No. KOTA Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
1 Madiun 15.45 68.03 5.55 70.16 7.38 92.86 89.53
2 Magetan 12.94 78.75 2.41 73.43 7.57 94.71 90.54
3 Ngawi 18.26 70.73 4.8 76.22 6.36 95.44 85.14
4 Bojonegoro 18.78 67.86 3.29 74.5 6.66 95.85 84.78
5 Tuban 20.19 69.96 2.86 72.81 6.41 95.92 85.79
6 Lamongan 18.7 66.4 3.62 72.83 7.19 85.12 87.15
7 Gresik 16.42 67.07 7.7 48.52 8.53 93.5 94.47
8 Bangkalan 28.12 67.51 5.79 79.98 5.16 97.22 82.84
9 Sampang 32.47 72.3 1.77 85.98 3.95 73.16 66.03
10 Pamekasan 22.47 74.72 3.53 82.12 6.11 91.96 80.84
11 Sumenep 24.61 73.9 1.89 81.48 5.63 94.91 78.64
12 Kota Kediri 9.31 66.54 7.39 36.5 10.2 99.84 97.53
13 Kota Blitar 7.63 66.16 6.66 39.41 9.72 93.64 97.24
14 kota Malang 5.9 63.81 8.68 28.6 10.83 99.3 97.2
15 kota Probolinggo 19.03 63.0 6.85 40.41 8.52 100.0 92.49
16 Kota Pasuruan 9.0 63.29 7.23 29.32 8.85 99.34 96.41
17 Kota Mojokerto 7.41 68.26 7.52 35.42 9.97 100.0 97.12
18 Kota Madiun 6.11 66.63 9.52 22.68 10.43 99.52 97.79
19 Kota Surabaya 7.07 63.02 6.84 25.8 9.95 99.2 98.06
21 Kota Batu 5.1 68.24 5.55 55.02 8.51 99.18 98.26
Y = Persentase tingkat kemiskinan di tiap Kabupaten/ Kota di Jawa Timur tahun 2010
X1 = Persentase angka partisipasi Angkatan kerja di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2010
X2 = Persentase tingkat pengangguran terbuka di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2010
X3 = Persentase pekerja di sektor informal di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2010
X4 = Persentase rata-rata lama sekolah di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2010
X5 = Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Tahun 2010
X6= Persentase angka melek huruf di tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2010
Langkah-langkah analisis dengan Analisis Biplot adalah sebagai berikut :
diagonal ( y<-svd(x))
[1] 708.566275 105.170853 14.875757 12.417266 4.585816 1.743730
Dan diperoleh matriks L seperti berikut :
708.5663 0 0 0 0 0
0 105.1709 0 0 0 0
0 0 14.87576 0 0 0
𝐿=
0 0 0 12.41727 0 0
0 0 0 0 4.585816 0
[ 0 0 0 0 0 1.74373]
G=U
Selanjutnya diambil dua kolom pertama dari matriks G dan dua kolom pertama matriks H
sehingga diperoleh G2 dan H2.
−0.2280147 0.11795160
−0.2384332 0.14896382
−0.2312928 0.18252062
−0.2286810 0.16715430
−0.2299321 0.15139375
−0.2198109 0.16625590
−0.2211441 −0.08704906
−0.2308684 0.21603647 −305.63201 8.737845
−0.2027231 0.38650181 −24.32781 −9.406283
−0.2302451 0.25949695 −254.41532 93.397785
𝐺2 = 𝐻2 =
−0.2300458 0.25652851 −35.21564 −8.606171
−0.2226491 −0.21459942 −425.08186 −24.117000
−0.2183419 −0.17479382 [ −401.74808 −38.951741 ]
−0.2163694 −0.28271097
−0.2184339 −0.16521386
−0.2156103 −0.27157361
−0.2229464 −0.22119675
−0.2157572 −0.33343196
−0.2149222 −0.30753917
[ −0.2328863 −0.05512647 ]
-4 -2 0 2 4
4
0.4
X5 X1
2
11
0.2
20 10
17
X6 35
X4 12 X3
PC2
4
0.0
0
18
8
1
X2 14191615
13 7
-0.2
-2
6
-0.4
-4
9
PC1
Output Menggunakan Software Minitab
Eigenanalysis of the Correlation Matrix
Eigenvectors
Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6
X1 -0,348 0,663 0,551 0,347 -0,047 -0,118
X2 0,429 -0,194 0,021 0,818 0,328 0,024
X3 -0,441 0,147 -0,283 -0,017 0,687 0,481
X4 0,438 0,089 0,456 -0,214 -0,070 0,736
X5 0,346 0,652 -0,618 0,082 -0,239 0,099
X6 0,435 0,261 0,164 -0,396 0,596 -0,451
1
Second Component
X1 X5
X3 X6
X4
0 X2
-1
-2
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
First Component
Keragaman Peubah
Untuk mengetahui keragaman pubah yang terbesar maupun yang terkecil maka dapat
dilihat dari Panjang vector dari masing-masing variable. Dalam Gambar Biplot yang telah
dijelaskan di atas terlihat bahwa X1 merupakan keragaman peubah yang memiliki nilai
paling besar. Berikut rincian nilainya :
Panjang
Peubah Vektor
X1 0,74863839
X2 0,470307657
X3 0,464809538
X4 0,447334615
X5 0,738234431
X6 0,507153928
Variabel X1 X2 X3 x4 X5 X6
x1 0
X2 -0,78814 0
x3 0,720072 -0,99461 0
X4 -0,27897 0,810928 -0,86723 0
X5 0,564529 0,063112 -0,16625 0,635159 0
X6 0,05806 0,568699 -0,65092 0,942483 0,856797 0
Hasil Analisis
1. Nilai ukuran kesesuaian yang dapat digambarkan pada grafik biplot dimensi dua di atas
adalah sebesar 96 %. Nilai ini sangat tinggi, sehingga hasil biplot yang diperoleh sangat
representative .
2. Dari grafik biplot di atas dapat dilihat bahwa Variabel X1 dan Variabel X3 berkorelasi
negatif. Artinya semakin tinggi persentase angka partisipasi Angkatan kerja di Sejumlah
kota di Jawa Timur maka presentase pekerja di sektor informal akan semakin rendah.
3. Persentase tingkat kemiskinan di tiap Kabupaten/ Kota di Jawa Timur tahun 2010 paling besar
dipengaruhi oleh angka partisipasi Angkatan kerja di tiap Kabupaten/Kota tersebut.
4. Tingkat kemiskinan di setiap kota dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda :
a. Tingkat kemiskinan di Kab. Ngawi, Kab. Tuban, Kab. Pamekasan, Sumenep,
Kab.Madiun, Banyuwangi dan Bangkalan sangat dipengaruhi oleh pastisipasi
Angkatan kerja di kota tersebut dan banyaknya pekerja di sektor informal.
b. Sedangkan tingkat kemiskinan di Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Mojokerto dan Kota
batu sangat dipengaruhi oleh Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih,
angka melek huruf, dan rata-rata lama sekolah di kota tersebut.