Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS FK UNUD
DI RUANG RAWAT INAP IBU DAN ANAK RS UNIVERSITAS UDAYANA

OLEH KELOMPOK 7
Ni Kadek Desi Ayani (1902621005)
Komang Trisna Putri Juliatini (1902621015)
I Gede Abdi Sarya Permana (1902621016)
Putu Agus Sugiartha (1902621021)
Dewa Ayu Diah Budi Utami (1902621044)
Putu Santya Novita Lestari (1902621046)
I Gusti Agung Istri Agung Gayatri (1902621054)
Ori Diana Fallo (1802621058)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2019

Proposal Ronde Keperawatan


di Ruang Rawat Inap Ibu dan Anak RS universitas Udayana

A. Latar Belakang
Pengembangan pelaksanaan model keperawatan dengan metode keperawatan
primer, merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan.
Peningkatkan mutu asuhan keperawatan perlu dilakukan dengan pengembangan dan
pelaksanaan model praktik keperawatan profesional yang efektif dan efisien. Salah
satu indikator keefektifan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan adalah
tingkat kepuasan pasien. Dalam pelaksanaan model praktek keperawatan ini uraian
tugas pada masing-masing peran dalam memberi asuhan keperawatan terurai dengan
jelas. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat dimulai dengan upaya untuk
menggali secara mendalam tentang kebutuhan pasien adalah dengan melaksanakan
ronde keperawatan (Depkes RI, 2008).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan dengan salah satu kegiatannya yaitu melakukan ronde keperawatan.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan
keperawatan yang dilakukan oleh tim perawatan meliputi perawat primer atau
perawat associate, konselor, kepala ruangan, dokter dan seluruh tim perawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan. Ronde
keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara
berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata (Nursalam, 2011).
Adapun kriteria pasien yang dilakukan ronde adalah sebagai berikut: pasien
dengan penyakit kronis, pasien dengan penyakit komplikasi, pasien dengan penyakit
akut dan pasien dengan permasalahan keperawatan yang belum terselesaikan. Ronde
keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik, sehingga
semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melalui ronde keperawatan mahasiswa mampu menyelesaikan masalah
keperawatan pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis dalam pemecahan masalah
keperawatan pasien.
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
d. Meningkatkan kemampuan justifikasi
e. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
f. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan

C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat.
b. Menjalin kerjasama tim
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

D. Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Desi Ayani
2. Kepala Tim 1 : Agus Sugiartha
3. Perawat Pelaksana 1 : I G A Istri Agung Gayatri
Pembimbing : 1. Ns. Komang Menik Sri K., S.Kep., M.Kes
E. Pelaksanaan dan Metode
Topik : Asuhan Keperawatan pasien dengan ILO dan Anemia Sedang
Sasaran : Pasien Nyonya R dan keluarga 207 Bed 3
Hari/Tanggal : Rabu, 6 November 2019
Waktu : 60 menit
Tempat : Ruang Rawat Inap 2 RS UniversitasUdayana
Materi : Asuhan Keperawatan pasien dengan ILO dan Anemia Sedang
Metode : Diskusi dan tanya jawab
Media : 1. Materi disampaikan secara lisan
2. Dokumentasi pasien (rekam medik)

F. MEKANISME KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN


TAHAP KEGIATAN TEMPAT PELAKSANA WAKTU
Pra Pra Ronde Nurse Kepala Tim Sehari
Ronde a) Menetapkan kasus dan topik sehari Station sebelum
sebelum pelaksanaan ronde. pelaksanaan
b) Menentukan Tim Ronde. ronde
c) Menentukan Literatur.
d) Membuat Proposal
e) Mempersiapkan pasien
f) Diskusi Pelaksanaan

Ronde Pembukaan Nurse Kepala 5 menit


a) Salam pembukaan Station Ruangan
b) Memperkenalkan tim ronde dan
menjelaskan tujuan kegiatan ronde
serta mempersilahkan PP Nurse Kepala Tim 10 menit
menyampaikan kasusnya Station
c) Menyampaikan identitas pasien,
masalah keperawatan pasien,
intervensi yang telah dilakukan,
modifikasi tindakan, tingkat
keberhasilan dan dasar
pertimbangan dilakukan ronde.
d) Klarifikasi data yang telah
disampaikan.

Validasi Data Bed Pasien Kepala Tim, 20 Menit


a) Validasi data yang telah Perawat
disampaikan oleh PP. Memberikan Pelaksana
intervensi yang perlu dilakukan dan Konselor
pembenaran pada saat validasi

Pasca a. Karu membuka dan Nurse Konselor, 25 menit


Ronde memimpin diskusi. Station Karu, Kepala
b. Diskusi tentang masalah Tim, Perawat
yang belum terselesaikan dari Pelaksana
validasi data antar Tim ronde
c. Menentukan solusi
dalam mengatasi masalah.
d. Salam penutup

G. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
b. Penyusunan proposal ronde keperawatan
c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
d. Konsultasi dengan pembimbing dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan
ronde keperawatan
e. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde
f. Membuat informed consent dengan pasien dan keluarga
2. Evaluasi Proses
Peserta ronde mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Masing-masing Tim
ronde dapat menjalankan perannya dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan permasalahan
pasien.
MATERI RONDE KEPERAWATAN
RONDE KEPERAWATAN

1. Pengertian
Ronde keperawatan ialah terjadinya proses interaksi antara perawat dengan
perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004), menyatakan bahwa ronde
keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan
pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat
atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang
dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk mambahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat associate serta melibatkan seluruh
tim perawatan (Nursalam, 2009).

2. Tujuan Ronde
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan menurut Armola et al. (2010), dapat
dibagi menjadi 2, yaitu: tujuan bagi perawat dan bagi pasien.
a. Bagi Perawat
1) Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien
2) Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi
kasus
4) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan
penilaian keterampilan klinis
5) Membangun kerja sama dan rasa hormat
6) Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggaan dalam profesi keperawatan.
Bagi pasien:
1) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien serta kemajuan dari hari ke
hari
2) Untuk mengamati pekerjaan staf
3) Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan ke
dokter mengenai luka yang dialami, drainase atau sebagainya, serta
mengungkapkan keluhannya seperti sesak napas dan dahak sulit keluar.
4) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien.

Sedangkan menurut Nursalam (2009), tujuan dari dilaksanakannya ronde


keperawatan sebagai berikut:
a) Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.
b) Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan pasien.
2) Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan pasien
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

3. Manfaat
Manfaat dari ronde keperawatan menurut Nursalam (2009):
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
e. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar.
4. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut (Nursalam, 2009) :
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka.

5. Peran Masing-masing PA Tim


a. Peran Kepala Tim dan perawat Perawat Pelaksana
1) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
2) Menjelaskan diagnosis keperawatan.
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
4) Menjelaskan hasil yang didapat
5) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
6) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
b. Peran perawat konselor
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari (Nursalam, 2009).
6. Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan

TAHAP Kepala Tim


PERSIAPAN
Penetapan kasus untuk ronde minimal
2 hari sebelumnya

Persiapan Pasien :
 Kontrak pasien
 Inform concernt

Kontrak dengan tim


kesehatan terkait

 Membuka kegiatan ronde di


Kepala nurse station
TAHAP
Ruangan  Memperkenalkan tim ronde
PELAKSANAAN
 Menjelaskan tujuan dilakukan
ronde

Kepala Tim  Menyampaikan identitas dan


keadaan pasien
 Menyampaikn masalah pasien
 Menyampaikan intervensi yang
sudah, belum dan akan
dilakukan
 Memberikan kesempatan tim
ronde untuk bertanya

Perawat Pelaksana tim ronde


melakukan validasi

Diskusi Perawat Peksana tim


dan pasien

Kembali ke nurse station

KaTim menentukan rencana


tindakan keperawatan yang akan
dilakukan
Evaluasi dan rekomendasi dari
rencana tindakan keperawatan
oleh Perawat Pelaksana tim

Kepala ruangan menyampaikan


terima kasih kepada seluruh
Perawat Pelaksana tim ronde

TAHAP Catat hasil kegiatan di dalam


PENUTUP catatan keperawatan pasien

7. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll)
2) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
3) Persiapan dilakukan sehari sebelumnya
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
b. Hasil
1) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2) Masalah pasien dapat teratasi
3) Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
- Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Armola, R., Brandeburg, J., Tucker, D. (2010). Guide To Developing Nursing Grand
Rounds. Critical Care Nurse. Vol 30, No.
Depkes RI. (2008). Modul Manajemen Dan Pemberian Asuhan Keperawatan Di Unit
Ruang Rawat Rumah Sakit. Bandung : Depkes.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. (2004). Fundamental of Nursing: Concept, Process &
Practice. 7third ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dan Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi Ketiga. Salemba Medika : Jakarta.
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dan Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai