Anda di halaman 1dari 133

MAKNA DIBALIK : 30 HURUF HIJAIYA

1. ( ALIF ) Artinya = Tidak Ada Tuhan Selain Allah .

2. ( BA' ) Artinya = Yang Awal dan Yang Akhir , Yang Buka dan Yang Tutup .

3. ( TA' ) Artinya = Yang Menerima Taubat Dari Segala Hambanya .

4. ( TSA' ) Artinya = Yang Maha Menetapkan Bagi Semua Mahluk .

5. ( JIM ) Artinya = Yang Maha Agung , dan Terpuji Serta Suci Akan Seluruh Nama-Namanya .

6. ( KHA ) Artinya = Yang Haq , Maha Hidup , Penyayang dan Kekal .

7. ( KHO ) Artinya = Yang Mengetahui Akan Seluruh Perbuatan Hamba-Hambanya .

8. ( DAL ) Artinya = Memberi Balasan Kepada Hambanya Baik Atau Buruk .

9. ( DZAL ) Artinya = Yang Memiliki Seluruh Keagungan dan Kemuliaan .

10. ( RO ) Artinya = Yang Maha Lembut Terhadap Hamba-Hambanya .

11. ( ZAI ) Artinya = Yang Merupakan Hiasan Hamba Terhadap Khaliknya .

12. ( SIN ) Artinya = Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat .

13. ( SYEN ) Artinya = Hanya Kepada Allah Hamba Seorang Hamba Bersyukur .

14. ( SYOT ) Artinya = Yang Maha Benar Akan Setiap Janji-Janjinya .

15. ( DZOT ) Artinya = Yang Maha dan Menampakkan Seluruh Tanda-Tanda .

16. ( THO ) Artinya = Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana .

17. ( DHO ) Artinya = Tidak Beranak dan Tidak Di Peranakkan .

18. ( AIN ) Artinya = Yang Maha Mengetahui Akan Hamba-Hambanya

19. ( GHIN ) Artinya = Tempat Pengharapan Dari Semua Ciptaan .

20. ( FA ) Artinya = Yang Maha Menumbuhkan Biji-Bijian dan Tumbuh-Tumbuhan .

21. ( KOF ) Artinya = Yang Maha Kuasa Atas Segala Mahluknya .

22. ( KAF ) Artinya = Yang Maha Mencukupi dan Tidak Ada Satu Pun Yang Setara Dengan Dia .

23. ( LAM ) Artinya = Yang Maha Kaya dan Pemurah Terhadap Hamba-Hambanya .

24. MIM ) Artinya = Yang Memiliki Semua Kerajaan .

25. ( NUN ) Artinya = Cahaya Bagi Langit dan Bersumber Pada Cahaya Arasy-Nya .

26. ( WAWU ) Artinya = Tempat Bergantung Semua Mahluk dan Tidak Di Persekutukan .

27. ( HA ) Artinya = Maha Pemberi Petunjuk Kepada Seluruh Mahluknya .

28. ( LAM ALIF ) Artinya = Tidak Ada Tuhan Selain Allah dan Tidak Ada Sekutu Baginya .

29. ( HAMZAH ) Artinya =Yang Maha Pemberi Petunjuk Kepada Seluruh Mahluknya .

30. ( YA ) Artinya = Kekuasaan Allah Yang Terbuka Luas Bagi Seluruh Mahluknya
DOA NUR BUAAT

ILAA HADLRATIN NABIYYIL MUSTAFAA SHALALLAHU ‘ ALAIHI WASSALAM, AL FATIHAH 1X

TSUMMA ILAA HADLRAATI IKHWAANIHII MINAL AMBIYAA’I WAL MURSALIIN WAL AULIYAA’I WASY
SYUHADAA’I WASH SHAALIHIINA WASH SHAHAABTI WATTAABI’IINA WAL ULAMAA’I ‘AAMILIINA
WAL MUSHANNIFIINAL MUKHLISHIINA WA JAMII’IL MALAAIKATIL MUQARRABIINA, AL FATIHAH 1X

ILA KHUSUSHAN SYEKH MAJDUDIN AL-KARMANI (KHODAM DOA NURBUAT), AL FATIHAH 1X

ILA KHUSUSHAN SYEKH ABDUL QADIR JAILANY, SYEKH QORI, SYEKH MADI, SYEKH SOMANDARI,
SYEKH AHMAD AL FALATIL BAUNI, AL FATIHAH 1 X

SURAH AL IKHLAS 3X, SURAH AL FALAQ 1X, SURAH AN NASH 1X, SHALAWAT NABI 21X
Kemudian baru anda membaca Doa Nurbuat

ALLAAHUMMA DZISSULTHANIL’ADZIIM. WA DZILMANNIL QODIIM. WA DZILWAJHIL KARIIMI WA


WALIYYIL KALIMAATITTAAMMAATI WADDA’AWAATIL MUSTAJAABATI ‘AAQILIL HASANI WAL
HUSAINI MIN ANFUSIL HAQQI ‘AINIL QUDRATI WANNAAZIRIINA WA ‘AINIL INSI WAL JINNI WA IN
YAKAADULLADZIINA KAFARUU LAYUZLIQUNAKA BI ABSOORIHIM LAMMAA SAMI’UDZDZIKRO WA
YAQUULUUNA INNAHUU LAMAJNUN. WA MAA HUWA ILLAA DZIKRULLIL ‘AALAMIIN. WA
MUSTAJAABU LUQMAANAL HAKIIMI WA WAROTSA SULAIMAAN DAAWUUDA ‘ALAIHIMASSALAAMUL
WADUUDU DZUL’ARSYIL MAJIID. THAWWIL ‘UMRII WA SHOHHIH AJSAADII WAQDI HAAJATII
WAKTSIR AMWAALII WA AU LAADII WA HABBIB LINNAASI AJMA’IIN. WA TABAA’ADIL ‘ADAAWATA
KULLAHAA MIN BANI AADAMA ‘ALAIHISSALAAMU MAN KAANA HAYYAN WA YAHIQQOL QOULU
‘ALAL KAAFIRIIN. WA QUL JAA AL HAQQU WA ZAHAQOL BAATHILU INNAL BAATHILA KAANA
ZAHUUQON. WANUNAZZILU MINAL QUR’AANI MAA HUWA SYIFAA UN WA ROHMATUN
LILMU’MINIIN. WA LAA YAZIIDUZZOOLIMIINA ILLAA KHOSAAROO. SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL
‘AZZATI ‘AMMAA YASHIFUUN. WA SALAAMUN ‘ALALMURSALIINA WAL HAMDULILLAAHI ROBBIL
‘AALAMIIN.”

AL-WADUUD (7 KALI AL WADUUD). . . .(Kemudian sebutkan keinginan ada dalam hati kepada
Allah). . . Lalu dilanjutkan kembali membaca doanya :

DZUL’ARSYIL MAJIID. THAWWIL ‘UMRII WASHAHHIH AJSAADII WAQDHI HAAJATII WAKTSIR


AMWAALII WA AULAADII WAJ ALNI HABBIBAN LINNAASI AJMA’JIN. WA TABBA’ADIL’ADAAWATA
KULLA MIMBANII AADAMA ‘ALAIHIS SALAAM. MANKAANA HAYYAUW WA YAHIQQAL QAULU
‘ALALKAAFIRIIN. WA QULJAA AL HAQQU WA ZAHAQAL BAATHIL, INNA BAATHILAKAANA
ZAHUUQAA. WA NUNAZZI LU MINAL QUR’AANI MAA HUWA SYIFAAUW WARAHMATUL LIL
MUKMINIIN. WALAA YAZIIDUZH ZHAALIMIINA ILLAA KHASAARAA. SUBHAANA RABBIKA RABBIL
‘IZZATI ‘AMMAA YASHIFUUN, WA SALAAMUN ‘ALAL MURSALIIN, WAL HAMDU LIL LAAHI RABIIL
‘AALAMIIN”.

BISMILLAHI ROHMANIROHIM

WAMAN YATTAQILLAHA YAJ’ALLAHU MAKHRAJAN WA YARZUQHU MIN HAITHU LA YAHTASIB.


WAMAN YATAWAKKAL ‘ALLAHI FAHUWA HASBUH. INNALLAHA BALIGHU AMRIHI QAD
JA’ALAHULLAHU LIKULLI SYAIIN QADRA."

ALLAHUMMA YA GHONNIYU, YA HAMIDU, YAA MUBDI'U, YA MU'ID, YAA RAHIIMU, YAA WADUD,
AGHNINI BIHALAALIKA AN HAROMIKA AM AMMA SIIWAAK WAMAY YATAQILAH YAJ'ALLAHU
MAKHROJA WA YARZUQUHU M8N HAITSU LAA YASTASIB, WA SHALALLUHU ALLA SYAIDINNA
MUHAMMADIN WA ALIHI WA SALAM. INNAMMA AMRUHU IDZA AROODA SYAI'IN AYYAQULAA LAHU
KUNFAYAKUN
TASBIH MAGHROBI

Tasbih ini memiliki kekuatan yang dapat benar-benar dirasakan oleh yang memakainya memiliki berbagai
macam khasiat yang nyata.

Syahadat 2x, Istighfar11x

Allohumma solli ala sayyidina Muhammad wa ala Aali sayyidina Muhammad 9x

Ilaa hadroti sayyidina Muhammad (alfatihah 1x)

Wa ilaa hadroti syehk Abdul Qodir Al Jailani (alfatihah1x)

Wa ilaa hadroti man ajazani khususon syehk kholil Bangkalan madura (alfatihah 1x)

Wa ila hadroti jam,il muslimiina wal muslimat (alfatihah1x)

» bacaan 1 = BISMILLAHIRROHMANIIRROHIM

» bacaan 2 = WAIDZA BATHOSTHUM - BATHOSTHUM JABBARIN

» bacaan 3 = YA QAWIYYU YA MATIN

» bacaan 4 = ALLOHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMD

» bacaan 5 = YA BATHIN

» bacaan 6 = YA GHONI

Cara pengisian tasbih:

Bacaan 1 - 6 ini harus dibaca selama tiga atau tujuh hari berturut-turut sebanyak lima putaran tasbih setiap
malam, waktunya terserah anda. Untuk selanjutnya cukup di baca setiap malam jum'at atau setidak-
tidaknya satu bulan sekali pada malam jum'at setiap bacaan satu putaran tasbih

Cara penggunaan:

1. PENGASIHAN UMUM AGAR DIMULIAKAN MASYARAKAT, Insya Allah dgn sendirinya anda akan memiliki
kekuatan yg muncul pada diri anda sehingga akan dimuliakan masyarakat

2.. PENGLARIS DAGANGAN APA SAJA CEPAT LAKU, Gantung lah tasbih tersebut ditempat usaha anda, Insya
Allah anda akan melihat perubahan yg nyata

3. KEWIBAWAAN TERPANCAR DAPAT MEMPENGARUHI ORANG LAIN, Anda akan dg sendirinya memiliki
kewibawaan yg terpancar dari diri anda dg memiliki tasbih Magrobi ini.

4. UNTUK KETENTRAMAN HATI DAN PIKIRAN, Bila anda dalam keadaan gelisah,grogi atau panik, Tasbih ini
dikalungkan di leher anda. Insya Allah dlm waktu singkat anda akan menjadi tenang

5. PEMANGGILAN UANG SECARA ALAMI, MEMPERCAPAT DATANG UANG UNTUK HIDUP BERKECUKUPAN.
Baca BACAAN 1 dan BACAAN 3 serta BACAAN 6 masing-masing tiga kali putaran pada malam hari, setelah
selesai anda berdo'a "YA ALLAH SAYA MOHON KELIMPAHAN REJEKI YANG BERLIMPAH BANYAK DAN
BAROKAH".

Kemudian pada siang harinya anda bersedekah minimal Rp. 100,- (seratus rupiah) kepada org miskin atau
anak yatim piatu, sedekah diberikan paling lambat sebelum masuk waktu sholat Ashar.

WIRID SUNAN KALIJAGA

AGAR SELALU DLM KEMULIAAN HIDUP DI DUNIA AKHIRAT

SERTA REJEKI MELIMPAH SERTA BERKAH

Selama hidupnya, Sunan Kalijaga selalu melakukan shalat hajat sebanyak 4 rakaat setiap malam.

Adapun ketentuan shalat hajat yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga antara lain :

Pada rakaat pertama membaca surat alfatikhah dan surat al ikhlas 10 X

Rakaat kedua membaca Surat Al fatikhah dan surat Al Ikhlas 20 kali

Rakaat ketiga membaca Surat Al fatihah dan surat Al Ikhlas 30 kali

Rakaat keempat membaca Surat Al fatihah dan surat Al Ikhlas 40 kali kemudian salam.

Seusai shalat hajat, ada sebuah amalan wirid Sunan Kalijaga yang sangat mustajab yang bisa menambah
rezeki anda setiap hari. Adapun amalannya adalah :

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM - 7 kali dengan menahan nafas.

ISTIGHFAR (ASTAGHFIRLLAHAL’ADZIM) - 7 kali dengan menahan nafas / satu kali tarikan nafas.

SYAHADAT 7 kali dengan menahan nafas.

SHOLAWAT NABI juga dibaca sebanyak 7 kali dengan menahan nafas.

LA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL’ADHIIM sebanyak 3 kali tahan nafas.

AL-FATIHAH 7x Tahan Nafas

( TAKBIR ) ALLAHU AKBAR 7x Tahan Nafas

Setelah anda membaca amalan diatas dengan khusyuk,

anda kirimkan surat Al Fatihah kepada :

BISMILLAHIRROHMAN NIRROHIIM

- LI RIDHO ILAHI TA'ALA Al-Fatihah 1x

- ILAHADOROTIN NABIYYIL MUSTHOFA SAYYIDINA MUHAMMAD s.a.w AL-FATIHAH

- WA ILA HADROTI SAYYIDINA ABU BAKAR,UMAR,USMAN,ALI R.A alfatihah 1x

- WA ILA HADROTI SAYYIDINA MALAIKAT JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL,IZROIL R.A alfatihah 1x

- WA KHUSUSON ILA HADROTI SAYYIDIS SYEKH ABDUL QODIR JAILANI R.A alfatihah 1x

- WA KHUSUSON ILA RUHI WAJASADI SHOHIBUL HAJAT.. (Nama anda dan nama Ibu Kandung) Alfatihah 1x
- ISTIGHFAR 101x

- HASBUNALLAHU WANI'MAL WAKIIL 1001x

- YA LATHIF 1001x

- YAA HAYYU YAA QOYYUM 301x

- YAA KARIIMU YAA WADUD 301x

Jika anda melakukan Wirid tersebut setiap hari Jumat,Maka InsyaAllah anda akan mendapatkan Rezeki
yang melimpah yang tak pernah anda sangka sebelum

Wirid Sunan Kalijaga Setelah Shalat Lima Waktu amalkan wiriid Sunan Kalijaga meraih kemuliaan hidup

AMALAN HARIAN YANG PERLU DIJAGA SECARA ISTIQAMAH:

1. Solat Tahajud di waktu ¾ malam sekurangnya 2 rakaat & solat sunat Witir sekurangnya 1 rakaat sebelum masuk waktu
Subuh- Tahajjud merupakan jalan orang-orang yang soleh, amalan para Nabi dan Wali-wali Allah yang terdahulu. Jangan
ditinggalkan.

2. Selepas Subuh, zikir 300pagi {100x [tasbih,tahmid dan takbir], 100x selawat & 100x istighfar}. Zikir sangat penting

3. bacalah surah Yasin- Allah janji segala hajatnya pada hari itu akan dipenuhi.

4. selepas 26 min naik matahari, solat sunat Isyraq 4 rakaat- Allah janji akan menolong kamu menyempurnakan segala
urusanmu pada hari itu.

5. solat sunat Dhuha, boleh dilakukan bermula 20 minit selapas Isyraq (di antara jam 8-12 hari). Nabi SAW bersabda:
“Sesiapa mengerjakan solat Dhuha 2 rakaat, dia tidak tergolong di dalam golongan orang-orang yg lalai dan lupa.” Solat
Dhuha juga memudahkan urusan dan memberkati rezeki.

6. Selepas solat Zohor, bacalah surah Ar-Rahman- Nabi SAW bersabda: “Segala sesuatu itu mempunyai mempelai, dan
mempelai bagi Al-Quran adalah surah Ar-Rahman.” Surah Ar-Rahman menanam sifat syukur di dalam hati atas nikmat-
nikmat Allah dan dengan amalan membaca Surah Ar-Rahman juga sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan otak.

7. Selepas solat fardhu Asar, zikir 300 petang, {100x [tasbih,tahmid dan takbir], 100x selawat & 100x istighfar}

8. Baca Surah An-Naba’ – Nabi SAW bersabda: “ Jika kamu tahu fadhilat dan besarnya pahala membaca surah An-Naba’,
maka kamu akan berhenti daripada tugas-tugas kamu, lalu mempelajari surah tersebut dan mendekatkan diri kepada
Allah dengan membacanya. Sesungguhnya Allah akan mengampunkan dosa-dosa mereka yang mengamalkan
membacanya selain dosa syirik.”

9. Selepas solat Maghrib, solat sunat Auwabin-Allah janji akan memberi keampunan terhadap dosa-dosa melainkan dosa
syirik kepadaNya.

10. Bacalah surah Al-Waqiah-Allah janji sesiapa yang istiqamah mengamalkannya pada setiap malam, kebuluran &
kemiskinan tidak akan menemuinya.

11. Selepas Isya’ bacalah surah Al-Mulk-Allah janji akan memelihara daripada azab kubur. Nabi SAW tidak akan tidur
selagi tidak membaca surah Al-Mulk dan surah As-Sajdah.

12. Setiap malam bacalah Ayatul Kursi dan “Amanar-Rasul” hingga habis. Sangat-sangat penting untuk melindung diri
daripada pengaruh syaitan dan kejahatan

13. Sebelum tidur, solat sunat Taubat dan tidur beradab seperti mana Nabi SAW tunjuk ajar.

14. Setiap malam apabila hendak tidur, Muhasabah diri, pohonlah keampunanmu kpd Allah diatas dosa-dosa dan bagi
setiap amalan yang baik, nyatakan kesyukuranmu kepada Allah.

15. Sebelum tidur fikirkan dan renunglah(muqarabah) juga mengenai mati dan peristiwa-peristiwa selepas maut.
Muqaraba adalah perlu untuk membentuk sifat Taqwa.
16. Setiap hari bacalah al-Quran (Tilawatul Quran) walaupun hanya satu ‘ain’. Latihan tilawah sangat memberi kesan
kepada hati. Hati yang tidak ada al-Quran seumpama hati yang mati. Pembacaan Al-Quran janganlah ditinggalkan. Hak Al-
Quran adalh perlu dikatamkan dua kali setiap tahun.

17. Setiap pagi Jumaat bacalah surah Al-Kahfi, kalau tak mampu habiskan seluruh surah, bacalah seberapa banyak yang
boleh- Allah janji ‘cahaya’ di hari kiamat dan diampunkannya diantara dua Jumaat. Nabi SAW bersabda: ‘Sesiapa
membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, maka bersinarlah cahaya drpd bawah kakinya hingga ke langit.’

18. Hendaklah hati & lidah sentiasa sibuk dengan berzikir didalam apa jua kegiatan sama ada berjalan, duduk atau
bekerja. Berzikirlah ‘Lailahailallah’ sebagai amalan tetap dan berkekalan.

19. Puasa sunat senin & Kamis, juga puasa sunat pada hari-hari dalam Islam.

20. Cubalah sedaya-upaya berada dalam keadaan berwudhu’. Sabda Nabi SAW: ‘Wudhu’ adalah senjata orang-orang
mukmin.’ Faedah wudhu’ sangat besar.

WIRID GUNUNG REZEKI

Yang seret rejekinya, Silahkan amalkan,

Keutamaan Di baca setelah Dhuha, sholat hajat 2 rokat,

LALU BACA DOA DI BAWAH INI BAKDA SHOLAT;

TAWASUL;

NABI MUHAMMAD, KIYAI MOHAMMAD BATU MALANG, SAIFULLAH BIN ABDUL WAHAB BAWEAN
( PANGLIMA MERAH ), SAIFUDDIN SAIFULLAH BAWEAN / KI BANATA.

BISMILLAHIROHMANIRROHIM,

ISTIGAFAR 3X, BASMALA 1X, DUA KALIMAT SAHADAT 7 X.

1.) SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALA ILAHA ILLALAH HU ALLAHU AKBAR. WALAHAULA


WALAQUWWATA ILLA BILLA HIL ALIYIL ADZIM. 7X

2.) ALLAHUMMA SOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD.7X

3.) LATUDRIKUHUL ABSORU WAHUA YUDRIKUL ABSORO WAHUAL LATIFUL HOBIR. 7X.

IDA ARODA SAI'AN AN'YAKULU LAHU KUN FAYAKUN 3X + FAYAKUN 11X

4. HASBUNALLAH WANIKMAL WAKIL NIKMAL MAULA WANIKMAN NASIR 7X

5. ROBBIGFIRLI , WARZUQLI, INNAKA ANTAL ROZAQ ( UNTUK BAKDA SHOLAT BACA 100X,

UNTUK SHOLAT HAJAT BACA 1000X.

SETELAH SHOLAT HAJAT BACA 1000X. KEATAS / SEMAMPUNYA ( Ayat no 5 )

Dan untuk ayat no, 1,2,3,4 Di baca biasa sepeti Di atas.

SETELAH BAKDA SHOLAT BACA 100X ayat no 5, untuk ayat no 1,2,3,4 Di baca biasa seperti Di atas.( atau
lebih Dari ITU )

TIAP KALI MEMBACA AYAT NO 5 AKHRI DENGAN KALIMAT KUN FAYAKUN 3X.

KETIKA WAKTU KRITIS BACALAH DOA / WIRIDKAN DALAM HATI SEBANYAK MUNGKIN. LIHAT SAJA KE
AJAIBANNYA. BANYAK RIZEKI DATANG YG TIDAK TERDUGA DUGA.
TEKNIK DAN RAHASIA DOA MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

"Jangan salahkan Allah jika Dia menangguhkan penerimaan doamu dan jangan pula kau jemu untuk
berdoa. Sebab sesungguhnya jika kau tak memperoleh, kau pun tak rugi. Jika Dia tak segera menerima
doamu di kehidupan duniawi, maka Dia akan menyisakan bagimu pahala di kehidupan kelak

Rasulullah SAW bersabda, "Pada Hari Kebangkitan, hamba-hamba Allah akan mendapati dalam kitab
amalnya berbagai amal yang tak dikenalinya. Lalu, dikatakan kepadanya bahwa itu adalah balasan dari doa-
doanya di kehidupan dunianya yang belum dikabulkan disana."

Saat engkau berdoa, kau juga harus selalu berada dalam dua keadaan, yakni kesadaran untuk selalu
berdzikir kepada Allah, dan kesadaran untuk mentauhidkan-Nya, sepanjang waktu, setiap saat, siang atau
malam, sehat atau sakit, suka atau.duka. Atau, tahan saja doamu sambil menunjukkan keridhaan dan
kepasrahan menerima kehendak Allah. Seperti jasad mati di hadapan orang memandikannya, atau seperti
bayi di tangan perawat, atau seperti bola polo di depan pemain polo, yang menggulirkannya dengan tongkat
polonya. Dan, ketehuilah, takdir pun membolak-balikkan dirimu sekehendak-Nya."

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Adab As-Suluk wa at-Tawassul ila Manazil al-Muluk

Membuka Hijab Cakra Energy Manusia Yang Tersembunyi Di Tubuh Dengan Zikrullah,

terapi ayat ayat zikir rahasia alqur'an (energy murni illahiah )

NUR ISTIGFAR sebagai pembersih utama.

NUR SHAHADAT sebagai kunci.

NUR SOLAWAT sebagai pembankitan.

NUR AL FATIHAH ADALAH POWERNYA.

maka hidup lah nur ilahi/kundalini.

Pada zaman dahulu kebangkitan nur ilahi/kundalini merupakan sesuatu yang sangat sulit sekali dan sedikit
orang yang bisa menyempurnakan proses kundalininya. Sekarang yang merupakan zaman kebangkitan
spiritual, kebangkitan kundalini bisa diperoleh secara instan. Memang konsep mengenai kundalini dari tiap
orang bisa berbeda-beda. Dan setiap orang pasti memiliki argumen untuk konsepnya tersebut.

Pembangkitan yang aman dilakukan dengan cara sebagai berikut :

• Membuka jalur sushumna, sampai dari cakra mahkota sampai ke cakra dasar

• Membuka ke TUJUH CAKRA UTAMA, yaitu CAKRA MAHKOTA, CAKRA DASAR, CAKRA SEX, CAKRA
PUSAR,CAKRA JANTUNG, CAKRA TENGGOROKAN, CAKRA AJNA dan kedua CAKRA TELAPAK TANGAN.

• menghubungkan cakra-cakra tersebut dengan jalur sushumna secara sempurna,atau membersihkan


latifah ahkfa,menembus lapisan hati yang ter dalam yaitu fuad sehinga hidup mata hati / bashiroh, sampai
masuk (sir,)rahasia alam goibi.atau indra 7 Mata bhatin .

• membangkitkan kundalini, yaitu mengaktifkan api kundalini

Kebanyakan orang membangkitkan kundalini untuk membuka jalur sushumna dan cakra-cakra utama.
Memang hal ini bisa terjadi, tapi perlu dipahami hambatan yang ada di sushumna dan cakra-cakra pada
manusia biasanya sangat banyak. Bila kundalini dibiarkan membobol jalur sendiri, proses yang terjadi akan
sangat menyiksa. Tekanan yang tinggi dari energi kundalini akan berakibat buruk. Efek yang ditimbulkan
bisa berpengaruh pada tubuh fisik, serta mental emosional. Cara yang aman dalam membangkitkan
kundalini adalah dengan membuka dan membersihkan sushumna dan cakra-cakra utama, sampai bersih.
Baru kemudian membangkitkan kundalini. Dan setelah bangkit pun harus memiliki teknik yang efektif
untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul.

Proses Kundalini

Setelah bangkit, kundalini akan naik melalui sushumna sambil membersihkan jalur sushumna dan cakra-
cakra yang dilewatinya. Biasanya yang pertama 'dihantam' selain tubuh fisik adalah emosi. Bisa saja terjadi
emosi menjadi meledak-ledak, merasakan sepertinya semua orang begitu menjengkelkan. Hal ini dialami
bila CAKRA PUSAR dan CAKRA SEXS mulai dibersihkan. Selain itu bisa terjadi mendadak sering mengalami
masalah pencernaan, padahal merasa tidak memakan makanan yang pedas.

Sesaat kemudian mendadak merasa memiliki kemampuan batin, bisa merasakan perasaan orang lain, tahu
orang lain sedang melakukan kegiatan apa walaupun jauh dari kita. Atau mungkin bisa mengetahui wajah
orang hanya dengan mendengar namanya saja. Tapi sebaiknya jangan diperdulikan kemampuan ini, itu
adalah LINTASAN FIKIRAN biasanya lebih banyak berdampak negatif, seperti menjadi sombong dan sok
tahu. Saat inilah CAKRA JANTUNG mulai tersentuh, dibersihkan sampai tahap tertentu. Biasanya juga
dirasakan badan sering terasa sangat sejuk, padahal udara sedang panas-panasnya. Saat membersihkan
cakra tenggorokan ke atas, bisa sering terdengar suara mendengung di telinga, atau mendengar suara-suara
aneh. Proses di atas masih merupakan pembersihan yang dilakukan oleh energi kundalini, belum termasuk
proses yang terjadi saat inti kundalini mulai naik.

Secara umum kundalini bisa dibagi menjadi 3, yaitu :

• energi, yang keluar dari api naik ke atas

• api, berada disekitar inti

• inti, berada ditengah, berwarna biru

Saat inti kundalini mulai naik ke CAKRA SOLAR PLEXSUS, biasanya akan dirasakan emosi meledak-ledak
kembali. Cara yang teraman adalah dengan menaikkan inti kundalini ke cakra jantung. Segera setelah
dinaikkan biasanya akan dirasakan emosi kembali stabil. Bantuan bisa diminta kepada orang yang inti
kundalininya telah mencapai cakra jantung, bila bertemu dengan orang yang inti kundalininya telah
mencapai cakra mahkota akan lebih baik lagi. Inti kundalini yang dinaikkan ke cakra jantung akan stabil
berada di cakra jantung.

Beberapa lama kemudian biasanya akan terasa sering sakit di tenggorokan, ngilu seperti gejala radang
tenggorokan. Bila ke dokter pasti disebut terkena radang tenggorokan,itu sebagai proses penyesuain
saja.maka bila mana nur,ilahi/kundalini sudah aktip. .mudah nya datangnya rejki,kesehatan selalu
terjaga,hati tenang,jiwa tentram. mudah menghadapi segala urusan alasan nya kenapa karena nur,ilahi tadi
yaitu cahaya dari allah yang membimbing nya.maka di mudah kan segala urusan nya .

DI DALAM DIRI MANUSIA

DZATULLAH nyatanya di diri, buktinya adalah sekujur badan, yang memangku keadaan, segala hal yang
menyangkut keadaan pada wujud

SIFATULLAH nyatanya adalah rupa, rupa manusia tidak ada yang sama dengan manusia lainnya, hanya satu
di alam dunia, tawilnya adalah ALLAH HANYA SATU.

ASMATULLAH yang bukti di badan adalah ; KULIT, DAGING, TULANG, SUMSUM,

menjadi lafadz Asma Allah yaitu ; ALIF – LAM – LAM – HA.

AF’ALULLAH yaitu geraknya wujud, semuanya diringkas kepada yang empat rupa, nyatanya Dzatullahi,
yaitu perkataan, sebab perkataanlah yang menjadikan semuanya, yaitu keramaian Alam dhohir, adanya
kemauan manusia, sehingga menjadi bukti dengan adanya gedung, rumah, mobil dll karena adanya bibit
dari Dzat.
Dari Ibn Abbas r.a., dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. sabdanya :

“FIKIRKANLAH MENGENAI SEGALA APA YANG DI CIPTAKAN ALLAH, TETAPI JANGANLAH KAMU
MEMIKIRKAN TENTANG DZAT ALLAH..”

Abu Dzar r.a., dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. sabdanya :

“FIKIRKANLAH MENGENAI SEGALA MAKHLUK ALLAH, DAN JANGANLAH KAMU MEMIKIRKAN TENTANG
DZAT ALLAH, KARENA YANG DEMIKIAN MENYEBABKAN KAMU BINASA (DALAM KESESATAN)”
FIKIRKANLAH OLEHMU SIFAT ALLAH DAN JANGAN KAMU MEMIKIRKAN AKAN DZAT-NYA.ALLAH
MELIPUTI SEGALA SESUATU ”

(Al-Fushilat : 54) ”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia [yang berhak disembah],
yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian.
Tak ada Tuhan melainkan Dia [yang berhak disembah] Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali-
Imran:18)

“Wa kawa ‘Idul Imani, wajibul wajib”

Semua umat Allah wajib marifat, harus tahu kepada iman sejati, iman yang satu yaitu kepada DZAT MAHA
SUCI. SIFAT Laisa kamishlihi syaiun adalah JAUHAR AWWAL RASULULLAH, TANDA KENYATAAN ADANYA
DZAT. JAUHAR AWWAL RASULULLAH isinya adalah RUH ILMU RASULULLAH, yang Awwal Akhir di ciptakan
oleh Allah.

Ainal yakin dengan Ilmu, supaya bisa pulang, pulang kembali kepada Dzat, hakikatnya manusia berasal dari
Dzat, akan tetapi manusia tidak perlu tahu kepada Dzat, tetapi carilah utusan Dzat, yang disebut Jauhar
Awwal Rasulullah, inilah jalan pulang yang sempurna.

“Illa anna awalla’nafsah fardhu ‘ain”

Pertama hal ibadah adalah tahu kepada sejatinya hidup, sifat hidup harus di dapat, diri yang mana yang
harus di cari? Apakah jasmani yang terlihat? Yang harus dicari adalah badan Ruhani atau Jiwa. Sejatinya
syahadat adalah bibit segala rupa yaitu Jauhar Awwal [Ruh Ilmu Rasulullah] Samudra Ilmu dan Kehidupan.

“Ru’yatullahi Ta’ala fi dunya bi’ainil qolbi”

Melihat Hakikat Allah Ta’ala di Dunia oleh mata Baathin. Bila Qolbu manusia sudah dianugrahi Sifat Nur
Ilmu Rasulullah, Qolbunya bisa dipakai untuk tempat melihat kepada Allah Ta’ala melalui mata Baathin
karena sudah diberitahu oleh Sifat Nur Ilmu Rasulullah, sehingga bisa merasakan ni’mat dari Dunia sampai
di Akhirat, sudah tidak merasakan berpisah dengan Sifat Nur Ilmu Rasulullah, lantaran wujud itu. Siang dan
malam Qolbu ditempati oleh Sifat Nur Ilmu Rasulullah untuk melihat Allah Ta’ala, melalui jalan Syariat,
Tharekat, Hakikat dan Ma’rifat, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih dan Ilmu Tasawuf.

“RU’YATULLOHI TA’ALA BIL AKHIROTI BI’AINIL ARSI”

Melihat Allah di Akhirat, tentu sama mata, tidak salah lagi, sebab sudah bersatu seperti gula dan
manisnya.Wajib hukumnya mencari tahu diri, diri yang sejati, diri manusia, sebenar-benarnya diri.Cahaya
empat rupa adalah ;

NARUN (Merah)

HAWAUN (Kuning)

MA’UN (Putih)

TUROBUN (Hitam)

yaitu badan ruhani ([jiwa), inilah yang harus ketemu, jasmani harus hilang, tapi jangan hilang tanpa sebab,
hilangnya harus terganti oleh cahaya empat rupa (Sifat Nur Ilmu Rasulullah) hilangnya badan jasmani,
harus terganti oleh badan ruhani.
Jas artinya adalah baju, mani adalah badan ruhani, baju adalah bungkus, bungkusnya ruhani, manusia tidak
akan mendapatkan hasil, jika hanya mengetahui badan nyata saja, harus di buka dulu bajunya, supaya bisa
ketemu dengan isinya, badan jasmani adalah hijabnya kepada Yang Maha Suci, jika tidak hilang wujudnya
dulu, maka isinya tidak akan ketemu, diibaratkan kucing, maksud kucing hendak ngintip tikus keluar dari
liangnya, tapi kucingnya diam di depan liang tikus, akhirnya tikus malah mati karena tidak bisa keluar,
tentu saja tidak akan hasil, kucing diibaratkan jasad, tikus ibarat yang Latif, tidak akan ketemu jika rasa
jasad tidak hilang.

Jika kucing menginginkan agar tikusnya keluar dari liang, tentu saja kucing harus pergi menjauhi liang
tikus, barulah tikusnya keluar, sama seperti di diri manusia, jika ingin ma’rifat kepada Dzat Allah Ta’ala,
harus merasa pasti, merasakan bahwa manusia tidak memiliki jasad. Rasa jasmani harus hilang, terganti
oleh Rasa Rasulullah (SIFAT NUR ILMU) => Ladun Qolbin Salim => Ladunni => Hati yang selamat. Rasa
ni’mat yang sejati (Ni’mat Islam, Ni’mat Iman) karena saking ni’matnya melihat kepada Dzat Maha Agung,
tentu merasa hilang dunia dan jasmani (Iman Akhirat, Rasa Akhirat)

Ktahuilah Shalat sejatinya adalah ketika waktu Nafi Isbat bergulung, menerapkan Muhammad af’al. Ta’udz
dan Bismillah untuk berlindung kepada Yang Maha Agung, disinilah adanya kebersamaan, yang empat
bersatu, hilangnya dunia dan wujud, bertemu dengan wujud Agama, barulah dikatakan Islam jika sudah
ketemu kepada sejatinya Agama/Ruh Samawi (Fitrah Agama) yaitu hidup manusia, tentu wajib hukumnya,
untuk tahu kepada sejatinya Agama, agar ibadah menjadi sah, tahu bibit rukun Islam, rukunnya yang empat
di badan:

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Penciuman

4. Perkataan.

yang ke lima adalah Rasa Rasulullah (penguasa RASA) jadi hakikatnya shalat adalah wujud rupa diri.

“Ash-shalatul Mi’rajul Mu’minin“,

“Shalat itu adalah mi’rajnya orang-orang mukmin“.

barang siapa mengenal Tuhannya pastilah bodoh dirinya

IHKROM => MI’RAJ =>MUNAJAT => TUBADIL

Artinya adalah shalat sejati, syariatnya ada di Mekkah, ketika orang pergi Haji, hakikatnya ada di pulau
Lombok yg bertempat Dijerowaru dn skalian tmpt tgalku.

IHKROM=> Bersiap-siap, menyiapkan tekad sebelum pergi, ibarat burung niat ingin terbang, sayapnya sudah
dibentangkan tapi tidak dikepakkan.

MI’RAJ =>Jika sudah dengan terbang dan melayang, sudah meninggalkan Alam Dunia, lupa kepada Alam
Dhohir.

MUNAJAT =>Sudah mau sampai ke Alam Baathin.

TUBADIL=> Sudah sampai kepada yang yang dituju, yaitu =>Baitullah suci, =>Baitullah sejati, bukan di Utara,
bukan di Selatan, tidak di Timur dan di Barat (Billa haefin, Billa makanin)=> inilah yang di maksud hakikat
Ka’bah atau Kubah =>rongga dada manusia Itiqod (tidak terkena rusak) kiblat nyawa yang sempurna yaitu
Dzat Yang Maha Agung, sifatnya cahaya padang halus, terang benderang atau Jauhar Awwal Rasulullah,
samudra ilmu dan hidup, kiblat waktu wafat. Bertemunya ASHHADU = Allah dan WA ASHHADU = Diri
Manusia (Ghoib)

Sebab itu kiblat wafat wajib harus di ketemukan, jika tidak ketemu dikhawatirkan jadi gentayangan, nyawa
tidak sampai kepada asalnya dahulu, pantas adanya Neraka yaitu siksaan diri, sebab tidak menemukan
jalan pulang yang sempurna, mumpung di dunia harus bersungguh-sungguh mencari jalannya wafat, agar
nyawa bisa pulang, BAB IBADAH sudah ada patokan yaitu Al-Qur’an dan Hadist, sudah mencukupi, tinggal
bersungguh-sungguh menghafal dan prakteknya, kalau jalan mati, itu lain aturan, itu adalah penghujung,
ujungnya harus wafat, yang ibadah dan yang tidak, semua manusia akan mengalami kematian, syariatnya
sama, ada sekaratnya…

Sayyidina Ali r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib Al-Yamani, “Apakah Anda pernah
melihat Tuhan?”

Beliau menjawab, “Bagaimana saya menyembah yang tidak pernah saya lihat?”

“Bagaimana Anda melihat-Nya?” tanyanya kembali.

Sayyidina Ali r.a. menjawab, “Dia tak bisa dilihat oleh mata dengan pandangan manusia yang kasat, tetapi
bisa dilihat oleh hati dengan HAKIKAT KEIMANAN “.

Jika manusia yang ma’rifat, mutajilah sudah pasti, sebab menjirimkan Allah terlihat oleh mata kepala, yang
berarti ada dua diri, Allah adalah NAFI ISBAT, ada Isbat hilang Nafi, ada Nafi hilang Isbat, Isbat adanya pasti,
wujud jasmani, Nafi adanya Jiwa, untuk Nafi Isbat-nya harus tidak ada.

SIFAT NUR ILMU RASULULLAH adalah JAUHAR LATIF. Cahaya halus yang menghidupkan wujud manusia,
matahari dalam wujud jagad shagir, yang tidak terlihat oleh mata kepala, dan hanya bisa di lihat dengan
MATA BAATHIN.

AL–ILMU NURULLAH > Ilmu Sifat untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasulullah, Ilmu Sifat tidak
akan samar, wangi bunga rose tidak akan tertukar dengan wangi bunga melati. ‘Ain > Iliyin tempat tertinggi
yang bisa di capai oleh orang berilmu. Ilmu Ladunni/Ilmu Sifat, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui
proses kegiatan pengamalan, mulai dari mandi, shalat, wirid, baca Qur’an dll. Melalui jalan Syariat,
Tharekat, Hakikat dan Mari’fat. Tuhan hanya bisa dikenal jika Dia sendiri berkehendak untuk dikenali. Sifat
Nur Ilmu adalah kendaraan bagi baathin untuk sampai ke sisi-Nya, melalui Sifat Rasa Rasulullah. Tidak ada
manusia yang bisa langsung ma’rifat kepada Allah Ta’ala, kecuali Nabi Muhammad Shalallahu alaihi
wassalam melihat langsung dan berdialog dengan Allah Ta’ala ingat ini benar jgan sok bicara makin goblok
nt jadinya sok pinter jadinya..

Sifat Nur Ilmu ini akan menerangi qolbu, baathin, hati dan ruh, Sirr nya berperan menyingkap tabir hakikat
dan mengenal akan Allah Ta’ala. Hakikat akan diketahui apabila seseorang giat mendalami pengetahuan
tentang hakikat melalui proses pengamalan, khalwat atau tirakat, muqarobah, mandi, sholat, wirid melalui
bimbingan

Guru Mursyid= > Allah, Ilmu Ma’sum= > Ilmu Syafa’at yang bisa memisahkan unsur Sifat Malaikat (NURR)
dan unsur Sifat Jinn (API) di dalam darah (Sifat darah ), seorang guru wajib menguasai 12 pan Ilmu, jika
ilmunya tidak ma’sum, maka dikhawatirkan bangsa mahluk halus akan ikut-ikutan nyusup/masuk ke dalam
pengamalan, sehingga seseorang itu tidak merasa bahwa di dalam dirinya sudah di tempati oleh Jinn,
merasa berilmu padahal Jinn yang mengendalikan.

Sifat Nur Ilmu adalah cahaya yang menerangi hati dan mengeluarkannya dari kegelapan serta
membawanya untuk menyaksikan sesuatu dalam keadaannya yang asli. Apabila cahaya atau latifah di diri
sudah membuka tirai dan cahaya terang telah bersinar, maka mata baathin dapat memandang kebenaran
dan keaslian yang selama ini disembunyikan oleh alam nyata. Semakin terang cahaya Illahi yang diterima
oleh hati akan menambah jelas kebenaran yang dapat dilihatnya. Pengetahuan yang diperoleh melalui
pandangan mata baathin yang bersumber dari Cahaya Awwal/Jauhar Awwal Rasulullah/Ruh Ilmu
Rasulullah inilah yang dinamakan Ilmu Ladunni/Ilmu Sifat/Ilmu Syafa’at/Ilmu Shalat.

HAKEKAT DIRI [ ALLAH ]

Man Arafa Nafsahu Bilfana Fakad Arafa Rabbahu Bilangan Baqa. Artinya : Barang siapa yang Mengenal
Dirinya yang Fana; maka ia akan Mengenal ALLAH yang kekal :

Al Innsanu sirrihii wa’anaa simuhu. Artinya : Manusia itu adalah RahsiaKu. Dan AKU ini adalah Rahsia-
Nya Manusia.
Wahuwaa ma’akum aynaa ma’akuntum wallahu bima ta’m aluuna basir . Artinya : ALLAH itu beserta
kamu. Dimana saja kamu berada dan ALLAH tetap melihat apa yang kamu kerjakan.

Mengenal adanya Asma Allah sebelum adanya Alam Kun :

Tatkala bumi dan langit belum ada Aras dan Kursi belum ada Surga dan Neraka belum ada TUHAN pun
belum dinamai : ALLAH . pada waktu itu disebut Dirinya ( O ) menilik Dirinya lalu disebut KUN, lalu ia
menyebut dirinya ZAT NUR, kemudian disebutnya Payakun. Dan setelah itu lalu dinamai Dirinya ALLAH
TAALA Kemudian Sifat Allah dinamai NUR MUHAMMAD

NUR MUHAMAD lalu berkata Aku tilik DiriKU. Siapakah TUHAN dan SIAPA; HAMBA

ALLAH TA ALA berkata AKULAH TUHAN.

NUR MUHAMMAD berkata tidak AKULAH TUHAN.

ALLAH SWT berkata Jika Engkau adalah TUHAN bersembunyilah dan AKU akan mencarimu.

Lalu NUR MUHAMMAD berdiri dan bersembunyi Namun ALLAH SWT boleh mendapatkan Dirinya NUR
MUHAMMAD lalu NUR MUHAMMAD berkata Jika Engkau adalah TUHAN bersembunyilah dan Aku pula
akan mencarimu. Dan ALLAH TAALA pun bersembunyi. Dia bersembunyi didalam tubuh NUR MUHAMMAD
Sehingga NUR MUHAMMAD tak mampu mendapatkanya

Demikianlah NUR MUHAMMAD mengakui ALLAH TAALA sebagai TUHANNYA. Sebagaimana dalam Al-
Qur’an ALLAH swt berfirman Alastubi Rabbikum artinya Siapakah TUHANMU NUR MUHAMMAD menjawab
Qalu Balaq Artinya Ya Engkaulah TUHANKU kemudian ALLAH SWT bersaksi Syahidallahu Anhu lailaha
illaa Anaa, Artinya Saksi bagi Diriku tiada TUHAN selain AKU.

NUR MUHAMMAD bersaksi Syahidallahu Anhu lailaha illallah, Artinya Saksi bagi Diriku tiada TUHAN
selaian ALLAH.

Maka Sujudlah NUR MUHAMMAD selama lima ribu tahun. Setelah bangkit lalu ia Zahir disebut ADAM yang
berdiri Mutlak seperti Alif dan kemudian dinamai INSAN jadi menurut Syariat ADAM adalah Manusia yang
pertama. Hakikat adalah Asma Allah Makrifat adalah Allah Taala jadi untuk Mengenal Allah maka ke Nallah
ADAM Sebab dalamnya itulah NUR MUHAMMAD

MANUSIA ITU ROH

Bermula manusia itu adalah ROH namanya.

Setelah masuk kedalam tubuh NYAWALAH namanya.

Tatkala berkehendak adalah HATI namanya.

Tatkala berkeinginan adalah NAFSU namanya.

Tatkala percaya akan sesuatu IMAN namanya.

Tatkala berbuat sesuatu adalah AKAL namanya.

KEMUNCULAN NUR

Ketahuilah pula kemunculannya NUR:


Nur muncul pada bayang-bayang, Bayang-bayang muncul pada Akal, Akal muncul pada Ingat, Hati muncul
pada Nyawa, Nyawa muncul pada Rahsia, Rahasia muncul pada Nur, Nur muncul pada Allah, Dari situlah
kita datang dan disitu pula kita kembali.

Maka kenalilah AKU sungguh-sungguh Muhammad bahwa, “Kita tidak berpisah” AKU jadikan segala sesuatu
keranamu, sedang engkau Untuk AKU Muncullah engkau pada kenyataan, AKU nyatakan engkau dan AKU
lindungi engkau.

Ada pun kenyataan serta pengertian Alif itu bersumber dari titik atau Zarra atau Nyawa-berlindung. Yang
dinamakan Nyawa berlindung yakni Rahsia atau Cahaya Zat dan Sifat itulah yang memperkenalkan Allah.

Ada pun iman itu tempatnya Rahsia, Artinya Rahsia adalah Cahaya Hati-Nurani, ketika baris atas, bawah
dan titik itu terbagi, maka jadilah empat huruf, pertama ALIF, kedua LAM dimuka, ketiga LAM dibelakang,
dan keempat HA, inilah lafasnya (ALLAH SWT).

Nyawa muhammad dinamai Makrifat, Nyawa kita dinamakan Hakikat, Angan angan kita dinamakan
Tharikat, Tubuh kita dinamakan Syariat ialah pengetahuan tentang pengenalan diri didalam Tubuh
kita.,Apabila Nyawa itu melihat pada Allah SWT: Rahsia namanya.

Apabila Nyawa melihat pada Alam: Iman namanya. Apabila Nyawa melihat pada Akhirat: Nyawa namanya.
Apabila Nyawa melihat ke dunia: Badan jasmani namanya. Apabila Nyawa melihat kepada badan
jasmaninya: hati kecil namanya.

Artinya : Ada pun ilmu pada Allah, kebodohan terhadap sesuatu, Ada pun makrifat kepada Allah,
menyangkali diri,

Ada pun bertauhid kepada Allah, keheran-heranan. Nabi Muhammad SAW berkata kepada Ali: ketahuilah
bahwa keluar masuknya nafas itulah yang dikatakan sembahyang bathin selamanya tidak membezakan
antara siang dan malam dan diwaktu tidur dan diwaktu jaga.

Apabila nafas keluar dikatakannya "LAA" Apabila nafas masuk dikatakannya "HU" Itulah nama Allah serta
nama Muhammad yang tidak berpisah atau dinamakan. DUA KALIMAH SHAHADAT.

7 LATHIFAH SIMPUL BATIN

7 titik batin yang kita sebut dengan lathifah, yaitu:

1. LATIFATUL QOLBY

Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari
dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan
Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.

2. LATIFATUL ROH

Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu
sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.

3. LATIFATUS SIRRI

Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, ,
letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan
sifat kasih sayang dan ramah tamah.

4. LATIFATUL KHAFI

Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas susu
sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar.
5. LATIFATUL AKHFA

Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-
tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di ganti dengan sifat-sifat ikhlas,
khusyu’,tadarru dan tafakur.

6. LATIFATUN NAFSUN NATIQO

Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat
diantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat
tenteramdan pikiran tenang.

7. LATIFAH KULLU JASAD

Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai
semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat
dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal

MENGENAL LATHIFAH - LATHIFAH BATIN dalam THARIQAT SUFI

Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah (kenabian), dan mencakup
secara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan
jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitas aktivitas, yang meliputi:

PERTAMA, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan
buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.

KEDUA, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan
duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam
tempatnya kecintaan kepada Allah semata.

KETIGA, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian
dari dzikir atau ingat kepada Allah.

KEEMPAT, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora
cintanya.

QASRUN = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh
manusia.

SADRUN = (Latifah al-nafs) sebagai unsur jiwa

QALBUN = (Latifah al-qalb) sebagai unsur rohaniah

FUADUN = (Latifah al-ruh) Unsur rohaniah

SYAGAFUN = (Latifah al-sirr) unsur rohaniah

LUBBUN = (Latifah al-khafi) unsur rohaniah

SIRRUN = (Latifah al-akhfa) unsur rohaniah

Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi:

"AKU jadikan pada tubuh anak ADAM (manusia) itu QASRUN (istana), di situ ada SADRUN (dada), di dalam
dada itu ada QALBU (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi FU'AD (jujur ingatannya), di
dalamnya pula ada SYAGAF (kerinduan), didalamnya lagi ada LUBBUN (merasa terialu rindu), dan di dalam
LUBBUN ada SIRRUN (mesra), sedangkan di dalam SIRRUN ada "AKU".
AHMAD AL-SHIRHINDI dalam KHARISUDIN memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi
dalam diri manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di atas.

Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari ALAM AMRI i (perintah) ALLAH : "KUN FAYAKUN",
yang artinya, "jadimaka jadilah" (QS : 36: 82) merupakan AL-RUH yang bersifat immaterial. Semua yang
berasal dari ALAM AL-KHALQI (alam ciptaan) bersifat material. Karena qudrat dan iradat ALLAH ketika
ALLAH telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya ALLAH menitipkan kelima lathifah
tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat,

Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam
badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat.

Umpamanya lathifah AL-NAFSI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-AMARAH. LATHIFAH AL-QALBI sebagai
tempatnya NAFSU AL-LAWAMAH . LATHIFAH AL-RUHI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-MULHIMMAH , dan
seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani
manusia adalah sepenuhnya karena kuasa ALLAH .

Lathifah sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat BARZAKHIYAH
(keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah).

Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh
Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad NABI ADAM A.S telah tercipta dengan sempurna,
maka ALLAH memerintahkan ruh NYA untuk memasuki jasad NABI ADAM a.s. Maka dengan enggan ia
menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang
gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda ALLAH : "Jika seandainya kamu maumasuk dengan senang, maka
kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa, maka
kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke
batas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota
tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji ALLAH . Dari proses
inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat (takbir, ruku dan sujud), dan tentang
struktur ruhaniah manusia (ruh, jiwa dan raga).

Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin
berdiri. Sebagaimana firman Allah : "Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan" (Q.S.21:37).

Pada proses penciptaan anak ADAM pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui
tahapan.Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot (sel
calon janin yang diploid ).Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS : 23 : 9), yaitu ruh al-hayat.
Pada tahapan selanjutnya ALLAH mnambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi
untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah adabersama dengan masuknya ruh al-
hayat.

Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik
manusia telah sempurna (bahkan mungkin setelah lahir). Allah meniupkan ruh al-insan (haqiqat
Muhammadiyah). Maka dengan ini, manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif
syari' (kewajiban syari'at) dari Allah dan menjadi khalifah Nya.

Itulah tiga jenis RUH dan NAFS yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang
dari fokus pembahasan LATHIFAH (kesadaran). LIMA LATHIFAH yang ada di dalam diri manusia itu adalah
tingkatan kelembutan kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah
urusan TUHAN (QS : 17 : 85), tetapi aktivitas dan karakteristiknya.

LATHIFAH AL-QALB, bukan QALB (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah (kelembutan), atau
kesadaran yang bersifat RUBBANIYAH (ketuhanan) dan RUHANIAH . Walaupun demikian, ia berada dalam
QALB (jantung) manusia sebagai media bereksistensi. Menurut AL GHAZALL , di dalam jantung itulah
memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang
bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda
Nabi "Sesungguhnya ALLAH tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu".
LATIFAH AL-QALB bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya
sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari (yang dinyatakan sebagai
letaknya LATHIFAH AL-QALB ) adalah ibarat "channelnya". Jika seseorang ingin berhubungan dengan
lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang
tak terhinggakan (di luar kemampuan indera fisik)-

Demikian juga dengan lathifah AL-RUH, dia bukan RUH atau hakikat RUH itu sendiri. Tetapi LATHIFAH AL-
RUH adalah suatu identitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya,
tetapi dapat dirasakan adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah
susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan. Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan.
Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang
jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan FANA AL-SIFAT (hanya sifat ALLAH sajayang
kekal), dan tampak pada pandangan batiniah.

LATHIFAH AL-SIRRI merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang
kebanyakan hanya menginformasikan tentang TIGA LATHIFAH manusia, yaitu QALB , RUH dan SIRR . Sufi
yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah AMIR IBN USMAN AL MAKKI (w.
904 M), yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu RAGA , QALBU , RUH dan
SIRR . Dalam temuan IMAM AL ROBBANI AL MUJADDID, lathifah ini belum merupakan latifiah yang
terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya
sehingga AL MUJADDID dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya,
seperti ABU YAZID AL BUSTAMI , AL-HALLAJ (309 H),dan IBNU ARABI (637 H). Setelah ia mengalami "ittihad"
dengan TUHAN , ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi
manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalah hamba,
sedangkan ALLAH adalah TUHAN.

Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas
susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah (hepar). Selain lathifah ini merupakan
manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas.
Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapatmerasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam
pandangan batinnya.

Lathifah al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri.
Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi : "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki
adalah yang mencukupi".Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya
merupakan kenyataan yang tidak dapat di pun kirim. Cahayanya berwarna hitam, letaknya berada di atas
susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai
realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir
(takabbur, sombong), khianat dan serakah.

Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah LATHIFAH AL-AKHFA . Tempatnya berada di tengah-
tengah dada dan berhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya
berwarna hijau yang tak terhinggakan. Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan 'isyq
(kerinduan) yang mendalam kepada NABI MUHAMMAD SAW. sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang
mengunjungi.

Relevan dengan pendapat AL-QUSYAIRI yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam
Upaya kontemplasi, yaitu:

PERTAMA qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ALLAH .

KEDUA, ruh berfungsi untuk mencintai ALLAH , dan

KETIGA, sirr berfungsi untuk melihat ALLAH .

Dengan demikian proses ma'rifat kepada ALLAH menurut AL QUSYAIRI dapat digambarkan sebagai berikut
dibawah ini.
Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi RAHMATAN LIL 'ALAMIN ; Tradisi
kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan ke alam
semestaan untuk merefleksikan ASMA ALLAH.

(TUAK ILAHI)

*KESEMPURNAAN DIRI*

Fahamilah diri sendiri... Masuk kedalam diri... Renungi... Hayati... Kenali... Baik sifat maupun tingkah laku...

INTROSPEKSI... Jika sudah berusahalah untuk perbaiki... Insya Allah... Problem yang ada... Akan terbuka... Dan
menemukan solusinya... Semoga saudaraku... Diberi kesehatan... Serta keberlimpahan...

Ketahui RAHASIA ini : “Barang siapa tidak mengetahui tentang ilmu pernafasan maka dia tidak akan mengetahui,
Syahadat, Istinja, Junub dan janabat”

Walaupun dia ahli Fikih.. ahli Tauhid.. ahli Tasawuf.. kalau masih belum mengenal ilmu hakekat diri yang asli yaitu
“turun naik nafas” , dan masih berpegangan kepada nama dan bacaan maka masih belum sempurna ilmunya yang Haq

“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHAU KAFIRUN” Barang siapa menyembah Nama tiada mengetahui yang punya nama
orang itu kafir

“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHUA BATILUN”

Barang siapa menyembah nama tiada mengetahui nama hukumnya batil yaitu sia-sia belaka

Jadi bukan nama, bukan bacaan namun yang lebih wajib adalah hakekat asal kejadian diri kita yang sebenar-benarnya

Ketahuilah RAHASIA ini : "Ujud Allah yaitu nafas yang LAISA, tidak ada umpamanya, Karena Allah itu hanya nama
kebesaran diri nabi kita MUHAMMAD S.A.W"

Kita harus sungguh-sungguh mengenal diri dzahir dan batin, Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya.. Barang
siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya… Barang siapa tidak mengenal Allah dari dunia dan akhirat.. Barang siapa tidak
mengenal Allah dari hidupnya.. Niscaya tidak mengenal juga di negeri akhirat

Apabila kita mampu Mengenal Diri kita yang sebenar-benarnya, maka kita tidak terdindingi dengan Nabi kita
MUHAMMAD S.A.W. karena tiada lain diri kita bertubuh NUR MUHAMMAD dzahir dan bathin

Barang siapa kenal dengan dirinya tentu kenal dengan Rasullullah S.A.W. PASTI, akan melihat kebesaran Jalal dan
Jamalnya Rasullullah S.A.W

Itulah nama kebesaran ALLAH yang disebut SUBHANAHUWATA’ALA, Yang tidak lain adalah diri “HU.. “ diri nabi kita
Muhammad S.A.W, Itulah yang sebenarnya LAISA bernama HUAJIBUL UJUD

"yang dikatakan laisa kamislihi itu sudah jelas, pandang yang banyak pada yg Esa.. pandang yang Esa pada yang banyak..
bukan dengan pandanganmu.. namun pandangan-Nya..bukan dengan rasamu namun dengan rasa-Nya"

Kosong itulah yang disebut LAISA yang bernama Wajibul ujud, Tajjali sendiri menjadi Nur Muhammad bernama titik
zarrah, Dari titik menjadi Alif yaitu terjadinya alam semesta

Kosong nafas turun menahan itulah kesempurnaan syahadat, adanya denyut kita, Titik adalah rahasia Nabi kita ‘Nur
Salasia’ yang ter-rahasia yaitu : Dua nama satu wujud, yaitu rahasia titik dan kosong itulah adanya, Alif waktu keluar
nafas kita, kodrat dan iradatnya, bernama Allah Ta’ala, semata-mata asma dan af’al

Kembali dari asalku (dzahir dan batin), Asal Alif dari pada bapak (Hak Allah), Jadi tubuh kita HAKULLAH (sudah diterima
oleh ibu), Kenyataannya, nama dan yang punya nama memuji nama, Jadi yang berkata dan yang bersuara ‘Nur Salasia’
Itulah nama Allah yang ter-rahasia, Itulah yang menggenapkan 99 nama Allah menjadi 100
ALLAH adalah Kalamullah dan Qadim.. MUHAMMAD adalah kamulah dan qadim.. Dua nama tidak terpisah.. satu
kesatuan

Kalau dua nama dikatakan terpisah, Maka.. Binasalah akidahnya.. Binasalah imannya.. Binasalah islamnya.. dan binasalah
ihsanya…

akan termasuk orang yang jahil… juga Yang mengatakan Nur Muhammad Muhadast Binasalah amalnya, Binasalah segala
perbuatannya.. Beribadah seperti musyrik saja..

Maka.. Sangat perlu dipahami lagi, Hakekatnya dua nama itu dua wujud atau satu wujud…?

Bahwa, HU… Didalam ilmu Makrifat dinamakan ISMUL JALALLAH, yaitu nama tentang keadaan Maha Tunggi yang awal-
awal telah ada dengan sendirinya, yaitu yang LAISA adanya.

Bahwa, HU.. Didalam Ilmu Hakekat bermakna tentang keadaan yang Maha Esa yang awal-awal telah ada.

Bahwa, HUWA.. Adalah diri Muhammad (AHMAD) yang awal-awal telah ada yakni Al Insanul Kamil yang Maha Suci.

Keadaan Allah yang sebenarnya ini sungguh-sungguh sangat dirahasiakan, Bahwa Allah hanya nama Kebesaran Puji bagi
Al Insanul Kamil … “AINUL MUHAMMAD” Berpeganglah pada pendirianmu… tetap… jangan berubah lagi.. sampai akhir
hayat.

RAHASIA HIDUP

NAFAS adalah RAHASIA dari HIDUP dan KEHIDUPAN dengan NAFAS yang benar tidak ada sesuatu apapun di ALAM
SEMESTA ini yang tidak bisa di transformasikan.

semenjak NYAWA di masukkan ke dalam JASAD MANUSIA kedalam RAHIM Ibunya hingga lahir Kedunia, tidak sedetikpun
NAFASNYA berhenti BERZIKIR kepada DIRI si Empunya DIRI (Tuhan alam semesta)

Apakah yang disebut NYAWA ?

NYAWA adalah NAFAS RAHASIA, NYAWA itu dijadikan dari JAUHAR BASITA, jika hilang NYAWA diantara JASMANI dan
ROHANI maka seseorang itu akan mengalami apa yang di sebut MATI, dan bahwa sesungguhnya NYAWA itu terdiri dari
EMPAT unsur kehidupan,

"NAFAS, AMFAS, TANAFAS, NUFUS"

Dan sesungguhnya HIDUP NAFAS itu karena AMFAS, HIDUP AMFAS itu karena TANAFAS, Dan HIDUP TANAFAS itu karena
NUFUS, Dan HIDUP NUFUS itu dengan RAHASIA, Dan RAHASIA itu adalah DIRI RAHASIA ALLAH SWT Yaitu DIRI bathin
kita, Seperti firman Allah SWT di dalam hadis qudsi : "MANUSIA ADALAH RAHASIAKU, DAN DIRIKULAH RAHASIANZA".

NAFAS

NAFAS adalah NYAWA TUBUH kita, dan dia adalah sebenar-benar TUBUH kita yang tidak mengenal cacat cela juga tidak
mengenal binasa, NAFAS itu letaknya DIMULUT, yang menjadi tempat keluar masuknya NYAWA dari TUBUH MANUSIA

Adapun ZIKIR NAFAS ketika masuk ke BATANG TUBUH Manusia adalah "HU". Dan ketika keluar dari BATANG TUBUH
Manusia adalah "ALLAH" Dan ASAL NAFAS itu dari huruf ALIF

AMFAS

AMFAS adalah sejatinya HATI NURANI, yang menjadi nilai kepada ALLAH SWT Amfas itu letaknya di HIDUNG, yang
menjadi tempat keluar masuknya RAHASIA dari TUBUH Manusia,

Adapun ZIKIR AMFAS ketika masuk keBATANG TUBUH Manusia adalah "HU" Dan ketika keluar dari BATANG TUBUH
Manusia adalah "ALLAH" Dan ASAL AMFAS itu dari huruf ALIF - HAMZAH BARIS ATAS
TANAFAS

TANAFAS adalah sebenar-benar diri yang berdiam di dalam PUAD, Adapun ZIKIR TANAFAS tetap diam dengan HU-ALLAH
Dan ASAL TANAFAS itu dari huruf ALIF - HAMZAH BARIS BAWAH

NUFUS

NUFUS adalah sebenar-benar RAHASIA Yaitu AF'AL kepada DZAT ALLAH SWT, NUFUS tempatnya di dalam TUBUH
Manusia, dia tidak keluar, tidak kekanan, tidak kekiri, tidak ke atas, tidak ke bawah, tidak di depan, tidak ke belakang, dia
adalah ALIF pada TUBUH Insan yang meliputi sekalian TUBUH Manusia,

ZIKIR NUFUS tetap diam, dan terdiri dari huruf

ALIF - HAMZAH BARIS DEPAN

Nufus berada dikatup jantung dan bahwa sesungguhnya barang siapa yang tidak menemukan, memahami hakikat zikir
nafas maka sesungguhnya orang tersebut tidak dapat mencapai makam

SHOLAHUDDAIM

Adapun nafas anak-anak yang masih di dalam kandungan rahim ibunya tidak keluar masuk melalui hidung dan mulutnya
( belum ada nafas dan amfas ) melainkan bernafas dengan tanafas dan nufus, Jadi zikir rahasia nafas itu adalah :

( A – AA – II – UU )

INILAH SALAH SATU ILMU DARI 9 ILMU YANG WAJIB DIKETAHUI DAN DIAMALKAN JIKA DIRIMU INGIN MENGENAL
SEBENAR DIRIMU, SEBENAR NABIMU DAN SEBENAR TUHANMU, JIKA TIDAK MAKA DIRIMU ADALAH PENIPU

Jika ada seseorang bertanya: "Bagaimanakah aku harus mengeluarkan cinta dunia dari hatiku?"

Maka jawabannya adalah : "Hendaklah memperhatikan cintamu pada Allah"

Ambillah alat ukur berupa cermin, lalu pandanglah dirimu melalui cermin itu, Perhatikanlah, apakah engkau seorang
Mukim atau seorang munafik? Apakah engkau seorang yang bertauhid atau seorang musyrik?

Tolonglah Aku Ya Allah, Agar Aku Bisa Menundukkan Hawa Nafsuku dan Memabukkan Akal Ku Dengan Anggur Cinta-Mu,
Agar Aku Kehilangan Diriku guna Memperoleh Kesadaran-Mu, Agar Jiwa itu Fana dan Hidup Dalam Diri-Mu...

Ketahuilah Saudaraku.. YANG KELUAR itu bernama NAFAS

dan gerak dari hidung sampai kebawah leher itu yang dinamakan AMPAS, gerak dari bawah leher sampai ke hati itu yang
dinamakan TANAPAS, Yang dinamakan NUPUS itu didalam Hati.

kita ini dibekali pemahaman ilmu dan hati untuk merasakan Kebenaran dan Petunjuk Allah Ta'ala (MAHDI) dengan
panggilanNYA melalui JIWA-mu ( RUH )

Masihkah dirimu ada jika semua keadaanmu itu hak-NYA Allah Ta'ala…??

WUJU DU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBI Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK

ANA WUJU DA HU Ada kita dengan DIA

WA NAF SUHU Ada DIA dengan sendirinya.

WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan karena lafaznya dibaca, itu wujud maknanya ZAT. Ini adalah karena Wujud itu
ADA. Maka yang ADA itu ZAT.

Maka tidak diperoleh dengan lafadz yang lain dari Wujud tsb karena wujud-NYA itu menyatakan Zat-NYA..~> Sehingga
dikatakan AIN ZAT.

Wujud itu artinya ADA..... Lalu Apa yang dikatakan ada..?? Yang dikatakan ada itu ialah ZAT.
Wujud ini jika ditilik dari lafaznya SIFAT dan jika dilihat pada maknanya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu karena
bacaan itu Wujud, ada ZAT.. ~> Inilah maknanya.... WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT.

Apa sebabnya dikatakan Wujud itu berdiri dengan Zat ? Sebab lafaz WUJUD itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT.

DATANG dari ALLAH – 5 PERKARA.

1 Niat

2 Nyawa

3 Wujud

4 Nafas

5 Af’al ~>Yaitu didalam bentuk

– Merasa

– Mencium

– Menjamah

– Melihat

– Mendengar

DATANG dari BAPAK – 4 PERKARA

1 Tulang

2 Kuku

3 Rambut

4 Rupa

DATANG dari IBU – 4 PERKARA

1 Darah

2 Daging

3 Otak

4 Lendir

Terhimpun menjadi 13 ~> 5 + 4 + 4

Maka jadilah Rukun 13 perkara melakukan SHOLAT setiap hari untuk memulangkan semua HAK-NYA sebagai ISI
AMANAH yang dipertaruhkan kepada kita.

YANG MATI – YANG HILANG – YANG TINGGAL – YANG PULANG

MATI itu ada 6 perkara

– Wujud

– Anggota

– Hawa
– Nafsu

– Gerak & Diam.

HILANG ada 4 perkara

– Darah

– Daging

– Tulang & Kulit

TINGGAL itu ada 2 perkara

- Iman

- Taat

YANG PULANG hanya ada 1 saja yaitu NYAWA. Pulang keasalnya.....

TUBUH kita bernama Jasmani.

NYAWA kita bernama Rohani.

Maka yang bernama Rohani itulah Tubuh Muhammad... karena itulah kita memperoleh bangsa dari Tubuh Muhammad,
maka tiap-tiap sesuatu yang dibangsakan dengan Tubuh Muhammad itu diharamkan api neraka atasnya..

dan oleh sebab itulah maka tidak boleh meninggalkan sembahyang 5 waktu, niscaya akan putuslah bangsa itu...
melainkan sebangsa dengan binatang adanya.

Sabda Nabi SAW :

"Barang siapa disetiap keluar masuk nafasnya tidak ada zikir Allah, maka sia sialah ia".

Permulaan NAFAS itu atas 2 langkah

- naik

- turun,

maka tatlaka NAFAS itu naik sampai kepada 7 petala langit, maka ucapkanlah

WAN NURUL YAJRI ILAL ARDHI FAKHOLA HUWALLAH

Dan tatkala NAFAS itu turun sampai kepada 7 petala bumi maka NAFAS nabi itu puji dg ALLAH. Tatkala masuk NAFAS itu
puji namanya dg HU. Tatkala berhenti seketika antara keluar dan masuk NAFAS puji namanya dg AH-AH dan ia tidur atau
mati NAFAS puji dg HAKH dalam,

Maka ingatlah selalu untuk memelihara NAFAS itu..!

dengan adanya makna ini maka kita senantiasa ingatlah Allah, disaat berdiri, duduk dan disaat berkegiatan apapun
sehingga memberi bekas pada badan dan berimbaslah pada semua anggota badan.

Apabila tetap hatimu.... haqul yakin.. maka jadilah HIDUP semua anggota badanmu didalam 2 negeri yakni dunia dan
akhirat dan membahagiakan Allah, baginya pintu selamat sejahtera didalam dunia dan akhirat, dianugerahi Allah Taala
sampai kepada martabat nabi dan kaum muslimin dan mengharamkan tubuhnya dimakan api neraka dan badan pun
tidak dimakan tanah didalam kubur.

Tetapkan hati (HAQUL YAKIN) wahai saudaraku pada hal tsb.. dan jangan engkau menjadi orang yang lupa....

Mudah-mudahan kita semua mendapatkan ketenangan hingga sampai ajal datang menjelang... aamiin
NAFAS kita... keluar masuk sehari semalam itu, pada siang 12000 dan pada malam 12000. Inilah waktu sehari semalam 24
jam yaitu pada siang 12 jam malam 12 jam.

Demikian juga Kalimah LA ILLAHA ILALLAH dan huruf MUHAMMAD Rasullullah masing-masing mempunyai 12 huruf
berjumlah semua 24 huruf.

Maka barang siapa mengucapkan dengan sempurna yang 7 kalimah ini niscaya ditutup AllahTaala pintu neraka yang 7
juga.

Barangsiapa mengucapkan 24 huruf ini dengan sempurna.. niscaya dosanya selama 24 jam diampuni Allah Taala.. ~>
inilah persembahan kita kepada Tuhan kita yang tiada putus... yang dinamakan sembahyang Daim dan Puasa itu
menaklukkan nafsu batin dan zahir.

Sabda Nabi SAW :

"Ana min Nurrullah wal alami Nurri " Aku daripada Allah dan sekalian alam daripada aku

Sebab itulah dikatakan ( Ahmadun Nuril Arwah ) artinya MUHAMMAD itu ibu bapa sekalian arwah

Dan dikatakan (Adam Abu Basar ) artinya ADAM itu bapa sekalian tubuh.

Yang dikatakan sebenar-benarnya fardhu itu ialah NYAWA, karena NYAWA itu memerintah badan kita, jikalau NYAWA itu
digerakkan Allah, maka bergeraklah badan kita.

Alam Insan itu Af’al Allah dan Af’al Allah itu TUBUH kita.

Asma Allah itu HATI pada kita, Sifat Allah itu NYAWA pada kita, Zat Allah itu SIRR pada kita, yakni RAHASIA pada kita.

SIRR itu tempat Tajali Zat Allah pada kita,

ROH tempat Tajali sifat Allah pada kita

HATI tempat Tajali Asma’ Allah pada kita

TUBUH tempat Tajali Af’al Allah pada kita

Diri yang batin itulah NYAWA dari anasir yang batin yaitu WUJUD, dari ilmu nur suhud yang dinamakan insan hakikat.

Diri kita yang zahir itu umpama sebuah perahu yg diperintah oleh nakhodanya. Masing-masing perahu maka masing-
masing pula nakhodanya.

7 SIFAT itu ialah :

Hayat, Ilmu, Kudrat, Iradat, Samak, Basar, Kalam

maka 7 Sifat yang dikaruniakan Allah Taala kepada NYAWA kita supaya bisa berkuasa memerintah tubuh kita..~> karena
itulah, tubuh kita ibarat wayang kulit yg tidak mempunyai perintah melainkan atas perintah Dalang.

Dan NYAWA itu seumpama wayang, karena ada Dalang, jika tidak ada wayang maka tidak terlihatlah hikmat dari sang
Dalang..

Oleh sebab itu tidak terpisah antara Dalang dengan wayang dan wayang pun tidak terpisah dengan sang Dalang, jika
terpisah niscaya akan binasalah wayang tsb.

Demikianlah keadaan hamba dengan Tuhan, senantiasa tidak terpisahkan/tidak berceraian, dari Azali datang kepada
Abda.

Ini menyatakan tentang sembahyang dan mengetahui asal muasal sembahyang dan mengetahui segala Fardhu
sembahyang...!

Kita kembali kepada LATIHAN semula yaitu mencari DIRI SENDIRI yang berdiri dengan sendirinya.
Setelah kita dapat MENEMUI JALANNYA PERNAFASAN kita yang turun naik itu yang berasal dari dalam, maka DENGAN
MEMATIKAN SEGALA TENAGA kita yang ada, kita COBA MENURUTKAN TURUN NAIKNYA PERNAFASAN kita itu, dengan
pengertian kita MULAI MEMAKAI atau MENGGUNAKAN TENAGA DARI DALAM yaitu TENAGA YANG MENYEBABKAN
TURUN NAIKNYA PERNAFASAN kita.

Lancarnya latihan kita dan sampai kepada MENINGKATNYA PERGERAKAN yang dibawa oleh DAYA TENAGA YANG
BERASALKAN DARI JALANNYA PERNAFASAN kita itu sangat bergantung kepada kemampuan kita membawakannya.

Untuk dapat membawakan sampai mengerti, adalah kemampuan kita MENYERAHKAN SEGALA SESUATU apa yang ada
pada kita KEPADA-NYA yaitu pada YANG BERDIRI DENGAN SENDIRINYA itu.

DIA akan bebas bergerak, kalau apa yang ada pada kita telah dimilikinya dan dikuasainya. Dengan pengertian kalau
tadinya kita menganggap Dia itu kepunyaan kita, maka yg terjadi adalah sebaliknya, yaitu JADIKAN KITA MENJADI
KEPUNYAAN-NYA.

Setahu kita, DIA telah ada bersama kita dan Dia itu adalah kepunyaan kita, sbg KARUNIA atau ANUGERAH dari yang Maha
Esa lagi Maha Besar kepada kita.

DIA datang dariNYA dan akan kembali kepadaNYA pula. Dan kedatangannya kepada kita untuk Kesempurnaan Kejadian
kita. Tidaklah sempurna kita rasanya, kalau kita tidak mengetahui, mengenal dan MENEMUInya.

DIA langsung dari Yang Maha Esa dan keadaan kita dijadikan dari yang telah dijadikan. Tingkatnya juga lebih tinggi dari
kita karena DIA ASLI ( original ) dan kita dari yang dijadikan, meskipun yang menjadikan kita itu yaitu Tuhan Yang Maha
Esa juga.

Satu ASAL, tetapi berlainan KE-ADA-AN. DIA ada tetapi tiada, kita ada dan nyata,

DIA yang telah berada bersama kita, bahkan terkandung didalam batang tubuh kita, kenapa kita tidak dapat
menemuinya..? Tuhan telah memberikannya kepada kita untuk HIDUP bukan untuk MATI.

Jadi nyatalah sudah ada KELEBIHANNYA dari kita dan Rahasia Hidup dan kehidupan kita, padanyalah LETAKNYA. Dan
kalau kita ingin hidup bahagia, tentu DIA MESTI KITA CARI dan KITA TEMUI, seperti telah dikatakan diatas, PADANYALAH
TERLETAK RAHASIA HIDUP itu.

Untuk mengetahui dan MENEMUInya tentu lebih dahulu harus kita pecahkan persoalan antara kita dengan DIA dengan
jalan MEMISAHKAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN, yaitu antara BADAN dg DIRI atau antara DIA dan AKU.

Latihan yang kita bawakan dengan mematikan badan sebelum mati itu sebenarnya mendatangkan PERMULAAN
PERPISAHAN, karena dengan perbuatan kita tsb maka yg tinggal hanyalah YANG HIDUP.

Dengan latihan kita tsb ialah kita meninggalkan YANG HIDUP hanya karena kita ingin mengetahuinya dalam KE – ADA-AN
yang sebenarnya. Sebelum kita dapat menemui dan MENGUASAInya kita tidak dapat mengerti yang sebenarnya.

Hendaklah kita TERUS BERLATIH dan BERLATIH mencarinya SAMPAI ADA PANCARAN KELUAR DARI UJUNG JARI JARI
kita. Jika kita telah dapat MERASAKAN PANCARAN YANG KELUAR DIUJUNG JARI JARI kita.. itu berarti DINDING TELAH
TEMBUS dan RAHASIA TELAH TERBUKA.

Tugas kita adalah MEMPELAJARInya lagi dengan pengalaman pengalaman atau berbagai PERCOBAAN-PERCOBAAN. DIA
adalah HAK MILIK kita, karunia dari Allah Ta'ala dan tidaklah orang lain berhak atasnya.

Kenapa tidak kita pergunakan Hak milik kita Yang Amat Berharga itu ? Pendirian kita ( selama ini ) selain SALAH karena
'TIDAK' berpegang kepada DIRI barang yang hidup, melainkan kepada BADAN barang yang mati.

SIANG ada pada kita MALAM pun ada pada kita.

SIANG adalah TERANG dan Yang Terang adalah DIRI.

MALAM adalah GELAP dan Yang Gelap ialah BADAN.

Yang TERANG ada pada kita dan yang GELAP pun ada pada kita.
Kenapa berpegang kepada yang GELAP itu ?

Si Terang letaknya DI DALAM dan Sigelap letaknya DI LUAR.. ~> MASUKKAN itu MALAM kepada SIANG dan MASUKKAN
SIANG kepada MALAM.

Datangkanlah itu YANG HIDUP dari YANG MATI dan YANG MATI dari YANG HIDUP.

KELUARKANlah Yang Didalam dan KE DALAMKANlah Yang Diluar.

UNTUK itu REZEKI yang TIDAK TERDUGA-DUGA dan TERBILANG banyaknya yang akan kita DAPATKAN.

Semua orang takut mati karena SALAH MEMAHAMI HIDUP. Dia takut ditinggalkan HIDUP. Maka dari itu dia takut mati.

Mereka SALAH PEGANG, salah tangkap dan berpegang pada Yang Mati YANG DIANGGAPnya Yang Hidup.

Sebenarnya yg HIDUP lah, yg tidak diperdulikannya selama ini. Bagi kita yg berpegang pada Yang Hidup tentu tidak akan
takut mati, karena bagi kita Yang Hidup itu mestilah TIDAK ADA MATInya... DIA itu KEKAL dan ABADI mungkin
BERPINDAH-PINDAH tempat.

Pembawaan hidup mereka yang seperti itu menuju kepada kematian dan perjalanan hidup yang kita bawakan menuju
kepada hidup yang kekal dan abadi untuk kembali kepangkalan semula.

Mereka MENUJU KEMATIAN manakala kita MENUJU KEHIDUPAN YANG KEKAL dan ABADI.

Perjalanan kita BESERTANYA ialah kita telah mati sebelum dimatikan, telah pergi sebelum dipanggil dan AKU telah
kembali dari SANA. AKU telah MENEMUINYA setelah engkau menemui AKU dan BATAS Aku dengan DIA ialah seperti
batas antara Engkau dengan Aku yaitu JAUH TIDAK BERANTARA dan DEKAT TIDAK BERBATAS.

Engkau yang tadinya DINDING bagiku untuk menghubungi dan MENEMUInya setelah dapat menghubungiku dengan
CARA PEMECAHANMU, maka TERBUKAlah JALAN bagiku untuk menghubungi dan menemui NYA, karena pintu telah
terbuka bagiku... Engkau Aku bawa serta karena cinta kasih sayangku tertumpah padamu dan adalah ENGKAU ITU
BADANKU.

Kita tidak akan berpisah kecuali kalau dipisahkan oleh Yang Maha Kuasa. Maka dari itu KUASAILAH AKU supaya apa yang
ada padaku menjadi KEPUNYAANMU.

Bagaimana cara menguasainya ?

Cintailah, kasihilah dan sayangilah AKU.

Bagimanakah cara mencintai, mengasihi dan menyayanginya ?

AKU tidak meminta apa yang tidak ada padamu, cukuplah kalau engakau SERAHKAN APA YANG ADA PADAMU
KEPADAKU dan untuk itu akan AKU serahkan pula apa yang ada padaKu sehingga AKU menjadi kepunyaanmu dan
engkau menjadi kepunyaanku.

Kedalam Engkau yang berkuasa, keluar AKU dimuka. Tadinya sebelum engkau mengenal Aku maka AKU adalah
NYAWAMU. Setelah Engkau dapat mengenal AKU, maka Engkau yang tahu bahwa AKU ini sangat berguna padamu.

Engkau mengetahui bahwa seluruh kehidupanmu BERGANTUNG PADAKU. Setelah Engkau menemui AKU, maka Engkau
lebih kenal padaku.

AKUlah yang akan menjadi Engkau dan Engkaulah yang akan menjadi AKU.

AKU dan Engkau sebenarnya SATU dan memang kita satu.

ILMU Pengetahuanlah yang memisahkan kita...!

Dan AKUlah kita, AKU LUAR dan DALAM.

Selama ini Engkau berjalan sendiri dengan tidak memperdulikan AKU.


Sekarang setelah Engkau menemui AKU, apa lagi kita telah menjadi AKU maka kalau Engkau berjalan ikut sertakanlah
AKU dan kalau AKU berjalan akan mengikut sertakan Engkau pula..~> Satu arah, satu tujuan dan satu tindakan. Selama
ini kita berjalan pada jalan sendiri – sendiri.

Sekarang kita kenal mengenal satu sama lain. Selapik sepetidur, sebantal, sekalang hulu, sehina, semulia, kelurah sama
menurun, kebukit sama mendaki, sedikit senang sama-sama kita rasakan. Apa yang tidak ada padaKU, ada padamu dan
apa juga yang tidak ada padamu ada padaku.

Engkau selama ini sudah jauh berjalan sendiri dengan tidak mengikut sertakan AKU, walaupun Aku senantiasa berada
bersamamu. Dalam banyak hal AKU menderita karena AKU yang merasakannya. Sekarang AKU berjalan dan Engkau Aku
ikut sertakan.

Tugasmu hanya menurut dan mempelajari hasilnya untuk kita. Engkau yang tadinya tidak tahu setelah mempelajari
perjalananku akan banyak mendapatkan apa yang Engkau tidak ketahui selama ini.

AKU yang berbuat, Engkau yang melakukan dan hasilnya untuk KITA.

Bahagiamu terletak PADAKU dan bahagiaku padamu. AKU sangat merasa bahagia kalau yang AKU perbuat dan lakukan
besertamu menghasilkan yang memuaskan.

Lambat laun Engkau akan mengenal AKU yang sebenarnya. Dan perbuatanku bagimu namanya adalah ILMU.

Oleh karena Aku GHAIB sifatnya maka namanya ILMU GHAIB.. Rahasia kandungan telah terbuka dengan hasil dari
latihan latihan yang telah kita lakukan yaitu keluarnya pancaran yang terasa betul pada ujung KUKU kita, ujung jari
jemari kita.

Dan kita telah melahirkan kandungan kita sendiri. Yang melahirkan kita dan yang dilahirkan kita pula. Kita yang telah
terlahir itu ialah DIRI YANG BERDIRI DENGAN SENDIRINYA, bergerak dan berjalan dengan sendirinya, akan tetapi duduk
ditempatnya.

Keluarnya dari badan kita melalui saluran saluran tertentu yang dinamakan pancaran yang setelah sanggup menebus
alam sendiri akan sanggup pula menembus alam lain, jika kita telah dapat menguasai dan mengetahui RAHASIANYA yang
sebenarnya.

Ibu melahirkan kita sebagai seorang manusia lengkap dengan pembawaan dan kelahiran kita mengandung pembawaan
itu untuk hidup.

Untuk melanjutkan jalannya kehidupan kita supaya dapat menikmati Kebahagiaan Hidup, maka tugas kita adalah
melahirkan kandungan kita yaitu pembawaan dari Rahim ibu.

Kebahagiaan hidup yang kita alami di Rahim ibu semasa dalam kandungan ibu ialah dengan hidupnya bunda
mengandung atau dengan dua ( 2 ) keadaan hidup, yaitu pertama yang mengandung dan yang kedua yang dikandung.

Sebelum kita dapat melahirkan kandungan kita itu sampai akhir hayat kita, maka senantiasa akan panjanglah jalan
kehidupan yang kita rasakan, karena melakukan hidup sendiri.

Maka untuk kesempurnaan jalannya kehidupan kita lahirkanlah kandungan sendiri..~> Kelahirannya mendatangkan
HIDUP BARU bagi kita dan akan menyeimbangkan jalannya kehidupan kita.

Kita telah bertahun-tahun berjalan sendiri-sendiri mengarungi lautan hidup yang tidak bertepi.. Maka pergunakanlah
jalan hidup yang baru kita dapatkan itu.

Bila HIDUP itu tidak kita pergunakan, tidak perlu disesalkan kalau satu saat nanti kita ditinggalkannya.Dengan telah
melahirkan kandungan itu kita telah menjadi manusia baru dengan tenaga baru.

** MENGENAL RUKUN & HUKUM SOLAT **

Sholat itu ada Nyawanya,


ada Nafsunya,

ada Tulangnya,

ada Kepalanya,

ada Tangan dan Kakinya,

1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat.

Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu :

1.1. Tuba’dil

1.2. Munajat

1.3. Mi’raj

1.4. Ihram

2. NIAT itu Nafsu Sholat.

Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia.

3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat.

Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah
seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung dengan Tuhan.

4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat.

Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab maka hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang
Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib.

5. RUKU dan SUJUD itu Tulang.

Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah
SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci,

Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku,

Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik kepada keesaan Allah SWT.

Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh.

Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula
dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU.

Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud.


6. TAHYAT itu tangan Sholat.

Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk tajjali berhadapan
nyata dengan Tuhan.

Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya.

Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas Baitullah.

Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat pernyataan atas janji, sumpah
dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya,

sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu
tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.

Bahwa,

Tahyat itu asal Sholat,

6.1. Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi.

6.2. Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW.

6.3. Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif.

7. SALAM itu Kaki Sholat.

Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu
tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik Murakabah dengan Allah SWT,

Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari
alam Munajat kepada Allah SWT.

Demikian, sekedar fakir sampaikan “Mengenal RUKUN & HUKUM Solat”

** SOLAT DALAM ILMU HAKIKAT **

Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri
kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita
itu menanggung Rahasia Allah.

Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI
MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s
“ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL
AMRI atau pemerintah = pemimpin.

“LAM” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia
yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.

“HA” Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran
Allah dan siap menerima segala PerintahNya.

“MIM” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita
mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.

“DAL” Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini, maka kita pun
merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia )

RINGKASAN ALHAMDU

ALIF = Niat

LAM = Berdiri Betul

HA = Ruku’

MIM = Sujud

DAL = Duduk Antara Dua Sujud

URAIAN TENTANG NIAT

Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala

Usul Diri Rangka Nyata Allah

Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita


Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul

Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan

Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul
nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.

Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu
maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.

URAIAN TAKBIRATUL IHRAM

Allah = Sifat Napsiah = 1

Hu = Sifat Salbiah = 5

Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14

Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”.

CARA- CARA SHOLAT HAKIKI

HAKEKAT SHOLAT :

Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita..
Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :

Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.

Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi
Allah

Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)

Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita
melainkan diri Allah semata.

Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita
hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72

“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal
insanu”

Artinya :

“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan
menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”

Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :

“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”

“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan
tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah
ditentukan.”

Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila
manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.

.
Hadits Qudsi….

“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU”

“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam
berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :

a. Fiqli (perbuatan)

b. Qauli (bacaan)

c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).

Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?

Pengertiannya sebagai berikut :

Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .

1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat

2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.

3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.

4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.

Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?

Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah syahadat pada :

Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)

Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH

Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH

Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD

Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD

Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?

Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.

Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati :

Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya :

“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”

Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)

“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”

Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah

“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH”

Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah

“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ”

Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu

“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U”

Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup
Dan Kepada Allah Engkau Kembali.

“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”

Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)

Sedangkan :

Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang

Tahayat ialah merupakan hati sembahyang

Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.

HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT


Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt

Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :

1. Bulu

2. Kulit

3. Daging

4. Darah

5. Tulang

6. Lemak

7. Lendir

7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah.

HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT :

“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap
kalimah Allahu Akbar”

Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4
perkara yaitu :

1. Wujud

2. Ilmu

3. Nur

4. Syahadah
Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu
Akbar mengandungi makna atau martabat sifat.

Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.

DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.

Hakekat zakat dalam sholat ialah :

Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT.

“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”

Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :

a. Tidak Boleh Makan Dan Minum

b. Mata Berpuasa

c. Telinga Berpuasa

d. Kulit Berpuasa

e. Hati Berpuasa.
.

SHOLAT HAKIKI

Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-

1 Sholat Syariat

2 Sholat Tharikat

3 Sholat Hakikat

4 Sholat Makrifat

ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.

Firman Allah swt :

“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”

Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.

Hadist Nabi :

“Assholatu imanuddin” Sholat itu tiang agama.

SHOLAT

Ketika banyak sekali aliran yang mengatakan bahwa tidak mengerjakan sholat itu tidak apa apa, hal ini membuat saya
selakuorang awam, mencoba untuk memberi sedikit pendapat tentang makna solat .

Bumi dan langit ini terdiri dari 4 unsur : angin, api, air dan tanah yang diciptakan dari Nur Muhammad ( Cahaya Allah)
dan bagaimanapun juga ke 4 unsur itu tidak lah kekal dan akan musnah juga.

Ketika Nur Muhammad dan ciptaanNya Musnah, maka yang adahanyalah “ AKU”-

Proses Menggulung Nur Muhammad dan 4 unsur inilah yang disebut sebagai ilmu kesaksian / perjalanan rasa menuju
Tuhannya , tubuh manusia mengandung 4 unsur yaitu tanah, air, api dan udara dan juga unsur lainnya yang terdiri dari :

1) Alam Jisim / Jasmani.

2) Alam Jabarut / Alam keinginan dari yang buruk sampai yang luhur.

3) Alam Malakut berwujud pikiran atau kreasi manusia

4) Alam Malakut berwujud Akal budi atau kecerdasan manusia.


5) Alam Arwah terdiri dari Jiwa dan roh roh.

6) Alam Arwah terdiri dari Nur Muhammad.

7) Allah.

Ke 7 phase atau wasilah itu harus digulung dengan menggunakan nafas kita sebagai tali penghubung dari alam satu ke
alam yang lain(ali imron 103)

Seperti Rasullullah lakukan, proses penggulungan berada di dalam gerakan solat :

1) Berdiri / alif merupakan unsur angin, dan rasa berdiri harus lenyap atau digulung ketika sedang solat.

2) Ruku / ha merupakan unsur api, dan rasa ruku pun harus lenyap atau digulung.

3) Sujud / mim merupakan unsur tanah, dan rasa sujud pun harus lenyap atau digulung.

4) Duduk / atahiyat / dal merupakan unsur air, dan rasa duduk pun harus lenyap atau digulung.

Sholat yang benar adalah apabila Nur Muhammad yang merupakan gabungan dari alif ha mim dan dal (ahmad) yang
menjadi Sumber terciptanya 4 unsur bumi langit adalah benar benar harus fana’ atau tiada atau nafi sehingga di dalam
sholat kita akan menemuiNYA.

Lakukanlah solat secara berulang ulang sehingga kita tidak benar benar merasakan 4 unsur diatas, seperti yang
dilakukan oleh Rasullullah.

Perhatikan kalimat Tauhid “ Tiada Tuhan selain Allah” artinya tiada yang dipertuhankan seperti angin, api, tanah, air dan
oksigen dll, karena DIA tidak bergantung pada unsur apapun, karena Allah ESA dan tidak ada satu pun yang
menyerupaiNYA

Ketika Badan lenyap dan fana karena solat maka yang ada di dalam diri kita adalah “ AKU” (spt ayat katakan “KU tiupkan
sebagian RuhKU kedalam tubuh manusia).

Setelah AKU wujud maka AKU harus berfirman atau bersuara dalamwujud kalamKU yaitu LAA ILLAHA ILLALLAH atau
ALIF LAM LAM HA ATAU sebutan ALLAH.

Dan dengan Kalam ALLAH lah maka AKU ciptakan NUR MUHAMMAD dan dengan NUR MUHAMMAD lah AKU ciptakan
bumi dan langit serta isinya.

Sesungguhnya yang berkata Allah hanya TUHAN itu sendiri bukan atas dasar bayangan atau pikiran manusia saja,
kalimat Allah Allah bukanlah buatan dari jasad atau mulut manusia, tetapi hasil dari pada proses peleburan dalam laku
solat yang benar benar khusu sehingga muncullah AKU.

Dan AKU lah yang akan berkata sendiri sesuai keinginanNYA, dan perkataan itu lah yang disebut KALAM yang berwujud
energy cahaya(atau disebut sebagai Alif Lam Lam Ha / Allah yang berarti wujud atau diliputi sifat 20 atau juga dapat
dikatakan sebagai NUR NYA yaitu NUR MUHAMMAD)

Yang kemudian dengan NUR MUHAMMAD ini lah akan melahirkan cahaya cahaya kecil atau disebut roh roh yang
kemudian cahaya tersebut hadir di dalam akal budi manusia.

Energi Akal budi manusia tersebut kemudian diterima oleh pikiran manusia dan dengan pikiran manusia lah, dapat
terwujud keinginan baik dan luhur dari manusia itu sendiri, sehingga dengan tercapainya keinginan maka terpenuhinya
kebutuhan jasad manusia itu sendiri. Adapun bacaan wajib solat adalah :

1) Mengucapkan takbir pada awal solat.

2) Membaca Alfatehah.

3) Membaca Solawat Nabi.


4) Mengucapkan Salam.

Takbir adalah awal dari suatu perjalanan rasa, dan kemudian menahan nafas dan mata dipejamkan, karena DIA tidak
berada di dalam oksigen atau kebendaan, kemudian membaca alfatehah yang berarti pembuka atau membuka titik titik
dibadan manusia, setelah itu masih dalam keadaan berdiri dan tidak ada bacaan atau hening sampai nafas dihembuskan.

Setelah nafas dihembuskan kemudian ditahan dan langsung melakukan ruku, tidak membaca apa apa hening dalam
keadaan nafas ditahan, setelah nafas tidak kuat maka tarik nafas kembali kemudian ditahan.

Dan badan berdiri tegak, dalam keadaan hening setelah itu nafas dihembuskan dan ditahan kemudian sujud dalam
keadaan hening dan tahan nafas yang sudah dihembuskan, kemudian tarik nafas kembali dan tahan, kemudian duduk
dalam posisi hening dan menahan nafas dst.

Lakukan ritual solat menahan nafas spt rasullullah lakukan, dan lakukanlah berkali kali sampai kita merasakan
perjalanan rasa dalam keadaan tiada, dan inilah yang disebut mematikan diri ketika hidup.

Coba anda bayangkan proses mi’raj dalam bentuk solat yang sangat dasyat, yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad di dalam mencapai Tuhannya. Dan apakah metode ini membuat kita menjadi sangat malas untuk kita
lakukan ketika kita tahu bahwa solatlah yang membuat manusia menjadi lebur dan menemuiNYA, atau bahkan solat
menjadi tidak perlu sama sekali, ketika kita menganggap bahwa metode duduk bersila merupakan metode yang baik
didalam perjalanan menuju DIA.

Mari kita kembalikan semuanya kepada Dzat Yang Maha Agung yang berada di dalam diri kita sendiri, sesungguhnya
segala sesuatu yang dilakukan oleh Rasullullah mengandung makna yang sangat tinggi dan dalam, namun kadang kadang
manusia masih dangkal di dalam menerimanya karena dipenuhi oleh ego dan lainnya, termaksud saya yang masih awam
di dalam mengkaji makna solat.

Demikian pendapat saya mengenai solat, semoga menjadi masukan juga bagi orang orang awam yang sedang belajar ilmu
MA'RIFAT

SETIAP HURUF PUNYA RAHASIA

"BUANGLAH KE-AKU-AN SENDIRI, KEPADA KE-AKUAN ALLAH"

Pertanyaan : APAKAH SEGALA PUNCAKNYA ILMU MA'RIFAT ITU ?

Jawab : Puncak segala Ilmu Ma'rifat itu adalah :"KOSONG"

DIMANAKAH YANG DISEBUT RAHASIA PADA AL-QUR'AN ?

Jawab : Rahasia pada Al-Qur'an itu adalah : TIADA HURUF, TIADA SUARA, DAN TIADA KATA KATA ...

APAKAH YANG DINAMAKAN TUHAN YANG 'AZALI ITU ?

Jawab : Yang dinamakan Tuhan yang 'Azali itu ialah : TIADA MEMPUNYAI NAMA KECUALI HANYA DINAMAKAN
"HUWA"...

Setelah itu baru dinamakan "HU"... "HU" ITU ADALAH DIA ALLAH TA'ALA DAN NUR-NYA ITU BERNAMA MUHAMMAD...

APAKAH BEDA NUR ALLAH DENGAN NUR MUHAMMAD ?

Jawab: Nur Allah dengan Nurnya Muhammad itu TIADA LAIN.

Barangsiapa yang mengira berlainan, maka KAFIRLAH IA


BENARKAH NUR ITU ARTINYA CAHAYA ?

Jawab : ITU TIDAK BENAR. Itu hanyalah kata- kata kiasan saja NUR YANG SEBENARNYA BUKANLAH CAHAYA, BUKAN
BENDA DAN BUKAN DZAT DAN BUKAN SIFAT Tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui kecuali ORANG YANG
MEMPEROLEH PETUNJUK HIDAYAH DARI-NYA

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MAKKAH ITU ?

Jawab: Yang dimaksud Makkah itu adalah MUHAMMAD

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MADINAH ITU ?

Jawab : Yang dimaksud Madinah itu adalah DUA KALIMAT SYAHADAT

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KA'BAH ITU ?

Jawab : Yang dimaksud Ka'bah itu adalah ADAM.

KEMANAKAH MASUKNYA HURUF MIM-HA- MIM-DAL ITU ?

Jawab: Masuknya huruf pada MUHAMMAD itu ialah masuk kepada Huruf ALIF- LAM AWAL- LAM AKHIR DAN HA.

YANG MANA MENYATUNYA HURUF MUHAMMAD ITU ?

Jawab : Yang menyatu itu ialah ALIF DIDALAM MIM. LAM AWAL PADA HA. LAM AKHIR PADA MIM. HA PADA DAL.

APA ARTI : SIN- BA - QAF ?

Jawab : SIN itu adalah : Rahasia alam semesta, BA itu adalah : Kejadian alam semesta, KAF itu adalah : Meliputi alam
semesta

COBA JELASKAN SEDIKIT SAJA TENTANG SIN - BA - QAF ITU

Jawab : SIN - BA - QAF itu adalah SIN itu Rahasia ALLAH Ta'ala, BA itu Rahasia MUHAMMAD, QAF itu Rahasia ALAM
SEMESTA

APAKAH ARTI " BA - ALIF - MIM - LAM ? Yakni BAHRUL ABU MALUN LAQUT Apakah yang dimaksud dengan BAHRUL ABU
MALUN LAQUD ITU ?

Yang dimaksud itu adalah yang disebut " BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM " Itulah ASMA ALLAH yang sangat Rahasia
Apakah mungkin ada : BA - ALIF - MIM - LAM , Jika tidak ada : SIN - BA - QAF ?

Jawab : Tentunya " BA - ALIF - MIM - LAM pun tidak ada juga Yang jelasnya adalah Jika MUHAMMAD tidak ada,

Siapa yang mengatakan TUHAN ITU ADA ?

Jadi buktinya : TUHAN itu ADA, adanya "AKU"..., Dan adanya AKU, ADANYA TUHAN...

Jadi inti sari kalimat

" LAA ILAAHA ILLALLAAHU " Tidak ada TUHAN melainkan AKU...

Sekarang AKU-KU Lenyap dalam JIBU. " LAA HARFUN WALAA SHAUTIN "

Artinya : Tiada Huruf - Tiada Suara atau Tiada Kata- Kata...

"AKU" KINI TIDAK ADA DISANA, HANYA ENGKAU, TUNGGAL SEMATA- MATA...

KINI "AKU" TIDAK ADA LAGI MENGATAKAN AKU...

HANYA AKU MENGATAKAN :"ENGKAULAH TUHAN KU"...

Yang dimaksud Engkau-lah Tuhan-Ku adalah : Tuhan itu adalah : "AKU DIDALAM RAHASIA KU"...

HAKEKAT WHUDU

Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat :

Niat, Membasuh Muka, Membasuh Tangan, Membasuh Kepala, Membasuh Telinga, Membasuh Kaki, Tertib

Hakekat Niat dalam Wudhu : ialah “tiada wujud pada diriku hanya Allah semata”

Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah
Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami’un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki
Illallah).

Hakekat Membersihkan Muka dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran,yang
ada pada diri manusia.

Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku
orang besar.

Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah : Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia

Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah : Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu

Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah : Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu :
“Allah SWT” semata.

MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG
Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah syahadat pada :

1. Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)

2. Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH

3. Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA

4. Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD

5. Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD

MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG

Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang.

Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati
: Niat sbb : “aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”

Dalilnya :

1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)

2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH Artinya : Tidak Syah Sholat Tanpa Mengenal Allah

3. WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah

4. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu

5. IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU’U Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta.
Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. (H.R. Tarmizi)

6. AKI MIS SHALATA LI ZIKRI Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)

Sedangkan :

1. Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang

2. Tahayat ialah merupakan hati sembahyang

3. Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyan

HAKEKAT AL-FATEHAH DALAM SHALAT

Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT

Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :

1. Bulu

2. Kulit

3. Daging

4. Darah

5. Tulang

6. Lemak
7. Lendir

7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan tawaf 7 kali keliling ka’bah.

HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :

“Mengambil magna ucapan Nabi Adam AS. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS. Mengucap
kalimah Allahu Akbar.

Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4
perkara yaitu :

1. Wujud

2. Ilmu

3. Nur

4. Syahadat

Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat zat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu
Akbar mengandung magna atau martabat : sifat.

Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji.

DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT.

Hakekat zakat dalam shalat ialah :

Mengandung makna “ Pembersih hati “ dari pada syirik kepada Allah SWT.

“ iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”

Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :

1. Tidak Boleh Makan Dan Minum

2. Mata Berpuasa

3. Telinga Berpuasa

4. Kulit Berpuasa

5. Hati Berpuasa

" MENGAPA SHALAT HARUS TEPAT WAKTU? "

Berikut ini menurut para ahli kaitan sholat di awal waktu dengan warna alam.

1. WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yg bersesuaian dgn frekuensi tiroid (kelenjar gondok).
Dalam ilmu Fisiologi, Tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia.

Warna biru muda jg mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dgn rejeki &cara berkomunikasi. Mereka yg masih tertidur
nyenyak pada waktu Subuh dapat menghadapi masalah rejeki & komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat
menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh& jasad masih tertidur. Pd saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini
berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pd waktu ruku & sujud.

2. WAKTU ZUHUR

Alam berubah menguning &ini berpengaruh kpd perut &sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga
punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dgn keceriaan seseorang. Mereka yang
selalu ketinggalan/melewatkan sholat Zuhur berulang kali dapat menghadapi masalah dlm sistem pencernaan serta
berkurang keceriaannya.

3. WAKTU ASHAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat,
rahim, ovarium/indung telur& testis yg merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.

Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar dapat
menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ² reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam
trsebut.

4. WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah pd saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dgn frekuensi jin& iblis.

5. WAKTU ISYA

Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila& selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia
ketenteraman& kedamaian yg frekuensinya sesuai dgn sistem kontrol otak Waktunya mengistirahatkan tubuh.

HAKIKAT SHOLAT

“MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU”

Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah

SYAREAT SHOLAT

yaitu : berdiri, ruku, sujud, duduk, salam

TAREKAT SHOLAT

berdiri itu huruf >alif

ruku itu huruf> lam

sujud itu huruf>lam

duduk itu huruf>ha’

digabungkan menjadi kalimah lafad (ALLOH)

HAKETATNYA SHOLAT

yaitu pada waktu sholat jati akan bertajali kepada alloh


MA’RIFATNYA SHOLAT.

bertemu dengan nur muhammad yaitu narrun hawaunmaun turrobun

MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SHOLAT...???

Karena : niat itu merupakan kepala Shalat

Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam Shalat itu kita lapazkan didalam hati

Niat sbb : “aku hendak Shalat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”

ALIF ITU ARTINYA : NIAT SHOLAT

LAM ITU ARTINYA : BERDIRI

HA ITU ARTINYA : RUKU’

MIM ITU ARTINYA : SUJUD

DAL ITU ARTINYA : DUDUK

KIAS LAGI MENJADI 4 HAKEKAT :

Berdiri ( alif = jalalullah )

Rukuk ( lam awal = jamalullah )

Sujud ( lam akhir = kaharullah )

Duduk ( haa = kamalullah )

yang menjadi ANASIRR api, angin, air dan tanah dlm diri kita…

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar)

Perkataan ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam
AS.

Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : ALLAHU AKBAR (Allah Maha
Besar).

Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4
perkara yaitu :

1. Wujud

2. Ilmu

3. Nur

4. Syahadat
Perkataan ALLAH pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat : ZAT ALLAH ( Dzatullah ) Sedangkan perkataan
“Akbar” pada Allahu Akbar mengandung makna atau martabat : SIFAT ALLAH ( Sifatullah ). Jadi zat dan sifat itu tidak
boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji

HAKIKATNYA SHOLAT :

1. BERDIRI ( IHRAM)-Hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu adalah TERCENGANG, artinya : tiada akan tahu dirinya lagi, lupa
jika sedang menghadap Allah Ta’ala, siapa yang menyembah?, dan siapa yang disembah?.

-Hakikatnya BERDIRI ( IHRAM ) itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara.

Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua)
perkara

• KUAT.

• LEMAH.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-
KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah.

Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala
BERDIRI itu adalah pada segala AF’AL (perbuatan) hamba yang baharu.

Sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu

hakikatnya : Nyata kepada AF’AL Allah.

Hurufnya ALIF.

Alamnya NASUWAT.

Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.

2. RUKU’ (MUNAJAH)

-Hakikatnya RUKU’ (MUNAJAH) itu adalah BERKATA-KATA, artinya : karena didalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan
menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah. Separuh bacaan yang dibaca didalam shalat itu
adalah KALAMULLAH.

-Hakikat RUKU ( MUNAJAH ) itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula
angin timur.

Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua)
perkara :

• TUA.

• MUDA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba ituy tidak mempunyai TUA dan MUDA. Adapun yang
dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.

Sempurnanya SUJUD (MI’RAJ) itu

hakikatnya : Nyata kepada SIFAT Allah.

Hurufnya LAM Akhir.


Alamnya JABARUT.

Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.

3. SUJUD (MI’RAJ)

-Hakikatnya SUJUD (MI’RAJ) itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT, MELAINKAN ALLAH SEMATA.

-Hakikat SUJUD (MI'RAJ) itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai.

Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua)
perkara :

• HIDUP.

• MATI.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI. Adapun yang
dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.

Sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :

Nyata kepada ZAT Allah.

Hurufnya HA.

Alamnya LAHUT.

Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.

4. DUDUK (TABDIL)

-Hakikatnya DUDUK (TABDIL) itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.

-Hakikat DUDUK ( TABDIL ) itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.

Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2
(dua) perkara :

• ADA.

• TIADA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA.

Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu
wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya
hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.

- DUDUK (TABDIL) itu kepada MA’RIFAT Allah.

Hurufnya MIM Awal.

Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.

JADI ORANG SHALAT MEMBENTUK HURUF AHMAD/ MUHAMMAD.

Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib
melakukannya.

1. Sholat Syari’at : Dilakukan 5 kali sehari dengan 17 Roka’at


2. Sholat Tauhid : Dilakukan 24 jam ( 5waktu )di BAITULLAH

3. Sholat Dha’im : dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta
( ALLAHU AKBAR ).

1. SHOLAT SYARI’AT

Sholat ini sesungguhnya biasa dilakukan oleh mereka dari golongan Syari’at.

Mereka melakukan 5 kali sehari semalam. yaitu waktu SUBUH, DHUHUR, AS’HAR, MAGRIB, ISYA.

Yang tersirat dari perintah ALLAH disini ialah :

1. Sholat Subuh : 2 rokaat,

Sholat ini memperingati saat kita dilahirkan kealam fana ini. dapat dilakukan secara berjamaah.

Kita lahir terdiri dari 2 bagian :

- lahir

- batin.

Lagi pula kita lahir tidak sendirian. Disaksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi, Bapak,Ibu, itu sebabnya maka sholat subuh
ini biasa dilakukan secara berjamaah

2. Sholat Dhuhur : 4 rokaat.

Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin).

Dalam mencari nafkah, maka memerlukan ke 4 hawa nafsu :

- nafsu amarah,

- luamah,

- supiyah,

- mutmainah

Bisa dilakukan berjamaah,

Bila sholat Jum’at : dilakukan hanya 2 roka’at,karena yang 2 roka’at pertama sudah dipergunakan untuk khotbah. Dan
khotbah itu wajib diikuti, karena merupakan rejeki batin( Santapan rohani )

3. Sholat as’har : 4 Roka’at.

Tujuannya untuk berbuat amal. Dalam berbuat amal lahir dan amal batin, maka dipergunakan jasad, nyawa, ruh, dan
rohani

4. Sholat maghrib : 3 roka’at.

Tujuannya untuk mati. Tiga roka’at karena orang mati itu melepaskan : DzaT, Nur dan Sir

5. Sholat Isya : 4 roka’at.

Tujuannya untuk hijrah ( pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat ), maka jasad harus membawa roh jasmani/hewani, roh
nabati, dan roh rewani
- nyawa harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani

- Roh harus membawa Roh Kudus

- Rohani harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani

2. SHOLAT TAUHID

Sholat Tauhid ini dipergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke 5 sholat syari’at.

Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah : “ BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU,MAKA AKU AKAN
SELALU INGAT KEPADANYA “

Maka para penganut ilmu MA’RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat Syari’at. Padahal Sholat syari’at itu
jaga termasuk sholat Muhammad SAW. Dan ada maksud dan tujuannya. Dikarenakan kebanyakan mereka tidak mengerti
maksud dan tujuannya, maka sholat syari’at banyak ditinggalkan oleh orang Mari’fat.

Sholat Tauhid dilakukan dengan melakukan ( Dzikir Qolbu ).

Dengan Dzikir Qolbu ini, maka semua nafsu diimami oleh Rosul/Nur Muhammad dan juga semua Alif Mutakalimun Arif
melakukan sholat di Baitullah. Ini adalah sholat fardu yang dilakukan berjamaah di Baitullah. Dan ini pula yang
dimaksud dengan sholat paling ampuh yang tidak diketahui oleh orang lain.. !

Keterangan :

Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan ), lalu pindah ke Baitul Muqadis ( Puser ) terus ke Baitul
Ma’mur ( kening ), lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas ( Kemaluan ) dan akhirnya sholat di Baitullah

( Ulu Hati ) Oleh karena itu ada sholat ini, makanya baik bayi lahir maupun orang mati itu tidak pernah tepat jamnya.
Kalau tidak lebih sekian detik atau menit, ya kurang sekian detik atau menit. Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak
berpindah-pindah ialah ke 4 nafsu yang diimami oleh Rosul/Nur Muhammad.

3. SHOLAT DHA’IM

Sewaktu di Gua Rahim, semua umat manusia pernah melakukan sholat. Dan sholatnya adalah Dha’im Mul Haq.

Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup di alam Fana ini. Karena ketika lahir kita ini kehilangan
HAQ, maka lalu LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL’ADHIM ( Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang
punya kuasa ), tidak bias lagi KUNFAYAKUN.

Maka selama hidup ini kita berikhtiar untuk mendapatkan lagi HAQ yang hilang itu. Agar kita dapat berbuat amal dengan
sempurna. HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ. Sarananya sudah ada dan dalam diri kita. Yaitu ditengah-
tengah Tonsil.

Itulah hakikatnya shalat..!

Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI.

Artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh
HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.

CARA SHOLAT SYAREAT HAKIKAT

Sholat dengan cara syareat dan hakikat, orang itu jika dia di dunia ini hanya menjalankan sholat dg cara syaret saja, maka
nanti di akherat setelah meninggal, akan di suruh mengulang semua sholatnya dari jaman aqil balig sampai orang itu
meninggal, di akherat sana yang di suruh mengulang sholat itu bukan dg mengqodho satu sholat demi satu sholat, tapi di
sana orang itu akan di suruh mengulang sholat sampai orng itu bisa sholat memadukn antara syareat dg hakikat secara
bersamaan, lahiriyahnya menjalankan syarat rukunnya sholat, batiniahnya mengingat Allah, karena puncak hakikat itu
ya Allah, makanya Allah menekankan agar sholat itu di lakukan untuk mengingat Allah, waaqimussholata li dzikri, kok
kita ternyata dalam sholat kok tdk mengingat Allah maka akan di ancam di masukkan neraka wail, makanya selagi di
dunia ini, lakukan sholat dg benar, penerapannya di upayakan benar, jika dalam sholat yang akan saya ajarkan itu di
amalkan, maka dari badan orng yang menjalankan akan keluar malaikatnya ketika orang itu sholat, tidak hanya satu
malaikat tergantung sejauh mana dia bisa menerapkan cara sholat yang saya ajarkan ini, semakin orng itu bisa
menerapkan caranya, maka akan makin banyak malaikat yang keluar, artinya juga sholat akan mencegah orang yg
menjalankan dg benar, mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, keji itu perbuatan dosa lahir, mungkar itu jenis
perbuatan dosa batin.

jika seseorang kok sudah menjalankn dg benar sholat lahiriyahnya saja, maka orang itu dg sendirinya akn baik budi
pekerti lahir, tidak suka maksiat, halus tutur sapanya, menutup auratnya, dan terjauhi dari semua dosa lahir. tapi dosa
batinnya masih jalan, masih, iri dengki, ujub, riak, sombong, tdk sabaran menghadapi problematika hidup, tidak ridho
terhadap ketentuannya Allah.

gampang bahasannya, intinya, sholat secara syareat itu akan memperbaiki budi pekerti lahir dan sholat hakikat akan
memperbaiki budi pekerti batin.

CARA SHOLATNYA

sholat sebagaimana sholat secara syareat,

diawali dg takbirotul ihrom, niat itu tempat peletakan menjalani ada di awali juz dan tempat pelafatannya ada di dalam
hati.

jadi ketika tangan mengangkat mau takbir, lisan mengucap A dari Allahu akbar, maka hati melafadzkan niat sholatnya
apa isinya tergantung sholat apa, misal dzuhur,

ketika tangan bersedekap, dan lisan mengucapkan HU-AKBAR, maka hati juga selesai mengucapkan niatnya sholat,

jadi tempat waktu niat itu ada di dalam takbirotul ihrom, tempat melafadzkan dalam hati. itu cara syareat belum cara
hakikat.

cara hakikatnya ketika tangan belum mengangkat untuk takbir, maka latifah kita kita tulisi lafadz Allah, di tulisi dg
pikiran ke arah dada.

lalu takbirotul ikrom, tetap jangan di hapus tulisan Allah , terus di bayangkan sampai selesai sholat, menuliskan lafadz
Allah semampunya dulu, misal baru mampu di dada ya di dada dulu, jika sudah mampu semua boleh di tulis di semua
titik latifah di area dada dan bawah dada.

ingat pikiran terus fokus kepada lafadz Allah ketika lisan membaca surat surat alqur'an yang di baca.

lalu waktu rukuk dan semua perpindahan dari rukuk, sujud, berdiri dari sujud dan semua perpindahan gerak, tetap
pikiran fokus terus terhadap lafadz Allah di dada, jika lafadz Allah itu hilang, tuliskan lagi.

ketika rukuk, lafadz Allah di tuliskan di punggung kedua tapak tangan yang memegang lutut.

ketika sujud, pikiran menuliskan lafadz Allah di jidat yang menempel tanah, dn di kedua punggung tangan yang
menempel tanah.

ketika duduk di antara dua sujud dn ketika attahiyat awal atau akhir, pikiran menuliskan lafadz Allah di kedua punggung
tapak tangan dan dada.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 45-46)
HAKEKAT SEMBAHYANG ( Sholat )

Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya diri
bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :

Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra’ dan mi’raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia
pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS
pun bersin dan berkata alhamdulillah artinya : segala puji bagi Allah

Apa yang di puji adalah :

Zat (Allah)

Sifat (Muhammad)

Asma’ (Adam)

Af’al (Manusia)

Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :

Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata.Kita
menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita
hanya rahasia Allah semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72

Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu.

Artinya :

“sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan
menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”

Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :

“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”

Yang berarti :

Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh
zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.

Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.

Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.

Hadits Qudsi :

“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU” Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah

ALIF ITU ARTINYA : NIAT SEMBAHYANG

LAM ITU ARTINYA : BERDIRI


HA ITU ARTINYA : RUKU’

MIM ITU ARTINYA : SUJUD

DAL ITU ARTINYA : DUDUK

atau bisa juga kalau di kias lagi jadi Empat :

Berdiri (alif=jalalullah),

Rukuk (lam awal=jamalullah),

Sujud (lam akhir=kaharullah),

Duduk (haa=kamalullah),

menjadi nasar api, angin, air dan tanah dlm diri kita

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan
ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri
sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat :

1. Fiqli (perbuatan)

2. Qauli (bacaan)

3. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)

MENGAPA KITA SEMBAHYANG SEHARI SEMALAM 17 RAKAAT :

Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :

Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah

1. AH itu menandakan sembahyang subuh…….”2”rakaat yaitu…Zat dan Sifat

2. ALLAH itu menandakan sembahyang Zohor “4” rakaat yaitu :Wujud,Alam,Nur dan Syahadat.

3. MUHAMMAD itu menandakan sembahyang Asar “4” rakaat yaitu : Tanah,Air,Api dan Angin.

4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib “3” rakaat yaitu :Ahda,Wahda,dan Wahdia.

5. HAWA itu menandakan sembahyang Isya “4” rakaat yaitu : Mani,Manikam,Madi dan DI.

●MENUNDA SHOLAT●

(Jangan* dibaca jika tak kuat)

Ada seorang wanita bertanya kepada'' mufti :"Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yang sedang tertidur
nyenyak untuk sholat Subuh ?" Mufti menjawab dengan balik bertanya kepada wanita tersebut :"Apa yang akan kamu
lakukan jika rumahmu terbakar dan pada saat itu anak-anakmu sedang tidur nyenyak ?" Wanita tersebut berkata :"Saya
pasti akan membangunkan mereka dari tidurnya." Mufti menjawab :"Bagaimana jika mereka sedang tertidur nyenyak
sekali ?" .

Wanita itu kemudian menjawab :"Demi ALLAH! Saya akan membangunkan mereka sampai bener-benar bangun, jika
mereka tidak bangun juga, saya akan menarik menyeret mereka sampai keluar dari rumah." Mufti kemudian
menjawab :"Jika itu yang kamu akan lakukan untuk menyelamatkan anak-anakmu dari api dunia, lakukanlah hal yang
sama untuk menyelamatkan mereka dari api neraka di akhirat kelak." Dari : Abuya As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-
Maliki
AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

Para Malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar. Dia menjerit
sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya. Dia menjerit lagi sambil
menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia sering membantu orangtuanya. Bagaimana dia
tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan shalatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca al-Quran.
Dia terus menjerit lagi, namun tidak ada seorangpun yang tampil membantunya.

Para malaikat terus menyeret dia. Dan … mereka semakin dekat dengan kawah api neraka. Dia menoleh ke belakang dan
ini harapannya yang terakhir. Dia teringat … Tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bagaimana bersihnya seseorang
yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan shalat lima kali
sehari dari dosa-dosa mereka” Dia menjerit lagi sekuat tenaga:

“Solat saya? Solat saya? Doa saya?” Kedua malaikat tidak berhenti, dan terus menyeretnya ke tepi jurang neraka. Kembang
api neraka yang membubung terasa menyambar mukanya. Dia menoleh ke belakang lagi, tapi matanya telah kering dari
setiap harapan dan dia tidak memiliki apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya. Salah satu malaikat menolak dia dan
memasukan ke kawah neraka. Dia mandapati dirinya terus melayang dan akhirnya jatuh ke dalam kawah api neraka
yang menjulang tinggi selama 70 tahun. Setelah 70 tahun sengsara dibakar api, tiba-tiba terasa tangannya diraih oleh satu
lengan. Dia ditarik kembali ke atas. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat seorang pria yang sangat tua dengan
jenggot putih yang panjang memegang tangannya. Pria itu kelihatannya sangat daif. Sambil menyapu debu di tubuhnya
dia bertanya pada pria tua itu:

“Siapakah anda?” Orang tua itu menjawab: “Akulah sholat anda” “Mengapa kamu begitu terlambat bantu saya? Wahai
shalatku, saya telah terjerumus ke dalam api neraka selama 70 tahun! Kenapa setelah tubuh saya hangus dan hampir
hancur baru kamu datang selamatkan saya ? kenapa …?.” Orang tua itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan
berkata: “Apakah kau lupa? Selama hidup di dunia dulu kamu selalu laksanakan saya pada saat-saat akhir !!”

“Dzuhur kamu lewat, kamu lebih mementingkan kerja daripada saya. Sholat ashar dan subuh juga selalu diujung waktu.
Penjelasan pria tua itu mengejutkannya dari tidur … Dia terjaga dan mengangkat kepalanya dari tidur. Seluruh tubuhnya
basah oleh keringat ketakutan … Ya Allah.. Aku mimpi…

Ketika itu juga ia mendengar suara adzan di kumandangkan menandai masuknya waktu shalat ashar. Dia bangun dengan
cepat dan mengambil wudhu. Dia berjanji tidak akan melalaikan shalat lagi. Dia menyadari kesalahannya sekarang. Dia
telah mendapat petunjuk yang maha benar.

Sebarkan kisah ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda. Mungkin anda dapat membantu mereka agar mulai
sekarang mau menunaikan sholat tepat waktu.

Rasulullah S.A.W bersabda :”Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang
mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh
pahala.” (HR. Al-Bukhari)

HAKIKAT FATIHAH

Ia Menyatakan DIRI

BISMILLAH…………..Menjadi ia diriNya AR-RAHMAN itu Ya Muhammad , engkau jua keadaan YA RAHIM itu. Ya
Muhammad engkaulah kekasihKu. Tiada yang lain.

ALHAMDULULLAH……. Ya Muhammad yang membaca Fatihah itu Aku. Yang memuji itu pun Aku. Alhamdulillah itu Ya
Muhammad Solatmu ganti SolatKu tempat memuji DiriKu sendiri.

RABBUL ALAMIN……………. Rabbul Alamin itu Aku Tuhan Sekalian Alam.

AR RAHMAN – AR – RAHIM……….. Ya Muhammad yang membaca Ftihah itu Aku yang Memuji itu pun Aku juga.
MALIKIYAU MID DIIN………….. Ya Muhammad Aku Raja Yang Maha Besar…engkaulah kerajaannya.

IYYA KANA’ BUDU……………. Ya Muhammad yang solat itu Aku. Aku memuji DiriKu Sendiri..

WA IYYA KAA NAS TAA IIN…. Ya Muhammad tiada kenyataanKu jika engkau tiada…

IH DI NAS SII RATAL MUSTAAQIM… Ya Muhmammad Awal dan Akhir itu Aku

SIRATAL LAZI NA AN AM TA ALAI HIM.. Ya Muhammad sebab Aku sukakan engkau ialah engkau itu kekasihKu.

GHAIRIL MAGHDU BI ALAI HIM.. Ya Muhammad Aku jadi Pemurah padamu kerana engkau itu kekasihKu

WA LAD DHAL LIN… Ya Muhammad jika tiada Aku maka tiadalah engkau..

AMIN........Ya Muhammad Rahsiamu itu Rahsia Aku.

Yakni yang disembah itu tiada suatu jua pun didalamnya melainkan Tuhanku. Maka apabila Solat ghaiblah didalamnya .
Apabila ghaib ESA-lah ia dengan Tuhannya. Yang Solat itu tiada dengan lafaz dan maknanya dengan citarasa yang solat
amat rapat kepada Zat Yang Esa dengan kata ALLA HU AKBAR.

Maka barang siapa masuk didalam Solat tiada SERAH Tubuh dan Nyawa-nya maka kekallah Sifat dengan Tuhannya –
tiada mengesakan dirinya dengan Tuhannya. Sabda Nabi saw :-

Tatkala kamu Takbiratul Ihram membuangkan lafaz dan makna melainkan Wujud Mutlak semata-mata.

TENTANG SURGA DAN NERAKA

Sesungguhnya bagi yang sudah mampu kembali kepada-Nya seperti para Nabi, Rasul dan para Wali-wali Allah, jelas
mereka tidak tinggal di Surga melainkan telah berada ditempat tertinggi, manunggal dengan Tuhannya sehingga
kenikmatan bersama-Nya bersifat kekal dan abadi. Inilah yang disebut “SURGA” yang tertinggi. Kebahagiaan yang
dirasakan adalah kebahagiaan absolut yang berada diluar jangkauan angan-angan manusia.

Kebahagian disini lahir dalam “Diri” sendiri, bukan kebahagiaan yang datang dari luar dirinya. Inilah kebahagiaan kekal
yang tidak bisa digambarkan oleh pikiran kita. Tentu hanya mereka sendiri yang bisa merasakannya.

Sebagaimana dalam Al-Quran surah As-Sajdah ayat 17.

Artinya :

Tak seorang pun mengetahui kebahagiaan yang disembunyikan bagi mereka, sebagai imbalan terhadap kebajikan yang
mereka lakukan.

Surga yang masih merupakan alam ciptaan Tuhan, sesungguhnya adalah target jangka pendek bagi manusia.
Dikarenakan manunggal dengan Tuhan memang tidak mudah, paling tidak manusia diharapkan minimal mendapat surga
dengan perbuatan yang baik selama hidupnya sekarang. Itulah sebabnya iming-iming surga banyak disebut dalam Quran
dan Hadist.

Dengan melalui tangga-tangga surga, maka kita akan lebih cepat sampai kepada-Nya ketimbang mereka yang kualitasnya
masih level Neraka.

Dimanakah sebenarnya letak surga dan neraka itu?

Banyak yang tidak menyadari bahwa bumi tempat kita tinggal inilah salah satu Surga sekaligus Neraka ciptaan-Nya.Tentu
bumi ini bukanlah satu-satunya ciptaan Allah, melainkan banyak bumi (planet) lain yang juga diciptakan Allah. Jadi surga
dan neraka itu adanya dibumi yang diciptakan Allah dengan kualitas yang berbeda-beda (bertingkat).

Dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa surga ternyata memiliki berbagai tingkatan :

Surah Al-Zumar(39) : 20.


Artinya :

Tempat yang tinggi, diatasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Allah
telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.

Surga atau planet sebagaimana yang dijelaskan pada ayat tersebut ternyata memiliki jarak yang lebih jauh dan juga
kualitas alam yang lebih baik daripada bumi yang kita tempati sekarang ini. Semakin tinggi kualitas surga tentu akan
semakin nyaman manusia tinggal didalamnya.

- Kualitas air yang jauh lebih sehat dan nikmat untuk diminum,

- Kualitas buah-buahan yang ranum dan lebih cepat berbuah kembali seakan-akan tidak pernah habis,

- Kualitas fisik manusia yang lebih rupawan dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya tingkatan surga inilah maka dalam Al-Quran disebutkan bahwasurga itu seluas langit dan bumi.

Tentu surga sebagaimana ayat diatas bisa kita dapatkan asal kita banyak menebar kebajikan.

Semakin banyak kita berbuat kebajikan maka semakin tinggi pula kualitas surga yang bisa didapatkan. Namun
sebaliknya, semakin buruk perbuatan kita maka yang didapat pun akan buruk pula yakni bumi yang dipenuhi oleh
kesengsaraan hidup.

Bumi-lah tempat manusia menerima buah dari segala yang dikerjakannya, sebagaimana firman Allah,

Dalam Surah Al-Jaatsiyah(45) : 22

Artinya :

Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang
dikerjakannya dan mereka tidak akan dirugikan.

Jadi, bagi kita yang merasakan kedamaian hidup di bumi yang sekarang kita pijak ini berarti kita mendapat surga. Bisa
jadi dengan mendapat materi yang cukup, keluarga yang sakinah, kematangan spiritual dan berbagai kebahagian hidup
lainnya, sebaliknya bagi kita yang merasa di dunia mengalami kesengsaran hidup yang seakan tiada putusnya maka
berarti kita mendapat neraka. Jadi, surga itu sebenarnya bermakna kebahagiaan batiniah dan neraka bermakna
kepedihan batiniah. Jadi yang ingin dituju dari pengertian surga dan neraka sebenarnya bukanlah fisik buminya
melainkan batin manusia yang menempatinya.

Oleh karena batin itu bukan benda maka dalam Al-Quran, surga atau neraka dijelaskan secara metafor (perumpamaan)
dan perumpamaan surga dalam Quran pun disesuaikan dengan iklim alam bangsa Arab pada saat itu yang panas dan
gersang.

Dengan menggambarkan surga seperti taman yang indah maka diharapkan mereka terpikat dengan surga sebab surga
seperti itu memang kontras sekali dengan iklim mereka yang panas dan gersang.

Tidaklah heran jika ada orang Arab yang pergi ke puncak Ciawi, Jawa Barat akan terpana seakan-akan melihat surga yang
disebut-sebut oleh Al-Quran.

Permisalan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa inilah suatu lingkungan yang didalamnya mengalir
sungai-sungai. Segalanya serba berkekekalan. Begitu pula naungannya. Itulah tujuan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Adapun akhir bagi mereka yang kafir adalah api.(Q.S Ar Ra’d (13) : 35)

Jika orang bertakwa mendapat surga maka sebaliknya mereka yang kafir balasannya adalah api. Tapi bukan api yang
sesungguhnya. Ini adalah permisalan. Kalau neraka itu benar-benar api yang membakar maka tentunya manusia tidak
akan sempat bertengkar di dalam neraka sebagaimana yang diceritakan pada ayat berikut :

Dan mereka sedang bertengkar di dalam neraka. Demi Allah : “Sungguh kita dahulu dalam kesesatan yang nyata, karena
kita mempersamakan kamu denganTuhan semesta alam”. (Q.S As Syu’araa (26) : 96-98)
Sesungguhnya itu pasti terjadi, yaitu pertengkaran penghuni neraka.(Q.S Shaad (38) : 64)

Jelaslah bahwa neraka adalah ancaman nyata sekarang ini. Jika manusia melakukan perbuatan kafir (melakukan
perbuatan keji dan mungkar) di muka bumi ini sudah tentu neraka pun akan tercipta dengan sendirinya. Makannya itu
dalam Al-Quran kita banyak sekali mendapati ayat yang memerintahkan manusia agar tidak berbuat kerusakan dibumi.
Ini mengandung arti bahwa kehidupan kita dibumi yang sekarang masih akan berhubungan dengan kehidupan yang
akan datang.

Bumi adalah salah satu surga sekaligus neraka-Nya. Lah kalau kita sekarang berbuat kerusakan dibumi lalu bagaimana
surga bisa terwujud kelak? Bumi rusak ya berarti surga juga rusak. Tidak ada lagi kebahagaian (surga). Yang muncul
malah kesengsaraan (neraka).

Dari uraian-uraian diatas kita bisa memahami bahwa keadaan surga dan neraka hanyalah PERMISALAN. Surga dan
neraka intinya adalah tentang KEBAHAGIAN dan PENDERITAAN batin. Surga dan neraka bukan alam yang terpisah. Surga
dan neraka adalah suatu perumpamaan (simbol) yang menjelaskan keadaan jiwa atau batin yang dialami manusia.

Al-Quran banyak menggunakan simbol agar ia bisa dipahami untuk segala tingkat intelektualitas. Kebanyakan dari kita
hanya mampu menafsirkan Quran secara harfiah (teks belaka), hanya sedikit yang mempunyai kemampuan
menafsirkanAl Quran secara mendalam.

Firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Ankaabut(29) : 43.

Artinya :

Perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang
BER-ILMU.

Untuk lebih memahami bahwa surga dan neraka bukanlah alam yang terpisah, coba kita simak ayat yang berikut ini:

Surah Al-Imran(3) : 133.

Dan ber-segara-lah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya selangit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertaqwa.

Surah Al-Hadid (57) : 21.

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapat) ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi….

Sahabat nabi pernah menanyakan makna ayat diatas : “Dimana neraka ya Rasulullah bila surga itu luasnya sama dengan
luas seluruh langit dan bumi?”

Lalu Rasulullah menjawab dengan bijak :

“Dimanakah malam bila siang telah datang?”.

Kata Rasul tersebut jelas sekali menerangkan bahwa surga dan neraka bukanlah alam yang tepisah.

Pada surah Al Mu’min dibawah akan semakin jelas bahwa mereka yang masuk surga pun ternyata tidak terlepas dari
balasan kejahatan. Bahkan Nabi Adam pun menurut cerita yang sering kita dengar justru tergoda oleh iblis di dalam
surga. Itulah kenapa ada doa agar orang-orang mukmin yang di surga dijauhkan dari balasan kejahatan.

Ya Tuhan kami dan masukanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang
yang saleh diantara bapak-bapak mereka dan istri-istri mereka dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkau
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. (Q.S Al Mu’min (40) : 8-9)

Dengan memahami bahwa surga dan neraka bukanlah alam yang terpisah maka sesungguhnya kita harus menciptakan
surga itu dari sekarang. Tidak perlu menunggu sampai mati. Caranya dengan :
- Senantiasa memelihara bumi, dengan tidak melakukan kerusakaan atau kejahatan,

- Senantiasa berbuat kebajikan untuk bekal di kehidupan yang akan datang.

Jika kita mampu membangun surga di dunia ini maka di kehidupan akherat (kehidupan yang akan datang) otomatis kita
akan memperoleh surga yang kualitasnya lebih tinggi dan begitu seterusnya sampai kita menuju tangga “surga” yang
terakhir yaitu kembali kepada-Nya. Inilah kebahagiaan yang kekal!

7 LATHIFAH SIMPUL BATIN

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

7 titik batin yang kita sebut dengan lathifah, yaitu:

1. LATIFATUL QOLBY

Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu
sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid
dan Ma’rifat.

-----------------------------------------------------------------------------------------

2. LATIFATUL ROH

Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan,
Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.

-----------------------------------------------------------------------------------------

3. LATIFATUS SIRRI

Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, , letaknya dua
jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat kasih sayang dan
ramah tamah.

-----------------------------------------------------------------------------------------

4. LATIFATUL KHAFI

Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kanan, Kita
buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar.

-----------------------------------------------------------------------------------------

5. LATIFATUL AKHFA

Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada,
Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di ganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan tafakur.

-----------------------------------------------------------------------------------------

6. LATIFATUN NAFSUN NATIQO

Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat diantara dua
kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran tenang.

-----------------------------------------------------------------------------------------

7. LATIFAH KULLU JASAD


Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran
darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya
Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal

-----------------------------------------------------------------------------------------

MENGENAL LATHIFAH - LATHIFAH BATIN dalam THARIQAT SUFI

Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah (kenabian), dan mencakup secara
esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian
melangkah kepada aktivitas aktivitas, yang meliputi:

PERTAMA, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela,
dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.

-----------------------------------------------------------------------------------------

KEDUA, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang
sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah
semata.

-----------------------------------------------------------------------------------------

KETIGA, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir
atau ingat kepada Allah.

-----------------------------------------------------------------------------------------

KEEMPAT, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya.

-----------------------------------------------------------------------------------------

QASRUN = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh manusia.

SADRUN = (Latifah al-nafs) sebagai unsur jiwa

QALBUN = (Latifah al-qalb) sebagai unsur rohaniah

FUADUN = (Latifah al-ruh) Unsur rohaniah

SYAGAFUN = (Latifah al-sirr) unsur rohaniah

LUBBUN = (Latifah al-khafi) unsur rohaniah

SIRRUN = (Latifah al-akhfa) unsur rohaniah


__

Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi:

"AKU jadikan pada tubuh anak ADAM (manusia) itu QASRUN (istana), di situ ada SADRUN (dada), di dalam dada itu ada
QALBU (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi FU'AD (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada SYAGAF
(kerinduan), didalamnya lagi ada LUBBUN (merasa terialu rindu), dan di dalam LUBBUN ada SIRRUN (mesra), sedangkan
di dalam SIRRUN ada "AKU".

-----------------------------------------------------------------------------------------

AHMAD AL-SHIRHINDI dalam KHARISUDIN memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri
manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di atas.

__

Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari ALAM AMRI i (perintah) ALLAH : "KUN FAYAKUN", yang artinya,
"jadimaka jadilah" (QS : 36: 82) merupakan AL-RUH yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari ALAM AL-KHALQI
(alam ciptaan) bersifat material. Karena qudrat dan iradat ALLAH ketika ALLAH telah menjadikan badan jasmaniah
manusia, selanjutnya ALLAH menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan
yang sangat kuat,

-----------------------------------------------------------------------------------------

Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan
manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat.

___

Umpamanya lathifah AL-NAFSI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-AMARAH. LATHIFAH AL-QALBI sebagai tempatnya
NAFSU AL-LAWAMAH . LATHIFAH AL-RUHI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-MULHIMMAH , dan seterusnya. Dengan kata
lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa
ALLAH .

-----------------------------------------------------------------------------------------

Lathifah sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat BARZAKHIYAH (keadaan
antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah).

__

Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah kedalam
jasad manusia melalui proses. Ketika jasad NABI ADAM A.S telah tercipta dengan sempurna, maka ALLAH
memerintahkan ruh NYA untuk memasuki jasad NABI ADAM a.s. Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut.
Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda ALLAH :
"Jika seandainya kamu maumasuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi
bila kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun,
kemudian turun sampai ke batas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki.
Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji ALLAH . Dari proses
inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat (takbir, ruku dan sujud), dan tentang struktur
ruhaniah manusia (ruh, jiwa dan raga).

Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri.
Sebagaimana firman Allah : "Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan" (Q.S.21:37).

-----------------------------------------------------------------------------------------
Pada proses penciptaan anak ADAM pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan.Ketika
sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot (sel calon janin yang
diploid ).Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS : 23 : 9), yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya ALLAH
mnambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang
memang sudah adabersama dengan masuknya ruh al-hayat.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telah
sempurna (bahkan mungkin setelah lahir). Allah meniupkan ruh al-insan (haqiqat Muhammadiyah). Maka dengan ini,
manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari' (kewajiban syari'at) dari Allah dan menjadi
khalifah Nya.

__

Itulah tiga jenis RUH dan NAFS yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokus
pembahasan LATHIFAH (kesadaran). LIMA LATHIFAH yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan
kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan TUHAN (QS : 17 : 85), tetapi
aktivitas dan karakteristiknya.

-----------------------------------------------------------------------------------------

LATHIFAH AL-QALB, bukan QALB (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah (kelembutan), atau kesadaran yang
bersifat RUBBANIYAH (ketuhanan) dan RUHANIAH . Walaupun demikian, ia berada dalam QALB (jantung) manusia
sebagai media bereksistensi. Menurut AL GHAZALL , di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah
inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala.
Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi "Sesungguhnya ALLAH tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi
ia memandang hatimu".

-----------------------------------------------------------------------------------------

LATIFAH AL-QALB bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusat
gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari (yang dinyatakan sebagai letaknya LATHIFAH AL-QALB )
adalah ibarat "channelnya". Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada
tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan (di luar kemampuan indera fisik).

-----------------------------------------------------------------------------------------

Demikian juga dengan lathifah AL-RUH, dia bukan RUH atau hakikat RUH itu sendiri. Tetapi LATHIFAH AL-RUH adalah
suatu identitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan
adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong
ke arah kanan. Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini
bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan FANA AL-
SIFAT (hanya sifat ALLAH sajayang kekal), dan tampak pada pandangan batiniah.

-----------------------------------------------------------------------------------------

LATHIFAH AL-SIRRI merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan
hanya menginformasikan tentang TIGA LATHIFAH manusia, yaitu QALB , RUH dan SIRR . Sufi yang pertama kali
mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah AMIR IBN USMAN AL MAKKI (w. 904 M), yang menurutnya
manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu RAGA , QALBU , RUH dan SIRR . Dalam temuan IMAM AL ROBBANI AL
MUJADDID, lathifah ini belum merupakan latifiah yang terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat
manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga AL MUJADDID dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi
dari para sufi sebelumnya, seperti ABU YAZID AL BUSTAMI , AL-HALLAJ (309 H),dan IBNU ARABI (637 H). Setelah ia
mengalami "ittihad" dengan TUHAN , ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi
manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalah hamba, sedangkan ALLAH
adalah TUHAN.

-----------------------------------------------------------------------------------------
Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri
jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah (hepar). Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat
yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik
akan dapatmerasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan batinnya.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Lathifah al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan
istilah ini mengacu kepada hadis Nabi : "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang
mencukupi".Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang
tidak dapat di pun kirim. Cahayanya berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong
ke kanan, berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini
bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir (takabbur, sombong), khianat dan serakah.

Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah LATHIFAH AL-AKHFA . Tempatnya berada di tengah-tengah dada
dan berhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak
terhinggakan. Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan 'isyq (kerinduan) yang mendalam kepada NABI
MUHAMMAD SAW. sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Relevan dengan pendapat AL-QUSYAIRI yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam Upaya
kontemplasi, yaitu:

PERTAMA qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ALLAH .

KEDUA, ruh berfungsi untuk mencintai ALLAH , dan

KETIGA, sirr berfungsi untuk melihat ALLAH .

Dengan demikian proses ma'rifat kepada ALLAH menurut AL QUSYAIRI dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi RAHMATAN LIL 'ALAMIN ; Tradisi kenabian pada
hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan ke alam semestaan untuk
merefleksikan ASMA ALLAH.

Penjelasan Rijalul Ghaib dan Rahasia zikirnya

Banyak sekali orang yang membicarakan tentang derajat kewalian, walaupun banyak sekali perbedaan pendapat tentang
derajat kewalian ini, ada yang percaya ada yang tidak dan lain sebagainya.

Bagi mereka yang percayapun juga banyak perbedaan, ada yang menyatakan bahwa kewalian bisa di dapatkan oleh siapa
saja, ada yang menyatakan bahwa kewalian itu mutlak hak pilihan Allah, tidak bisa di minta dan di pelajari dan tidak bisa
di tolak dan di hindari.
Terlepas dari perbedaan yang ada, karena di sini kita membahas tentang pengetahuan tentu saja kita semua bebas
berpendapat tentang kewalian ini sesuai dengan kekuatan masing-masing dan iman masing-masing yang penting tidak
mengganggu standar iman dan peribadatan sesuai aturan yang ada yaitu Qur'an, Hadist, Ijma dan Kias .

Rijalul Gaib adalah makhluk ciptaan Allah yang kasat mata/tidak tampak oleh mata manusia. Tugasnya adalah untuk
menjalankan perintah Allah dalam membantu manusia memenuhi segala kebutuhannya.

Tentang Rijalul gaib ini pernah di sebutkan oleh Imam Ahmad Al Buni dalam kitabnya Manba Ushulul Hikmah halaman
230 mengatakan:

“Ketahuilah, bahwa Allah Yang Maha Agung dan Maha Tinggi dengan kemurahan-Nya yang besar terhadap manusia, Dia
ciptakan ruh-ruh dari bangsa malaikat yang berkeliling ke seluruh pelosok bumi, membantu orang-orang yang
mempunyai hajat, supaya hajatnya itu terpenuhi dan keinginannya tercapai. Barang siapa yang bertepatan waktu
hajatnya dengan arah tempat mereka berada, kemudian berdoa kepada Allah Ta’ala, mereka akan mengaminkan doanya
itu, maka doa akan dikabulkan dan permintaannya akan diperolehnya.’’ Ada petunjuk atau cara untuk mengetahui posisi
Rijalul Ghaib itu tiap-tiap dalam sebulan (menurut perhitungan bulan Hijriah). Posisi tempat keberadaan mereka itu
selalu berpindah-pindah.

"LA TAHSABANNAL LADZI QUTILUU FI SABILILLAHI AMWATAN, BAL AHYAUN INDA ROBBIHIM YURZAQUNA" (ALI
IMRON : 169)

”Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu MATI bahkan mereka itu hidup di sisi
tuhannya dengan mendapat rezqi “

Kehidupan mereka yang dimaksudkan adalah alam yang lain, bukanlah alam dunia ini, mereka mendapat kenikmatan-
kenikmatan di sisi Allah, Dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan kehidupan nya itu.

Dari kitab Jawahir Al-Khomsi Syeikh Khotiruddin Bayazid Al-Khowajah dan Kitab Jami’u Karomatil Aulia kepunyaan
Syeikh Yusuf ibni Isma’il An-Nabhani R.A , bahwa Rizalul Ghaib merupakan salah satu pangkat kewalian dari 37
pangkat/Maqom para Wali.

Berikut ini Pangkat/Maqom nya para Aulia Allah :

1. Qutub Atau Ghauts (1 abad 1 Orang)

2. Aimmah (1 Abad 2 orang)

3. Autad (1 Abad 4 Orang di 4 penjuru Mata Angin)


4. Abdal (1 Abad 7 Orang tidak akan bertambah dan berkurang Apabila ada wali Abdal yang Wafat Alloh
menggantikannya dengan mengangkat Wali abdal

Yg Lain ( Abdal=Pengganti ) Wali Abdal juga ada yang Waliyahnya ( Wanita )

5. Nuqoba’/Naqib (1 Abad 12 orang Di Wakilkan Alloh Masing-masing pada tiap-tiap Bulan)

6. Nujaba’ (1 Abad 8 Orang)

7. Hawariyyun (1 Abad 1 Orang) Wali Hawariyyun di beri kelebihan Oleh Alloh dalam hal keberanian, Pedang (Zihad) di
dalam menegakkan Agama Islam Di muka bumi.

8. Rojabiyyun (1 Abad 40 Orang Yg tidak akan bertambah & Berkurang Apabila ada salah satu Wali Rojabiyyun yg
meninggal Alloh kembali mengangkat Wali rojabiyyun yg lainnya, Dan Alloh mengangkatnya menjadi wali Khusus di
bulan Rajab dari Awal bulan sampai Akhir Bulan oleh karena itu Namanya Rojabiyyun.

9. Khotam (penutup Wali)(1 Alam dunia hanya 1 orang) Yaitu Nabi Isa A.S ketika diturunkan kembali ke dunia Alloh
Angkat menjadi Wali Khotam (Penutup).

10. Qolbu Adam A.S (1 Abad 300 orang)

11. Qolbu Nuh A.S (1 Abad 40 Orang)

12. Qolbu Ibrohim A.S (1 Abad 7 Orang)

13. Qolbu Jibril A.S (1 Abad 5 Orang)

14. Qolbu Mikail A.S (1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih Alloh selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah
satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat)

15. Qolbu Isrofil A.S (1 Abad 1 Orang)

16. Rijalul ‘Alamul Anfas (1 Abad 313 Orang)

17. Rijalul Ghoib (1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga
Alloh mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Alloh dari
penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang

lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak
mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari

Alam Ghaib.

18. Adz-Dzohirun (1 Abad 18 orang)

19. Rijalul Quwwatul Ilahiyyah (1 Abad 8 Orang)

20. Khomsatur Rizal (1 Abad 5 orang)

21. Rijalul Hanan (1 Abad 15 Orang)

22. Rijalul Haybati Wal Jalal (1 Abad 4 Orang)

23. Rijalul Fath (1 Abad 24 Orang) Alloh mewakilkannya di tiap Sa’ah (Jam) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2
Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat (Arah Mata Angin)

23. Rijalul Ma’arijil ‘Ula (1 Abad 7 Orang)

24. Rijalut Tahtil Asfal (1 Abad 21 orang)

25. Rijalul Imdad (1 Abad 3 Orang)


26. Ilahiyyun Ruhamaniyyun (1 Abad 3 Orang) Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal

27. Rijalun Wahidun (1 Abad 1 Orang)

28. Rijalun Wahidun Markabun Mumtaz (1 Abad 1 Orang) Wali dengan Maqom Rijalun Wahidun Markab ini di lahirkan
antara Manusia dan Golongan Ruhanny (Bukan Murni Manusia), Beliau tidak mengetahui Siapa Ayahnya

dari golongan Manusia, Wali dengan Pangkat ini tubuhnya terdiri dari 2 jenis yang berbeda, Pangkat Wali ini ada juga
yang menyebut ”Rijalun Barzakh ” Ibunya Dari Wali Pangkat ini dari Golongan Ruhanny Air INNALLOHA ‘ALA KULLI SAY
IN QODIRUN ” Sesungguhnya Alloh S.W.T atas segala sesuatu Kuasa.

29. Syakhsun Ghorib (di dunia hanya ada 1 orang)

30. Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy (1 Abad 1 Orang)

31. Rijalun Ghina ( 1 Abad 2 Orang) sesuai NamaMaqomnya/Pangkatnya Rizalul Ghina ”Wali ini Sangat kaya baik kaya
Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Alloh maupun Kaya Harta yang di jalankan di jalan Alloh, Pangkat Wali ini juga ada
Waliahnya (Wanita).

31. Syakhsun Wahidun (1 Abad 1 Orang)

32. Rijalun Ainit Tahkimi waz Zawaid (1 Abad 10 Orang)

33. Budala’ (1 Abad 12 orang) Budala’ Jama’ nya/Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’ dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal

34. Rijalun Istiyaq (1 Abad 5 Orang)

35. Sittata Anfas (1 Abad 6 Orang) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh
Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty

36. Rizalul Ma’ (1 Abad 124 Orang) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi
Su’ud Ibni Syabil ” Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam
hatiku “Apakah ada hamba2 Alloh yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari
dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Alloh yang di tugaskan untuk beribadah di
dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba-tiba orang tersebut hilang
dari pandanganku.

37. Dakhilul Hizab (1 Abad 4 Orang) Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di
ketahui Kewaliannya oleh para wali yang lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena
Wali ini ada di dalam Hizab nya Alloh, Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur
Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti di riwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh
Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah tiba-tiba Syeikh melihat seorang Perempuan
dengan Nur Ilahiyyahnya yang

begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz
nama perempuan ini tidak ada di barisan para Wali-wali Alloh, Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada
Alloh untuk mengetahui siapa Perempuan ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu
dahsyat , Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita
tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom/ Pangkat Dakhilul Hizab “Berada di Dalam Hizabnya Alloh”, Kisah ini
mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa BerHusnudzon ( Berbaik Sangka ) kepada semua Makhluq nya Alloh,
Sebetulnya Masih ada lagi Maqom-maqom Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Alloh S.W.T menurunkan
para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing-masing sesuai Pangkatnya atau
Maqomnya.

Susunan Maqom/Pangkat Para Aulia ini bersumber dari terjemahan kitab Jami’u Karomatil Aulia (Kumpulan Karomah-
karomah Para Wali), Perlu di ketahui bahwa Maqomnya para Aulia tidak tetap tapi naik walaupun mereka

sudah Meninggal.
Dalam ilmu hikmah,,ada cara cara khusus unk bisa berjumapa dengan RIJALUL GHOIB..

bagi yg mau mempelajarinya silakan,,,sengaja al faqir tdk menjabarkan tata caranya disini..

PENGENALAN DIRI

Dari dalam rahim Bapa 40 hari

Mada,

Madi,

Mani,

Manikam

Pusat, Jantung, Watsulbi, Muntarait, Otak

Dalam Otak ada Lemak,

Dalam Lemak ada Minyak,

Dalam Minyak ada Nur,

Dalam Nur ada Nur Akal,

Dalam Nur Akal ada Hizabbannur,

Dalam Hizabbannur Hidayamul Amanah Allah SWT.

*Antara Shalat Syariat & Shalat Thariqah*

Sholat Syari’ah, anda sudah tahu ayat:

“Peliharalah sholat-sholat…” (Al-Baqoroh: 238)

yang di sana tentu ada rukun-rukun sholat secara lahiriyah dengan gerakan-gerakan jasmani, seperti wudhu dengan
semua syaratnya, berdiri menghadap kiblat, takbirotil ikhrom, ruku’, sujud, duduk tasahud , suara dan lafadz yang
diucapkan. Semua itu masuk dalam ayat, “Peliharalah….”

Sedangkan Sholat Thoriqoh, adalah sholatnya qalbu, yaitu sholat yang diabadikan. Dalam ayat itu selanjutnya : “Dan
sholat yang di tengah..” atau disebut sebagai Sholat Wustho, yaitu sholatnya qalbu, karena qalbu itu diciptakan posisinya
di tengah, antara kanan dan kiri, antara bawah dan atas, antara bahagia dan sengsara, sebagaimana sabda Nabi
Saw, :“Qalbu berada di antara dua Jemari dari Jemari-jemari Ar-Rahman, dimana Allah membolak-balikkannya
semauNya…” (Hr. Muslim, dan juga dikutip oleh Al-Ghazali dalam Al-Ihya’).
Yang dimaksud dengan Dua Jemari adalah dua sifatNya, Al-Qahr (Yang Maha Memaksa) dan Al-Luthf (Yang Maha
Lembut), sebab Allah Maha Suci dari Jemari-jemari. Maka menjadi jelas maksud ayat tersebut adalah Sholat Qalbu.
Apabila Sholat Qalbu rusak, maka Sholatnya pun rusak termasuk sholat jasmaninya, sebagaimana hadits Nabi Saw,“Tidak
ada sholat melainkan dengan hati yang hadir di hadapan Allah.”

artinya banyak orang sholat tapi sama sekali tidak sholat sebab hatinya tak hadir ketika sholat qolbunya lalai, ~
Dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku.~ (QS.Thaha:14).

Sabda Rasulullah SAW, yang artinya:

~Betapa banyak orang-orang yang mengerjakan shalat tetapi hasilnya hanya payah dan letih.

artinya sholatnya sama sekali tak menjadikan apa-apa tapi malah keletihan karena sholatnya hatinya lalai, lupa pada
Allah sama sekali qolbunya tak mengingat Allah, maka sholatnya bukan akan mendekatkan pada Allah, tapi makin
menjadikannya makin jauh dari Allah.

~Sesungguhnya Allah Ta'ala memperhatikan orang-orang yang mengerjakan shalat selama ia tidak menoleh~

Firman Allah SWT: " Bila kamu telah menyelesaikan Shalatmu, ingatlah kepada Allah waktu berdiri, diwaktu duduk dan
diwaktu berbaring, Apabila kamu telah merasa aman, maka kerjakanlah shalat itu seperti biasa. Sesungguhnya shalat itu
adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS.An-Nisaa':103).

Rasulullah SAW, bersabda: "Ada manusia mengerjakan shalat dan tidak ditulis baginya dari shalatnya setengah maupun
sepertiga, seperempat, seperlima, seperenam dan sepersepuluhnya, tetapi ditulis bagi seseorang dari shalatnya apa yang
dipahaminya dengan akal (khusuk).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda:" Lima Shalat difardukan oleh Allah Subhanahu wata’ala atas hamba-
hamba-Nya, barang siapa yang mengerjakannya, tidak satupun ditinggalkan karena menganggapnya remeh, niscaya akan
beroleh janji Allah untuk memasukkannya ke dalam syurga dan barang siapa yang tidak mengerjakannya, maka tiada
janji yang diperoleh oleh Allah Subhanahu wata’ala. Jika Allah menghendaki, ia akan diazab (karena kelalaiannya itu),
tetapi bila Allah menghendaki yang lain, ia akan di masukkan juga ke dalam syurga." (HR. Malik, Ahmad, Abu Daud, Nasa,
Ibnu hibban dan Al-Hakim ).

"Batas antara kita dan kaum munafik, ialah menghadiri shalat Isya dan subuh berjama'ah (di Masjid Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam) mereka tidak sanggup (atau merasa sangat berat) melakukannya."(HR.Malik dalam Al-Muwath-tha', dari
riwayat Sa'id, Ibnil Mushayyab).

Ulama berkata :"Ada hamba yang bersujud di sisi Allah dan menganggap ia mendekati Allah Ta'ala, tetapi seandainya
dosa-dosanya dibagikan dalam sujudnya kepada penduduk kotanya, niscaya mereka binasa. Karena ia bersujud di sisi
Allah Ta'ala, sementara hatinya mendengarkan kepada hawa nafsu yang menyaksikan kebatilan yang telah
menguasainya."

" Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: "Barang siapa yang memelihara baik-baik lima shalat fardhu, dengan
menyempurnakannya wudhu dan menjaga waktu-waktunya, maka hal itu akan menjadi NUR (Cahaya) dan burhan
(hujjah, bukti) baginya pada hari kiamat. Dan barang siapa melalaikannya akan dikumpulkan kelak bersama Fir'aun dan
Haman."(HR.Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Al-Balhaqi).

Orang yang sholat bermunajat kepada Tuhannya, dan tempat munajat itu qalbu (hati). Jika hatinya alpa, maka rusak pula
sholatnya. Hati adalah pokoknya, yang lain hanyalah pengikutnya, sebagaimana dalam hadits Nabi Saw.“ Ingatlah!
Sesungguhnya dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila ia bagus maka bagus pula seluruh jasadnya, dan jika ia
rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ingatlah, daging itu adalah qalbu…” (Hr. Bukhori).

Sholat syariat itu ada waktunya, setiap hari dan malam, lima kali. Disunnahkan berjama’ah di masjid dan harus
menghadap Ka’bah, mengikuti iman, tanpa ada sikap pamer dan popularitas.

Sholat Thoriqoh itu adalah Dzikrullah sepanjang hidup. semua gerak geriknya adalah sholat, karena selama hidup dan
setiap tarikan nafasnya dan hembusan nafasnya sama sekali tak lupa pada Allah, Masjidnya adalah qalbunya. Jama’ahnya
adalah perkumpulan kekuatan-kekuatan batin, untuk sibuk terus menerus mengingat Nama-nama Allah dan
mentauhidkan Allah dengan lisan batin. Imamnya adalah rasa rindu dalam spirit qalbu (Fuad). Dan kibaltnya adalah Al-
Hadrah al-Ahadiyah (Manunggal hamba-Allah dalam KeesaanNya) dan Keindahan ShomadiyahNya, itulah kiblat Hakikat.

Qalbu dan Ruh sibuk dengan sholat Thariqat ini sepanjang zaman. Karena Qalbu tidak mati dan tidak tidur. Ia sibuk
dalam tidur dan jaga dengan kehidupan qalbu, tanpa suara, tanpa berdiri dan tanpa duduk. Itulah yang disebut oleh Allah
swt:“Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan…” (Al-Fatihah, 5)

Dalam Tafsir Al-Baidhowi, Anwarut Tanzil wa Asdrorut Ta’wil, beliau mengatakan, “Dalam ayat tersebut ada isyarat bagi
orang yang ma’rifat kepada Allah, dan transformasinya dari kondisi dimana ia tidak hadir jiwanya menjadi hadir di
hadapan Allah Ta’ala. Maka ia berhak mendapatkan tugas ini, sebagaimana sabda Rasululllah saw: “Para Nabi dan para
wali senantiasa sholat dalam kuburnya sebagaimana mereka sholat di rumah-rumah mereka.”Maksudnya mereka terus
sibuk bersama Allah dan munajat bagi kehidupan qalbunya. Bila Sholat Syariat dan Sholat Thoriqoh telah berpadu, lahir
dan batin, maka sempurnalah sholatnya, dan meraih pahala yang agung dalam taqarrub dengan alam ruhaninya. Dan dia
juga meraih derajat jasmaniyah, lalu si hamba menjadi seorang ‘abid secara dzohir, dan ‘arif secara batin.Jika seseorang
tidak berhasil sholat Thoriqoh dengan hati yang hidup, maka ia tergolong tidak sempurna, dan pahalanya tidak sampai
pada derajat taqarrub kepada Allah Ta’ala.

PENSAKSIAN DI ALAM ROH :

ALAS TUBIRABBIKUM : Benarkah Aku Tuhan Engkau

KALU BALA : Benar Engkau Tuhan kami

SHAHIDNA : Menyaksikan

SUSUNAN DALAM RAHIM BAPAK


Di Otak : 7 hari

Di Tulang Belakang : 7 hari

Di Watsulbi Muntarait : 7 hari

Di Tulang Data : 7 hari

Di Pusat : 7 hari

Di Kalam : 7 hari

Jumlah = 42 hari

Dalam Rahim Ibu 9 Bulan + 9 hari / 7 Bulan + 7 hari, Titik/NOKTAH.

1 hari : HU

3 hari : ALLAH

7 hari : INNALLAH (hanya Allah)

4 bulan + 4 hari : TURABBUNNUR (Tanah Nur)

7 bulan + 7 hari : SUBHANALLAH (Maha Suci Allah)

8 bulan + 8 hari : ALHAMDULILLAH (Puji Bagi Allah)

9 bulan + 9 hari : INNA ANNA AMANNA (Sesungguhnya Aku beriman/Pembawa Amanah Allah SWT)

Ujud artinya Ada, Mustahil Tiada, Mana yang Mustahil... adalah Akwan Agiyar kita. Wajib Allah Ta’ala ada. Tidak sah
Ma’rifatnya, bila tidak mengetahui asal kejadian Diri kita ini Mengenal diri itu adalah mengetahui asal Nabi Adam Alaihi
Salam.

Asalnya Nabi Allah, ADAM itu nasarnya Air, Api, Angin, Tanah..~> maka turunlah kepada kita :

Tanah itu => Tubuh kita

Angin itu => Nafas kita

Api itu => Darah kita

Air itu => Rasa kita

Maka dari itulah kita ketahui arti namanya MENGENAL DIRI

Kejadiannya Tanah bernama Syari’at => TUBUH kepada kita

Kejadiannya Angin bernama Tarikat => LAKU kepada kita

Kejadiannya Api bernama Hakikat => HATI kepada kita

Kejadiannya Air bernama Ma’rifat => RASA kepada kita

Itulah MENGENAL DIRI namanya.


Syariat umpama Kaki

Tarikat umpama Tangan

Hakikat umpama Tubuh

Ma’rifat umpama Kepala

Yang bernama DIRI TERDIRI itu RAHASIA namanya

Yang bernama DIRI TAJJALI itu ROH namanya

Yang bernama DIRI TERPERI itu HATI namanya

Yang bernama DIRI DIPERIKAN itu TUBUH namanya

Mengenal ADAM menurut :

Syari’at : ia adalah Manusia yang Pertama

Tarikat : ia adalah Hakikat yang Muncul

Hakikat : ia adalah Asma Allah

Ma’rifat : ia adalah Hanya Allah (ILLallah)

ASYHADU adalah LIDAH bagi kita

ALLA adalah BADAN bagi kita

ILLAHA adalah HATI bagi kita

ILLALLAH adalah ROH bagi kita

HUWA adalah RAHASIA (Air) bagi kita

Yang sebenar-benar Diri ialah NYAWA/ROH

Yang sebenar-benar NYAWA/ ROH adalah MUHAMMAD

Yang sebenar-benar MUHAMMAD adalah ALLAH

Yang sebenar-benar ALLAH adalah segala Sifat ALLAH Ta’ala

Yang sebenar-benar Sifat ALLAH Ta’ala adalah ZADTULLAHITA'ALA

Adapun Sifat Allah Ta’ala adalah wujud Allah Ta’ala yang mempunyai Wujud dan hakikat dari segala yang ada, baik besar
maupun kecil pada pandangan lahir maupun batin adalah sebenar-benarnya, termasuk satu sifat yang sempurna, tidak
bertulang, tidak berdaging, tidak berdarah, atau berkulit. Pada yakin kita, maka berbagai macam sifat dan warna itu
Hanyalah satu, menurut keyakinan Ma’rifat kita.

Yang bernama Wujud Hakiki itu adalah ZADTULLAHITA'ALA.


Wujud Hakiki itu mustahil bagi pandangan orang awam.

Wujud majazi itu tidak ada pada pandangan wujud hakiki.

Wujud ‘Am (umum) itu meliputi alam, dan nyata pada Muhammad.

Dan yang sebenar-benarnya Manusia itu adalah Muhammad

Adapun sebenar-benarnya Muhammad yaitu Allah, Dan sebenar-benarnya Allah yaitu ZADTULLAHITA'ALA

Maka dari itulah sebabnya kita (manusia) dilebihkan oleh Allah Ta’ala dari semesta alam ini, karena asal muasal kejadian
itu dari MUHAMMAD

APAKAH YANG DIMAKSUDKAN DENGAN BAYANG ALLAH, BEKAS ALLAH DAN SIFAT ALLAH

Yang dimaksudkan bayang, bekas dan Sifat Allah itu adalah merujuk kepada Makhluk. Makhluklah bayang Allah,
Makluklah bekas Allah dan Makhluklah yang dikatakan Sifat-Sifat Allah. Dengan cara memandang dan melihat bekas-
bekas Allah pada Sifat Makhluk, Allah itu akan dapat dilihat dan dapat dipandang oleh pandangan Mata. Termasuklah
dengan cara melihat kepada Diri kita sendiri. Maksud melihat itu, bukan melihat dengan Mata Zahir tapi ianya hendaklah
dilihat dengan menggunakan Mata Batin, iaitu melalui pandangan Mata Hati.

Tempat melihat Allah itu, adalah pada Diri sendiri. Oleh itu untuk melihat dan memandang Allah, kita dikehendaki
terlebih dahulu melihat dan memandang kepada Diri Sendiri. Setelah kita Mengenal Diri, barulah Allah itu dapat dilihat
dan dipandang dengan nyata dan terang oleh sebarang penglihatan. Mengenal Allah itu, adalah dengan cara melihat Diri
manakala untuk Mengenal Diri pula. Adalah dengan cara melihat Allah.

APAKAH ALLAH DAPAT DIPANDANG DAN DAPAT DITILIK

Allah dapat dirasa, Allah dapat dipandang dan Allah dapat ditiliki dengan senyata-nyatanya oleh Hati-Hati Mukmin dari
mereka-mereka yang bermata basirah (melalui pandangan Mata Hati yang halus). Seumpama Sifat Angin, Angin itu tidak
nampak untuk dipandang dan tidak nampak untuk dilihat tetapi ternyata ianya dapat dirasa dan dapat dinikmati dengan
perasaan. Melihat Allah tidak dapat hendak diukir melalui lukisan, tidak dapat hendak digambar dengan perkataan. Cara
melihat Allah itu, tidak memerlukan kepada dalil dan tidak memerlukan apa-apa bukti. Orang Mengenal Allah itu, tidak
boleh membuat dalil dan tidak dapat mendatangkan bukti. Melainkan Orang Makrifat itu sendiri sahaja yang tahu, yang
dapat memahami dan merasai duduknya perkara.

Tidak ada bahasa hendak diucap dan tidak ada perkataan untuk dilafazkan, tentang cara mana Allah itu dapat dilihat,
bagaimana Allah itu dapat dipandang, dan dirasa oleh Mata Hati. Perkara melihat Allah adalah perkara rasa, bukan
perkara yang melalui pancaindera Mata kasar. Hanya bagi mereka yang menikmati sahaja yang merasainya. Yang
jelasnya Allah itu dapat dirasa, dapat dipandang dan dapat dilihat.

HAKIKAT ZIKIR

MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR AL JILANI

Syeikh Abdul Qadir Al Jilani berkata, diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. telah bersabda :

"Maukah kuceritakan kepadamu tentang amalmu terbaik dan paling bersih dalam pandangan Allah swt, serta orang yang
tertinggi darjatnya di antaramu, yang lebih baik dari menyedekahkan emas dan perak serta memerangi musuh-musuhmu
dan memotong leher mereka, dan mereka juga memotong lehermu? Para sahabat bertanya, Apakah itu, wahai
Rasulullah? Beliau menjawab, Dzikir kepada Allah swt." (Riwayat Baihaqi)

Rasulullah saw bersabda :

"Yang paling utama aku ucapkan, aku dan ucapan para Nabi sebelumku adalah 'Laa Ilaaha Illallaah'. Setiap Maqam Zikir
ada syarat martabat tertentu, baik zikir bersuara (Jahr) maupun yang tersembunyi (Khafi).

Bermula adalah Zikir Lisan, kemudian Zikir Jiwa (Nafs), kemudian Zikir Qalbu, lalu Zikir Roh, kemudian Zikir Sirr (Rahsia
Roh), kemudian Zikir Rahsia (Khafi), lalu Zikir Paling Rahasia (Akhfal Khafi).
Zikir Lisan adalah zikir, di mana dengan zikir itu mengingatkan qalbu yang lalai pada ingat Allah Taala.

Zikir Jiwa (Nafs) adalah zikir yang terdengar oleh huruf maupun suara, tetapi terdengar oleh rasa dan gerak-gerik dalam
batin.

Zikir Qalbu adalah aktiviti qalbu dengan segala apa yang tersembunyi di dalamnya dari pancaran Kemaha-agungan dan
Kemaha-indahanNya.

Zikir Roh, tersimpul pada penyaksian Cahaya-Cahaya Tajalli Sifat.

Zikir Sirr, adalah fokusnya ketersingkapan rahsia-rahsia Ilahiyah.

Zikir Khafi adalah menyelaraskan Cahaya-Cahaya Kemahaindahan Zat Ahadiyah di tempat yang benar.

Zikir Akhfal Khafi adalah memandang pada Hakikat Haqqul Yaqin, dan tak ada yang nampak kecuali hanya Allah Taala,
sebagaimana firmanNya :

"Maka sesungguhnya Dia Maha Tahu yang rahsia dan yang lebih tersembunyi."(Thaha 7).

Perlu diketahui, di sana ada sisi Roh lain yang lebih lembut dibanding roh roh yang ada yang disebut dengan 'Thiflul
Maani', iaitu suatu kelembutan yang memotivasi seluruh gerak menuju kepada Allah swt. Para Ulama Sufi menegaskan,
Roh ini tidak bersemai pada setiap orang namun lebih bersemai pada kalangan Khusus, sebagaimana firman Allah Taala:

"Allah mempertemukan Roh dari perintahNya pada orang yang dikehendaki dari kalangan hamba-hambaNya." (Ghafir:
15)

Roh tersebut yang berganding secara lazim dengan Alam Qudrat dan Musyahadah di Alam Hakikat, sehingga sama sekali
tidak berpaling kepada selain Allah swt, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw:

"Dunia itu haram bagi Ahli Akhirat, dan Akhirat itu haram bagi Ahli Dunia, dan keduanya haram bagi Ahlullah." (Ad-
Daylamy)

Sedangkan Jalan Wushul kepada Allah Taala, melalui peneladanan jejak secara fisik di jalan yang lurus melalui Hukum
Syariat, baik malam maupun siang. Sedangkan di satu sisi, harus melakukan zikir kepada Allah Taala, sebagai keharusan
yang mesti dilakukan oleh Para Pencari, sebagaimana firmanNya:

"yaitu orang-orang yang berzikir kepada Allah baik ketika berdiri dan ketika duduk dan ketika tidur, dan bertafakur." (Ali
Imran: 191)

Yang dimaksudkan dengan berdiri adalah zikir di siang hari, dan makna duduk adalah zikir di malam hari. Begitu pula
ketika dalam tidur, dalam suasana tergenggam Ilahi, terhamparkan keleluasaan jiwanya, ketika sehat, sakit, kaya, miskin,
mulia dan abadi, dan sebagainya.

TAHAP-TAHAP TAUHID

Menjadikan sebiji kelapa sebagai contoh untuk menjelaskan tahap-tahap Tauhid, Seperti Iman, Tauhid juga bertingkat–
tingkat naik mengikut apa yang diyakini dan ditauhidkan oleh seseorang itu semakin bertambah Ilmunya maka semakin
meningkatlah TAUHIDnya.

TAUHID ASAS yaitu seseorang yang berpuashati dengan hanya mengetahui Rukun Iman dan Rukun Islam sahaja sama
seperti seseorang yang baru masuk Islam, Ini seperti kulit bahagian luar kelapa yang hijau jika muda dan coklat bila
masak.

TAUHID ORANG AWAM yaitu seseorang hanya mentashdiqkan dihati bahawa Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan
Allah dan bahawa sesungguhnya Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah. Tauhid yang sebegini tidak mengamalkan NAFI dan
ISBAT dalam Kalimah Syahadahnya.
Orang pada tingkat ini beriman ia bahawa Manusia itu ialah Manusia dan manakala Tuhan ialah Tuhan. Perbuatannya
ialah perbuatan dia selaku Manusia dan Perbuatan Allah tidak ada kena mengena dengannya. Tauhid sebegini Ibarat
SABUT KELAPA yang tebal.

TAUHID ORANG KHUSUS/KHAWAS yaitu seseoang disamping mengakui akan Ketuhanan Allah dan Kerasulan
Muhammad juga mentashdiqkan pengakuannya dengan NAFI dan ISBAT.

Kalimah Tauhid ditashdiqkan sebagai : Aku mengaku dengan bersaksikan DiriKU sendiri bahawa TIADA YANG NYATA
didalam DiriKU melainkan Allah semata-mata.

Yang mengaku itu ialah YANG BERSUARA itu (Nyawa/Ruh) manakala saksinya ialah YANG MENYAMPAIKAN SUARA itu
(Jasad/Badan).

Kalimah Rasul ditashdiqkan bahawa : Aku mengaku dengan bersaksikan DiriKU sendiri bahawa AKULAH MUHAMMAD
menyampaikan HAQ ALLAH.

Yang mengaku itu ialah yang bersuara itu Nyawa atau Ruh dan saksinya ialah Jasad atau Badan (yang menyampaikan
suara).

Seseorang pada tingkat ini beriman bahawa Manusia itu tidak mempunyai apa-apa daya upaya dan perbuatan. Segala
daya upaya dan sebagainya adalah Sifat Sifat Allah belaka.

Segala daya upaya dan sebagainya pada Hakikatnya adalah AF’AAL ALLAH belaka. Anggota anggota jasadnya merupakan
ALAT atau SANDARAN bagi Allah melaksanakan PerbuatanNya.

Tauhid ini juga disebut TAUHID AFA’AL yakni Tauhid Peringkat Pertama bagi Orang Hakikat. Tauhid sebegini diibaratkan
seperti ISI atau SANTAN KELAPA.

TAUHID ORANG KHUSUS AL KHUSUS yaitu Tauhid tingkat Tertinggi, Seseorang pada tingkat ini mentashdiqkan Dua
Kalimah Syahadah itu sebagai TIADA YANG WUJUD dialam Mayapada ini.

YANG WUJUD HANYA ALLAH atau dalam bahasa tasawufnya LA MAUJUDA ILLALLAH. Tiada Kalimah Rasul kerana pada
mereka Nabi Muhammad itu pada Hakikatnya ialah Sifat Allah Yang Agung. Orang yang bertauhid sebegini beriman
bahawa Dirinya sendiri sebagai Manusia pada Hakikatnya tidak wujud. Dirinya merupakan Penampakan Allah Yang
Nyata didunia ini atau dalam bahasa Tasawufnya disebut sebagai Tajalli Allah. Diri Yang Sebenarnya Diri yang meliputi
jasadnya ialah RUH AL-QUDSI ALLAH. Jasadnya yang dianggap hidup itu pada Hakikatnya mati dan dihidupkan oleh RUH
AL-QUDSI ALLAH iaitu nyawanya. Dirinya sebagai Manusia merupakan alat atau sandaran Allah untuk menunjukkan
KeagunganNya, Kesempurnaan dan Kebesaran Allah. Sekiranya Anda menganggap bahawa Anda adalah penganut Ilmu
Hakikat sewajarnyalah Anda bertauhid pada peringkat Tauhid Khusus Al-Khusus ini.

Tauhid ini disebut juga TAUHID DZAT yang merangkumi Tauhid Sifat, Asma’ dan Af’aal. mengumpamakan Tauhid ini
dengan RASA LEMAK SANTAN KELAPA iaitu ZAT dalam santan kelapa itu. Orang pada tingkat ini bersaksi bahwa TIADA
YANG WUJUD diseluruh Alam ini YANG WUJUD HANYA ALLAH (LA MAUJUDA ILLALLAH), orang pada tingkat ini sudah
MENGETAHUI bahwa Dirinya merupakan sebagai Tajalli ALLAH.

RAHSIA MAKRIFAT

Amat sukar untuk menjelaskan mengenai hakikat dan makrifat kepada yang hanya membatasi pengajian dan kefahaman
dalam mempelajari agama sekadar pada zahir Syariat saja, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak
memiliki roh dari pada Al-Qur’an itu sendiri.

Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara, dengan Nur itulah
Rasulullah SAW memperoleh pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT. Hafalan tetaplah hafalan dan itu tersimpan di
otak yang dimensinya rendah tidak adakan mampu menjangkau hakikat, otak itu baharu sedangkan Allah itu adalah
Qadim sudah pasti Baharu tidak akan sampai kepada Qadim. Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan dapat
sampai kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki maka PASTI anda tidak akan sampai kehadrat-Nya.
Ketika anda tidak sampai kehadirat-Nya sudah pasti anda sangat hairan dengan ucapan orang-orang yang sudah
bermakrifat, dapat berjumpa dengan Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda
menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan dalil untuk
membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil
yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh
hawa nafsu, dalam Al-Qur’an disebuat Khatamallahu ‘ala Qulubihim (Tertutup mata hati mereka) itulah hijab yang
menghalangi anda menuju Tuhan.

Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai “Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat
indah”. Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya sebagian
ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada seoranpun
mengetahui kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali orang-
orang yang biasa lupa (tidak berzikir kepada Allah)” (H.R. Abu Abdir Rahman As-Salamy).

Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut Rasulullah saw bahwa ada sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun
kecuali para Ulama Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala akibatnya. Ilmu tersebut sangat indah
laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni ilmu Tariqat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu Lata'if
dan lain-lain.

Masih ingat kita kisah Nabi Musa dengan Sayyidina Khidir yang pada akhir perjumpaan mereka membangun sebuah
rumah untuk anak yatim piatu untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam rumah, kalau rumah tersebut
dibiarkan ambruk maka emasnya akan dicuri oleh perompak, harta tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat dan makrifat
yang sangat tinggi nilainya dan rumah yang dimaksud adalah ilmu syariat yang harus tetap dijaga untuk membentengi
agar tidak jatuh ketangan yang tidak berhak.

Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut :
“Aku telah hafal dari Rasulullah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan
kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk
menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan
niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani).

Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang
tidak senang dengan Ilmu Tariqat? Kerana ilmu itu memang amat rahsia, sahabat nabi saja tidak diizinkan untuk
disampaikan secara umum, kerana ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi, dari nabi izin itu diteruskan
kepada Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini.

Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbaiat zikir atau “disucikan” sebagaimana telah
firmankan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka sudah barang tentu
akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dholalah.

Dan mereka ini mempunyai I’tiqadbahwa ilmu yang kedua tersebut jelas diingkari oleh syara’. Padahal tidak demikian,
bahwa hakikat ilmu yang kedua itu tadi justru merupakan intisari daripada ilmu yang pertama ertinya ilmu Tariqat itu
intisari dari Ilmu Syari’at.

Oleh kerana itu jika anda ingin mengerti Tariqat, Hakikat dan Ma’rifat secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at
saja terlebih dahulu dengan Guru Mursyid (Khalifah) yang ahli dan diberi izin dengan taslim dan tafwidh(penyerahan)
dan redha. Jadi tidak cukup hanya melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan mungkin mudah timbul
prasangka buruk terhadap ahli tariqat.

Dalam setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan ini, seringkali kita tidak mampu atau tidak mau menangkap kehadiran
Allah dengan segala sifat-sifatNya. Padahal sifat-sifat Allah sangat terkait erat dengan ayat-ayat kauniyahNya yang
terhampar di atas muka bumiNya. Betapa Allah –melalui ayat-ayat kauniyahNya- memang ingin menunjukkan keMaha
KuasaanNya dan keMaha BesaranNya agar hamba-hambaNya senantiasa mawas diri, waspada dan berhati-hati dalam
bertindak dan berprilaku agar tidak mengundang turunnya sifat JalilahNya yang tidak akan mampu dibendung, apalagi
dilawan oleh siapapun, dengan upaya dan sarana kekuatan apapun tanpa terkecuali, karena memang Allahlah satu-
satunya pemilik kekuatan dan kekuasaan terhadap seluruh makhlukNya.
"SIFAT 20 & MA'RIFATULLAH"

Sifat dua puluh adalah satu konsep ilmu yang ciptaannya sangat ajaib. di dalam mentafsir kaedah

Mengenal Allah melalui ilmu ma'rifat.

Sifat dua puluh dicipta oleh Ilham para sufi dan para Auliya terdahulu, bagi tujuan mengajar kita menuju jalan mengenal
Allah. Siapa yg mempelajari sifat dua puluh dengan sungguh - sungguh, beserta faham akan maksud dan makna yang
tersirat, maka ia akan dapat mengenal Allah dengan nyata dan terang.

Banyak cabang ilmu dan banyak kaedah pembelajaran yang telah diedahkan melalui kitab, melalui pondok, melalui
sekolah, dan tidak kurang pula melalui guru - guru agama.

Semua itu bertujuan bagi mencari jalan, mencari cara dan mencari kaedah untuk mengenal Allah. Diantara banyak cara
dan banyak kaedah, cara dan kaedah terbaik bagi mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat dua puluh.

Allah tidak akan dikenal melalui mata Dzohir, ia hanya dapat dikenal melalui mata hati dengan mempelajari sifat -
sifatnya.

Sifat dua puluh berasaskan pada 4 perkara yaitu :

1. Dzat 2. Sifat 3. Asma 4. Af'al.

Sifat dua puluh terbagi kepada 4 bagian yaitu :

1. Nafsiah 2. Salbiyah 3. Ma'ani 4. Manawiyah

Bagian 4 inilah yg dikatakan menjadi inti Pati dan isi

Kepada ilmu mengenal Allah. Bagian 4 inilah yang akan mengkupas dan menterjemahkan sifat dua puluh. Siapa yang
berjajar untuk mengenal Allah, perlu diambil perhatian kepada 4 bagian tersebut.

1. Sifat Nafsiah

Sifat yang terkandung dalam Nafsiah itu, hanya satu yaitu sifat wujud. Wujud yang membawa maksud ada. Adanya Allah
itu meliputi segala yg Dzohir maupun batin.

Sifat Nafsiah itu bermaksud menafikan kewujudan yang lain selain Allah. Hanya Allah saja yang ada dan hanya Allah saja
yang wujud.

Wujudnya Allah itu adalah ujud yang disertai sekali dengan dzat, sifat, asma, dan Af'al. Dzat Allah itu merupakan sifatnya
dan sifat Allah itu juga adalah merupakan dzatnya. Dzat dan sifat Allah itu adalah ujud yang tidak bisa terpisah, bercerai
dan ujud yang tidak berasingan.

Keujudan dzat dan keujudan sifat Allah itu adalah Esa ( satu juga pada hakekatnya). Seumpama sifat ilmu dengan sifat
Kalam Allah Ta'ala. Apabila sifatnya bersifat mendengar ( Sama) berarti dzatnya juga bersifat berpendengaran ( Samiun).
Apabila Allah bersifat melihat ( Basar) berarti dzatnya bersifat berpenglihatan ( Basirun). Apabila Allah bersifat kuasa
( Kudrat) berarti dzatnya bersifat kekuasaan ( kodirun). Begitulah seterusnya dengan sifat - sifat yang lain.

Sifat Allah itu seumpama sifat Angin dengan sifat bergoyang ( bertiup). Apabila kita melihat pokok bergoyang, itu
menandakan adanya Angin. Tergoyangnya pokok adalah bagi menandakan bergoyangnya Angin. Sifat bergoyang itu
sebenarnya bukan sifat pokok, yang bergoyang itu sebenarnya adalah sifat Angin. Walau bagaimanapun sifat angin dan
sifat bergoyangnya pokok itu adalah Satu sifat yang sama. Jika tidak ada angin maka pokok tidak bergoyang. Pokok tidak
boleh bergoyang dengan sendiri, jika bukan karena di goyang dan ditiup oleh Angin. Begitulah sifat Allah dengan dzatnya
tidak boleh bercerai.
Begitulah kaedah kita mentafsir sifat dua puluh, apabila ia nya dirujuk kepada diri. Barulah kita dapat melihat dan
mengenal Allah melaluinya. Seandainya sifat dua puluh itu tidak dirujuk kepada diri, selamanya kita tidak dapat
mengenal Allah. Dalam memahami sifat Nafsiah ( Nafi) yaitu sifat menafikan, menidakan, atau sifat menolak.

Kita dikehendaki menidakan sifat - sifat yang lain selain Allah. Kita dikehendaki menidakan kewujudan sifat Alam dan
sifat diri kita sendiri. Menidakan sifat diri kita supaya ia nya menjadi tidak ada dan tidak wujud ( Binasa). Cara untuk
menidakan sifat diri kita dan untuk mewujudkan sifat Allah itu adalah dengan cara menyerah atau membinasakan diri
kepada Allah.

Bila mana Sifa telinga telah dipulangkan, ia nya akan disambut dengan sifat pendengaran Allah. Bila mana sifat mata
telah binasa, ia nya akan disambut dengan sifat penglihatan Allah. Sifat berpikir akan disambut dengan ilmu Allah. Selagi
sifat mata menjadi sebagian dari pada sifat kita, sudah pasti kita tidak akan dapat melihat Allah melalui pandangan dan
penglihatannya.

Setelah sifat mata kita itu dipulangkan kepada Allah, akan bertukar menjadi sifat Basar Allah, barulah sifat penglihatan
Basirun Allah itu, boleh melalui sifat mata kita. Makna disini bahwa sifat mata yang ada pada kita sekarang ini tidak boleh
dan tidak layak menerima penglihatan Allah melaluinya, melainkan sifat mata makhluk telah binasa dan bertukar kepada
sifat wajah Allah. Maka kita tidak layak untuk menanggung atau menerima sifat penglihatan Allah yang maha tinggi. Sifat
makhluk tidak layak untuk menanggung sifat Allah, melainkan Sifa kita ditukar milik, supaya menjadi milik Allah, setelah
melalui proses penyerahan diri

( Penyerahan tugas dan penyerahan hak milik) kepada Allah.

Apabila sudah menjadi milik Allah, barulah mata kita itu, dapat melihat melalui penglihatan Allah. Apabila mata kita itu
telah menjadi milik Allah, barulah sifat Basirun ( penglihatan) Allah itu dapat terpancar melalui mata kita. Apabila
penglihatan Allah sudah menembusi mata kita, dengan sendirinya sifat mata akan binasa. Mata makhluk akan hangus
terbakar, binasa dan lenyap lantaran dipenuhi oleh cahaya Allah. Cahaya penglihatan Allah itu sendiri, yang
membinasakan sifat mata kita. Hanya Allah saja yang dapat menanggung sifat Allah. Sifat mata kita tidak dapat untuk
menanggung sifat penglihatan Allah.

Selagi mata masih bersifat makhluk atau masih menjadi sebagian dari anggota diri kita, selagi itulah wajah Allah tidak
boleh mengambil tempat.

Selagi sifat Allah tidak dapat mengambil tempat, selagi itulah kita tidak akan dapat mengenal dan melihat Allah
melaluinya. Inilah konsep Nafsiyah yaitu konsep menidakan sifat makhluk supaya dapat menjadikan semuanya bersifat
wajah Allah.

Setelah kita berjaya dalam menidakan, fana dan leburkan diri kita kedalam cahaya Allah, maka jadilah telinga kita itu
merupakan pendengaran Allah. Jadilah mata kita itu penglihatan Allah dan sebagainya. Mata kita tidak layak untuk
menanggung penglihatan Allah. Begitu juga dengan sifat - sifat yang lain, ia nya merupakan pakaian dan persalinan Allah.
Sifat kita selaku makhluk, tidak layak untuk memakai yang menjadi persalinan Allah. Seandainya kita terpakai persalinan
Allah, maka cepatlah bertobat.

Apabila Allah bersifat Basar, Allah juga bersifat Basirun. Apabila Allah bersifat qudrat, Allah juga bersifat qodirun dan
sebagainya. Oleh yang demikian bagi yang telah sampai kepada makom tahap ma'rifat, menjadikan yang dilihat itu,
adalah juga yang melihat, dan yang melihat itu adalah juga yang dilihat, yang disembah itu adalah yang menyembah, dan
yang menyembah itu adalah juga yang disembah. Dengan syarat diri kita telah binasa, mati, lebur dan karam dalam zauk
cahaya wajah Allah. Walaupun Allah itu bersifat dengan dua puluh sifat, namun semua dua puluh sifat itu adalah Esa
( satu) juga dalam Dzatnya. Walaupun sifat Allah itu banyak, tetapi ia satu dalam Dzatnya.

Yang menjadikan sifat Allah itu berbilang - bilang adalah dikarenakan khayalan pikiran dan lemahnya sangkaan akal
manusia. Sedangkan pada dasar dan hakekatnya, ke semua sifat Allah itu adalah satu ( Esa), tidak berbilang - bilang.
Mempelajari dan memahami sifat Nafsiyah bertujuan memberi peringatan kepada kita bahwa tidak ada yang berbentuk,
melainkan yang berbentuk itu adalah bentuk bagi Allah dan tidak ada yang bersifat, melainkan yang bersifat itu hanya
sifat bagi Allah, dan tidak ada yang berupa, melainkan yang berupa itu adalah rupa bagi Allah.

Dalam memahami sifat Nafsiah, kita dikehendaki menafikan, mematikan, melenyapkan, dan menghilangkan sifat - sifat
yang lain selain dari sifat Allah. Di peringkat ilmu sifat Nafsiah, kita dikehendaki melihat bahwa hanya Allah saja yang
ada, ujud, wujud, dan Maujud. Keujudan makhluk alam pada peringkat ini belom lagi boleh diletak dalam gambaran
pikiran dan belom lagi boleh dibayangkan dalam ciptaan khayalan akal. Yang ada dan yang ujud pada peringkat Nafsiah
itu hanyalah Allah semata - mata.

Sifat Nafsiah adalah sifat bagi mengajar kita tentang kewujudan Allah secara mutlak dan secara wujudiah ( wujud yang
meliputi), meliputi sekalian alam, meliputi sekalian makhluk dan meliputi sekalian diri kita. Sifat Nafsiah dalam wujudiah
itu adalah membawa makna kewujudan Allah secara mutlak, secara bersendikan, secara ke - esannya, tanpa adanya lagi
yang lain selain Allah.

Seumpama bukan pokok yang bergoyang tetapi yang bergoyang itu adalah angin. Walaupun kita nampak yang bergoyang
itu pokok, didalam kelayakan ilmu ma'rifat yang bergoyang itu bukan lagi pokok, sesungguhnya yang bergoyang itu
adalah sifat Angin. Inilah kedudukan sifat Nafsiah dalam tafsiran ma'rifat.

Dalam belajar sifat Nafsiah dalam sifat dua puluh, maka jangan lupa untuk menghubung kaitkan dengan kalimat
syahadat. Sifat Nafsiah dalam sifat dua puluh ini bukan sekedar bertujuan untuk dihafal

tetapi sifat Nafsiah ini bertujuan untuk mengenal sifat Allah melalui sifat dua puluh. Ia nya juga adalah bertujuan untuk
mentafsir kalimat syahadat.

Sifat Nafsiah ini adalah satu kaedah kiasan saja, dan tujuan sebenar sifat Nafsiah itu disasarkan kepada tafsiran dan
pemahaman kalimat syahadat.

Sifat Nafsiah apabila dikaitkan, diletak, atau diterjemahkan pada tafsiran Syahadat. Ia berada pada kedudukan kalimat
"Laa" yaitu kalimat Nafi.

Kalimat Nafi adalah kalimat menolak yang lain selain Allah, membinasakan yg lain selain Allah. Kewujudan sifat - sifat yg
lain itu, seumpama bayang cahaya. Apabila hilang cahaya, maka hilanglah bayang. Apabila dapat memahami dan
mengamati isi ilmu Nafsiah dalam sifat dua puluh dengan penuh penghayatan, ia nya membuatkan ucapan Syahadat kita,
benar - benar diterima Allah.

Ucapan Syahadat yang penuh makna itu adalah dengan melafadzkan ungkapan kalimat "Laa" dengan menghilangkan dan
membinasakan sifat - sifat yang lain selain Allah. Sehingga tidak ada lagi keujudan bulan, bintang, alam, dunia dan
keujudan kehidupan diri, melainkan Allah yang ujud, wujud, dan Maujud pada sekalian wajah Alam.

Ucapan "Laa" adalah tahap ucapan yang tidak ada lagi sesiapa. Tidak ada apa - apa dikiri, dikanan, diatas dan dibawah
kita. Melainkan semasa melafadzkan kalimat "Laa" kita dikehendaki mengisi keyakinan kita dan mengisi kepercayaan
akal, bahwa tidak ada yang lain lagi pada keujudan alam ini, melainkan sekalian yang ada ini adalah wajah Allah ( yang
meliputi segalanya).

Sifat Nafsiah berbentuk "pengkhabaran", sifat yang hanya ada pada dzat Allah dan tidak memberi bekas kepada alam,
sifat Nafsiah itu tidak boleh di Quality dan Quantity. Adanya Allah adalah adanya mutlak, adanya tidak dikarenakan oleh
suatu karena yang lain. Sifat Nafsiah adalah sifat yang mengkhabarkan kepada kita bahwa Allah itu ada, adanya Allah itu
melalui pengkhabaran yang tidak dapat dipegang atau dirasa oleh tangan, tidak dapat didzhohirkan untuk dilihat.
Pengkhabaran adalah perkara yang tidak boleh di Quality dan Quantity. Ia hanya boleh dirasa dan diyakini oleh hati.

2. Sifat ma'ani

Sifat Ma'ani ada 7 perkara yaitu :

1. Qudrat 2. Iradat 3. Ilmu 4. Hayat 5. Sama 6. Basar 7. Kalam.

Sifat Ma'ani Allah yang jelas telah terdzhohir pada diri kita yaitu : hidup, mengetahui, berkuasa, berkehendak, Melihat,
mendengar, berkata. Ada dengan terang dan jelas mendzhohir sifat - sifatnya ke atas diri kita. Tujuan didzhohirkan
sifatnya supaya dijadikan sebagai pedoman, sebagai panduan dan sebagai iktibar untuk kita mengenal dan melihat Allah
melaluinya.

Allah bukan ain ( bukan benda) yang boleh dikenal melalui bentuk hitam dan bentuk putih. Allah mendzohirkan sifat -
sifatnya kepada kita supaya dijadikan tempat memandang sifat - sifatnya kepada mereka - mereka yang berpandangan
jauh. Tetapi masih ramai yang masih tidak memerhatikan
Sifat hidup, mengetahui, berkehendak, melihat, dan sifat berkata yang dipakai Allah atas diri kita, adalah menjadi tanda
kebesarannya atas diri kita supaya kita memerhati dan melihatnya. Sifat - sifat tersebut bukannya sifat pribadi kita, tetapi
sifat tersebut adalah kepunyaan hak mutlak Allah.

Sifat yang kita pakai ini adalah pinjaman semata - mata, dari ini kita akan sadar dan insaf akan hal ini. Kesemua sifat -
sifat tersebut adalah hak milik Allah

dan kepunyaan Allah yang sepatutnya dikembalikan semula kepada Tuan empunya, sementara hayat masih dikandung
badan. Pendzhohiran sifat Ma'ani ( angin) atas makhluk ( diri kita) adalah sekedar pinjaman yang berupa pakaian
sementara, yang akhirnya dikehendaki kembali semula kepada Tuan yg empunya. Allah tidak boleh diibaratkan atau
dimisal dengan sesuatu. Maha suci Allah dari segala ibarat dan misal yang dinukilkan itu hanyalah sekedar untuk
memudahkan paham.

Sifat Ma'ani adalah seumpama bayang - bayang, mana kala Allah itu adalah seumpama Tuan yg empunya bayang.

Firman Allah :

Tidakah engkau melihat kekuasaan Tuhanmu ? Bagaimana ia menjadi bayang - bayang itu terbentang ( luas kawasan nya)
dan jika ia kehendaki tentulah ia menjadikannya tetap ( tidak bergerak dan tidak berubah). Kemudian kami jadikan
matahari sebagai tanda yang menunjukkan

Perubahan bayang - bayang itu. (Qs. Furqon :45).

Allah jadikan manusia dalam batangnya, maksud bayang itu adalah merujuk kepada makhluk dan diri kita. Bayang ( diri)
sebenarnya tidak mempunyai apa apa sifat. Bayang hanya sekedar sifat yg menumpang dari yg empunya bayang.
Bergerak nya bayang adalah gerak daripada yang empunya bayang, berdirinya bayang adalah dengan berdirinya yang
Tuan empunya bayang Allah). Mustahil bayang itu boleh berdiri dengan sendiri tanpa kuasa dari yg empunya bayang
( Allah). Bayang dengan yg empunya bayang itu mustahil bersatu dan mustahil bercerai.

Diri kita dengan wajah Allah itu adalah seumpama

Ujud bayang dengan yg empunya bayang atau seumpama bayangan wajah dipermukaan cermin. Sifat Ma'ani tidak boleh
berdiri dengan sendiri tanpa bergantung dari sifat ma'nawiyah. Hubungan antara sifat Ma'ani dan sifat ma'nawiyah itu
seumpama hubungan antara bayang dengan yg empunya bayang. Seumpama sifat mata dengan penglihatan, sifat telinga
dengan pendengaran dan sifat mulut dengan berkata, walau bagaimana keadaan sekalipun, ia tetap tidak boleh bercerai
dan boleh juga bercantum. Inilah yg dikatakan hubungan sifat Ma'ani dengan sifat ma'nawiyah itu bercantum tidak
bercerai tiada.

Tiada bercerai antra Nafi dan isbat dan siapa - siapa yg menceraikan antara keduanya maka org itu kafir adanya. Bayang
bukan Cahya tetapi tidak lain bayang itu dari cahaya, dan cahaya bukan matahari tetapi tidak lain dari matahri. Begitulah
tamsilnya hubungan antara Allah dengan diri kita. Maka itu kita mengambil paham bahwa sifat yg kita miliki ini
sebenarnya hak kepunyaan Allah yg harus kita serah kembali kepada yg empunya.

Sifat Ma'ani adalah bertujuan agar kita mengaku bahwa sebenarnya diri kita ini tidak ada, tidak wujud, dan tidak terjadi.
Yang wujud, yang ada, yang terjadi hanyalah Allah semata - mata. Seumpama sifat bayang terdzhohir nya bayang itu
adalah tujuan menampakkan dan menyatakan sifat yang empunya bayang itu sendiri.

TAUHID FIQIH & TASAWUF

(1) TAUHID"

kata tauhid" didalam bahasa Arab berasal dari kata ( wahhada-yuwahidu-tauhidan ) dan makna wahhadasy syai'a Yaitu
menjadikan sesuatu,satu satunya,dan semua nya berasal dari kata ( Wahidun ) Yg berarti tunggal, Maka makna tauhid bila
di mutlakan maksudnya ( meng esa kan ) atw mengakui keesaan Allah, Secara garis besarnya tauhid adalah tentang
ketuhanan,
Pengertian umumnya,

TAUHID= ( tau hidup ) mngrti dan memahami arti hidup Inti dan tujuan tauhid adalah tau kpada yang wahid/esa
mengenal nya scara haqul yakin,

( AWALUDIN MA'RIFATULLAH ) awal agama ialah dengan mengenal ( Allah ) jadi di haruskan dalam beribadah itu
mengenal Allah ( latasihu sholata Bi ma'rifataha ) tida sah sholat nya seseorang bila tida mngnal tuhan nya jadi inti tauhid
adalah untuk mngnal kpada yg wahid/esa

(2) FIQIH:

fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum hukum shara' yg brsipat fariyah (cabang) yang dihasilkan atw digali dari
dalil dalil yang tafsil (khusus terprinci dan jelas)

Definisi FIQIH secara umum ialah suatu ilmu yg menjelaskan tntang peribadatan syariat sprti sholat puasa zakat berhaji
dll...Dan fiqih ber isikan aturan aturan dan hukum hukum islam

(3) TASAWUF:

tasawuf berasal dari kata Shafa' ( suci bersih ), makanya ada istilah sufi,sufi yaitu sekelompok orang yg berusaha
mensucikan hati dan jiwanya karna Allah,

Jadi tasawuf"merupakan suatu ajaran untuk mndkatkan diri sedekat mungkin dngan Allah ,

Ber tasawuf" juga untuk mmbrsihkan hati dari sifat sifat yang menyamai binatang menekan sifat basyariyah,mnjauhi
hawa nafsu,mmbrikan tmpat bagi krohanian,brpgang pada ilmu kebenaran,mngamalkan sesuatu yg lbih utama atas
dasar keabadiannya mnpati janji kpada Allah dan mngikuti syariat rosulullah saw.

SYARIAT, TARIKAT, HAKIKAT, MA'RIFAT.

1. Syariat itu Afa'al Allah.

2. Tarikat itu Isma Allah.

3. Hakikat itu Sifat Allah.

4. Ma'rifat itu Zat Allah.

YAKIN.

1. Syariat itu ilmu Yakin.

2. Tarikat itu Ainul Yakin

3. Hakikat itu Hakkul Yakin.

4. MA'RIFAT itu Akmal Yakin.

ZAHIR, BATIN, AWAL, AKHIR.

1. Syariat itu Zahir.

2. Tarikat itu Batin.

3. Hakikat itu Akhir.


4. Ma'rifat itu Awal.

HUKUM.

1. Syariat itu hukum Allah.

2. Tarikat itu hukum Allah.

3. Hakikat itu hukum Allah.

4. Ma'rifat itu hukum Allah.

DARIPADA NABI.

1. Syariat itu perkataan Nabi.

2. Tarikat itu perbuatan Nabi.

3. Hakikat itu diri Nabi.

4. Ma'rifat itu rahsia Nabi.

ZIKIR.

1. Zikir cara syariat itu dengan lidah.

2. Zikir cara Tarikat itu dengan hati.

3. Zikir cara Hakikat itu dengan nyawa.

4. Zikir cara Ma'rifat itu dengan rahsia.

PEKERJAAN.

1. Pekerjaan syariat itu yang di katakan oleh lidah dan dikerjakan oleh hati.

2. Pekerjaan Tarikat itu hati yang mengerjakan baik atau jahat.

3. Pekerjaan Hakikat itu nyawa yang mengerjakan baik atau jahat.

4. Pekerjaan Ma'rifat itu rahsia yang mengerjakan baik atau jahat.

RUMAH.

1. Rumah Syariat itu lidah.

2. Rumah Tarikat itu hati.

3. Rumah Hakikat itu budi.

4. Rumah Ma'rifat itu Roh.

ADAB.

1. Adab orang-orang Syariat itu, orang-orang yang berdiri dengan tanda-tanda kenyataan.

2. Adab orang-orang Tarikat itu, orang yang zikir tanpa tanda, hanya kurnia Allah.

3. Adab Hakikat itu orang-orang yang tahu haknya dan hak Allah.

4. Adab Ma'rifat itu orang-orang yang mengatahui perkataan dan Makam.


SEMBAHYANG.

1. Sembahyang orang-orang Syariat itu tubuhnya yang disembahnya pada Allah.

2 Sembahyang orang-orang Tarikat itu hatinya yang menyembah Allah.

3. Sembahyang orang-orang Hakikat itu nyawanya yang menyembah Allah.

4. Sembahyang orang-orang Ma'rifat itu Wahdatul Ujud yang menerima sembahyang, maka itulah sembahyang Nabi-nabi,
Wali-wali Allah, Ahli-ahli Sufi dan orang-orang yang Kamil dan Mukamil.

PINTU.

1. Pintu Syariat itu mulut.

2. Pintu Tarikat itu dua lubang hidungnya.

3. Pintu Hakikat itu dua biji matanya.

4. Pintu Ma'rifat itu di antara mata putih dengan mata hitam.

MARTABAT.

1. Martabat Syariat itu Alam Roh.

2. Martabat Tarikat itu Alam Malakul.

3. Martabat Hakikat itu Alam Jabarut.

4. Martabat Ma'rifat itu Alam Lahir.

TUJUAN.

1. Tujuan Syariat itu supaya hatinya ada Nur.

2. Tujuan Tarikat itu supaya dirinya dan nyawanya jadi mulia.

3. Tujuan Hakikat itu supaya memisahkan di antara Hak dengan Batil.

4. Tujuan Ma'rifat itu supaya dapat drajat Saddikin

SYARIAT TARIKAT HAKIKAT DAN MAKRIFAT

Ini hanyalah deskripsi yang hanya dapat di pahami secara konteks bukan dari apa yang tertulis.pemahaman secara teks
akan menimbulkan perdebatan,hanya melalui perasaanlah ini dapat di pahami.

Bagi yang belum memahami semoga ini tidak menimbulkan pemahaman yang keliru karena ungkapan ungkapan ini
hanya dapat dimengerti oleh mereka yang telah mempelajari serta memahami...

Syariat itu Zahir

Tarikat itu Batin

Hakikat itu Akhir

Makrifat itu Awal


Syariat itu Fi'il

Tarikat itu Asma

Hakikat itu Sifat

Makrifat itu zat

Syariat itu dengan Lidah

Tarikat itu dengan Hati

Hakikat itu dengan Nyawa

Makrifat itu dengan sir / rahasia

Syariat itu Syuhud

Tarikat itu Nur

Hakikat itu Ilmu

Makrifat itu Ujud

Syariat itu Islam

Tarikat itu Iman

Hakikat itu Tauhid

Makrifat itu Pengakuan Lahir dan batin

Syariat itu Tubuh

Tarikat itu Nyawa

Hakikat itu Rahsia

Makrifat itu Tuhan

Syariat itu Ilmu Usuluddin

Tarikat itu Ilmu Tasaawuf

Hakikat itu Ilmu Tauhid

Makrifat itu Ilmu Usul Muftahul Ghuyyub


Syariat itu Kulit Daging Urat Tulang

Tarikat itu Api Angin Air Tanah

Hakikat itu Ujud Ilmu Nur Syuhud

Makrifat itu Zat Sifat Asma Fi'il

Syariat itu Awam

Tarikat itu Khas

Hakikat itu Khas ul khas

Makrifat itu Khawas

Syariat itu Ilmu yakin

Tarikat itu Ainul yakin

Hakikat itu Haqqul yakin

Makrifat itu Akmal yakin

Syariat itu Alam Isal

Tarikat itu Alam Roh

Hakikat itu Alam malakut

Makrifat itu Alam Kudus

Syariat itu Buih

Tarikat itu Ombak

Hakikat itu Laut

Makrifat itu Air

MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU.

syarat mengenal Tuhan adalah mengenal diri sendiri.

Mikraj/uruj.

Menyaksikan Langit 1.af'al= mengenal jasad/iradat/materi/benda alam semesta (materi)

Langit ke 2. Akli= menyimak dn mempelajari dgn nalar.akan suatu keadaan yg akn terjadi (senyawa)

Langit ke 3. Napsu= mengenal semua sifat/karakter.dlm diri sendiri (molekul)


Langit ke 4. Ruh= mengenal bahwa ruh,merupakan penghulu/pengikat antara jasad dn sifat ruhani dr semua dimensi
(unsur)

Langit ke 5. Sirr= rasa yg meliputi seluruh sifat fisik dn ruhani.termasuk rasa pd hewan dn tumbuhan (atom)

Langit ke 6. Nur/cahaya= kecerdasan manusia dlm menelaah setiap hal/persoalan dlm hidup dn kehidupan.baik tampak...
Hingga perihal ketuhanan/ketunggalan (partikel)

Langit ke 7. Dzat= sidrotul muntaha. Suatu keadaan jernih pd jiwa manusia yg kosong,tiada apapun/murni/suci. Biasa
disebut kesadaran murni/kesadaran diri sejati/nur alla nur (partikel boson/gelembung kosong materi)

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

BISMI = WUJUD

BISMILLAHI = WUJUD ALLAHU

AR RAHMAN = QIDAM

AR ROHIM = BAQO

JIKA DIRI INI BARU MENGENAL NAMANYA, MENTERJEMAHKAN TULISAN BISMILLAHIRROHMANIRROHIM


BERUSAHALAH MENCAPAINYA ...

ALLAHU ILAA HU

MA’RIFATULLAH.

SEBELUM MENGENAL TUHAN, KENALLAH DIRI.

MENGENAL DIRI :

Diri itu ada dua unsur.

1. Diri jahir berupa jasad.

2. Diri bathin berupa Ruh.

Diri itu dapat pula dibagi atas 3 unsur.

1. Diri yang Hak. (diri yang sebenarnya)

2. Diri terperi. (Muhammad)

3. Diri terdiri. (Adam).

Ruh itu ada tiga Martabat.

1. Ruh idhofi (nafas yang keluar masuk)

2. Ruh mukayyat (yang mengedari/yang bergerak keseluruh tubh)

3. Ruh mutlak (yang tetap pada tempatnya)

Zat itu ada tiga Asma.

1. ZAT illahiyah

2. ZAT masbiyah

3. ZAT addahiyah.
Diri jahir ada dua unsur bahagi pula.

1. Jasad yang mengandung Ruh.

2. Ruh yang mengandung Jasad.

Diri kita ini mengandung dua aspek.

1. Diri yang bersifat ketuhanan (lahud)

2. Diri yang mengandung kehambaan (nasud)

Dalam diri kita ini mengandung tiga Rahasia.

1. Rasa yang Hak (rasa tuhan)

2. Rasa Muhammad (Nur Muhammad)

3. Rasa Adam (rasa yang tercela).

*ORISINIL DARI QURAN*

SYARIAT, TARIKAT, HAKIKAT, MA'RIFAT.

1. Syariat itu Afa'al Allah.

2. Tarikat itu Isma Allah.

3. Hakikat itu Sifat Allah.

4. Ma'rifat itu Zat Allah.

YAKIN.

1. Syariat itu ilmu Yakin.

2. Tarikat itu Ainul Yakin

3. Hakikat itu Hakkul Yakin.

4. MA'RIFAT itu Akmal Yakin.

ZAHIR, BATIN, AWAL, AKHIR.

1. Syariat itu Zahir.

2. Tarikat itu Batin.

3. Hakikat itu Akhir.

4. Ma'rifat itu Awal.

HUKUM.

1. Syariat itu hukum Allah.

2. Tarikat itu hukum Allah.


3. Hakikat itu hukum Allah.

4. Ma'rifat itu hukum Allah.

DARIPADA NABI.

1. Syariat itu perkataan Nabi.

2. Tarikat itu perbuatan Nabi.

3. Hakikat itu diri Nabi.

4. Ma'rifat itu rahsia Nabi.

ZIKIR.

1. Zikir cara syariat itu dengan lidah.

2. Zikir cara Tarikat itu dengan hati.

3. Zikir cara Hakikat itu dengan nyawa.

4. Zikir cara Ma'rifat itu dengan rahsia.

PEKERJAAN.

1. Pekerjaan syariat itu yang di katakan oleh lidah dan dikerjakan oleh hati.

2. Pekerjaan Tarikat itu hati yang mengerjakan baik atau jahat.

3. Pekerjaan Hakikat itu nyawa yang mengerjakan baik atau jahat.

4. Pekerjaan Ma'rifat itu rahsia yang mengerjakan baik atau jahat.

RUMAH.

1. Rumah Syariat itu lidah.

2. Rumah Tarikat itu hati.

3. Rumah Hakikat itu budi.

4. Rumah Ma'rifat itu Roh.

ADAB.

1. Adab orang-orang Syariat itu, orang-orang yang berdiri dengan tanda-tanda kenyataan.

2. Adab orang-orang Tarikat itu, orang yang zikir tanpa tanda, hanya kurnia Allah.

3. Adab Hakikat itu orang-orang yang tahu haknya dan hak Allah.

4. Adab Ma'rifat itu orang-orang yang mengatahui perkataan dan Maqom.

SEMBAHYANG.

1. Sembahyang orang-orang Syariat itu tubuhnya yang disembahnya pada Allah.

2. Sembahyang orang-orang Tarikat itu hatinya yang menyembah Allah.

3. Sembahyang orang-orang Hakikat itu nyawanya yang menyembah Allah.


4. Sembahyang orang-orang Ma'rifat itu Wahdatul Ujud yang menerima sembahyang, maka itulah sembahyang Nabi-nabi,
Wali-wali Allah, Ahli-ahli Sufi dan orang-orang yang Kamil dan Mukamil.

PINTU.

1. Pintu Syariat itu mulut.

2. Pintu Tarikat itu dua lubang hidungnya.

3. Pintu Hakikat itu dua biji matanya.

4. Pintu Ma'rifat itu di antara mata putih dengan mata hitam.

MARTABAT.

1. Martabat Syariat itu Alam Roh.

2. Martabat Tarikat itu Alam Malakul.

3. Martabat Hakikat itu Alam Jabarut.

4. Martabat Ma'rifat itu Alam Lahir.

TUJUAN.

1. Tujuan Syariat itu supaya hatinya ada Nur.

2. Tujuan Tarikat itu supaya dirinya dan nyawanya jadi mulia.

3. Tujuan Hakikat itu supaya memisahkan di antara Hak dengan Batil.

4. Tujuan Ma'rifat itu supaya dapat drajat Saddikin.

PUJI YANG EMPAT :

Puji orang Syariat : Lailahaillallah

Puji orang Tarekat : Hu Allah

Puji orang Hakekat : Allah – Allah

Puji orang Makrifat : Hayyun – Hayyun

JUMLAH KALIMAH EMPAT MACAM :

Kalimah syariat : Lailahaillallah. Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah

Kalimah Tauhid : Lailahaillallah. Tiada Tuhan adanya Allah

Kalimah Hakikat : Lailahaillallah. Tiada Dayaku hanya pada kuasa Allah

Kalimah Makrifat : Lailahaillallah. Tiada Ujudku hanya Ujud Allah

DIRI ADA LIMA MACAM :

Diri terdiri Artinya Berdirinya Allah

Diri tajali Artinya Nyatanya Allah

Diri terperi Artinya Susah senang Diri sendiri Artinya Diri yang ada
Diri Asli Artinya Mengenal Zat Allah

Nafikan diri kita, Adanya yang punya Diri, Artinya Diri sendiri tiada diri yang lain Hanya diri yang ada itulah sebenarnya
Diri Hak Mutlak, awal dan Akhir yang bernama Allah

ANASIR EMPAT :

Allah : Zat, Sifat, Asma, Af’al

Muhammad : Ujud, Ilmu, Nur, Suhud

Adam : Api, Air, Angin, Tanah Hamba : Uri, tembuni, Tuban, Darah

KALIMAH LIMA NABI :

1. ADAM : LAILAHAILLALLAH ADAM SUFI ALLAH

2. IBROHIM : LAILAHAILLALLAH IBROHIM KHOLILULLAH

3. ISA : LAILAHAILLALLAH ISA ROHULLAH

4. MUSA : LAILAHAILLALLAH MUSA KALAMULLAH

5. MUHAMMAD : LAILAHAILLALLAH MUHAMMADAROSULULLAH

PAHAM yang KHUSUS :

LAILAHAILLALLAH, diri KU ini adalah diri ALLAH

PUJI MUHAMMAD ADA TUJUH :

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RAHASIA ALLAH LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAMBA ALLAH

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD SIFAT ALLAH

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAK ALLAH

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD ZAT ALLAH

LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD UJUD ALLAH

JALAN MENGENAL TUHAN ADA EMPAT :

1. Islam

2. Iman

3. Tauhid

4. Makrifat

1. Islam Artinya : Selamat sempurna Awal dan Akhir yang mengenal Allah itulah sebenarnya Islam Agama itu pembawaan
Islam

2. Iman Artinya : Percaya pada zat yang ada, Hakiki Mutlak yang bernama Allah .

3. Tauhid Artinya : Satu, tiada dua, Hakekat tauhid, ada Tuhan tiada Hamba
4. Makrifat Artinya : Mengenal diri, menafikan diri yang ada lalu mengadakan atau mengisbatkan diri Tuhan, isbat Zat,
isbat Sifat, isbat Asma, isbat Af’al, Illallah

JALAN MATI ADA TUJUH :

Berhenti bernapas, mati namanya

Diselubungi, ditutup, mayat namanya

Dimandikan, Robial Roin namanya Dibungkus, sifat namanya

Disambut dalam kubur, Muhammad namanya

Dimiringkan dalam kubur, Allah namanya

Ditimbun dengan tanah, rahmatullah namanya

HAKIKAT MENGENAL TUHAN :

ALIF : Zat = Kuasa

LAM AWAL : Sifat = Menerima Kuasa

LAM AKHIR : Asma = Menjalankan Kuasa

HA : AF’AL = Menyatakan Kuasa

HAKIKAT LIMA NABI PADA DIRI KITA :

Nabi Adam : Jasad kita

Nabi Ibrahim : Hati kita

Nabi Isa : Roh kita

Nabi Musa : Mulut kita

Nabi Muhammad : Rupa kita

IMAM PADA DIRI KITA :

Imam Syafi'i : Perbuatan kita

Imam Hambali : Kata-kata kita

Imam Hanapi : Niat Hati kita

Imam Maliki : Tujuan kita

MALAIKAT PADA DIRI KITA :

Jibril : Menyampaikan

Mika’il : Menghidupkan

Isrofil : Sekali mati2x hidup

Isra’il : Tiap-tiap hidup mati

MARTABAT DIRI ADA TUJUH :


Diri ditakluki oleh hati

Hati ditakluki oleh jiwa

Jiwa ditakluki oleh Rahasia

Rahasia ditakluki oleh Sifat

Sifat ditakluki oleh Zat Zat ditakluki oleh Allah

Allah ditakluki oleh hamba atau diri

TA” TUJUH” DALAM SEMBAHYANG :

Berdiri betul : Kepala kita

Takbir : Mata kita Sedekap : Telinga kita

Rukuk : Mulut kita

Tahyat : Badan kita

Sujud : Tangan kita

Salam : Kaki kita

TITIAN :

Kasad : Kata hati

Takrat : Dikatakan

Takyin : Dikerjakan

Ihram : Suci Lahir Batin

Tubaddil : Berganti kuasa Munajad : Berganti kata

Mikraj : Sampai kepada Allah

DZAT INSAN :

Insan : Allah

Manusia : Allah Ta’ala Muhammad : Allah Aza wajalla

Allah : Allah Subhanahuwa ta’ala

Zat : Allah Ruhman

Ghaibul guyub : Allah Rohim

Zat Hakiki : Allah Robbul Alamin

IMAN DAN AMAL :

1. Iman yang diikuti, Amal Tidak diikuti

2. Iman itu senantiasa, Amal itu bersama-masa

3. Iman itu wajib, Amal itu Sunnat


4. Iman tiada beramal tidak merusak, amal merusak

5. Iman yang diterima, Amal tidak diterima

6. Iman masuk surga, Amal tidak masuk surga

7. Iman diberi Pahala, Amal tidak

8. Iman tiada ditimbang, Amal ditimbang

9. Iman boleh berpesan, Amal tidak berpesan, Nabi segalanya beriman serta selamat

10. Iman jika tidak menjadi kafir, Amal tidak, Nabi semuanya beriman dan beramal

11. Iman tidak mengharap, Amal mengharap

"ISI SEMBAHYANG : TIADA YANG LAIN HANYA ALLAH, LAIN DARIPADA ALLAH SALAH inilah isinya"

SEMBAHYANG

HAKEKAT SEMBAHYANG ADA TUJUH :

1. NIAT : Nafsuku

2. TAKBIR : Nyawaku

3. FATEHAH : Kepalaku

4. RUKUK : Tulangku

5. SUJUD : Dagingku

6. TAHYAT : Tanganku

7. SALAM : Kakiku

KETERANGAN TAUHID :

ROBUN ABDU : ALLAH HAMBA

ABDU ROBUN : HAMBA ALLAH

ANNA MUKODDIMU : AKU KODIM

WA ANNA KHOLKI : AKU RAJA

WA ANNA MUHADDAS : AKU BAHARU WA ANNA MAHLUK : AKU MAHLUK

JALAN TAUHID ILMU MAKRIFAT :

1. Jasadku bernama Allah, dari pada Alif itulah Af’al Allah

2. Hatiku bernama Muhammad, dari pada Lam awal itulah Asma Allah

3. Nyawaku bernama Rasulullah, dari pada Lam Ahir itulah Sifat Allah

4. Rahasiaku bernama Allah, dari pada itulah zat Allah

HADIST KUDSI :

WA AN YAKUN ABDA RABBAN BILASAKIN,


Artinya Bermula itu Hamba Allah, jangan syak, jangan ragu, apabila ragu kafir, Kita yakin bahwa Allah itu benar-benar
Ada dan Nyata, karena yang nyata ini tiada yang ada hanya Allah semata

KATA SYEH MUHYIDIN IBNU ARABI :

MAN ROANI FAKROL HAK,

Artinya Barang siapa mengenal ia akan daku sebenarnya Manusia

MAN RONI WAHUWA UJUDUL HAK,

artinya Aku lah yang sebenarnya Ujud Allah

HADIST KUDSI :

Manusia itu Rahasiaku, tiada lain Sifatku, dan Zatnya, tiada lain adanya Aku, Allah nama Zat, arti Zat ada, itulah Diriku,
baru bernama Hamba Allah, Tiada lain engkau itu hanyalah aku, dan Aku itu adalah engkau jua

BIKANA MAKANA, BIYAKUNU MAYAKUNU,

Artinya Barang yang belum ada itu adalah Aku dan Barang yang sudah ada itu adalah Aku

PUJI KEJADIAN MANUSIA :

Sehari semalam dalam Rahim Ibu Pujinya HU

Tiga hari tiga malam Pujinya HAK

Tujuh hari tujuh malam pujinya ANALLAH .

Empat puluh hari 40 malam Pujinya

SUBHANALLAH

Tiga bulan Pujinya ALHAMDULILLAH

Tujuh bulan Pujinya ALLAHU AKBAR

Sembilan bulan 15 hari Pujinya

LAILAHAILALLAH

Setelah keluar dari Rahim Ibu Pujinya HU ALLAH .

Jasad serta Nyawa HAMBA namanya, setelah diberi nama baru ALLAH namanya

HADIST KUDSI :

TA’ALAMA MAFINAFSI WAL AKMA MAFI NAFSI,

Artinya : Hai Isa, engkau ketahui yang ada pada dalam diriku, dan Aku tiada tahu apa yang ada pada dalam dirimu

FIRMAN ALLAH :

WAANIK BUDUNI HAZA SIROTIM MUSTAKIM,

Artinya Tauhidkan oleh kamu akan Daku, dan turutilah Perintahku

KHOLAKOL INZANI DO’IFA,

Artinya Tiap-tiap Manusia itu lemah tiada Berdaya


UDHULUL JANNATA ANTUM WAARWAJUKUM TAKBARUN,

Artinya Masuklah Kamu kedalam Syurga, serta Jodoh Kamu

FAAMINU BILLAHI WAROSULAH,

Artinya Jika kamu percaya padaku, Turutilah Perintah Rasulku

IN KUNTUM SODIKIN,

Artinya Apa sebab engkau ceraikan Rohmu dengan Jasadmu, jika engkau mengetahui

FAKULUMAN BIROIRI AKMAL AKMALUHU MARDU DATIN LATAR BALU,

Artinya Hai Malaikat, Tamparkan Amalnya mereka itu kehadapan mukanya

ARTI : JUNUB, JANABAT, MUKORONAH

1. Junub Artinya Mahluk

2. Jenabat Artinya Islam

3. Mukoronah Artinya Ilmu

SIAPA ITU JUNUB, JANABAT, MUKORONAH

1. Junub Adalah Laut

2. Jenabat Adalah Bumi

3. Mukoronah Adalah Mani

Bermula Arti Laut ialah Sirr kita, Ilmu adalah Rahasia kita, Bumi itu adalah Tubuh kita, bermula berkata-kata dengan
Perempuan itu dan Sirr kita pada perempuan itu, itulah Junub namanya, Dan Jamak Perempuan itu Janabat namanya,
Bercampur Air Laki-laki dengan perempuan itu Mukuronah namanya (Sirr sama), Bermula Junub itu Tamu namanya,
Janabat itu Jamak namanya, Dan Mukoronah itu : Rahman, Rahim namanya

ORANG JANABAT ITU ADA 4 PERKARA :

1. Wada

2. Wadi

3. Mani

4. Manikam

Wada Artinya : selagi di dalam Otak kita

Wadi Artinya : Ditengah kening kita

Mani Artinya : selagi didalam Dada kita

Manikam Artinya : selagi di dalam Pusat kita

Maka tetap didalam Pusat menjadi 3 macam :

1. Istinjak

2. Junub
3. Janabat

Yang bernama Istinjak itu Mani, Tatkala didalam Fuad Kalam, kemudian jatuh kepada Bumi Rahmat Allah dari pada
tempat yang bernama Kuntu Kanzan Mahfian, sudah tetap didalam Bahrul Alam namanya, Ketahuilah tentang Wada,
Wadi, Mani, Manikam, serta kesempurnaannya Istinjak itu, Jika tidak mengenal yang tersebut diatas maka tidak
sempurna islam itu, Kering Air Laut tiada Suci Mandinya, dan Sembahyangnya, maka tiada Syah segala Halnya

MENYATAKAN WADA, WADI, MANI, MANIKAM :

1. Wada itu jadi Kaki, jadi Tubuh, jadi Tanah, jadi Jibril

2. Wadi itu jadi Darah, jadi Jantung, Jadi Mika’il

3. Mani itu jadi Angin, jadi Tembuni, jadi Limpa, Jadi Isrofil

4. Manikan itu jadi Api, jadi Uri, jadi Empedu, Jadi Isro’il

Malaikat Jibril pada mata Putih, Malaikat Mika’il pada mata Hitam, Alis mata itu bernama Isrofil, Mata yang Terang itu
bernama Isro’il dan Muhammad Rasulullah

Hati itu bernama ABU BAKAR, Hati yang Terang bernama UMAR, Warna Jantung bernama USMAN dan Empedu yang
Hitam bernamaALI

Dalam pengkajian kitab-kitab lama (Tua) seperti pada Kitab Syarah Hikam Ibni Athoillah As-Kandariah, Kitab Manhal-
Shofi, Kitab Addurul-Nafs dll menggunakan istilah-istilah seperti ‘BINASA’ dan ‘HAPUS’ untuk mengungkapkan tentang
maksud/ pengertian FANA.

Ulama-ulama lain yang banyak menggabungkan beberapa disiplin ilmu lain seperti falsafah menggunakan istilah-istilah
seperti ‘LEBUR’, ‘LARUT’, ‘TENGGELAM’ dan ‘LENYAP’ dalam usaha mereka untuk menjelaskan sesuatu tentang ‘hal’ atau
‘maqam’ FANA ini.

Di dalam Kitab Arrisalah al-Qusyairiah disebutkan arti FANA' ialah :

Lenyapnya sifat-sifat basyariah (pancaindera)

Maka siapa saja yang telah diliputi Hakikat Ketuhanan sehingga ia tidak lagi melihat pada Alam baru, Alam rupa dan
Alam wujud diri ini, maka ia dikatakan telah FANA' dari Alam Cipta.

FANA' berarti hilangnya sifat-sifat buruk (maksiat lahir dan maksiat batin) dan kekalnya sifat-sifat terpuji (mahmudah).

FANA' itu :

lenyap segala-galanya,

lenyap Af’alnya/perbuatannya (Fanun Fil Af’al),

lenyap Sifatnya ( Fanun Fis-Sifat),

lenyap Dirinya (Fanun Fiz-Dzat)

Oleh karena itulah ada kalangan ahli-ahli Tasawuf berkata:

“TASAWUF itu : mereka yang telah memahami hakikat FANA' dari dirinya dan BAQA' dengan ALLAH karena kehadiran
HATI mereka bersama ALLAH”.

Sahabat Rasulullah yang banyak menjelaskan tentang ‘ FANA ’ ialah Sayyidina Ali, salah seorang sahabat Rasulullah yang
terdekat, yang di i'tiraf oleh Rasulullah sebagai ‘Pintu Gedung Ilmu’.
Diantaranya :

“Di dalam FANA'ku, leburlah ke- FANA-anku, tetapi di dalam ke- FANA'an itulah bahkan aku mendapatkan ENGKAU AL-
HAQ”.

Demikianlah ‘ FANA; ditanggapi oleh para kaum sufi secara baik, bahkan FANA itulah yg merupakan pintu bagi mereka
yang ingin menemukan ALLAH (Liqo' ALLAH) bagi yang benar-benar mempunyai keinginan dan keimanan yang kuat
untuk bertemu dengan ALLAH (Salik).

Firman ALLAH :

“Maka barangsiapa yang ingin akan menemukan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amalan Sholeh dan
janganlah ia mempersekutukan siapapun dalam beribadat kepada ALLAH (Surat Al-Kahfi 110)

Untuk mencapai Liqa' ALLAH dalam ayat yang tersebut di atas, ada 2 kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu :

1. Mengerjakan amalan sholeh dengan menghilangkan semua- sifat-sifat yang tercela dan menetapkan dengan sifat-sifat
yang terpuji yaitu TAKHALI dan TAHALI.

2. Meniadakan/menafikan segala sesuatu termasuk dirinya sehingga yang benar-benar WUJUD/ ISBAT hanya ALLAH
semata-mata dalam beribadat..~> Itulah artinya memFANA'kan diri.

Para Nabi-nabi dan wali-wali seperti Sheikh Abu Qasim Al-Junaid, Abdul Qadir Al-Jailani, Imam Al-Ghazali, Ab Yazid Al-
Busthomi sering mengalami keadaan “FANA” FILLAH dalam menemukan ALLAH .

Seperti Nabi Musa alaihisalam ketika ia sangat ingin melihat ALLAH maka baginda berkata yang kemudiannya dijawab
oleh ALLAH Ta'ala sbg berikut;

“Ya Tuhan, bagaimanakah caranya supaya aku sampai kepada MU ?

Tuhan berfirman:

"Tinggalkan dirimu/lenyapkan dirimu (FANA'), baru kamu bisa sampai padaKU.”

Kata-kata Hikmah Dari Wali-wali ALLAH yang telah mengalami FANA'

Ada seorang bertanya kepada Abu Yazid Al-Busthomi

“Bagaimana tuan habiskan masa pagimu ?”.

Abu Yazid menjawab:

“Diri saya telah hilang (FANA') dalam mengenang ALLAH hingga saya tidak tahu malam dan siang”.

Satu ketika Abu Yazid ditanya seseorang ttg bagaimanakah kita bisa mencapai ALLAH. Beliau menjawab :

“Sirnakalah diri kamu. Di situlah terletak jalan menuju ALLAH . Barang siapa yang melenyapkan (FANA') dirinya dalam
ALLAH , maka yg didapati bahwa ALLAH itu segala-galanya”.

1 : TAUHIDUL AF'AL

2 : TAUHIDUL SIFAT

3 : TAUHIDUL ASMA

4 : TAUHIDUL ZAT
Dan suatu riwayat mengatakan sebagai berikut :

1 : TAUHIDUL AF'AL

FANA'IL AF'AL FANA'IL SIFAT dan FANA'IL ZAT.

Tauhidul AF'AL itu seperti engkau berkata ;

LAFA'LUN ILLA FI’LULLAH

Artinya :

"tidak ada yg mempunyai perbuatan melainkan perbuatan ALLAH Ta'ala semata didalam Hakikatnya".

2 : TAUHIDUL SIFAT

Tauhidul SIFAT itu seperti engkau berkata, dan engkau i'tikatkan didalam hatimu : IA KUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT,
SAMA, BASHAR, KALAM

Artinya ;

"Tidak ada yg mempunyai Kuasa, Berkehendak, Tahu, Hidup, Mendengar, Melihat dan Berkata-Kata.. Melainkan
semuanya itu berasal dari ALLAH Ta'ala juga pada hakikatnya".

4 : TAUHIDUL ZAT

Tauhidul DZAT itu seperti engkau berkata dan engkau I'tikatkan didalam hatimu ;

LA MAUJUDA ILLALLAH

Artinya :

"Tidak ada yang Ujud didalam Alam ini melainkan ujud ALLAH Ta'ala semata-mata pada Hakikatnya", karena semua Alam
(Ujud alam) ini tidak Maujud dg sendirinya, tetapi berdiri Ujud pada Ujud ALLAH aza wazalla.

Ke 4 dalil Shuhudul Kasyrah, seperti telah diuraikan pada post terdahulu, yaitu :

Pandang Yang Banyak Didalam Satu dan Pandang Yang Satu Didalam Yang Banyak.

Maka pandanglah bahwasannya Ujud sekalian Alam ini berdiri pada Ujud ALLAH Ta'ala, Tidak ada yg Maujud dg
sendirinya dan Pandang olehmu bahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujud didalam sesuatu yang Maujud.

maka sertakan Pandangmu itu dengan Pandang :

"Pandang yang Rahasia yaitu yang Didalam HATI"

Jangan pandang yang dibangsakan dengan perkataan dan lafadz, itu tidak dpt memberi faedah.

Artinya pandanglah olehmu bahwasannya ALLAH Ta'ala itu Maujud di dalam tiap-tiap sesuatu yg Ujud...

Yaitu pandang HAWIYAHNYA, QIYAUMAHNYA dan KUDRATNYA serta kebesaranNYA dan tidak ada diambil tempat dan
ALLAH Ta'ala itu tidak menjadi rupa sesuatu, Karena ALLAH Ta'ala

LAISAKAMISLIHI SYAI’UN WAHUWASSAMI’UL BASHIR

Artinya ; "Tidak ada yg menyamai ALLAH Ta'ala dg sesuatu apapun dan DIA mendengar lagi melihat segala pekerjaan, baik
yang zahir maupun yang bathin".

Dan ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya keadaan kita itu selama-lamanya tetap didalam ILMUNYA ALLAH TA'ALA
demikianlah sebenar-benarnya I'tikad kita, dan itulah I'tikad para Nabi-Nabi ALLAH, para wali ALLAH dan I'tikad semua
orang yang Sholih, maka janganlah kita berubah dari I'tikad ini, supaya sampai kepada jalan

FANAFILLAH dan BAQABILLAH

Artinya ; GHAIB KITA DIDALAM ALLAH TA'ALA dan KEKAL ADANYA DENGAN ALLAH TA'ALA.

Supaya nggak rancu dlm pemikiran Artinya GHAIB itu ialah HAPUS, HAPUS itu tidak ada lagi kelihatan ZAT kita, kecuali
ZAT ALLAH Ta'ala semata.

Begitulah hendaknya I'tikad dan pandangan kita, seperti ombak.. Ia bernama ombak di laut, sebab ia bernama laut, tetapi
pada hakikatnya ia adalah AIR juga.

Maka dari itu 3 namanya, hakikatnya tetap berasal dari yg 1 juga.

Seperti besi didalam Api,

maka hilanglah besi itu oleh api, tidak kelihatan lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang semata mata kelihatan,
zatnya, sifatnya dan Af'alnya..

Maka apabila ditetapkan keadaan tsb dan disesuaikan dg keadaan kita, niscaya hilanglah keadaan kita itu, maka tidak
ada lagi dan sampailah kita pada jalan FANAFILLAH dan BAQABILLAH.

Maka apabila kita tidur akan terlihatlah oleh kita dgNYA lah kita bertemu.

TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI "hancurlah badan jadilah hati".

TUDIBUL QALBI SHARARROHI "hancurkan hati jadikan roh"

TUDIBURROHI SHARANNURU "hancurkan roh jadikan Cahaya"

Ialah AKU ALLAH (dalam Diam). Aku yang sebenarnya Rahasia MARKUM MANUSIA, ya di dalam HATImu itu...

HATI manusia itu seumpama cermin, maka apabila ditilik/dilihat dg benar didalamnya, maka akan kelihatanlah Tuhan-
nya, dari Rahasia-NYA

Karena rupa kita yang bathin itulah yang diakui ALLAH, Rupa Dari Rahasia-NYA, karena dalil menyatakan :

"Insan itu RahasiaKU, RahasiaKU" itu SifatNYA..

SifatNYA itu Tidak lain daripada Ujud AKU Yang wajib Ujud Adanya".

ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANA

Artinya : "Didalam Akal itu ada Hati, didalam Hati itu ada Roh, didalam Roh itu ada Sirr, didalam Sirr itu ada AKU".

AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA, YANG ADANYA DIDALAM HATI.

Ketahui olehmu wahai Shaleh... Inilah orang yang sebenar-benarnya mengenal ALLAH Ta'ala

MAN ARAFALLAHU FAHUWA ALLAH

Barang siapa mengenal ALLAH yaitu bernama ALLAH MUHAMMAD.

MUHAMMAD ALLAH Hakikatnya (Tunggal) BUTA SELAIN DZAT ALLAH

Empat Perkara pembukaan ghaibnya dzat


Allah, oleh karena itu sayangilah, setelahnya menerima keterangan yang dibawah ini :

1. Jalannya Mati :

Jalannya mati ialah Hidayatullah, maksudnya menunjukan kerajaan yang dirakit didalam tubuh manusia jadi dzatnya
yang tidak berpindah lagi

2. Duduknya Mati :

Duduknya mati itu petunjuk Allah yang selamat dari keadaan mati, artinya tahu kesempurnaannya

3. Ketemu Mati atau Selamanya Mati :

ialah sabar, artinya pasrah segala-galanya kepada tuhan : Iradatullah

4. Tempatnya Mati :

Tempatnya mati itu adanya didalam pekerjaan Allah, maksdunya ialah sempurnanya dzat yang mempunyai sifat esa,

supaya diketahui keterangannya dibawah ini :

1. Syahadat tidak pakai Iman

2. Takbir tidak pakai Tauhid

3. Syariat tidak pakai Ma’rifat

Syahadat tidak pakai iman nyatanya tunggal, Takbir tidak pakai Tauhid kenyataannya hilangnya tunggal, yang senang
didalam dzatullah yang tunggal yang senang kepada sifatullah : yang sempurna sifatnya maka inilah yang menerangkan
waktu roh mulai keluar :

1. Mula-mula dari badan ialah dari telapak kaki pujinya Layakrujullah ilallah

2. Roh jalan lagi, berhenti di lutut pujinya illahu allah

3. Roh jalan lagi, berhenti di pusat pujinya Lamaujud ilallah

4. Roh jalan lagi, berhenti di hati pujinya Yahu ilallah

5. Roh jalan lagi, berhenti khalkum pujinya Yuwa ilallah

6. Roh jalan lagi, berhenti dimuka pujinya Hak ilallah

7. Roh jalan lagi, berhenti di mata pujinya Nyawa si badan sepi

Adapun ghaibnya, kenyataannya ada 6 perkara :

1. Jaman geraknya mati rupanya hitam, jaman yang keluar dari badan kita pribadi

2. Melihat warna merah, pekerjaan yang masih samar-samar

3. Melihat warna kuning, itupun masih remang-remang

4. Melihat warna putih, itu tandanya sudah kumpul, jadi keadaan mati yang tunggal gilang gemilang cahayanya, itulah
tanda bayangan dari keadaan mati yang sempurna, yang terang tidak ada yang menghalanginya, tapi walaupun demikian
belum sampai jua sebab masih jauh dari rasa gaib, dari itu harus percaya kepada qudrat yang kuasa, Tauhid maksudnya
pasrah kepada kehendaknya, ma’rifat maksudnya tahu kepada ilmunya, islam maksudnya selamat dari ilmunya

5. Melihat yang belum tahu pada warna, Sejati yang mulya tak ada batasnya

6. Lengkap riwayatnya yang menerima anugerah yang maha suci


1. Nabi Ibrahim : Nyawa = Wujud = Ada

2. Nabi Yusuf : Cahaya = Sifat = Rupa

3. Nabi Isa : Roh = Johar = Nyata

4. Nabi Muammad : Nur = Roh = Kedalam

5. Nabi Musa : Ceritaan = Nafas = Keluar

6. Nabi Daud : Suara = Hawa = Darah

7. Nabi Sulaiman : Kesaktian = Nafsu = Tulang

Alif : Allah = Jibril = Nafas

Lam : Ta’bil = Mikail = Tanafas

Lam : Jalalah = Isrofil = Anfas

Ha : Adadah = Isroil = Nufus

Tasjid : Haruman, Jaruman,

Mukarobin : Nafas Nafsiyah

BERDIRINYA MANUSIA SEMPURNA :

Menitis artinya matinya balik lagi rohnya ke anak cucunya

Nufus artinya matinya sudah janji akan nyusul keanak .

Nusur artinya cucunya (mati didalam hidup) awet hidupnya

Kekal artinya hidupnya bisa gonta-ganti rupa

Allah itu ada 4 huruf ke 5 tasjid, apa wujudnya Allah itu ?

wujudnya nafas Inama sodokati lil fukaro wal masriki wabinis sabil

Inama = pekerjaan Sodokat = yang sungguh-sungguh

Lilfukaro = keluar dari pikiran sendiri

Wal masriki = yang betul harus dipikirkan

Maka hal ini dapat kiranya betul-betul dihayati, bahwa sifat Allah itu ada pada manusia-manusia itu sendiri

MIM : Muhammad MA = Maha Suci

NUN : Nukat Ghaib NU = Nurullah dari Bapak

SA : Rasul SI = Syirullah dari Ibu

WAW : Adam (jasad badan)

YA = Jadinya kita
1. Sirr : Wujud

2. Budi : Ilmu

3. Cipta : Nur

4. Rasa : Suhud

1. Nafas : Adam Sarpin = Roh kudus = Wadi =Bulatnya mata

2. Tanafas : Adam Syaraf = Roh rohani = Madi = Putihnya mata

3. Anfas : Adam Mungkin = Roh idhofi = Mani = Hitamnya mata

4. Nufus : Adam Akal = Jasmani = Manikem = orang-orangan mata

ALLAH : SIRR, BUDI, CIPTA, RASA

Dari Nabi : Pengucapan, Penciuman, Pendengaran, Penglihatan

Dari Rasul : Nafas, Tanafas, Anfas, Nufus

Dari Bapak : Kulit, Tulang, Akal, Urat

Dari Ibu : Daging, Darah, bulu, Sumsum

Alif Sifatnya Wujud, : Allah adalah Kita, kita adalah Allah

Ba Sifatnya Basirun, : Langit, Bapak, Bahan Kita .

Sin Sifatnya Samiun, : Air, Sirr, Suci

Mim Sifatnya Mutakalimun, : Bumi, Ibu, Maha Suci

1. Syariat : Peraturan-Peraturan Bersumber Di Badan .

2. Tarikat : Perbuatan Bersumber Di Hati

3. Hakikat : Kelakuan Bersumber Di Nyawa

4. Ma’rifat : Nyata Bersumber Di Rasa

Allah Yang Memberi Hidup, Muhammad Adalah Qadam atau Roh, Rasul Adalah Hidup atau Nafas, Adam Adalah Jisim
(Badan), Muhammad Yang Menanggung Wujud, Rasul Yang Menanggung Hidup, Alif Bismillah, Berkatnya Alif Bismillah,
Alif Jadum Muhammad Jadum, Jadum Ilallah, Saran

1. Wadi : Rupanya Merah, Kejadiannya Darah Kita Pujinya Layakrifu Ilallah

2. Madi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Air Kita Pujinya Lamakbuda Ilallah

3. Mani : Rupanya Putih, Kejadiannya Akal Pikiran Kita Pujinya Lahu yuda Ilallah

4. Manikam : Rupanya Kuning, Kejadiannya Cahaya Kita Pujinya Lamayuda Ilallah


1. Asal Bumi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Wujud Kita Hakikatnya Dzat Kita, Jadinya Kulit Daging. Pujinya Ashadu Ala
Ilahailallah

2. Asal Api : Rupanya Merah, Kejadiannya Nur Sifat Kita Jadinya Urat Tulang. Pujinya Wa Ashadu Ana
Muhammadaraulallah .

3. Asal Angin : Rupanya Kuning, Kejadiannya Ilmu Kita, (Af’al Kita) Jadinya Akal Pikiran, Pujinya La Syarikalahu Lailahaila
Ana

4. Asal Air : Rupanya Putih, Kejadiannya Suhud Kita Hakikatnya Asma Kita, Jadinya Darah Sumsum, Pujinya Sahidna
Allampusihin Wa Sabit Indana Inahu Lailahailahua

1. Barba nama induk semula jadinya Bumi, Jadi Jisimnya Muhammad .

2. Mur Kadim nama induk semula jadinya Api, Jadi Cahayanya Muhammad

3. Abdu isomad nama induk semula jadinya Angin, Jadi Nyawanya Muhammad .

4. Sabantahuran nama induk semula jadinya Air, Jadi Hidupnya Muhammad

1. Asal Api : Syariat Jadi Berdirinya Sholat

2. Asal Angin : Tarekat Jadi Rukunya Sholat 3. Asal Air : Hakikat Jadi Sujudnya Sholat

4. Asal Bumi : Ma’rifat Jadi duduknya Sholat

1. Sholat Wujud : Adanya Didalam hening, Adany Didalam kekal, Aku lah Dzatnya

2. Sholat Daim : Ada Rasa Dalam olah, Ada Olah Dalam Olah, Aku olahnya Allah

3. Sholat Mutlak : Akulah Akunya Allah

4. SholatTul Kusta : Sang Hitam Ada, Ada Dalam Rasanya Sang hening Ada, ada Dalam Rasanya, Akulah Sejatinya Rasa

5. Sholat mati Sebelum Ada Sholat : ruh Sejatinya, Badan Darahnya, Hati Dan Jantungnya Hati, Air Rohnya Hati, Darahnya
putih Rupanya Jantung, Ada Pada Lengkungan (Lobang-Lobang) Tegak Di Tengah-Tengah Jantung Usholi Itu Hidup, Wujud
Hidup Itu Sujud, kekal Pada ruh, Sungguh inga Hidup tidak akan mempan kematian Allahu Akbar

1. Hati Sanubari : Rupanya Hitam, Bagiannya Kaharullah, Tempatnya Di Alam Sulfil. Pujinya Allah-Allah Itu
Sempurnannya ucapan (Mulut)

2. Hati Maknawi : Rupanya Merah, Bagiannya Kamalullah, Tempetnya Dialam Sulbi, Pujinya Allah Allah, Itu Sempurnanya
pendengaran (Telinga) .

3. Hati Sirri : Rupanya Kuning Bagiannya Jalallah, Tempatnya Di Alam Tapek, Pujinya Hu-Hu Itu Sempurnanya napas
(Hidung)

4. Hati Fuad : Rupanya Putih, Bagiannya Jamalullah, Tempatnya Di Alam Sabit, Pujinya Ana haq 3x Itu Sempurnanya
Penglihatan (Mata)

1. Luamah (Alif) Adanya Di Mulut : Asmanya Hidup, Rupanya Didalam, Bagiannya Mulut, Tempatnya Di hati, Pujinya
Yahu-Yahu, Sempurnanya Cipta Cipta. .
2. Amarah (Lam Ta’bil) Adanya Di telinga : Sifatnya Hidup, Rupanya Merah, Bagiannya Di telinga, Tempatnya Jantung,
Pujinya Ilahu-Ilahu, Sempurnanya Sirr Dan Angan-Angan

3. Supiah atau Sawiyah (Lam Jalala) Adanya Di Mata : Af’alnya Hidup, Rupanya Putih, Bagiannya Dimata, Tempatnya Di
Hempedu, Pujinya Imanahu-Imanahu, Sempurnanya gerak Dan Diam

4. Mutmainah (Ha) Adalah Adanya Di Hidung : Dzatnya Hidup, Rupanya Kuning, Bagiannya DiHidung, Tempatnya Pada
kemaluan, Pujinya Hu, Hu, Hu, Sempurnanya Budi Dan Rasa

_________________________________

1. Nafas : Talinya Hidup, Talinya Roh Rupanya Hitam, Bagiannya Af’alullah, Adanya Pada Ucapan (Mulut) Pujinya La
Ilahailallah Sempurnanya Kulit Dan Daging

2. Tanafas : PenciumanNya Roh Rupanya Kuning, Bagiannya Asmaullah Ada Pada Hidung, Pujinya Allahu-Allahu Itu
Sempurnanya Tulang Dan Urat. .

3. Anfas : Tempatnya Roh, Rupanya Merah, Bagiannya Sifatullah Ada Pada Punggung, Pujinya Allah-Allah, Itu
Sempurnanya Darah Dan Sumsum

4. Nufus : Penglihatan Roh, Rupanya Putih, Bagaiannya Dzatullah Ada Pada Awasnya Mata (Penglihatan), Pujinya Yahu-
Yahu Itu Sempurnanya Kekuatan Nafsu

1. SYARIAT : BADAN BERSUMBER DARI OTAK, IMANNYA

Hidayatullah, Yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Syariat Wudhu Dengan Air, Batalnya Kalau Kentut, Sholatnya Maktub,
Lakunya Ruku, Sujud,

Sempurnanya 4 Perkara :

1. Senang Ujub Dan Takabur

2. Kalau Diundang Dapat Berkat

3. Menang Sendiri, Janjinya Tidak Tepat Dan Ujub Kalau Tamat Pengajiannya

4. Takabur Kalau Melakukan Sholat 5 Waktu, Menetapkan Dirinya Tidak Ke Neraka Pasti Ke Syurga

2. TAREKAT : HATI BERSUMBER DARI HIDUNG, IMANNYA

Sadrah Yang Dilakukan Wudhu Teman (Kesungguhan Hati), Batalnya Kalau Bohong, Sholatnya Daim, Lakunya Sopan
Santun,

Sempurnanya 14 Perkara :

1. Mengurangi Datangnya Penyakit

2. Mengurangi Tidur Dan begadang

3. Dengan Sungguh Berbaktinya

4. Dengan Tenang Pikirannya

5. Dimana Saja Ia Berbakti

6. Berbaktinya Ditempat Sepi Dan Tenang 7. Ditempat Yang Gelap Ia Berbakti

8. Permohonannya Menyerupai Rakyat Jelata


9. Malu Baktinya Ditengah-Tengah Pasar

10. Memalukan Baktinya Berdiri Ditengah-TengahPekarangan

11. Waktu Memberi Tidak Dengan Perhitungan 12. Harus Bersedih Dalam Pembicaraannya

13. Setelah Memberi Tidak Mengharapkan Imbalan

14. Sebelumnya Mempunyai Perasaan Sendiri

3. HAKIKAT : NYAWA BERSUMBER DITELINGA, IMANNYA

Maksum Yang Dilakukan, Wudhunya Ingat, Batalnya Kalau Lupa Sholatnya Tulkusta, Kelakuannya Tidak Sombong,

Sempurnanya 5 Perkara :

1. Merdeka Dalam Badannya

2. Bersih Dalam Kalbunya 3. Suci Hatinya

4. Mulya Namanya

5. Sempurna Penglihatannya.

4. MA’RIFAT : RASA BERSUMBER DIMATA, IMANNYA

Yakin Wudhunya Tidak Melihat, Batalnya Kalau Melihat Sholatnya Dulkaji, Lakunya Tasdik,

Sempurnanya 9 Perkara :

1. Hilang Kalbunya

2. Kosong Sukmanya

3. Adanya Ditempat Yang Agung

4. Tak Ada Sembah Dan Puji

5. Iya-Iya, Tidak-Tidak

6. Bicaranya Dengan Kenyataan

7. Halus Tak Dapat Diambil

8. Bisa Masuk Walau tertutup

9. Digjaya Segala-Galanya, Bisa Masuk Tanpa Bolong

1. SYARIAT : Niatku Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat Sekali Untuk Seumur Hidup

2. TAREKAT : Niatku Mengucapkan Syahadat hidup didalam mati, Baginda Rosul Dari Otak, Otak Yang Menjadikan
Adanya mati, Menciptakan Mati Dan Hidup, Hidup Yang Tak Mati, Tetap Yang Tak Berubah

3. HAKIKAT : Asyahadu, Ada Dia, Ada Aku, Allahu Sifatku, Salallahu Tuhanku, Menunjukan Jalan Terang, Hidup Tidak
Kena mati, ingat Yang Tak Bisa Lupa, Dzat hilang Pulang Ke Dzatullah, Lailahailallah Muammadarasulallah
4. MA’RIFAT : Asihku Asalku Dari Dzatullah, Du Itu Waktu Aku Diadu telentang Dan Telungkup Ibu Dan Bapak Ku, Bumi
Dan Langit, Roh Masuk Kedalam Jisim (Badan) Baru Adanya Tuhan, Muhammad Yang Menanggung Dzat, Rosul Yang
Menanggung Hidup, Ragaku Darmaku, Baik Buruknya Terserah Kepada Tuhan Dan Hatiku

SYAHADAT TERDIRI DARI :

1. SYAHADAT TAUHID : Asyhaduanla Ilahailallah, Wa Ashadu Lasyarikalahu

2. SYAHADAT ROSUL : Wa Ashadu Ana Muhammadan Abduhu Warosuluhu .

3. SYAHADAT KITA : Nawaitu Anukirro atau Ukina Syahadataini Kalimat Taini Kumuro Murotaini Alaiya Watuni
Muslimin

4. SYAHADAT ANGGOTA : Fikulli Walau Hakim Wanafsin Adadah Mawasi Ahu Bilahi Ta’ala Umani Ilallah

PECAHAN SYAHADAT :

Syahadatnya Yang Diminum itu Minuman Syah-Adatnya Minum Harus Kemulut Syah’ adatnya Yang Membikin .

1. Dari Rahman Qodrat Jadi Anggota

2. Dari Rahim Qodrat Jadi Kekuasaan

3. Dari Rahman Irodat Jadi Jantung

4. Dari Rahim Irodat Jadi Kemauan

5. Dari Rahman Ilmu Jadi Otak 6. Dari Rahim Ilmu Jadi Ingatan

7. Dari Rahman Hayat Jadi Nafas

8. Dari Rahim Hayat Jadi Hidup

9. Wahidiyat = Tunggal Sahnya Wujud = Ada Nur = Tahu Nurcahya = Menyaksikan

PERABOT UNTUK MENGERJAKANNYA :

1. Dzat dan Adatmu Yang asal dari qudrat yang maha suci

2. kendakmu yang asal dari irodat yang maha suci

3. pengetahuanmu yang asal dari ilmu yang maha suci

4. hidupmu yang asal dari hayat yang maha suci

5. dengarmu yang asal dari sama yang maha suci

6. penglihatanmu yang asal dari basar yang maha suci

7. ucapanmu yang asal dari kalam yang maha suci

Rasa-rasa yang diterangkan semua asal dari Rasulullah,

Kalau Dzatnya Tuhan ialah wujudnya Rasulullah, Kalau Sifatnya Tuhan ialah Rahman Rahimnya, Asmanya Tuhan ialah
apa saja menyebutnya, Af’alnya Tuhan ialah sempurna mengerjakannya,
Tuhan (wujud) = ada, Harus malu kepada kekuasaannya (Qodrat), Punya rasa kepada kehendaknya (Iradat), Merasa
setelah tahu (Ilmu)

CAHAYA YANG 4 (EMPAT)

Merah = telinga = bayang = amarah Bertuhan kepada rohaniah (gorah) .

Kuning = Jantung = nafas Bertuhan kepada nafas (mutmainah)

Putih = Hati = mata = sawiyah atau sufiah Bertuhan kepada sirr dari ibu bapak didalam sirr .

Hitam = Empedu = mulut = luamah atau lawwamah Bertuhan kepada aku (ya Allah ya aku)

PENDALAMAN MAKRIFAT DIRI

“ MAN AROFA NAFSAH FAQOD AROFA ROBBAH ”

1. Bolehkah diri kita mengaku Muhammad Rosulullah SAW, karena ada Dzat Nur Muhammad dalam diri kita ?

Jawaban :

Haram Hu

kumnya , Diri kita memang terbuat dari Nur Muhammad dan semua makluk ALLAH juga terbuat dari Nur Muhammad,
tapi kita di haramkan mengaku diri kita Muhammad Rosulullah SAW. Hanya Muhammad Rosulullah SAW, Yang di Kota
Madinah yang di bolehkan mengaku Muhammad Rosulullah SAW. Kita wajib bersyukur kepada ALLAH SWT dan
Berterima Kasih kepada Rosulullah SAW karena dengan Nur-Nya tercipta kita.

Contoh : Musailamah Al Kazab mengaku Nabi Maka Haram dan Kekal di Neraka

2. Bolehkah diri kita mengaku ALLAH, Tuhan Semesta Alam, karena ada Dzat ALLAH dalam diri kita ?

Jawaban :

Haram Hukumnya, dan di Kenai Hukum Kafir Nur Muhammad Haram Mengaku dirinya ALLAH, Semua makluk Allah
termasuk kita juga haram mengaku sebagai ALLAH,

Diri kita yang terdiri Ruh, Nyawa, Akal, Hati, Jasad, Rohani, Qorin, Nafsu, Iblis, Malaikat, Nur Muhammad juga haram
mengaku ALLAH SWT, dan di jatuhi kafir.

Contoh : Fir’aun yang mengaku Sebagai ALLAH, Tuhan Semesta Alam, Maka Fir’aun Kekal di Neraka.

“ Hanya ALLAHUAKBAR Sendiri yang boleh mengaku Sebagai ALLAHU AKBAR ”

3. Apa sebutan untuk diri kita yang sebenarnya ?

Jawaban :

Manusia, Yang di lengkapi sifat khilaf dan lupa. Karena ada sifat Kodrati Khilaf dan Lupa maka manusia di Wajibkan
Selalu Mohon Ampun kepada ALLAH SWT.

TINGKATAN “LATIFAH DZAT”

JENIS LATIFAH DZATPENJELASAN


1 Dzat diri / Dzat Insan bagi ManusiaDZAT DIRI MEMUJI ALLAH SWT SWT

2 Dzat Seluruh Makluk AllahDZAT SEMUA MAKLUK MEMUJI ALLAH SWT

3 Dzat Nur MuhammadDZAT NUR MUHAMMAD MEMUJI ALLAH SWT

4 Dzat AllahDZAT ALLAH MEMUJI ALLAH SWT

KETERANGAN

DZAT DIRI ARTINYA SEMUA ANGGOTA JASMANI DAN ROHANI HINGGA BAGIAN TERKECIL LEBIH KECIL DARI ATOM,
LEBIH KECIL DARI DNA YAITU DI SEBUT TINGKATAN DZAT YANG MEMUJI ALLAH SWT

( Umumnya kebanyakan orang awam adalah lisan dan hati saja yang memuji ALLAH SWT )

V. TINGKATAN RAHASIA “TERTINGGI

LATIFAH DZAT”

TINGKATAN RAHASIA “TERTINGGI LATIFATUL DZAT”

SAAT BERZIKIR SUARA LATIFAH DZAT DIRI KITA BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, TERDENGAR DI SELURUH
DZAT "SEMUA MAKLUK ALLAH", "DZAT NUR MUHAMMAD", "DZAT NUR ALLAH" DAN "DZAT ALLAH SWT"

LATIFAH DZAT DIRI KITA BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT NUR
MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK QODIM HINGGA BAQO KEKAL
SELAMANYA

SE-ZAROH LATIFAH DZAT DIRI KITA BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT
NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK QODIM HINGGA BAQO KEKAL
SELAMANYA

SE-ZAROH LATIFAH DZAT DIRI MAKLUK BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI SELURUH DZAT MAKLUK,
DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK QODIM HINGGA BAQO
KEKAL SELAMANYA

SELURUH ZAROH LATIFAH DZAT DIRI MAKLUK, MASING-MASING BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI
SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK
QODIM HINGGA BAQO KEKAL SELAMANYA

SE-ZAROH LATIFAH DZAT NUR MUHAMMAD KITA BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI SELURUH DZAT
MAKLUK, DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK QODIM HINGGA
BAQO KEKAL SELAMANY

SELURUH ZAROH LATIFAH DZAT NUR MUHAMMAD YANG AKBAR BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI
SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK
QODIM HINGGA BAQO KEKAL SELAMANYA

SELURUH LATIFAH DZAT NUR ALLAH YANG MAHA AKBAR BERSAMA DZAT ALLAH AZZA WA JALLA, MEWAKILI
SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, & DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK
QODIM HINGGA BAQO KEKAL SELAMANYA

SELURUH LATIFAH DZAT ALLAH AZZA WA JALLA , YANG ALLAHU AKBAR - ALLAH MAHA AKBAR BERSAMA DZAT
ALLAH AZZA WA JALLA SENDIRI, MEWAKILI SELURUH DZAT MAKLUK, DZAT NUR MUHAMMAD, DZAT NUR ALLAH, &
DZAT ALLAH SWT MEMUJI ALLAH SWT SEJAK QODIM HINGGA BAQO KEKAL SELAMANYA
KARENA ALLAH SWT - MAHA SEMPURNA SELURUH PUJIAN DARI ALLAH SWT DAN UNTUK ALLAH SWT

ALLAH SWT QODIM & MAHA SEMPURNA DAN MENERIMA YANG QODIM & MAHA SEMPURNA

MA’RIFAT

Adapun hakikat Ma’rifat itu berhimpun atas tiga perkara:

1. ‘Itikad Jazam, yaitu ‘Itikad yang putus tiada syak, dzon dan waham

2. Muwafikulilhaq, yaitu Muafakat dengan yang sebenarnya mengikut Al Qur’an dan Hadits

3. Mu’addalil yaitu beserta dalil

Adapun Dalil itu dua bahagi:

1. Dalil naqal (naqli), yaitu Al Qur’an dan Hadits.

2. Dalil aqal (aqli), yaitu aqal kita

Adapun dalil wujud Allah Ta’ala pada orang awam yaitu Baharu alam seperti firman Allah

Ta’ala dalam Al Qur’an : Allahu khaliqu kullu syai’in, artinya: Allah Ta’ala yang menjadikan

tiap-tiap sesuatu

Adapun Hakikat Ma’rifat orang yang Khawas :

1. ‘Itikat jazam, tiada syak, dzon dan waham

2. Muwafakat ilmunya, aqalnya dan hatinya dengan jalan Ilham Ilahi

3. Dalil pada dirinya, seperti firman Allah Ta’ala dalam Al Qur’an: wa fii amfusikum afala

tubsiruun, artinya: pada diri kamu tiadakah kamu lihat, dan juga Hadits Rasullullah, Man arofa

nafsahu faqod arofa Robbahu, artinya barang siapa mengenal dirinya bahwasanya mengenal

Tuhannya.

Adapun Hakikat Ma’rifat orang yang Khawasul khawas:

1. I’tikad jazam, tiada sak, dzon dan waham

2. Muwafakat Ilmunya, aqalnya dan hatinya dengan jalan kasaf Ilahi terkaya ia daripada dalil

yakni tiada berkehendak lagi kepada dalil (Aqal dhoruri) terus ia ma’rifat kepada Allah Ta’ala.

~~~~~~~ oOo ~~~~~~~

Adapun Ma’rifat itu tiga martabat:

1. Ilmul yaqin, yaitu segala Ulama

2. ‘Ainul yaqin, yaitu segala Aulia


3. Haqqul yaqin, yaitu segala Anbiya

~~~~~~~ oOo ~~~~~~~

SIFAT-SIFAT KETUHANAN

Adapun yang wajib bagi Ketuhanan itu bersifat dengan empat sifat:

1. Sifat Nafsiyah, yaitu Wujud

2. Sifat Salbiyah yaitu, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lil khawaditsi, Qiyamuhu binafsihi dan

Wahdaniat

3. Sifat Ma’ani, yaitu, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sami’, Bashir dan Kalam

4. Sifat Ma’nawiyah, yaitu Qadirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun, Sami’un, Bashirrun dan

Muttaqalimuun

Dibahagi lagi menjadi dua sifat (Pendekatan secara nafi dan isbat)

1. Sifat Istighna’ yaitu, Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhulilkhawadits, Qiyamuhu binafsihi,

Sami’, Bashir, Kalam, Sami’un, Bashirun dan Muttaqallimun

2. Sifat Iftikor, yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Kodirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun dan

Wahdaniah

SIFAT-SIFAT KETUHANAN

Adapun yang wajib bagi Ketuhanan itu bersifat dengan empat sifat:

1. Sifat Nafsiyah, yaitu Wujud

2. Sifat Salbiyah yaitu, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lil khawaditsi, Qiyamuhu binafsihi dan

Wahdaniat

3. Sifat Ma’ani, yaitu, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sami’, Bashir dan Kalam

4. Sifat Ma’nawiyah, yaitu Qadirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun, Sami’un, Bashirrun dan

Muttaqalimuun

Dibahagi lagi menjadi dua sifat (Pendekatan secara nafi dan isbat)

1. Sifat Istighna’ yaitu, Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhulilkhawadits, Qiyamuhu binafsihi,

Sami’, Bashir, Kalam, Sami’un, Bashirun dan Muttaqallimun

2. Sifat Iftikor, yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Kodirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun dan

Wahdaniah

~~~~~~~ oOo ~~~~~~~

SYARIAT TARIKAT HAKIKAT MAKRIFAT


1. Syariat 2. Tariqat 3. Hakikat 4. Makrifat.

Yang Empat ini di bagi jadi dua : Syariat dan Tarikat di sebut ilmu SYARIAT Ilmu Zahir cara beribadah kepada Allah secara
Zahir FEQAH, Hakikat dan Makrifat di sebut Ilmu HAKIKAT Ilmu Batin cara beribadah kepada Allah Swt Secara Batin
TASAWUF.

Selain itu ada satu lagi ilmu WAJIB yaitu ILMU TAUHID Untuk tahu kepada siapa kita beribadah.

ILMU TAUHID Bagi yang sudah paham serta Mengerti BENAR akan Ilmu TAUHID akan sangat mudah menempuh jalan ini
kerana Mengerti TAUHID sudah Mengenal Allah hanya saja belum menyaksikan. Paham dan Mengerti Tauhid KENAL
akan Allah hanya saja belum merasakan Wushul kepada Nya, Ilmu Tauhid hukumnya Wajib di pelajari kerana siapa yang
mempelajarinya kenal akan Allah.

Menuju MAKRIFATULLAH

MAN 'ARAFA NAFSAHU FAQAD 'ARAFA RABBAHU.

Barangsiapa Mengenal Dirinya, maka ia akan Mengenal Allah.

Bagaimana Mengenal Diri hingga dapat Mengenal Allah? Ketahuilah bahwa Manusia adalah Mahkluk paling Sempurna
yang diciptakan oleh ALLAH SWT dengan yang di milikinya hingga memungkinkan Manusia berhubungan LANGSUNG
dengan PENCIPTANYA hanya saja kebanyakan Manusia tidak mengetahui kerana itu Rahsia tertutup oleh hijab-hijab,
tetapi hijab-hijab itu akan terbuka Asal kita sudi menempuh jalannya. Dari itu kajilah Diri lihatlah ke dalam Diri sendiri
terus kedalam hingga sedalam-dalamnya, sebelum kita Mengenal ALLAH maka kenalilah DIRI lebih dahulu, sebelum kita
Mengenal DIRI kenalilah dua perkara:

1. Kenalilah Asal kejadian Diri kita lebih dahulu adapun asal kejadian Diri kita ialah dari NABI ADAM

2. Kenalilah apa yang mula-mula di jadikan Allah ada pun yang mula-mula di jadikan Allah ialah NUR MUHAMMAD, Lalu
Allah Ta'ala menjadikan Ruh dan Jasad sekelian Alam ini juga dari Nur Muhammad Saw.

Adapun UNSUR yang ada pada DIRI kita MANUSIA :

1. Jasad Yaitu Tubuh kasar yang dapat dilihat, yang mempunyai kepala, badan, tangan, kaki dan lain lain. Jasad kita dari
NABI ADAM tercipta dari Tanah dan Tanah tercipta dari Air dan Air tercipta dari Angin dan Angin tercipta dari Api dan
Api tercipta dari NUR MUHAMMAD.

2. Ruh Yaitu Tubuh halus yang tidak dapat dilihat, Ruh di jadikan oleh Allah dari Nur Muhammad juga sebagai penghidup
Jasad, RUH yang nasab ke sekalian tubuh di sebut nyawa.

Selain JASAD dan RUH Manusia juga mempunyai UNSUR berikut yang perlu di ketahui :

1. OTAK dan HATI, Otak ialah Sarana untuk berfikir secara ZAHIR dan Hati (Mata Hati Ruh) ialah Sarana untuk berfikir
secara BATIN.

2. Rahsia ialah harta yang tersembunyi pada RUH yang merupakan kekayaan RUH yang tersimpan dibalik sumber
kehidupan itu. Diri kita bahkan Alam ini pun penuh dengan Rahsia-Rahsia tersembunyi yang tentunya Rahsia itu dapat
diolah atau dimanfaatkan hanya saja sebagian besar Manusia jarang mengetahuinya, dalam Diri kita banyak Rahsia-
Rahsia yang boleh di olah atau di Manfaatkan sesuai yang Allah perintahkan, tinggal lagi kita sebagai hamba Allah apakah
mahu memanfaatkannya atau tidak.

Mengenal DIRI disini bukanlah diri Kasar Jasmani tapi dengan adanya Jasmani membawa kita Mengenal akan adanya Diri
halus (Ruh/Ruhani) kemudian Ruh Rohani dengan Rahsia-Rahsia yang dikandungnya Allah akan membawa kita Mengenal
yang sebenar Diri yakni NUR MUHAMMAD.

Adanya kita dengan NUR MUHAMMAD Mengenal ALLAH juga dengan NUR MUHAMMAD, Jasad di jadikan dari NUR (Nur
Muhammad) lalu kedalam Jasad di masukkan oleh Allah Ruh yang juga dijadikan dari NUR (Nur Muhammad) di sebut
NURUN 'ALA NURIN. Jadi keduanya yakni Jasad dan Ruh adalah NUR MUHAMMAD juga, Maka misrakanlah Nur
Muhammad pada Diri Zahir dan Diri Batin dan pada sekalian Alam, sampai Diri Tubuh ada di dalam Diri (Nur
Muhammad), Apabila sudah satu yang dipandang hanya Nur Muhammad itu di Otak dan Hati kita bahkan seakan-akan di
mata kita Allah akan membukakan keindahan Dzat Wajibul Wujud Nya, Kalau sudah benar-benar pada Jasad dan Ruh
dan pada sekalian Alam Allah Engkau akan melihat keelokan Dzat yang Wajibul Wujud.

Amalannya perbanyaklah SHALAWAT atau Mintalah (TARIKAT) bimbingan kepada seorang MURSYID.

ketahuilah bahwa tidak akan Sampai Makrifat Engkau kepada Allah jika bukan lewat NUR MUHAMMAD, Bila kita sudah
sampai pada Maqam (Martabat) Nur Muhammad inilah disebut sampai kepada Allah

Allah yang bersifat QADIM tidak akan boleh di lihat dengan Mata Zahir kerana yang boleh di lihat dengan Mata hanya
yang takluk pada kuasa Mata, sesuatu yang tak tertakluk pada kuasa Mata maka Mata tidak dapat melihatnya (Mata
kalah), Mata juga bagian dari Jasad yang tidak akan kuasa untuk (sampai) memandang kepada NYA jadi Allah hanya boleh
dilihat dengan Mata Batin lewat NUR MUHAMMAD.

AL QALBI HAYATI SIRRI ANA ILLA ANA Artinya : Di dalam itu Hati, di dalam SirrKu adalah Aku Rahsia segala Insan yang
ada di dalam Bathin.

Dimana Allah? dilangit ataukah dibumi? Didalam Hati hamba-hamba-Nya yang beriman.

sesungguhnya Allah mempunyai tempat (Wadah) dari penduduk Bumi. Wadah Allah kamu itu adalah HATI hamba-
hamba-Nya yang Saleh.

Bumi dan langit-Ku tidak cukup memuat-Ku. tetapi hati hamba-Ku yang beriman,yang lemah lembut dan tenanglah yang
mampu memuat-Ku,Sesungguhnya semua petala langit-Ku dan bumi-Ku menjadi sempit untuk merangkul-Ku, akan tetapi
Aku mudah untuk dirangkul oleh Qalbu hamba-Ku yang Mukmin

Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah Hati Orang Mukmin.

KHAWATIR HATIMU BERPALING DARI HIDAYAH :

RABBANA LAA TUZIGH QULUU BANAA BA'DA IDZ HADAITANAA WAHAB LANA MILLADUNKA RAHMATAN,
INNAKA ANTAAL WAHHAB.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kpd kesesatan stlh Engkau berikan petunjuk kpd kami, dan
karuniakanlah kpd kami rahmat dr sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (QS. 3 : 8)

TERKENA KESUSAHAN :

HASBI YALLAH LAA ILAAHA ILLAA HUWA 'ALAIHI TAWAK KALTU WA HUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM.

Cukuplah Allah bagiku ; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
Arsy (singgasana) yg agung. (QS. 9 : 129)

MEMOHON KPD ALLAH AGAR SHALAT KITA BESERTA KELUARGA TERJAGA :

RABBIJ 'ALNII MUQIIMASH SHALAATI WA MIN DZUR RIYYATI RABBANA WA TAQABBAL DU 'AA.

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yg tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doa
kami. (QS. 14 : 40

MOHON AGAR ISTRI DAN KELUARGA MENYENANGKAN DAN MENYEJUKKAN HATI

RABBANAA HABLANAA MIN AZWAA JINAA WA DZURRIY YATINAA QURRATA A' YUN WAAJ 'ALNAA
LILMUTTAQIINA IMAAMAA.

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kpd kami pasangan kami dan keturunan kami sbg penyenang hati kami, dan jadikanlah
kami pemimpin bagi orang orang yg bertaqwa. (QS. 25 : 74)

RUMAH YANG PENUH KEBERKAHAN :


RABBI ANZILNII MUNZALAM MUBAARAKAA, WA ANTA KHAIRUL MUNZILIIN

Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yg diberkahi, dan Engkau adalah sebaik baik pemberi tempat. (QS. 23 : 29)

DIJAUHKAN DARI GANGGUAN SYETAN :

‫ب أرنن يرنح ذ‬
‫ضذروبن‬ ‫شريِاَبطيِبن روأرذعوُذذ ببرك رر ب‬ ‫ب أرذعوُذذ ببرك بمنن رهرمرزاَ ب‬
‫ت اَل ش‬ ‫رر ب‬

RABBI A'UDZU BIKA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI, WA 'AUDZU BIKA RABBI AYYAH DHZURUUN.

Ya Tuhanku, aku berlindung kpd Engkau dari bisikan bisikan syetan. Dan aku berlindung pula kpd Engkau ya Tuhanku agar
mereka tidak mendekati aku. (QS. 23 : 97 - 98)

TAKUT MASUK NERAKA :

َ‫ب رجرهنشرم إبشن رعرذاَبررهاَ ركاَرن رغرراَمما‬


‫ف رعشناَ رعرذاَ ر‬ ‫رربشرناَ اَ ن‬
‫صبر ن‬

RABBANAASH RIF 'ANNAA 'ADZAABA JAHANNAMA, INNA 'ADZAA BAHAA KAANA GHARAAMAA.

Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal.
(QS. 25 : 65)

PERMOHONAN KPD ALLAH AGAR MENERIMA AMAL BAIKMU :

‫سبميِذع اَنلرعبليِذم‬ ‫رربشرناَ ترقربشنل بمشناَ إبنشرك أرنن ر‬


‫ت اَل ش‬

RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII'UL 'ALIIM.

Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh Engkaulah yg Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. 2 : 127)

KESEDIHAN YANG MENDALAM :

‫إنماَ أر ن‬
‫شذكوُ بربثيِّ روذحنزبنيِّ إبرلىَ ش‬
‫ا‬

INNAMAA ASYKUU BATS TSII WA HUZNII ILAALLAH.

Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. (QS. 12 : 86)

INGIN MATI SYAHID :

RABBANA AAMANNAA BIMAA ANZALTA WAAT TABA'NAAR RASUULA FAAK TUBNAA MA 'ASY SYAAHIDIIN.

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kpd apa yg Engkau turunkan dan kami tlh mengikuti Rasul, krn itu tetapkanlah kami
bersama golongan orang yg memberikan kesaksian. (QS. 3 : 53)

DIRI DAN MAKNANYA

1. ALIF artinya tidak ada tuhan selain Allah

2. BA artinya yg awal dan yg akhir, yg buka dan yg tutup

3. THA artinya yg menerima taubat dari segala hambanya

4. TSA artinya yg maha menetapkan bagi semua mahluk

5. JIM artinya yg maha agung, dan terpuji serta suci akan seluruh nama namanya

6. KHA artinya yg haq, maha hidup, penyayang dan kekal

7. KHO artinya yg mengetahui akan seluruh perbuatan hamba hambanya


8. DAL artinya yg memberi balasan kepada hambanya baik atau buruk

9. DZAL artinya yg maha memiliki seluruh keagungan dan kemuliaan

10. RA artinya yg maha lembut terhadap hamba hambanya

11. ZA artinya yg merupakan hiasan hamba terhadap khaliknya

12. SIN artinya yg maha mendengar dan yg maha melihat

13. SYIN artinya hanya kepada Allah seorang hamba bersyukur

14. SHOD artinya yg maha benar akan setiap janji janjinya

15. DHOD artinya yg maha nampak dan menampakan seluruh tanda tanda

16. THO artinya yg maha adil dan maha bijaksana

17. DHZO artinya tidak beranak dan tidak diperanakan

18. 'AIN artinya yg maha mengetahui akan hamba hambanya

19. GHOIN artinya tempat pengharapan dari semua ciptaan

20. FA artinya yg maha menumbuhkan biji bijian dan tumbuh tumbuhan

21. QOF artinya yg maha kuasa atas segala mahluk

22. KAF artinya yg maha mencukupi dan tidak ada satupun yg setara dengan dia

23. LAM artinya yg maha kaya dan pemurah terhadap hamba hambanya

24. MIM artinya yg memiliki semua kerajaan

25. NUN artinya cahaya bagi langit dan bersumber pada cahaya arasy-nya

26. WAWU artinya tempat bergantung semua mahluk dan tidak dipersekutukan

27. HA artinya yg maha pemberi petunjuk kepada seluruh mahluknya

28. LAM ALIF artinya tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya

29. HAMZAH artinya yg maha pemberi petunjuk kepada seluruh mahluknya

30. YA artinya kekuasaan Allah yg terbuka luas bagi seluruh mahluknya

-----------------------------------------------------------------------------------------

1. Didalam sulbi: MAUL HAYAT namanya (misrak kan nafas ke sulbi)

2. Dipohon kalam: MADI namanya (Nuk)

3. Dipucuk kalam: MANI namanya

4. Keluar kalam: MANIKAM namanya (jalil jalallah nama asli bayi)

5. Mula masuk: NUTFAH namanya

6. Umur satu bulan: RUH NABATI namanya (jalallah)

7. Umur tiga bulan: RUH JASMANI namanya


8. Umur lima bulan: RUH NAFSANI namanya

9. Umur tujuh bulan: RUH ROHANI namanya (tik tik tik)

10. Umur sembilan bulan: RUH IDHAFI namanya (haq haq memuji dirinya rabbun)

11. Keluar dari rahim: WALADAL INSAN AMINULLAH namanya

12. Umur tujuh hari: MUHAMMAD namanya

13. Umur empat puluh hari: MUHAMMAD IDHAFI namanya

14. Umur dua tahun: MUHAMMAD AINAL INSAN namanya

15. Umur tujuh tahun: MUHAMMAD SHOLATULLAH namanya

16. Umur sepuluh tahun: MUHAMMAD SHOLAWATULLAH namanya (detik nafas)

17. Umur empat belas tahun: MUHAMMAD KAMARULLAH namanya

18. Umur dua puluh lima tahun: MUHAMMAD AMINULLAH namanya

19. Umur tiga puluh lima tahun: MUHAMMAD SHIRATULLAH namanya

20. Umur empat puluh tahun: MUHAMMAD UZUNULLAH namanya

21. Umur empat puluh satu tahun: MUHAMMAD RASULULLAH namanya

22. Ketika isra'miraj: ABDULLAH namanya

23. Ketika dilangit: MUHAMMAD MUTLAK namanya

24. Ketika dimustawa: AHMAD namanya

25. Ketika umur enam puluh tiga tahun: KALAMULLAH namanya

26. Ketika kembali: RAHMATULLAH namanya

27. Ketika di mahsar: AL HASYIR namanya

28. Lebur kehadirat Allah: HABIBULLAH namanya

29. Nama yg terahasia: AHMAD ABUL QASIM namanya

30. Nama tiada huruf tiada suara: HAQ namanya (aslinya)

Itulah tiga puluh huruf, Tiga puluh ayat, Tiga puluh juz menjadi Al Qur'an dalam dirimu..

HAKEKAT DIRI MANUSIA

1.syareat : Tanah = tubuh = jasmani = diri terdiri = nafas = kaki........( Mim).

2. Tarekat : Angin = Nafas = Hati = diri Terperi = Tanafas = Tangan......( Ha).

3. Hakekat : Api = darah = nyawa = diri sebenar diri = Anfas = Badan........( Mim).

4. Marifat : Air = Rasa = Rahasia = diri tajjali = Nufus = kepala.........( Dal).

Yang sebenar diri itu "Nyawa"

Yang sebenar nyawa itu " Muhammad"


Yang sebenar muhammad itu " Allah"

Yang sebenar bernama Allah itu "sifat - sifat Allah"

Maka sifat - sifat Allah itu berasal dari "Dzattullah ta'ala"

Disini maksudnya adalah :

Manusia = Muhammad = Allah = Dzat

Waspada hal ini, untuk tidak salah tafsir :

Kapan kita mengatakan Allah itu adalah Muhammad ?

Kapan muhammad mengatakan Allah itu adalah Tuhan ?

Keterangan Ayat :

" Awwalu Tajli Dzattullah Ta'ala bi sifatihi" (Mula - mula timbul Dzat Allah Ta'ala kepada sifatnya).

" Awwalu Tajli Sifatullah Ta'ala bi asma'ihi" ( Mula - mula timbul sifat Allah Ta'ala kepada namanya).

" Awwalu Tajli Asmadullahi Ta'ala bi Af'alihi" ( mula - mula timbul nama Allah Ta'ala kepada perbuatannya).

" Awwalu Tajli Af'alullahi Ta'ala bi insan kamilum bi Asmai" ( Mula - mula timbul perbuatan Allah Ta'ala kepada insan
Kamil yakni muhammad Rasulnya).

"Qolan Nabiyyi Saw Awwalumaa khalakhallahu Ta'ala Nuri " ( Berkata nabi Saw yang mula - mula dijadikan Allah Ta'ala
cahayaku barulah cahaya sekalian Alam).

" Qolan Nabiyyi Saw Awwalumaa khalakhallahu Ta'ala Ruhi" ( Yang mula - mula dijadikan Allah Ta'ala adalah Ruh ku,
barulah Ruh sekalian Alam).

" Qolan Nabiyyi Saw Awwalumaa khalakhallahu Ta'ala qolbi" ( Yang mula - mula dijadikan Allah Ta'ala adalah Hatiku,
barulah hati sekalian Alam).

"Qolan Nabiyyi Saw Awwalumaa khalakhallahu Ta'ala Aqli " ( Yang mula - mula dijadikan Allah Ta'ala adalah Akalku,
barulah Akal sekalian Alam).

"Qolan Nabiyyi Saw ana Minnurilahi wa ana minnuril Alam " ( Aku cahaya Allah, dan aku juga menerangi Alam).

Manusia mempunyai 2 unsur yaitu :

1. Unsur batin ( Ruhani) adalah Allah

2. Unsur Dzohir ( Jasmani) adalah Muhammad.

Maka dari itu, diri manusia adalah gabungan antara Allah dan Muhammad.

Disini bisa dilihat lebih jelasnya pada diri manusia pertama yaitu Adam.

Tanah yang akan dijadikan tubuh Adam adalah tanah pilihan, tanah itu dicampurkan dengan rempah - rempah, wangi -
wangian dari sifat Nur sifat Allah, dan disirami dengan air hujan " Barulah uluhiyah". Tanah itu dipilih untuk
mengejewantahkan sifat "Dua tanganku".
Karena masing - masing sifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, didalam setiap sifat itu ada mutiara dan
permata berupa sifat Illahi. Ketika Allah menciptakan manusia dengan mengaduk dan mengolah tanah, maka semua sifat
hewan dan binatang buas, semua sifat setan, tumbuh - tumbuhan dan benda - benda mati diaktualisasikan didalamnya.
Kemudian tubuh itu dibenamkan didalam air "Kudral Izzahnya" yaitu sifat "Jalal dan Jamal". Lalu diciptakan menjadi
tubuh Adam yang sempurna.

Manusia sebagai mahluk yg lemah dan hina, maka disisi lain dinobatkan sebagai "Kholifah" bertugas mengatur alam
semesta dan merupakan wakil Allah

Untuk menjadi saksinya, serta mengungkapkan rahasia - rahasia firman-nya.

Para makhluk yg lain tidak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat
yang paling rendah pada diri manusia. Sementara makhluk yg lain terhijab pada ketinggian derajat manusia yang berasal
dari tiupan ilahi ( Qs. Al - Hijr 28-29).

ADAM terdiri dari (Alif, Dal, Mim). Alif sebagai Allah, dal sebagi dalam,mim sebagai muhammad. Yang mengartikan Allah
dalam muhammad.

Muhammad yang dimaksudkan disini bukannya nabi Muhammad Saw, tetapi adalah Nur Muhammad.

Agar tidak salah tafsir : bahwa Nama Allah itu baru, sebelum itu belum ada Tuhan bernama Allah. Dzat tersebut
mentajalikan ( menampakan) dirinya serta ditajjalinya Nur Allah, kemudian ditajjali pula Nur Muhammad ( Insan Kamil).
Pada peringkat ini disebut Aku - engkau, dan engkau - Aku.

Uraian tentang usul diri "hubungan manusia dengan Allah"

Manusia keseluruhan adalah seperti huruf Muhammad.

Huruf mim adalah kepala manusia.

Huruf Ha adalah badan manusia.

Huruf mim adalah pinggul manusia.

Huruf Dalam adalah kaki manusia.

Oleh sebab Allah dan Muhammad Hakekatnya adalah Satu pada diri manusia yaitu Dzohir dan batin. Maka tidak ada lagi
penyembah dan yang disembah. Karena sembahyang tidak lain adalah penyaksian diri kita sendiri sebagai pembawa dan
penanggung Rahasia Allah.

Makna 2 kalimat syahadat :

Asyadhu Alla Illaha Ilallah ( Aku menyaksikan diriku sendiri tiada nyata pada diri aku hanyalah Allah semata). Ini artinya
kita menafikan tubuh kita dan kita ithbatkan mewujudkan Allah semata - mata.

Wa asyahadu Anna Muhammadarasulullah

( Aku bersaksi bahwa diriku yang Dzhohir ini menanggung diri rahasia Allah semata - mata).

Nur Muhammad :

Muhammad itu merupakan nur yang terpancar dari Dzat Tuhan. Nur Muhammad adalah yang pertama diciptakan. Nur
Muhammad adalah Ruh dari segala makhluk. Sehingga tidak ada mahluk tanpa adanya Nur Muhammad.

Karena dengan Nur Muhammad inilah dia melahirkan secara nyata sifat ketuhanan nya dalam diri setiap makhluk.
Hakekat nur Muhammad adalah hakekat sifat Allah dalam diri.

Hidup kita karena hidupnya Muhammad dalam diri kita, hidupnya Muhammad dalam diri kita karena Hayat nya Allah.

Tahu kita karena tahu nya muhammad pada hati kita, Tahu nya Muhammad pada hati kita karena ilmu Allah.
Kuasa kita karena kuasa Muhammad pada tulang kita, kuasa Muhammad pada tulang kita karena Kodratnya Allah.

Berkehendak kita karena kehendak Muhammad pada nafsu kita, berkehendak Muhammad pada nafsu kita karena
Irodatnya Allah

Mendengar kita karena mendengar muhammad pada telinga kita, mendenganya muhammad pada telinga kita karena
Sami nya Allah. Melihat kita karena penglihatan Muhammad pada mata kita, melihatnya Muhammad pada mata kita
karena Basari nya Allah.

HEBATNYA ZIKIR KULLI KHAL

MELIBATKAN SELURUH BADA LAHIR BATIN

Zikir itu maknanya mngingat ALLAH – kulli maknanya tiap2 khal maknanya tingkah – jadi zikir kulli khal itu artinya zikir
tiap tingkah ataw tiap kondisi appun baik dalam kondisi kebaikan maupun keburukan. jadi semua amal sholeh yg di
landasi niat / tujuan taqorrub ilallah didalamny mngndung zikrulloh. YG DI MKSUD DALAM KEBURUKAN AGAR TAK
KEBABLASAN DAN SEGERA MNGHENTIKAN KEBURUKANYA DAN BERTOBAT MINTA AMPUNAN KE ALLAH.

Dan zikir ini yang sbenrnya yg dimaksud sholat daim yaitu sllu mngingt allah dimanapuN dan dalam keadaan
appun.ALIAS ZIKRU KULLI KHAL.( sholat-puasa-baca qur an- kaji ilmu- belajar berda wah gotong royong i tikaf di masjid
sholawatan bhkan cari nafkah klu dasrnya niat ibadah dan dasArnya atas perintah Allah dan mncari ridlo Allah itu juga
termsuk zikir kulli khal ) tetapi zikir yg diyakini sbagai sholat daim ( zikir terus menerus bilisan maupun bil qolbi ) itu tak
akan bisa terlaksana dengn baik tampa tegaknya sholat 5 waktu dan membiasakan zikir lisan.

maka sebaiknya sholat 5 waktu jngan tinggal zikir billisan di amal istiqomah baik itu yg terikat waktunya misalkan tengah
malam ataw sehabis magrib ataw stelah sholat subuh ataw waktu yg lapang dan tak terganggu kesibukan. adapun
kalimatnya mau istigfar-sholaWat atau kalimah toyyibah LAILAHA ILLALLAH smuanya bagus – ju,;ajmu smpunya mau
100 x 300 x 1000 x. yg pnting istiQomah . INSYA ALLAH AKAN TERBUKA PINTU HIDAYAH – TERBUKA MATA HATINYA –
SEJAHTERA SEJAT JIWA RAGA DAN KUAT IMAN ISLAMNYA. Ataw

AREP MANGAN NGINUM TURU LELUNGAN MACA BISMILLAH AREP KERJA APA BAE KANG BAGUS MACA BISMILLAH.
Tiap slesai kerjaan baca ALHAMDULILLAH-MELIHAT YG INDAH2 BACA SUBHANALLAH- KEHILNGAN SESUATU BACA
INNA LILLAHI- KEPLESET LARANGAN BACA ASTAGFIRULLAH SMPE HATI.BHKAN KATA IMAM GHOZALI – ORANG2 YG
LATAH DALAM KALIMAT 2 ZIKIR MESKIPUN DBACA WAKTU KEPLESET LAMA KELAMAAN AKAN MEMBEKAS DI HATI.
JADI ZIKIR LISAN ITU AKAN MENANCAPKN ZIKIR SIR ( QOLBU ) DAN ZIKIR QOLBU AKAN MNYINARKAN AKHLAQ
PEMIKIRAN MULIA DI JALAN ALLAH MEMBUKA MATA HATI KASHIF BASHIROH MA RIFAT SMPE KE HAKIKAT YG HAQ.

IAZAJAHAN ZIKIR

1 - Bacalah SHolawat YANG PALING SINGKAT CONTOHNYA SHOLLALLAH’ALA MUHAMAD –ATAU ALLAHUMMA SHOOLI
‘ALA SAYYIDINA MUHAMAD atau SJOLAWAT MUKHOTOB : ASSHOLATU WASSALAMU’ALAIKA YA SAYYIDI YA
ROSULULLAH KHUZD BIYADI QOLLAT KHILATI ADRIKNI. secara rutin 300 x. insya Allah hajatnya di kabulkan Termasuk
untuk ilmu LADUNI-KEMULYAAN KECUKUPAN REZEKI DAN KELEBIHAN 2 YG MANFAAT.

2 Bacalah kalimat TOYYIBAH LA ILAHA ILLALLAH .100 X ataw lebih bnyak RUTIN . HIkmahnya bersih hati kuat
TAUHIDNYA dibuka mata hatinya dan bisa sembuhkan pnyakit fisik maupun kejiwaan.

DAN DALAM KEADAAN KONDISI APPAPUN BANYAK2LAH MEMBACA SHOLAWAT DAN ISTIGFAR . INSYA ALLAH
SEGALANYA AKAN LEBIH BAIK .

NAFAS LAM JALALLAH

Yang sebenar benarnya AKU itu nyata pada DIRIMU, kepada Sifat yang disifatkan, Maka karamkanlah DIRIMU dalam
lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan lagi ENGKAU atau AKU MU tetapi AKU DZAT yang melahirkan segalanya,
Aku dalam rupamu Yakni SifatKu Yang Nyata dalam KelakuanMu, Engkau Tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan
segala gerak itu malahan Engkau melakukan atas Kurnia dan Rahmatku semata-mata
Kenapa engkau masih merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata, Yang
mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat dan IradatKu, Yang menentukan waktu pun Aku, Aku punya Ilmu, Tanpa
itu Engkau Tiada, Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji DiriKu diatas lidahmu.

Jangan sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKu, Ketahuilah bahwa
engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima PemberianKu dengan kasih dan sayangKu akan kupersembahkan
sedikit rahasia tentang DIRIKU pada MU

Sebenarnya lafas ALIF-LAM-LAM-HA mengandungi seribu satu rahasia tersirat, hanya yang mengaji dan mengkaji jualah
yang mengerti rahasia sebenarnya, Kata Para Wali dan Alim Ulama bahwa lafas ALLAH inilah yang sebenar-benarnya
rahasia, terletak ia didalam dirimu

1 LA ( Lam Alif ) : Ucapan bagi Tubuhmu, menjaga kulit dan bulumu, Qalbi kepada Baitullah

2 ILAAHA ( Alif Lam Ha ) : Ucapan bagi Hatimu, penjaga daging dan darahmu, Qalbi kepada Baitul makmur

3 ILLA ( Alif Lam Alif ) : Ucapan bagi Nyawamu, penjaga urat dan tulangmu, Qalbi kepada Arasy

4 Allah ( Alif lam Lam Ha ) : Ucapan kepada Rahasiamu, penjaga urat dan sumsum Mu, Qalbi kepada Allah

Tarik nafas guna hidung dengan kalimah HU, kemudian tahan, disaat menahan baca dalam hati kalimah ini

"USALLI LAM JALALLAH, Ruh aku ruh Allah, rahasiaku rahasia Allah, kedudukanku mengadap kiblat baitullah, ALLAH
HU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASULULLAHI"

kemudian hembuskan nafas dgn mulut dengan kalimah ALLAH, amalkan 2x dalam 24 jam, (siang 1x, malam 1x)

ALIF itu adalah AHDIAH DZAT :

LA TAAYUN pun aku, SIRRULLAH pun aku juga, Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara, Inilah USALLI artinya
Aku sifatnya NAFSI WUJUD

Adapun ALIF itu dalil menyatakan maknanya DZAT, mertabat INSAN dan AHADIAH, Dengan kebesaran ALIF ini maka
jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT DZAT, Artinya ESA pada pihak TANZIL

LAM AWAL atau ALIF DIATAS :

Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas, Maka jadilah LAM AWAL maknanya SIFATKU
SEMATA-MATA, mertabatnya WAHDAH Yakni TA'AYUN AWAL, Artinya NYATA AKU YANG PERTAMA Yakni TAJALLI
SIFATKU (Allah), Menjadi NUR MUHAMMAD - AIN SABITAH - WUJUD IDHAFI - INSAN KAMIL pun aku juga, Menanggung
NamaNya ALLAH,

Inilah asal yang sebenarnya SIFAT MAANI

LAM AKHIR atau ALIF DIBAWAH :

Adapun ALIF Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA'KU, Huruf ALIF dibawah menjadi LAM AKHIR maknanya ASMA'
Martabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH Yakni TA'AYUN TSANI, Artinya NYATA YANG KEDUA Maka Tajallilah RUH
ADAM dengan kebesaranku, kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam daripada huruf Alif Di-Atas

Maka huruf ini Maknanya DZAT ALIF Di-Atas Maka jadilah LAM AWAL, Maknanya Sifat ALIF dibawah Maka jadilah LAM
AKHIR maknanya ASMA' ALIF didepan Maka jadilah maknanya AF'AL, Maka 4 huruf itu adalah empat Sifat ALIF LAM
LAM HA

Pertama RUH JASMANI Yaitu TUBUHKU Yakni DIRI TAJALLI

Kedua RUH RUHANI Yaitu HATIKU Yakni DIRI TERPERI

Ketiga RUH IDHAFI Yaitu NYAWAKU Yakni DIRI YANG TERPERI


Keempat RUH AL-QUDDUS Yaitu RAHASIAKU Yakni DIRI YANG WUJUD

Maka Adapun Nama ALLAH itu jadi TUBUH padamu, Tubuh kepada ALLAH itu jadi NYAWA padamu, Hati kepada Allah itu
jadi NYAWA kepadamu, Nyawa kepada Allah itu jadi RAHASIA kepadamu

Maka Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI, Perbuatan Hati datang daripada Nyawa,
Perbuatan Nyawa datang daripada Rahasia, Perbuatan Rahasia datang daripada AF'ALKU (Allah)

Maka Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT, dan orang yang melihat itu tempatnya pada MATA HATI
pada JANTUNG,

Didalam Jantung ada FUAD,

Didalam Fuad ada CAHAYA,

Didalam Cahaya ada RAHASIA,

Didalam Rahasia itu adalah Seperti Firman Allah yang berbunyi : "Al Insanu Sirri... Wa Ana Sirruhu,

Insan itu adalah rahasiaKu dan Akulah rahasianya"

INNI ANA DZATULHAQQ INALLAH

INNI ANA SIFATULHAQQ INALLAH

INNI ANA ASMAULHAQQ INALLAH

INNI ANA AFAALULHAQQ INALLAH

TIADA SATU NAFAS PUN TERLEPAS DARIPADAKU MELAINKAN DI SITU PULA ADA QADAR YANG BERLAKU DI ATAS MU,
karena hakikat nafas itu adalah penyatuan antara pencinta dengan yang dicintai, inilah yang dikatakan makna sholat
yang berkekalan, sebab sholat itu adalah MIKRAJNYA bagi orang yang mukmin, maka dari itu ikutilah gerak nafasmu
sampai kepada yang dicintai yaitu Allah, inilah peringkat yang terpuji karena pada peringkat inilah yang dikatakan :
"SHOLATLAH ENGKAU KEPADA DIRIMU SENDIRI, SEBAB YANG ADA PADA DIRIMU HANYALAH PENYEMBAHAN PADA
DIRIMU, TIADA LAIN DIRIMU ITU MELAINKAN DIRIKU JUA ADANYA"

Maksudnya ialah tukarlah arah pandanganmu atau hadapmu dari Kiblat Kaabah kepada yang Haq, lakukan ini semasa
turun naiknya Nafas, ITULAH SHOLAT YANG BERKEKALAN, maka dari itu turun naiknya nafas mu disebut dengan
"ASH0LATU DAIMULHAQ" maksudnya adalah SHOLAT DIAM tetap tanpa gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang
hidup, itu jugalah yang disebut SHALAT ABADI karena menuju ALAM KEABADIAN

NIATNYA dalam hati mu adalah SH0LAT DAIM UNTUK SELAMA HIDUP, karena BERDIRI itu adalah hakikatnya HIDUPmu,
RUKUK itu adalah hakikatnya PENGLIHATANmu, IKTIDAL itu adalah hakikatnya PENDENGARANmu, SUJUD itu adalah
hakikatnya PENCIUMANmu, BACAAN AYAT itu adalah hakikatnya UCAPANmu, DUDUK itu adalah hakikatnya IMANmu,
PUJIAN itu adalah hakikatnya KELUAR MASUK NAFASmu, DZIKIR itu adalah hakikatnya INGATANmu, KIBLAT itu adalah
hakikatnya RENUNGANmu, jadi FARDHU itu adalah hakikatnya MENJALANKAN YANG WAJIB LANTARAN KUDRATku,
PASRAHnya engkau KEPADA DZATku yang maha HIDUP, KARENA YANG DEMIKIAN ITU TELAH BERDIRInya engkau PADA
ZAT, SIFAT dan PERBUATANku

inilah Al Qur'an sejati, sebagai tanda HAKIKAT semua SH0LAT, inilah HAKIKAT SH0LAT DAIM yakni sholat yang sejati,
tanpa dihalangi waktu, tidak mempunyai hitungan rakaat, SH0LAT DAIM inilah yang boleh sambil kerja, duduk dengan
berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan bercerita, bepergian dengan tidur, tidur dengan
terjaga seperti itulah ibaratnya, sebab HAKIKAT SH0LAT DAIM itu tanpa SUJUD dan RUKUK, yakni hanya berada dalam
RASA HIDUPmu semata

Inilah Sholatul Daim yang dinamakan Sholat yang berkekalan, Wahdah Fil Kasrah yaitu pandang satu kepada yang
banyak, maka yang dinamakan Nafas itu yang keluar masuk daripada mulut, maka yang dinamakan Nupus itu yang
keluar masuk daripada hidung, maka yang dinamakan Tanapas itu yang keluar masuk daripada telinga, maka yang
dinamakan Ampas itu yang keluar masuk daripada mata, maka Napas itulah yang menuju kepada HAQ, karena itu
hendaklah engkau ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadahnya
Muhammad

Nafas masuk HU-Muahammad, Nafas tertahan HU-Ahmad, Nafas keluar HU-Ahad, Maka amalan inilah yang dinamakan
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah, dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah, Dari Allah
mengerakkan Ruhaniah,dari ruhaniah mengerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas
menggerakkan jasad dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan sekaliannya sebagaimana firmaNya: “Ya
Muhammad, bukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar, akan tetapi Allah lah yang melontar ketika engkau
melontar"

Jadi pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan mata hati adalah perbuatan Allah jua adanya,
itulah yang dikatakan hubungan antara hamba dengan Allah dan Allah dengan hamba ialah umpama matahari dengan
cahaya yang tidak bersekutu atau bersatu dan tidak bercerai antara cahaya itu dengan zat matahari, Cahaya itu bukan
matahari dan bukan lain daripada matahari, Contoh yang lain pula seperti api dengan asap, asap itu menunjukkan
adanya api dan asap itu bukan api dan tidak lain daripada api yang tidak bercerai dan tidak bersekutu, begitulah juga
hamba dengan Allah, tidak bercerai dan tidak bersatu, maka ketika itu akal kita akan berkata: "Alangkah ajaibnya,
bagaimana boleh berhimpun kedua-duanya (hamba dengan Allah) yang berlawanan padahal kedua-duanya tidak sah
berhimpun antara satu sama lain." Sebagaimana di isyaratkan Nabi Artinya: "Tidak bercerai antara nafi dan isbat, siapa
yang menceraikannya kafir, siapa yang menyatukanNya kufur"

Kata pepatah: "Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak dekat, tak dekat maka tak belajar, tak belajar maka tak
mengerti, tak mengerti maka tak paham, tak paham maka tak mengetahui, tak mengetahui maka tak berkata, tak berkata
maka tak merasa, tak merasa maka Lenyaplah manusia, karena Rasa dirasa adalah sama, tidak terpisah dari dahulu kala,
hanya nafsu menutup pintunya, sungguh Dia telah lama bertahta disana, dicarinya Dia jauh dibalik gunung, tidak disadari
dirinya meraung, menjerit-jerit minta di tenung, supaya bertemu kekasih yang dikandung"

KESEMPURNAAN DIRI

Ketahui RAHASIA ini : “Barang siapa tidak mengetahui tentang ilmu pernafasan maka dia tidak akan mengetahui,
Syahadat, Istinja, Junub dan janabat”

Walaupun dia ahli Fikih.. ahli Tauhid.. ahli Tasawuf.. kalau masih belum mengenal ilmu hakekat diri yang asli yaitu
“turun naik nafas” , dan masih berpegangan kepada nama dan bacaan maka masih belum sempurna ilmunya yang Haq

“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHAU KAFIRUN” Barang siapa menyembah Nama tiada mengetahui yang punya
nama orang itu kafir

“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHUA BATILUN” Barang siapa menyembah nama tiada mengetahui nama
hukumnya batil yaitu sia-sia belaka

Jadi bukan nama, bukan bacaan namun yang lebih wajib adalah hakekat asal kejadian diri kita yang sebenar-benarnya

Ketahuilah RAHASIA ini : "Ujud Allah yaitu nafas yang LAISA, tidak ada umpamanya, Karena Allah itu hanya nama
kebesaran diri nabi kita MUHAMMAD S.A.W"

Kita harus sungguh-sungguh mengenal diri dzahir dan batin, Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya.. Barang
siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya… Barang siapa tidak mengenal Allah dari dunia dan akhirat.. Barang siapa tidak
mengenal Allah dari hidupnya.. Niscaya tidak mengenal juga di negeri akhirat

Apabila kita mampu Mengenal Diri kita yang sebenar-benarnya, maka kita tidak terdindingi dengan Nabi kita
MUHAMMAD S.A.W. karena tiada lain diri kita bertubuh NUR MUHAMMAD dzahir dan bathin

Barang siapa kenal dengan dirinya tentu kenal dengan Rasullullah S.A.W. PASTI, akan melihat kebesaran Jalal dan
Jamalnya Rasullullah S.A.W

Itulah nama kebesaran ALLAH yang disebut SUBHANAHUWATA’ALA, Yang tidak lain adalah diri “HU.. “ diri nabi kita
Muhammad S.A.W, Itulah yang sebenarnya LAISA bernama HUAJIBUL UJUD

"yang dikatakan laisa kamislihi itu sudah jelas, pandang yang banyak pada yg Esa.. pandang yang Esa pada yang banyak..
bukan dengan pandanganmu.. namun pandangan-Nya..bukan dengan rasamu namun dengan rasa-Nya"
Kosong itulah yang disebut LAISA yang bernama Wajibul ujud, Tajjali sendiri menjadi Nur Muhammad bernama titik
zarrah, Dari titik menjadi Alif yaitu terjadinya alam semesta

Kosong nafas turun menahan itulah kesempurnaan syahadat, adanya denyut kita, Titik adalah rahasia Nabi kita ‘Nur
Salasia’ yang ter-rahasia yaitu : Dua nama satu wujud, yaitu rahasia titik dan kosong itulah adanya, Alif waktu keluar
nafas kita, kodrat dan iradatnya, bernama Allah Ta’ala, semata-mata asma dan af’al

Kembali dari asalku (dzahir dan batin), Asal Alif dari pada bapak (Hak Allah), Jadi tubuh kita HAKULLAH (sudah diterima
oleh ibu), Kenyataannya, nama dan yang punya nama memuji nama, Jadi yang berkata dan yang bersuara ‘Nur Salasia’
Itulah nama Allah yang ter-rahasia, Itulah yang menggenapkan 99 nama Allah menjadi 100

ALLAH adalah Kalamullah dan Qadim.. MUHAMMAD adalah kamulah dan qadim.. Dua nama tidak terpisah.. satu
kesatuan Kalau dua nama dikatakan terpisah, Maka.. Binasalah akidahnya.. Binasalah imannya.. Binasalah islamnya.. dan
binasalah ihsanya…

akan termasuk orang yang jahil… juga Yang mengatakan Nur Muhammad Muhadast Binasalah amalnya, Binasalah segala
perbuatannya.. Beribadah seperti musyrik saja..

Maka.. Sangat perlu dipahami lagi, Hakekatnya dua nama itu dua wujud atau satu wujud…?

Bahwa, HU… Didalam ilmu Makrifat dinamakan ISMUL JALALLAH, yaitu nama tentang keadaan Maha Tunggi yang awal-
awal telah ada dengan sendirinya, yaitu yang LAISA adanya.

Bahwa, HU.. Didalam Ilmu Hakekat bermakna tentang keadaan yang Maha Esa yang awal-awal telah ada.

Bahwa, HUWA.. Adalah diri Muhammad (AHMAD) yang awal-awal telah ada yakni Al Insanul Kamil yang Maha Suci.

Keadaan Allah yang sebenarnya ini sungguh-sungguh sangat dirahasiakan, Bahwa Allah hanya nama Kebesaran Puji bagi
Al Insanul Kamil … “AINUL MUHAMMAD” Berpeganglah pada pendirianmu… tetap… jangan berubah lagi.. sampai akhir
hayat.

Yang menjadi pokok pembahasan ilmu Makrifat pada mulanya adalah dari surah Al-Iklas

“QULHU ALLAHU AHAD…” Dimaknakan mejadi :

“Katakan hai Muhammad Allah itu Esa” Dari makna inilah timbul pendapat bahwa Muhammad Rasulullah itu manusia
biasa, atau pesuruh Allah di dunia untuk menyelamatkan manusia dari pada kemusyrikan dan kemunafikan.

QUL + HUWA = berkata HUWA domirnya ialah ANTA, kalau Anta tidak ada maka tidak ada yang menyatakan : “Qulhu
Allahu Ahad”

Maka, Anta dalam Ilmu Makrifat ada dua makna yaitu :

1. Anta yang Dzahir

2. Anta yang Batin

Adapun Anta yang dzahir adalah Al Insan Nabi kita Muhammad SAW, maka insan itu adalah alat komunikasi atau sebagai
jarum jam diri orang Mukmin yang bergerak setiap detik, Tiada huruf dan tiada suara, di ingat tidak di ingat, bergerak
terus memuji DiriNya sendiri, 1X24 jam = 28.000 pujiNya, di ingat atau tidak di ingat

Adapun Anta yang Batin yakni Sirrul Insan adalah Muhammad SAW jua, maka HUWA dan ANTA hanya satu saja yaitu
Huwa Muhammad atau Huwa Ahmad, Anta Muhammad dinamakan Mubtadi yaitu kalimat yang menjadi pokok perhatian
di dalam Ilmu Makrifat

Dan Allah itu dinamakan Kabar Awal yaitu Kabar pertama menerangkan tentang keadaan HUWA, Sedangkan Allah
(Tuhan) kabar yang umum pada yahudi dan nasranipun memakainya, namun Al-Quran menerangkan dengan kalimat :
“WAMA HUM BI MU’MININ” Dan tiadalah mereka itu orang yang beriman”
Sebenarnya karena mereka tidak yakin dengan kalimat syahadat : “WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH”
Tahukah kalian…, Bahwa didalam kitab Nasrani sekarang nama Allah sangat banyak disebutkan, demikian pula “HU” ada
6000 lebih banyaknya. Dan bagi kita, kitab itu tidak bisa di imani karena nama nabi Muhammad SAW telah di hilangkan
Maka demikian juga bila kita ada mengenal ilmu batin yang hanya mengenal Allah saja dan tidak mengenal Nabi
Muhammad SAW, itu sama saja dengan ilmu batinnya Yahudi dan Nasrani

Ingat ..!! Bukan kita menghilangkan nama Allah sama sekali, bahwa Allah tetap ada, namun yang dikenal dengan Allah
hanya Rasulullah SAW.

Inti Makrifat adalah mengenal diri yang sebenar-benarnya, Bahwa kita berasal dari Allah (Qadim) kemudian kembali
kepada Qadim (Allah), dengan kalimat : INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN

3 FAKTOR PENTING DALAM MAKRIFAT ADALAH :

PERTAMA :

La ta’yin = Belum ada ketentuan

Ahadiyah = Maha Tunggal

Dzatul Buhti = Dzat yang kekal

Penjelasan :

Disini Allah di umpamakan laut yang tiada bergelombang.. Dia-lah Tuhan yang maha suci dan maha tinggi, tiada martabat
diatasNya lagi.

Bahwa manusia sudah ada sejak dahulu dan tiada terpisah dengan Tuhannya, Bahwa kita sudah berada dalam rahasia
Allah SWT, namun karena Allah belum ada nampak maka kita belum juga di tampakkanNya, jadi sejak La ta’yin manusia
sudah tetap dalam rahasia Allah tetapi belum ada pengakuan apa-apa karena belum nampak dan belum ditampakkan

KEDUA :

Ta’yin awal = Ketentuan yang pertama

Wahdah = Tunggal

Hakekatul Muhammadiyah = Asal mula segala yang ada

Penjelasan :

Disini Tuhan telah menampakkan diriNya, maka ditampakkan-Nyalah manusia itu dahulu (titik) didalam dirinya sendiri
seraya melihat dan berkata : ALASTU BIRABBIKUM? Maka di jawab dengan : BALA SYAHIDNA

Setelah pengakuan ini terjadi maka Tuhan berkata : “Saat ini Aku akan mengambil empat anasar dari tubuhmu Ku
jadikan alam agar engkau menetap kelak”, maka kita menjawab dengan kalimat : ‘LA HAULA WALA KUATA ILLABILLAH’

Setelah itu diambillah :

– Dari Rahasia dijadikan Api

– Dari Ruh dijadikan Angin

– Dari Hati dijadikan Air

– Dari Tubuh dijadikan Tanah

Maka jadilah Alam semesta dengan segala isinya, Selanjutnya “titik” itu mengembang menjadi banyak, tumbuh dan besar
menjadi ALIF.

KETIGA :
Ta’yin tsani = Ketentuan kedua

Wahdiyah = Mentauhidkan

Hakekatul Adam = Asal mula manusia

Penjelasan :

Bahwa Alif pada Dzat menyelubungi semua rahasia yang ada, Disini Allah seumpama laut dengan gelombangnya,
sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha suci lagi maha tinggi diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada
diumpamakan gelombang, adapun gelombang itu tiada terpisah dari laut adanya.

Bahwa : Ketiga martabat diatas semuanya adalah Qadim, Yang terdahulu atau terbelakang hanya lah sebutan saja, bukan
karena waktu. Ketika kita mengatakan Ahdah (maha tunggal), Wahdah (tunggal), Wahdiyah (menunggalkan Atau.. Ketika
kita mengatakan La Ta’yin (belum tentu), Ta’yin awal (sudah tentu), Ta’yin tsani (ketentuan berikutnya) Maka.. Ketiga
martabat itu semua adalah Qadim.

Sedangkan yang awal dan yang akhir hanya perkataan saja, bukan karena waktu namun karena sesungguhnya laut yang
tiada bergelombang, disitu juga terdapat satu gelombang (titik), maka dari titik itu berkembang menjadi banyak, itulah
yang dinamakn ALIF, pada hakekatnya satu saja namun tiga dalam sebutan.

Mengertilah akan hal ini betul-betul.. Jadikan dasar pegangan dalam hati sanubari, Bahwa tiada terpisah kita dengan
Allah SWT, Dari awal yang tiada berawal hingga akhir yang tiada berakhir, Inilah satu pemahaman Makrifat yang
sempurna,

Nur Salasiah itulah yang benar-benar LAISA, Nur yang awal-awal muncul karena kedzahiran nabi Muhammad SAW yang
luar biasa, semata-mata hanya ikhtibar bagi kita umat Rasulullah SAW. “Aku adalah seperti kamu jua..” ini perkataan
ikhtibar saja, Rasulullah SAW itu ‘U’ Ahad

Ke dzahiran kita manusia Muhammad namanya, Laki-laki dan perempuan, Adam dan Hawa, tiada lain adalah dari satu
titik noktah, Itulah yang dikatakan satu kesatuan, Itulah ujud hakiki Rasulullah SAW Sudah Nampak..? jangan di pahami
lagi

HU awal mula mengucap, HU nikmat awal terjalin, HU ma’nikam asal aku jadi, Muhamad aminullah nama tuhanku,
Muhammad rasulullah nama nyawaku, Muhammadiah nama hambaku, Wujud-berwujud wujud Allah

MUHAMMAD ….

MIM = Wal Mim ul awwalu yadullu nara siha

HA = Wal Ha ul yadullu ala dzohiri

MIM = Wal Mim us tsani yadullu ala surati

DAL = Wad Dallu yadullu ala qoda mihi

HU = Awal nabi kita Muhammad SAW atau yang LAISA mengucapKan nama “ALLAH”

ALIF = ibarat Dzat kepada nabi kita, itulah Rahasia yang tersirat bernama Muhammad Aminullah

LAM AWAL = ibarat Sifat kepada nabi kita, itulah Nyawa yang bernama Muhammad Rasulullah

LAM AKHIR = ibarat Asma kepada nabi kita, itulah Hati yang bernama Muhammad Nurani

HA = ibarat Af’al kepada nabi kita, itulah Rupa yang bernama Muhammad Jasmani

Pandanglah ke dalam.. Kembalikan.. Tidak lain satu kesatuan adanya.. Apa jua pun… Karena, Dzat Allah gaib pada alam
Ruh, Sifat Allah gaib pada alam Misal, Asma Allah gaib pada alam Ajsam, Af’al Allah gaib pada alam Insan
Dan, Dzat Allah pada alam Ruh bernama Nur, Sifat Allah pada alam Misal bernama Ke-dzahiran, Asma Allah pada alam
Ajsam bernama Mu-dzahir, Af’al Allah pada alam Insan bernama Manusia

Ingatlah.!! Kesemuanya tiada bercerai dari pada asal.. Maujud-lah Dzat-Sifat-Asma-Af’al, itulah MUHAMMAD, Kuasa
sendirnya, Wujudnya Makrifat, Lakunya Suci, Jalannya SEMPURNA, Tempatnya halus, Sifatnya Syukur,

Hendaklah jangan perkataan ini diasa-asakan lagi, Jangan pula tanyakan pada sembarang orang, Belajarlah pada ahlinya
agar bertambah IMAN di dada dan SEMPURNA ilmunya.

Nafsiah, Salbiyah, Ma’ani, Ma’nawiyah, Jalal, Jamal, Kohar dan Kamal, itulah adanya kesempurnaan Sifat 20, Itulah yang
sebenar-benarnya menerangkan tentang ke-LAISA-an diri nabi kita Rasulullah SAW, yaitu diri ‘HU’

20 Sifat dipecah menjadi satu, 19 (Sembilan belas) Sifat kepunyaan Haq Tuan Nabi SAW yang LAISA, tajjalinya Dzat Hua
jibul ujud (bernama Allah) yang sebenarnya Nur Muhammad SAW jua pelakunya.

1 (satu) tersedia pada diri kita yaitu ujud ada mustahil tidak ada, maksudnya adanya nafas kita yaitu ALIFULLAH yang
tesedia pada diri seluruh manusia

Takbiratul Ihram, adalah saat dimana kita memesrakan nama Nabi kita Muhammad SAW yang di dalam diri, yang
meliputi seluruh tubuh kita, bernama yang hidup tiada lain Dzat Hayyun, yaitu nafas yang keluar masuk, Dari Sifat 20,
himpun sifat Salbiyah, diperkecil menjadi sifat Ma’ani atau sifat 7, kembali sifat 7 waktu mesranya menjadi empat nasab
saja yaitu : pendengaran, penciuman, penglihatan, pengrasa

Pendengaran nur, penciuman nur, penglihatan nur, pengrasa nur himpun menjadi SATU RAHASIA semua, Himpun lagi
terakhir ujud ada mustahil tiada

Setiap orang sudah berada pada jalurnya, dan setiap jalur menurut pandagan orang tersebut adalah benar, ini tidak
berbicara salah dan benar, karena setiap orang pasti akan memandang lurus pada jalur yang di laluinya.

Adanya jalur karena adanya kehidupan, berpeganglah kepada hidupmu, hidup itulah Nyawa, Nyawa itulah MUHAMMAD,
jangan engkau ragu dengan jalurmu.

LA ILAHA ILLA ALLAH

LA = Hidup

ILAHA = Ruh

ILLA = Nafas

ALLAH = Nyawa

Inilah peganganmu, Jangan cari lagi.

SYARIAT TARIKAT HAKIKAT MAKRIFAT

1. Syariat 2. Tariqat 3. Hakikat 4. Makrifat.

Yang Empat ini di bagi jadi dua : Syariat dan Tarikat di sebut ilmu SYARIAT Ilmu Zahir cara beribadah kepada Allah secara
Zahir FEQAH, Hakikat dan Makrifat di sebut Ilmu HAKIKAT Ilmu Batin cara beribadah kepada Allah Swt Secara Batin
TASAWUF.

Selain itu ada satu lagi ilmu WAJIB yaitu ILMU TAUHID Untuk tahu kepada siapa kita beribadah.

ILMU TAUHID Bagi yang sudah paham serta Mengerti BENAR akan Ilmu TAUHID akan sangat mudah menempuh jalan ini
kerana Mengerti TAUHID sudah Mengenal Allah hanya saja belum menyaksikan. Paham dan Mengerti Tauhid KENAL
akan Allah hanya saja belum merasakan Wushul kepada Nya, Ilmu Tauhid hukumnya Wajib di pelajari kerana siapa yang
mempelajarinya kenal akan Allah.

Menuju MAKRIFATULLAH
MAN 'ARAFA NAFSAHU FAQAD 'ARAFA RABBAHU.

Barangsiapa Mengenal Dirinya, maka ia akan Mengenal Allah.

Bagaimana Mengenal Diri hingga dapat Mengenal Allah? Ketahuilah bahwa Manusia adalah Mahkluk paling Sempurna
yang diciptakan oleh ALLAH SWT dengan yang di milikinya hingga memungkinkan Manusia berhubungan LANGSUNG
dengan PENCIPTANYA hanya saja kebanyakan Manusia tidak mengetahui kerana itu Rahsia tertutup oleh hijab-hijab,
tetapi hijab-hijab itu akan terbuka Asal kita sudi menempuh jalannya. Dari itu kajilah Diri lihatlah ke dalam Diri sendiri
terus kedalam hingga sedalam-dalamnya, sebelum kita Mengenal ALLAH maka kenalilah DIRI lebih dahulu, sebelum kita
Mengenal DIRI kenalilah dua perkara:

1. Kenalilah Asal kejadian Diri kita lebih dahulu adapun asal kejadian Diri kita ialah dari NABI ADAM

2. Kenalilah apa yang mula-mula di jadikan Allah ada pun yang mula-mula di jadikan Allah ialah NUR MUHAMMAD, Lalu
Allah Ta'ala menjadikan Ruh dan Jasad sekelian Alam ini juga dari Nur Muhammad Saw.

Adapun UNSUR yang ada pada DIRI kita MANUSIA :

1. Jasad Yaitu Tubuh kasar yang dapat dilihat, yang mempunyai kepala, badan, tangan, kaki dan lain lain. Jasad kita dari
NABI ADAM tercipta dari Tanah dan Tanah tercipta dari Air dan Air tercipta dari Angin dan Angin tercipta dari Api dan
Api tercipta dari NUR MUHAMMAD.

2. Ruh Yaitu Tubuh halus yang tidak dapat dilihat, Ruh di jadikan oleh Allah dari Nur Muhammad juga sebagai penghidup
Jasad, RUH yang nasab ke sekalian tubuh di sebut nyawa.

Selain JASAD dan RUH Manusia juga mempunyai UNSUR berikut yang perlu di ketahui :

1. OTAK dan HATI, Otak ialah Sarana untuk berfikir secara ZAHIR dan Hati (Mata Hati Ruh) ialah Sarana untuk berfikir
secara BATIN.

2. Rahsia ialah harta yang tersembunyi pada RUH yang merupakan kekayaan RUH yang tersimpan dibalik sumber
kehidupan itu. Diri kita bahkan Alam ini pun penuh dengan Rahsia-Rahsia tersembunyi yang tentunya Rahsia itu dapat
diolah atau dimanfaatkan hanya saja sebagian besar Manusia jarang mengetahuinya, dalam Diri kita banyak Rahsia-
Rahsia yang boleh di olah atau di Manfaatkan sesuai yang Allah perintahkan, tinggal lagi kita sebagai hamba Allah apakah
mahu memanfaatkannya atau tidak.

Mengenal DIRI disini bukanlah diri Kasar Jasmani tapi dengan adanya Jasmani membawa kita Mengenal akan adanya Diri
halus (Ruh/Ruhani) kemudian Ruh Rohani dengan Rahsia-Rahsia yang dikandungnya Allah akan membawa kita Mengenal
yang sebenar Diri yakni NUR MUHAMMAD.

Adanya kita dengan NUR MUHAMMAD Mengenal ALLAH juga dengan NUR MUHAMMAD, Jasad di jadikan dari NUR (Nur
Muhammad) lalu kedalam Jasad di masukkan oleh Allah Ruh yang juga dijadikan dari NUR (Nur Muhammad) di sebut
NURUN 'ALA NURIN. Jadi keduanya yakni Jasad dan Ruh adalah NUR MUHAMMAD juga, Maka misrakanlah Nur
Muhammad pada Diri Zahir dan Diri Batin dan pada sekalian Alam, sampai Diri Tubuh ada di dalam Diri (Nur
Muhammad), Apabila sudah satu yang dipandang hanya Nur Muhammad itu di Otak dan Hati kita bahkan seakan-akan di
mata kita Allah akan membukakan keindahan Dzat Wajibul Wujud Nya, Kalau sudah benar-benar pada Jasad dan Ruh
dan pada sekalian Alam Allah Engkau akan melihat keelokan Dzat yang Wajibul Wujud.

Amalannya perbanyaklah SHALAWAT atau Mintalah (TARIKAT) bimbingan kepada seorang MURSYID.

ketahuilah bahwa tidak akan Sampai Makrifat Engkau kepada Allah jika bukan lewat NUR MUHAMMAD, Bila kita sudah
sampai pada Maqam (Martabat) Nur Muhammad inilah disebut sampai kepada Allah.

Allah yang bersifat QADIM tidak akan boleh di lihat dengan Mata Zahir kerana yang boleh di lihat dengan Mata hanya
yang takluk pada kuasa Mata, sesuatu yang tak tertakluk pada kuasa Mata maka Mata tidak dapat melihatnya (Mata
kalah), Mata juga bagian dari Jasad yang tidak akan kuasa untuk (sampai) memandang kepada NYA jadi Allah hanya boleh
dilihat dengan Mata Batin lewat NUR MUHAMMAD.
AL QALBI HAYATI SIRRI ANA ILLA ANA Artinya : Di dalam itu Hati, di dalam SirrKu adalah Aku Rahsia segala Insan yang
ada di dalam Bathin.

Dimana Allah? dilangit ataukah dibumi? Didalam Hati hamba-hamba-Nya yang beriman.

sesungguhnya Allah mempunyai tempat (Wadah) dari penduduk Bumi. Wadah Allah kamu itu adalah HATI hamba-
hamba-Nya yang Saleh.

Bumi dan langit-Ku tidak cukup memuat-Ku. tetapi hati hamba-Ku yang beriman,yang lemah lembut dan tenanglah yang
mampu memuat-Ku

Sesungguhnya semua petala langit-Ku dan bumi-Ku menjadi sempit untuk merangkul-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk
dirangkul oleh Qalbu hamba-Ku yang Mukmin

Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah Hati Orang Mukmin.

Bismillahirrahmanirrahim

( B- Ismi - Lahir - Ruh - mani -Rahim).

Inti dari segala Ayat dalam Al Qur'an ada dalam lafadz Bismillah yaitu :

Ba, Siin, Mim, Alif , Lam, Lam , Ha. ( 7 huruf penyangga Arsy Allah)....

"BA" Berinti dalam titiknya yaitu awal mulai menjadikan Alam semesta, dalam keislaman disebut Nur Muhammad. Se
TITIK ini mulai mewujudkan atau membentuk Titik yang saling menitiki ini menjadi huruf BA. Jadi dikenal dan punya
nama penyebut yaitu BA.

*Siin" merupakan Hurufnya ada 3 undakan yaitu : wujud dari syareat tarekat dan hakekat. Biasa disebut Hukum Alam.

"Mim" mewujud dalam MA'RIFAT, Tataran yang sudah Me "RASA" bersama Tuhannya.

"Alif" mewujud dalam Diri Dzat, Lam awal mewujud dalam sifat Dzat, Lam Akhir mewujud dalam Asma Dzat ( ASMAUL
HUSNA).

"Ha " mewujud dalam Af'al yaitu perbuatan jasad, perbuatan yang sesuai adab Tuhan yang Rahman dan Rahim. Disini
Allah berdiri dengan adabnya yg lagi maha pengasih dan Maha penyayang. Dan Adab Jasadnya Itulah yang Disebut
Manusia Sejati.......

Dari BA mewujudlah ISMI Lalu Lahir Atau Tercipta Ruh dalam Mani dan Masuk ke Rahim.......

Bismillahirrahmanirrahim = B - Ismi - Lahir - Ruh - Mani - Rahim....


Semoga bisa di mengerti salam..rahayu

MAKAM RASA

Orang yang Alim Billah itu ialah orang yang Mengenal Dzat Allah, SifatNya dan AsmaNya, serta Afa’alNya. Allah
menyertai Ilmunya dan mereka amalkan dengan tekun apa yang mereka ketahui tanpa cacat.

Mustahil orang yang memusuhi Ilmu Tasawwuf, Sufi dan Tarikat mampu berbicara tentang Sufi dengan Adil dan betul,
tidak ubah seperti orang yang tidak pernah berkahwin mahu berbicara tentang kenikmatan hubungan suami isteri.
Masakan ia mampu!

Kosongkan hati dalam berbagai keinginan, kosongkan fikiran dari khayalan dan lamunan, kerana dalam kekosongan itu
terkumpul segala kenikmatan.

Laksana Burung, Roh terkurung dalam Sangkar. Kerana Sangkar itu kuat maka Burung terpaksa terkurung di dalam
Sangkar yang sempit dan menyeksa. Sebaliknya kalau Burung lebih kuat dari Sangkar, Burung akan dapat memecahkan
Sangkar dan dapat Terbang Bebas ke seluruh Alam. Demikianlah kalau Roh kita lebih kuat dari Nafsu dan Syaitan, Roh
dapat menundukkan Nafsu dan Syaitan. Saat itu bukan Jasad lagi yang menguasai Roh tetapi Roh yang menguasai jasad
lahir. Roh akan bebas melakukan kehendaknya mentaati perintah Allah swt. Roh akan terbang bebas kemana-mana dan
dapat merasakan perkara Ghaib.

Bagaimana perjalanan Insan berMakrifatullah? Allah memperlihatkan kekuasaan Allah kepada Insan terpilih termasuk
Rahsia Allah dalam tubuh badan Manusia itu sendiri. Bagaimana kita mahu melihat kekuasaan Allah dalam tubuh badan
kita itu? Berbaliklah pada Usul,disitu kamu akan mendapati Asalnya Manusia itu dari Zat, Sifat, Asma' Afa'al Allah
Semata. Disinilah Ahli Makrifat akan bersikap Melebur Diri. Maka bermulalah perjalanan Makrifatullah dimana segala
Rahsia hijab ketuhanan akan terbuka Makam RASA. Setelah Mengenal Zat, Asma’, Sifat Afa'al Allah,maka berlakulah
penyatuan Allah dalam Diri. AKU ADALAH KAU… KAU ADALAH AKU… Makanya bermula perjalanan kewalian sesaorang
Insan itu.

BICARA PERINTAH YANG BERSERTA

BARANG BICARA BARANG JADI

KUN FAYAKUN

JADI MAKA JADILAH.

CARA MEMBUKA ILMU GHAIB

Di dunia ini, ada orang-orang diberi kelebihan oleh Tuhan hingga punya kemampaun supranatural meskipun dia tidak
pernah belajar. Ada pula orang yang diberi kemudahan untuk mempelajari berbagai ilmu sehingga ia bisa punya banyak
kemampuan dalam waktu singkat. Ada juga orang yang kesulitan dalam mempelajari ilmu, padahal dia sudah tekun
berusaha. Jika Anda termasuk golongan yang terakhir, maka jangan pesimis dulu. Masih banyak jalan untuk membuka
pintu keilmuan Anda. Banyak orang belajar ilmu gaib selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan.
Kegagalan itu bisa saja terjadi karena ilmu yang dipelajari sudah tidak asli tata-caranya atau mempelajari ilmu palsu.
Banyaknya Ilmu palsu dan ilmu yang tidak asli tradisinya biasanya adalah ulah oknum paranormal yang tidak
bertanggung jawab Jangan mudah percaya kepada orang yang katanya bisa membuka aura, cakra atau hijab gaib
sehingga orang bisa dengan cepat menguasai ilmu gaib dan bisa masuk alam gaib. Sesungguhnya hati Anda hanya bisa
terbuka oleh usaha Anda sendiri. Orang lain hanya bisa membantu mengarahkan dan memberi tahu caranya. Sebab
kegagalan lainnya adalah ketidaktahuan akan hakekat ilmu yang dipelajarinya. Orang yang belajar ilmu gaib seharusnya
tahu "dari mana sumber kekuatan ilmu gaib dan bagaimana proses atau cara kerja ilmu gaib", atau mungkin dia berguru
pada pada paranormal palsu yang ilmunya pastinya palsu.

Oleh karena itu saya menyusun "Pembuka Ilmu Gaib" yang mengupas dua hal pokok yang seharusnya menjadi
pengetahuan awal bagi Anda yang ingin belajar ilmu gaib. Pengetahuan ini akan sangat membantu dalam membuka
pintu kekuatan gaib di tubuh.
Sumber Kemampuan Supranatural

Aliran hikmah dan kejawen sepakat bahwa sumber kekuatan ilmu gaib adalah khodam. Namun kedua aliran tersebut
berbeda pendapat mengenai pengertian khodam. Aliran kejawen beranggapan bahwa khodam atau prewangan adalah
jenis makhluk tertentu yang memang diciptakan Tuhan untuk membantu manusia. Menurut faham kejawen, khodam
bukanlah jin dan bukanlah malaikat, melainkan makhluk gaib khusus yang berfungsi menimbulkan kekuatan
supranatural pada manusia sakti atau benda bertuah. Sedangkan aliran hikmah yakin bahwa "khodam" sebetulnya
hanyalah julukan bagi Jin atau Malaikat yang membantu manusia. Pendapat ini setidaknya bedasarkan dua alasan
sebagai berikut: Pertama, Khodam dalam bahasa Arab berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti.
Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan body guard juga bisa disebut sebagai khodam.

Kedua, Bukankah dalam Al-Quran sudah diterangkan bahwa Allah hanya menciptakan hambanya dalam tiga bentuk saja,
yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin. Kalaupun ada yang istilah "khodam", maka tidak lain hanyalah nama alias untuk ketiga
jenis makhluk tersebut. Seperti halnya "setan", sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin dan
manusia yang suka berbuat kejahatan. Saya pribadi lebih meyakini pendapat aliran hikmah karena mempunyai alasan
yang kuat. Keajaiban yang ditimbulkan oleh ilmu gaib berbeda dengan mukzijat. Perbedaannya terletak pada prosesnya
dan siapa yang menerimanya. Mukzijat hanya diterima oleh nabi/rasul dan prosesnya tanpa perantara, tidak ada
perantara malaikat/jin yang menyebabkan nabi Musa bisa membelah lautan dan tongkatnya menjadi ular. Kejadian
mukjizat langsung dari perintah Allah "kun fa yakun!". Mukjizat tidak bisa dipelajari atau diusahakan oleh manusia,
termasuk nabi, nabi hanya menerima dan tidak berkuasa menolak kekuasaan Allah.

Sedangkan keajaiban yang ditimbulkan ilmu gaib sebenarnya adalah fungsi khodam yang sudah menyatu dengan pemilik
ilmu gaib. Misalnya orang yang kulitnya kebal senjata tajam, sebetulnya kulitnya diselimuti enegi gaib oleh khodam
sehingga senjata yang hendak menyentuh kulit terhalang dan tidak bisa menembus. Proses ini serupa dengan atmosfer
bumi yang ketikaada meteor jauh maka akan mengalami gesekan hingga meteor terbakar danhabis, dengan begitu
mahluk bumi menjadi aman dari meteor yang berjatuhan.

Ilmu Gaib bisa dipelajari atau diusahakan. Usaha untuk memperoleh ilmu gaib bisa dengan puasa, wirid mantra, meditasi,
pengisian (bila ada guru) dan lain-lain. Khodam yang akan menjadi ruh ilmu gaib pun berbeda-beda tergantung jenis ilmu
dan siapa yang mengamalkan ilmu tersebut. Untuk amalan yang murni bersumber dari Al-Quran, IsyaAllah,

khodamnya adalah malaikat. Ilmu Kejawen, kebanyakan berkhodam Jin muslim atau jin non-muslim tergantung siapa
yang mengamalkannya dan niat memiliki ilmu tersebut.

Sifat Khodam Ilmu Gaib

Saya yakin, sebagian dari Anda menjadi takut mempelajari ilmu gaib setelah tahu bahwa kekuatannya sebetulnya berasal
dari makhluk gaib (khodam). Ketahuilah bahwa jin yang menjadi khodam suatu ilmu berbeda sifatnya dengan jin
pengganggu. Khodam adalah jin yang bersifat pasif. Dia tidak bisa mempengaruhi pikiran Anda dan tidak bisa
menampakan diri. Meskipun khodam selalu mengikuti Anda, dia tidak akan berkomentar apapun tentang tindakan Anda.
Khodam juga tidak bisa berkomunikasi dengan Anda, kecuali Anda menguasai ilmu untuk berkomunikasi dengan
khodam. Jadi intinya, meskipun ratusan khodam mengikuti Anda, Anda tetaplah diri Anda yang merdeka, boleh
melakukan apa saja sesuka hati. Anda tidak perlu takut dengan khodam karena khodam sepenuhnya hanya akan
membantu Anda tanpa minta imblan dan tidak mengganggu.

Mengapa harus puasa dan baca mantra?

Hakekat puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyatuan khodam dengan pemilik ilmu. Bukan berarti
tanpa puasa ilmu tidak bisa dikuasai. Jika ada guru sakti yang bersedia mengisi Anda, maka Anda langsung bisa memiliki
ilmu tanpa melelui proses puasa/ritual. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar kesaktian guru yang mengisi
Anda. Sedangkan jika Anda puasa/ritual sendiri, maka kekuatan yang dihasilkantergantung penghayatan dan
kesungguhan Anda dalam menjalani puasa/ritual.

Mantra adalah sarana untuk memanggil khodam. Saat Anda membaca mantra, beberapa khodam yang sifatnya sama
dengan mantra yang Anda baca langsung datang mengitari Anda. Khodam-khodam itu tidak bisa lagsung bersatu dengan
tubuh Anda karena berlainan materi penyusun tubuh. Jin terbuat dari api (panas) dan Anda terbuat dari tanah (netral),
maka agar mempermudah penyatuan khodam dengan diri Anda anda harus mengosongkan perut hingga tubuh Anda
lemah dan terasa panas. Lemahnya tubuh Anda saat berpuasa juga mempermudah penyatuan khodam. Logikanya, tubuh
lemah adalah karena kekurangan energi, maka ada kesempatan bagi khodam untuk mengisi kekurangan energi di tubuh
Anda. Ilmu yang sudah ada pada diri Anda bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah tergantung kerajinan Anda dalam
merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan Anda. Semakin kuat
ikatan antara Anda dan khodam, kekuatan ilmu Anda semakin kuat. Cara merawat suatu ilmu adalah dengan membaca
mantranya rutin pada waktu yang ditentukan. Semakin khusyuk dan banyak wirid mantra maka semakin besar pula
kekuatan ilmu Anda.

Cara Membuka Pintu Ilmu Gaib

Jika Anda termasuk orang yang sering gagal dalam mempelajari ilmu gaib atau tidak menemukan guru sakti yang
bersedia mengisikan ilmu ke tubuh Anda. Maka lakukanlah cara berikut ini. Semoga dengan cara yang saya berikan,
Anda akan mudah menguasai ilmu gaib meskipun Anda hanya belajar dari buku. Jika anda tidak mengerti bahasa arab,
maka gunakan cara yang kedua. Amalan membuka ilmu gaib, disebut juga amalan untuk untuk ketajaman mata hati.

Cara I, cocok bagi yang senang dengan aliran Hikmah

Selama 40 hari, setiap selesai salat, terutama magrib dan subuh atau ketika Anda selesai salat malam (tahajud),
lakukanlah wirid berikut ini.

Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Wali Ghauts hadzaz-zamani.

Membaca Ya Sayyidi Ya Rasulullah selama 30 menit dengan khusyuk.

Jika Anda punya waktu, maka Membaca kalimah toyyibah “la ilaha illallah” 3000 kali atau semampunya.

Dengan amalan ini, hati akan terang, pintu ilmu gaib akan terbuka, sehingga Anda akan mudah dalam menguasai
bermacam-macam ilmu gaib.

Cara II, cocok bagi yang senang dengan aliran Kejawen

Agar hati selalu memancarkan nur atau cahaya yang mengantarkan manusia pada posisi yang baik dan selalu beruntung,
dapat diupayakan dengan segala aktivitas yang bertujuan untuk membersihkan hati. Diantara cara itu adalah laku
prihatin, semisal puasa dan melakukan ajaran para leluhur untuk menggugah (membangunkan) hati melalui mantra
sebagai berikut

Bismillahir rahmaanir rahiim

Ati–ati siro tangi, Amoco layang puspo kati, Sanyang surya sanyang sasi, Byar padhang badan jasmani, Padang saking
kersaning Allah, La ilaha illallah Muhammadur rasulullah.

Mantra ini dibaca pagi hari di depan rumah sembari menanti terbitnya matahari dan sore hari sambil menanti datangnya
waktu mahrib. Dan orang-orang tua zaman dulu yang mengamalkan Doa Padhang Ati ini mengawalinya dengan puasa
mutih selama 7 hari. Mutih adalah tidak makan makanan yang berasal dari mahluk bernyawa/binatang.

Silakan di amalkan bagi yg mau mengamalkan Jaga hati jaga ucapan

RAHASIA HURUF KAF HA YA AIN SHOD, HA MIM, ‘AIN, SIN, KHOF

Huruf Kaf : Rahasia nya terbuka tabir.

Huruf Kaf ini bermakna kamalan. Kata kamalan berasal dari kata kamila-yakmalu-
kamalan. Pada surah Al-Maidah 5:3, di dalamnya terdapat kata berhuruf Kaf, Miim dan
Lam. Firman Allah: Pada hari ini akmaltu (Aku sempurnakan) untuk kamu agama mu
dan telah Aku cukupkan kepada mu nikmat Ku dan telah Aku redhai Islam itu menjadi
agama bagi mu. Menariknya ayat ini diturunkan pada saat umat Islam merayakan Aidil
Adha/Hari Raya Haji.

Huruf Ha’ : Rahasia nya bermaksud Jiwa Keillahian yang keluar dari paru-paru sebagai
ungkapan tasbih dan tahmid yang dia yakini bahwa dirinya dari Dia Al-Huwa, bermula
di atas Al-Huwa dan berakhir pada Al-Huwa. Huruf Ha’ ini bermakna hidayatan. Kata
akar terdiri dari huruf Ha’, Dal dan Ya. Maknanya berkisar pada dua hal: Pertama,
tampil ke depan memberi petunjuk. Dari sini lahir kata hadiy yang bermakna penunjuk
jalan kerana ia tampil kedepan.

Kedua, menyampai dengan lemah lembut. Dari sini lahir kata hadiah yang berarti
penyampaian sesuatu dengan lemah lembut. Pengantin perempuan dinamai al-hadiyu
kerana keluarga menghantarnya kepada suami dengan lemah lembut. Dari akar kata
yang sama juga lahir kata al-hadiyu ialah ‘ternakan’ yang dipersembahkan ke Kaabah
sebagai tanda pendekatan diri kepada Allah dan untuk memohon kasih sayang Nya.

Huruf Ya : Rahasianya Hati Rasulullah, yakni hati yang mampu untuk menampung
seluruh isi alam. Huruf Ya bermakna Yaqinan artinya keyakinan. Yakin adalah sifat ilmu
di atas makrifat.

Huruf ‘Ain : Rahasia nya Hakikat Ujud. Ia asal segala yang ada.Huruf ‘Ain bermakna
‘Ilman. Kata ‘ilman berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Ilmu berarti menjangkau
sesuatu sesuai dengan keadaannya yang sebenar. Bahasa Arab menggunakan semua
kata yang tersusun dari huruf-huruf ‘Ain, Lam dan Miim dalam berbagai bentuknya
untuk menggambarkan sesuatu dengan jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan.
Allah SWT dinamai ‘Alim kerana pengetahuan Nya yang amat jelas sehingga terungkap
segala-gala.

Huruf Shod : Rahasianya keteguhan ilmu Arifbillah.

Huruf Shod bermakna Shabran. Kata Shabran berasal dari kata shabara-yashbiru-
shabran yang maknanya adalah kesabaran. Firman Allah : Mereka itulah orang-orang
yang dibalasi dengan martabat yang tinggi kerana kesabaran mereka dan mereka
disambut dengan penghormatan dan ucapan salam di dalamnya.

Huruf Ha : Rahasia nya pengisian alam dengan keindahan. Huruf Ha bermakna


Hikmatan. Kata yang menggunakan huruf Ha, Kaf dan Miim ini berkisar maknanya pada
‘menghalangi’. Memilih perbuatan terbaik dari dua hal yang buruk pun dinamai hikmah
dan pelakunya dinamai hakim (bijaksana). Siapa yang tepat dalam penilaian dan dalam
pengaturan Nya, dialah yang hakim.
Firman Allah : Allah menganugerahkan al-hikmah. Dan barangsiapa yang
dianugerahkan al-hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi kurnia yang banyak dan
hanya orang-orang yang berakal sajalah yang dapat mengambil pelajaran. (Al-Baqarah
2:269)

Huruf Miim : Rahasia Tauhid. Rahasianya damai.

Huruf Miim bermakna maghfiratan. Kata maghfiratan berasal dari kata ghafara-
yaghfiru-ghafran-ghufranan-maghfiratan. Kata ghafara berarti menutupi sesuatu dan
mengampuni dosa, yakni penutupan dosa-dosa karena kemurahan dan anugerah Allah.
Huruf Miim juga bermakna mata’an yang maknanya kesenangan.

Huruf ‘Ain : rahasianya hakikat ujud.

Huruf ‘Ain juga bermakna ‘Afwan. Kata ini berasal dari kata ‘afa-ya’fu-‘afwan. Kata yang
terdiri dari huruf ‘ain, fa’ dan wauw. Dari sini lahir kata ‘afwu yang juga diartikan
menutupi, bahkan dari rangkaian tiga huruf ini juga lahir makna terhapus atau habis
tiada berbekas.

Huruf Sin : Rahasianya Allah di atas arasy ujud.

Huruf Sin bermakna salamatan. Kata salamatan berasal dari kata salima-yaslamu-
salamatan, yang maknanya keselamatan. Terdiri dari huruf sin, lam dan miim
maknanya berkisar kepada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela.
Allah memberi salam kepada hamba-hambaNya di surga kelak. Surah Yaasin 36:58 :
Salam sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Huruf Sin juga bermakna
sa’adatan yang berasal dari kata sa’ida-yas’adu-sa’adatan yang bermakna kebahagian
dan keberuntungan.

Huruf Qaf : Rahasianya penerimaan curahan keyakinan.

Huruf Qaf bermakna qurban. Qurban berasal dari kata qaruba-yaqrubu-qurban-


qurbanan yang bermakna kedekatan. Huruf Qaf bermakna qana’atan. Berasal dari
qani’a-yaqna’u-qana’an-qana’atan yang secara bahasa bermakna rela atau suka
menerima yang dibagikan kepadanya.

Khaf: menutup semua/menguasai

Ha: hak

Ya: yang telah ditetapkan sebelumnya


‘Ain : ucapan

Shod: yang benar dan nyata.

Menutup semua/menguasai hak yang telah ditetapkan sebelumnya dan ucapan yang
benar dan nyata.

Di baca stelah sholat hajat 2 rokaat,,setelah salam membaca istigfar 3x,,,syahadat


3x,,,shalawat 7x dilanjutkan

Membaca...Khaf ha ya ‘ain shod dibaca 333 x

Siangnya puasa mutih 17 hari..

sangat bagus untuk mengisi semua ilmu di alam semesta.

Baca bismillah khaf ha ya ‘ain shod 13 x tahan nafas, untuk mengobati, memproteksi
apapun, mengisi ilmu ke benda /orang, dll.

MARI MENGENAL KAROMAH, SUPRANATURAL DAN KESAKTIAN UNTUK MEMBEDAKAN


WALI ALLAH DAN WALI SETAN

Assalamu alaikum.....

Istilah karomah banyak dipakai oleh masyarakat Islam di negeri ini, terutama
masyarakat yang berada di lingkungan "Wali Allah". Seseorang tidak bisa disebut "Wali
Allah" kalau tidak memiliki kelebihan yang dinamai karomah, walau sesungguhnya
bukan karomah melainkan kemampuan supranatural atau kesaktian. Ketiga istilah,
karomah, supranatural dan kesaktian memiliki makna yang sama tetapi sumber yang
berbeda. Hal ini perlu kita bedakan agar kita bisa membedakan siapa wali Allah itu.

Sebenarnya kita tidak boleh menetapkan seseorang sebagai "Wali Allah" karena itu
hanya Allah yang tahu dan itu rahasia Allah. Memang di akhir zaman ini adalah "Wali
Allah" tetapi kita tidak tahu orangnya. Wali Allah itu adalah orang yang benar-benar
beriman dan bertakwa yang dijamin keselamatannya oleh Allah,"Ingatlah wali-wali
Allah itu,tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati" (QS.
Yunus:62). Wali-wali Allah kelak tidak khawatir pada neraka dan tidak akan bersedih
hatinya memikirkan azab Allah".Dan siapa wali-wali itu, adalah Rahasia Allah, maka kita
tidak boleh mendahului Allah mengatakan si Fulan adalah Wali Allah hanya karena
adanya kehebatannya, banyaknya penggemarnya atau mengaku turunan Nabi.
1. Karomah

Karomah adalah peristiwa yang luar biasa yang dialami orang saleh yang terjadi disaat
orang itu berada dalam suatu masalah yang diluar kemampuannya. Karomah itu
datangnya dari Allah tanpa ada suatu amalan khusus orang tersebut selain dari berdoa
dan bertawakkal kepada Allah. Contoh karomah adalah Khalifah Umar yang menulis
surat kepada Sungai Nil sehingga bisa mengalir kembali airnya yang sempat ditahan
oleh para jin setan. Karomah tidak bisa dipertontonkan di depan umum untuk
menunjukkan kehebatan diri. Karomah terjadi murni atas pertolongan Allah.

2. Supranatural

Supranatural adalah kamampuan luar biasa yang dimiliki seseorang untuk melakukan
sesuatu yang orang lain tidak sanggup melakukannya, seperti kemampuan melihat
makhluk gaib, berinteraksi dengan makhluk gaib, mampu mengangkat benda yang
berat, menyulap kucing menjadi harimau. Kemampuan supranatural seseorang terjadi
karena campur tangan jin yang bisa terjadi karena 2 hal, yaitu:

a. Setan yang merasuki seseorang tanpa ada amalan yang dilakukan orang tersebut,
seperti anak indigo yang bisa melihat jin, anak kecil yang bisa mengobati penyakit.

b. Orang tersebut mengamalkan suatu ilmu sehingga dirasuki oleh jin qodam sehingga
mampu berinteraksi dengan jin, mampu mengangangkat mobil,atau hebat bermain
sulap. Supranatural bisa dipertontonkan di depan umum untuk menunjutkan kehebatan
diri.

3. Kesaktian

kesaktian adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki seseorang sehingga bila
melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh manusia umumnya, seperti kebal
senjata,ilmu kanuragan, mampu terbang, mampu berjalan di atas air, mampu shalat di
atas daun pisang. Kesaktian terjadi karena adanya campur tangan jin qodam karena
manusia mengamalkan suatu ilmu yang tidak disyariatkan. Kesaktian bisa
dipertontonkan di depan umum untuk menujutkan kehebatan diri.

Dalam istilah "karomah", terdapat pula karomah khurafat yaitu karomah palsu,
antara lain:

1. Karoman dongen, yaitu cerita tentang kehebatan seseorang di masa lalu yang tidak
masuk akal dan menembus batas aturan, seperti karomah wali yang mendatangi
malaikat maut, merampas roh murid yang telah dicabut malaikat tanpa izin wali.
2. Karomah tipuan, yaitu pengakuan seseorang yang bertemu langsung dengan Nabi
Khidir atau Nabi Muhammad dalam kondisi terjaga. Memang orang tersebut melihat
sosok, tetapi sosok itu hanya tipuan setan yang mengaku-ngaku sebagai Nabi.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa:

1. Karomah itu datangnya dari Allah untuk mengukuhkan kesalehan seseorang,tanpa


ada amalan khusus dan tidak bisa dipertontonkan,

2. Supranatural itu datangnya dari jin qodam baik karena suatu amalan khusus maupun
tidak, yang bisa dipertontonkan,

3. Kesaktian itu datangnya dari jin qodam karena suatu amalan khusus dan bisa
dipertontonkan.

Orang yang memiliki kemampuan luar biasa sejenis supranatural maupun kesaktian
tidak layak disebut wali Allah karena kemampuannya bukan dari Allah, melainkan
karena jin qodam.

TETAPLAH SHOLAT.
Tetaplah Sholat.. meski diri masih sering bermaksiat,
Tetaplah Sholat.. walaupun hati belum ikhlas menjalankan,
Tetaplah Sholat.. meskipun raga masih berat untuk menegakkan,
Bahkan meskipun kita mendapati diri kita adalah seorang pezina dan pelaku dosa
besar.. tetaplah Sholat
Tetaplah Sholat,
Semoga dengan Sholat itu yang akan menghilangkan zina, mengikis maksiat, dan
merubah diri menjadi lebih giat dan ikhlas , inshaa Allah
Sholat.. Jangan menunggu berubah menjadi baik dahulu.
Kita tidak akan merubah apapun tanpa sholat
Jangan hiraukan hinaan yang para pembenci lontarkan,
Biarlah mereka menyebutmu munafik,
Biarlah mereka menuduhmu hanya pencitraan,
Biarlah mereka mengatakan engkau sedang menghina ALLAH karena engkau sholat
tetapi masih suka bermaksiat
Biarkan dan jangan dihiraukan !!!
Karena seberapapun besarnya usahamu meyakinkan mereka,
Pembenci tetaplah pembenci.
Bijaksana jika kamu memilih untuk mengabaikan ocehannya dan tetap mendoakan
orangnya.
Sholat itu memang berat.. karena berbuat mungkar itu ringan,
Sholat itu memang susah..karena berbuat keji itu mudah.
Tapi jika kita mampu Istiqomah walaupun diri masih berlumuran dosa dan maksiat,
ketika nanti ALLAH ‫ ﷻ‬menurunkan hidayah-Nya, segalanya akan menjadi ringan dan
mudah.
Karena itulah kawan, Tetaplah Sholat
ALLAH ‫ ﷻ‬berfirman:
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS.
Al ‘Ankabut: 45)
Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan
akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

RAHASIA AL FATIHAH

Allah SWT menjawab.....

Banyak sekali orang membaca Al Fatihah di dalam dan luar sholat dengan tergesa-gesa,
seakan-akan ingin cepat menyelesaikannya. Padahal sesaat setelah kita selesai membaca
satu ayat, Allah SWT menjawabnya.

Dalam sebuah hadist qudsi, Allah SWT berfirman; "Aku membagi sholat menjadi dua
bagian, untuk Aku dan untuk hambaku.

"Artinya, tiga ayat di atas "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in" adalah hak Allah SWT, dan
tiga ayat ke bawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

Ketika kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil'alamin", Allah SWT menjawab :


"Hambaku telah memujiku.

"Ketika kita mengucapkn ArRahmanir-Rahim, Allah SWT menjawab: "Hambaku telah


mengagungkanku.

"Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah SWT menjawab: "Hambaku


memujaku.

"Ketika kita mengucapkan "Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in", Allah SWT menjawab:
“Inilah perjanjian antara Aku dan hambaku.
”Ketika kita mengucapkan "Ihdinasshirotol mustaqim, sirotolladzina an’amta 'alai him
ghairilmaghdhubi 'alai him waladdhalin” Allah SWT menjawab: “Inilah perjanjian antar
Aku dan hambaku. Akan kupenuhi yang ia minta” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari
Allah SWT, karena Allah SWTsedang menjawab ucapan kita. Selanjutnya kita ucapkan
"Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal
yang sama dengan kita. Barangsiapa yang ucapan Aminnya bersamaan dengan para
Malaikat, maka Allah SWT akan memberikan ampunan kepadanya.

(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Sahabat jika artikel ini bermanfaat silakan dibagikan, sampaikan walau satu ayat.Sabda
Rasulullah SAW; "Barang siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang yang membaca
mengamalkannya makadia akan memperoleh pahala walaupun sudah tiada."
(HR.muslim).

Anda mungkin juga menyukai