Anda di halaman 1dari 3

Endometrium saat hamil

Langman

1) Rahim Pada Saat Implantasi Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan: (a) endometrium atau selaput
lendir ydng melapisi dinding bagian dalam: (b) miometrium lapisan tebal otot polos, dan (c) perimetrium
peritoneum yang melapisr dinding sebelah luar (Gambar 2. I1) Dari saat masa pubertas (I1-13 tahun)
hingga menopause (45-50 tahun), endornetrium menga lami-perubahan-perubahan berdaur yang
berlangsung kira kira setiap 28 hari dan berada di bawah kendali hormonal ovarium, Selama daur
menstruasi ini, endometrium uteri melewati tiga tahap, yang terdiri dart fase folikuler atau proliferatil,
fase sekretorik atau progestasional, dan fase menstrual (Gambar 2.11-2.13). Ease proli Terati mulai pada
akhir fase menstrual, di bawah pengaruh estrogen dan sejalan dengan pertumbuhan folikel ovarium.
Fase sekretorik mulai kira-kira 2-3 hari setelah ovulasi sebagai respons terhadap progesteron yang
dihasilkan oleh korpus luteum Kalau pembuahan tidak terjadi, endometrium (lapisan kompakta dan
lapisan spo- ngiosa) mutat mengelupas, dan menandai mulainya fase menstrual. Kalau terjadi
pembuahan, endometrium mmendukung implantasi dan ikut serta membentuk plasenta Pada saat
implantasi selaput lendir rahim sedang berada dalam fase sekretorik (Gambar 2.11 dan 2.12). Pada saat
ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan jaringan ini mengandung banyak
cairan. Sebagai akibatnya, dapat dikenali tiga lapisan yang terpisah pada endometrium: lapisan kompakta
pada per- mukaan, lapisan spongiosa di tengah, dan lapisan dasar yang tipis (Gambar 2.12) Biasanya,
blastokista manusia berimplantasi di endometrium di dinding posterior atau anterior korpus uteri, dan
menempel di antara muara-muara kelenjar (Gambar 2.12).

2)Gambar 2.11. Gambar skematik peristiwa yang berlangsung selama minggu pertama perkem bangan
manusia. 1, Oosit sesaat setelah ovulasi. 2, Pembuahan kira-kira 12 hingga 24 jam setelah ovulasi. 3,
Tingkat pronuklei pria dan wanita. 4, Gelendong pembelahan mitosis pertama. 5, Tingkat dua sel (kira-
kira berumur 3 jam). 6, Morula yang mengandung 12 hingga 16 blastomer (kurang lebih berumur 3 hari).
7, Tingkat morula lanjut yang sedang mencapai rongga rahim (kurang lebih berusia 4 hari). 8. Tingkat
blastokista dini (kira-kira berusia 4 hari). Zona pelusida saat ini telah menghilang. 9, Tahap dini implantasi
(blastokista kurang lebih berumur 6 hari). Ovarium memper- lihatkan tingkat-tingkat transformasi mulai
dari folikel primer hingga folikel Graaf dan korpus luteum. Selaput lendir rahim dilukiskan pada kala
progestasional.

3) Gambar 2.12. Gambaran skematik perubahan-perubahan yang terjadi pada selaput lendir rahim, yang
sejalan dengan perubahan yang terjadi di dalam ovarium. Perhatikan bahwa implantasi blastokista
menyebabkan perkembangan sebuah korpus luteum kehamilan yang besar. Aktivitas cakretorik selaput
lendir rahim berangsur-angsur meningkat karena banyak sekali diproduksi progesteron oleh korpus
luteum kehamilan. Apabila oosit tidak dibuahi, venula dan ruang sinusoidal berangsur-angsur dipadati
dengan sel darah, dan akan terlihat diapedesis luas darah ke dalam jaringan. Ketika fase menstrual mulai,
darah keluar dari arteri-arteri superfisialis, dan potongan-po- tongan kecil stroma serta kelenjar terlepas.
Dalam 3 atau 4 hari berikutnya, lapisan padat dan lapisan spongiosa dikeluarkan dari uterus, dan lapisan
basal merupakan satu-satunya bagian endometrium yang tertinggal (Gambar 2.13). Lapisan ini diper-
darahi oleh arterinya sendiri, untuk membangun kembali kelenjar dan arteri pada fase proliferatif aa.
basalis, dan berfungsi sebagai lapisan regeneratif

PENGERTIAN ENDOMETRIUM

1)Endometrium Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdin
selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke
dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami per bahan yang siklhk, bergantian antara
pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 20 hari. Ada dua lapisan; yaitu lapisan fungsional
letaknya superfisial yang akan mengelupas setiap bulan dan lapisan basal tempat lapisan fungsional
berasal yang tidak ikut me- ngelupas. Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan proliferasi yang
aktif setelah periode haid sampai terjadi ovulasi, kemudian kelenjar endometrium mengalami fase atas

2)ENDOMETRIUM DAN DESIDUA 131 sekresi. Kerusakan yang permanen lapisan basal akan
menyebabkan amenore. Kejadian ini dipakai sebagai dasar teknik ablasi endometrium untuk pengobatan
menorragi. Perubahan normal dalam histologi endometrium selama siklus haid ditandai dengan
perubahan sekresi dari hormon steroid ovarium. Jika endometrium terus terpapar oleh stimulasi
estrogen, endogen, atau eksogen akan menyebabkan hiperplasi. Hiperplasi yang benigna bisa berubah
menjadi maligna. Aspek Evolusi Manusia merupakan salah satu spesies yang mempunyai siklus
reproduksi bulanan, atau setiap 28 hari. Siklus haid terjadi sebagai akibat pertumbuhan dan
pengelupasan lapisan endometrium uterus. Pada akhir fase haid endometrium menebal lagi atau fase
pro- liferasi. Setelah ovulasi pertumbuhan endometrium berhenti, kelenjar atau menjadi lebih aktif atau
fase sekresi Perubahan endometrium dikontrol oleh siklus ovarium. Rata-rata siklus 28 hari dan ter- diri
atas: (1) fase folikular, (2) ovulasi, dan (3) pascaovulasi atau fase luteal. Jika siklus- nya memanjang, fase
folikularnya memanjang, sedangkan fase lutealnya tetap 14 hari Siklus haid normal karena (1) adanya
hypothalamus-pituitary-ovarian endocrine axis, (2) adanya respons folikel dalam ovarium, dan (3) fungsi
uterus glandula ntu Hormon yang Mengontrol Siklus Haid Pematangan folikel dan ovulasi dikontrol oleh
hypothalamus-pituitary-ovarian axis. Hipotalamus mengontrol siklus, tetapi ia sendiri dapat dipengaruhi
oleh senter yang lebih tinggi di otak, misalnya kecemasan dan stres dapat mempengaruhi siklus. Hipo-
talamus memacu kelenjar hipofisis dengan menyekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) suatu
deka-peptide yang disekresi secara pulsatil oleh hipotalamus. Pulsasi sekitar setiap 90 menit, menyekresi
GnRH melalui pembuluh darah kecil di sistem portal kelenjar hipofisis ke hipofisis anterior, gonadotropin
hipofisis memacu sintesis dan pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing-hormone
(LH) Meskipun ada dua gonadotropin, ada satu releasing hormon untuk keduanya. FSH adalah hormon
glikoprotein yang memacu pematangan folikel selama fase fo- likular dari siklus. FSH juga membantu LH
memacu sekresi hormon steroid, terutama estrogen oleh sel granulosa dari folikel matang. LH juga
termasuk glikoprotein. LH ikut dalam steroidogenesis dalam folikel dan berperan penting dalam ovulasi
yang tergantung pada mid-cycle surge dari LH. Produksi progesteron oleh korpus luteum juga
dipengaruhi oleh LH FSH dan LH, dan dua hormon glikoprotein lainnya yaitu thyroid-stimulating hormone
(1SH) dan human chorionic gonadotropin (hCG), dibentuk oleh dua subunit protein, rantai alfa dan beta.
Aktivitas siklik dalam ovarium atau siklus ovarium dipertahankan oleh mekanisme umpan balik yang
bekerja antara ovarium, hipotalamus dan hipofisis.

Anda mungkin juga menyukai