Disusun Oleh
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3. Apa itu pasar barang dan pasar uang dan bagaiamana keterkaitannya?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia
dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga
usahawan. Memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu barang-barang
modal, kekayaan alam, dan harga tetap, seperti tanah dan bangunan. Mereka
akan menawarkan faktor produksi ini pada sektor pemerintah. Sebagai balas
jasas penggunaan faktor produksi ini, sektor perusahaan akan memberikan
pendapatan. Berbagai jenis pendapatan tersebut akan digunakan oleh rumah
tangga untuk dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa yang diperlukan dan
menabung atau menyimpan pendapatan.
1
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm. 269
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau
kelompok dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang atau jasa yang
dibutuhkan masyarakat, yang disebut penguasaha. Pengusaha memiliki
keahlian keusahawanan dan kegiatan mereka dalam perekonomian adalah
mengorganisasi faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga berbagai
jenis.
Tujuan utama adalah memperoleh keuntungan dari usaha mereka.
Keputusan tentang jumlah barang yang perlu diproduksi dan cara
memproduksinya selalu dipertimbangkan berdasarkan keinginan untuk
mencapai untung maksimum. Untuk memperoleh keuntungan yang
maksimum, pengusaha akan menganalisis struktur biaya dan pendapatan total
yang diharapkan, kemudian menentukan pada tingkat pendapatan total yang
menunjukkan perbedaan antara pendapatan total dan biaya produksi yang
paling besar.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk
mengatur kegiatan ekonomi. Badan-badan tersebut adalah berbagai
departemen pemerintahan, badan yang mengatur penanaman modal, bank
sentral, parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata, dll. Badan-badan
tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan agar mereka
melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat
secara keseluruhan.
Pemerintah juga melakukan sendiri beberapa kegiatan ekonomi, yaitu
kegiatan yang kurang menguntungkan kepada pihak swasta. Salah satu
kegiatan adalah mengembangkan prasarana ekonomi, seperti jalan, jembatan,
pelabuhan, dan lapanga terbang. Prasarana tersebut penting artinya dalam
mengembangkan kegiatan ekonomi lain, tetapi biayanya sangat mahal dan
adakalanya modal yang ditanamkan tidak dapat dipereoleh kembali. Kegiatan
lain yang dilakukan pemerintah adalah mengembangkan prasarana sosial,
seperti institusi pendidikan, badan-badan penyelidikan menjaga ketertiban
dan keamanan negara serta menyediakan jasa-jasa penting peranannya dalam
perekonomian (jasa angkutan kereta api, udara, jasa pos, telepon, dll).
Karena pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi, sektor ekonomi
dapat dibedakan menjadi sektor pemerintah dan sektor swasta. Produksi
sektor pemerintah berarti hasil kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh badan-
badan pemerintah, sedangkan sektor swasta adlah hasil kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh perusahaan yang dimiliki masyarakat.2
B. Mekanisme Pasar
Dalam analisis ekonomi pengertian pasar tidak terbatas pada tempat
tertentu, tetapi meliputi suatu daerah, negara, bahkan dunia internasional. Pasar
untuk karet dan timah, misalnya, tidak dimaksudkan sebagai tempat jual beli karet
atau timah pada suatu kampung atau wilayah tertentu, tetapi meliputi interaksi
antara produsen-produsen dan para pembeli karet atau timah diseluruh pelosok
dunia.
Pasar adalah tempat para pembeli dan para penjual melakukan interaksi,
yang dapat dibedakan dalam dua jenis pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang
adalah tempat para pembeli dan penjual suatu barang atau jasa melakukan
interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang
diperjualbelikan. Adapun pasar faktor adalah tempat para pengusaha (pembeli
faktor produksi) mengadakan interaksi dengan pemilik faktor produksi untuk
menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan
dalam menghasilan barang dan jasa yang diminta masyarakat.
Mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien dalam mengalokasikan
faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan
tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga memerlukan campur
tangan pemerintah untuk memperbaikinya.
2
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm. 270-271
b. Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha.
Pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi, dan pertambahan penduduk
akan mengembangkan permintaan. Ini akan memberikan dorongan kepada
penguasaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.
c. Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern. Pasar yang
semakin meluas berarti lebih banyak harus diproduksi. Untuk mempercepat
pertambahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan dan
kemahiran teknik dan manajemen yang modern diperlukan.
d. Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien.
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan dan kelangkaannya. Semakin
besar permintaan, semakin tinggi harganya. Semakin langka penawarannya,
semakin tinggi harganya. Akibat dari harga yang diatur secara permintaan dan
kelangkaan ini, masyarakat akan lebih berhati-hati dalam menggunakan
berbagai jenis barang yang tersedia.
e. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Tidak seorang pun didalam pasar yang
mendapat suatu tekanan di dalam menjalankan kegiatannya. Ia bebas untuk
membeli berbagai barag yang diinginkan dan ia mempunyai kebebasan untuk
menjual faktor produksi yang dimiliki kepada pengusaha yang dapat
memberikan pembayaran yang paling menguntungkan.3
Kelemahan Mekanisme Pasar
a. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongsn tertentu. Kebebasan ini
dapat merugikan golongan lemah dan kaum minoritas. Persaingan yang
sangat bebas menyebabkan kedudukan golongan kuat bertambah kuat.
Misalnya, pengusaha besar mematikan usaha kecil.
b. Kegiatan ekonomi tidak stabil. Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan
perekonomian selalu mengalami kegiatan naik turun yang tidak teratur. Para
pengusaha dapat memperoleh untung yang banyak secara mendadak pada
satu saat dan mengalami kehancuran pada saat berikutnya karena inflasi yang
tiba-tiba muncul dan pengangguran yang sangat buruk muncul pada masa
berikutnya. Beberapa negara yang mengalami kegoncangan seperti ini akan
menerapkan kebijakan pemerintah, seperti kebijakan di sektor ekspor dan
impor, dalam bidang keuangan, dan dalam bidang perpajakan.
3
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm. 272
c. Sistem pajak dapat menimbulkan monopoli. Mekanisme pasar tidak selalu
merupakan sistem pasar persaingan sempurna yang jumlah barang dan harga
yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran
penjual yang jumlahnya banyak. Dalam perekonomian yang sudah sangat
modern seperti di Amerika, Jepang, dan negara Eropa Barat, satu atau
beberapa perusahaan raksasa dapat menguasai pasar. Mereka mempunyai
kekuasaan yang sangat besar di pasar dalam menentukan harga serta
menentukan jenis dan jumlah barang yang ditawarkan. Mereka selalu
membatasi produksi pada tingkat di mana mereka akan memperoleh
keuntungan yang maksimum.
Teori Pasar
Dalam ekonomi konvensional terdapat keseimbangan pada pasar barang
dan pasar uang. Keseimbangan tersebut terjadi antara pendapatan nasional (Y) dan
tingkat bunga (i). Dalam keadaan keseimbangan, besarnya pendapatan nasional
(Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional
(Y) dan tingkat bunga (i) keseimbangan, baik di pasar barang maupun di pasar
uang.Menurut Eko Suprayitno, keseimbangan pada pasar barang disimbolkan
dengan kurva IS, sedangkan keseimbangan pada pasar uang disimbolkan dengan
kurva LM.
Dalam konteks perjalanan lalu lintas pasar terdapat beberapa teori yang
berkaitan dengan pasar, yaitu:
a. Teori Permintaan dan Penawaran (supply and demand)
Adalah aktivitas penawaran dan permintaan untuk menentukan harga
dan kuantitas yang terjual di pasar. Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi
adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang
diminta oleh masyarakat. “Fungsi Permintaan” berasal dari dua kata, yaitu
fungsi dan permintaan. “Fungsi” adalah kebergantungan suatu variabel
dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). y = sumbu
vertikal, sedangkan x = sumbu horizontal. Adapun “permintaan” adalah
banyaknya barang dan jasas yang dibutuhkan masyarakat. Fungsi permintaan
ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalah harga barang, dan q,
garis horizontal, adalah banyaknya barang, dan F menyatakan
kebergantungan antara harga dan jumlah barang.
Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, yaitu:
1) Bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, nilai q akan berkurang.
Demikian pula, sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh
titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah
(barang tidak ada). Sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p
mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).
2) Titik-titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan
tidak mungkin bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan
selalu terletak di kuadran I.
3) Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
4) Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya satu titik p hanya
untuk satu titik q. Demikian pula, sebaliknya.
Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan:
1) Harga barang
2) Harga barang lain yang berkaitan
3) Tingkat pendapatan
4) Selera konsumen
5) Ekspektasi/perkiraan.
b. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Hukum penawaran menyebutkan:
“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Beberapa faktor yang memengaruhi penawaran:
1) Harga barang
2) Harga sumber produksi
3) Tingkat produksi
4) Ekspektasi/perkiraan
5) Pengertian permintaan.
Dengan demikian, penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga
bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan. Biaya produksi
berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi.5
C. Pasar Barang dan Pasar Uang
a. Pasar Barang
Menurut Metwally, pasar barang adalah pasar untuk semua barang dan
jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.
Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan
terhadap barang dan jasa di dalam negeri, sedangkan penawaran adalah
semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.
Pasar barang diistilahkan dengan sektor riil. Kurva IS adalah kurva
yang menghubungkan antara suku bunga (i atau r) dengan pendapatan
nasional (Y) yang menunjukkan tingkat keseimbangan pada pasar barang
dengan berpatokan pada pendapatan nasional pendekatan pengeluaran dan
yang membedakan adalah pada investasi.6
Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan bursa komoditi adalah
pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk
memperjualbelikan barang-barang komoditas, seperti kopi, kedelai, kakao,
gula, jagung, tembakau, karet, crude palm oil (CPO), emas, perak, tembaga,
dan lainnya. Pasar barang terdiri atas:
1) Pasar barang nyata/real, yaitu pasar yang hanya menjual barang dalam
bentuk dan fisik yang jelas. Contohnya, Pasar Kebayoran Lama dan
Pasar Senen.
5
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm. 275-276
6
Muhammad Syahbudi, Ekonomi Makro Perspektif Islam, (Medan, 2018) Hlm. 64
2) Pasar barang abstrak pasar yang menjual produk tidak terlihat secara
fisik. Contohnya, pasar komoditas yang menjual barang semu, seperti
Pasar Karet dan Pasar Tembakau.
b. Pasar Uang
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana
atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau
kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga perbankan.
Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Pasar uang merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka
pendek. Menurut Sadono (1997), dalam pasar uang, valuta asing diperlukan
untuk membayar kegiatan ekspor impor, utang luar negeri.
Trading pasar uang dilakukan melalui bursa atau stock exchange.
Pasar uang bersifat abstrak, artinya tidak ada tempat khusus, seperti halnya
dengan pasar modal. Transaksi pada pasar uang dilakukan secara over the
counter market (OTC), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui
desk atau dealing room masing-masing peserta. Adapun kegiatan pasar uang,
menurut Sadono (1997), adalah:
1) Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu jenis surat berharga yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan
untuk dibeli oleh bank umum dengan nilai nominal yang sangat besar.
Tujuan Bank Indonesia mengeluarkan sertifikat tersebut adalah
mengurangi peredaran uang di dalam masyarakat.
2) Surat Berharga Pasar uang (SBPU) adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank umum dan hanya dibeli oleh Bank Indonesia
dengan nilai nominal cukup besar. Tujuan SBPU adalah meningkatkan
likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.
3) Sertifikat deposito, yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh bank
dalam nilai nominal tertentu sebagai surat atass unjuk.7
Keterkaitan antara Pasar Barang dan Pasar Uang
Menurut Mairy (2004), ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang,
yaitu:
a. Pendapatan dan Permintaan Uang
Permintaan uang bergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan)
agregat (Y) meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan uang
7
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm. 277-278
meningkat pula. Pendapatan yang ditentukan di pasar barang memiliki
pengaruh besar atas permintaan uang di pasar uang.
b. Belanja Investasi yang Direncanakan dan Tingkat Bunga
Belanja investasi yang direncanakan (I) bergantung pada tingkat bunga (r).
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah tingkat belanja investasi yang
direncanakan.8
D. Permasalahan dalam kegiatan ekonomi
Investasi, Tingkat Bunga, dan Pasar Barang
Jika tingkat bunga turun, investasi yang direncanakan naik. Demikian pula,
sebaliknya, jika tingkat bunga naik, investasi yang direncanakan turun. Uang yang
dipertimbangkan untuk menjalankan proyek umumnya dipinjam dan dilunasi
kembali pada periode yang lebih lama. Biaya real proyek investasi bergantung
pada tingkat bunga-biaya meminjam. Ketika tingkat bunga naik, uang menjadi
lebih mahal dan sedikit proyek yang mungkin dijalankan. Kenaikan tingkat bunga,
ceteris paribus, cenderung mengurangi tingkat belanja investasi yang
direncanakan. Ketika tingkat bunga turun, lebih murah meminjam uang dan lebih
banyak proyek investasi yang mungkin dijalankan, penurunan tingkat bunga
ceteris paribus, cenderung menaikkan tingkat belanja investasi yang
direncanakan.
Hubungan antara tingkat bunga dan investasi yang direncanakan
diilustrasikan oleh kurva permintaan yang melandai turun, yang menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah pula tingkat investasi yang
direncanakan. Investasi yang direncanakan bergantung pula pada tingkat bunga
untuk mempertimbangkan pengaruh hubungan ini terhadap pengeluaran agregat
yang direncanakan (AE).
9
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah,(M/P)d = LCV(r)Pustaka Setia, 2016) Hlm. 279-280
(Bandung:
Fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta bergantung pada
tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya memegang uang sehingga semakin
tinggi tingkat bunga, semakin rendah jumlah keseimbangan uang real yang
diminta. Untuk menjelaskan tingkat bunga yang berlaku dalam perekonomian,
penawaran dan permintaan dikombinasikan terhadap uang real. Menurut teori
preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar
uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang real yang diminta sama
dengan jumlah penawarannya.
Penyesuaian terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam
keseimbangan, orang-orang berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan
dalam prosesnya, mengubah tingkat bunga.
Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika
pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi sehingga masyarakat terlibat dalam
lebih banyak transaksi yang masyarakat penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih
banyak menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Hal tersebut dapat
dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut.
10
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm.280-281
S=I
f(Y) = f(r)
Kita mengetahui bahwa dala, pasar barang terdapat tingkat ekuilibrium
output (pendapatan) agregat (Y) untuk nilai tingkat bunga (r). Untuk nilai r
tertentu, kita bisa menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun
jika r naik dan sebaliknya nilai ekuivalen Y naik ketika r turun. Oleh sebab
itu, ada hbungan negatif antara ekuilibrium Y dan r. Alasan hubungan negatif
ini adalah hubungan negatif antara investasi yang direncanakan dengan
tingkat bunga. Ketika tingkat bunga naik, investasi yang direncanakan (I)
turun, dan penurunan dalam I ini menyebabkan penurunan nilai ekuilibrium
Y.
Tercapainya keseimbangan diatas adalah keseimbangan dari satu sisi
pasar, yaitu sisi permintaan. Keseimbangan pasar barang tercapai apabila
permintaan agregat sama dengan penawaran agregat (bertemu dalam satu
titik/berpotongan).
b. Ekuilibrium dalam Pasar Uang
Keseimbangan pasar yang tercapai apabila permintaan uang (L) sama
dengan penawaran uang (M). jadi, L = M.
Pada pasar uang, ada nilai ekuilibrium tingkat bunga (r) untuk setiap nilai
output (pendapatan) agregat (Y). Nilai ekuilibrium r ditentukan pada tingkat
yang menunjukkan kuantitas uang yang diminta sama dengan kuantitas uang
yang ditawarkan. Untuk nilai Y tertentu, nilai ekuilibrium r di pasar uang
dapat ditentukan. Nilai ekuilibrium r naik ketika Y naik dan turun ketika Y
turun – hubungan positif antara nilai ekuilibrium r dan Y. Alasan hubungan
positif ini adalah hubungan positif antara permintaan uang dan Y. Ketika Y
naik, permintaan uang naik karena lebih banyak uang yang diminta untuk
volume transaksi yang meningkat dalam perekonomian. Peningkatan
permintaan uang meningkatkan nilai r sehingga tercapai ubungan positif
antara nilai ekulibrium r dan Y.
c. Ekuilibrium pada Kedua Pasar (Pasar Barang dan Pasar Uang)
1) Peningkatan pembelian pemerintah (G)
a) Nilai ekuilibrium Y dan r dipengaruhi oleh perubahan G- kebijakan
fiskal. Peningkatan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r yang
lebih tinggi.
b) Penurunan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r lebih rendah
karena tingkat G yang lebih rendah menyebabkan kurva IS bergeser
kekiri.
2) Peningkatan penawaran uang (Ms)
Nilai ekuilibrium Y dan r terpengaruh oleh perubahan M s-
kebijakan moneter. Peningkatan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium yang
lebih tinggi dari Y dan nilai keseimbangan r yang lebih rendah.11
E. Keseimbangan pasar
Keseimbangan Pasar Barang: Kurva IS-LM
1. Keseimbangan Pasar Barang: Kurva IS
Pasar barang sebagai sektor real kondisi perekonomian jika dipandang
dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Stabilitas ekonomi
makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang
ditunjukkan oleh kemampuan perekonomian yang menghasilkan barang dan
jasa yang terjadi di pasar.
Pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematis,
hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan
pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut:
C = f (Y)
Investasi perusahaan bergantung pada tingkat bunga. Semakin tinggi
tingkat bunga, semakin kecil investasi yang dilaksanakan. Demikian pula,
sebaliknya. Oleh karena itu, hubungan matematisnya adalah sebagai berikut:
11
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm.282- 283
sehingga masyarakat banyak melakukan transaksi yang menggunakan uang.
Dengan demikian, kenaikan pendapatan akan mengakibkan kenaikan
permintaan akan uang. Hal ini dapat ditunjukkan secara matematis sebagai
berikut:12
d
(M/P)Real
Keseimbangan Sektor = L(r,ᵧ)
(Pasar Barang) dalam Ekonomi Islam
Keseimbangan pasar barang pada sistem ekonomi Islam sangat berbeda
dengan keseimbangan pasar barang pada sistem ekonomi konvensional. Hal ini
disebabkan pada sistem ekonomi Islam, bunga (i) dihapuskan dan diganti dengan
keuntungan yang diharapkan (r).
1. Analisis Keseimbangan Sektor Real dengan Grafik
pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dipengaruhi oleh pendapatan
(Y). Hubungan ini dapat ditunjukkan dengan fungsi matematis:
C = f(Y) dengan C = C1+C2
Di mana:
C1 = pendapatan muzakki
C2 = pendapatan mustahiq
Jadi, investasi bergantung pada besarnya tingkat keuntungan yang diharapkan
dan biaya yang kurang produktif. Semakin besar tingkat keuntungan yang
diharapkan dan semakin tinggi biaya aset yang kurang produktif, semakin
besar pula investasi yang dilakukan. Demikian pula, sebaliknya.
2. Keseimbangan di Pasar Uang dalam Ekonomi Islam
Dalam ekonomi Islam, ada dua motif utama memegang uang, yaitu:
a. Motif untuk melakukan transaksi
b. Motif untuk berjaga-jaga
3. Menurunkan Kurva LM dengan Metode Grafik
Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan permintaan atas uang oleh
masyarakat, untuk tingkat pendapatan tertentu yang terkena zakat.
Penawaran uang dalam ekonomi Islam dikontrol oleh negara sebagai
pemegang monopoli atas penerbitan mata uang sebagai alat tukar yang sah
(legal tender). Islam membuat ketentuan yang jelas tentang sesuatu "Badan
Keuangan Nasional" (Central National Finance House) dengan cabang-
cabang yang tersebar diseluruh negeri. Badan ini, yang pada masa awal islam
disebut "Baitul Mal", merupakan prototipe dari semua bank sentral modern
milik negara, yang melaksanakan seluruh fungsi seperti yang dilakukan oleh
12
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm.283-284
bank sentral, dengan mengecualikan penerbitan mata uang (issue of currency)
dan fungsi lain yang telah dipercayakan Islam kepada bendahara negara.
Penawaran uang diasumsikan bebas dari tingkat biaya yang dikenakan
atas aset yang tidak produktif dan ditetapkan oleh otoritas moneter sebagai
proporsi bagi nilai transaksi atau tingkat pendapatan, yaitu:13
Ms = f(µ)
dan
Ms = Ay ; ả>0
13
Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) Hlm.285-287
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar adalah tempat para pembeli dan para penjual melakukan interaksi,
yang dapat dibedakan dalam dua jenis pasar barang dan pasar faktor. Diantara
kebaikan mekanisme pasar adalah pasar dapat memberikan informasi yang lebih
tepat. Dan kelemahan mekanisme pasar adalah kebebasan yang tidak terbatas
menindas golongsn tertentu. Selain itu ada Pasar dan Campur Tangan Pemerintah,
Bentuk-bentuk Campur Tangan Pemerintah diantaranya adalah membuat
peraturan.
Investasi, Tingkat Bunga, dan Pasar Barang Jika tingkat bunga turun,
investasi yang direncanakan naik. Demikian pula, sebaliknya, jika tingkat bunga
naik, investasi yang direncanakan turun.
Ekuilibrium pada Pasar Barang dan Pasar Uang Ekuilibrium pada pasar
barang dan pasar uang, menurut Mairy (2004), terdiri atas sebagai berikut:
Ekuilibrium Pasar Barang, Ekuilibrium dalam Pasar Uang, Ekuilibrium pada
Kedua Pasar (Pasar Barang dan Pasar Uang). Dan Keseimbangan Pasar Barang
terdiri dari Kurva IS-LM dan kurva IS
DAFTAR PUSTAKA
Yuniarti, Vinna Sri. 2016. Ekonomi Makro Syariah. Bandung. CV Pustaka Setia.