Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dinda Calista Putri Gaviota

NIM : 1700479

Kelas : Agroindustri A

Kelompok : 5

V. Pembahasan

Dalam penghitungan jumlah mikroorganisme ini biasanya digunakan


pengenceran. Pada pengenceran dengan menggunakan botol cairan terlebih dahulu
dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah. Pengenceran sel dapat
membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah mikroorganisme yang benar. Namun
pengenceran yang terlalu banyak atau tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan
jumlah koloni yang umumnya relatif rendah. Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda
yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat
netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam
suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari
senyawa yang dilarutkan/diencerkan

Pada perhitungan mikroba ini dilakukan pengenceran sampel agar jumlah koloni
yang tumbuh pada cawan petri tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit, yaitu antara
30-300 koloni. Semakin banyak pengenceran, maka jumlah koloni yang dihasilkan
semakin sedikit. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya, adalah waktunya yang digunakan singkat, penghitungannya
lebih mudah, tidak membutuhkan bahan yang banyak. Sedangkan kekurangannya
adalah tidak dapat membedakan sel hidup dan mati dan sel yang berukuran kecil sulit
dilihat dengan mikroskop. Dari pengamatan yang kami lakukan bahwa seluruh sampel
yang ada tidak bisa untuk dihitung dikarenakan terlalu sedikit koloninya, karena bisa
dihitung ketika koloni sekitar diatas 30-300.
VI. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut yaitu untuk mempermudah perhitungan sel bakteri harus dilakukan penganceran
serial. Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi tingkat pengenceran
semakin rendah jumlah koloni bakteri. Pengencceran merupakan penambahan pelarut
dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat
konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan. Beberapa macam cara untuk
mengukur jumlah sel, antara lain dengan hitungan cawan, hitungan mikroskopis
langsung atau secara elektonis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

Hadioetomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.

Jutono, J., Soedarsono, S., Hartadi, S., Kabirun, S., Suhadi, D., Soesanto. 1980. Pedoman
Praktikum Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian
UGM.

Anda mungkin juga menyukai