung
    Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Irama Alam Alam
    Irama Alam Alam
    Dokumen7 halaman
    Irama Alam Alam
    Nazhan Embun Jaya
    Belum ada peringkat
  • Bedah Puisi Kader
    Bedah Puisi Kader
    Dokumen39 halaman
    Bedah Puisi Kader
    Khalid
    Belum ada peringkat
  • Pantun Nasehat
    Pantun Nasehat
    Dokumen5 halaman
    Pantun Nasehat
    zulbadri
    Belum ada peringkat
  • Artikel Dan Lagu Iwan Fales
    Artikel Dan Lagu Iwan Fales
    Dokumen168 halaman
    Artikel Dan Lagu Iwan Fales
    amin rais
    Belum ada peringkat
  • PantunLucu
    PantunLucu
    Dokumen29 halaman
    PantunLucu
    Raja Ridwan
    100% (1)
  • Jentik Jen(T)aka Cinta
    Jentik Jen(T)aka Cinta
    Dari Everand
    Jentik Jen(T)aka Cinta
    Penilaian: 4 dari 5 bintang
    4/5 (49)