Anda di halaman 1dari 5

UROLITHIASIS

DEFINISI
Batu saluran kemih adalah massa keras yang berkembang dari kristal-kristal yang
terpisah dari urin ketika berada dalam traktus urinarius. Normalnya, urin mengandung bahan
kimia untuk mencegah atau menghambat pembentukan kristal tersebut. Akan tetapi, penghambat
tersebut tidak bekerja pada semua orang, jadi pada orang-orang tersebut batu tetap terbentuk.
Jika kristal yang terbentuk cukup kecil, maka batu kristal tersebut akan keluar dari tubuh melalui
traktus urinarius tanpa diketahui.Batu saluran kemih bias mengandung campuran berbagai bahan
kimia. Jenis yang paling umum mengandung kalsium dengan kombinasi oksalat atau fosfat.
Bahan kimia tersebut merupakan sesuatu yang normal pada diet seseorang dan membentuk
bagian tubuh yang penting seperti tulang dan otot.
Jenis yang lebih jarang adalah jenis batu yang terbentuk akibat infeksi pada saluran kemih.
Jenis batu ini disebut struvite (infection stone). Jenis yang lain adalah batu asam urat yang cukup
jarang dan batu cystine adalah jenis yang langka.
Urolithiasis adalah istilah medis yang digunakan untuk batu yang terbentuk pada traktus
urinarius. Istilah lain biasa digunakan adalah penyakit batu saluran kemih dan nephrolithiasis.
Dokter juga menggunakan istilah untuk menjelaskan lokasi batu pada traktus urinarius. Sebagai
contoh, batu pada ureter disebut uerterolithiasis.
ETIOLOGI
Cystinuria dan hiperoksaluria adalah dua jenis kelainan metabolik yang diturunkan dan
langka yang dapat menyebabkan pembentukan batu. Pada cystinuria, terlalu banyak asam amino
yang tidak terlarut dalam urin, saling berikatan, menyebabkan pembentukan batu yang terbentuk
dari cystine. Pada pasien hiperoksaluria, tubuh terlalu banyak memproduksi oksalat, yaitu sejenis
garam. Ketika urin mengandung oksalat daripada yang bisa terlarut, kristal kemudian menetap
dan membentuk batu.
Hiperkalsiuria adalah diturunkan, dan kemungkinan menyebabkan pembentukan batu pada
lebih dari setengah pasien. Kalsium diserap dari makanan secara berlebihan dan dikeluarkan
melalui urin. Kadar kalsium yang tinggi dalam urin menyebabkan pembentukan kristal kalsium
oksalat atau kalsium fosfat dalam ginjal atau di tempat lain pada traktus urinarius.
Penyebab lain batu saluran kemih adalah hiperurikosuria, yang merupakan kelainan
metabolism asam urat (gout), intake vitamin D yang berlebihan, infeksi saluran kemih,
penyumbatan saluran kemih. Diuretik tertentu, yang biasa disebut water pill, dan antasid
berbahan dasar kalsium bisa mempertinggi pembentukan batu saluran kemih akibat peningkatan
kalsium di urin.
Batu kalsium oksalat bisa terbentuk pada
orang yang memiliki inflamasi usus kronik atau
yang telah mengalami operasi bypass intestinal,
atau operasi ostomy. Seperti yang disebutkan
sebelumnya batu struvite bisa terbentuk pada
orang yang menderita infeksi saluran kemih.
Orang yang menggunakan inhibitor protease
indinavir, obat yang digunakan untuk menangani
infeksi HIV, juga mengalami penigkatan resiko pembentukan batu ginjal.
EPIDEMIOLOGI
Sampai 10% pria kaukasoid akan memiliki batu saluran kemih pada usia 70 tahun. Dalam
1 tahun akan terbentuk kalsium oksalat, 10% dari pria akan membentuk batu kalsium oksalat
lainnya, dan 50% akan membentuk jenis batu lainnya dalam 10 tahun. Prevalensi penyakit batu
saluran kemih ditentukan oleh factor intrinsic individual (jenis kelamin, umur, keturunan) dan
factor ekstrinsik (lokasi geografis, iklim, dan musim intake air, diet, pekerjaan). Kombinasi
faktor-faktor tersebut sering memiliki kontribusi dalam pembentukan batu saluran kemih.

PATOMEKANISME
Batu bisa terbentuk karena urin menjadi terlalu tersaturasi dengan garam-garam yang bisa
membentuk batu atau urin kekurangan penghambat normal pembentukan batu seperti sitrat.
Sitrat dapat berikatan dengan kalsium yang biasanya terlibat dalam pembentukan batu. Sekitar
80% dari batu saluran kemih mengandung kalsium dan sisanya bisa berupa bermacam substansi
seperti asam urat, cystine, dan struvite. Batu saluran kemih lebih umum pada orang-orang
dengan kelainan tertentu (seperti hiperparatiroidisme dan short bowel syndrome) dan pada orang-
orang dengan diet tinggi protein atau vitamin C atau yang tidak mengkonsumsi cukup air atau
kalsium. Orang-orang dengan riwayat keluarga pembentukan batu saluran kemih mungkin
memiliki batu kalsium dan lebih sering. Batu struvite adalah campuran magnesium, ammonium,
dan fosfat, juga disebut infection stone karena hanya terbentuk pada urin terinfeksi.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda bergantung pada lokasi batu. Pasien dengan batu gunjal (nephrolithiasis)
akan merasa pegal dan kolik pada daerah sudut kostovertebralis (costovertebra angle = CVAi).
Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri tekan dan nyeri ketok CVA. Bila terjadi hidronefrosis
akan teraba adanya massa. Dapat terjadi infeksi dan bila terjadi sepsis akan demam, menggigil
serta apatis. Gejala traktus digestivus seperti nausea, vomitus, dan distensi abdomen dapat terjadi
karena ileus paralitik. Hematuria dapat terjadi secara mikro (90%) atau makro (10%).
Pada pasien dengan batu ureter (ureterolithiasis) terdapat nyeri mendadakyang disebabkan
batu yang lewat, rasa sakit berupa pegal di CVA atau kolik yang menjalar ke perutnbawah sesuai
lokasi batu dalam ureter. Pada pria rasa sakit akan menjalar ke testis bila batu di ureter proksimal
atau vulva pada wanita dank e skrotum pada batu di ureter distal. Dapat pula terjadi gangguan
traktus digestivus. Bila batu sudah menetap di ureter hanya ditemukan rasa pegal pada CVA
karena bendungan. Pasien yang mengalami kolik tampak gelisah dan kulitnya basah dan dingin.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan nyeri tekan dan nyeri ketok CVA, spasme otot-otot abdomen,
testis hipersensitif, dan skrotum hipersensitif. Nila batu menetap di ureter hanya ditemukan nyeri
tekan dan nyeri ketok atau tidak ditemukan kelainan sama sekali.
Pada pasien dengan batu buli-buli (vesicolithiasis0 terdapat gejala miksi yang lancer tiba-
tiba terhenti dan terasa sakit yang menjalar ke penis. Miksi yangterhenti itu dapat lancer kembali
bila posis diubah. Bila hal ini terjadi pada anak-anak, mereka akan berguling-guling dan
menarik-narik penisnya. Bila terjadi infeksi ditemukan tanda-tanda sistitis hingga hematuria.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan nyeri supra simfisis karena infeksi atau teraba massa karena
retensi urin. Batu yang besar yang dapat diraba bimanual.
Pasien dengan batu urethra dapat mengalami miksi yang tiba-tiba terhenti disertai rasa
sakit yang hebat pada glans penis, batang penis, perineum, dan rectum. Rasa sakit dapat
membimbing kea rah lokasi di mana batu teradapat tertahan dalam urethra:
a. Glans penis – fossa navicularis
b. Urethra anterior – lokasi batu
c. Perineum dan rectum – bulbus urethra dan urethra pars prostatica
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium dearah yang sebaiknya dilakukan adalah pemeriksaan darah
perifer lengkap dan fungsi ginjal.
b. Pada pemeriksaa urinalisa bila pH >7.6 biasanya ditemukan urea splitting yang
menyebabkan batu anorganik sedangkan pH asam menyebabkan batu organic (batu asam
urat). Dapat pula ditemukan sedimen, hematuria mikroskopik (90%), dan bila terjadi
infeksi leukosit akan meningkat. Pemeriksaan untuk mencari penyebab antara lain dapat
diukur ekskresi Ca, fosfor, asam urat dalam urin 24 jam.
c. Pada pemeriksaan BNO-IVP terlihat lokasi, ukuran, jumlah batu dan melihat adanya
bendungan. Urutan yang paling radiopaque hingga radiolucent pada BNO adalah;
kalsium fosfat, kalsium oksalat, magnesium ammonium fosfat, cystine, asam urat, dan
xantin. Pada batu buli-buli tampak susunan batu berlapis-lapis seperti bawang, terletak di
garis tengah, dan bila ada pembesaran prostat maka batu terletak lebih tinggi.
Pada gangguan fungsi ginjal, IVP tidak dilakukan sehingga dilakukan retrograde
pielografi atau bila hasil pielografi retrograde tidak memadai dilanjutkan dengan
pielografi antrograd.
Helical (juga disebut spiral) computed tomography (CT) bisa dilakukan tanpa
menggunakan kontras. CT bisa menentukan lokasi dan menentukan di mana batu
menyumbat traktus urinarius.
Ultrasonografi adalah pemeriksaan alternatif selain CT dan tidak mengekspos penderita
dengan radiasi. Tetapi dengan ultrasonografi bisa melewatkan batu kecil (terutama yang
teletak di ureter), lokasi pemyumbatan.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dapat dengan:
a. Operasi terbuka
b. Operasi endoskopik (PNCL, URS-lithotrpsy, lithotripsy mekanik, dll)
c. Extra Corporeal Shockwave Lithotrpsy
Terapi konservatif dengan pemberian diuretik hanya dapat dilakukan pada batu ureter yang
berukuran diameter <5mm dengan hidronefrosis ringan yang nyeri koliknya sudah diatasi.
PROGNOSIS
Prognosis batu sakuran kemih tergantung dari faktor-faktor antara lain:
a. Besar batu
b. Letak batu
c. Adanya infeksi
d. Adanya obstruksi
Makin besar batu makin jelek prognosisnya. Letak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat
mempermudah terjadinya infeksi. Makin besar kerusakan jaringan adanya infeksi karena faktor
obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginal sehingga prognosisnya makin jelek.

(Oxford Handbook of Urology 1st ed)

(Chaidrir Arif Mochtar & Gaol Lumban Hasriani. Kapita Seleksi Kedokteran. Ed. IV. Jilid I.
Batu Saluran Kemih. Hal 277 & 229)

Anda mungkin juga menyukai