Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Pemberian Buah Naga Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di

Desa Bedahlawak Tembelang Jombang

Kurniawati1), Anthoni Hariyanto2)


Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang.
kurniawati@fik.unipdu.ac.id

Abstrak

Buah naga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Kandungan bermanfaat
untuk mencegah radikal bebas dan melindungi tubuh dari berbagai macam serangan penyakit,
seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian buah naga
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Bedahlawak Tembelang Jombang. Desain
penelitian yang digunakan quasy-eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Variabel independent pemberian buah naga merah. dependent tekanan darah dengan populasi sebanyak
36 orang, teknik sampling yang digunakan : random sampling didapatkan sampel jumlah setiap
kelompok sebanyak 13 orang, data diuji dengan t-test paried dan t-test independent dengan tingkat
kemaknaan ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sebelum dilakukan pemberian jus
buah naga merah sistole rata-rata 150,77 dan setelah rata-rata sistole 142,31, ada pengaruh
pemberian buah naga terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Bedahlawak
Tembelang Jombang yang signifikan dikarenakan nilai t hitung sebesar 3,091 dengan p = 0,009 <
(0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian buah
naga terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Bedahlawak Tembelang Jombang
yang signifikan, maka diharapkan bagi tenaga kesehatan melakukan langkah-langkah untuk
melakukan penekanan terjadinya hipertensi. Pemberian penyuluhan lebih intensif, serta melakukan
melakukan eksperimen untuk menurunkan tekanan darah seperti pemberian jus buah naga merah,
sehingga masyarakat mengerti dan paham khusus penderita hipertensi bahwa mengkonsumsi buah
naga merah bermanfaat menurunkan tekanan darah, maka dengan demikian tekanan darah dapat
dicegah dan ditangani secara optimal.

Kata kunci : Jus buah naga merah, dan tekanan darah

Abstract

The dragon fruit has very high antioxidant content. The content is useful for preventing
free radicals and protects the body from various diseases, such as hypertension. The purpose of this
study was to determine influence grant of dragon fruit on blood pressure in patients with
hypertension in village Bedahlawak Tembelang Jombang. The design study is quasi-experimental
with pretest-posttest control group design. The independent variable Award red dragon fruit.
dependent blood pressure in patients with hypertension with a population of 26 people, sampling
techniques were used: random sampling obtained samples of each group number as many as 13
people, then the results paried t-test and independent t-test with a significance level of ≤ 0.05. The
results of the study blood pressure before giving red dragon fruit juices average systolic 150.77
and after the average systole 142.31, there is the effect of dragon fruit on blood pressure in
patients with hypertension in the village Bedahlawak Tembelang Jombang significant because the
value tcount 3.091, p = 0.009 <(0.05). Based on the results of the study it can be concluded that
there is the effect of dragon fruit on blood pressure in patients with hypertension in the village
Bedahlawak Tembelang Jombang significant, it is desirable for health workers to take steps to
pressure the occurrence of hypertension, namely by providing counseling more intensive, and do
conducting experiments to lower blood pressure such as the provision of a red dragon fruit juice,
so the increase in blood pressure can be prevented and handled optimally.

Keywords: red dragon fruit juice, and blood pressure

20
PENDAHULUAN 2014).
Hipertensi merupakan tantangan besar di Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
Indonesia. Betapa tidak, hipertensi berkaitan oleh peneliti pada bulan Novermber 2016 di
kondisi yang sering ditemukan pada Desa Bedahlawak Tembelang Jombang,
pelayanan kesehatan primer kesehatan. didapatkan hasil sebagai berikut :
Hipertensi merupakan masalah kesehatan Tabel 1. Data Tekanan Darah di Desa
dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar Bedahlawak Tembelang Jombang
25,8%, (Riskesdas,2013). Hipertensi
diklasifikasikan berdasarkan penyebab Usia Jenis Tekanan Darah
(Hipertensi Primer/ Hipertensi Esensial, (tahun) (mmHg)
Hipertensi Sekunder/ Hipertensi Non Esensial), Hipert
bentuk hipertensi (Hipertensi Pulmonal, Hiperte
Jenis ensi
Hipertensi Pada Kehamilan). Menurut Jml Norm nsi
Kelamin 45- 60- berat
Kementerian RI (2014), pengontrolan penderita al (>140/90
59 70 (>
hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan (< 140/90) /
160/90
yang efektif banyak tersedia, sedangkan mengacu < 160/90)
)
pada penderita hipertensi, menurut American 2 3 - 3 - -
heart Association (AHA) yang dikutip oleh Laki-laki
0 - 17 - 15 2
Departemen Kementerian Kesehatan RI pada Perempu 1 7 - 7 - -
tahun 2014, bahwa penduduk Amerika yang an 6 - 9 - 9 -
menderita hipertensi mencapai 74,5 juta jiwa, Jumlah 3 1 26 10 24 2
namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak 6 0
diketahui penyebabnya. Gejala penyakit
hipertensi bervariasi pada masing-masing Berdasarkan tekanan darah tersebut
individu dan hampir sama dengan gejala penyakit memerlukan suatu perawat yang tepat yaitu
lain. Gejala penyakit hipertensi, meliputi sakit selain gizi seimbang, tidak merokok, istirahat
kepala/rasa berat ditengkuk, vertigo, jantung yang cukup dan berolahraga. Hipertensi atau
berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, yang lebih dikenal dengan penyakit darah
telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. tinggi adalah peningkatan abnormal tekanan
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan darah, baik tekanan darah sistolik maupun
Dunia (WHO) tahun 2011, pada 2025 tekanan darah diastolik. Dalam keadaan
diperkirakan 1 miliar penduduk dunia menderita normal, tekanan darah sistolik (saat jantung
hipertensi. Dua pertiga jumlah itu tinggal di memompakan darah) kurang dari 120 mmHg
negara berkembang, termasuk Indonesia. dan tekanan darah diastolik (saat jantung
Hipertensi telah mengakibatkan kematian istirahat) kurang dari 80 mmHg (Fridalni,
sekitar 8 juta orang setiap tahun, 1,5 juta 2013). Menurut Beevers, D. G, (2000) dalam
kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 Dwipayanti (2011), faktor yang berpengaruh
populasinya menderita hipertensi sehingga memicu terjadinya hipertensi diantaranya
dapat menyebabkan peningkatan beban biaya adalah faktor genetik, jenis kelamin, umur,
kesehatan. Selain itu Hipertensi banyak terjadi obesitas, dan konsumsi garam serta alkohol.
pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 Tekanan darah yang meningkat bisa
tahun (11,9%), umur 55-64 tahun ( 17, 2%). berpengaruh pada pembuluh darah jantung.
Sedangkan menurut status ekonomi, proporsi Bila berlangsung lama akan terjadi gagal
Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah jantung yang disusul dengan sesak nafas,
bawah (27,2%) dan menengah (25,9 %). akibat yang lebih serius lagi adalah terjadinya
(Kementerian Kesehatan RI, 2016). stroke dan kematian karena aliran darah tidak
Sedangkan, Jumlah penderita hipertensi di lancar, sehingga suplai oksigen yang dibawa
Jawa Timur sejumlah 4,89%. Pada tahun 2014 oleh sel-sel darah merah menjadi terlambat.
di Kabupaten Jombang pengukuran tekanan Penderita hipertensi dengan tekanan
darah yang dilakukan pada penduduk usia >15 darah yang tinggi akan menjalani hidup
tahun ditargetkan sejumlah 930.573. Dari jumlah dengan bergantung pada obat-obatan dan
tersebut yang diperiksa tekanan darahnya adalah kunjungan teratur ke dokter untuk mendapatkan
sejumlah 233.477 (25,09%). Hasil dari resep ulang dan check-up. Data WHO
pemeriksaan ini ditemukan penderita hipertensi melaporkan dari 50% penderita hipertensi yang
sebesar 37.604 (16,11%) (Dinkes Jombang,

21
diketahui hanya 25% yang mendapat Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa
pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati Bedahlawak Tembelang Jombang”.
dengan baik (adequately treated cases) karena
mahalnya biaya yang diperlukan selama proses BAHAN DAN METODE PENELITIAN
terapi. Selain itu, penggunaan obat-obatan
hipertensi sering menimbulkan efek samping Penelitian ini quasy-eksperimental dengan
yang tidak diinginkan yang merupakan hal yang rancangan pretest-posttest control group design.
harus dihindari oleh penderita hipertensi. Salah Dalam rancangan ini dilakukan radominsasi,
satu contoh efek samping yang umum terjadi artinya pengelompokkan anggota-anggota
adalah meningkatnya kadar gula dan kolesterol, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
kelelahan serta kehilangan energi. Tidak sedikit dilakukan berdasarkan acak atau random.
penderita yang harus mengkonsumsi obat lain Populasi penelitian semua penderita hipertensi
untuk menghilangkan efek samping dari di Desa Bedahlawak Tembelang Jombang
pengobatan hipertensinya. Hal inilah yang sebanyak 36 orang yang memenuhi kriteria
membuat pasien tidak patuh terhadap terapi inklusi dan eksklusi.
pengobatan dan beralih mencari terapi yang lain Pengumpulan data dilakukan dengan
(Kharisna, 2012). observasi. Pengamatan berdasarkan pengukuran
Terapi non farmakologis yakni alat ukur yang digunakan pada penelitian ini
modifikasi gaya hidup memiliki peran penting adalah sfigmomanometer air raksa dan
baik bagi individu non-hipertensi maupun stetoskop, yaitu alat mekanik untuk mengukur
individu yang telah hipertensi. Salah satu tekanan darah yang telah dikalibrasikan terlebih
modifikasi gaya hidup ialah dengan dahulu. Tekanan darah responden pada
pengaturan pola makan atau diet. Buah dan kelompok eksperimen diukur sebelum dan
sayur merupakan komponen penting dari diet sesudah diberikan edukasi dan jus buah naga
yang sehat (Lizel, 2013). Beberapa buah- merah, sedangkan tekanan darah responden
buahan seperti buah naga menawarkan pada kelompok kontrol diukur pemberian
manfaat kesehatan yang besar. Menurut edukasi kemudian hasilnya dicatat pada lembar
penelitian Yanti (2015), buah naga memiliki hasil pengukuran.
kandungan gizi yang tinggi dan baik bagi Analisis data dan uji statistik yang akan
kesehatan diantaranya vitamin C, B1, B3, dilakukan dalam penelitian ini meliputi :
B12, betakaroten, fosfor, kalsium, gula Analisis univariate : karakteristik sampel data
sederhana, protein, serat dan lycopine. kontinue didiskripsikan dalam parameter n,
Beberapa manfaat konsumsi buah naga mean, SD minimum maksimum. Karakteristik
terhadap kesehatan adalah sebagai antioksidan sampel data didiskripsikan dalam n dan %.
yaitu mencegah serangan radikal bebas yang Analisis bevariate digunakan untuk
dapat menyebabkan penyakit kanker dan mengetahui pengaruh pemberian buah naga
masalah kesehatan lainnya, megontrol gula terhadap tekanan darah pada penderita
darah terutama bagi penderita diabetes tipe 2, hipertensi dilakukan hipotesis melalui uji t-test
menurunkan tekanan darah, menetralkan paired dikarenakan sampelnya berpasangan,
racun, menjaga kesehatan mata, melancarkan kemudian dilanjutkan uji statistik t-test
pencernaan dan menurunkan berat badan. independent. dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Pada penelitian Amelia (2015), buah naga
merah merupakan buah dari suku Cactaceae, HASIL PENELITIAN
yang mulai banyak dikonsumsi di Indonesia.
Buah naga merah secara berkala dapat Data Umum
mencegah dan mengobati osteoporosis, Dengan hasil penelitian tentang
hipertensi, diabetes dan menurunkan pengaruh pemberian buah naga terhadap
kolesterol. tekanan darah pada penderita hipertensi di
Berdasarkan latar belakang di atas maka Desa Bedahlawak Tembelang Jombang,
peneliti ingin membuktikan apakah buah naga sebagian berikut :
mampu menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi, maka peneliti tertarik Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Berdasarkan Karakteristik Umum Responden
Pemberian Buah Naga Terhadap Tekanan Pada kelompok Perlakuan dan Kontrol
di Desa Bedahlawak Tembelang Jombang

22
Kelompok Kelompok
No. Karakteristik Perlakuan Kontrol Berdasarkan tabel 1 di atas
N % F % menunjukkan bahwa pada kelompok
1. Jenis kelamin perlakuan sebagian besar responden jenis
a. Laki-laki 2 15,4 1 7,7 kelamin laki-laki (84,6%) dan sebagian kecil
b. Perempuan 11 84,6 12 92,3 perempuan (15,4%), sebagian besar
2. Umur responden berumur 60-70 tahun (76,9%) dan
a. 45-59 tahun 3 23,1 3 23,1 sebagian kecil berumur 45-59 tahun (23,1%),
b. 60-70 tahun 10 76,9 10 76,9 sebagian besar pendidikan terakhir Dasar (SD,
c. > 70 tahun 0 0 0 0 SMP) (92,3%) dan sebagian kecil menengah
3. Pendidikan (SMA, SMK) (7,7%), mayoritas berat badan >
a. Tidak sekolah 0 0 1 7,7 BB ideal (> 25 kg/m2) (100%), sebagian besar
Dasar (SD, responden tidak merokok (84,6%) dan
b. 12 92,3 12 92,3 sedangkan sebagian kecil merokok (15,4%),
SMP)
Menengah mayoritas responden mengkonsumsi garam
c. 1 7,7 0 0 (100%), mayoritas responden frekuensi garam
(SMA, SMK)
Tinggi yang dikonsumsi > ¼ - ½ sendok teh (6 gr/hr)
d. (Perguruan 0 0 0 0 (100%), lebih dari setengah responden
tinggi) mengkonsumsi kopi (53,8%) dan hampir
4. Berat badan setengah responden tidak mengkonsumsi kopi
< BB Ideal (< (46,2%), mayoritas responden tidak
a. 0 0 0 0 mengkonsumsi alkohol (100%), mayoritas
18,4 kg/m2)
< BB Ideal tidak aktivitas olahraga (100%), sebagian
b. (18,5-24,9 0 0 0 0 besar responden konsumsi obat darah tinggi
kg/m2) (69,2%) dan sebagian kecil tidak
> BB Ideal (> mengkonsumsi obat darah tinggi (30,8%).
c. 13 100 13 100 Pada kelompok kontrol sebagian besar
25 kg/m2)
5. Merokok responden jenis kelamin perempuan (92,3%)
a. Tidak 11 84,6 12 92,3 dan sebagian kecil laki-laki (7,7%), sebagian
b. Ya 2 15,4 1 7,7 besar responden berumur 60-70 tahun (76,9%)
6. Konsumsi garam dan sebagian kecil berumur 45-59 tahun
a. Tidak 0 0 0 0 (23,1%), sebagian besar pendidikan terakhir
b. Ya 13 100 13 100 Dasar (SD, SMP) (92,3%) dan sebagian kecil
Frekuensi garam tidak sekolah (7,7%), mayoritas berat badan >
7.
yang dikonsumsi BB ideal (> 25 kg/m2) (100%), sebagian besar
¼ - ½ sendok responden tidak merokok (92,3%) dan
a. 0 0 0 0 sedangkan sebagian kecil merokok (7,7%),
teh (6 gr/hr)
>¼-½ mayoritas responden mengkonsumsi garam
b. sendok teh (6 13 100 13 100 (100%), mayoritas responden frekuensi garam
gr/hr) yang dikonsumsi > ¼ - ½ sendok teh (6 gr/hr)
8. Konsumsi kopi (100%), sebagian besar responden
a. Tidak 7 53,8 8 61,5 mengkonsumsi kopi (61,5%) dan hampir
b. Ya 6 46,2 5 38,5 setengah responden tidak mengkonsumsi kopi
9. Konsumsi alkohol (38,5%), mayoritas responden tidak
mengkonsumsi alkohol (100%), mayoritas
a. Tidak 13 100 0 0
b. Ya 0 0 13 100 tidak aktivitas olahraga (100%), sebagian
besar responden konsumsi obat darah tinggi
10. Aktivitas olahraga
(76,9%) dan sebagian kecil tidak
a. Tidak 13 100 0 0
mengkonsumsi obat darah tinggi (23,1%).
b. Ya 0 0 13 100
Konsumsi obat
11.
darah tinggi
Data Khusus
a. Tidak 9 69,2 3 23,1
1. Tekanan Darah Sebelum Perlakuan dan
b. Ya 4 30,8 10 76,9
Kontrol Pada Penderita Hipertensi di Desa
Sumber : Data Primer Bedahlawak Tembelang Jombang

23
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Hipertensi di Desa Bedahlawak
Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum Tembelang Jombang.
Perlakuan Pada Penderita Hipertensi di Desa
Bedahlawak Tembelang Jombang Tabel 4 Pengaruh Pemberian Buah Naga
Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Kelompok Kelompok Hipertensi di Desa Bedahlawak Tembelang
No Tekanan Darah Perlakuan Kontrol Jombang.
F % F %
1. Prehipertensi 4 30,77 1 7,7 Mean SD Beda mean
Kelompok p
2. Hipertensi derajat I 3 23,08 8 61,5 Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah (95%CI)
3. Hipertensi derajat II 6 46,15 4 30,8
Perlakuan 150,77 142,31 21,78 23,15 (2,50-14.43) 0,009
Sumber : Data Primer

Dari tabel 2 di atas menunjukkan Kontrol 142,31 142,31 16,41 15,61 (5.98-0.17) 0,040
bahwa tekanan darah sebelum perlakuan pada Sumber : Data Primer
kelompok eksperimen didapatkan hampir
setengah responden kategori hipertensi derajat Dari tabel 4 di atas didapatkan selisih
III (46,15%), hipertensi derajat I (23,08%) mean sebesar 8,46 ini menunjukkan bahwa
dan prehipertensi (30,77%). Pada kelompok pengaruh perlakuan sebesar 5,94%, sedangkan
kontrol sebagian besar responden tekanan dari uji statistik t-test paired didapatkan nilai
darah kategori hipertensi derajat I (61,5%) thitung sebesar 3,091 (sebelum dan sesudah
sedangkan sebagian kecil responden kategori perlakuan) dengan nilai probabilitas sebesar
prehipertensi (7,7%). 0,009 lebih kecil dari nilai standart signifikan
(α = 0,05), maka H1 diterima yang artinya ada
2. Tekanan Darah Sesudah Perlakuan Pada pengaruh pemberian buah naga terhadap
Penderita Hipertensi di Desa Bedahlawak tekanan darah pada penderita hipertensi di
Tembelang Jombang Desa Bedahlawak Tembelang Jombang yang
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden signifikan.
Berdasarkan Tekanan Darah Sesudah Pada kelompok kontrol didapatkan
Perlakuan dan Kontrol Pada Penderita selisih mean sebesar -3,08 ini menunjukkan
Hipertensi bahwa pengaruh kontrol sebesar 2,01%, akan
di Desa Bedahlawak Tembelang Jombang tetapi arahnya negatif. Dari uji statistik t-test
paired didapatkan nilai thitung sebesar -2,309
Kelompok Kelompok (sebelum dan sesudah kontrol) dengan nilai
No Tekanan Darah Perlakuan Kontrol probabilitas sebesar 0,040 lebih kecil dari
F % F % nilai standart signifikan (α = 0,05), maka H1
1. Prehipertensi 5 38,46 0 0 diterima yang artinya ada pengaruh tindakan
2. Hipertensi derajat I 3 23,08 6 46,2 kelompok kontrol terhadap tekanan darah
3. Hipertensi derajat II 5 38,46 7 53,8 pada penderita hipertensi di Desa Bedahlawak
Sumber : Data Primer, 2017 Tembelang Jombang yang signifikan dengan
arah pengaruh negatif.
Dari tabel 3 di atas menunjukkan Tabel 5 Perbedaan Antara Kelompok
bahwa tekanan darah sesudah perlakuan pada Perlakuan dan Kontrol Terhadap Tekanan
kelompok eksperimen didapatkan hampir Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa
setengah responden kategori prehipertensi Bedahlawak Tembelang Jombang.
(38,46%), hipertensi derajat I (23,08%) dan
derajat II (38,46%). Pada kelompok kontrol Beda mean
lebih setengah responden tekanan darah Kelompok Mean SD p
(95%CI)
kategori hipertensi derajat II (53,8%) Perlakuan 8,46 9,87096 (5,25450-
sedangkan hampir setengah responden 0,001
Kontrol -3,08 4,80384 17,82242)
tekanan darah kategori hiperensi derajat I Sumber : Data Primer 2017
(46,2%). Berdasarkan tabel 5 di atas
3. Pengaruh Pemberian Buah Naga menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,001
Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita lebih kecil dari nilai standart signifikan (α =

24
0,05), maka H1 diterima yang artinya ada eksperimen maupun kelompok kontrol
perbedaan antara kelompok perlakuan dengan mayoritas tidak melakukan aktivitas olahraga.
kontrol terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di Desa Bedahlawak Tembelang 2. Tekanan darah sesudah perlakuan pada
Jombang yang signifikan. penderita hipertensi di Desa Bedahlawak
Tembelang Jombang
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian pada tabel 3
Dengan hasil penelitian tentang menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah
pengaruh pemberian buah naga terhadap perlakuan pada kelompok eksperimen
tekanan darah pada penderita hipertensi di didapatkan hampir setengah responden
Desa Bedahlawak Tembelang Jombang, kategori prehipertensi (38,46%), hipertensi
sebagian berikut : derajat I (23,08%) dan derajat II (38,46%).
1. Tekanan darah sebelum perlakuan pada Pada kelompok kontrol lebih setengah
penderita hipertensi di Desa Bedahlawak responden tekanan darah kategori hipertensi
Tembelang Jombang derajat II (53,8%) sedangkan hampir setengah
Dari hasil penelitian pada tabel 2 responden tekanan darah kategori hiperensi
menunjukkan bahwa tekanan darah sebelum derajat I (46,2%).
perlakuan pada kelompok eksperimen Menurut penelitian Figueroa (2012)
didapatkan hampir setengah responden Fridalni (2013) mengatakan bahwa postasium,
kategori hipertensi derajat III (46,15%), vitamin C, karbohidrat, likopen yangberfungsi
hipertensi derajat I (23,08%) dan prehipertensi untuk meningkatkan kerja jantung serta
(30,77%). Pada kelompok kontrol sebagian silitrus yang mampu mendorong aliran darah
besar responden tekanan darah kategori ke seluruh bagian tubuh serta member efek
hipertensi derajat I (61,5%) sedangkan arfosidiak dan vitamin B6 yang dapat
sebagian kecil responden kategori prehipertensi merangsang hormone dalam otak untuk
(7,7%). mengatasi kecemasan. Sedangkan pada
Tekanan darah merupakan ukuran penelitian Komang, dkk (2014) bahwa buah
tekanan darah di dalam arteri yang didapat naga juga mengandung antioksidan yang
dari setiap denyut jantung. Biasanya seorang bermanfaat dalam menjaga elastisitas
dokter atau perawat dapat mendengar tekanan pembuluh darah, mampu memperbaiki sistem
darah dengan menempatkan stetoskop di arteri perdarahan darah. Selain itu juga kandungan
dan memompa sabuk yang dilingkarkan pada buah naga mempunyai kandungan senyawa
lengan (Adib, 2011). Hipertensi atau darah vitamin B3, vitamin ini sendiri bermanfaat
tinggi adalah suatu keadaan ketika seseorang untuk anda yang mempunyai masalah kadar
mengalami peningkatan tekanan darah di atas kolestrol tinggi, dengan mengkonsumsi jus
normal (Akmal, dkk, 2010). atau buah naga secara langsung dapat
Dari uraian di atas bahwa hampir menyembuhkan masalah tekanan darah tinggi
setengah responden pada kelompok (Solehudin, 2014).
eksperimen kategori hipertensi derajat II, dan Dari uraian di atas bahwa tekanan darah
pada kelompok kontrol sebagian besar sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen
responden tekanan darah kategori hipertensi didapatkan hampir setengah responden kategori
II, hal ini dikarenakan responden di Desa prehipertensi, hal ini dikarenakan pemberian jus
Bedahlawak Tembelang Jombang sebagian buah naga merah, yang mana pemberian jus
besar berusia 60-70 tahun, yang mana usia buah naga merah diberikan 1 gelas (±200 cc) 3
tersebut memasuki usia lanjut secara alami kali dalam 1 minggu selama 1 bulan mampu
proses penuaan yang tidak dapat dihindari mempengaruhi tekanan darah yang
yang dapat menyebabkan penurunan fungsi sebelumnya setengah responden kategori
sel tubuh secara keseluruhan, hal inilah yang hipertensi derajat II menurun dengan hampir
mempengaruhi gairah hidup kurang aktif, setengah dari jumlah seluruh responden kategori
seperti malas berolahraga. Dengan kurangnya prehipertensi. Kandungan buah naga merah
aktivitas dalam sehari-hari seperti olahraga memiliki kandungan antioksidan yang sangat
dapat menyebab penurunan kualitas aktivitas tinggi sehingga mencegah radikal bebas dan
jantung memompa darah yang mengakibatkan melindungi tubuh dari berbagai macam
peningkatan tekanan darah, hal ini ditemukan serangan penyakit, seperti hipertensi. Pada
di lapangan bahwa baik pada kelompok kelompok kontrol hampir setengah responden

25
kategori prehipertensi mengalami ini membuktikan bahwa tekanan darah sangat
peningkatan, yaitu lebih setengah responden rentan menyerang usia 60 tahun ke atas dan
tekanan darah kategori hipertensi derajat II dan ini juga dipengaruhi oleh faktor ketidaktahuan
hampir setengah responden tekanan darah akan pentingnya memeriksakan kesehatan dan
kategori hiperensi derajat I, hal ini dikarenakan mengontrol tekanan darahnya ke pelayanan
responden kurang memperhatikan edukasi kesehatan. Hipertensi menjadi penyebab
tentang kebiasaan sehari-hari yang dapat utama stroke yang membawa kematian yang
meningkatkan tekanan darah yang disampaikan tinggi. Sebagai suatu proses degeneratif
oleh peneliti kurang diperhatikan, dimana ditemukan kecendrungan peningkatan
responden masih melakukan kebiasaan sehari- prevalensi hipertensi menurut peningkatan
hari yang dapat memicu tekanan darah seperti usia, yang sebagian besar responden berusia
mengkonsumi garam yang berlebihan, kopi dan 60-70 tahun mayoritas penderita tidak
kurang beraktivitas olahraga. menyadari diri sebagai penderita hipertensi.
Karena itu mereka cendrung untuk menderita
3. Pengaruh pemberian buah naga terhadap hipertensi yang lebih berat karena penderita
tekanan darah pada penderita hipertensi di tidak berupaya mengubah dan menghindari
Desa Bedahlawak Tembelang Jombang. kebiasaan sehari-hari yang dapat
Dari hasil penelitian tabel 4 didapatkan meningkatkan tekanan darah. Berdasarkan
sistole rata-rata sebelum pemberian jus buah analisa peneliti tekanan darah sesudah
naga 150,77 dan setelah diberikan jus buah perlakuan yaitu pemberian jus buah naga
naga rata-rata sistole 142,31, sedangkan merah dan melakukan pemeriksaan kesehatan
selisih mean sebesar 8,46 ini menunjukkan secara teratur dan mengkonsumsi obat yang
bahwa pengaruh perlakuan sebesar 5,94%, tepat serta dapat mengubah gaya hidup, pola
sedangkan dari uji statistik t-test paired makan dan menghindari kebiasaan sehari-hari
didapatkan nilai thitung sebesar 3,091 (sebelum yang dapat meningkatkan tekanan darah,
dan sesudah perlakuan) dengan nilai sangat berpengaruh terhadap penurunan
probabilitas sebesar 0,009 lebih kecil dari tekanan darah itu sendiri, yang mana setelah
nilai standart signifikan (α = 0,05), maka H1 perlakuan tekanan darah responden
diterima yang artinya ada pengaruh pemberian mengalami menurunan rata-rata sistole
buah naga terhadap tekanan darah pada 142,31. Hal ini juga dibuktikan dari hasil uji
penderita hipertensi di Desa Bedahlawak statistik t-test yang menyatakan bahwa ada
Tembelang Jombang yang signifikan. pengaruh pemberian buah naga terhadap
Menurut Simpatupang (2007) dalam tekanan darah pada penderita hipertensi di
Mega (2016), buah naga mengandung vitamin Desa Bedahlawak Tembelang Jombang yang
C yang tinggi, buah naga mengandung 80% signifikan, hal ini sejalan dengan penelitian
air. Zat nutrisi lain yang terkandung di dalam Komang, dkk (2014) bahwa buah naga juga
buah naga ialah serat, kalsium, zat besi, fosfor mengandung antioksidan yang bermanfaat
yang cukup bermanfaat untuk mengatasi dalam menjaga elastisitas pembuluh darah,
penyakit darah tinggi. Di dalam 100 gr buah mampu memperbaiki sistem perdarahan
naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, darah.
53 gr, karbohidrat 11, 5 gr, serat 0,71 gr, Dari hasil penelitian tabel 5 didapatkan
kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65 sistole rata-rata sebelum pemberian edukasi
mg, vitamin C 9,4 mg, serta kandungan airnya 152,31 dan setelah diberikan edukasi rata-rata
sebanyak 90% (Harjana, 2013). Menurut sistole 155,38, dengan selisih mean sebesar -
Solomon (2016), buah naga memiliki 3,08 ini menunjukkan bahwa pengaruh
kandungan antioksidan yang sangat tinggi. kontrol sebesar 2,01%, akan tetapi arahnya
Kandungan ini bermanfaat untuk mencegah negatif. Dari uji statistik t-test paired
radikal bebas dan melindungi tubuh dari didapatkan nilai thitung sebesar -2,309 (sebelum
berbagai macam serangan penyakit, seperti dan sesudah kontrol) dengan nilai probabilitas
kanker dan gangguan kesehatan lainnya, sebesar 0,040 lebih kecil dari nilai standart
termasuk hipertensi. signifikan (α = 0,05), maka H1 diterima yang
Dari hasil tekanan darah sebelum artinya ada pengaruh tindakan kelompok
perlakuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kontrol terhadap tekanan darah pada penderita
rata-rata tekanan darah di Desa Bedahlawak hipertensi di Desa Bedahlawak Tembelang
Tembelang Jombang 150/90mmHg. Dengan

26
Jombang yang signifikan dengan arah (2012), garam merupakan hal yang sangat
pengaruh negatif. penting pada mekanisme timbulnya
Penatalaksanaan hipertensi dapat hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap
dilakukan dengan menggunakan obat-obatan hipertensi adalah melalui peningkatan volume
ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah.
Untuk pemilihan serta penggunaan obat- Kandungan garam natrium yang dikonsumsi
obatan hipertensi disarankan untuk berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di
berkonsultasi dengan dokter keluarga dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk
(Kementerian Kesehatan RI, 2014). Menurut menormalkannya kembali, cairan intraseluler
Suiraoka (2012) faktor-faktor hipertensi ada harus ditarik keluar sehingga volume cairan
yang dapat dikontrol dan tidak dapat ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume
dikontrol, yaitu faktor yang dapat dikontrol caira ekstraseluler tersebut menyebabkan
yang meliputi : kegemukan (obesitas), kurang meningkatnya volume darah, sehingga
olahraga, konsumsi garam berlebihan, berdampak pada timbulnya hipertensi.
merokok dan mengkonsumsi alkohol dan Dari hasil penelitian tabel
stres. Faktor yang tidak dapat dikontrol 5menunjukkan nilai t sebesar 3.790 dengan
meliputi : keturunan (genetika), jenis kelamin nilai probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil
dan umur. dari nilai standart signifikan (α = 0,05),, maka
Dari uraian di atas bahwa pada H1 diterima yang artinya ada perbedaan antara
kelompok kontrol mengalami perubahan kelompok perlakuan dengan kontrol terhadap
tekanan darah, akan tetapi perubahan tekanan tekanan darah pada penderita hipertensi di
darah arahnya negatif yang mana tekanan Desa Bedahlawak Tembelang Jombang yang
darah mengalami peningkatan atau tidak signifikan.
berubah sama sekali setelah diberikan edukasi Tekanan darah dipengaruhi volume
tentang kebiasaan sehari-hari yang dapat sekuncup dan total peripheral resistance.
meningkatkan tekanan darah kurang Apabila terjadi peningkatan salah satu dari
diperhatikan oleh responden. Selain itu variabel tersebut yang tidak terkompensasi maka
peningkatan tekanan darah pada kelompok dapat menyebabkan timbulnya hipertensi.
kontrol dikarenakan beberapa faktor, yaitu Tubuh memiliki sistem yang berfungsi
kurang aktivitas olahraga di lapangan mencegah perubahan tekanan darah secara akut
ditemukan bahwa mayoritas responden tidak yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan
melakukan aktivitas olahraga, hal ini secara mempertahankan stabilitas tekanan darah dalam
tidak langsung mengakibatnya penurunan jangka panjang (Kaplan, 1998 dalam Nuraini,
kerja jantung, sehingga peredaran darah 2015). Oksidasi yang berlebihan terhadap
kurang maksimal yang mengakibatkan asam nukleat, protein, lemak dan DNA sel
peningkatan tekanan darah, hal sesuai dapat menginisiasi terjadinya penyakit
menurut Suiraoka (2012), orang yang kurang degeneratif. Menurut Zainoldin (2012) dalam
aktif melakukan olahraga pada umumnya Wahdaningsih, dkk (2014), buah naga merah
cenderung mengalami kegemukan dan akan memiliki kandungan lycopene yang
menaikkan tekanan darah. Dengan olahraga kita merupakan antioksidan alami dan dikenal
dapat meningkatkan kerja jantung, sehingga untuk melawan kanker, penyakit jantung, dan
darah bisa dipompa dengan baik ke seluruh merendahkan tekanan darah. Buah naga
tubuh. mengandung antioksidan yang bermanfaat
Terjadinya peningkatan tekanan darah dalam menjaga elastisitas pembuluh darah
pada kelompok kontrol, selain kurang (Komang, dkk, 2014).
memperhatikan edukasi yang diberikan oleh Dari uraian di atas dapat disimpulkan
peneliti, yang mana mayoritas responden setiap bahwa jus buah naga merah mampu
harinya mengkonsumsi garam rata-rata > ¼- ½ mempengaruhi tekanan darah pada penderita
sendok teh (6 gram/hari). Mengkonsumsi garam hipertensi, hal ini dilihat dari uji statistik yang
dengan jumlah yang terlalu besar dapat menyatakan bahwa kelompok yang diberikan
menigkatkan volume plasma atau cairan tubuh perlakuan, yaitu jus buah naga merah
dan tekanan darah, apa lagi mayoritas responden memiliki perbedaan yang signifikan dengan
mengalami menderita hipertensi mengkonsumsi kelompok kontrol yang tidak diberi jus buah
garam yang berlebih memicu peningkatan naga merah, hal ini sesuai dengan pendapat
tekanan darah, hal ini sesuai menurut Suiraoka Nell Solomon (2016) untuk Hopkins Hospital,

27
USA menyatakan bahwa minum jus buah KEPUSTAKAAN
naga dua kali sehari sebanyak satu gelas akan
mendapatkan khasiat, yaitu untuk Akmal. 2010. Ensiklopedi Kesehatan Untuk
kesembuhan penderita hipertensi Umum. Jakarta : Ar-Ruzz Media.
menggunakan buah naga. Adib. 2011. Pengetahuan Praktis Ragam
Penyakit Mematikan Yang Paling
SIMPULAN DAN SARAN Sering Menyerang Kita. Yogyakarta :
Buku Biru.
Kesimpulan Azzahra. 2014. Buah Naga. Available online :
Berdasarkan hasil penelitian dan (https://azzahrablog.wordpress.com/
pembahasan yang telah diuraikan pada bab tag/buah-naga/diakses, 06-12-2016)
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai Amelia. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi
berikut : 1) Hampir setengah responden tekanan n-heksan Kulit Buah Naga Merah
darah sebelum perlakuan kategori hipertensi (Hylocereus polyrhizus Britton &
derajat II, 2) Hampir setengah responden Rose) Terhadap Bakteri
tekanan darah sesudah perlakuan kategori Staphylococcus aureus ATCC 25923.
prehipertensi, 3) Ada pengaruh pemberian Traditional Medicine Journal, 19(2).
buah naga terhadap tekanan darah pada Barbara. 2003. Asisten Keperawatan-Suatu
penderita hipertensi di Desa Bedahlawak Pendekatan Keperawatan Ed. 6. Jakarta
Tembelang Jombang yang signifikan. : EGC.
Dwipayanti. 2011. Efektifitas Buah Belimbing
Saran Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Bagi Tenaga Kesehatan Pada Penderita Hipertensi di
Hendaknya tenaga kesehatan melakukan Sumolepen Kelurahan Balongsari
langkah-langkah untuk melakukan penekanan Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan,
terjadinya hipertensi, yaitu dengan memberikan Vol. 01, No. 01. Desember 2011
penyuluhan lebih intensif tentang kebiasaan Fridalni. 2013. Pengaruh Pemberian Jus
sehari-hari yang dapat meningkatkan tekanan Semangka ( Cilitrus Vulgaris Schrad )
darah seperti tidak mengkonsumsi garam tidak Terhadap Penurunan Tekanan Darah
lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari), tidak Lansia Dengan Riwayat Hipertensi di
minum kopi dan alkohol, melakukan olahraga Kota Padang. Jurnal Keperawatan,
dan mengkonsumsi buah naga merah, sehingga Vol. 01, No. 01, September 2013.
peningkatan tekanan darah dapat dicegah dan Hidayat. 2009. Metode Penelitian
ditangani secara optimal. Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Bagi Masyarakat Hidayat. 2010. Metode Penelitian
Hendaknya masyarakat meningkatkan Keperawatan dan Teknik Analisis
informasi khusus penderita hipertensi tentang Data. Jakarta : Salemba Medika.
pentingnya buah naga merah dalam menurunkan Harjana. 2013. Kandungan Manfaat dan Khasiat
tekanan darah, sehingga dapat semakin dikenal Buah Naga untuk Kesehatan. Available
luas dan dikembangkan pemanfaatannya sebagai online : (http://manfaatnyasehat.
alternatif pengobatan penunjang pada penderita blogspot.co.id/diakses, 03-12-2016)
hipertensi Kharisna. 2012. Efektifitas Konsumsi Jus
Mentimun Terhadap Penurunan
Bagi Peneliti Selanjutnya Tekanan Darah Pada Pasien
Perlu adanya penelitian lebih lanjut Hipertensi. Jurnal Ners Indonesia,
mengenai kemampuan antioksidan pada buah Vol. 2, No. 2, Maret 2012.
naga merah terfermentasi dalam mencegah Komang, dkk. 2014. Jus Buah Naga Merah
terjadinya oksidasi oleh radikal bebas pada Menurunkan kadar Glukosa Darah
hipertensi, serta sebagai referensi dalam Penderita DM tipe 2. Jurnal Skala
penelitian yang berkaitan dengan tekanan Husada Vul. II No.1.
darah pada penderita hipertensi. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Hipertensi.
Jakarta : Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.

28
Krisnadi. 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora : Kesehatan, Vol. 9, No. 1, Februari
Marindo. 2016, hal 49-51.
Lizel. 2013. Pengaruh Terapi Diet Pisang Umayah. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan
Ambon (musa paradisiaca var. Ekstrak Buah Naga (Hylocereus
Sapientum Linn) Terhadap undatus (Haw.) Britt. & Rose)
Penurunan Tekanan Darah Pada (Antioxidant Activity Assay of Dragon
Klien Hipertensi di Kota Bitung. Fruit Extract (Hylocereus undatus
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume (Haw.) Britt. & Rose). Jurnal Ilmu
1. Nomor. Agustus 2013. Dasar, Vol. 8 No. 1.
Mega. 2016. Teknik Budidaya Buah Naga di Waji dan Sugrani. 2009. Flavonoid
Bukik Galeh, Sarilamak. Jurnal (Quercetin). Makalah. Program S2
Nasional Ecopedon Vol. 3 No 1. Kimia. Universitas Hasanuddin.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Wahdaningsih, dkk. 2014. Antibakteri Fraksi
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. n-Heksana Kulit Hylocereus
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan polyrhizus Terhadap Staphylococcus
Metodologi Penelitian Ilmu epidermidis dan Propionibacterium
Keperawatan. Jakarta : Salemba acnes. Artikel. Pharm Sci Res ISSN
Medika. 2407-2354.
Nuraini. 2015. Risk Factors of Hypertension. Yanti. 2015. Daya Terima dan Kadar Vitamin
Atikel. Vol. 4, No. 5. C Sari Buah Kulit Buah Naga
Putri. 2015. Aktivitas Antioksidan Antosianin (Hylocereus Polyrhizus) dengan
Dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Proses Pengolahan yang Berbeda.
Naga Super Merah (Hylocereus Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No.
costaricensis) dan Analisis Kadar 1 Tahun 2015.
Totalnya. Jurnal Kimia, Vol. 9, No. 2,
Juli 2015.
Riduwan. 2010. Metode dan Teknik
Menyusui Tesis. Bandung : Alfabeta.
Renasari. 2010. Budidaya Tanaman Buah
Naga Super Red di Wana Bekti
Handayani. Tugas Akhir. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Suiraoka. 2012. Penyakit Degeneratif.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sayuti dan Yenrina. 2015. Antioksidan Alami
dan Sintetik. Padang : Andalas
University Press.
Solomon. 2016. Cara Membuat Ramuan
Hipertensi Dari Buah Naga
Merupakan Salah Satu Cara
Termudah Mengontrol Tekanan
Darah Secara Alami. Available online
: (http://indonesiasehat.net/diakses,
22-11-2016).
Solehudin. 2014. Manfaat Buah Naga Merah
Bagi Kesehatan. Available online :
(http://kesehatanbadaninfo.blogspot.co.i
d/2014/09/manfaat-buah-naga-merah-
bagi-kesehatan.htmldiakses, 01-12-
2016).
Tohari. 2016. Gambaran Keteraturan
Mengontrol Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi di Puskesmas
Kedurus Surabaya. Jurnal Ilmiah

29

Anda mungkin juga menyukai