TINJAUAN PUSTAKA
“Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat
dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat
dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut”.
“Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban daerah tersebut dan tentunya dalam batas-
batas kewenangan daerah”.
“Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula
segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
kekayaan daerah sepanjang sebelum dimiliki/dikuasai oleh negara atau
daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai ketentuan/peraturan
perundangan yang berlaku”.
keuangan daerah yang dikelola langsung dan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Yang termasuk dalam keuangan daerah yang dikelola langsung adalah Anggaran
9
10
daerah. Keuangan daerah yang dipisahkan meliputi Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan
konteks ini lebih difokuskan kepada pengawasan keuangan daerah yang dilakukan
oleh DPRD.
dilakukan untuk menjamin semua kebijakan program dan kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengawasan keuangan daerah, dalam hal ini
oleh SKPD, baik secara langsung maupun berdasarkan informasi yang diberikan
oleh konstituen, tanpa masuk ke ranah pengawasan yang bersifat teknis. Apabila
Pengawas Internal.
untuk memastikan seluruh kebijakan publik yang terkait dengan siklus anggaran
anggaran, anggota dewan telah dapat mendeteksi apakah ada terjadi kebocoran
2.1.2.1.Pengertian
dari tiap-tiap instansi yang berhubungan dengan pelayanan publik, atau di sebut
efisien dan efektif serta pelaporan tepat waktu (Halim dan Damayati, 2008).
pemberian kewenangan wajib atas otonomi daerah dari Pemerintah Pusat yang
terdiri dari antara lain: Pemerintahan Umum, Pertanian; Perikanan dan Kelautan,
dinas-dinas daerah dan struktur organisasi Pemda yang berkaitan dengan luas dan
13
Akbar (2002) adalah “Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
kewajiban daerah, dalam kerangka anggaran dan pendapatan dan belanja daerah
(APBD)”.
1. Akuntabilitas (Accountability)
3. Kejujuran
5. Pengendalian
akuntabel.
Secara garis besar, manajemen keuangan daerah dapat dibagi menjadi dua
Perubahan tersebut antara lain adalah perlunya dilakukan budgeting reform atau
reformasi anggaran.
menurut UU No. 22 tahun 1999 adalah tidak diperlukannya lagi pengesahan dari
Menteri Dalam Negeri untuk APBD Propinsi dan pengesahan Gubernur untuk
15
paling banyak digunakan di negara berkembang sata ini. Terdapat dua ciri utama
incrementalism
2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item. Ciri lain yang
a) cenderung sentralistis;
b) bersifat spesifikasi;
c) tahunan; dan
perhatian terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan
tradisional. Dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money ini,
2. Pendekatan incremental .
modal/investasi.
memadai.
anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja
bertanggung jawab dan otonomi daerah harus dipahami sebagai hak atau
Aspek atau peran pemerintah daerah tidak lagi merupakan alat kepentingan
17
pemerintah pusat saja melainkan alat untuk aspirasi dan kepentingan daerah
(Saputra, 2014).
sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
prioritas dan dalam pelaksanaannya harus mengacu pada sasaran dengan cara
yaitu :
bahwa pendapatan asli daerah yaitu penerimaan daerah yang diperoleh dari hasil
menjadi empat jenis pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan
2.1.4.1.Pajak Daerah
secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu pajak daerah yang dipungut oleh
pemerintah daerah di tingkat Provinsi (Pajak Provinsi), dan pajak daerah yang
terdiri dari :
5. Pajak Rokok
terdiri dari :
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
7. Pajak Parkir
2.1.4.2.Retribusi Daerah
adalah :
1. Jasa Umum
Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
2. Jasa Usaha
3. Perizinan Tertentu.
22
Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk
sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna
merealisasikan anggaran yang tersusun dalam APBD agar mencapai target yang
diharapkan atau bahkan melebihi dari target yang ada. Sebagaimana disebutkan
kualitas terukur”.
24
yang telah membayar pajak dan restribusi sebagai sumber pendapatan yang
pendapatan asli daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari
sumber lain, misalnya bantuan pemerintah pusat ataupun dari pinjaman. Rasio
diberbagai bidang dan objek penelititian mengenai belanja daerah. Berikut adalah
beberapa hasil studi terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini.
Pendapatan Asli Daerah Untuk Memenuhi Besar Nya Belanja Operasional Pada
Pemerintah Daerah Kota Bandung dimana PAD untuk setiap tahunnya meningkat
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Penelitian
Untuk meningkat
Belanja mengimban
Operasional gi besarnya
26
Pada peningkatan
Pemerintah belanja
Bandung daerahnya.
keseluruhan.
APBD
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran