Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA

PROSEDUR GLOSEKTOMI PARSIAL

PESERTA: TANGGAL :

NILAI
KEGIATAN
v x T/D
I PERSIAPAN OPERASI
1. Informed consent
2. Menjelaskan tujuan operasi dan hasil yang diharapkan
3. Menjelaskan prosedur dan standar operasi pada pasien dan
keluarganya (site marking)
4. Melakukan evaluasi ulang indikasi dan kontra indikasi
operasi
II PROSEDUR OPERASI
1. Pasien dalam posisi supinasi dan kepala ekstensi dalam
anestesi umum dengan nasotracheal tube dilakukan
tindakan trakeostomi pada tumor yang besar
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan alcohol
70% dan dilanjutkan dengan povidone iodine 10%
3. Lidah ditraksi menggunakan DeBakey tang / dijahit
kembali
4. Insisi dibuat menggunakan elektrokauter / coblation /
harmonic scalpel pada mode pemotongan dan diperdalam
melalui mukosa untuk mencakup seluruh lesi dengan
setidaknya 1 sampai 1,5 cm dari jaringan fenotip yang
normal
5. Dilakukan reseksi baji untuk tumor infiltratif lokal, dan tepi
bebas tumor dipastikan dengan frozen section.
6. Pembuluh darah harus dikontrol bipolar, atau kauter unipolar
tergantung pada ukuran pembuluh darah
7. Penutupan luka dengan flap fasciokutaneus? atau
penjahitan langsung, pemasangan NGT bila diperlukan
8. Operasi selesai
III PASCA OPERASI
1. Observasi perdarahan, jumlah cairan pada drain, tekanan
darah, nadi, suhu secara teratur
2. Pemberian antibiotika
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR EKSTIRPASI NEOPLASMA PALATUM

PESERTA: TANGGAL :

NILAI
KEGIATAN
V X T/T
I PERSIAPAN OPERASI
1. Informed consent
2. Menjelaskan tujuan operasi dan hasil yang diharapkan
3. Menjelaskan prosedur dan standar operasi pada pasien dan
keluarganya
4. Melakukan evaluasi ulang indikasi dan kontra indikasi operasi,
pertimbangkan untuk persiapan obturator bila diperlukan
/ protesa
II PROSEDUR OPERASI
1. Pasien dalam posisi supinasi
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan alkohol 70%
dan dilanjutkan dengan povidone iodine 10%
3. Dilakukan tindakan anestesi umum dengan pemasangan
endotracheal tube
4. Dilakukan insisi pada area sekitar neoplasma dengan margin 1-
2 cm di sekitar neoplasma.
5. Dilakukan ekstispasi neoplasma, dan pastikan batas tepi bebas
tumor berdasarkan pemeriksaan frozen section
6. Dilakukan penjahitan penutupan mukosa dengan menggunakan
benang 3.0, dan pemasangan NGT bila diperlukan
7. Operasi selesai
III PASCA OPERASI
1. Observasi perdarahan, tekanan darah, nadi, suhu secara teratur
2. Pemberian antibiotika dilakukan sampai hari ketiga pasca
operasi
3. Kontrol pasca operasi dilakukan pada hari ke-7 pasca operasi
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR BIOPSI NEOPLASMA LIDAH

PESERTA: TANGGAL :

NILAI
KEGIATAN
V X T/T
I PERSIAPAN OPERASI
1. Informed consent
2. Menjelaskan tujuan operasi dan hasil yang
diharapkan
3. Menjelaskan prosedur dan standar operasi serta
kemungkinan resiko pada pasien dan
keluarganya
4. Melakukan evaluasi ulang indikasi dan kontra
indikasi operasi
II PROSEDUR OPERASI
4. Persiapan alat:
a. Local anesthetic equipment
b. Sterile scalpel blades no. 15.
c. Scalpel handle.
d. Surgical scissor with point tips
e. Fine tissue forceps
f. Small hemostat
g. Gauze sponges (suction, if necessary)
h. Needle holder DeBekay, Sarot.
i. Deschamp ligature needle, blunt.
j. Jarum dan benang (dexon).
k. Biopsy bottle containing 10% formalin
l. Biopsy data sheet
m. Periosteal elevator
n. Rongeur
o. Bur and rotatory handpiece
p. Sterile saline irrigation
q. Curettes
r. Syringe 5ml or 10 ml
s. Needle 18 gauge
5. Persiapan penderita:
a) Penjelasan operasi dan kemungkinan
komplikasi yang dapat terjadi (informed
consent)
b) Penderita dipuasakan minimal 6-8 jam
sebelum tindakan dilakukan bila
dilakukan bius umum, dan keadaan tidak
puasa bila dilakukan bius lokal
c) Ijin operasi
d) Ijin pembiusan bila dibius
e) Pemeriksaan laboratorium :
f) Darah rutin
g) Waktu perdarahan, waktu pembekuan
h) Pemeriksaan rontgen thoraks
i) CT Scan axial dan coronal setingga oral
cavity dengan kontras
j) Penderita > 40 tahun, pemeriksaan EKG
k) Dikonsulkan ke Bagian Ilmu Penyakit
Dalam/Anak bila didapatkan kelainan pada
hasil pemeriksaan
6. Prosedur Operasi:
1. Bila anestesi blok tidak memungkinkan,gunakan
anestesi infiltrasi lokal, tetapi larutan
diinjeksikan paling tidak 1 cm dari lesi. / Dapat
dilakukan dengan narkose umum
2. Stabilisasi lidah dengan menggunakan heavy
retraction suture atau towel clips.
3. Scalpel yang tajam digunakan untuk menginsisi
jaringan yang akan di biopsi.
4. Dua insisi membentuk elips pada permukaan, dan
bertemu untuk membentuk huruf ”V” pada dasar
lesi menyediakan spesimen yang baik dan
meninggalkan luka yang mudah menutup
kembali.
5. Modifikasi ukuran elips dan porsi ”V”
tergantung pada kedalaman lesi.
6. Palpasi membantu menentukan kedalaman lesi
di bawah mukosa.
7. Insisi harus sedemikian rupa paralel padastruktur
saraf, arteri, dan vena normal. Hal ini dilakukan
untuk menghindari trauma pada struktur-
struktur tersebut.
8. Insisi yang kecil tetapi dalam lebih baik daripada
lebar tapi dangkal.
9. Jaringan periferal yang terlihat normal harus ikut
di eksisi. Jika lesi terlihat benign, 2-3 mm
jaringan perifeal ikut di eksisi. Bila terlihat
malignant, berpigmen, vascular, dan berbatas
difus maka dibutuhkan eksisi jaringan periferal
sebanyak 5mm
10. Spesimen yang diangkat dimasukan ke dalam
larutan formalin 10% tanpa menyentuh dinding
wadah
11. Melakukan undermining mengikuti margin
berbentuk elips, sehingga diperkirakan dalam
penutupan jaringan hanya terdapat sedikit
tegangan.
12. Insisi kemudian ditutup dengan jahitan
secukupnya.
13. Operasi selesai
III PASCA OPERASI
1. Observasi perdarahan, tekanan darah, nadi,
suhu secara teratur
2. Antibiotik dan obat simptomatik
3. Irigasi oral terus dilakukan sampai pasien keluar
dari rumah sakit.
4. Kontrol kembali untuk mengontrol bekas luka
10-14 hari setelah bedah.

Anda mungkin juga menyukai