Anda di halaman 1dari 4

Tugas : Dr. Anna Mailasari KD, Sp. THT-KL, Msi, Med.

Oleh : NILA SANTIA DEWI

1. BANGUNAN KOM

Prosesus Uncinatus :

- Berasal dari bahasa latin “Uncinatus”, dengan arti seperti kait atau bentuk kait.
- Lebarnya sekitar 3-4 mm, panjangnya 1,5-2 cm dengan orientasi mendekati sagital. Ini
adalah tampilan terbaik dengan melihat specimen anatomic potongan sagital setelah
mempertimbangkan bagian tengah dari konka superior.
- Dari sekian besar, bagian posterior kosong dan bagian anterior berbatasan dengan hiatus
semilunaris.
- Dinding medial prosesus uncinatus : ethmoid infundibulum
- Untuk menyatukan bagian anterior dan superior ke puncak ethmoid dari maxilla. Bagian
bawahnya, bergabung dengan sisi posterior dari tulang lakrimalis. Sisi anteroinferior tidak
menempel pada tulang.
- Bagian posterior dan inferior, menempel pada prosesus ethmoid di tulang konka inferior.
Pada ujung posterior, didapatkan penonjolan sedikit tulang yang menyentuh lamina
perpendicular dari tulang palatine.

Bagian superior, media dan inferior dari prosesus ucinatus berhubungan dengan tiga sinus yang
berbeda :

- Sisi superior pada umumnya membentuk lengkungan yang masuk pada lamina papiracea.
Bagian inferior dan lateral dari ucinatus bersentuhan dengan kantong superior dari
infundibular airspace yang tidak tampak, seringnya pada dasar dari lengkung frontal. Bagian
dari prosesus ucinatus ini yang penting pada operasi lengkung frontal. Kasus lainnya,
prosessus ucinatus terkadang melekat pada atap ethmoid atau bahkan menempel pada
tengah konka.
- Pada bagian tengah dari sisi parallel bulla ethmoid. Untuk alasan ini, menghilangkan
ucinatus adalah langkah pertama pada operasi endoskopi sinus. Hal ini memungkinkan
pembedahan pada bulla ethmoid dan struktur ethmoid yang lebih dalam.
- Bagian inferior dari dinding medial sinus maksilaris. Ostium sinus maksilaris terletak medial
dan supior pada bagian ini. Bagian ini harus dihilangkan untuk melebarkan ostium.
Bulla Ethmoid :

Bulla ethmoid adalah salah satu anterior ethmoid air cell yang paling konstan dan terbesar.
Terletak diantara meatus media, berhubungan langsung dengan posterior prosesus uncinatus
dan anterior dari basal lamella pada konka media.

- Dasar dari lamina orbitalis, mengarah ke medial hingga meatus media dan memiliki
gambaran “bulla”, berongga, dinding tipis, bulat menonjol.
- Pada bagian superior, dinding anterior dari bulla ethmoid (atau bulla lamella) dapat meluas
hingga dasar tengkorak dan terbentuk dari batas posterior lengkung frontal. Jika bulla tidak
mencapai dasar tengkorak, lengkung suprabullar terbentuk diantara dasar tengkorak dan
penampang superior bulla.
- Pada bagian posterior, bulla dapat menyatu dengan basal lamella atau memiliki rongga
diantaranya dan pada basal lamella dari lengkung retrobulbar.
- Lengkung retrobulbar dapat menginvaginasi basal lamella pada beberapa jarak. Kadang
kadang meluas hingga anterior ethmoid air cell sistem sejauh dinding anterior sinus
sphenoid.

Ethmoid Infundibulum :

Ethmoid infundibulum adalah bagian berbentuk corong yang berfungsi sebagai sekresi dari
anterior ethmoid cell, sinus maksilla dan di beberapa kasus sinus frontal, diangkut atau
disalurkan hingga ke meatus media.

- Berbatasan dengan media dari prosessus uncinatus yang tertutup mukosa. Bagian lateral
dengan lamina orbitalis, anterior dan superior dengan frontal prosesus maksilaris, dan
superolateral dengan tulang lakrimal.
- Infundibulum ethmoid berhubungan dengan meatus media melalui hiatus semilunaris.
2. FUNGSI HIDUNG SEBAGAI PROTEKSI
Hidung merupakan organ yang mampu mebersihkan dirinya sendiri. Hidung juga
merupakan alat pelindung tubuh terhadap zat-zat berbahaya yang masuk bersama udara
pernafasan.
- Partikel yang berukuran 5 - 6 mikrometer atau lebih, 85 sampai 90% disaring didalam
hidung dan nasofaring.
- Partikel yang lebih besar dapat ditangkap oleh bulu hidung.
- Partikel yang lebih kecil masuk lebih dalam ke traktus respiratorius bagian bawah dan
mengangkut apa saja yang terbawa dari permukaannya.

Droplet yang mengandung virus bekelompok membentuk partikel yang biasanya berukuran
lebih besar dari 5 - 6 mikrometer sehingga sebagian besar bertahan didalam hidung.
Sehubungan dengan ini, sebaiknya diketahui bahwa pada pernafasan hidung , semprotan
aerosol (misalnya tenda untuk penderita “croup”) akan lebih banyak tertahan dalam hidung
dari pada masuk ke traktus respiratorius bawah.

Untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri dilakukan oleh :
- Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi
- Silia
- Palut lendir (mucous blanket)
Debu dan bakteri akan melekat pada palut lender dan partikel-partikel yang besar akan
dikeluarkan dengan refeks bersin. Palut lendir ini akan dialirkan ke nasofaring oleh
gerakan silia.
Gerakan silia sangat mudah rusak oleh kekeringan dan obat-obatan, misalnya : kokain,
adrenalin, dan antiseptic.
Hanya ada beberapa obat yang masuk tanpa mempengaruhi silia, misalnya : larutan
garam normal, larutan efedrin encer.
- Enzim Lysozyme
Yaitu enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri.

Sumber :
1. Buku Ajar K.J. Lee : Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery
2. Buku Ajar John Jacob Ballenger : Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher Jilid 1
3. Buku Ajar : Ilmu Kesehatan THT Universitas Indonesia
4. Buku Ajar Prof.Dr.H.Bambang SS : Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok

Anda mungkin juga menyukai