Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN

PENGENALAN LATIHAN PERSEKOLAHAN (PLP) II


DI SMPN 27 MALANG

Oleh:
FEBRIANA SURMIARTI PAE
NPM. 160401050049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2019
LAPORAN KEGIATAN
PENGENALAN LATIHAN PERSEKOLAHAN (PLP) II
DI SMPN 27 MALANG

Oleh:
FEBRIANA SURMIARTI PAE
NPM. 160401050049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN PENGENALAN LATIHAN
PERSEKOLAHAN (PLP) II

Laporan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II ini oleh


mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang di SMPN 27 Malang, Tahun Ajaran
2019/2020 dinyatakan diterima dan disahkan.
Yang melaksanakan kegiatan ini adalah :

Nama : Febriana Surmiarti Pae


NIM : 160401050049
Program Studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Pendidikan (FIP)

Malang, 23 November 2019

Mengetahui, Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Ika Meviana, M.Pd Marida Riyawati, S.Pd


NIK. NIP. 19600329198501 2 001

Mengesahkan Mengetahui,
Ketua LP3L Kepala Sekolah
Universitas Kanjuruhan Malang SMPN 27 Malang

Drs. Djoko Adi Susilo, M.Pd. Joni Sutaryono, S.Pd,M.M.Pd


NIK. 299001139 NIP. 19640510 198703 1 014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa sebab atas
bimbingan, rahmat, dan berkat-Nya penyusun diberi kemudahan dalam melaksanakan
PLP II Universitas Kanjuruhan Malang di SMPN 27 Malang. Program magang ini
memberikan banyak sekali manfaat sebagai bekal masa depan. Melalui kegiatan ini
penyusun telah belajar banyak terutama dalam hal berorganisasi, saling memahami,
saling bertukar pikiran, mengendalikan emosi, dan masih banyak hal lagi yang kami
dapatkan.

Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama


melaksanakan kegiatan PLP II di SMPN 27 Malang yang dimulai pada tanggal 23
September sampai dengan 23 November 2019. Tentunya, semua ini dapat terwujud
bukan karena diri pribadi penyusun saja, tetapi banyak pihak yang telah membantu
dalam melaksanakan kegiatan PLP II, sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan terimakasih kepada:

1. Keluarga yang saya cintai terutama kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan moral dan materi.
2. Ketua LP3L beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanaan
kegiatan PLP II di Sekolah.
3. Ika Meviana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan laporan ini.
4. Joni Sutaryono, S.Pd,M.M.Pd selaku Kepala SMPN 27 Malang yang telah
menerima kami untuk mengadakan PLP II di SMPN 27 Malang.
5. Suyanto, M.Pd selaku Koordinator PLP II di SMPN 27 Malang
6. Kristin Ermawati, S. Kom selaku Kurikulum di SMPN 27 Malang
7. Marida Riyawati, S.Pd selaku Guru Pamong PLP II khususnya mata pelajaran
IPS di SMPN 27 Malang yang telah banyak memberikan ilmu dan arahan
kepada kami sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat
berjalan lancar. Commented [D1]: Jika sudah mencantumkan gelar tidak perlu
menggunakan Bapak atau Ibu
8. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa PLP II di SMPN 27 Malang yang sudah
membantu melancarkan pelaksanaan kegiatan selama ini.
9. Bapak/Ibu dan Karyawan SMPN 27 Malang yang sudah membantu melancarkan
pelaksanaan kegiatan PLP II selama ini.
10. Peserta didik Kelas VII 2 dan VII 3 SMPN 27 Malang yang telah bersama kami
untuk berbagi ilmu selama 2 bulan.
11. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan PLP II Universitas Kanjuruhan Malang di SMPN 27
Malang.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan


dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan PLP II, sehingga kritik
maupun saran yang dapat membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMPN
27 Malang dan mahasiswa PLP II Universitas Kanjuruhan Malang.

Malang, 23 November 2019 Commented [D2]: Di bawah ditambahkan ‘’Penulis’’

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul Commented [D3]: Ditata yang rapi,,,jangan manual memberi


halamannya.
Halaman Pengesahan Lengkapi daftar tabel, gambar , dan lampiran
Di akhir daftar pustaka
Kata Pengantar Commented [D4]: Belum ada lembar pengesahannya

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................
B. Tujuan Program PLP II
…………………………………………………………….
C. Manfaat Program PLP II
……………………………………………………………
D. Analisis Situasi
…………………………………………………………………………
E. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PLP II
………………………………….
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
…………………………………………………………………………..
B. Pelaksanaan Program PLP II
……………………………………………………….
C. Analisis Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Pelaksanaan Kegiatan PLP II
…………………………………………..
2. Refleksi
………………………………………………………………………….
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………..
B. Saran
………………………………………………………………………………
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1
Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau
program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55
tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru
sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan
Program Pendidikan Profesi Guru.Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4)
Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk
menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK. Selanjutnya
pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya
disebut Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah
program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan
pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan
penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru profesional, khususnya
kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan. Kurikulum pendidikan
Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon
pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti
Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru
profesional. Menyikapi berbagai perundangan diatas, maka model pengembangan
kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip berikut.
Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik
kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk
pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan
akademik, dan pendidikan profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi
antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara
akademik kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.
Kedua, keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa
bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang
bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan
demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam
perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik
belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena
itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru harus
menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian pengalaman
sedini mungkin kepad acalon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung
arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi
(relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya
keterkaitan di antara kelompok matakuliah bidang studi (content knowledge),
kelompok mata kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode
pembelajaran secara umum (general pedagogical knowledge) yang berlaku untuk
semua bidang studi tertentu (content specific pedagogical knowledge), pengetahuan
dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge),
pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian
(assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of
educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information
technology). Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana
Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik pedagogik
umum, pedagogik khusus maupun konten mata kuliah keahlian dan keterampilan
dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum
program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah
(university-school curriculum linkage).
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru
profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tatanan
akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting
nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui,
menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap
profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan
wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui
PLP.
Universitas Kanjuruhan Malang telah merancang dan menetapkan program
PLP sebagai bagian integral kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu
PLP II. Setiap program dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang berbeda.
Masing-masing program memiliki bobot SKS sebagai berikut: PLP II berbobot 4
SKS. Kegiatan PLP dilaksanakan di sekolah mitra dan dibimbing oleh Dosen
Pembimbing (DP) dan Guru Pamong (GP) di sekolah mitra yang memenuhi
persyaratan sebagaimana yang ditentukan. Guru Pamong adalah Guru yang
ditugaskan untuk mendampingi, membimbing, memberi inspirasi, dan
mengevaluasi mahasiswa yang melaksanakan PLP.

B. Tujuan Program PLP II


Setelah mengikuti kegiatan PLP II para mahasiswa diharapkan dapat
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai
dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui
kegiatan sebagai berikut.
1. Mempelajari kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
2. Mempelajari model pembelajaran yang digunakan guru.
3. Mempelajari sistem evaluasi yang digunakan guru.
4. Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran;
5. Mempelajari RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi yang
digunakan guru.
6. Menyusun RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi untuk
latihan mengajar.
7. Latihan mengajar dengan bimbingan guru dan dosen pembimbing PLP II
8. Melaksanakan latihan mengajar dengan tujuan untuk merasakan langsung proses
pembelajaran serta pemantapan jati diri calon pendidik
9. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ektrakurikuler
10. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administrasi guru

C. Manfaat Program PLP II


Setelah melaksanakan kegiatan PLP II yang berlokasi di SMPN 27 Malang
diharapkan dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang
akademik dan profesi. Manfaat PLP II secara umum adalah untuk menjadi bekal
bagi mahasiswa agar dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap
profesional sebagai calon pendidik.
Selain itu pelaksanaan PLP II diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua komponen terkait, yaitu:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa PLP II
 Mengembangkan karakter profesional yang dibutuhkan mahasiswa untuk
memasuki dunia kerja yang nyata.
 Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan yang berkaitan
dengan penyusunan tugas akhir.
 Membantu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada
mahasiswa tentang kondisi kerja yang terdapat di lapangan secara nyata.
 Memperoleh masukan dan umpan balik untuk meningkatkan dan
memperbaiki kemampuan serta keahlian mahasiswa.
 Mengetahui kondisi dan segala aktivitas yang terjadi didalam sebuah
lembaga pendidikan khususnya disekolah
2. Manfaat Bagi SMPN 27 MALANG
 Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru
yang berdedikasi dan professional.
 Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
 Menjadi motivasi dan inspirasi bagi siswa-siswi di SMPN 27 Malang.
 Menjalin persahabatan dan mempererat kerjasama antara lembaga
sekolah dan
Universitas Kanjuruhan Malang.
3. Manfaat bagi Universitas Kanjuruhan Malang
 Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
 Membangun sinergitas antara sekolah dengan Universitas Kanjuruhan
dalam mempersiapkan lulusan yang bermutu.
 Mendapatkan umpan-balik tentang kompetensi akademik mahasiswa
Keguruan Universitas Kanjuruhan Malang

D. Analisis Situasi
SMPN 27 Malang yang berlokasi di Jalan. Lesanpuro Gg.XII/No.248
Kota Malang. Banyaknya SMP yang berada di Malang membuat setiap sekolah
saling berkompetisi untuk menjadi SMP yang terbaik. Menghadapi kompetisi
ini, SMP Negeri 27 Malang melakukan usaha pembenahan yang dilakukan
dengan berbagai cara, baik dengan pembenahan pada sarana dan prasarana
maupun kualitas pembelajarannya. SMP Negeri 27 ini memiliki tenaga pengajar
dan karyawan sejumlah kurang lebih 30 Guru. Jumlah siswa yang ada
seluruhnya sekitar 418, sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar
mengajar terdiri atas beberapa fasilitas, yaitu Komputer, Lab, UKS, Mushola,
perpustakaan, ruang administrasi, ruang guru, ruang tata usaha. Kegiatan ekstra
kurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 27 Malang ini diantaranya adalah
pramuka, pencak silat, basket, dan lain-lain. Yang dimaksudkan untuk
mengoptimalkan potensi dan minat bakat intelektual siswa.
Informasi-informasi yang diperoleh pada saat observasi melalui
pengamatan langsung dan penjelasan yang diberikan oleh perangkat sekolah
diantaranya:
1. Kegiatan Akademik
Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 27 Malang dimulai pada pukul
06.30 WIB yang diawali dengan Doa, Lagu Indonesia Raya bersama selama 30
menit. Dengan lama durasi tiap 1 jam pelajaran adalah 40 menit. Guru dan
karyawan, serta siswa tergolong cukup disiplin dengan datang, mulai mengajar,
dan mengakhiri pelajaran tepat waktu.

2. Kondisi Media dan Sarana Pembelajaran


Sarana pembelajaran di SMP Negeri 27 Malang cukup mendukung bagi
tercapainya proses belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik terpisah.
Sarana yang ada di SMP Negeri 27 Malang meliputi:
a. Media pembelajaran
Media pembelajaran yang ada meliputi: blackboard, komputer, LCD.

3. Kegiatan Kesiswaan
Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 27 Malang antara
lain pramuka, PMR, dan olahraga. Semua kegiatan itu bertujuan agar siswa
mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya. Kegiatan ini
dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai.

E. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PLP II


Kegiatan Program PLP II dilaksanakan setelah mahasiswa lulus program
PLP 1 dengan nilai minimal B. Program PLP II bertujuan agar peserta
merasakan langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri
pendidik, dengan menjadi asisten guru, yang dilakukan antara lain melalui
kegiatan mengajar dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen
pembimbing, penjabaran kurikulum kedalam perangkat pembelajaran yang
digunakan guru; melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan
kegiatan ekstra kurikulum. Perumusan rancangan kegiatan PLP II disusun agar
dalam pelaksanaannya dapat terarah, baik itu untuk kegiatan belajar teori
maupun kegiatan belajar praktik agar hasil yang dicapai bisa maksimal.
Persiapan ini meliputi :

1. Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro dilaksanakan di semester 6 dengan tujuan untuk
memberikan bekal awal dalam pelaksanaan PLP II. Dalam kegiatan ini
mahasiswa melakukan praktek mengajar di depan teman-teman sejawat melalui
bimbingan dosen.
2. Pembekalan PLP II
Pembekalan PLP II dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada
mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan praktek agar siap menjalani di
lokasinya masing-masing.
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Kegiatan PLP II dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan,


terhitung mulai tanggal 23 September 2019 sampai dengan 23 November 2019.
Program individu yang direncanakan untuk dilaksanakan di SMP Negeri 27
Malang meliputi persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil. Uraian tentang hasil
pelaksanaan program individu sebagai berikut:

A. Persiapan
Persiapan kegiatan PLP II adalah hal yang paling utama yang harus
dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam
melaksanakan PLP II baik berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk
dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai sarana
persiapan program apa yang akan dilaksanakan nantinya, maka sebelum
diterjunkan ke lokasi PLP II. Sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan
PLP II, persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)
Guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatihan,
pengembangan program, pengelolaan program dan tenaga professional. Tugas
dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang
memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut
dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill) baik secara
teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat
dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau pengajaran mikro. Program ini
dilaksanakan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan
mengambil PLP II pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk
mengikuti mata kuliah ini adalah telah lulus mata kuliah PLP 1 dengan nilai
minimal B, dan mahasiswa yang telah menempuh minimal semester 6. Dalam
pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana
mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang
diajar adalah teman sekelompok atau peer teaching. Keterampilan yang
diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah
berupa ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi
seorang calon guru atau pendidik.
2. Observasi pembelajaran di kelas
Dalam observasi pembelajaran di kelas diharapkan mahasiswa
memperoleh gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai
tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau
lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek
karakteristik komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PLP II.
Berikut merupakan hal yang diobservasi yaitu:
a. Perangkat Pembelajaran
1) Kurikulum K13
Kurikulum yang digunakan adalah K13
2) Silabus
Silabus yang digunakan adalah silabus K13
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan adalah K13
b. Proses Pembelajaran
1) Identitas
PLP II ini di laksanakan di SMPN 27 Malang. Mata Pelajarannya adalah
IPS dan kelas yang di dapat adalah kelas VII semester 1 khususnya kelas
VII 2 dan kelas VII 3. Terdapat materi pokok dan sub-sub materi di
dalamnya. Alokasi waktunya adalah 14 x 40 menit.
2) Kompetensi Inti
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau
operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti bukan
untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata
pelajaran yang relevan. Dalam mendukung kompetensi inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi dasar yang
dikelompokkan menjadi empat bagian. Hal ini sesuai dengan rumusan
kompetensi inti yang didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
3) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal
yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah
maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
4) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
5) Materi Pembelajaran
Merupakan pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan
indikator pencapaian belajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
6) Metode dan Model Pembelajaran
merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi
dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan model/
pendekatan/ metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi
yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Metode pembelajaran
dalam menyampaikan materi, guru menggunakan metode pembelajaran
dilakukan dengan cara ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
7) Media dan Alat/ bahan
Media pembelajaran yang digunakan saat guru mengajar adalah Buku
Pegangan yang diunduh melalui situs di internet, dan whiteboard. Alat /
bahan merupakan bahan pendukung yang di gunakan guru untuk
membantu kegiatan pembelajaran dalam menyampaikan materi dan
memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran.
8) Sumber Pembelajaran.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media
cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial,
dan budaya.
9) Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Guru memberikan salam kepada peserta didik, langsung dijawab oleh
peserta didik. Selanjutnya guru mengondisikan kelas agar peserta
didik siap untuk menerima materi yang akan diberikan. Pembukaan
pembelajaran diikuti dengan melakukan presensi siswa lalu kemudian
guru memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Guru menyampaikan materi dengan cara
menjelaskan materi, mengaitkan materi pembelajaran dengan hal-hal
yang terjadi disekitar kita yang berkaitan dengan materi sehingga
peserta didik paham dengan materi yang diberikan. Cara memotivasi
siswa disaat siswa sudah mulai jenuh dengan keadaan kelas, guru
mengalihkan perhatian siswa dengan cara sejenak atau memutar video
pembelajaran sehingga diharapkan setelah itu siswa tidak lagi merasa
jenuh dalam menerima materi.
3. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10) Penilaian hasil pembelajaran
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil
belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan
perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan
belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi
standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan,
keterampilan,maupun sikap. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan
hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan
mengacu kepada Standar Penilaian.
11) Mengetahui kepala sekolah
Dalam proses pembuatan rencana pembelajaran dan semua kegiatan
pembelajaran harus mengetahui kepala sekolah.
c. Perilaku Siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
a) Sebagian besar siswa memerhatikan penjelasan guru tapi ada beberapa
yang membuat gaduh.
b) Ada siswa yang kurang tertib, yaitu tidak memasukkan baju seragam.
c) Beberapa siswa ada yang mengobrol dengan temannya saat guru
menjelaskan materi.
2) Perilaku siswa di luar kelas
Siswa ada yang istirahat di dalam kelas dan ada yang di kantin. Dari
observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar
sudah berlangsung baik. Sehingga peserta PLP II hanya tinggal melanjutkan
saja, dengan membuat persiapan mengajar sebagai berikut:
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Menyusun materi pelajaran
c. Media pembelajaran
d. Kisi-kisi soal
e. Rekapitulasi Nilai
f. Analisis hasil belajar
g. Alokasi waktu
h. Soal evaluasi
Dalam pelaksanaan KBM, terbagi atas dua bagian yaitu praktik mengajar
terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Dalam praktik mengajar terbimbing
mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi, sedangkan praktik
mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses belajar
secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru tetap
dilakukan.
3. Konsultasi dengan Guru Pembimbing
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar, maka sebelum
mengajar, mahasiswa praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing
tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi yang akan digunakan
untuk mengajar dan berbagi pengalaman mengenai pengolaan kelas.
4. Persiapan Mengajar
Sebelum pelaksanaan mengajar di kelas berlangsung, penulis melakukan
beberapa persiapan demi kelancaran dalam proses belajar mengajar. Persiapan
tersebut meliputi:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Materi pembelajaran
c. Media pembelajaran
d. Evaluasi pembelajaran

B. Pelaksanaan PLP II
1. Pelaksanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pelaksanaan kegiatan PLP II, mahasiswa mendapat tugas untuk
mengajar kelas dan VII. Mengenai banyaknya kelas yang akan diampu
berdasarkan kebijakan dari guru pamong.
2. Pelaksanaan Penyusunan Materi Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat agar materi pelajaran yang
akan disampaikan dapat ditentukan. Dengan demikian mahasiswa praktikan
dapat menyusun materi pelajaran yang akan disampaikan pada kegiatan belajar
mengajar dikelas. Pembuatan materi pelajaran dilakukan beberapa hari sebelum
mahasiswa mengajar dikelas. Dalam penulisan materi pelajaran ini penulis
mengacu dari materi yang diberikan oleh guru pamong, materi-materi lain dari
internet yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
3. Pelaksanaan Pemilihan Metode Mengajar
Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai
tujuan belajar atau prestasi belajar. Metode mengajar bersifat prosedural dan
merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi
pelajaran.Masing-masing metode mengajar mempunyai kelebihan kekurangan.
Metode mengajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Jadi metode mengajar bukanlah merupakan
tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode mengajar dilakukan bersamaan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode mengajar yang digunakan
selama kegiatan belajar mengajar menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
diskusi kelompok, latihan dan penugasan.
4. Pelaksanaan Pemilihan Media Pembelajaran
Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar SMP Negeri 27
Malang yang terbatas, dapat menjadi hambatan bagi siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
5. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) mahasiswa
diberikan kepercayaan untuk langsung melaksanakan praktik mengajar. Dalam
praktik mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses
pembelajaran dikelas secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan
dari guru pembimbing tetap dilakukan. Mahasiswa mendapat jadwal mengajar
dua kali seminggu yaitu hari senin dan kamis.
6. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai materi
ataupun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula. Sedangkan
penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP 19 Tahun 2005, pasal 1).
Penimbangan tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan
maksud untuk memeriksa seberapa jauh materi atau metode tersebut dapat
memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran yang
digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu dengan
memberikan tugas individu berupa tugas, Presentasi dan ulangan harian.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi


1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Secara umum mahasiswa dalam melaksanakan PLP II tidak banyak
mengalami hambatan, melainkan mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk
menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di
sekolah. Adapun beberapa hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan
PLP II adalah sebagai berikut:
a. Analisis Hasil Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah mahasiswa telah membuat 2 buah rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang digunakan dalam
Semester 1. Hambatan saat menyusun RPP antara lain format RPP belum sesuai
dengan format RPP yang biasa digunakan di SMP Negeri 27 Malang.
b. Analisis Hasil Penyusunan Materi Pelajaran
Materi yang dibuat adalah materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Analisis Hasil Pemilihan Metode Mengajar
Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar yaitu
menggunakan ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, latihan dan
penugasan. Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan karakteristik materi
dan karakteristik siswa yang akan diajar. Selama menggunakan metode tersebut,
proses kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung cukup efektif. Namun
demikian, penggunaan metode ini masih ada beberapa hambatan yang terjadi,
seperti siswa merasa bosan dan mengantuk selama proses belajar mengajar.
d. Analisis Hasil Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan selama praktik mengajar di kelas
adalah media gambar. Hambatan yang dihadapi saat memilih media pembelajaran
adalah siwanya kurang begitu antusias dalam menggunakan media. Melihat
kondisi yang semacam ini, mahasiswa harus berupaya untuk membuat media yang
lain dan alternatif agar siswa mampu memahami materi yang disampaikan selain
memakai video.
e. Analisis Hasil Praktik Mengajar
Selama kegiatan PLP II di SMP Negeri 27 Malang, mahasiswa telah
melakukan kegiatan belajar mengajar selama 7 kali pertemuan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dikelas VII 2 dan VII 3. Hambatan yang dihadapi
mahasiswa saat mengajar diantaranya adalah ada beberapa siswa yang sering
mengobrol sendiri, membuat gaduh di dalam kelas sehingga memecah konsentrasi
teman yang lainnya, dan ada sebagian siswa yang sering melamun sendiri. Selain
itu, masih ada siswa yang tidak mencatat materi pelajaran yang disampaikan oleh
mahasiswa. Perilaku siswa yang sulit dikendalikan ini menyebabkan materi
pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa menjadi kurang maksimal untuk diterima
oleh siswa dan meyebabkan adanya perbaikan pada saat ulangan harian.

f. Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran


Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa telah
melakukan 7 kali evaluasi, penugasan mandiri maupun kelompok. Berdasarkan
dari berbagai hasil evaluasi tersebut, sebagian siswa sudah memenuhi KKM
sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Kriteria Ketuntasan Minimum untuk
mata pelajaran tersebut yaitu 75.

2. Refleksi
Berdasarkan dari hasil analisis pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan,
terdapat beberapa hambatan atau masalah yang ditemui selama pelaksanaan
kegiatan tersebut. Beberapa hambatan atau masalah yang muncul selama
pelaksanaan tersebut perlu diberikan suatu penanganan atau refleksi, agar
pelaksanaan program tersebut dapat berjalan lebih baik. Adapun program-progam
yang perlu diberikan diantaranya adalah:
a. Refleksi Terhadap Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hambatan pada saat pembuatan RPP adalah format RPP belum sesuai
dengan format RPP yang biasa digunakan di SMP Negeri 27 Malang. Solusi yang
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya sebelum melakukan pembuatan
RPP mahasiswa lebih intensif untuk mempelajari format RPP yang terbaru dalam
pembuatannya dan sering berkonsultasi kepada guru pamong.
b. Refleksi Terhadap Hambatan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran
Pada saat pelaksanaan dalam menyiapkan materi pelajaran terdapat
beberapa hambatan diantaranya adalah referensi buku yang diberikan oleh guru
pamong sangat sedikit sehingga mahasiswa merasa kesulitan dalam
mengembangkan materi pelajaran. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan cara mencari referensi buku dan mencari materi-
materi yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan di internet dengan
demikian mahasiswa memiliki banyak referensi, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam mengembangkan materi pelajaran.
c. Refleksi Terhadap Hasil Memilih Metode Mengajar
Pada saat memilih metode mengajar tidak menemukan hambatan yang
berarti. Namun setelah metode tersebut diterapkan memiliki beberapa masalah
yaitu, ada beberapa siswa yang merasa bosan dan mengantuk saat proses
pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan
menggunakan metode mengajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan pada
setiap pertemuannya. Untuk mengatasi kebosanan siswa, diberikan selingan
permainan-permainan yang menarik, sehingga dapat mengembalikan konsentrasi
dan melatih daya pikir siswa.
d. Refleksi Terhadap Hasil Pemilihan Media Pembelajaran
Pada saat menentukan media pembelajaran yang akan digunakan ada
beberapa masalah yaitu, ketersediaan LCD proyektor yang terbatas dan adanya
kerusakan pada salah satu LCD Proyektor. Untuk dapat mengatasi masalah
tersebut solusinya adalah mahasiswa menggunakan media lainnya seperti roda
ilmu.
e. Refleksi Terhadap Hambatan Saat Praktik Mengajar
Untuk mengatasi hambatan yang timbul saat praktik mengajar seperti
adanya siswa yang mengobrol sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran, yaitu
dengan cara menegur atau memberi peringatan, memberikan pertanyaan mengenai
materi yang sedang dijelaskan dan memberikan perhatian lebih kepada siswa
tersebut. Untuk mengatasi hambatan karena adanya siswa yang mengantuk saat
pelajaran, yaitu dengan mendekatinya kemudian cerita menarik yang masih
berhubungan dengan materi pelajaran. Sedangkan untuk mengatasi siswa yang
malas mencatat adalah dengan memberikan tugas menuliskan kembali materi
pelajaran yang telah disampaikan
f. Refleksi Terhadap Hasil Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil evaluasi didapatkan ada sebagian siswa yang nilainya
belum memenuhi KKM sehingga perlu diadakan perbaikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan PLP II tahun 2019
di SMP Negeri 27 Malang yang dilaksanakan pada tanggal 23 September s/d
23 November 2019, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa :
Kegiatan PLP II yaitu mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
kelas VII 2 dan VII 3 telah dilakukan dengan baik, walaupun ada beberapa
permasalahan yang dihadapi seperti kurangnya penguasaan kelas, kurangnya
penguasaan materi, dan lain-lain namun dengan dukungan teman-teman, guru
pamong, dosen pembimbing dan kerja keras yang dilakukan, kegiatan PLP II
sangatlah memberikan hasil yang memuaskan.
1. Pelaksanaan PLP II, sangat dirasakan manfaatnya karena selain
memberikan pengalaman untuk mengelola kelas dan membuat suasana
pembelajaran yang efektif, juga mendapat pengalaman menghadapi
berbagai karakter siswa.
2. Melaksanakan PLP II sesuai ketentuan akan menumbuhkan rasa
keprofesionalan dan tanggung jawab mahasiswa praktikan sebagai calon
pendidik untuk mengelola dan mengkondisikan kelas saat melakukan
pembelajaran.
3. Pelaksanaan PLP II merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan
mahasiswa praktikan menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku
perkuliahan, dan diharapkan mampu bereksplorasi untuk menciptakan
kemajuan-kemajuan dalam pelaksanaan pembelajaran terkait dengan
pengelolaan kelas. Dengan kata lain mahasiswa akan mengetahui secara
nyata kegiatan baik itu terkait tugas, kewajiban dan tanggung jawab
sebagai seorang pengajar.
4. Selain sebagai tempat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang
dimiliki, pelaksanaan PLP II juga menjadi sarana untuk menimba ilmu dan
juga pengalaman yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan, salah
satunya dihadapkan dengan permasalahan yang tidak tentu dan datangnya
juga tidak menentu saat proses belajar mengajar disekolah. Hal inilah
nantinya akan menumbuhkan kedewasaan dalam mencari jati diri guna
menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.
5. Keberhasilan proses belajar mengajar sangatlah dipengaruhi oleh pendidik
atau guru dan peserta didiknya sendiri, selain didukung dan ditunjang oleh
sarana dan prasarana yang da di sekolah itu sendiri.
6. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mahasiswa telah
melaksanakan pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 2 RPP,
melakukan kegiatan praktik mengajar sebanyak 7 kali pertemuan, dan
melakukan evaluasi belajar.
7. Berbagai macam kendala yang menghambat kegiatan PLP II baik yang
berupa teknis maupun non teknis dapat diselesaikan mahasiswa dengan
adanya bantuan dari guru pamong di sekolah maupun dari DPL dari
Universitas Kanjuruhan Malang.

B. SARAN
Saran-saran demi peningkatan dan kemajuan pelaksanaan program PLP
II di masa yang akan datang dan perbaikan proses pembelajaran dan
pendidikan di SMP Negeri 27 Malang, antara lain:
1. Pihak sekolah
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya
lebih meningkatkan kinerja menumbuhkan kedisiplinan serta manajemen
sekolah dengan baik khususnya dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan,
dan teknologi. Kedisiplinan yang harus ditegakkan dapat menumbuhkan
semangat dan kualitas yang lebih baik. Kualitas seorang guru yang mengajar
berpengaruh besar pada kualitas siswa yang diampunya. Kegiatan praktik di
laboratorium di perbanyak untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menyerap
materi-materi yang berupa teori. Kelulusan peserta didik yang baik, khususnya
di SMP, dapat terlihat dari keterampilan yang dimiliki. Keterampilan yang baik
akan menarik perhatian siswa lulusan SMP. Untuk itu, sekolah perlu
memperhatikan kualitas yang dimiliki oleh setiap guru. Selain kualitas, sekolah
juga harus mampu menegakkan kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah.
Sekolah harus bertindak tegas kepada komponen yang kurang disiplin.
2. Pihak Universitas Kanjuruhan Malang
Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara SMP Negeri 27
Malang dengan pihak Universitas Kanjuruhan Malang, sebab dalam
pelaksanaan kurikulumnya banyak terdapat kesamaan dan kesesuaian diantara
keduanya, khususnya dalam bidang studi. Berawal dari faktor tersebut, berarti
membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk bersama-sama meningkatkan
program-program pengajaran yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing. Pada tahun yang akan datang, pihak Universitas Kanjuruhan Malang
dan SMP Negeri 27 Malang juga dapat melaksanakan kerjasama dalam
kegiatan PLP II.
3. Mahasiswa Peserta PLP II
Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PLP II terlebih dahulu
hendaknya mengerti, mengetahui, dan memahami rangkaian kegiatan yang
akan dijalani. Pembekalan PLP II yang diadakan oleh pihak Universitas dapat
membantu dalam pelaksanaan kegiatan PLP II ini. Mahasiswa juga perlu aktif
mencari informasi yang lengkap, baik informasi mengenai prosedur
pelaksanaan PLP II maupun kegiatannya, yang nantinya akan dilaksanakan.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari pihak LP3L Universitas Kanjuruhan
Malang, sekolah tempat pelaksanaan PLP II, dosen pembimbing, dari kakak
angkatan yang telah melaksanakan PLP II maupun tempat informasi lainnya
yang bisa menjadi penunjang. Sebelum melaksanakan PLP II mahasiswa
hendaknya mempersiapkan diri menjelang proses pembelajaran. Persiapan
tersebut meliputi kemampuan teori dan praktek bidang studi yang akan
diampunya. Apabila mengalami kesulitan, mahasiswa dapat bertanya kepada
dosen pembimbing di Universitas maupun guru pamong di sekolah. Hal
tersebut akan mendukung penguasaan dan penyampaian materi yang akan
disampaikan disaat melaksanakan PLP II.
DAFTAR PUSTAKA

TIM LP3L, 2017, Panduan Magang Mahasiswa Kependidikan Universitas Kanjuruhan


Malang, Malang

TIM UPPL, 2016, Materi Pembekalan Magang 3, Unikama, Malang


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai