Anda di halaman 1dari 3

10/3/2019

Paradigma Tenaga Kesehatan


tentang Penyintas dan
Kesehatan Jiwa

Pertanyaan

 Apa itu kesehatan jiwa?


 Bagaimana gambaran kesehatan jiwa secara umum
pada situasi normal?
 Bagaimana gambaran kesehatan jiwa pada situasi
bencana?

Pertanyaan

 Seberapa serius kondisi psikologis orang-orang


yang terdampak bencana?
 Adakah diagnosis kondisi psikologis yang biasa
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap orang-
orang yang terdampak tersebut?
 Apa penanganan atau intervensi yang biasanya
dilakukan?

1
10/3/2019

WHO - World Mental Health Survey 2000


* Cross-national comparisons of the prevalences and correlates of mental disorders

Deskripsi SEBELUM SETELAH BENCANA: Macam Bantuan yang


BENCANA: Proyeksi Proyeksi Prevalensi 12 Disarankan
Prevalensi 12 bulan bulan
Gangguan berat (misalnya 2-3% 3-4% Menyediakan pelayanan
psikosis, depresi berat, kesehatan mental melalui
gangguan anxietas dsb.) pelayanan kesehatan umum dan
pelayanan kesehatan mental
masyarakat
Gangguan mental sedang atau 10% 20% (setelah beberapa tahun 1) Menyediakan pelayanan
ringan (misalnya depresi atau menurun jadi 15% karena kesehatan mental melalui
anxietas yang ringan dan pemulihan alamiah tanpa pelayanan kesehatan umum dan
sedang) intervensi) pelayanan kesehatan mental
masyarakat. 2) Menyediakan
intervensi sosial dan dukungan
psikologi dasar di masyarakat
Distres psikologis sedang Tidak ada 30-50% (setelah Menyediakan intervensi
atau berat yang tidak perkiraan beberapa tahun akan sosial dan dukungan
memenuhi kriteria untuk berkurang, tidak psikologis dasar di
Gangguan (membaik diketahui seberapa masyarakat
dengan berlalunya waktu ) jauh, melalui
pemulihan alamiah
tanpa intervensi)
Distres psikologis ringan Tidak ada 20-40% (akan Tidak diperlukan bantuan
(Membaik dengan perkiraan meningkat dalam spesifik
berlalunya waktu) beberapa tahun karena orang
dengan masalah yang berat
membaik)
Prevalensi: Jumlah individu yang mengalami atau terkena dampak pada periode waktu tertentu  (Jumlah Kasus/Total Individu di Populasi)x1000

PIRAMIDA INTERVENSI
Berbagai level intervensi dalam program dukungan psikososial

BENTUK & PELAKU INTERVENSI KONDISI PENYINTAS


Layanan kesehatan jiwa oleh spesialis [psikiater, Mengalami ganggunan
psikolog, perawat jiwa Layanan psikologis serius (berat)
spesialis
Intervensi individu, keluarga, kelompok
oleh petugas kesehatan: puskesmas, Layanan terfokus
dokter, perawat, konselor terlatih. Non-spesialis Mengalami persoalan kesehatan mental
sedang

Aktivasi dukungan sosial di


komunitas  relawan, pekerja Memperkuat dukungan
sosial, fasilitator masyarakat, keluarga dan
Stres dan masalah psikologis ringan
komunitas, keluarga komunitas

Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan Sebagian besar populasi


dasar dan rasa aman  kebutuhan dasar dan rasa aman terdampak bencana
relawan, masyarakat

Sumber: IASC - Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies: What Should Humanitarian Health Actors Know? (2010)

Ranah Program Intervensi


 Individual (terapi, konseling, psikoedukasi
individual, dsb)
 Komunitas (pengorganisasian komunitas,
psikoedukasi komunitas, dsb)

2
10/3/2019

Prinsip Umum Layanan


 Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan
alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari
perspektif korban ke penyintas (survivors)
 Keberadaan dan dukungan dari orang lain 
Hubungan saling membantu  meringankan beban
 Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa
saja berbeda satu sama lain  Memastikan semua
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi pada setiap
levelnya
 Terintegrasi pada struktur layanan yang ada

“No Health Tidak ada Sehat


Without Mental tanpa Sehat
Jiwa
Health”
“Mental Health
Kesehatan Jiwa
is Everyone
adalah Urusan Business”
Kita Bersama

Anda mungkin juga menyukai