Anda di halaman 1dari 5

NAMA : APRILIA DWI CAHYANINGRUM

KELAS/NO : XII A4/03

1) UN FISIKA TAHUN 2016

Dua buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti pada gambar.

Muatan di A adalah 8 μC dan gaya tarik-menarik yang bekerja pada kedua muatan adalah 45
N. Jika muatan A digeser ke kanan sejauh 1 cm dan k = 9.109 N.m2.C−2 maka gaya tarik-
menarik yang bekerja pada kedua muatan sekarang adalah ....

A. 45 N
B. 60 N
C. 80 N
D. 90 N
E. 120 N
PEMBAHASAN :
Pada jarak 4 cm, besar gaya tarik-menarik antarmuatan atau gaya Coulomb sebesar 45 N.

r1 = 4 cm
F1 = 45 N

Kemudian muatan A digeser ke kanan sejauh 1 cm sehingga jarak kedua muatan menjadi 3
cm.

r2 = 3 cm
F2 = ?

Artinya, kita disuruh mencari hubungan antara perubahan jarak terhadap perubahan gaya
Coulomb. Rumus yang berlaku untuk hubungan tersebut adalah

k adalah konstanta, sedangkan QA dan QB pada keadaan (1) dan (2) nilainya sama sehingga
hubungan F dan r adalah
= 80

Jadi, gaya Coulomb yang bekerja setelah jaraknya digeser 1 cm adalah 80 N (C).
2) SOAL UN FISIKA KUAT MEDAN LISTRIK TAHUN 2016
Dua partikel masing-masing bermuatan qA = 1μC dan qB = 3 μC diletakkan terpisah sejauh 4
cm (k = 9 × 109 Nm2/C2). Besar kuat medan listrik di tengah-tengah qA dan qB adalah ….

A. 6,75 × 107 N/C


B. 4,50 × 107 N/C
C. 4,20 × 107 N/C
D. 3,60 × 107 N/C
E. 2,25 × 107 N/C
PEMBAHASAN :
Perhatikan arah medan listrik yang terjadi di tengah-tengah kedua muatan tersebut.

Karena yang ditanyakan kuat medan listrik di tengah-tengah muatan maka

rA = rB = 2 cm
= 2.10−2 m

Medan listrik di tengah-tengah kedua muatan merupakan resultan dari kuat medan listrik
yang disebabkan oleh muatan A (EA) dan muatan B (EB).

Karena EA dan EB berlawanan arah maka resultannya merupakan hasil pengurangan dari
kedua medan listrik tersebut.

E = EB − EA
= 4,5.107

Jadi, kuat medan listrik di tengah-tengah kedua muatan tersebut adalah 4,50 × 107 N/C (B).
3) UN FISIKA TAHUN 2015 N0.28
Perhatikan gambar berikut! Jika kelima kapasitor pada gambar identik dengan kapasitansi C
= 1 μC, maka besar muatan totalnya adalah....(1 μF = 1⋅10-6 F)

A. 1,5 μC
B. 3,5 μC
C. 5,0 μC
D. 7,0 μC
E. 7,5 Μc
PEMBAHASAN :
Garis lurus di tengah rangkaian C1, C2, C3 dan C4 membuat ujung-ujung kapasitor memiliki
potensial yang sama (tidak ada beda potensial), hingga tidak ada muatan yang tersimpan.
Tinggal dihitung dari C5
Q = CV
Q = 1(1,5) = 1,5 μC
4) UN FISIKA TAHUN 2017 NO. 34
Perhatikan gambar muatan listrik berikut ini!

Besar muatan q2 = 2q1 dan gaya tolak menolak antara q1 dan q2 sebesar 2 N. (k = 9.109
N.m2.C-2). Agar kedua muatan mengalami gaya tolak-menolak sebesar 8 N, maka...

A. Muatan q1 digeser ke kanan sejauh ½ d


B. Muatan q1 digeser ke kanan sejauh d
C. Muatan q2 digeser ke kanan sejauh ¼ d
D. Muatan q2 digeser ke kanan sejauh ½ d
E. Muatan q2 digeser ke kanan sejauh d

PEMBAHASAN :
Gaya tolak menolak (jika kedua muatan sejenis) atau tarik menarik (jika kedua
muatan berlawanan jenis) dinyatakan dengan persamaan
F=kq1q2r2
Tampak bahwa besarnya gaya F berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan. Jika r diperbesar, maka F akan mengecil dan sebaliknya jika r
diperkecil maka F akan membesar.

Mula-mula gaya tolak kedua muatan adalah 2 N kemudian kita inginkan gaya tolak
menolak keduanya bertambah besar menjadi 8 N.

Jelas bahwa untuk meningkatkan gaya tolak menolak, menurut persamaan di atas,
jarak antara kedua muatan harus diperkecil. Oleh karena itu, opsi C, D, dan E pasti
salah karena pilihan-pilihan ini memperbesar jarak antara kedua muatan.

Selanjutnya, pada opsi B jika q1 digeser ke kanan sejauh d, maka jarak antara kedua
muatan adalah nol. Ini akan menghasilkan nilai F yang sangat besar tak berhingga.
Dengan demikian, satu satunya opsi yang tersisa sekarang adalah pilihan A.

5) UN FISIKA SMA TAHUN 2016 NO.32


Perhatikan gambar berikut!

Besar beda potensial pada hambatan 3 Ω adalah ....

A. 0,17 volt
B. 0,50 volt
C. 1,50 volt
D. 2,00 volt
E. 6,00 volt

PEMBAHASAN :

Hambatan total rangkaian listrik di atas adalah:


Rt = 6 Ω + 9 Ω + 3 Ω
= 18 Ω

Rangkaian listrik tersebut terdiri dari dua sumber tegangan sehingga berlaku hukum II
Kirchhoff. Dalam satu loop, hukum II Kirchhoff dapat berarti bahwa jumlah ggl
listrik pada rangkaian tersebut sama dengan perkalian arus terhadap hambatan
totalnya.

ΣE = I Rt

Kedua sumber tegangan tersebut arahnya saling berlawanan sehingga ΣE merupakan


pengurangan.

12 − 9 = I × 18
18I = 3
I = 3/18
=⅙

Dengan demikian, beda potensial pada hambatan 3 Ω (Rcd) dapat dinyatakan:

Vcd = I Rcd
=⅙×3
= 0,5

Jadi, besar beda potensial pada hambatan 3 Ω adalah 0,50 volt (B).

Anda mungkin juga menyukai