Anda di halaman 1dari 11

1

PEMBERIAN INTERVENSI SUPPORT GROUP MENINGKATKAN


KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Eska Dwi Prajayanti, Irma Mustika Sari


Keperawatan Stikes ‘Aisyiyah Surakarta
Jl.Ki Hajar Dewantara No 10 Kentingan Jebres Surakarta Jawa Tengah
(0271)631141
Email: eska_ners2012@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti pada penderita
penyakit ginjal kronis terminal yang banyak digunakan di dunia termasuk di Indonesia.
Proses hemodialisa yang lama menimbulkan efek psikologis seperti kecemasan. Kecemasan
yang berlebihan akan mengakibatkan terhambatnya proses penyembuhan penyakit.
Dukungan sangat diperlukan oleh pasien yang menjalani hemodialisa, salah satunya adalah
dukungan kelompok dengan intervensi support group. Tujuan penelitian ini adalah dengan
pemberian intervensi support group apakah berpengaruh pada penurunan tingkat
kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa. Metode: Metode yang digunaka dalam
penelitian ini adalah quasy experimental pre-post test without control group terhadap 20
pasien hemodialisa dengan cara pengambilan sampel consecutive sampling dan dilakukan
analisa data dengan menggunakan Wilcoxon test.Hasil: Terdapat perbedaan tingkat
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi support group dengan ρvalue 0.000.
Kesimpulan: Intervensi support group mampu menurunkan tingkat kecemasan. Intervensi
support group dapat dijadikan tindakan mandiri perawat dalam mengatasi kecemasan pada
pasien hemodialisa

Kata Kunci: Intervensi Support Group, Kecemasan, Hemodialisa

ABSTRACT
Introduction: Hemodialysis is one of the replacement therapies in patients with terminal
chronic kidney disease that is widely used in the world including in Indonesia. The long
hemodialysis process has psychological effects such as anxiety. Excessive anxiety will
result in inhibition of the healing process of the disease. Support is needed by patients
undergoing hemodialysis, one of which is group support with support group interventions.
The purpose of this study is to provide support group intervention whether it affects the
decrease in anxiety levels of patients undergoing hemodialysis. Method: The method used
in this study was quasy experimental pre-post test without control group of 20 hemodialysis
patients by means of consecutive sampling and data analysis using the Wilcoxon test.
Results: There were differences in anxiety levels before and after the support group
intervention with ρvalue 0,000. Conclusion: Support group interventions can reduce anxiety
levels. Support group interventions can be used as a nurse's independent action in
overcoming anxiety in hemodialysis patients

Keywords: Support Group Interventions, Anxiety, Hemodialysis


2

PENDAHULUAN Hemodialisa perlu dilakukan


Gagal ginjal kronik merupakan
untuk menggantikan fungsi ekresi ginjal
penurunan fungsi ginjal yang progresif
sehingga tidak terjadi gejala uremia
dan irreversibel dimana ginjal gagal
yang lebih berat. Pada pasien dengan
untuk mempertahankan keseimbangan
fungsi ginjal yang minimal, hemodialisa
dan integritas. Kegagalan fungsi ginjal
dilakukan untuk mencegah komplikasi
dapat berupa penurunan fungsi ekskresi,
membahayakan yang dapat
sekresi yang menyebabkan adanya
menyebabkan kematian. (Pernefri,
penumpukan zat-zat toksik dalam tubuh
2015)
yang kemudian menyebabkan sindroma
uremia. Keadaan ini dapat Kecemasan adalah kekhawatiran

menyebabkan terganggunya sistem yang tidak jelas dan menyebar yang

organ lain yaitu sistem kardiovaskuler, berkaitan dengan perasaan tidak pasti

sistem neurologis, sistem dan tidak berdaya (Stuart, 2006:144).

gastrointestinal dan sistem tubuh yang Depresi merupakan masalah utama

lainnya (Istanti, 2011). yang sering di alami pasien maupun

Berdasarkan estimasi data dari keluarga, (Amira 2011), masalah yang

World Health Organization (WHO) sering di hadapi klien adalah

secara global lebih dari 500 juta orang ekonomi,sosial dan maupun komunikasi

mengalami gagal ginjal kronik. Sekitar yang kurang selama menjalani

1,5 juta orang harus menjalani hidup hemodialisa.

dengan bergantung pada cuci darah. Stressor yang menyebabkan


Pada tahun 2008 penyakit gagal ginjal cemas pada pasien yang menjalani
kronik menyebabkan kematian hemodialisa cenderung menetap, oleh
sebanyak 163.275 setiap tahunnya. Di karena itu diperlukan suatu strategi
Amerika Serikat kejadian atau yang efektif, efisien, dan mudah
prevalensi gagal ginjal meningkat dan dilakukan untuk mampu mengurangi
jumlah penderita gagal ginjal kronik kecemasan sehingga pasien mampu
dengan hemodialisa semakin meningkat beradaptasi terhadap stressor yang ada.
dari 340.000 di tahun 1999 dan 651.000 Dukungan sangat diperlukan dan sangat
di tahun 2010 (Cinar, 2009 dalam dibutuhkan oleh pasien yang mengidap
Wijayanti et al, 2017).
3

penyakit terminal, yang terlibat harus METODE


mendukung yaitu orang tua, teman-
Rancangan penelitian yang
teman , orang tua yang lainnya
digunakan dalam penelitian ini adalah
(kakek,nenek, tante,paman), dan
“quasy experimental pre-post test
support group. (Lubis Aj, 2006)
without control group”. Pengambilan
Support group atau dukungan sampel pada penelitian ini dengan
kelompok adalah suatu dukungan oleh teknik consecutive sampling. Sampel
kelompok yang memiliki permasalahan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang
yang sama untuk mengkondisikan dan tanpa group kontrol yang berada di
memberi penguatan pada kelompok ruang hemodialisa RSUD Wonogiri.
maupun perorangan dalam kelompok. Penelitian ini dimulai dengan
Kelompok yang memiliki problem yang pengukuran tingkat kecemasan dengan
relatif sama dengan cara sharing menggunakan kuesioner HRS-A yang
informasi tentang permasalahan yang terdiri dari 14 gejala. Pemnerian
dialami serta solusi yang perlu intervensi dilakukan 12 kali pertemuan
dilakukan sekaligus proses saling selama 40-60 menit pada jam kedua
belajar dan menguatkan, sering disebut hemodialisa (intra dialisa). Intervensi
kelompok sebaya. Tujuan utama dari support group sudah melalui uji
intervensi Support Group adalah kelayakan/uji etik di RS Dr Moewardi
tercapainya kemampuan coping yang Surakarta.
efektif terhadap masalah ataupun Analisa data pada penelitian ini
trauma yang dialami. Support group sebelumnya dilakukan uji normalitas
adalah suatu proses terapi pada suatu kemudian dilakukan uji Wilcoxon test
kelompok yang memiliki permasalahan untuk mengetahui perbedaan nilai
yang sama untuk mengkondisikan dan pretest dan posttest.
memberi penguatan pada kelompok
maupun perorangan dalam kelompok
sesuai dengan permasalahnnya. (Perez
J, Hons Mph, Kidd J, 2015)
4

HASIL pasien yang menjalani hemodialisa


a. Tingkat kecemasan pasien sebelum didapatkan mayoritas pasien tidak ada
diberikan perlakuan intervensi kecemasan sebanyak 90% dan 10%
Support Group dalam kecemasan ringan.
Tabel 1 Tingkat kecemasan pasien c. Tingkat Kecemasan Sebelum dan
sebelum diberikan
sesudah diberikan Terapi Support
perlakuan Terapi support
group Group
No Tingkat Jumlah Prosentase
Tabel 3 Hasil analisis pengukuran
Kecemasan (n) tingkat kecemasan pasien
1. Tidak 0 0 sebelum dan setelah
Cemas diberikan perlakuan Terapi
Support Group
2. Ringan 16 80%
Tingkat Mean SD P
3. Sedang 4 20% Kecemasan Value
4. Berat - 0 Sebelum 79,84 11,40
Setelah 51,40 11,43 0,000

Hasil penelitian sebelum


Hasil analisis pengukuran
dilakukan terapi Support Group pada
tingkat kecemasan pada pasien yang
pasien yang menjalani hemodialisa
menjalani hemodialisa dengn
didapatkan mayoritas pasien
menggunakan uji statistik Wilcoxon
mengalami kecemasan ringan yaitu
dengan nilai P value 0,000. Hasil ini
sebanyak 80%.
menunjukkan ada pengaruh yang
b. Tingkat Kecemasan Pasien setelah
signifikan tingkat kecemasan pada
diberikan perlakuan Terapi Support
pasien yang menjalani hemodialisa
Group
sebelum dan sesudah dilakukan
Tabel 2 Hasil pengukuran tingkat
kecemasan pasien setelah terapi support group
diberikan perlakuan Terapi
Support Group PEMBAHASAN
No Tingkat Jumlah Prosentase
Kecemasan (n) a. Tingkat Kecemasan Pasien
1. Tidak 18 90%
Cemas sebelum diberikan perlakuan
2. Ringan 2 10%
3. Sedang - - intervensi Support Group
4. Berat - -
Hasil penelitian setelah Dalam penelitian ini,

dilakukan terapi Support Group pada sebagian besar responden memiliki


5

gangguan kecemasan dengan sangat terganggu dengan diagnosis


tingkatan ringan. Hasil ini sesuai dan program pengobatan mereka,
dengan penelitian yang dilakukan termasuk ketakutan kematian.
oleh Bpssola didaerah Mediterania Menurut Maslow, dukungan
yang menyebutkan bahwa dari 80 keluarga termasuk ke dalam
penderita hemodialisa yang dinilai kebutuhan kasih sayang dan
dengan HARS, diketahui 47,5% kebutuhan harga diri. Manusia
mengalami kecemasan ringan, bertingkah laku karena adanya
selebihnya mengalami kecemasan kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika
berat dan sedang. terpenuhinya suatu kebutuhan,
Beberapa faktor yang maka akan menimbulkan kepuasan
menyebabkan kecemasan pada dan motivasi untuk ingin memenuhi
pasien saat menjalani hemodialisa pada jenjang berikutnya
antara lain dukungan keluarga Dari segi lama menjalani
selama proses pengobatan dan lama terapi, kecemasan banyak dialami
pengobatan yang harus dijalani. oleh pasien yang baru menjalani
Dukungan keluarga sangat penting hemodialisis, hal ini sejalan dengan
dalam proses menjalankan penelitian Bay et al (1998), pada
hemodialisa karena keluarga dapat 128 pasien yang menjalani
memberikan support yang besar hemodialisis kurang dari satu tahun
dalam proses penyembuhan. yang disurvei, ditemukan 40 pasien
Menurut Krunwiede et al mengalami cemas berat selama
(2004) mengungkapkan bahwa menjalani hemodialisis. Penelitian
dukungan keluarga yang Chandra (2009), menyatakan pasien
memberikan perasaan dihargai pada GGK yang menjalani hemodialisis
pasien berupa menyediakan di unit hemodialisa RSPAD Gatot
informasi, membantu mengatasi Subroto, pasien yang baru menjalani
masalah dan perduli, mengelola hemodialisis merasa cemas akan
ketidakpastian dan mempertahankan penusukan jarum dialisa, melihat
harapan hidup. Hal ini diterapkan darah yang ada di selang kateter
terutama untuk pasien yang merasa dialisa, suara alarm unit dialisa yang
6

berbunyi, cemas sampai kapan pertukaran informasi dan


penyakitnya dapat diatasi. pembuatan keputusan mengenai
Angka kejadian kecemasan kesehatannya. Sehingga dapat
yang terjadi baik di dunia maupun meningkatkan kualitas hidupnya
di Indonesia sangat terlihat, karena tidak merasa adanya
dibuktikan dengan beberapa hambatan atas sakit yang
penelitian yang memaparkan jumlah dideritanya. Dukungan kelompok
pasien yang menjalani hemodialisis yang baik berfungsi sebagai system
dan mengalami kecemasan. pendukung bagi anggotanya dengan
Penelitian yang dilakukan di RS cara meningkatkan dukungan
Universitas Kristen Indonesia emosional, penghargaan,
menemukan bahwa dari 54 pasien instrumental, dan informatif yang
hemodialisis yang diteliti, didapati diberikan oleh anggotanya
28 responden menderita kecemasan (Novarina, 2012).
ringan dan 26 pasien menderita Hasil penelitian ini juga
kecemasan sedang (Luana, didukung Syailendrawati & Endang
Panggabean, Lengkong & Christine, (2012) yang menyebutkan bahwa
2012). dukungan kelompok yang diteliti
menemukan hasil bahwa faktor
b. Tingkat Kecemasan Pasien
dukungan sosial kelompok Persadia
setelah diberikan perlakuan yang besar dapat meningkatkan
Terapi Support Group upaya penyembuhan dan
pengobatan, sehingga penderita DM
Penelitian ini menunjukkan akan meningkat kesehatannya.
bahwa 90% responden tidak Keterbukaan diri pada pasien yang
mengalami kecemasan setelah menjalani hemodialisa dapat
diberi terapi support group. Terapi meningkat apabila mengikuti secara
support group yang diberikan aktif kegiatan support group.
diperoleh memalui keterlibatan aktif Umpan balik yang diberikan sesame
dalam kelompok. Keterlibatan pasien yang sedang menjalani
individu dalam kelompok seperti hemodialisa dapat memberikan
7

peraaan yang nyaman maupun saling peduli dan menganggap


memberikan inspirasi-inspirasi yang bahwa ada teman yang juga
dapat meningkatkan kesehatan mengalami atau menjalani penyakit
mereka. yang sama membuat perasaan
Sesama kelompk menjadi lebih tenang dan mampu
memberikan dukungan emosional menerima apa yang terjadi.
kepada teman dalam satu kelompok Hasil penelitian Helgeson
sehingga dapat mengurangi menunjukkan bahwa kelompok
perasaan sendiri pada pasien. pasien kanker payudara stadium 1
Keterlibatan dalam kelompok dan 2 setelah didiagnosa yang
merupakan keterlibatan individu mengikuti terapi self help group
dalam proses yang terkait dengan selama 8 minggu dengan sesi
tugas kelompok seperti pertukaran pertemuan 1 kali (60 menit) setiap
informasi dan pembuatan keputusan minggunya mengalami peningkatan
kolaboratif dan seberapa banyak derajat kualitas hidup.
individu merasa dihormati dan
c. Perbedaan Tingkat Kecemasan
didengarkan dalam kelompok (
Hobman dkk., 2004). Melalui Sebelum dan sesudah diberikan

proses mengamati dan Terapi Support Group


membandingkan diri dengan pasien
yang lain dapat memanajemen Berdasarkan hasil penelitian
penyakitnya. menunjukkan bahwa terjadi
Dalam suatu kelompok penurunan tingkat kecemasan pada
mempunyai kesamaan minat, sikap pasien setelah menjalani terapi
atau keyakinan dan memiliki rasa support group. Menurut
saling tergantung untuk mencapai Rabinowidz (2009) peer support
suatu kesehatatan jasmani dan group dapat memberikan support
rohani (Vaughan dan Vogg, 2005 terhadap sesama anggota dan
dalam Sarwono, 2009).Keadaan ini membuat penyelesaian masalah
yang menyebabkan kecemasan secara lebih baik dengan cara
pasien menjadi menurun. Rasa berbagi perasaan dan pengalaman,
8

saling mendengarkan satu sama mendapatkan intervensi Support


lain, membantu sesama anggota Group.
kelompok untuk berbagi ide-ide dan
Saran
informasi serta memberikan
support, meningkatkan kepedulian Penelitian ini dapat dijadikan
antar sesama anggota sehingga salah satu intervensi keperawatan
tercapainya perasaan aman dan untuk menurunkan tingkat
sejahtera, dan menghilangkan rasa kecemasan pada pasien yang
takut dan kecemasan. menjalani hemodialisa
Pelaksanaan support group
DAFTAR PUSTAKA
dapat meningkatkan kemampuan
pasien untuk menyelesaikan Amira N., 2011. Hubungan Tekanan
masalah yang dihadapi. al yang Darah dan Lama Menderita
sama juga diungkapkan oleh Diabetes Dengan Laju
Djunaidi, Sukmayanti dan Nitya Filtrasi Glomerulus Pada
(2006) pada kelompok dukungan ini Subjek Diabetes Melitus Tipe
bisa membuat orang merasa jauh 2. Ejournal Unstrat
lebih nyaman untuk terbuka tentang Aris. (2011). Gambaran kecemasan
masalahnya. Berbicara dengan pasien gagal ginjal kronis
anggota lain dalam support group yang menjalani hemodialisa
dapat mengurangi ketakutan, di RSUD dr. Slamet Garut.
kecemasan, meningkatkan harga Skripsi : Stikes Karsa Husada
diri, dan membantu meningkatkan Garut.
rasa kesejahteraan secara Cukor, D., Coplan, J., Brown, C., &
keseluruhan. Friedman, S. (2008). Anxiety
disorders in adults treated by
KESIMPULAN DAN SARAN
hemodialysis. Clinical
Kesimpulan Journal of the American
Society of Nephrology :
Mayoritas pasien yang
CJASN: 52(1), 128–136.
menjalani hemodialisa mengalami
penurunan tingkat kecemasan setelah
9

doi:10.1053/j. Medika Vol.11 No. 2 Mei


ajkd.2008.02.300 2011
Djunaidi, Sukmayanti & Nitya. Lubis Aj, Psikologi. Dukungan
(2006). Peningkatan self- Sosial Pada Pasien Gagal
esteem setelah mengalami Ginjal Terminal Yang
dukungan dalam support Melakukan Terapi
goup. Jurnal Psikologi, 18(2), Hemodialisa. Univ Sumatera
35-46. Slowik, Guy . (2011). Utara. 2006;16–26.
What treatments are available Kazmi Wh, Danial K. Chronic
depression after pregnancy. Kidney Disease Update. 2007
http://ehealthmd.com/content Morad, Z., Choong, H. L., &
/whattreatments-are- Tungsanga K. Funding Renal
availabledepression-after- Replacement Therapy In
pregnancy. Diakses 6 Juli Southeast Asia: Building
2019. Public-Private Partnerships In
Finnegan, J., Jennifer, T., & Singapore, Malaysia,
Veronica, J. (2013). The Thailand, And Indonesia.
psychosocial experience of American Journal Of Kidney
patients with end-stage renal Diseases. 2015;65(5):799–
disease and its impact on 805.
quality of life: findings from Perez J, Hons Mph, Kidd J. Peer
a needs assessment to shape a Support Workers : An
service. ISRN Nephrology, Untapped Resource In
308986. Primary Mental Health Care.
doi:10.5402/2013/308986 2015;7(1):84–7
Istanti. (2011). Faktor – Faktor Yang Pernefri. Naskah Lengkap Workshop
Berkontribusi Terhadap Dan Simposium Nefrology
IDWG Pasien CKD Di Unit Update 2015: Emergency In
Hemodialisis RS PKU Nefrology And Hipertension.
Yogyakarta. Jurnal Mutiara Semarang: Universitas
Diponegoro; 2015
10

Perhimpunan Nefrologi Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan &


IndonesiaI.2013.Konsensus Sadock’s Synopsis of
Dialisi.Jakarta : Pernefri Psychiatry. Behavior
Pratiwi, D. A. & K. Hubungan Sciences/Clinical Psychiatry.
Dukungan Keluarga Dengan 10th 2.
Tingkat Depresi Pasien Gagal Stuart, GW & Sunden, SJ. 2006.
Ginjal Kronik Dengan Buku Saku Keperwatan Jiwa.
Hemodialisa Di Rs Pku Jakarta: EGC.
Muhammadiyah. Yogyakarta. Sudoyo Aw, Setiyohadi B, Alwi I,
2014 Simadibrata M, Setiati S.
Rabinowitz, Phil., & Kate Buku Ajar Ilmu Penyakit
Nagy.(2009). Creating and Dalam. 4th Ed. Jakarta: Ilmu
Facilitating Peer Support Penyakit Dalam Fkui; 2006.
Groups. Suryarinilsih Y. Hubungan
http://ctb.ku.edu/en/tablecont Peningkatan Berat Badan
ents/ Antara Dua Waktu
sub_section_main_1180.aspx Hemodilisis Dengan Kualitas
. Diakses 6 Juli 2019. Hidup Pasien
Riyanto W. Hubungan Antara Hemodialisis.Universitas
Penambahan Berat Badan Di Indonesia. Depok. 2010
Antara Dua Waktu Wijayanti, W., Isro’in, L., &
Hemodialisis (Interdialysis Purwanti, L.E. (2017).
Weight Gain = Idwg) Analisis perilaku pasien
Terhadap Kualitas Hidup hemodialisis dalam
Pasien Penyakit Ginjal pengontrolan cairan tubuh.
Kronik Yang Menjalani Indonesian Journal for Health
Terapi Hemodialisis Di Unit Sciences.
Hemodialisa Rsup Fatmawati
Jakarta. Universitas
Indonesia. Depok. 2011
11

Anda mungkin juga menyukai