MASYARAKAT
Dosen Pengampu:
Dr. Verianto Sitindjak, M.Si
Diajukan Oleh:
Kelompok 2
Alya Salsabila 196100046
Selvi Yuniar 196100051
Rucita Puji Lestari 196100063
Gina Noviyani 196100068
Dimas Eka Raksa 196100070
Ririn Tri Wahyuni 196100072
Gega Mochamad Yusup 196100125
Kelas:
5B (Semester 5)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi yang berjudul Peran Pajak dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa kami tidak
sendiri dalam menyelesaikan. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar.
2. Dr. Verianto Sitindjak, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan serta bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
3. Anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam mengerjakan tugas ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah dan kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini penulis akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang. Semoga Allah SWT
membalas semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami
sebagai amal yang tidak terputus. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
iii
2.1 Pajak
2.1.1 Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-
Undang sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak membalas jasa
secara langsung. Pajak dipungut bersadarkan berbagai norma
hukum untuk dapat menutup biaya produksi barang serta jasa
kolektif guna mencapai kesejahteraan masyarakat umum.
Definisi atau pengertian Pajak menurut Undang-Undang pasal 1
angka 1 Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
beberapa kali dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2009,
sebagai berikut :
“Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung”.
Pengertian pajak menurut beberapa para ahli, antara lain:
1) Menurut Mardiasmo (2011:1) mengatakan bahwa, Pajak
adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat
jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2) Menurut R. Santoso Brotodiharjo (2003:4) mengatakan
bahwa, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
3
4
6) Pembangunan masyarakat.
c. Sasaran pembangunan sektor unggulan, yang meliputi:
1) Kedaulatan pangan.
2) Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi.
3) Kedaulatan energi.
4) Maritim dan kelautan.
5) Pariwisata dan industri manufaktur.
6) Ketahanan air, infrastruktur dasar, dan konektivitas.
d. Sasaran pembangunan dimensi pemerataan, yang meliputi:
1) menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi.
2) meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadapekonomi
produktif masyarakat kurang mampu
e. Sasaran pembangunan kewilayahan dan antar wilayah pemerataan,
yang meliputi pembangunan antar wilayah, antara lain peran wilayah
dalam pembentukan PDB Nasional, pembangunan
perdesaan,pengembangan kawasan perbatasan, pembangunan daerah
tertinggal, pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi luar Jawa,
dan pembangunan kawasan perkotaan.
f. Sasaran pembangunan politik, hukum, pertahanan dan keamanan,
yang meliputi:
1) Politik dan demokrasi.
2) Penegakan hokum.
3) Tata kelola dan reformasi birokrasi.
4) Penguatan tata kelola pemerintah daerah.
5) Pertahanan dan keamanan.
Dalam 6 (enam) sasaran pokok pembangunan tersebut, terdapat 22 butir
sasaran pembangunan nasional yang harus dibiayai agar target-target yang
telah ditetapkan pemerintah tercapai. Diperlukan penerimaan negara dalam
jumlah besar terutama dari penerimaan pajak. Sebagai sumber utama
penerimaan negara, peranan pajak sangatlah penting untuk mendukung
pembiayaan 22 butir sasaran pembangunan nasional tersebut.
11
besar belum tergali. Saat ini tingkat kepatuhan pajak masih berkisar
dibawah 50% jauh dibawah rata-rata tingkat kepatuhan pajak
negara-negara Asean yang sudah bisa mencapai 70%. Karena itu
upaya peningkatan kepatuhan pajak penting dilakukan, demikian
pula upaya ekstensifikasi harus terus menerus dilakukan dalam
upaya meningkatkan basis pajak (tax base). Besar kecilnya
penerimaan pajak akan ditentukan oleh seberapa besar tingkat
kepatuhan pajak masyarakat dan kepatuhan fiskus. Tingkat
kepatuhan wajib pajak yang tinggi mencerminkan kesediaan
seseorang untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan
benar. Demikian pula tingkat kepatuhan fiskus yang tinggi
menyiratkan tindakan fiskus yang menghargai wajib pajak
(respect) dan yang tidak sewenang-wenang memperlakukan wajib
pajak secara otoriter. Pajak yang dibayarkan dianggap sebagai
sebuah pengeluaran yang musti dilakukan karena
kepemilikan/manfaat dari obyek pajak yang ada. Sebaliknya tingkat
kepatuhan pajak yang rendah, mencerminkan adanya ketidakrelaan
masyarakat dan fiskus dalam melaksanakan kewajiban dan aturan
perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Lebih jauh kepatuhan pajak memiliki peranan yang cukup
signifikan dalam rangka pencapaian kesejahteraan hidup
masyarakat. Adanya kepatuhan pajak yang tinggi, akan dapat
meningkatkan penerimaan negara. Kondisi ini pada akhirnya dapat
berdampak pada kenaikan anggaran negara yang akan dialokasikan
ke berbagai sektor dan pemerintahan di bawahnya. Melalui
mekanisme penganggaran baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah, maka kepatuhan pajak pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat. Oleh karena itu, maka sangat
penting bagi kita semua untuk mengupayakan agar tingkat
kepatuhan masyarakat dan fiskus tetap tinggi. Selain itu pula perlu
14
4.1 Kesimpulan
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang
sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak membalas jasa secara langsung.
Pajak dipungut bersadarkan berbagai norma hukum untuk dapat menutup
biaya produksi barang serta jasa kolektif guna mencapai kesejahteraan
masyarakat umum. Jadi, Pajak sendiri merupakan sumber utama penerimaan
negara. Oleh karena itu, apabila masyarakat tidak taat akan pajak maka
seluruh kegiatan negara akan sulit terpenuhi. Dengan membayar pajak
masyarakat akan mendapatkan manfaat-manfaat dalam bentuk:
1. Fasilitas umum dan Infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit, dan puskesmas.
2. Pertahanan dan keamanan seperti bangunan, senjata, perumahan hingga
gaji-gajinya.
3. Subsidi pangan dan bahan bakar minyak.
4. Kelestarian lingkungan hidup dan budaya.
5. Dana Pemilu.
6. Pengembangan alat transportasi massa, dll.
4.2 Saran
Dari uraian-uraian di atas saran yang dapat penulis sampaikan adalah
Pemerintah selaku pengelola pajak sekaligus sebagai pihak yang mengelola
“operasional” negara perlu menerbitkan kebijakan-kebijakan yang langsung
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan Pemerintah
perlu meningkatkan upaya-upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat
baik melalui sosialisasi ataupun pembinaan lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17