Anatomi Dan Fisiologi Manusia Komprehensif PDF
Anatomi Dan Fisiologi Manusia Komprehensif PDF
DAFTAR ISI
Topik 1.
Homeostasis …………………………………………………………………………………………………………. 2
Ringkasan …………………………………................................................................................... 5
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 6
Topik 2.
S e l ………………………………………………………………………………………………………………………. 8
Ringkasan …………………………………................................................................................... 23
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 26
Topik 3.
Jaringan ………………………………………………………………………………………………………………… 24
Ringkasan …………………………………................................................................................... 48
Tes 3 ……………………………..……........................................................................................ 50
Topik 1.
Sistem Saraf …………………………………………………………………………………………………………. 57
Ringkasan …………………………………................................................................................... 64
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 66
Topik 2.
Sistem Saraf Pusat ………………………………………………………………………………………………… 68
Ringkasan …………………………………................................................................................... 77
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 79
Topik 3.
Sistem Saraf Tepi ………………………………………………………………………………………………….. 81
Ringkasan …………………………………................................................................................... 99
Tes 3 ……………………………..……........................................................................................ 100
iii
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1.
Jantung ………………………………………………………………………………………………………………… 106
Ringkasan …………………………………................................................................................... 123
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 124
Topik 2.
Pembuluh Darah …………………………………………………………………………………………………… 129
Ringkasan …………………………………................................................................................... 138
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 139
Praktik 1.
Sistem Endokrin ……………………………………………………………………………………………………. 146
Ringkasan …………………………………................................................................................... 168
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 170
Praktik 2.
Hormon dari Jaringan dan Organ Endokrin Lainnya ………………………………………………. 173
Ringkasan …………………………………................................................................................... 177
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 177
Praktik 1.
Sistem Pencernaan ……………………………………………………………………………………………….. 183
Ringkasan …………………………………................................................................................... 206
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 209
iv
Anatomi Fisiologi Manusia
Praktik 2.
Sistem Pernafasan ………………………………………………………………………………………………… 212
Ringkasan …………………………………................................................................................... 223
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 225
Praktik 1.
G i n j a l ……………………………………………………………………………………………………………….. 230
Ringkasan …………………………………................................................................................... 249
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 253
v
BAB I
HOMEOSTASIS SEL, JARINGAN, ORGAN
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt.
PENDAHULUAN
Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup
dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik.
Semua sistem organ bekerja dengan cara saling bergantung untuk mempertahankan
homeostasis. Sebagai contoh perubahan pada satu sistem cenderung untuk mempengaruhi
satu sistem atau lebih sistem tubuh lainnya.
Dalam bab 1 ini Anda akan mempelajari tentang tubuh manusia terdiri dari sel,
jaringan, organ, dan sistem organ. Organ-organ tubuh diatur dalam kelompok fungsional
sehingga fungsi mereka dikoordinasi untuk melakukan fungsi sistem tertentu. Bentuk yang
terkoordinasi ini, kelompok fungsional disebut sebagai sistem organ. Sistem saraf dan
pencernaan adalah contoh dari sistem organ.
Dalam bab 1 ini terdapat 2 topik yang akan dibahas, yaitu: Konsep homeostasis dan
aplikasinya dalam farmasi, serta Anatomi fisiologi sel sel, jaringan, organ, dan sistem organ.
Setelah Anda mempelajari materi dalam bab 1 ini dengan sungguh-sungguh, di akhir
proses pembelajaran, Anda diharapkan akan dapat menjelaskan tentang: Konsep
homeostasis dan aplikasinya dalam farmasi, Anatomi fisiologi sel, jaringan, organ, dan
sistem organ.
Untuk membantu proses belajar mandiri Anda, materi dalam bab 1 ini dikemas dalam
2 (dua) topik, yaitu:
Topik 1. Konsep Homeostasis dan Aplikasinya Dalam Farmasi,
Topik 2. Anatomi Fisiologi Sel, Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
1
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Homeostasis
Tubuh kita merupakan suatu sistem yang terorganisir dan memiliki sistem pengaturan
yang selalu saling berkoordinasi untuk mempertahankan kondisi tubuh agar selalu dalam
keadaan stabil secara fisiologi. Jika terjadi gangguan secara fisiologi maka tubuh akan selalu
merespon dan berusaha untuk dapat mengembalikan ke keaadaan normal melalui suatu
mekanisme umpan balik negatif dan positif. Sebagai contoh jika tekanan darah kita turun,
maka reseptor sensorik akan mengirimkan sinyal ke pusat kontrol di otak. Pusat kontrol ini
akan mengirikan sinyal saraf ke dinding arteri untuk berkontriksi. Ketika tekanan darah naik
sistem ini diaktivasi. Konsep ini dikenal dengan istilah homeostasis. Anda sudah mempunyai
sedikit gambaran bukan? Untuk lebih jelasnya mari mempelajari uraian materi di bawah ini
A. HOMEOSTASIS
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut
sebagai lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati. Oleh
karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan
oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif
dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit.
Kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan keadaan di dalam tubuh
yang relatif konstan disebut homeostatis. Homeostatis (homeo artinya “yang sama”; statis
artinya “berdiri atau diam”). Istilah homeostatis diperkenalkan pertama kali oleh
W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai proses fisiologik yang berfungsi untuk memulihkan
keadaan normal setelah terjadi gangguan. Homeostasis ini sangat penting karena sel dan
jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi
internal ini dipertahankan dengan baik. Ini tidak dapat dikatakan bahwa lingkungan internal
bersifat tetap dan tidak berubah. Tubuh selalu dihadapkan dengan perubahan lingkungan
eksternal serta kegiatan dan aktivitas yang terjadi di dalam tubuh yang dapat merubah
keseimbangan dari beberapa varibel penting. Sebagai contoh, sebagian besar reaksi
metabolik di dalam sel kita membutuhkan oksigen dan glukosa. Senyawa ini kemudian harus
diganti. Selain itu, reaksi ini menghasilkan limbah metabolik termasuk karbondioksida dan
urea yang kemudian harus dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan
bahwa lingkungan internal dalam keadaan dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi
dimana kondisi optimal dipertahankan secara fisiologis. Semua sistem organ dalam tubuh,
kecuali sistem reproduksi, berkontribusi dalam mempertahankan homeostasis (lihat Tabel
1.1). Sebagai contoh, saluran pencernaan mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi
tubuh. Sistem pernapasan memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem
sirkulasi mengangkut semua zat-zat satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem renal
menegeluarkan limbah dan berperan dalam mengatur volume dan tekanan darah.
2
Anatomi Fisiologi Manusia
Tabel 1.1
Peran sistem organ dalam mempertahankan homeostasis
Sistem Sirkulasi Mengangkut nutrien, oksigen, zat yang sudah tidak dibutuhkan
tubuh,
3
Anatomi Fisiologi Manusia
Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negatif perubahan suatu
faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk
memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang
berlawanan dari perubahan awalnya. Contoh umpan balik negatif dapat dlihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.
Mekanisme umpan balik negatif yang mengaturkadar glukosa darah
Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif perubahan pada
variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awal
perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang terjadi,
namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu, misalnya pelepasan
oksitosin yang semakin banyak dengan semakin besarnya tekanan pada serviks.
4
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 2.
Mekanisme umpan balik positif pada partus
Aplikasi Farmasi
RINGKASAN
Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup
dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik.
Proses dan aktivitas yang membantu untuk mempertahankan homeostasis disebut
mekanisme homeostatik. Sel bekerja dengan baik ketika lingkungan di dalamnya tetap dalam
keadaan stabil. Jika keseimbangan tidak dapat dipertahankan maka tubuh tidak akan dapat
berfungsi secara efektif dan dapat mengalami gannguan atau sakit. Mekanisme kontrol
homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis umpan balik yaitu
negatif dan positif.
5
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 1
6
Anatomi Fisiologi Manusia
7
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 2
Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh (gambar 1). Sel dapat
memperbanyak diri. Tubuh manusia mengandung sekitar 100 triliun sel. Berbagai tipe sel
tubuh memiliki fitur yang membedakan satu tipe dari yang lain dan secara khusus
disesuaikan untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya sel darah merah mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan, sel otot khusus untuk fungsi kontraksi. Sebuah sel yang khas,
seperti yang terlihat oleh mikroskop cahaya, terdiri dari tiga komponen dasar:
Membran sel
Sitoplasma dan
Nukleus
Gambar 1.1
Sel dan bagian - bagianya
A. MEMBRAN SEL
Sel kita dikelilingi oleh membran sel (membran plasma) pada bagian terluar (gambar
2). Membran sel yang memgelilingi sel dan menjaganya mengatur apa yang masuk dan
keluar sel. Membran sel memisahkan bagian dalam sel (sitoplasma) dan bagian luar.
Integritas membran sel adalah sangat penting untuk kehidupan sel. Membran sel adalah
suatu bilayer fosfolipid yang disebut sebagai permeabel atau permeabel selektif, karena dia
melewatkan molekul-molekul tertentu untuk masuk ke sel tetapi tidak untuk yang lainnya.
Molekul fosfolipid memiliki bagian kepala yang bersifat polar dan ekor yang bersifat
nonpolar. Protein yang ada pada membran sel memainkan penting untuk lewatnya suatu
senyawa masuk ke sel.
8
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 2.1
Membran sel
B. SITOPLASMA
Sitoplasma adalah bagian dari sel antara nukleus dan membran plasma. Matriks dari
sitoplasma adalah medium semicair yang mengndung air dan berbagai tipe molekul yang
terlarut dalam medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel. Setiap tipe organel
mempunyai fungsi yang spesifik. Misalnya satu tipe organel mengangkut senyawa dan yang
lainnya menghasilkan ATP untuk sel. Sel juga mempunyai sitoskleton. Elemen dari
sitoskleton mempertahankan bentuk sel dan memungkinkan sel untuk bergerak. Beberapa
sel dengan menggunakan silia dan flagella yang tersusun dari mikrotubuli.
C. NUKLEUS
Nukleus adalah sruktur utama dalam sel manusia. Nukleus sangat penting karena
menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik dari sel tubuh dan fungsi
metabolik. Komposisi kimia yang unik dari setiap DNA seseorang adalah dasar untuk sidik jari
DNA. Semua sel mempunyai paling sedikit 1 nukleus. Sel lainnya seperti sel otot rangka
mempunyai nukleus lebih dari 1. Nukleus meimiliki ukuran yang relatif besar. Bodi berbentuk
bulat yang umumnya terletak dekat dengan pusat sel, nukleus mengandung material genetik
dari sel. Dia ditutupi oleh lapisan ganda membran nukleat yang memisahkan sitoplasma dari
nukleoplasma (bagian cairan yang ada dalam nukleus). Nukleolus berada di dalam nukleus.
Fungsi nukleolus adalah untuk menyalin DNA menjadi RNA ribosom dan merakit rRNA
penting karena rRNA membuat ribosom yang beranggung jawab untuk sintesis protein
dalam sel
9
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Organel Sitoplasma
Organel sitolasma adalah organel kecil yang ada dalam sitoplasma sel. Setiap tipe
organel memunyai struktur dan peranan yang spesifik dalm fungsi sel.
a. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat respirasi utama untuk aerobik. Memiliki struktur oval yang
memanjang. Membran bagian dalam terlipat untuk membentuk laci-laci kecil yang disebut
cristae yang mana terproyeksikan ke dalam matriks. Mitokondria sering disebut sebagai
powerhouse dan membantu untuk menghasilkan energi untuk sel. Sel yang memerlukan
sedikit energi untuk melaksanakan fungsinya seperti sel lemak memiliki sedikit mitokondria,
sedangkan sel yang meggunakan energi yang banyak seperti sel otot dan hati memiliki
banyak mitokondria.
b. Ribosom
Ribosom terdiri dari dua subunit, subunit besar dan subunit kecil. Setiap subunit
memiliki protein dan rRNA. Ribosom ditemukan secara bebas dalam sitoplasma. Ribosom
melekat pada permukaan luar retikulum endoplasma. Ribosom terdiri dari asam ribonukleat
yang berfungsi dalam sintesis protein dalam sel.
c. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah sistem kompleks dari kanal membran yang
membentang di seluruh sitoplasma. Membran yang saling berhubungan membentuk
kantung datar yang berisi cairan dan kanal tubular yang disebut cistenae. Membran
dihubungkan ke lapisan terluar membran nuklear, ke lapisan dalam membran sel, dan
organel-organel tertentu lainnya. Retikulum endoplasma memberikan jalur untuk
mengangkut material dari satu sel ke yang lainnya. Beberapa membran dari retikulum
endoplasma memiliki ribosom granular yang melekat pada permukaan terluar yang disebut
rough endoplasmic reticulum (RER) yang berfungsi untuk sintesis dan transpor protein yang
dibuat oleh ribosom melalui sitoplasma ke aparatus Golgi. Jadi RER khususnya
dikembangkan dalam sel yang aktif dalam sintesis protein seperti Russell’s bodies dari sel
plasma, Granul Nissl dari sel saraf, dan sel acinar pankreas. Bagian lainnya yang tidak
memiliki ribosom dan tampak halus disebut smooth endoplasmic reticulum (SER) dan
berfungsi sebagai tempat untuk sintesis lipid, steroid (termasuk hormon seks). Banyak
ditemukan pada sel Leydig dan sel koreks adrenal. Dalam otot rangka dan otot jantung, SER
termodifikasi untuk membentuk retikulum sarkoplasma yang mana terlibat dalam pelepasan
ion kalsium selama kontraksi otot.
d. Aparatus Golgi
Aparatus golgi dinamai sesuai dengan penemunya yaitu Camillo Golgi yang
menemukan aparatus tersebut dalam sel di tahun 1898. Organel ini tampak sebagai
tumpukan kantung membran yang datar yang biasanya terletak dekat nukleus dan
terhubungkan ke retikulum endoplasma. Aparatus Golgi khususnya dkembangkan dalam sel
10
Anatomi Fisiologi Manusia
kelenjar eksokrin. Organel ini memodifikasi dan menyortir protein yang disintesis pada RER
dan mengemasnya ke dalam vesikel sekretori untuk dilepaskan ke luar sel. Seperti vesikel
yang ditemukan dalam kelenjar endokrin tertentu, dimana protein hormon dilepaskan ke
dalam cairan ekstrasel untuk memodifikasi aktivitas sel lainnya. Vesikel lainnya yang
meninggalkan aparatus Golgi adalah lisosom.
e. Lisosom
Lisosom dibentuk oleh aparatus golgi. Lisosom adalah vesikel kecil yang mengandung
enzim pencernaan hidrolitik. Enzim digunakan untuk mencerna:
1) Bakteri yang masuk ke dalam sel
2) Bagian sel yang perlu pergantian
3) Keseluruhan sel yang sudah rusak
Lisosom utamanya banyak ditemukan dalam sel yang terlibat dalam aktivitas fagositik,
seperti neutrofil dan makrofag
f. Peroksisom
Peroksisom adalah membran yang terikat vesikel yang bentuknya lebih kecil dari
lisosom sehingga juga dikenal sebagai mikrobodi, yang banyak terdapat pada sel epitel
hepatosit dan tubular. Seperti halnya mitokondria, peroksisom mengkomsumsi oksigen
molekuler walaupun dalam jumlah yang lebih kecil. Oksigen ini tidak digunakan dalam
konversi energi menjadi ATP. Peroksisom mengandung enzim oxidases yang mengoksidasi
asam lemak. Hasil dari hidrolisis ini adalah hidrogen peroksida (H2O2). Peroksisom juga
mengandung enzim catalase, yang beraksi pada hidrogen peroksida membeaskan oksigen
dan air. Fungsi enzim peroksisom adalah untuk detoksifikasi obat, alkohol, dan toksin
potensial lainnya. Sel yang aktif dalam detoksifikasi seperti sel hati dan ginjal memilki banyak
peroksisom karena organ-organ ini membantu untuk membersihkan darah
g. Sitoksleton
Sitoksleton adalah sistem kompleks dari serat yang mempertahankan struktur dari sel
dan memungkinkannya untuk mengubah bentuk dan bergerak. Sitoksleton juga memainkan
peranan penting dalam interaksi otot. Sitoskleton tersusun dari protein mikrofilamen dan
mikrotubuli. Mikrofilamen berbentuk panjang, batang ramping dari protein yag mendukung
penonjolan kecil dari membran sel yang disebut mikrovili. Mikrotubuli adalah silinder tipis
lebih besar dari mikrofilamen, tersusun dari protein tubuli. Mikrotubuli juga ditemukan
dalam sentriol, silia, dan flagela. Silia dan flagela terdapat di permukaan sel tertentu
(spermatozoa, mukosa respiratori dan tuba pallofi)
h. Sentriol
Sentriol adalah struktur bebentuk silinder yang terdiri dari sembilan triplet mikrotubuli
dan memainkan peranan penting dalam pembelahan sel untuk membentuk spindel dan
asters. Sepasang sentriol dapat ditemukan di dalam struktur yan disebut sentrosom.
11
Anatomi Fisiologi Manusia
i. Silia
Silia dan flagela adalah penonjolan dari sel yang dapat bergerak baik seperti
gelombang, cambuk, atau kaku. Silia lebih pendek dari flagela. Sel yang memiliki organel ini
dapat bergerak sendiri atau memindahkan material sepanjang permukaan sel. Misalnya sel
sperma, bergerak berenang dengan flagela untuk membawa material genetik ke sel telur. Sel
pada dinding saluran pernapasan kita adalah bersilia. Silia menyapu kotoran yang
terperangkap dalam mukus kembali kerongkongan dan aksi ini membantu menjaga paru-
paru kita tetap bersih. Dalam tuba uterus perempuan, sel bersilia menggerakkan ovum ke
uterus, dimana ovum yang dibuahi tumbuh dan berkembang. Silia menggerakkan partikel
kecil melintasi permukaan sel, sedangkan flagela menggerakkan seluruh sel. Kedduanya silia
dan flagela mengandung mikrotubuli yang berasal dari sentriol.
j. Mikrovili
Mikrovili adalah perpanjangan dari membran sel yang bentuknya lebih kecil dan
jumlahnya lebih banyak dari silia. Mikrovili tidak bergerak seperti halnya silia dan flagela,
tetapi meningkatkan luas permukaan membran sel sehingga menyerap material lebih
banyak. Mikrovili banyak ditemukan pada permukaan bebas dari sel dinding usus, ginjal dan
area absorpsi lainnya. Normalnya setiap sel memiliki banyak mikrovili.
a. Transpor Pasif
Transpor pasif mengacu kepada mengacu transpor senyawa sepanjang gradien tanpa
membutuhkan energi. Mekanisme ini bergantung pada faktor fisika seperi gradien
konsentrasi, gradien elektrik, dan gradien tekanan. Karena transpor senyawa terjadi
sepanjang gradien, proses ini disebut juga pergerakan menurun (down-hill movement).
Terdapat tiga tipe utama transpor pasif, yaitu difusi, osmosis, dan filtrasi.
b. Difusi
Difusi mengacu kepada pergerakan atom, ion atau molekul dari area dengan
konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Difusi melalui membran sel terbagi ke
dalam dua tipe, yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi.
12
Anatomi Fisiologi Manusia
c. Difusi Sederhana
Difusi sederhana adalah gerakan acak dari suatu atom atau molekul dengan
konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah sampai terdisdistribusi secara merata.
Sebagai ilustrasi, bayangkanlah Anda meletakkan zat warna ke dalam air, dimana air
akhirnya mengambil warna dari zat warna sebagai molekul yang berdifusi (gambar 3).
Gambar 3
Contoh difusi. Setetes tinta secara berangsur terlarut dalam beaker air, molekul tinta
berdifusi dari area dengan konsentrasi tinggi ke area area konsentrasi rendah
Sifat fisika dan kimia dari membran plasma memungkinkan hanya sedikit tipe
molekulyang dapat masuk dan keluar dari sel oleh difusi sederhanan. Jika suatu senyawa
dapat larut dalam lipid seperti vitamin ADEK, dan partikel kecil maka mereka dapat berdifusi
melintasi membran sepanjang gradien konsentrasi (gambar 2). Oksigen, dan karbondioksida
juga dapat larut dalam lipid sehingga mereka dapat berdifusi melintasi membran sel.
Oksigen masuk ke sel dan karbondioksida keluar sel. Contoh yang paling tepat untuk ini yaitu
petukaran gas yang terjadi di paru-paru. Dalam contoh ini cermatilah pergerakan oksigen
dari paru ke pembuluh darah. Ketika kita menarik napas, oksigen mengisi kantung udara
kecil (alveoli) yang ada dalam paru-paru kita (gambar 4). Di satu sisi ada kapiler paru yang
mengandung sel darah merah dengan kandungan oksigen yang sedikit. Disini oksigen akan
berdifusi dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah, yaitu
pertama melalui sel alveolar, kemudian sel kapiler paru, dan terakhir ke dalam sel darah
merah. Disisi lain karbondioksida yang konsentrasinya tinggi di dalam sel akan berdifusi dari
jaringn sel ke darah dan selanjutnya ke kantung udara paru.
13
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 4
Difusi oksigen dan CO2 di paru. Oksigen bergerak dari konsentrasi tinggi di paru ke
konsentrasi yanglebih rendah di kapiler. Karbondioksida bergerak
dalam arah yang berlawanan
d. Difusi Terfasilitasi
Suatu tipe difusi yang melibatkan molekul karier (pembawa). Molekul yang larut air,
seperti glukosa dan gula lainnya, beberapa asam amino, vitamin yang larut air, dan ion tidak
dapat ditranspor secara difusi sederhana karena mereka tidak dapat larut dalam fosfolipid.
Untuk dapat berdifusi melintasi membran mereka: berikatan dengan protein karier pada
membran atau bergerak melalui protein kanal. Protein karier adalah protein membran yang
secara fisik melekat pada membran dan menagngkut senyawa spesifik melintasi membran
plasma, ini berarti bahwa satu tipe prtein karier hanya dapat berikatan dengansatu tipe
senyawa. Sebagai contoh molekul glukosa berikatan dengan protein karier spesifik dalam
membran sel. Penggabungan ini menjadikannya dapat larut dalam lipid sehingga dapat
berdifusi melintasi membran sel. Ketika mencapai bagian dalam sel, molekul glukosa
dilepaskan dan protein karier mengangkut glukosa yang lainnya lagi dan membawanya
melintasi membran. Tipe tansfor ini disebut difusi yang dimediasi karier. Difusi yang
dimediasi karier dibatasi oleh jumlah protein karier yang ada, sehingga pada tingkat tertentu
dapat terjadi saturasi. Terdapat tiga tipe sistem protei karier yang dikenal: uniport, simport
dan antiport. Simpor dan antipor dikenal sebagai kotranspor.
1) Unipor : dalam sistem ini protein karier mentranspor hanya satu tipe molekul
2) Simpor : dalam sistem ini transpor satu senyawa digandengkan dengan senyawa
lainnya dalam arah yang sama. Misalnya difusi terfasilitasi dari glukosa
dalam sel tubuli renal yang bergandengan dengan transpor ion natrium
3) Antipor : dalam sistem ini protein karier menukar satu senyawa untuk yang lainnya.
Misalnya pertukaran Na+-K+ atau Na+-H+ dalam tubuli renal. Dalam contoh
ini terjadi pertukaran ion dalam arah yang berlawanan.
Selain pelintasan molekul pada membran dengan bantuan protein karier, molekul yang
larut air juga dapat melintasi membran melalui protein kanal. Protein kanal mentransfor
senyawa-senyawa, umumnya ion atau air melalui kanal berair dari satu sisi membran ke sisi
14
Anatomi Fisiologi Manusia
lainnya. Kanal sangat selektif karena ukuran porinya dan adanya asam amino bermuatan
pada dinding kanal. Leakage channel selalu terbuka dan dengan mudah memungkinkan ion
atau air untuk bergerak sesuai gradien konsentrasinya. Gated channel selalu terkontrol
(terbuka atau tertutup) oleh sinyal kimia atau elektrik. Seperti halnya karier kanal juga dapat
dihambat oleh molekul tertentu sehingga terjadi kejenuhan.
Gambar 5
Difusi terfasilitasi (Tortora dan Derrickson, 2009)
Molekul glukosa dan asam amino terlalu polar untuk berdifusi melewati membran sel
dan terlau besar untuk berdifusi melewati kanal
1. Osmosis
Osmosis adalah difusi dari air (pelarut) melintasi membran permeabel yang selektif
seperti membran plasma (gambar 6). Permeabel selektif berarti membran melewatkan air
tetapi tidak semua zat yang terlarut (solut) dalam air dapat berdifusi melintasi membran.
Aquaporins (AQPs), protein kanal berair meningkatkan permeabilitas membran terhadap air
pada beberapa tipe sel, seperti sel ginjal dan sel darah merah. Osmosis terjadi ketika
konsentrasi air berbeda pada kedua sisi. Air berdifusi dari larutan dengan konsentrasi air
banyak (konsentrasi zat terlarut sedikit) ke area dengan konsentrasi air sedikit (konsentrasi
zat terlarut banyak) baik dengan melintasi membran secara langsung atau bergerak melalui
protein kanal. Kesetimbangan dicapai ketika konsentrasi air (dan zat terlarut) pada kedua sisi
membran adalah sama, tetapi larutan dengan konsentrasi pekat awalnya (lebih banyak zat
terlarut) akan memiliki volume yang lebih besar. Konsentrasi total dari semua partikel
terlarut dalam larutan dikenal sebagai osmolaritas larutan.
Osmosis memainkan peranan penting dalam fungsi sel dan seluruh tubuh kita, karena
perubahan volume besar karena pergerakan air akan mengganggu fungsi sel normal. Air
adalah komponen utama dari sel dan bertindak sebagai pelarut untuk senyawa kimia
lainnya.
Osmosis bergantung kepada tekanan osmotik. Tekanan osmotik adalah gaya yang
diperlukan untuk mencegah air bergerak secara osmosis melintasi membran.
15
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 6
Osmosis dan tekanan osmotik
Kebanyakan membran biologi adalah permeabel secara selktif. Efek osmosis pada sel
darah merah dapat dengan mudah ditunjukkan pada gambar 7. Jika sel darah merah
ditempatkan dalam larutan normal salin (larutan isotonis) dimana konsentrasi garam di
bagian luar sel darah merah sama dengan konsentrasi garam di bagian dalam sel darah
merah, molekul air akan bergerak ke dalam dan ke luar sel darah merah pada laju yang sama
dan tidak ada perubahan yang diamati pada bentuk sel darah merah. Namun jika sel darah
merah ditempatkan dalam air destilasi murni (larutan hipotonik) dimana molekul air
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi di bagian luar sel darah merah air akan bergerak ke
dalam sel darah merah menyebabkan sel membengkak dan akhirnya ruptur (gambar 7 b).
Jika sel darah merah ditempatkan dalam larutan garam 5 % (larutan hipertonik) dimana
terdapat lebih banyak air darah merah dlam sel daripada dalam larutan, sel darah merah
akan kehilangan air ke larutan dan akan mengerut (gambar 7 c).
16
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 7
Efek osmosis pada sel darah merah ketika ditempatkan pada konsentrasi
yang berbeda dari larutan garam
2. Reverse osmosis
Reverse osmosis adalah proses dimana air atau pelarut lainnya mengalir dalam arah
yang berlawanan (dari area dengan kosentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah dari zat
terlarut), jika tekanan eksternal diberikan pada area dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
3. Tipe osmosis
Osmosis melintasi membran sel meliputi dua jenis:
a. Endosmosis: gerakan air ke dalam sel
b. Eksosmosis: gerakan air dari sel
4. Filtrasi
Dalam difusi dan osmosis, partikel, baik berupa zat terlarut, pelarut, atau keduanya
dapat melalui membran dengan pergerakan acaknya berdasarkan gradien konsentrasi.
Dalam filtrasi pergerakan partikel didasarkan pada gradien tekanan, dimana partikel melalui
membran dengan dorongan tekanan. Contoh yang paling baik untuk proses ini adalah drip
coffee maker. Air bergerak dari area dengan tekanan tinggi (reservoir air) ke area dengan
tekanan rendah (pot kopi). Partikel besar (granul kopi) tetap tinggal atau tidak dapat
melewati filter, sedangkan molekul kecil (kofein, pengaroma) dan air dapat melaluinya.
Tekanan dihasilkan oleh berat air pada filter. Contoh filtrasi dalam tubuh manusia adalah di
ujung kapiler pembuluh darah. Dengan bantuan tekanan darah, cairan dan zat terlarut
dipaksa keluar dari kapiler yang dindingnya hanya satu sel tebal dan sangat permeabel ke
ruang cairan interstitial, dan dengan cara ini sel mendapatkan glukosa, asam amino, dan
17
Anatomi Fisiologi Manusia
nutrien. Molekul besar seperti protein dan sel darah merah tidak dapat melaui pori
membran dan tetap dalam kapiler. Contoh lain dari filtrasi dalam tubuh manusia terjadi pada
ginjal. Darah difiltrasi melalui membran khusus di ginjal sebagai tahap awal dalam
pembentukan urin
5. Transpor Aktif
Transfor aktif berbeda dari difusi terfasilitasi, dimana pada transfor aktif menggunakan
energi untuk menggerakkan molekul atau ion melintasi membran dengan melawan gradien
konsentrasi (uphill). Seperti halnya difusi terfasilitasi, transfor aktif memerlukan molekula
atau ion berikatan dengan transporter pada membran. Karena transporter ini menggerakkan
molekul atau ion secara uphiil, sehingg seringa disebut sebagai pompa karena seperti pompa
air menggunakan energi untuk mendorong air ke atas melawan gaya gravitasi. Pada transpor
aktif, transporeter juga menunjukkan spesifitas dan saturasi. Dikenal ada dua cara
penggunaan energi ke transporter: menggunakan ATP secara langsung pada transpor aktif
primer, dan menggunakan gradien elektrokimia untuk mendorong proses melintasi
membran pada transpor aktif sekunder.
Gambar 8
Transpor aktif. Pompa natrium-kalium (Na+-K+-ATPase) menolak ion natrium
(Na+) dan membawa ion kalium (K+) ke dalam sel
Dalam proses transpor aktif sekunder, transpor digerakkan secara tidak langsung oleh
energi yang telah tersimpan dalam bentuk perbedaan konsentrasi ion antara dua sisi
membran, yang dihasilkan oleh transpor aktif primer. Sistem transpor aktif sekunder adalah
18
Anatomi Fisiologi Manusia
sistem penggandengan, yang menggerakkan lebih dari satu molekul atau ion pada waktu
yang sama. Pada kebanyakan daerah di tubuh, transportasi beberapa zat lainnya
digabungkan/digandengkan dengan transpor aktif Na+, yaitu protein karier yang sama yang
terlibat dalam transpor aktif Na+ juga secara sekunder mentranspor beberapa zat lainnya.
Transpor aktif sekunder dari beberapa molekul atau ion dapat terjadi dalam bentuk ko-
transpor natrium atau kontra-transpor natrium (lihat gambar 9).
Gambar 9
Transpor aktif sekuder. Simporter dan Antiporter Ko-transfor natrium
(Sodium co-transport)
Protein karier disini bertindak sebagai simpor, yaitu mentranspor beberapa zat lain
bersama dengan natrium. Molekul atau ion yang dibawa bersama ko-transfor natrium
natrium meliputi glukosa, asam amino, klorida dan iodin. Ko-transfor natrium-glukosa terjadi
selama penyerapannya dari usus ke dalam darah dan selama penyerapan kembali glukosa
dari tubuli ginjal dalam darah. Ko-transfor natrium-asam amino terjadi utamanya dalam sel
epitel saluran usus dan tubuli ginjal selama penyerapan asam amino ke dalam darah.
Mekanisme ko-transfor natrium-asam amino mirip dengan glukosa, kecuali melibatkan
protein karier yang berbeda.
19
Anatomi Fisiologi Manusia
7. Transpor Vesikel
Cairan yang mengadung pertikel besar dan makromolekul seperti protein tidak dapat
melewati membran melalui difusi atau dengan mekanisme transpor aktif sehingga
ditranspor dalam kantung membran yang disebut vesikel. Proses transpor vesikel
memerlukan energi dalam bentuk ATP. Mekanisme transpor vesikel termasuk endositosis,
eksositosis dan transitosis (gambar 10a, 10b, 11)
8. Endositosis
Endositosis adalah suatu proses yang menggunakan embran plasma untuk menelan
partikel-partikel padat dan butiran kecil cairan. Terdapat tiga tipe endositosi yang terjadi
dalam sel yaitu:
a. Pinositosis
Pinositosis dikenal juga sebagai endositosis cairan atau cell drinking, suatu vesikel
endositosis yang menelan volume kecil butiran cairan ekstrasel, kemudian menyatu dengan
membran sel dan melepaskan isinya ketika vesikel sudah berada dalam sitoplasma. Tidak
seperti fagositosis, pinsitosis memiliki vesikel yang lebih kecil dari fagositosis dan isinya
adalah cairan, dan juga memiliki aktivitas yang rutin pada kebanyakan sel. Pinositosis sangat
penting dalam sel yaitu fungsinya dalam proses absorpsi, seperti reabsorpsi oleh sel epitel
tubuli ginjal.
b. Fagositosis
Fagositosis atau cell eating, yaitu suatu proses dimana sel dapat menelan partikel
padat seperti bakteri, jaringan mati, kotoran sel, dan benda asing. Fagositosis terutama
sangat penting untuk sel darah putih yang menelan sel bakteri dan merusaknya ketika sudah
berada dalam sitoplasma. Fungsi ini sangat penting dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap penyakit.
20
Anatomi Fisiologi Manusia
9. Eksositosis
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis, yaitu proses transpor vesikel yang
mengeluarkan zat-zat dari bagian dalam sel keluar sel. Zat-zat ini dikemas dalam vesikel oleh
aparatus Golgi. Selama eksositosis vesikel bergerak ke membran sel, melebur dengannya
dan megosongkan isinya dimana sekresi terjadi. Sekresi enzim pencernaan dari pankreas,
sekresi susu dari kelenjar mamma, hormon, neurotransmiter, mukus dalam tubuh kita
terjadi dengan eksositosis. Eksositosis adalah mekanisme dimana neuron berkomunikasi
dengan yang lainnya melalui pelepasan neurotransmiter yang disimpan dalam vesikel
sekretori. Proses eksositosis memerlukan ion kalsium. Peningkatan konsentrasi kalsium
sitosol akan mengaktifkan protein yang diperlukanoleh membran vesikel untuk melebur
dengan membran sel dan melepaskan isinya. Eksositosis dan endositosis keduanya adalah
proses aktit yang memerlukan energi daam bentuk ATP.
10. Transitosis
Transitosis terjadi dalam sel kapiler endotel dan sel epitel intestinal untuk
menggerakkan zat-zat melintasi sel melaui endositosis dan eksositosis.
Gambar 10
Transpor vesikel. (a) Endositosis, (b) Eksositosis
21
Anatomi Fisiologi Manusia
Sel epitel
Membran
basolateral
Cairan ekstraseluler
Gambar 12. Tight junction memisahkan membran apikal dari membran basolateral sel epitel
22
Anatomi Fisiologi Manusia
Selama transpor transeluler, pergerakan molekul melalui membran plasma sel epitel
terjadi melalui difusi dan transfor yang dimediasi.
Pada sel epitel permeabilitas dan sifat transpor membran plasma apikal dan
basolateral adalah berbeda, mengakibatkan kemampuan sel untuk mentranspor secara aktif
zat-zat antara cairan pada satu sisi sel dan cairan pada sisi lainnya.
RINGKASAN
1) Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sel dapat memperbanyak
diri. Tubuh manusia mengandung sekitar 100 triliun sel. Berbagai tipe sel tubuh
memiliki fitur yang membedakan satu tipe dari yang lain dan secara khusus disesuaikan
untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya sel darah merah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan, sel otot khusus untuk fungsi kontraksi. Sebuah sel yang khas,
seperti yang terlihat oleh mikroskop cahaya, terdiri dari tiga komponen dasar:
Membran sel
Sitoplasma dan
Nukleus
2) Membran sel yang memgelilingi sel dan menjaganya mengatur apa yang masuk dan
keluar sel. Membran sel memisahkan bagian dalam sel (sitoplasma) dan bagian luar.
Membran sel adalah suatu bilayer fosfolipid (lapis ganda lipid) yang disebut sebagai
permeabel atau permeabel selektif, karena dia melewatkan molekul-molekul tertentu
untuk masuk ke sel tetapi tidak untuk yang lainnya.
3) Sitoplasma adalah bagian dari sel antara nukleus dan membran plasma. Matriks dari
sitoplasma adalah medium semicair yang mengndung air dan berbagai tipe molekul
yang terlarut dalam medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel. Setiap tipe
organel mempunyai fungsi yang spesifik.
4) Tabel struktur dan fungsi sel
Jumlah
Bagian sel Struktur Fungsi
per sel
Membran 1 Lapis ganda lipid yang Barier selektif antara isi sel dan
plasma ditaburi oleh protein dan cairan ekstrasel : mengontrol
sejumlah kecil karbohidrat aliran zat masuk dan keluar sel
Nukleus 1 DNA dan protein khusus Pusat pengaturan sel, menyimpan
yang di bungkus oleh informasi genetik menyediakan
sebuah membran berlapis kode-kode untuk mensintesis
ganda (lipid bilayer) protein struktural dan enzimatik
yang menentukan sifat spesifik
sel
23
Anatomi Fisiologi Manusia
Jumlah
Bagian sel Struktur Fungsi
per sel
Sitoplasma
Organel-
organel
24
Anatomi Fisiologi Manusia
Jumlah
Bagian sel Struktur Fungsi
per sel
ke retikulum endoplasma
kasar, sebagian bebas di
sitoplasma.
25
Anatomi Fisiologi Manusia
5) Mekanisme transpor melintasi membran sel dapat terjadi secara pasif dan aktif.
TES 2
26
Anatomi Fisiologi Manusia
6) Bagian sel yang mengatur keluar rmasuknya zat dari dan ke dalam sel adalah……………..
A. Sitoplasma
B. Mitokondria
C. Nukleus
D. Membran plasma
E. Retikulum endoplasma
27
Anatomi Fisiologi Manusia
D. Difusi
E. Transitosis
8) Jaringan yang menutupi permukaan tubuh, tersusun dari sel lapisan sel yang tebal, dan
terdiri dari sel-sel datar adalah….
A. Epitel skuamosa sederhana
B. Epitel kuboid sederhana
C. Epitel skuamosa bertingkat
D. Epitel kolumnar sederhana
E. Epitel transisional
10) Dinding saluran pencernaan, respirasi, ekskresi, dan reproduksi adalah bagian dari…
A. Membran serosa
B. Membran sinovial
C. Membran mukosa
D. Membran kulit
E. Membran jaringan ikat
28
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 3
Jaringan
Sudahkah kalian mempelajari struktur tubuh manusia? Tentu saja kalian sudah pernah
mendapatkannya di bangku sekolah, bukan? Kalian tentu sudah mengetahui bahwa manusia
memiliki struktur yang sangat kompleks. Berbagai aktivitas tubuh yang kita jalani setiap hari
melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuh, yaitu sel, jaringan, organ, dan sistem organ.
Sebagai contoh sederhana adalah jantung. Apakah yang menyusun jantung?
Bagaimana jantung bekerja? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab pada
pembahasan kali ini yaitu tentang tingkat jaringan dan membran penyusunnya, organ, dan
sistem organ. Seperti pada pembahasan sebelumnya, seladalah kumpulanyang kompleks
dari kompartemen, yang masing-masing mengeluarkan sejumlah reaksi biokimia yang
memungkinkan adanya kehidupan. Namun, seljarang berfungsi sebagai unit terisolasi dalam
tubuh. Sebaliknya, sel-sel biasanya bekerja bersama dalam kelompok yang disebut jaringan.
Jaringan adalah sekelompok sel yang biasanya memiliki asal usul yang sama dalam
embriodan fungsi yang sama untuk melaksanakan kegiatan khusus. Jaringan memberikan
kontribusi untuk fungsi organ di mana dia ditemukan.
Struktur dan sifat dari jaringan tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sebagai
sifat dari material ekstras eluler yang mengelilingi sel-sel jaringan, dan koneksi antara sel-sel
yang membentuk jaringan. Jaringan pada umumnya ada yang berbentuk padat, semipadat,
atau bahkan cair. Contoh jaringan yaitu jaringan tulang, lemak, dan darah.
Pada pembahasan kali ini, kita mempelajari tipe jaringan, variasi dalam setiap tipe
jaringan, dan bagaimana mengenali tipe jaringan secara mikroskopis yang berhubungan
dengan anatomi mikroskopis dalam fungsi jaringan.
Jaringan diklasifikasikan berdasarkan bagaimana sel-sel ini disusun, jenis dan berapa
banyak material yang ditemukan antara sel-sel tersebut. Ilmu yang mempelajari tentang
jaringan disebut histologi. Empat jenis dasar jaringan yaitu jaringan epitel, ikat, otot, dan
saraf. Setiap jenis dibagi lagi dalam contoh-contoh yang spesifik. Organ adalah struktur
dengan batas-batas diskrit yang terdiri dari dua atau lebih jenis jaringan. Organ tidak berasal
dari fungsi mereka sendiri tetapi berasal dari bagaimana sel terorganisasi menjadi jaringan.
Tidak ada satu jenis sel yang memiliki mekanisme untuk melaksanakan semua fungsi vital
tubuh. Sel bekerja sama pada tugas-tugas tertentu dan jaringan juga melakukan fungsi
tertentu, seperti sinyal saraf atau pencernaan makanan.
Dalam materi ini juga akan dibahas tentang membran, yang merupakan lapisan pada
jaringan. Seperti yang mungkin kalian ketahui, setiap jenis membran memiliki lokasi dan
fungsiyang spesifik.
29
Anatomi Fisiologi Manusia
A. JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel dengan struktur dan fungsi yang mirip. Jaringan
berperan terhadap fungsi organ dimana dia ditemukan. Jaringan tubuh dapat
dikelompokkan dalam 4 tipe utama sesuai struktur dan fungsinya. (gambar 1).
a) b)
c) d)
1. Jaringan epitel; menutupi permukaan tubuh dan dinding organ berongga, rongga
tubuh,dan saluran,juga membentuk kelenjar. Jaringan ini memungkinkan tubuh untuk
berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal.
2. Jaringan ikat; melindungi dan menyokong tubuh dan organ-organnya. Beberapa tipe
jaringan ikat terikat dengan organ secara bersama,menyimpan energi cadangan seperti
lemak dan membantu pertahanan tubuh terhadap organisme penyebab penyakit.
3. Jaringan otot; terdiri dari sel-sel khusus untuk kontraksi dan menghasilkan tenaga.
Dalam proses kontraksi, jaringan otot menghasilkan panas yang menghangatkan
tubuh.
4. Jaringan saraf; mendeteksi perubahan dalam berbagai kondisi didalam dan luar tubuh
dan direspon oleh sinyal elektrik yang hasilnya disebut potensial aksi saraf (impuls
saraf) yang mengaktifkan kontraksi otot dan sekresi kelenjar.
Jaringan epitel dan kebanyakan tipe jaringan ikat(kecuali kartilago, tulang, dan darah)
lebih bersifat umum dan memiliki distribusi yang luas didalam tubuh. Jaringan ini adalah
komponen dari sebagian besar organ tubuh dan memiliki berbagai struktur dan fungsi.
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel membentuk penutup dan dinding (lapisan di seluruh tubuh). Tidak
ditutupi oleh jaringan lain, sehingga mempunyai permukaan bebas.
Jaringan epitel memiliki 3 fungsi utama :
a. Barier selektif yang membatasi atau membantu transpor zat-zat ke dan dari dalam
tubuh.
30
Anatomi Fisiologi Manusia
Di samping itu, jaringan epitel bergabung dengan jaringan saraf untuk membentuk
organ khusus sebagai indera pembau, pendengaran, penglihatan, dan sentuhan.Berbagai
permukaan sel epitel memiliki perbedaan struktur dan mempunyai fungsi yang spesifik.
Permukaan apikal atau bebas dari sel epitel menghadap rongga tubuh,dan lumen (lubang
bagian dalam) dari organ internal, atau saluran tubuh yang menerima sekresi sel. Permukaan
apikal mengandung silia atau mikrovili.Permukaan lateral dari sel epitel yang berdekatan
pada sisi lainnya memiliki tight juncion, adherens juncion, desmosom, dan atau gap junction.
Epitel dikelompokkan sesuai dengan bentuk dan jumlah lapisan (gambar 2).
Bentuk Sederhana Bertingkat
Gambar 3. Klasifikasi jaringan epitel berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel
(Sumber: Sanders, Essentials of Anatomy and Physiology, 2014. Tortora,
Principles of Anatomy and Physiology)
Pengelompokan sel epitel berdasarkan bentuk sel: skuamosa, kuboid, dan kolumnar,
dan bentuk inti sel sesuai dengan bentuk selnya. Sel skuamosa berbentuk gepeng, dengan
inti sel besar dan tipis, sel kuboid berbentuk kubus, dengan inti sel berbentuk spheric (bola)
dan terpusat di tengah, mempunyai mikrovili pada permukaan apikal dan memiliki fungsi
untuk sekresi atau absorpsi. Sel kolumnar berbentuk tinggi dan ramping seperti kolom dan
inti sel biasanya berada lebih ke bawah, dekat dengan basement membran. Memiliki
permukaan apikal yang memiliki silia atau mikrovili dan berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.
Sel transisi yang merubah bentuk dari skuamosa ke kuboid, dan kembali dari kuboid ke
31
Anatomi Fisiologi Manusia
skuamosa seperti peregangan pada organ kandung kemih ke ukuran yang lebih besar
kemudian kembali lagi ke ukuran yang lebih kecil.
Berdasarkan jumlah lapisan, jaringan epitel dikelompokkan menjadi epitel sederhana
yang hanya terdiri dari satu lapis sel, dan biasanya sangat tipis sehingga tidak spesifik untuk
fungsi perlindungan. Epitel sederhana terkait dengan proses absorpsi, ekskresi, dan filtrasi.
Dan epitel bertingkat yang memiliki banyak lapisan sel.
Pengelompokan sel epitel berdasarkan bentuk sel, terbagi atas:
Ginjal
Gambar 4.
Sel skuamosa sederhana pada ginjal (Sumber: Seeley’s, Anatomy and Physiology 10th Edition)
Terdapat 2 epitel skuamosa sederhana dalam tubuh kita yang mempunyai nama yang
khusus sesuai dengan lokasinya.
a) Endotelium "penutup bagian dalam", menjadikan permukaan licin, mengurangi
gesekan pada dinding pembuluh limfa dan semua organ berongga seperti sistem
kardiovaskuler (pembuluh darah dan jantung). Kapiler terdiri dari endothelium yang
khususdan tipis sehingga sangat efisien untuk pertukaran nutrisi dan sisa residu antara
pembuluh darah dan jaringan sel disekitarnya.
b) Mesotelium "penutup bagian tengah", yaitu epitel yang ditemukan dalam dinding
membran serosa, selaput yang melapisi rongga tubuh ventral dan menutupi organnya.
32
Anatomi Fisiologi Manusia
33
Anatomi Fisiologi Manusia
skuamosa bertingkat dari tipe non-keratinasi ditemukan pada selaput rongga mulut,
esofagus, dan pada vagina.
Dalam semua lokasinya, jaringan ini sebagai barier terhadap organisme karena sel-sel
tersusun sangat rapat.
Ketika kandung kemih kosong dan berkontraksi, dinding epitel menjadi sel kuboid,
ketika kandung kemih terisi dan meregang sel menjadi lebih tipis dan menjadi skuamosa.
Epitel transisi memungkinkan kandung kemih untuk mengisi dan meregang tanpa merobek
lapisan.
34
Anatomi Fisiologi Manusia
kelenjar uniseluler. Sel goblet yang mengahsilkan mukus dari dinding saluran pencernaan,
respirasi, perkemihan, dan reproduksi adalah contoh dari kelenjar uniseluler. Sebagian besar
kelenjar adalah multiseluler karena terdiri dari beberapa sel. Kelenjar ini mempunyai bagian
sekretori dan suatu duktus yang berasal dari epitel. Kelenjar multiseluler dikelompokkan
sesuai dengan struktur dan tipe sekret yang dikeluarkan. Kelenjar sederhana jika duktusnya
tidak mempunyai cabang (gambar 6), sedangkan kelenjar kompleks jika duktusnya
mempunyai cabang (gambar 7). Kelenjar tubular jika kelenjar dan duktusnya bergabung
dengan diameter yang tidak berubah, bagian distal dari duktus mengembang atau
membesar untuk membentuk struktur seperti kantong disebut asinar atau alveolar.
35
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Jaringan Ikat
Tipe jaringan utamakedua adalah jaringan ikat.Tipe jaringan ini memungkinkan
pergerakan dan memberikan sokongan atau dukungan untuk jenis jaringan lainnya. Jaringan
ikat dapat dikelompokkan ke dalam tiga subkelompok yaitu jaringan ikat longgar, jaringan
ikat padat, dan jaringan ikat khusus.
Jaringan ikat berbeda dari tiga tipe jaringan lainnya yang mana terdiri dari sel yang
terpisah dari satu dengan yang lainnya oleh matriks ekstraseluler. Jaringan ikat merupakan
jenis jaringan yang paling banyak didalam tubuh. Fungsi jaringan ini adalah untuk:
a. Menutupi dan melindungi jaringan lainnya. Lapisan jaringan ikat membentuk kapsul
yang mengelilingi organ, seperti hati dan ginjal. Jaringan ikat juga membentuk lapisan
yang memisahkan antara jaringan dan organ. Contoh, jaringan ikat memisahkan otot,
arteri, vena dan saraf dari bagian lainnya.
b. Mengikat jaringan satu dengan jaringan lainnya. Kabel yang kuat atau pita jaringan ikat
disebut tendon yang melekatkan otot ke tulang. Sedangkan jaringan ikat pita disebut
ligamen yang menahan atau menyangga tulang.
c. Menyokong dan menggerakkan bagian tubuh. Tulang dan sistem rangka memberikan
sokongan yang kaku dengan tubuh, dan kartilago yang semi kaku menyokong struktur
tubuh seperti hidung, telinga, dan permukaan sendi. Sendi antara tulang
menghubungkan satu bagian tubuh yang bergerak menuju ke bagian lainnya.
d. Menyimpan zat-zat. Jaringan adiposa (lemak) menyimpan molekul energi tinggi, dan
tulang menyimpan mineral, seperti kalsium dan fosfat.
Sel jaringan ikat dapat berproduksi tetapi tidak secepat sel epitel. Sebagian besar
jaringan ikat memiliki suplai darah yang baik, tapi beberapa lainnya tidak, kecuali kartilago
yang avaskuler.
Jenis sel dalam jaringan ikat bervariasi sesuai dengan jenis jaringan dan meliputi
(gambar 8):
a. Fibroblast, sel gepeng besar dengan prosesus bercabang. Umumnya, sel ini terdapat di
semua jaringan ikat, dan biasanya paling banyak ditemukan.
b. Makrofag berkembang dari monosit, sejenis sel darah putih. Contoh makrofag,
termasuk alveolar di paru-paru atau makrofag limfa di limfa. Makrofag memiliki
kemampuan untuk bergerak di seluruh jaringan dan berkumpul di tempat infeksi atau
peradangan untuk melanjutkan fagositosis.
c. Sel plasma adalah sel kecil yang berkembang dari jenis sel darah putih yang disebut
limfosit B. Sel plasma mensekresi antibodi, yaitu protein yang menyerang atau
menetralisir zat asing dalam tubuh. Dengan demikian, sel plasma merupakan bagian
penting dari respon kekebalan tubuh. Meskipun sel ini banyak ditemukan di dalam
36
Anatomi Fisiologi Manusia
tubuh, sebagian besar sel plasma berada dalam jaringan ikat, terutama di saluran
pencernaan dan pernapasan. Sel ini juga melimpah di kelenjar ludah, kelenjar limfa,
organ limfa, dan sumsum tulang merah.
d. Sel mast banyak ditemukan dekat pembuluh darah yang mensuplai jaringan ikat. Sel ini
menghasilkan histamin, yaitu zat kimia yang melebarkan pembuluh darah kecil sebagai
bagian dari respon inflamasi, reaksi tubuh terhadap cedera atau infeksi.
e. Adiposit juga disebut sel-sel lemak atau sel adiposa, yaitu sel jaringan ikat yang
menyimpan trigliserida (lemak). Sel ini ditemukan dalam kulit dan sekitar organ seperti
jantung dan ginjal.
f. Leukosit (sel darah putih) tidak ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam
jaringan ikat yang normal.
b. Jaringan Adiposa
Umumnya disebut jaringan lemak yaitu jaringan ikat longgar khusus yang didalamnya
terdapat sangat sedikit matriks interseluler. Jaringan adiposa membentuk suatu bantalan
pelindung sekitar ginjal, jantung, bola mata, dan berbagai sendi. Jaringan ini juga dapat
ditemukan dibawah kulit yang melindunginya terhadap panas. Jaringan adiposa terletak di
kulit, jantung, ginjal, tulang, dan mata.
Sel jaringan adiposa juga disebut sebagai sel jaringan adiposit dan memiliki fungsi
utama untuk menyimpan lemak dalam bentuk butiran cairan. Kelebihan nutrisi disimpan
sebagai kalori dalam bentuk lemak yang digunakan ketika tubuh kekurangan intake.
Sebagian besar lemak disimpan di bawah kulit dalam jaringan ikat areolar antara dermis dan
otot. Leptin adalah hormon penekan nafsu makan yang disekresikan oleh sel adiposit yang
mengirim sinyal hipotalamus ke otak bahwa cadangan lemak masih cukup. Ketika sekresi
37
Anatomi Fisiologi Manusia
leptin berkurang, nafsu makan meningkat. Adiposit mensekresikan paling sedikit dua
senyawa kimia yang membantu mengatur penggunaan insulin dalam metabolisme glukosa
dan lemak. Jaringan adiposa juga terlibat dalam inflamasi, yaitu respon pertama tubuh
terhadap jejas dimana dia menghasilkan sitokin (senyawa kimia yang mengaktifkan sel darah
putih).
Jaringan ikat padat yang elastis biasa membentuk beberapa ligamen elastis, seperti
pada lipatan vokal dan nuchal (belakang leher), yang terletak di sepanjang posterior leher,
membantu menahan kepala tetap tegak. Ketika ligamen elastis diregangkan, akan
cenderung kembali ke panjang semula, yang dominan sebagai pita elastis.
38
Anatomi Fisiologi Manusia
Jaringan ikat padat tidak teratur mengandung serat protein tersusun sebagai anyaman,
serat yang terorientasi secara acak. Jika tidak, serat dalam lapisan jaringan ikat padat tidak
teratur dapat terorientasi dalam satu arah. Jaringan ikat padat tidak teratur membentuk
helaian jaringan ikat yang mempunyai kekuatan dalam berbagai arah tapi kekuatan
berkurang dalam satu arahdibandingkan jaringan ikat padatteratur. Jaringan ikat padat
kolagen tidak teratur (gambar 11) membentuk kebanyakan dermis,bagian dalam kulit,juga
kapsul jaringan ikat yang mengelilingi organ seperti ginjal dan organ limfa. Jaringan ikat
elastis tidak teratur padat (gambar 12) ditemukan dalam dinding arteri elastis. Disamping itu,
serat kolagen yang terorentasi dalam beberapa arah dan lapisan jaringan ini mengandung
serat elastis yang banyak.
1) Kartilago
Kartilago terdiri darisel kartilago dalam suatu matriks yang kaku secara ekstensif dan
relatif. Hampir semua permukaan kartilago dikelilingi oleh lapisan jaringan ireguler padat
yang disebut perichondrium. Sel kartilago berasal dari perichondrium dan mensekresikan
matriks kartilago.Kekuatan kartilago disebabkan karena serat kolagennya, selanjutnya
kaitannya dengan tulang, kartilago adalah struktur kokoh dalam tubuh. Kartilago tidak
39
Anatomi Fisiologi Manusia
mempunyai pembuluh darah atau saraf, sehingga jika terjadi luka penyembuhannya sangat
lambat karena sel dan nutrisi yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tidak dapat
mencapai area dengan mudah. Atlet terkadang mengalami kerusakan kartilago dalam sendi
lutut. Biasanya akan dilakukan pembedahan untuk memelihara mobilitas sendi sebaik
mungkin.
Seperti halnya jaringan ikat lainnya, kartilago memiliki sedikit sel dan sejumlahbesar
matriks ekstraseluler. Kartilago memiliki matriks berlimpah yang padat namun fleksibel
karena mengandung banyak serat Matriks mengandung protein kondrin..Sel kartilago yang
matang disebut kondrosit (gambar 13). Sel kartilago atau kondrosit ini berada dalam ruang
yang disebut Lakuna yang tersebar ke seluruh matriks ekstraseluler. Kartilago tidak memiliki
suplai darah karena mensekresikan faktor anti-angiogenesis yaitu suatu senyawa yang dapat
mencegah pertumbuhan pembuluh darah. Karena sifat ini, faktor anti-angiogenesis dipelajari
sebagai pengobatan kanker. Jika sel kanker dihentikan dari pembentukan pertumbuhan
pembuluh darah baru, kecepatan laju pembelahan sel dan ekspansi dapat diperlambat atau
bahkan dapat dihentikan.
a) Kartilago Hialin
Kartilago hialin memiliki sejumlah besar serat kolagen dan proteoglikan. Serat kolagen
tersebar secara merata diseluruh zat-zat substansial.Kartilago hialin dalam sendi memiliki
permukaan yang sangat halus. Kartilago hialin umumnya ditemukan pada area yang
menyokong kekuatan dan adanya fleksibilitas seperti pada tulang rusuk dan dalam trakea
dan bronkus. Kartilago hialin juga menutupi permukaan tulang yang bergerak secara halus
terhadap tulang lainnya dalam sendi. Kartilago hialin membentuk sebagian besar kerangka
sebelum digantikan oleh tulang semasa embrio dan terlibat dalam pertumbuhan untuk
meningkatkan panjang tulang. Ketika fetus dalam kandungan sistem kerangka terbuat
seluruhnya dari kartilago hialin dan terlihat setelah 3 bulan pertama kehamilan. Sebagian
besar kartilago hialin ini secara bertahap digantikan oleh tulang selama 6 bulan ke depan
melalui proses yang disebut osifikasi. Namun beberapa kartilago hialin tetap sebagai
penutup pada permukaan tulang sendi. Septum dari hidung kita juga tersusun dari kartilago
hialin.
b) Fibrokartilago
Fibrokartilago memiliki serat kolagen yang lebih banyak dari proteoglikan.
Dibandingkan dengan kartilago hialin, fibrokatilago memiliki bundelan serat kolagen yang
lebih tebal dan tersebar melalui matriksnya. Jaringan ini ditemukan di lutut. Pada jaringan ini
alas fibrokartilago membantu menyerap guncangan dan mencegah abrasi tulang ke tulang.
Cedera fibrokartilago pada sendi lutut umumnya terkait dengan olahraga.
40
Anatomi Fisiologi Manusia
c) Kartilago elastis
Kartilago elastis memiliki sejumlah serat elastis selain kolagen dan proteoglikan yang
tersebar ke seluruh matriksnya. Ditemukan di daerah yang memiliki sifat kaku, tetapi elastis
seperti telinga bagian luar, epiglotis, dan tabung pendengaran.
2) Jaringan Tulang
Jaringan tulang adalah jaringan yang paling kaku dari semua jaringan ikat. Tulang
berfungsi sebagai tempat pelekatan otot dan bertindak sebagai tuas mekanik untuk
melakukan gerakan. Tulang juga berperan terhadap pembentukan sel darah dan berfungsi
sebagai tempat penyimpan garam-garam mineral. Unit strktural silinder disebut osteon.
Tulang merupakan organ yang terdiri dari beberapa jaringan ikat kuat dan keras yang terdiri
dari sel hidup dan matriks mineral, meliputi tulang atau jaringan osseus, periosteium, dan
endosteium.Matriks tulang terbuat dari garam kalsium dan kolagen yang kuat dan keras dan
tidak fleksibel. Matriks tulang memiliki bagian organik dan anorganik. Bagian organik terdiri
dari serat protein terutama kolagen dan molekul organik lainnya. Bagian mineral atau
anorganik terdiri dari kristal khusus disebut hidroksiapatit yang mengandung kalsium dan
fosfat sebagai tempat pembuatan sumsum tulang merah yang menghasilkan sel darah, dan
menghasilkan sumsum kuning yang menghasilkan trigliserida. Kekuatan dan kekakuan dari
matriks mineral ini memungkinkan tulang untuk menyokong dan melindungi jaringan dan
organ lainnya. Sel tulang atau osteosit terletak dalam rongga matriks yang disebut lakuna
dan mirip dengan lakuna kartilago. Ada dua tipe tulang :
Spongibone: tampak seperti spons atau gabus.
Compact bone : lebih padat dan hampir tidak ada ruang antara beberapa lapisan tipis
atau lamella tulang (gambar 14)
Tidak seperti kartilago, tulang kaya akan suplai darah sehingga tulang dapat
memperbaiki dirinya sendiri lebih cepat daripada kartilago. Kartilago, sendi, dan tulang
membuat sistem kerangka. Sistem kerangka mendukung jaringan lunak, melindungi struktur
halus, dan bekerja dengan otot rangka untuk menghasilkan gerakan.
Beberapa tulang seperti sternum (tulang dada dan tulang pelvis) mengandung sumsum
tulang merah terutama jaringan hemopoetik yang menghasilkan sel darah. Fungsi lain dari
jaringan tulang adalah terkait dengan matriks tulang. Kerangka menyokong tubuh dan
beberapa tulang melindungi organ internal dari cedera mekanik. Misalnya pada tulang paha
tersusun beberapa jaringan tulang.
1) Jaringan Darah
Darah adalah jaringan ikat yang unik karena hanya memiliki matriks cair. Darah
bertindak sebagai pengangkut senyawa-senyawa ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari sel dan
plasma. Matriks darah adalah plasma darah yaitu sekitar 52 %- 62% dari total volume darah
dalam tubuh.Plasma darah adalah jaringan berwarna kuning pucat yang terdiri dari sebagian
41
Anatomi Fisiologi Manusia
besar air dengan berbagai zat-zat terlarut seperti nutrisi, enzim, protein plasma, hormon, gas
respirasi, ion, dan produk-produk yang sudah tidak dibutuhkan.
Sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum tulang merah (jaringan
hemopoetik). Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5
jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit, dan limfosit.
Limfosit matang dan jaringan limfatik (organ limfa, kelenjar getah bening, dan kelenjar
timus) juga mengandung stem cell tapi hanya menghasilkan sedikit limfosit. Sel darah merah
membawa oksigen yang terikat dengan besi dalam bentuk hemoglobin.Platelet mencegah
pendarahan yaitu melalui proses pembekuan darah. Sel darah putih menghancurkan
patogen secara fagositosis dan memproduksi antibodi sehingga memberikan kita imunitas
terhadap penyakit (gambar 11).
2) Jaringan Limfa
Limfa adalah cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik. Limfa adalah
jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam matriks ekstraseluler cair yang
jernih yang mirip dengan plasma darah, tetapi sedikit protein. Komposisi limfa bervariasi dari
suatu bagian tubuh ke bagian lainnya. Contoh, limfa meninggalkan kelenjar getah bening
meliputi beberapa limfosit. Sebaliknya, limfa dari usus kecil memiliki kandungan lemak tinggi
yang baru diserap.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan khusus untuk kontraksi. Ketika berkontraksi, jaringan ini
memendek dan menghasilkan tipe gerakan. Jaringan ini memiliki sel dalam jumlah banyak
dan disuplai dengan pembuluh darah. Dalam jaringan otot, membran sel disebut sarkolema,
dan sitoplasma disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdiri dari sel-sel memanjang yang
disebut serat otot atau miosit yang dapat menggunakan ATP untuk menghasilkan gaya.
Sebagai hasilnya, jaringan otot mempertahankan postur tubuh, menghasilkan panas dan
juga memberikan perlindungan. Karakteristik utama dari jaringan otot adalah
kemampuannya untuk memendek dan menebal (kontraksi). Ini disebabkan karena adanya
interaksi dari dua protein kontraktil yaitu aktin dan miosin yang membentuk mikrofilamen
dalam sitoplasma dan bertanggung jawab dalam proses kontraksi. Otot berkontraksi untuk
42
Anatomi Fisiologi Manusia
menggerakkan seluruh tubuh, untuk memompa darah melalui jantung dan pembuluh darah,
dan untuk mengurangi ukuran organ berongga seperti lambung dan kandung kemih.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat 3 tipe jaringan otot yaitu, otot rangka,
otot polos, dan otot jantung
a. Otot Rangka
Jaringan otot rangka atau lebih umum disebut sebagai otot ditemukan dalam daging
manusia dan kandungannya sekitar 40 % dari berat tubuh individu. Jaringan ini juga
menghasilkan sejumlah panas yang sangat penting untuk membantu mempertahankan suhu
tubuh agar tetap konstan.
Otot rangka juga biasa disebut otot lurik (striated muscle) atau otot sadar.Sel (serat)
otot rangka yang panjang dan berbentuk silinder mengandung banyak nukleus terletak di
tepi seldan tampak bergaris (gambar 13). Setiap sel otot memiliki ujung saraf motorik
sendiri. Impuls saraf yang berjalan ke otot sangat penting untuk menimbulkan kontraksi.
Otot rangka dikontrol oleh saraf sadar karena seseorang dapat sengaja menyebabkan
kontraksi otot rangka untuk mencapai gerakan tubuh tertentu. Namun sistem saraf dapat
menyebabkan otot rangka berkontraksi tanpa pengaruh kesadaran. Seperti yang terjadi pada
gerakan refleks dan pemeliharaan tonus otot.
43
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Otot Polos
Otot polos polos juga disebut sebagai otot tak sadar (otot viseral). Istilah viseral
mengacu kepada organ internal, yang banyak mengandung sel otot polos.Umumnya, otot
polos bertindak untuk mendorong zat-zat melalui organ dengan kontraksi dan relaksasi.
Disebut otot polos karena tidak memiliki garis atau pita seperti halnya pada otot rangka. Sel
otot polos lebih pendek dari sel otot rangka. Berbentuk spindle dan meruncing pada
ujungnya dan hanya memiliki satu nukleus yang terletak ditengah. Meskipun impuls saraf
dapat menyebabkan kontraksi, otot polos umumnya tidak dapat dirangsang untuk
berkontraksi oleh saraf sadar sehingga disebut sebagai otot tak sadar.Berarti kita tidak
mengontrol kontraksinya, tetapi dikontrol oleh sistem saraf otonom.
Jaringan otot polos ditemukan dalam dinding organ tubuh berongga seperti lambung,
usus, kandung kemih, uterus, dan pembuluh darah. Sel otot polos terususun dalam dua
lapisan, lapisan longitudinal bagian luar dan lapisan sirkuler bagian dalam. Kontraksi simultan
dari dua lapisan tersebut mendorong material ke dalam organ berongga dalam satu arah,
karenanya makanan didorong oleh kontraksi otot polos sepanjang saluran pencernaan yang
disebut peristaltik dan darah didorong sepanjang arteri dan vena. Urin juga didorong ke
bawah menuju ureter oleh kontraksi otot polos.
Dalam dinding arteri dan vena, otot polos mengonstriksi atau mendilatasi pembuluh
untuk mempertahankan tekanan darah normal. Iris dari mata memiliki dua set otot polos
untuk mengonstriksi atau mendilatasi pupil yang mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke
retina.
c. Otot Jantung
Otot jantung ditemukan hanya dalam dinding jantung. Sel otot jantung berbentuk
silinder dan bercabang yang menghubungkan ke sel otot jantung lainnya. Cabang-cabang ini
menghubungkan satu dengan yang lainnya melalui area khusus yang disebut intercalated
disk. Otot jantung tampak bergaris mirip dengan sel otot rangka dan hanya memiliki satu
nukleus setiap sel. Sel otot jantung lebih pendek daripada sel otot rangkadan otot polos.
Otot ini bertanggung jawab untuk memompa darah melalui jantung dan ke dalam pembuluh
darah.
4. Jaringan Saraf
Sel dalam jaringan saraf yang menghasilkan dan mengkonduksikan impuls disebut
neuron (sel saraf) (gambar 13). Sel ini memiliki 3 bagian utama: dendrit, badan sel, dan satu
akson. Neuron adalah sel yang sangat panjang sehingga seperti sel otot, jaringan ini disebut
sebagai serat saraf. Penjelasan lebih detail tentang neuron akan dibahas pada sistem saraf.
Jaringan saraf membentuk otak, sumsum tulang belakang, dan berbagai saraf tubuh.
Jaringan saraf mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Jaringan ini
memungkinkan kita untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan
kondisi. Jaringan ini mengkordinasikan otot rangka kita, khususnya kepekaan pada
penglihatan, rasa, bau, dan pendengaran. Jaringan ini mengontrol emosi dan kemampuan
penalaran kita. Ini memungkinkan kita belajar melalui proses memori.
44
Anatomi Fisiologi Manusia
Jaringan saraf juga meliputi sel yang tidak dapat mentransmisikan impuls tetapi
mendukung aktivitas neuron yaitu sel glial, bentuk gabungan yang disebut neuroglia, yaitu
sel yang terikat bersama neuron dan melindungi neuron. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf
yang disebut neuron dan beberapa sel khusus ditemukan hanya dalam sistem saraf. Sistem
saraf memiliki dua divisi: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
B. ORGAN
Organ terdiri dari dua atau lebih dari empat tipe jaringan yang tersusun dalam
berbagai proporsi dan pola seperti sebagai lapisan, tabung, buntelan, dan irisan. Contoh,
ginjal terdiri dari :
1. Serangkaian tabung kecil yang masing-masing terdiri dari epitel sederhana.
2. Pembuluh darah yang dindingnya mengandung berbagai jumlah otot polos dan
jaringan ikat.
3. Perpanjangan dari neuron yang berakhir dekat otot dan sel epitel.
4. Elemen jaringan ikat longgar yang menghubungkan seluruh bagian ginjal dan termasuk
kapsul pelindung yang mengelilingi organ.
Beberapa organ tersusun dalam unit yang kecil seperti subunit, yang sering disebut
sebagai unit fungsional yang masing-masing melakukan fungsi organ. Contoh, unit fungsional
dari ginjal adalah nefron yang mengandung tabung kecil. Intinya, kita memiliki sistem organ
(kumpulan organ yang bersama melakukan fungsi secara keseluruhan). Contoh, ginjal,
kandung kemih, ureter, dan uretra menyusun sistem urinari.
Kesimpulannya, tubuh manusia dapat dipandang sebagai suatu masyarakat yang
kompleks dari suatu sel yang terdiferensiasi yang bergabung secara struktural dan fungsional
untuk melakukan fungsi penting untuk kelangsungan hidup dari seluruh organisme. Sel-sel
individual merupakan unit dasar dari masyarakat ini dan hampir semua sel-sel ini secara
individual menunjukkan aktivitas yang mendasar untuk semua bentuk kehidupan seperti
45
Anatomi Fisiologi Manusia
metabolisme dan replikasi. Kunci utama untuk kelangsungan hidup seluruh sel tubuh adalah
lingkungan internal tubuh. Ini mengacu pada cairan yang mengelilingi sel dan yang ada
dalam darah. Setiap organ tubuh manusia terdiri dari dua atau lebih jaringan yang bekerja
bersama sehingga memungkinkan organ untuk melakukan fungsi spesifiknya. Tubuh
mengandung sejumlah organ dan masing-masing memiliki bentuk dan fungsi yang jelas.
Lambung, jantung, otak, dan juga tulang merupakan contoh organ. Bagian organ dapat
dibedakan menjadi dua bagian yakni anterior dan posterior (gambar 15).
Beberapa contoh organ penting seperti otak, sumsum tulang belakang, pembuluh nadi,
laring, esophagus, trakea, aorta, paru-paru, diafragma, jantung, liver, pankreas, lambung,
kandung empedu, limfa, ginjal, usus halus, usus besar, ureter, kandung kemih, dan uretra
(gambar 15).
46
Anatomi Fisiologi Manusia
C. SISTEM ORGAN
Kelompok organ terorganisir dalam sistem tubuh. Setiap sistem merupakan kumpulan
organ yang melakukan fungsi yang terkait dan berinteraksi untuk menyelesaikan aktivitas
umum yang sangat penting untuk kelangsungan hidup tubuh secara keseluruhan. Contoh,
sistem pencernan terdiri dari mulut, kelenjar saliva, faring, esofagus, lambung, pankreas,
hati, kantung empedu, usus kecil dan usus besar. Organ pencernaan ini bekerja sama untuk
memecahkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap ke dalam darah
untuk didistribusikan ke seluruh sel.
Organ tubuh tersusun dalam kelompok fungsional sehingga fungsi tunggal mereka
akan terkoordinasi untuk melakukan fungsi sistem yang spesifik. Kelompok fungsional yang
terkoordinasi ini disebut sistem organ. Sistem pencernaan dan saraf adalah contoh dari
sistem organ. Sebagian besar organ milik satu sistem organ, tetapi beberapa organ
ditugaskan untuk lebih dari satu sistem organ. Contoh, pankreas termasuk ke dalam sistem
pencernaan dan endokrin. Tabel 1 merangkum sistem organ dan fungsinya. Meskipun
masing-masing sistem organ memiliki fungsi yang unik, semua sistem organ saling terkait
satu sama lain. Contoh, semua sistem organ bergantung pada sistem kardiovaskuler untuk
mengangkut material-material ke dan dari sel mereka. Sistem organ bekerja bersama untuk
mengaktifkan fungsi tubuh manusia.
Tabel 1
Sistem organ dan fungsinya
Sistem organ Fungsi
Integumenta melindungi jaringan di bawahnya
dan membantu mengatur suhu tubuh
Kerangka mendukung tubuh, melindungi organ vital, menyimpan mineral, dan
menghasilkan unsur terbentuk
otot menggerakkan tubuh dan bagian tubuh dan menghasilkan panas
Respirasi menukar O2 dan CO2 antara udara dan darah di paru-paru, pengaturan
pH, dan menghasilkan suara
Kardiovaskular mengangkut panas dan material ke dan dari sel-sel tubuh
Limfoid mengumpulkan dan membersihkan
cairan interstisial, dan mengembalikannya ke darah; memberikan
kekebalan tubuh
Perkemihan mengatur volume dan komposisi darah dengan membentuk dan
mengeluarkan urin
Endokrin mensekresikan hormon dan mengatur tubuh
Saraf mengkoordinasi secara cepat fungsi tubuh dan mempermudah
pembelajaran dan memori
Pencernaan mencerna makanan dan menyerap
nutrisi
47
Anatomi Fisiologi Manusia
RINGKASAN
1) Jaringan adalah sekolompok sel dengan fungsi khusus dan zat-zat ekstrasel yang
mengelilinginya.
2) Pengelompokan empat jaringan utama
4) Secara umum, jaringan ikat dibagi menjadi 6 bagian yaitu, jaringan ikat longgar,
jaringan adiposa, jaringan ikat padat, jaringan ikat elastis, jaringan ikat penyokong, dan
jaringan ikat cair. Fungsi jaringan ikat yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain,
melindungi organ tubuh, menyimpan energi cadangan, membentuk struktur tubuh,
dan menjalankan sirkulasi.
48
Anatomi Fisiologi Manusia
5) Jaringan ikat penyokong terdiri atas jaringan kartilago (cartilage), dan jaringan tulang
(bone). Sedangkan jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah (blood) dan jaringan
limfa (lymph).
6) Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot terbagi menjadi tiga bagian utama
yaitu, jaringan otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
7) Otot polos dan otot jantung bekerja di luar kesadaran manusia, sedangkan otot rangka
bekerja atas kerja saraf, biasanya disebut otot sadar.
8) Jaringan saraf merupakan jaringan yang menjadi pusat semua aktivitas sel dan jaringan
lainnya. Satu sel saraf disebut neuron. Adapun bagian utama dari neuron yaitu badan
sel (cell body), akson (axon), dan dendrit (dendrite).
9) Jaringan saraf membentuk sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang
belakang. Selain itu, jaringan saraf juga membentuk serabut saraf lainnya
10) Jaringan saraf berfungsi untuk mengontrol semua aktivitas yang dilakukan oleh tubuh,
membawa impuls ke sistem saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju
ke efektor.
11) Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisiasi dalam fungsi
tertentu.
12) Berdasarkan letaknya, organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam
dan organ luar. Yang termasuk organ dalam seperti jantung, hati, paru-paru, dan
lambung. Sedangkan yang termasuk organ luar seperti kulit, mata, telinga, dan hidung.
13) Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi tertentu
didalam tubuh.
14) Membran jaringan secara umum dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu
membran epitel dan membran jaringan ikat.
15) Membran epitel dibagi menjadi 3 bagian yaitu membran serosa, membran mukosa,
dan membran cutaneous. Dan membran jaringan ikat hanya terdiri dari membran
sinovial.
49
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 3
2) Jaringan yang menutupi permukaan tubuh, tersusun dari sel lapisan sel yang tebal, dan
terdiri dari sel-sel datar adalah….
A. Epitel skuamosa sederhana
B. Epitel kuboid sederhana
C. Epitel skuamosa bertingkat
D. Epitel kolumnar sederhana
3) Epitel bertingkat biasanya ditemukan pada area tubuh ketika melakukan aktivitas...
A. Filtrasi
B. Proteksi
C. Sekresi
D. Difusi
50
Anatomi Fisiologi Manusia
9) Sebuah kelenjar yang memiliki saluran dan strukturnya seperti kantung disebut…
A. Tubular sederhana
B. Tubular compound
C. Asinar compound
D. Asinar sederhana
51
Anatomi Fisiologi Manusia
11) Sebuah jaringan yang memiliki banyak serat kolagen dan terorganisir secara parallel
satu sama lain ditemukan pada…
A. Kartilago
B. Tulang
C. Otot
D. Adiposa
12) Serat halus yang membentuk kerangka kerja organ seperti hati, limfa, dan kelenjar
getah bening disebut…
A. Serat kolagen
B. Silia
C. Mikrovili
D. Serat retikuler
14) Yang manakah pernyataan yang tidak sesuai tentang jaringan adiposa?
A. Sebagai penyimpanan energi cadangan
B. Merupakan salah satu tipe jaringan ikat
C. Sebagai pelindung tubuh dan menghasilkan panas
D. Adiposa coklat hanya ditemukan pada orang dewasa
15) Yang manakah tipe jaringan dibawah ini yang memiliki kadar matriks ekstraseluler
paling kecil?
A. Jaringan adiposa
B. Jaringan tulang
C. Jaringan ikat longgar
D. Jaringan darah
16) Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang terletak di lakuna dan dikelilingi oleh matriks
padat dari hidroksiapatit adalah…
A. Kartilago hialin
B. Tulang
C. Jaringan saraf
D. Fibrokartilago
52
Anatomi Fisiologi Manusia
17) Yang manakah pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai mengenai neuron?
A. Neuron memiliki akson
B. Neuron bipolar memiliki dua akson
C. Neuron di dukung dan dilindungi oleh neuroglia
D. Dendrit menerima signal eletrik dan membawa signal tersebut ke cell body
18) Sekelompok jaringan sejenis yang berkumpul dan melakukan fungsi tertentu disebut…
A. Sel
B. Epitel
C. Organ
D. Materi genetik
19) Sistem organ yang melakukan fungsi filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi pada ginjal
disebut..
A. Pencernaan
B. Respirasi
C. Sirkulasi
D. Perkemihan
20) Dinding saluran pencernaan, respirasi, ekskresi, dan reproduksi adalah bagian dari…
A. Membran serosa
B. Membran mukosa
C. Membran sinovial
D. Endotelium
53
Anatomi Fisiologi Manusia
Tes 2
1) B
2) D
3) A
4) B
5) A
6) D
7) D
8) C
9) D
10) C
Tes 3
1) E
2) C
3) C
4) D
5) C
6) D
7) B
8) A
9) C
10) A
11) A
12) D
13) C
14) D
15) C
16) B
17) B
18) C
19) D
20) B
54
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Guyton , Hall JE. Buku ajar Fisiologi Kedokteran (terjemahan ), Edisi 9, Jakarta, EGC
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Sherwood, L . 2001, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem ( terjemahan ), Edisi 2. Jakarta, ECG
55
Anatomi Fisiologi Manusia
BAB II
SISTEM SARAF
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt.
PENDAHULUAN
Bagaimana Anda tahu bunga tampak seperti apa, bagaimana sebuah lagu terdengar,
bagaimana sentuhan kapas wol, bagaimana rasanya coklat dan bagaimana bau roti yang
baru dipanggang? Anda mungkin menjawab dengan apa yang Anda ketahui tentang ini
karena organ-organ indera Anda, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Indera mengambil
informasi dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal, tetapi apa yang terjadi
berikutnya adalah perjalanan luar biasa sepanjang bermil-mil dari serat kecil ke otak dan
kembali lagi. Perjalanan ini berlangsung dalam sistem saraf, sistem utama tubuh manusia
yang berperan dalam komunikasi dan koordinasi.
Sistem saraf juga mengontrol apa yang terjadi secara otomatis yang Anda mungkin
kurang menyadarinya di tubuh Anda. Seperti jantung terus berdenyut, makanan yang
tercerna, udara yang lewat di dan keluar dari paru-paru, dan menyembuhkan luka. Dalam
kenyataannya, sistem saraf mengontrol segala sesuatu yang tubuh lakukan, apakah Anda
sadar atau tidak.
Sistem saraf adalah kumpulan dari miliaran sel khusus dan jaringan ikat dan terdiri dari
dua bagian utama. Bagian sentral terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan disebut
sistem saraf pusat (SSP). Bagian di luar disebut sistem saraf tepi (perifer) (SST).
56
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Sistem Saraf
Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi. Dia
mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi
pemikiran, pembelajaran, dan memori.
Sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin dalam mengatur dan
mempertahankan homeostasis (lingkungan internal tubuh kita) dengan mengontrol kelenjar
endokrin utama (hipofisis) melalui hipotalamus otak. Melalui reseptornya, sistem saraf
membuat kita berhubungan dengan lingkungan kita, baik eksternal dan internal. Seperti
sistem lain dalam tubuh, sistem saraf terdiri dari organ, terutama otak, sumsum tulang
belakang, saraf, dan ganglia, yang pada gilirannya, terdiri dari berbagai jaringan, termasuk
saraf, darah, dan jaringan ikat yang secara bersama melaksanakan kegiatan yang kompleks
dari sistem saraf.
Berbagai aktivitas sistem saraf dapat dikelompokkan bersama dalam tiga kategori
umum. Tiga fungsi yang tumpang tindih, diilustrasikan dengan contoh dari orang yang haus
melihat dan kemudian mengangkat segelas air: (gambar 1)
Fungsi sensorik.
Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk memantau perubahan
yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang dikumpulkan disebut input
sensorik
Fungsi Integritas
Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian memutuskan apa
yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut integrasi.
Fungsi motorik
Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk menimbulkan
respon. Proses ini disebut output motorik.
57
Anatomi Fisiologi Manusia
Organisasi
Sistem saraf dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama (gambar 2, bagan
sistem saraf). Yang pertama adalah sistem saraf pusat (SSP), yang merupakan pusat kontrol
untuk seluruh sistem dan pusat integrasi saraf tubuh. Ini terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Menerima informasi yang masuk (impuls saraf), analisis dan
mengorganisasikannya, dan memulai tindakan yang tepat. Semua sensasi tubuh dan
perubahan lingkungan eksternal kita harus disampaikan dari reseptor dan organ perasa ke
SSP untuk ditafsirkan (apa yang mereka maksud). Dan kemudian, jika perlu, bertindak atas
(seperti menjauh dari sumber rasa sakit atau bahaya ).
Kategori utama kedua adalah sistem saraf tepi (SST), yang juga akan dibahas dalam
bab ini pada topik 2.
Neuron
Neuron, atau sel-sel saraf, adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
Mereka adalah sel halus yang khusus untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf.
Neuron dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, tetapi mereka memiliki banyak ciri-ciri
yang umum. Neuron bersifat amitotik. Ini berarti bahwa jika neuron mengalami kerusakan,
tidak dapat digantikan karena neuron tidak mengalami mitosis. Neuron memiliki dua
karakteristik fungsional yang unik: iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas adalah
58
Anatomi Fisiologi Manusia
A. BADAN SEL
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Setiap badan sel
saraf mengandung inti tunggal (gambar 3). Inti ini merupakan pusat kontrol sel. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada
badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom.
Dalam sitoplasma badan sel, ada retikulum endoplasma kasar [reticulum endoplasmic rough
(RER)]. Dalam neuron, ER kasar memiliki struktur granular disebut sebagai badan Nissl, juga
disebut zat chromatophilic, dan merupakan tempat sintesis protein.
B. DENDRIT
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti cabang-
cabang pohon. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Ini adalah daerah reseptif
neuron. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
59
Anatomi Fisiologi Manusia
C. AKSON
Akson adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan
sel. Akson hilock, adalah prosesus panjang atau serat yang dimulai secara tunggal tetapi
dapat bercabang dan pada ujungnya memiliki banyak perpanjangan halus disebut terminal
akson yang kontak dengan dendrit dari neuron lainnya. Benang-benang halus yang terdapat
di dalam akson disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann
disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian
dari akson yang merupakan celah sempit dan tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier,
yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Mengecek Kemajuan Belajar dan Pemahaman Anda Jelaskan fungsi neuron secara
fungsional dan struktual.
1. Sel Neuroglia
Ada berbagai jenis sel neuroglia, dan, tidak seperti neuron, mereka tidak
menkonduksikan impuls, sehingga juga disebut sel non-saraf atau sel glial. Mereka
mendukung, memelihara, dan melindungi neuron. Jumlahnya jauh lebih banyak (10 – 15 kali)
daripada neuron dan, tidak seperti neuron, sel neuroglia dapat bermitosis. Sel neuroglia
memainkan peran penting dalam reaksi saraf selama infeksi. Umumnya, sel-sel neuroglia
merupakan lokasi tumor pada sistem saraf. Salah satu jenis neuroglia adalah sel Schwann,
yang ada di sistem saraf tepi (SST). Empat jenis neuroglia lainnya ada di SSP, dimana
jumlahnya bahkan lebih banyak dari neuron (gambar 4). Sel-sel neuroglia didistribusikan
dalam sistem saraf pusat (SSP) serta sistem saraf perifer (SST). Dengan demikian sel-sel
neuroglia diklasifikasikan menjadi dua jenis:
Sel neuroglial sentral
Sel neuroglial tepi (perifer).
60
Anatomi Fisiologi Manusia
Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang membungkus sel-sel saraf untuk
membentuk jaringan pendukung di otak dan sumsum tulang belakang. Astrosit juga
bergabung dengan epitel pembuluh darah untuk membentuk sawar darah otak, yang
melindungi neuron dengan mengatur secara ketat pertukaran material antara darah dan
neuron.
Oligodendroglia terlihat seperti astrosit kecil. Mereka juga memberikan dukungan
dengan membentuk baris semikaku seperti jaringan ikat antara neuron di otak dan sumsum
tulang belakang. Mereka menghasilkan selubung mielin berlemak pada neuron otak dan
sumsum tulang belakang dari SSP, tetapi mereka tidak membentuk neurilemma. Kurangnya
neurilemma adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ketidakmampuan akson
dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk regenerasi setelah cedera.
Sel mikroglia adalah sel kecil yang melindungi SSP (tersebar di seluruh SSP) berperan
untuk menelan dan menghancurkan mikroba seperti bakteri dan kotoran selular.
Sel ependimal melapisi ventrikel otak yang berisi cairan. Sebagian memproduksi cairan
serebrospinal dan lain-lain dengan silia mengerakkan cairan melalui SSP. Sel Schwann
membentuk selubung mielin yang mengelilingi serat saraf di SST.
Tabel 1
Jenis, lokasi dan fungsi sel glia
61
Anatomi Fisiologi Manusia
62
Anatomi Fisiologi Manusia
yang terdiri dari substansi abu-abu; tanduk (horn) adalah daerah materi abu-abu di sumsum
tulang belakang.
Neuron dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya. Berdasarkan fungsinya
dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron aferen, neuron eferen dan interneuron (gambar 5;
tabel 2).
Gambar 5. Tiga kelompok neuron. Tanda panah menunjukkan arah transmisi aktivitas saraf.
Neuron aferen dimana SST umumnya menerima input pada reseptor sensorik. Komponen
eferen dari SST dapat berakhir pada otot, kelenjar, neuron, atau sel efektor lainnya.
Keduanya komponen aferen dan eferen dapat terdiri dari dua neuron, tidak satu seperti
yang ditunjukkan di sini.
Tabel 2
Karakteristik Tiga Jenis Fungsional Neuron
I. Neuron aferen
A. Menyampaikan informasi ke SSP dari reseptor di ujung perifer nya
B. Prosesus tunggal dari badan sel membelah menjadi prosesus perifer panjang
(akson) yang berada di SSO dan prosesus pusat pendek (akson) yang berada di
SSP
II. Neuron eferen
A. Menyampaikan informasi dari SSP ke sel efektor, utamanya sel otot, kelenjar, dan
sel lainnya
B. Badan sel dengan beberapa dendrit dan segmen kecil akson berada di SSP,
sebagian besar akson berada di SSO
III. Interneuron
A. Berfungsi sebagai integrator dan pengubah sinyal
B. Terletak seluruhnya dalam SSP
C. Berjumlah > 99 % dari semua neuron
63
Anatomi Fisiologi Manusia
Secara struktur ada tiga jenis neuron, yaitu: multipolar, bipolar, dan unipolar (gambar
6).
a. Neuron multipolar. Memiliki beberapa dendrit dan satu akson yang memanjang dari
badan sel. Sebagian besar neuron yang badan selnya terletak di otak dan sumsum
tulang belakang adalah neuron multipolar.
b. Neuron bipolar. Hanya memiliki dua prosesus: dendrit dan akson, memanjang dari
ujung yang berlawanan dari badan sel. Neuron bipolar terdapat pada bagian sensorik
dari mata, telinga, dan hidung.
c. Neuron unipolar. Memiliki satu prosesus yang memperpanjang dari badan sel.
Gambar 6. Jenis struktural neuron. (a) Neuron multipolar. (b) Neuron bipolar. (c) Neuron
unipolar (pseudounipolar)
Sinapsis
Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang
lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan ujung
dendrit neuron yang lain. Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan
celah sinapsis. Loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis,
baik ion positif dan ion negatif. Di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel sinapsis. Ketika
impuls mencapai ujung neuron (terminal akson), vesikel akan bergerak, lalu melebur dengan
membran prasinapsis dan melepaskan neurotransmiter. Neurotranmiter berdifusi melalui
celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran pascasinapsis (gambar 7).
64
Anatomi Fisiologi Manusia
RINGKASAN
65
Anatomi Fisiologi Manusia
Secara struktrur ada tiga jenis neuron, yaitu multipolar, bipolar, dan unipolar.
Secara fungsional ada tiga jenis neuron. Neuron sensorik yang membawa impuls saraf
ke SSP. Interneuron yang membawa impuls saraf dalam SSP. Neuron motorik yang
membawa impuls saraf dari SSP.
Sel Schwann adalah neuroglia dalam SST. Empat jenis neuroglia terdapat di SSP:
oligodendrosit, asterosit, sel mikroglial, dan sel epindemal.
Neuron spesial untuk membentuk dan melakukan impuls saraf.
Dalam transmisi sinaptik neuron ke neuron, bouton terminal (terminal akson)
mensekresikan neurotransmiter ke dalam celah sinaptik. Neurotransmiter mengikat
reseptor pada neuron pascasinaptik, menyebabkan pembentukan impuls saraf atau
penghambatan pembentukan impuls saraf. Kemudian, neurotransmiter yang dengan
cepat dihilangkan oleh reabsorpsi ke bouton terminal, suatu reaksi enzimatik atau
difusi keluar dari celah sinaptik.
Neurotransmiter perifer yang paling umum adalah asetilkolin dan norepinefrin.
Beberapa neurotransmiter bersifat eksitatori, sedangkan yang lainnya inhibitori.
TES 1
1) Bagian dari sistem saraf yang mengontrol polos, otot jantung, dan kelenjar adalah...
A. Sistem saraf somatik.
B. Sistem saraf otonom
C. Divisi skeletal
D. Divisis ensorik
E. Divisi motorik
2) Neuron yang ditemukan pada organ indra, seperti mata, telinga, dan hidung adalah
neuron…
A. Neuron bipolar
B. Neuron unipolar
C. Neuron multipolar
D. Neuron sensorik
E. Neuron motorik
3) Yang menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indra atau organ
internal ke sistem saraf pusat adalah neuron…
A. Neuron bipolar
B. Neuron unipolar
C. Neuron multipolar
66
Anatomi Fisiologi Manusia
D. Neuron sensorik
E. Neuron motorik
4) Suatu neurontransmitter (zat kimia) dilepas dari terminal akson prasinaptik, bergerak
melintasi celah sinaptik dan melekat pada reseptor membran pascasinaptik
merupakan proses dari…
A. Sinaps eksitatori
B. Sinaps kimiawi
C. Sinaps inhibitori
D. Sumasi
E. Inaktivasi
6) Pusat penting untuk denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, menelan, batuk, dan
muntah terletak di...
A. Serebrum
B. Medula oblongata
C. Otak tengah
D. Pons
E. Otak kecil (serebelum)
7) Stasiun pemancar utama untuk input sensorik yang menjulur ke korteks serebral
adalah...
A. Hipotalamus
B. Talamus
C. Pons
D. Otak kecil (serebelum)
E. Otak tengah
8) Molekul yang larut air dari plasma melintasi sawar darah otak secara...
A. Difusi
B. Endositosis
C. Eksositosis
D. Simport
E. Filtrasi
67
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 2
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, yang terletak di
rongga tubuh dorsal. Ini adalah sangat penting untuk kesejahteraan kita dan tertutup dalam
tulang untuk perlindungan. Otak bersambungan dengan sumsum tulang belakang di foramen
magnum. Fungsi utama dari sumsum tulang belakang adalah untuk menyampaikan impuls
sensorik dari tepi (perifer) ke otak dan untuk mengkonduksikan impuls motorik dari otak ke
tepi.
Meninges
Meninges adalah tiga membran jaringan ikat yang terletak eksternal ke organ SSP
(gambar 8).
Meninges:
Menutupi dan melindungi SSP
Melindungi pembuluh darah dan megelilingi sinus vena
Mengandung cairan serebrospina
Membentuk partisi di tengkorak kepala
Dari eksternal ke internal, meninges adalah dura mater, araknoid mater, dan pia
mater. Ruang antara pia mater dan arachnoid mater, disebut ruang subaraknoid, terisi
dengan CSS.
Gambar 8. Meninges
68
Anatomi Fisiologi Manusia
Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinal, atau (CSS), adalah bening, cairan berair yang menggenangi SSP,
komposisinya mirip (tapi tidak identik) dengan plasma darah dari mana dia terbentuk.
Namun, mengandung sedikit protein daripada plasma dan konsentrasi ion yang berbeda.
Sebagai contoh, CSS mengandung lebih banyak ion Na+, Cl-, dan H+ daripada plasma darah,
dan sedikit Ca2+ dan K+. CSS sepenuhnya mengelilingi SSP dan mengisi sejumlah rongga
yang terletak dalam otak dan sumsum tulang belakang, membentuk bantal cair yang
memberikan daya apung untuk struktur SSP sehingga tidak bersandar langsung pada
permukaan tengkorak atau dura mater. Daya apung CSS mengurangi berat otak hampir 30
kali lipat. Berat lebih ringan berarti sedikit tekanan pada pembuluh darah dan saraf yang
melekat pada SSP. CSS juga melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari pukulan dan
trauma lainnya. Selain itu, melindungi otak terhadap guncangan gerakan kepala yang cepat.
CSS juga memberikan beberapa nutrisi ke jaringan SSP. CSS disekresi secara terus menerus
oleh pleksus koroid, daerah khusus pada dinding ventrikel
Setelah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel otak, kanal sentral dari
sumsum tulang belakang, dan ruang subarachnoid sekitar SSP. Sel-sel pleksus koroid secara
selektif memompa natrium dan zat terlarut lainnya (transpor aktif) dari plasma ke dalam
ventrikel, menciptakan gradien osmotik yang menarik air bersama dengan zat terlarut
(gambar 9 b). Molekul besar diangkut secara pinositosis.
Sel endotel pembuluh darah di pleksus koroid, bergabung dengan tight junction (lihat
modul 1 KB 2), sawar darah otak, atau lebih tepatnya sawar darah-cairan serebrospinal.
Akibatnya, zat tidak dapat lolos antara sel tetapi harus melewati sel.
Pada orang dewasa, volume total CSS sekitar 150 ml (sekitar setengah cangkir) diganti
setiap 8 jam atau lebih. Sekitar 500 ml CSS terbentuk setiap hari. Pleksus koroid juga
membantu membersihkan CSS dengan membuang produk limbah dan zat terlarut yang tidak
perlu. Setelah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel.
Biasanya, CSS diproduksi dan dialirkan dengan laju yang konstan. Namun, jika sesuatu
(seperti tumor) menyumbat sirkulasi atau alirannya, CSS terakumulasi dan memberikan
tekanan pada otak. Kondisi ini disebut hidrosefalus ("air di otak").
Hidrosefalus memperbesar kepala bayi yang baru lahir karena tulang tengkorak belum
menyatu. Namun, pada orang dewasa, tengkorak yang kaku dan keras, dan hidrosefalus
cenderung merusak otak karena cairan terakumulasi menekan pembuluh darah dan
meremukkan jaringan saraf yang lunak. Hidrosefalus diterapi dengan memasukkan pirau
(shunt) ke dalam ventrikel untuk mengalirkan kelebihan cairan ke dalam rongga perut.
Secara klinis, sampel cairan serebrospinal dianggap menjadi indikator lingkungan kimia
di otak. Prosedur pengambilan sampel ini, dikenal sebagai spinal tap atau pungsi lumbal,
umumnya dilakukan dengan menarik cairan dari ruang subaraknoid antara vertebra di ujung
bawah dari sumsum tulang belakang. Adanya protein atau sel darah dalam cairan
serebrospinal menunjukkan infeksi.
69
Anatomi Fisiologi Manusia
Dalam SSP, sebagian besar molekul hidrofobik dapat berdifusi melintasi sel-sel endotel
kapiler, seperti di jaringan lainnya (gambar 11 a) . Namun, transitosis tidak terjadi di sel-sel
70
Anatomi Fisiologi Manusia
endotel kapiler dalam SSP, dan pergerakan molekul hidrofilik melintasi dinding kapiler
dibatasi oleh sawar darah otak (Gambar 11 b), penghalang fisik yang ada antara darah dan
CSS, (cairan interstisial dalam SSP). Keberadaan penghalang ini karena adanya tight junction
antara sel endotel kapiler yang meniadakan pori kapiler, sehingga membatasi difusi molekul
hidrofilik anatar sel. Astrosit sangat penting terhadap pembentukan sawar darah otak
dimana dia merangsang sel endotel untuk mengembangkan dan mempertahankan tight
junction.
Gambar 11. (a) Kapiler umumnya yang ditemukan di sebagian besar daerah di tubuh. (b)
Kapiler otak. Walaupun astrosit sangat terkait dengan kapiler otak, dia bukan merupakan
pengahalang fungsional.
Sawar darah otak melindungi SSP dari zat-zat berbahaya yang mungkin ada di darah
dengan membatasi gerakan molekul melintasi sel endotel kapiler. Untuk masuk atau
meninggalkan kapiler, molekul harus melintasi sel endotel mereka sendiri. Gas dan molekul
hidrofobik lainnya berpenetrasi melalui sel ini secara relatif mudah, karena mereka dapat
bergerak melintasi membran sel secara difusi sederhana melalui lipid bilayer. Sebagai
akibatnya molekul ini dapat bergerak secara bebas antara darah dan jaringan otak. Salah
satu contoh senyawa hidrofobik adalah etanol yang menekan fungsi SSP dengan beberapa
mekanisme.
Beberapa antihistamin membuat Anda mengantuk tetapi yang lainnya tidak.
Antihistamin generasi pertama adalah golongan amina yang larut ipid yang mudah melintasi
sawar darah otak dan bekerja di pusat otak yang mengontrol kewaspadaan. Obat-obat baru
jauh lebih sedikit larut dalam lemak dan karenanya tidak memiliki efek sedatif.
Sebaliknya, zat hidrofilik seperti ion, karbohidrat, dan asam amino tidak dapat
melintasi membran plasma beberapa sel secara difusi sederhana. Melainkan harus
bergantung pada transpor yang dimediasi untuk melintasi dinding kapiler di SSP. Karena
transpor yang dimediasi menggunakan protein transpor yang bersifat selektif terhadap
71
Anatomi Fisiologi Manusia
molekul tertentu, sawar darah otak adalah peremeabel secara selektif, memungkinkan
hanya senyawa-senyawa tertentu untuk bergerak melintasinya.
Senyawa seperti glukosa dapat berpenetrasi ke sawar darah otak secara cepat dengan
difusi terfasilitasi karena protein transpor untuk glukosa ada di membran sel. Glukosa
diangkut melintasi sawar darah otak oleh karier GLUT-1. Senyawa-senyawa lainnya diangkut
melintasi sawar darah otak meliputi insulin, asam amino, kolin (diperlukan untuk sintesis
asetilkolin) dan aspirin.
Senyawa hidrofilik lainnya, seperti katekolamin, ion anorganik (meliputi ion H+), dan
obat-obat tertentu (meliputi beberapa antibiotik) tidak dapat berpenetrasi ke sawar darah
otak ke tingkat yang lebih besar karena protein transpor untuk senyawa ini tidak ada di sel
endotel dari kapiler SSP. Sebagai hasil permeabilitas selektif dari sawar darah otak,
komposisi CSS berbeda dari plasma. Oleh karena itu penyakit SSP tertentu dapat didiagnosis
secara adekuat hanya dengan mengambil sampel CSS, biasanya dengan prosedur yang
disebut spinal tap.
Salah satu ilustrasi menarik tentang bagaimana sawar darah otak bekerja terlihat pada
penyakit Parkinson, gangguan neurologis dimana kadar neurotransmiter dopamin otak
terlalu rendah karena neuron dopaminergik rusak atau mati. Dopamin diberikan dalam pil
atau suntikan tidak efektif karena tidak dapat melintasi sawar darah otak. Meskipun
prekursor dopamin L-dopa, diangkut melintasi sel sawar darah otak pada transporter asam
amino. Setelah neuron memiliki akses ke L-dopa dalam cairan interstisial, mereka
memetabolismenya menjadi dopamin, sehingga sulit untuk diobati.
Daerah yang tidak memiliki sawar darah otak adalah pusat muntah di medula
oblongata. Neuron ini memonitor darah dari zat-zat asing yang mungkin toksik, seperti obat.
Jika mereka mendeteksi sesuatu yang berbahaya, mereka mengawali refleks muntah.
Muntah menegeluarkan isi sistem pencernaan dan membantu mengeliminasi toksin yan
tercerna.
Otak
Otak adalah organ yang sangat kompleks. Mengandung sekitar 100 miliar neuron dan
prosesus neuronal dan sinapsis tak terhitung jumlahnya. Otak terdiri dari empat komponen
72
Anatomi Fisiologi Manusia
utama: otak besar (serebrum), otak kecil [serebelum (cerebellum)], diensefalon, dan batang
otak (brainstem) (gambar 12). Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh,
mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Tabel 3 menjelaskan bagian-
bagian otak dan fungsinya.
Tabel 3.
Bagian-bagian otak dan fungsinya
Bagian Fungsi
Batang otak Menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak besar; terdiri dari
(brainstem) medula oblongata, pons, dan otak tengah, dengan formasi reticular
tersebar di ketiga daerah tersebut; memiliki banyak fungsi penting,
seperti yang tercantum di bawah setiap subdivisi; merupakan lokasi
inti saraf kranial.
Medula oblongata Jalur untuk traktus saraf asending dan desending; pusat untuk
beberapa refleks penting (misalnya, denyut jantung dan kekuatan
kontraksi, diameter pembuluh darah, pernapasan, menelan,
muntah, batuk, bersin, dan cegukan).
73
Anatomi Fisiologi Manusia
Bagian Fungsi
Formasi retikuler Tersebar di seluruh batang otak; mengontrol banyak aktivitas
batang otak, termasuk kontrol motorik, persepsi nyeri, kontraksi
ritme, dan siklus tidur-bangun; Mempertahankan kewaspadaan
kortikal otak [sistem pengaktivasi retikuler (reticular activating
system)]. Koordinasi makan dan bernapas
Otak kecil Mengontrol gerakan otot dan tonus; mengatur keseimbangan dan
(serebelum) postur yang tepat; mengatur tingkat gerakan yang disengaja;
terlibat dalam keterampilan pembelajaran motorik.
Berkontribusi terhadap perencanaan, pemrograman.
Otak besar Mengontrol persepsi sadar, pikiran, dan aktivitas motorik sadar;
(serebrum) bisa mengabaikan kebanyakan sistem lainnya.
Inti basal Mengontrol aktivitas otot dan postur; umumnya menghambat
gerakan yang tidak disengaja saat istirahat.
Sistem limbik Respon otonom terhadap bau, motivasi, emosi, mood, memori, dan
(gambar 14) fungsi lainnya.
74
Anatomi Fisiologi Manusia
Kedua belahan otak besar (serebrum) terdiri dari empat lobus: (gambar 12)
1. Lobus frontal
2. Lobus parietal
3. Lobus oksipital
4. Lobus temporal
Setiap lobus adalah khusus untuk kegiatan yang berbeda (lihat Gambar 12) dan Tabel
4).
Tabel 4.
Fungsi Lobus dari Koreteks Serebral
Lobus Fungsi
1. Lobus Gerakan sadar (volunter) otot rangka
Frontal Kemampuan berbicara
Kemampuan intelektual, kepribadian, penilaian, dan perilaku yang
lebih tinggi
2. Lobus Pemrosesan dan integrasi informasi somatosensori
Parietal Memahami bahasa lisan dan tertulis
Merumuskan pola berbicara logis (atau menulis) untuk mengekspresikan
pikiran dan emosi
75
Anatomi Fisiologi Manusia
a. Gejala
Gejala yang banyak diketahui orang dari penyakit Parkinson adalah terjadinya tremor
atau gemetaran. Tapi gejala-gejala penyakit Parkinson pada tahap awal sulit dikenali,
misalnya:
Merasa lemah atau terasa lebih kaku pada sebagian tubuh.
Gemetaran halus pada salah satu tangan saat beristirahat.
Setelah gejala awal di atas, maka akan muncul gejala-gejala yang akan dialami oleh
penderita penyakit Parkinson:
Tremor makin parah dan menyebar.
Otot terasa kaku dan tidak fleksibel.
Pergerakan menjadi lambat (bradikinesia)
Berkurangnya keseimbangan dan juga koordinasi tubuh.
Penderita penyakit ini juga bisa mengalami gejala fisik dan psikologis lain seperti
depresi, konstipasi, sulit tidur atau insomnia, kehilangan indera penciuman atau anosmia,
bahkan muncul masalah daya ingat.
b. Prinsip Terapi
Terapi simptomatik dengan terapi penggantian dopamin
Terapi farmakologi
Gejala-gejala utama, seperti tremor dan gangguan pada pergerakan tubuh, bisa
dikurangi dengan obat-obatan. Tapi tidak semua obat cocok untuk semua orang, dan reaksi
terhadap obat itu juga berbeda-beda. Berikut ini adalah obat-obatan yang biasa diberikan:
Levodopa/Karbidopa. Obat ini merupakan standar emas (gold standard) unruk terapi
simptomatik. Obat ini diserap oleh sel-sel saraf dalam otak dan diubah menjadi
senyawa kimia dopamine. Dengan meningkatkan kadar dopamine, levodopa
76
Anatomi Fisiologi Manusia
membantu mengatasi gangguan pergerakan tubuh. Jenis obat levodopa yang lain yang
dipakai untuk mengatasi gangguan suasana hati adalah duodopa.
Agonist Dopamin. Obat ini berfungsi untuk menggantikan dopamine di dalam otak
dengan efek yang sama seperti levodopa. Agonis dopamin umumnya digunakan pada
tahap awal Parkinson karena efek samping yang ditimbulkan tidak sekuat levodopa.
Monoamine oxidase-b inhibitors (MAO-B). Obat ini berfungsi menghambat senyawa
kimia otak yang menghancurkan dopamin. Yang termasuk dalam MAO-B adalah
selegiline dan rasagiline. MAO-B bisa dikonsumsi bersamaan dengan levodopa atau
agonis dopamin. Obat ini membantu meredakan gejala penyakit Parkinson, meski
efeknya tidak sekuat levodopa. Digunakan pada tahap awal Parkinson
Catechol-O-methyltransferase inhibitor (COMT). Obat ini khusus diberikan kepada
orang dengan penyakit Parkinson di tahap lanjutan. Obat ini menghambat enzim yang
menghancurkan levodopa.
Agen antikolinergik (triheksifenidil, benztropin), obat pilihan kedua untuk tremor.
RINGKASAN
Sistem saraf pusat (SSP), terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
Otak terbungkus oleh tulang tengkorak, dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh
vertebra.
Kedua otak dan sumsum tulang belakang ditutupi oleh meninges: pia mater, arachnoid
mater, dan dura mater.
Cairan serebrospinal dalam ruang subarachnoid memberikan daya apung dan
berfungsi sebagai cairan shock absorber yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang.
Otak terdiri dari otak besar (sereberum), diensefalon, batang otak (brainstem), dan
otak kecil (serebelum).
Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebral (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh
korpus kalosum. Setiap hemisfer serebrum terbagi menjadi lima lobus: frontal,
parietal, temporal, dan osipital.
Daerah sensorik pada di lobus parietal, temporal, dan osipital. Daerah motorik pada
lobus frontal. Daerah asosiasi terjadi pada semua lobus dari serebrum.
Serebrum dan diensefalon secara bersama membentuk otak depan (forebrain).
Diensefalon terdiri dari talamus, hipotalamus, dan epitalamus.
Hipotalamus terletak di bawah talamus dan membentuk dasar dari ventrikel ketiga.
Merupakan pusat integrasi utama untuk SSO. Juga mengatur beberapa proses
homeostatik, sperti suhu tubuh, keseimbangan air dan mineral, nafsu makan, proses
pencernaan dan sekresi hormon dari kelenjar hipofisis.
Epitalamus memiliki kelenjar pineal yang menghasilkan hormon melatonin. Melatonin
menginduksi nagantuk di malam hari.
77
Anatomi Fisiologi Manusia
Otak kecil (serebelum) berperan dalam postur tubuh, gerakan, dan beberapa jenis
memori.
Sistem limbik terkait dengan perilaku emosi, memori, pembelajarn dan motivasi.
Batang otak (brainstem) terdiri dari otak tengah (midbrain), pons, dan medula
oblongata). Akson asending dan desending antara pusat otak yang lebih tinggi dan
sumsum tulang belakang melalui batang otak. Batang otak mengandung formasi
retikuler.
Otak tengah adalah kecil, bagian atas dari batang otak. Mengandung pusat refleks
untuk gerakan terkait dengan rangsangan visual dan pendengaran.
Pons adalah bagian tengah dari batang otak, bersama dengam medula oblongata
mengontrol pernapasan.
Medula oblongata adalah bagian bawah dari batang otak dan bersambung dengan
sumsum tulamg belakang. Mengandung pusat integrasi refleksif yang mengontrol
pernapasan, denyut jantung dan kekuatan kontraksi, dan tekanan darah.
Formasi retikuler terdiri dari nukleus dan akson yang membentang dari bagian atas
sumsum tulang belakang ke dalam diensefalon. Terlibat dengan keadaan terjaga
(bangun).
Otak kecil (serebelum) terletak di belakang ventrikel keempat. Terdiri dari dua belahan
(hemisfer) dipisahkan oleh vermis dan mengkoordinasikan kontraksi otot rangka.
Ventrikel otak, kanal sentral dari sumsum tulang belakang, dan ruang subarachnoid
sekitar otak dan sumsum tulang belakang teriisi dengan cairan serebrospinal. Cairan
serebrospinal disekresi oleh pleksus koroid di setiap ventrikel.
Cairan serebrospinal diserap ke dalam darah dari sinus vena dural dalam dura mater.
Sumsum tulang belakang memanjang dari medulla oblongata secara inferior melalui
kanal vertebral ke vertebra lumbar kedua.
Sumsum tulang belakang sebagai pusat refleks dan jalur konduksi untuk impuls saraf
antara otak dan saraf spinal.
Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua daerah: substnasi ateri abu-abu yang
terletak di tengah, yang berisi badan sel saraf dan dendrit; dan substansi putih, yang
mengelilingi sunstansi abu-abu dan mengandung akson bermielin yang terorganisir ke
dalam trakatus asending atau desending. Tanduk (horn) anterior dari substansi abu-
abu mengandung badan sel neuron motorik somatik; tanduk posterior mengandung
badan sel interneuron yang menerima impuls saraf sensorik yang datang; tanduk
lateral mengandung badan sel neuron motorik otonom.
Gangguan pada Sistem Saraf
Gangguan dapat berasal dari penyakit infeksi, kerusakan dan cedera fisik.
Gangguan inflamsi neurologis, meliputi meningitis, neuritis, skiatika.
Gangguan neurologis noninflamasi, meliputi penyakit Alzheimer, epilepsi, sakit kepala,
neuralgia, paralisis, dan Parkinson
78
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 2
1) Sel yang ditemukan di pleksus koroid yang mengeluarkan cairan serebrospinal adalah...
A. Astrosit
B. Mikroglia
C. Sel ependimal
D. Oligodendrosit
E. Sel Schwann
6) Kita bisa melihat, mendengar, serta dapat memahami bahasa merupakan fungsi dari…
A. Lobus oksipital
B. Lobus temporal
79
Anatomi Fisiologi Manusia
C. Lobus parietal
D. Lobus frontal
E. Korteks serebral
9) Yang mana pasangangan jenis sel glial yang tidak sesuai dengan fungsi terkait?
A. Astrosit; pembentukan swar darah-otak
B. Mikroglia; sebagai sistem imun di SSP
C. Oligodendrosit; pembentukan selubung mielin pada akson di SST
D. Sel ependimal; pengaturan produksi cairan serebrospinal
E. Astrosit; pengeluaran ion kalium dan neurotransmiter dari cairan ekstraseluler
otak
80
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 3
Sistem Saraf Tepi
Makan siang saat piknik itu indah bukan? Bayangkan Anda sekarang tertidur di rumput
dan di bawah sinar matahari yang teduh sambil mencerna makanan. Anda membiarkan
makan intisari. Tiba-tiba Anda merasakan sesuatu bergerak melintasi kaki bagian bawah
Anda. Anda membuka mata, melihat empat ular panjang merayap di atas kaki Anda. Dengan
isntin tanpa berpikir dulu, Anda melemparkan ular ke rumput dan berusaha untuk mencari
aman dengan naik ke atas meja piknik di dekat Anda. Anda terengah-engah, dan jantung
berdebar. Dalam waktu kurang dari satu detik, tubuh Anda telah merespon ke situasi panik.
Reaksi refleks ini terintegrasi dan terkoordinasi melalui sistem saraf pusat (SSP),
kemudian dilakukan oleh eferen yang terbagi ke dalam sistem saraf tepi (perifer) (SST).
Gimana menarik bukan? Ok, untuk lebih memahami secara detail, marilah menyimak isi
makalah ini.
81
Anatomi Fisiologi Manusia
seperti pencernaan, urinasi, dan defekasi dan mengembalikan atau memperlambat aktivitas
lainnya. Menggunakan asetilkolin sebagai neurotransmitter di ujung saraf.
Divisi Simpatis
Badan sel neuron praganglion simpatis berada di tanduk lateral dari subtansi abu-abu
sumsum tulang belakang antara segmen toraks pertama (T1) dan segmen lumbar kedua (L2).
Karena lokasi badan sel praganglion ini, divisi simpatis kadang-kadang disebut divisi
torakolumbar. Akson dari neuron praganglion keluar melalui akar ventral dari saraf tulang
belakang (spinal) T1-L2, tentu saja melalui saraf tulang belakang untuk jarak pendek,
meninggalkan saraf ini menuju ke ganglia simpatis.
Ada dua jenis ganglia simpatis: rantai ganglia simpatis dan ganglia kolateral. Rantai
ganglia simpatis saling terhubung satu sama lain sehingga dinamakan demikian karena
mereka membentuk rantai sepanjang sisi kiri dan kanan dari kolom tulang belakang
(verterbral). Mereka juga disebut ganglia paravertebral (samping kolom vertebral) karena
lokasi mereka. Meskipun divisi simpatis berasal di daerah toraks dan lumbar vertebral, rantai
ganglia simpatis meluas ke daerah seviks dan sakral. Sebagai hasil dari penggabungan ganglia
selama perkembangan fetus, biasanya ada 3 pasang ganglia serviks, 11 pasang ganglia
toraks, 4 pasang ganglia lumbar, dan 4 pasang ganglia sakral. Ganglia kolateral (yang berarti
"aksesori") adalah ganglia yang tidak berpasangan terletak di rongga abdominopelvis.
Mereka juga disebut ganglia prevertebral karena posisinya anterior ke kolom vertebral.
Akson dari neuron praganglion memiliki diameter kecil dan termielinasi.
Divisi Parasimpatis
Badan sel neuron praganglion parasimpatis terletak baik di dalam inti saraf kranial di
batang otak atau di dalam bagian lateral dari substansi abu-abu di daerah sakral sumsum
tulang belakang dari S2 ke S4. Untuk itu, divisi parasimpatis kadang-kadang disebut divisi
kraniosakral.
82
Anatomi Fisiologi Manusia
Akson dari neuron praganglion parasimpatis dari otak ada di saraf kranial III, VII, IX,
dan X dan dari sumsum tulang belakang di saraf splanknik pelvis. Akson praganglion tentu
melalui saraf ini ke ganglia terminal, dimana mereka bersinaps dengan neuron
pascaganglion. Akson dari neuron pascaganglion memperpanjang jarak yang relatif pendek
dari ganglia terminal ke efektor. Ganglia terminal baik dekat atau melekat dalam dinding
organ dipersarafi oleh neuron parasimpatis. Kebanyakan dari ganglia parasimpatis kecil,
tetapi beberapa, seperti di dinding saluran pencernaan adalah besar.
Tabel 5.
Merangkum perbedaan struktur antara divisi simpatis dan parasimpatis.
83
Anatomi Fisiologi Manusia
Pleksus
Pada bagian sebelumnya, jalur utama untuk neuron praganglion dan pascatganglion
dari divisi simpatis dan parasimpatis telah dijelaskan. Dalam beberapa kasus, akson
pascaganglion memperpanjang secara langsung melalui saraf ke organ target. Dalam kasus
lain, akson pascaganglion menjadi bagian dari pleksus saraf otonom. Pleksus saraf otonom
bersifat kompleks, jaringan saraf yang saling berhubungan yang dibentuk oleh neuron dari
divisi simpatis dan parasimpatis. Akson dari neuron sensorik juga berkontribusi terhadap
pleksus ini. Pleksus saraf otonom biasanya dinamai sesuai dengan organ yang mereka suplai
atau pembuluh darah beserta dimana mereka ditemukan. Misalnya, pleksus jantung
mensuplai jantung, dan pleksus aorta toraks ditemukan di sepanjang aorta toraks. Pleksus
mengikuti rute pembuluh darah merupakan sarana utama dimana akson otonom
didistribusikan ke seluruh tubuh. Pleksus saraf otonom terkait dengan keduanya, divisi
simpatis dan parasimpatis.
Fitur yang unik dari neuron enterik adalah bahwa mereka mampu memantau dan
mengontrol saluran pencernaan secara independen dari SSP melalui refleks lokal. Misalnya,
84
Anatomi Fisiologi Manusia
peregangan saluran pencernaan terdeteksi oleh neuron sensorik enterik, yang merangsang
interneuron enterik. Interneuron enterik merangsang saraf motorik enterik, yang
merangsang kelenjar untuk mensekresi. Meskipun sistem saraf enterik mampu
mengendalikan aktivitas saluran pencernaan sepenuhnya secara independen dari SSP, kedua
sistem pada umumnya bekerja bersama.
Respon khas yang dihasilkan oleh divisi simpatis selama latihan meliputi berikut ini:
1. Peningkatan laju jantung dan kekuatan kontraksi meningkatkan tekanan darah dan
pergerakan darah.
2. Vasodilatasi pembuluh darah otot terjadi selama latihan. Ketika otot rangka atau otot
jantung berkontraksi, oksigen dan nutrisi telah digunakan dan produk limbah
dihasilkan. Penurunan oksigen dan nutrisi dan akumulasi produk limbah merangsang
vasodilatasi. Vasodilatasi menguntungkan karena meningkatkan aliran darah,
membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan dan melepaskan produk limbah.
Namun vasodilatasi yang berlebihan, dapat menurunkan tekanan darah, sehingga
mengurangi aliran darah. Sebaliknya, peningkatan stimulasi pembuluh darah otot
rangka oleh saraf simpatis selama latihan menyebabkan vasokonstriksi, yang
mencegah penurunan tekanan darah.
3. Vasokonstriksi terjadi pada pembuluh darah dari jaringan yang tidak terlibat dalam
latihan. Misalnya, vasokonstriksi pada organ abdominopelvis mengurangi aliran darah
melalui mereka, membuat lebih banyak darah yang tersedia bagi jaringan untuk
berlatih.
85
Anatomi Fisiologi Manusia
4. Pelebaran saluran udara meningkatkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
5. Peningkatan pemecahan sumber energi yang tersimpan terjadi selama latihan. Sel otot
rangka dan sel hati (hepatosit) dirangsang untuk memecah glikogen menjadi glukosa.
Sel otot rangka menggunakan glukosa, dan sel hati melepaskannya ke dalam darah
untuk digunakan oleh jaringan lain. Adiposit memecah trigliserida dan melepaskan
asam lemak ke dalam darah, yang digunakan sebagai sumber energi oleh otot rangka
dan otot jantung.
6. Peningkatan suhu tubuh ketika melatih otot, akan mengahasilkan panas. Vasodilatasi
pembuluh darah di kulit membawa darah hangat dekat ke permukaan, dimana panas
hilang ke lingkungan. Aktivitas kelenjar keringat meningkat, menghasilkan peningkatan
produksi keringat, dan penguapan keringat menghilangkan panas lainnya.
7. Selama latihan, aktivitas organ yang tidak penting menurun. Sebagai contoh, proses
mencerna makanan melambat karena kelenjar pencernaan menurunkan sekresinya
dan kontraksi otot polos yang mencampur dan memindahkan makanan melalui saluran
pencernaan menurun.
86
Anatomi Fisiologi Manusia
Neurotransmiter
Neurotransmiter menggunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain juga
dengan sel lainnya di seluruh tubuh. Penelitian ilmiah telah mengidentifikasi lebih dari 100
neurotransmiter yang bekerja dalam sistem saraf manusia. Ketika dilepaskan,
neurotransmiter menghasilkan efek eksitatori atau inbibitori pada sel pascasinap.
Neurotransmiter eksitatori menyebabkan pembentukan impuls di sel pascasinap yang pada
gilirannya akan meningkatkan fungsi sel. Neurotransmiter inhibitori menghambat
pembentukan impuls di sel pascasinap, menghasilkan penghambatan fungsi sel. Apa yang
membuat studi neurotransmiter menarik adalah kenyataan bahwa satu neurotransmitter
dapat menghasilkan keduanya, efek eksitatori (perangsangan) dan inhibitori
(penghambatan) tergantung pada sel pascasinaptik penerima sinyal. Badan sel dan dendrit
dari neuron pascasinap bersinap dengan ratusan neuron prasinap. Beberapa
neurotransmiter yang dilepaskan pada sinapsis ini memberi efek eksitatori (perangsangan),
sementara beberapa menimbulkan efek inhibitori (penghambatan). Apakah atau tidak
impuls saraf terbentuk dalam neuron pascasinaptik tergantung pada apakah efek eksitatori
atau inhibitori mendominasi pada waktu itu.
Ujung saraf simpatis dan parasimpatis mensekresikan satu dari dua neurotransmiter,
Jika neuron mensekresikan asetilkolin, dia adalah neuron kolinergik, jika neuron
mensekresikan epinefrin, dia adalah neuron adrenergik. Neuron adrenergik dinamakan
demikian karena pada suatu waktu mereka diyakini mensekresikan adrenalin atau epinefrin.
Semua neuron praganglion dari divisi simpatis dan parasimpatis dan semua neuron
pascaganglion dari divisi parasimpatis adalah kolinergik. Hampir semua neuron
pascaganglion dari divisi simpatis adalah adrenergik, tetapi beberapa neuron pascaganglion
yang mempersarafi kelenjar keringat termoregulator adalah kolinergik (gambar 15).
Dalam beberapa tahun terakhir, zat selain neurotransmiter biasa telah diekstraksi dari
neuron SSO. Zat-zat ini meliputi oksida nitrat; asam lemak, seperti eikosanoid; peptida,
seperti gastrin, somatostatin, kolesistokinin, peptida usus vasoaktif, enkephalin, dan
substansi P; dan monoamin, seperti dopamin, serotonin, dan histamin. Peran spesifik yang
87
Anatomi Fisiologi Manusia
banyak dari senyawa ini dalam mengatur SSO tidak jelas, tetapi mereka berfungsi baik
sebagai zat neurotransmitter atau neuromodulator.
Gambar 15. Neurotransmiter dan reseptor dari saraf simpatis dan parasimpatis
Receptor
Reseptor untuk asetilkolin dan norepinefrin terletak di membran plasma dari sel
tertentu. Penggabungan neurotransmiter dan fungsi reseptor sebagai sinyal ke sel,
menyebabkan sel untuk merespon. Bergantung pada jenis sel, reseptor eksitatori atau
inhibitori. Tabel 6 merangkum efek simpatis dan parasimpatis, juga jenis reseptor spesifik
untuk berbagai efektor pada tubuh.
Senyawa lainnya seperti obat, dapat juga berinteraksi dengan reseptor untuk
mengubah aktivitas sistem saraf otonom. Agonis terikat ke reseptor spesifik dan
mengaktifkannya, sedangkan antagonis terikat ke reseptor spesisik dan mencegah aksinya.
Reseptor kolinergik
Reseptor kolinergik adalah reseptor dimana asetilkolin terikat dan dikelompokkan
sebagai reseptor nikotinik, atau muskarinik. Pengelompokan reseptor ini berdasarkan
penemuan laboratorium dimana nikotin (suatu alkaloid dalam tembakau) dapat terikat ke
beberapa reseptor kolinernik, sedangkan muskarin [suatu alkoloid yang diekstraksi dari
jamur (mushrooms)] beracun dapat terikat ke beberapa reseptor kolinergik lainnya.
Walaupun nikotin dan muskarin tidak secara alami ada dalam tubuh manusia, senyawa-
senyawa ini menunjukkan perbedaan antara dua kelompok reseptor kolinergik dan oleh
karena digunakan untuk membedakan keduanya.
Reseptor nikotinik terletak di membran dari semua neuron pascaganglion di ganglia
otonom dan membran dari sel otot rangka. Reseptor muskarinik terletak di membran sel
efektor yang merespon terhadap pelepasan asetilkolin dari neuron pascaganglion (gambar
16 a).
88
Anatomi Fisiologi Manusia
Reseptor adrenergik
Reseptor adrenergik adalah reseptor dimana norepinefrin atau epinefrin terikat.
Mereka terletak di membran plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis (gambar 16
b dan c). Respon sel terhadap pengikatan norepinefrin atau epinefrin ke reseptor adrenergik
dimediasi melalui protein G. Bergantung pada efektor, aktivasi protein G dapat
menghasilkan respon eksitatori atau inibitori.
Reseptor adrenergik dikelompokkan lagi ke dalam dua kategori utama: reseptor alfa
(α) dan reseptor beta (β). Epinefrin memiliki efek lebih besar daripada norepinefrin pada
sebagian besar reseptor (α) dan (β) Subtipe utama dari reseptor (α) adalah reseptor
adrenergik α1 dan α2. Subtipe utama dari reseptor (β) adalah reseptor adrenergik β1 dan
β2.
Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam dua cara: oleh sistem saraf atau oleh
epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan dari kelnjar adrenal. Neuron pascaganglion
simpatis melepaskan norepinefrin, yang menstimulasi reseptor adrenergik dalam sinaps
(gambar 16 b dan c). Contoh, pembuluh darah secara terus menerus dirangsang untuk
berkontraksi melalui pelepasan norepinefrin. Peningkatan rangsangan menyebabkan
konstriksi dan mengurangi aliran darah, sedangkan penurunan rangsangan menghasilkan
89
Anatomi Fisiologi Manusia
dilatasi dan meningkatkan aliran darah. Kontrol dari diameter pembuluh darah memainkan
peran penting dalam mengatur aliran dan tekanan darah.
Epinefrin dan norepinefrin dilepaskan dari kelenjar adrenal dan dibawa ke efektor oleh
darah yang kemudian terikat ke reseptor adrenergik yang terletak di membran plasma sel
yang tidak terlibat dalam sinapsis. Contoh, selama latihan epinefrin dan norepinefrin terikat
ke reseptor
Tabel 6.
merangkum efek simpatis dan parasimpatis
90
Anatomi Fisiologi Manusia
Tabel 7.
Neurotransmiter, reseptornya, dan efek pengikatan
Neurotransmiter/
Jenis Reseptor Lokasi Utama Efek Pengikatan
hormon
Kolinergik Protein integral di
membran plasma
pascaganglion.
Asetilkolin (ACh) Nikotinik Membran plasma dari Eksitasi impuls di
neuron simpatis dan neuron pascaganglion
parasimpatis
pascaganglion.
Sel medula adrenal.
Sekresi epi dan NE
Sarkolema dari serat otot Eksitasi kontraksi
91
Anatomi Fisiologi Manusia
Neurotransmiter/
Jenis Reseptor Lokasi Utama Efek Pengikatan
hormon
rangka (motor and plate)
Muskarinik Semua organ target Eksitasi dalam
parasimpatis. sebagian besar kasus,
penghambatan otot
jantung.
92
Anatomi Fisiologi Manusia
Neurotransmiter/
Jenis Reseptor Lokasi Utama Efek Pengikatan
hormon
daya dan laju
kontraksi.
Sel juxtaglorular ginjal. Sekresi renin.
93
Anatomi Fisiologi Manusia
mendadak tekanan darah akan memulai refleks parasimpatis, yang menghambat sel otot
jantung dan mengurangi laju jantung, sehingga mengembalikan tekanan darah ke nilai
normal. Sebaliknya, penurunan mendadak tekanan darah akan memulai refleks simpatis,
yang merangsang jantung untuk meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, sehingga
meningkatkan tekanan darah.
Refleks otonom lainnya membantu mengatur tekanan darah. Sebagai contoh, banyak
neuron simpatis mengirimkan potensial aksi rendah tetapi frekuensi potensial aksi secara
relatif konstan yang merangsang pembuluh darah ke seluruh tubuh, mempertahankan
mereka terkontriksi sebagian. Pembuluh berkontriksi selanjutnya, tekanan darah meningkat,
jika mereka berdilatasi, tekanan darah menurun. Dengan demikian, mengubah frekuensi
potensial aksi yang dikirim ke pembuluh darah sepanjang neuron simpatis yang dapat
menaikkan atau menurunkan tekanan darah.
Batang otak dan sumsum tulang belakang mengandung pusat refleks otonom penting
bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis (tabel 16.4). Namun, hipotalamus
mengontrol keseluruhan SSO tersebut. Hampir semua jenis respon otonom dapat
dibangkitkan dengan merangsang bagian dari hipotalamus, yang pada gilirannya merangsang
pusat SSO di batang otak atau sumsum tulang belakang. Meskipun ada tumpang tindih,
rangsangan pada hipotalamus posterior menghasilkan respon simpatis, sedangkan
rangsangan pada hipotalamus anterior menghasilkan respon parasimpatis. Selain itu,
hipotalamus memantau dan mengontrol suhu tubuh.
Hipotalamus memiliki hubungan dengan otak besar dan bagian penting dari sistem
limbik, yang memainkan peran penting dalam emosi. Hipotalamus mengintegrasikan pikiran
dan emosi untuk menghasilkan respon SSO. Misalnya, pikiran menyenangkan dari jamuan
makan yang lezat akan mengawali peningkatan sekresi kelenjar saliva dan kelenjar dalam
lambung, serta peningkatan kontraksi otot polos dalam sistem pencernaan. Respon ini
dikontrol oleh neuron parasimpatis. Emosi seperti marah akan meningkatkan tekanan darah
oleh peningkatan laju jantung dan konstriksi pembuluh darah melalui stimulasi simpatis.
Sistem saraf enterik terlibat dengan keduanya, refleks otonom dan refleks lokal yang
mengatur aktivitas saluran pencernaan. Refleks otonom membantu mengontrol saluran
pencernaan karena neuron sensorik dari pleksus enterik mensuplai SSP dengan informasi
tentang isi usus, dan SSO neuron ke pleksus enterik mempengaruhi respons dari otot polos
dan kelenjar dalam dinding saluran pencernaan. Misalnya, neuron sensorik mendeteksi
peregangan dinding saluran pencernaan mengirim potensial aksi ke SSP. Sebagai respon, SSP
mengirimkan potensial aksi keluar ke SSO, menyebabkan otot polos di dinding saluran
pencernaan berkontraksi.
Neuron dari sistem saraf enterik juga bekerja secara independen dari SSP untuk
menghasilkan refleks lokal. Refleks lokal tidak melibatkan SSP, tapi menghasilkan respon
sadar, stereotip terhadap suatu rangsangan. Misalnya, neuron sensorik tidak terhubung ke
SSP mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan. Neuron sensorik ini mengirim
potensial aksi melalui pleksus enterik untuk neuron motorik, yang menyebabkan otot polos
berkontraksi atau berelaksasi.
94
Anatomi Fisiologi Manusia
Efek berlawanan
Ketika struktur tunggal dipersarafi oleh kedua divisi otonom, kedua divisi biasanya
menghasilkan efek berlawanan pada struktur. Sebagai konsekuensinya, SSO mampu baik
peningkatan dan penurunan aktivitas struktur. Dalam saluran pencernaan, misalnya,
rangsangan parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar, sedangkan rangsangan simpatis
menurunkan sekresi. Namun, dalam beberapa kasus efek dari dua divisi tidak secara jelas
berlawanan. Sebagai contoh, kedua divisi dari SSO meningkatkan sekresi saliva: Divisi
parasimpatis memulai produksi volume besar saliva berair dan encer, dan divisi simpatis
menyebabkan sekresi volume kecil saliva kental.
Efek kooperatif
Satu divisi otonom dapat mengkoordinasikan aktivitas dari struktur yang berbeda.
Sebagai contoh, divisi parasimpatis merangsang pankreas untuk melepaskan enzim
pencernaan ke dalam usus kecil dan merangsang kontraksi usus kecil untuk mencampur
enzim pencernaan dengan makanan. Respon ini meningkatkan pencernaan dan penyerapan
makanan.
Alternatif lain, kedua divisi dari SSO dapat bekerja secara bersama untuk
mengkoordinasikan aktivitas struktur yang berbeda. Pada pria, divisi parasimpatis memulai
ereksi penis, sedangkan divisi simpatis merangsang pelepasan sekresi dari kelenjar
reproduksi pria dan membantu memulai ejakulasi dalam saluran reproduksi pria.
95
Anatomi Fisiologi Manusia
Divisi simpatis berbeda jauh dari divisi parasimpatis. Setiap neuron praganglion
simpatis bersinapsis dengan banyak neuron pascaganglion, sedangkan setiap neuron
praganglion parasimpatis bersinapsis dengan sekitar dua neuron pascaganglion. Akibatnya,
rangsangan pada neuron praganglion simpatis dapat menghasilkan rangsangan lebih besar
pada efektor.
Stimulasi simpatis sering mengaktifkan berbagai jenis efektor pada saat yang sama
sebagai akibat dari stimulasi SSP atau pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula
adrenal. Hal ini dimungkinkan, namun, untuk SSP secara selektif mengaktifkan efektor.
Misalnya, vasokonstriksi pembuluh darah kutaneus kulit pada tangan yang dingin tidak selalu
terkait dengan peningkatan laju jantung atau respon lainnya yang dikontrol oleh divisi
simpatis. Tabel 8 merangkum beberapa obat yang mempengaruhi SSO.
Tabel 8.
Obat-obat terpilih yang Mempengaruhi SSO
96
Anatomi Fisiologi Manusia
97
Anatomi Fisiologi Manusia
Penyakit ini termasuk kelompok penyakit neuropati perifer. Ada beberapa jenis GBS,
tetapi bila tidak diberi keterangan lain maka yang dimaksud adalah GBS dalam bentuk
umum.
Keluhan umum yang terkait dengan keterlibatan saraf kranial pada GBS adalah sebagai
berikut:
Diplopias
Dysarthria
Disfagia
Oftalmoplegia
Gangguan pupil
1) Gejala
Sebagian besar pasien mengeluhkan parestesia, kebas, atau perubahan sensorik
serupa.
Gejala pertama biasanya adalah panas atau demam yang dapat tinggi atau sedang dan
pada hari ketiga diikuti oleh kelemahan dan kesemutan (gringgingen) di kedua tungkai.
Kemudian gejala ini akan memanjat ke atas.
2) Prinsip Terapi
Memodulasi system imun dengan imunomodulatoar untuk mempercepat
penyembuhan.
a) Terapi farmakologi
• Intravena imunoglobulin (IVIG) dan plasma exchange
• Obat-obat antinyeri: AINS atau parasetamol dengan tambahan narkotika jika
diperlukan.
• Antinyeri ajuvan: antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan tertentu.
• Gabapentin atau karbamazepin untuk terapi GBS selama fase akut di ICU
b) Terapin non-farmakologi
• Gerakan pasif anggota badan, pijatan lembut
• Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan penyaluran panas dapat
bermanfaat untuk terapi mialgia.
98
Anatomi Fisiologi Manusia
• Edukasi dan konseling psikologi dapat menurunkan beban yang terkait debgan
nyeri dan kecatatan.
RINGKASAN
SST terdiri dari 43 pasang saraf; 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf tulang
belakang (spinal), serta neuron yang ditemukan di dinding saluran pencernaan.
Sebagian besar saraf adalah saraf campuran, hanya beberapa dari saraf kranial yang
mtorik atau sensorik. Saraf mengandung berkas-berkas akson yang didukung oleh
jaringan ikat.
SST dibagi menjadi bagian somatik dan otonom. Serat somatik mempersarafi sel otot
rangka dan melepaskan neurotransmitter asetilkolin.
Empat pasang dari pleksus tulang belakang (spinal) adalah servikal, brakial, lumbar,
dan sakral.
Refleks bersifat cepat, tak sadar, dan respon dapat diprediksi terhadap rangsangan
internal dan eksternal.
Refeleks otonom meliputi otot polos, otot jantung, jaringan adiposa, dan kelenjar.
Refleks somatik meliputi otot rangka.
Refleks kranial meliputi otak, sedangkan refleks spinal meliputi sumsum
tulangbelakang.
SSO melibatkan bagian-bagian dari sistem saraf pusat dan perifer yang terlibat dalam
pemeliharaan homeostasis secara sadar (involunter).
SSO mengontrol fungsi organ internal
Sistem saraf otonom mempersarafi otot jantung dan otot polos, kelenjar, neuron
saluran pencernaan, dan sel-sel jaringan lainnya. Setiap jalur otonom terdiri dari
neuron praganglion dengan badan selnya dalam SSP dan neuron pascaganglion dengan
badan sel dalam ganglion otonom di luar SSP.
Dua neuron motorik dari SSO digunakan untuk mengaktifkan efektor. Akson dari
neuron praganglion berasal dari SSP dan berakhir di ganglion otonom, di mana dia
bersinapsis dengan neuron pascaganglion. Akson dari neuron pascaganglion
memanjang dari ganglion ke efektor.
Sistem saraf otonom dibagi menjadi komponen simpatis dan parasimpatis. Neuron
enterik dalam dinding-dinding saluran pencernaan juga kadang-kadang dianggap
sebagai subkategori terpisah dari sistem otonom. Saraf dari divisi simpatis berasal dari
segmen toraks dan lumbar dari sumsum tulang belakang dan mempersiapkan tubuh
untuk merespon keadaan darurat (respon “figth or flight”). Saraf dari divisi
parasimpatis berasal dari otak dan segmen sakral medula spinalis dan berfungsi
terutama dalam keadaan istirahat secara normal (aktivitas “rest and digest”).
Neuron praganglion di kedua divisi simpatis dan parasimpatis melepaskan asetilkolin;
neuron parasimpatis pascaganglion melepaskan terutama asetilkolin; dan neuron
simpatis pascaganglion melepaskan terutama norepinefrin.
99
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 3
1) Manakah dari sinapsis ini tidak memiliki asetilkolin sebagai neurotransmiter utama?
A. Sinap dari neuron parasimpatis pascaganglion di sel jantung
B. Sinap dari neuron parasimpatis pascaganglion di sel otot polos
C. Sinaps dari neuron simpatis praganglion di neuron pascaganglion
D. Sinaps dari neuron eferen somatik di sel otot rangka
E. Sinaps dari neuron simpatik praganglion di sel medula adrenal
3) Saraf splanknik...
A. Adalah bagian dari divisi simpatis
B. Memiliki neuron praganglion yang bersinap di ganglia kolatera
C. Berasal dari daerah servikal sumsum tulang belakang
D. Berjalan dari sumsum tulang vbelakang ke ganglia rantai
E. Semua jawaban di atas benar
5) Divisi parasimpatik...
A. Disebut juga divisi kraniosakral
B. Memiliki akson praganglion di saraf kranial
C. Memiliki akson praganglion di saraf spanknik pelvis
D. Memiliki ganglion dekat atau di dinding efektor
E. Semua jawaban di atas benar
100
Anatomi Fisiologi Manusia
6) Divisi simpatik
A. Selalu bersifat stimulatori
B. Selalu bersifat inhibitori
C. Umumnya dibawah kontrol kesadarn
D. Secara umum memiliki aksi yang berlawanan dengan divisi parasimpatis
E. a dan c benar
8) Yang mana dari struktur di bawah ini yang dipersarafi secara khusus oleh divisi
simaptik?
A. Saluran gastrointestinal
B. Jantung
C. Kandung kemih
D. Saluran reproduksi
E. Pembuluh darah
10) Yang mana dari kejadian berikut diharapkan jika divisi simptis diaktifkan?
A. Sekresi saliva meningkat
B. Produksi air mata meningkat
C. Jalan napas berdilatasi
D. Pelepasan glukosa dari hati menurun
E. Semua jawaban di atas benar
101
Anatomi Fisiologi Manusia
Tes 2
1) D
2) B
3) B
4) C
5) E
6) B
7) E
8) A
9) C
10) D
Tes 3
1) C
2) E
3) B
4) B
5) E
6) D
7) D
8) E
9) C
10) D
102
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
103
Anatomi Fisiologi Manusia
BAB III
SISTEM KARDIVASKULER
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt.
PENDAHULUAN
104
Anatomi Fisiologi Manusia
105
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Jantung
Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru.
Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke arah
bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke
atas bahu kanan. Jantung terdiri dari dua lapisan yaitu; (1) lapisan dalam atau perikardium
viseral, dan (2) lapisan luar (perikardium parietal). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit
cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung. Perikardium
juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke
jantung.
Dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. Apex jantung, berada di sela iga
keempat dan kelima pada garis tengah klavikula. Pada dewasa rata-rata panjangnya kira-kira
12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 g.
Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang
memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke sirkulasi sistemik. Pembagian
fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan aliran darah secara anatomi: vena kava,
atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri,
arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena kava (gambar 1).
106
Anatomi Fisiologi Manusia
A. RUANG JANTUNG
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (bilik)
dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (serambi) (gambar 1).
107
Anatomi Fisiologi Manusia
Tabel 1.
Ruang jantung dan fungsinya
Atrium kiri Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat
buah vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan
saturasi oksigen 95% sampai 98%.
Ventrikel kanan Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan
tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan
saturasi oksigen 75%
Ventrikel kiri Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta. Tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya adalah 120
mmHg dan diastolik 0-10 mmHg dengan saturasi oksigen sebesar 95-
98%.
B. KATUP JANTUNG
Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan
aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. Tabel 2; gambar 2 di bawah ini merupakan katup
yang berada di dalam jantung beserta letak dan fungsinya.
Tabel 2.
Lokasi, struktur dan fungsi katup jantung
108
Anatomi Fisiologi Manusia
Katup bicuspid Antara atrium kiri dan Terdiri dari dua katup yang
(mitral) ventrikel kiri mencegah aliran balik darah
dari ventrikel kiri ke atrium
kiri selama kontraksi
ventrikel
Katup semilunar aorta Antara ventrikel kiri dan Terdiri dari tiga flaps-bulan
aorta menaik berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah
dari aorta ke ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel.
C. FISIOLOGI JANTUNG
109
Anatomi Fisiologi Manusia
D. OTOT JANTUNG
Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua, tetapi adapun
berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang terjadi. Otot jantung disebut juga
myocardium. Myo artinya otot dan cardium artinya jantung. Otot jantung bergerak di bawah
kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. Otot jantung
merupakan gabungan otot polos dan otot lurik karena memiliki kesamaan, sebagaimana otot
jantung memiliki daerah gelap dan terang, memiliki banyak inti sel yang terletak di tengah
seperti otot lurik sedangkan otot polos memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara tak
sadar (involunter). Otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah
terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi
manusia.
110
Anatomi Fisiologi Manusia
Dalam beberapa hal otot jantung sama dengan otot rangka. Otot tersebut berserat
lintang, mempunyai garis-garis hitam dan mempunyai myofibril yang terdiri dari filamen
aktin dan miosin. Selama kontraksi kedua filamen ini saling tumpang tindih seperti pada otot
rangka. (gambar 3).
Otot jantung mempunyai karakteristik kontraksi. Bila nodus SA rusak otot jantung
dapat terus berkontraksi walaupun pada kecepatan yang rendah, sedangkan otot rangka
hanya berkontraksi bila ada rangsangan. Bila dilihat dengan mikroskop elektron serat-serat
paralel tampak saling berhubungan. Kadang-kadang ditemukan 2 nukleus dalam satu sel. Sel-
sel otot jantung dipisahkan pada ujung-ujungnya oleh yang disebut “intercalated discs”
Diantara setiap “intercalated discs” terdapat percabangan yang khusus dari sel otot
jantung. Secara fisiologi percabangan ini sangat berguna karena di tempat sangat rendah
tersebut tahanan terhadap perjalanan aksi potensial.
Ion-ion bergerak dengan mudah ke percabangan yang kecil dari sitoplasma ke sel yang
lain dengan demikian seluruh atrium atau ventrikel berperan sebagai satu sel yang besar.
Oleh karena itu, otot jantung sering dipandang sebagai “functional syncytium” (satu unit)
“syncytium” atrial dipisahkan dari “syncytium” ventrikel oleh jaringan ikat. Jadi impuls dari
111
Anatomi Fisiologi Manusia
atrium harus melalui nodus AV sebelum merangsang ventrikel untuk berkontraksi. Karena
otot jantung bersifat sebagai “syncytium”, rangsangan dari satu serat otot akan
menyebabkan kontraksi dari seluruh serat otot. Dalam hal ini berlaku prinsip “all or none”.
Pada otot rangka prinsip ini hanya berlaku pada setiap serat otot secara individu,
sedangkan otot jantung jika rangsangan cukup kuat untuk merangsang kontraksi maka
rangsangan pada satu serat menyebabkan kontraksi seluruh masa otot.
Pada saat potensial aksi menjalar ke seluruh otot jantung (melewati tubulus T diantara
sel), terjadi pelepasan ion kalisum dari retikulum. Ion kalsium akan berdifusi ke dalam
myofibril (aktin dan miosin) dan menyebabkan filamen-filamen tersebut bergeser saling
bertumpang tindih dan terjadilah kontraksi. Kira-kira dalam 500 “millisecond” (ms) potensial
aksi selesai, ion kalsium kembali lagi ke retikulum dan terjadi relaksasi otot.
Berbeda dengan serat otot rangka (sel), yang saling bebas, serat otot jantung (serat
otot kontraktil) dihubungkan oleh cakram sisipan, sel-sel yang bersebelahan dihubungkan
oleh desmosom secara struktural, menyegel rapat yang menyatukan membran plasma, dan
yang secara elektrik dihubungkan oleh sambungan berumpang, saluran ion yang
memungkinkan transmisi peristiwa depolarisasi. Akibatnya, seluruh miokardia berfungsi
sebagai unit tunggal dengan kontraksi tunggal serambi yang diikuti kontraksi tunggal
ventrikel.
Potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal dari sel otot jantung khusus yang
disebut sel otoritmik. Sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat mengghasilkan potensi aksi
tanpa perangsangan saraf. Sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk memulai siklus
jantung (siklus pemompaan jantung) dan menyediakan sistem konduksi untuk
mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di seluruh jantung (gambar 4).
112
Anatomi Fisiologi Manusia
Periode refrakter yang lama menghambat tetani pada otot jantung. Seperti jaringan
peka ransangan lainnya, otot jantung memiliki periode refrakter. Selama periode refrakter,
tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka ransang pulih dari
potensial aksi sebelumnya. Di otot rangka, periode refrakter sangat singkat dibandingkan
dengan durasi kontraksi yang terjadi sehingga saraf dapat diransang kembali sebelum
kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan penjumlahan kontraksi. Stimulasi berulang
cepat yang tidak memungkinkan serat otot melemas di antara ransangan menyebabkan
terjadinya kontraksi maksimal menetap yang dikenal sebagai tetani.
Sebaliknya, otot jantung memiliki periode refrakter yang lama (gambar 5) yang
berlangsung sekitar 250 milidetik kerana memanjang fase datar potensial aksi. Hal ini hampir
selama periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan; kontraksi satu
serat otot jantung berlangsung serata 300 milidetik. Karena itu, otot jantung tidak dapat
dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan
kontraksi dan tetani otot jantung. Ini adalah suatu mekanisme protektif penting, karena
pemompaan darah memerlukan periode kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian)
yang bergantian. Kontraksi tetanik yang berkepanja
ngan akan menyebabkan kematian. Rongga-rongga jantung tidak dapat terisi dan
mengosogkan dirinya.
Faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi, selama fase
datar yang berkepanjangan, saluran Na+ yang diaktifkan sewaktu influks awal Na+ pada fase
naik. Barulah setelah membran pulih dari proses inaktivasi ini (ketika membran telah
mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk
memulai potensial aksi lain.
113
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 5. Hubungan dari potensial aksi dan periode refrakter terhadap durasi respon
kontraktil di otot jantung
G. BUNYI JANTUNG
Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat di dengar
melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu pada
saat katup semilunar menutup (gambar 6). Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung
yang abnormal yang disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah
mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar jika bunyi jantung diperkuat
dengan mikrofon.
Oleh karena itu, bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel,
pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup katup
mitral dan trikuspid. Pada kasus tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang abnormal dan lebih
keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada
permulaan relaksasi ventrikel karena tekanan ventrikel turun sampai di bawah tekanan arteri
pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup.
Terdapat dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar selama diastolik
ventrikel yaitu bunyi jantung ketiga dan keempat. Kedua bunyi ini disebut sebagai irama
gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain tersebut
merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda.
Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga disebut sebagai
gallop ventrikular apabila abnormal. Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan
disebut sebagai gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan atau tidak terdengar
sama sekali, bunyi ini timbul sesaat sebelum bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar
bila resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya
peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel.
114
Anatomi Fisiologi Manusia
H. ELEKTROKARDIOGRAM
Di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom berganti pada
sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan
eferen. Juga memiliki sifat seolah-olah sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah
bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru
dan usus. Oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian
organ-organ dalam secara tidak sadar. Maka kadang-kadang juga disebut susunan saraf tak
sadar. Jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom: simpatis atau adrenergik
dan parasimpatis atau kolinergik.
1. Sistem saraf simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta
bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf. Sistem saraf
simpatis terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion.
Serat-serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra.
Kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.
2. Sistem saraf parasimpatis, bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung. Salah
satu dari sistem saraf parasimpatis adalah saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh,
membawa impuls yang memperlambat denyut jantung (heart rate) dan konduksi
impuls melewati nodus AV dan ventrikel. Rangsangan pada sistem ini mensekresikan
senyawa kimia asetikolin, yang memperlambat denyut jantung. Saraf vagus dirangsang
oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap perubahan tekanan), khususnya sel
115
Anatomi Fisiologi Manusia
saraf di aorta dan pembuluh arteri karotid internal. Kondisi yang menstimulasi
baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus. Sebagai contoh perubahan baroreseptor
dapat terjadi selama periode hipertensi atau menggunakan alat untuk menekan arteri
karotid untuk menstimulasi baroreseptor. Tindakan ini disebut pijat sinus karotid,
baroreseptor pada pembuluh arteri karotid akan teraktivasi dan menyebabkan
perlambatan pada kecepatan jantung (heart rate).
Tabel 3.
Efek stimulasi parasimpatis dan simpatis
Daerah yang
Efek Stimulasi Parasimpatis Efek Stimulasi Simpatis
Terkena
Nodus SA Mengurangi kecepatan depolarisasi Meningkatkan kecepatan
ke ambang; mengurangi kecepatan depolarisasi ke ambang;
denyut jantung meningkatakan kecepatan
denyut jantung
Nodus AV Mengurangi eksibilitas; Meningkatkan eksabilitas;
meningkatkan penundaan nodus AV mengurangi penundaan nodus
AV
Jalur Hantaran Tidak ada efek Meningkatkan eksitabilitas;
Ventrikel mempercepat hantaran melalui
berkas His dan sel Purkinje
Otot Atrium Mengurangi Meningkatkan konraktilitas;
kontraktilitas;memperlemah memperkuat kontraksi
kontraksi
Otot Ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan kontraktilitas;
memperkuat kontraksi
Medula Adrenal Tidak ada efek Mendorong sekresi epinefrin
(Suatu Kelenjar medula adrenal, suatu hormon
Endokrin) yang memperkuat efek sistem
saraf simpatis pada jantung
Vena Tidak ada efek Meningkatkan aliran balik
vena, yang meningkat kekuatan
kontraksi jantung melalui
mekanisme Frank-Starling
J. SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung menggambarkan semua kegiatan jantung selama satu detak jantung
penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel. Peristiwa
kontraksi (baik serambi maupun ventrikel) disebut sistol, dan peristiwa relaksasi disebut
diastol. Siklus jantung meliputi gambaran kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan
116
Anatomi Fisiologi Manusia
ventrikel, volume darah, dan perubahan tekanan di dalam jantung dan aksi katup jantung
(gambar 7).
1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel adalah periode selama ventrikel relaks dan katup AV
dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama
periode ini (isovolumetrik).
2. Pengisian ventrikel dimulai ketika katup AV membuka dan darah mengisi ventrikel.
Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode ini.
3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai ketika potensi aksi nodus AV memasuki
ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat diamati pada EKG.
K. CURAH JANTUNG
Bagaimana kita bisa menilai efektivitas jantung sebagai pompa? Salah satunya adalah
dengan mengukur curah jantung [cardiac output (CO)], volume darah yang dipompa oleh
satu ventrikel dalam periode waktu tertentu (satu menit) satu menit. Karena semua darah
yang meninggalkan jantung mengalir melalui jaringan, curah jantung merupakan indikator
aliran darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung merupakan ukuran penting dari
117
Anatomi Fisiologi Manusia
fungsi jantung. Namun, curah jantung tidak memberitahu kita bagaimana darah
didistribusikan ke berbagai jaringan. Aspek aliran darah diatur pada tingkat jaringan.
Curah jantung [cardiac output (CO)] dapat dihitung dengan mengalikan denyut jantung
(denyut per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat, atau per kontraksi):
Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi sekuncup 70 mL
per detak, maka rata-rata curah jantung orang dewasa dapat dihitung:
Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini berarti bahwa, saat istirahat, satu sisi
jantung memompa semua darah dalam tubuh melewatinya hanya dalam satu menit!
Normalnya, curah jantung adalah sama untuk kedua ventrikel. Namun, jika salah satu
sisi jantung mulai gagal untuk beberapa alasan dan tidak dapat memompa secara efisien,
curah jantung menjadi tidak sama.
Curah jantung meningkat dengan latihan karena keduanya isi sekuncup dan denyut
jantung meningkat. Selama latihan, curah jantung dapat meningkat menjadi 30-35 L / menit.
Perubahan homeostasis dalam curah jantung dicapai dengan menvariasikan denyut jantung,
isi sekuncup, atau keduanya.
Perbedaan antara curah jantung ketika seseorang sedang beristirahat dan curah
jantung maksimum disebut cadangan jantung. Semakin besar cadangan jantung seseorang,
semakin besar kapasitasnya untuk melakukan latihan. Penyakit jantung dan kurang olahraga
bisa mengurangi cadangan jantung dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Latihan
dapat meningkatkan cadangan jantung dengan meningkatkan curah jantung. Pada atlet
terlatih, isi sekuncup selama latihan dapat meningkat menjadi lebih dari 200 mL / detk,
menghasilkan curah jantung 40 L / menit atau lebih.
1. Isi Sekuncup
Volume darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol disebut isi sekuncup
[stroke volume (SV)]. Denyut jantung meningkat dengan stimulasi neuron simpatis ke
jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh stimulasi neuron parasimpatis ke jantung. Isi
sekuncup meningkat terutama oleh peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme Frank-
Starling) dan oleh peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin.
Peningkatan afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu. Perlu diingat
bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya. Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap
siklus adalah perbedaan antara apa yang terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa
pada akhir sistol. Jadi,
118
Anatomi Fisiologi Manusia
SV = EDV – ESV
Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir
biasanya meningkat sekitar 125 mL. Setelah ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume
akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. Jadi, isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55).
Jadi setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 %
darah di chambernya.
Untuk lebih memahami isi sekuncup, bayangkan bahwa Anda meremas spons di bawah
keran air yang mengalir. Ketika Anda merelaksasikan jari-jari Anda, spons terisi dengan air;
Anda kemudian menkontraksikan jari-jari Anda, spons akan melepaskan air. Bahkan setelah
Anda telah meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang Anda
peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons
ketika tangan Anda relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons
setelah Anda meremasnya (volume akhir sistolik).
Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau
dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir
karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke
jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi
lebih kuat. Misalnya, isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai
berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan
penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. Walaupun beberapa faktor mempengaruhi isi
sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi
sekuncup yaitu:
a. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang
memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin
besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya.
Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang memasuki
ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.
b. Kontraktilitas (pengerutan) adalah tingkat seberapa besar otot-otot jantung
berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif,
seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau
kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor
inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau
kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.
c. Afterload adalah ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka
katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup.
Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan
mengurangi isi sekuncup.
119
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah, biasanya
mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan cabang-cabangnya).
Tekanan darah arteri adalah terbesar selama kontraksi ventrikel (sistol) ketika darah
dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya. Tekanan ini disebut tekanan darah sistolik, dan
secara optimal rata-rata 110 milimeter air raksa (mm Hg) ketika diukur di arteri brakialis.
Tekanan arteri terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). Tekanan ini disebut
tekanan darah diastolik, dan secara optimal rata-rata 70 mm Hg.
Perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik dikenal sebagai tekanan nadi.
Peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol ventrikel
menyebabkan ekspansi yang sebanding dan kontraksi dinding arteri elastis. Perluasan
berdenyut dari dinding arteri menyebabkan setiap ventrikel berkontraksi, dan dapat
dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri superfisial.
120
Anatomi Fisiologi Manusia
pembuluh darah di tubuh: semakin panjang total panjang pembuluh, semakin besar
resistensi untuk mengalir.
Baroreseptor juga membantu mengatur tekanan darah. Baroreseptor mengukur
tekanan darah dan terletak di aorta dan arteri karotis. Jika tekanan meningkat dalam
pembuluh darah ini, informasi ini dikirimkan ke pusat jantung di medula oblongata. Pusat
jantung kemudian tahu untuk menurunkan denyut jantung, yang kemudian menurunkan
tekanan darah. Jika tekanan terlalu rendah di aorta, baroreseptor menangkap informasi ini
dan mengirimkannya ke pusat jantung. Pusat jantung kemudian meningkatkan denyut
jantung untuk meningkatkan tekanan darah.
Orang gemuk cenderung memiliki hipertensi sebagian disebabkan karena tubuh
mereka mengandung lebih banyak pembuluh darah untuk melayani jaringan adiposa
tambahan. Viskositas adalah resistensi dari cairan untuk mengalir. Sebagai contoh, air
memiliki viskositas rendah, sedangkan madu memiliki viskositas tinggi. Viskositas darah
ditentukan oleh rasio plasma terhadap elemen dan protein plasma yang terbentuk.
Peningkatan viskositas, atau pergeseran rasio ke arah elemen dan protein plasma yang
terbentuk, meningkatkan resistensi perifer dan tekanan darah. Dehidrasi (kehilangan air dari
plasma) dan polisitemia (peningkatan jumlah sel darah merah) dapat meningkatkan
viskositas. Abnormal dari kadar lemak darah dan gula darah yang tinggi juga merupakan
faktor risiko hipertensi karena mereka meningkatkan viskositas darah, selain itu
meningkatkan pembentukan plak di dinding pembuluh. Penurunan viskositas dengan hidrasi
yang berlebihan atau jenis tertentu dari anemia akan menurunkan resistensi perifer dan
tekanan darah.
L. MAP
Tekanan darah diperlukan untuk memindahkan darah dan karena itu sangat penting
untuk pemeliharaan homeostasis. Darah mengalir dari daerah dengan tekanan yang lebih
tinggi ke rendah. Sebagai contoh, selama satu siklus jantung, darah mengalir dari tekanan
yang lebih tinggi di aorta, yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, melalui sirkulasi
sistemik, ke tekanan yang lebih rendah di atrium kanan yang terelaksasi.
Tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit lebih kecil dari
tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding lurus dengan curah jantung
kali resistensi perifer. Curah jantung (CO), atau volume menit, adalah jumlah darah yang
dipompa oleh jantung per menit, dan tahanan perifer (PR) adalah resistansi total terhadap
mana darah harus dipompa:
MAP = CO × PR
Perubahan curah jantung dan tahanan perifer dapat mengubah tekanan arteri rata-
rata. Tekanan darah arteri, atau "tekanan darah," mencerminkan tekanan mendorong yang
diciptakan oleh aksi pemompaan jantung. Karena tekanan ventrikel sulit untuk diukur,
121
Anatomi Fisiologi Manusia
adalah kebiasaan untuk menganggap bahwa tekanan darah arteri mencerminkan tekanan
ventrikel. Karena tekanan arteri berdenyut (pulsatile), kita menggunakan nilai tunggal,
tekanan arteri rata-rata (MAP) untuk mewakili tekanan mendorong. MAP tunjukkan secara
grafis pada tekanan arteri rata-rata diperkirakan sebagai tekanan diastolik ditambah
sepertiga dari tekanan nadi:
Untuk seseorang yang tekanan sistolik adalah 120 dan tekanan diastolik adalah 80,
maka MAP:
MAP = 80 mm Hg + 1/3 (120 - 80 mm Hg)
= 93 mm Hg
Tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik daripada tekanan sistolik
karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol.
Kita telah melihat bahwa curah jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan
isi sekuncup. Cara lain untuk menghitung curah jantung adalah dengan membagi tekanan
arteri rata-rata (MAP) denagn resistensi (R): CO = MAP/R. Dengan menata ulang persamaan
ini, Anda dapat melihat bahwa MAP = CO x R. Jika curah jantung meningkat karena
peningkatan isi sekuncup atau denyut jantung, maka tekanan arteri rata-rata naik selama
resistensi tetap stabil. Demikian juga, penurunan curah jantung menyebabkan penurunan
tekanan arteri rata-rata jika resistensi tidak berubah.
1. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah adalah sindrom klinis yang kompleks dihasilkan dari setiap
gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau ejeksi darah sehingga
jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi
kebutuhan metabolisme, atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan
pengisian dinaikkan. Penyebab gagal jantung yaitu :
a. Penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh penyakit kolesterol,
dan penumpukan lemak jahat.
b. Adanya kerusakan otot jantung
c. Detak jantung tidak normal
d. Komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi
122
Anatomi Fisiologi Manusia
d. S3 gallop
e. Sering mengalami sesak nafas
f. Udem paru
g. Kardiomegali radiografi
h. Penurunan kemampuan bergerak
i. Mengalami gejala batuk yang terus menerus atau berulang dan sering
j. Hilangnya fokus fikiran karena tidak bisa konsentrasi
a. Prinsip Terapi
Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal, mencegah
komplikasi
1) Terapi farmakologi
Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin, digitoksin)
Golongan diuretika: furosemid,
Antagonis aldosteron: spironolakton.
Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan
Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol
Antikoagulan
Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara
Statin sebagai terapi ajuvan
2) Terapi non-farmakologi
Modifikasi gaya hidup dan pola makan
Menkonsumsi makanan rendah lemak seperti yang terdapat pada sayur, buah
dan biji-bijian
Mengurangi konsumsi gula
Berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup
RINGKASAN
Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem yang secara umum berperan mengedarkan
darah ke seluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan
tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung
darah dan pembuluh tubuh.
Fungsi kardiovaskuler ada tiga yaitu; (1) sebagai transpor nutrisi, (2) perlindungan
tubuh oleh sel darah putih, dan (3) pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel.
Jantung terletek dalam ruang mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru.
Apeks jantung, berada di sela iga keempat dan kelima pada garis tengah klavikula.
Pada dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300
sampai 400 gram
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut ventrikel
(serambi) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut atrium (bilik).
123
Anatomi Fisiologi Manusia
Katup jantung terdiri atas tiga yaitu; (1) katup trikuspid, (2) katup semilunar paru, (3)
katup bikuspid (mitral), dan (4) katup semilunar aorta.
Jantung diatur oleh beberapa sistem pengaturan jantung yaitu; (1) serat purkinje, (2)
nodus sinoatrial (nodus SA), (3) nodus atrioventrikular (nodus AV), dan (4) berkas AV
(berkas HIS).
Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat di dengar
melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu
pada saat katup semilunar menutup.
Jantung diatur oleh sistem saraf otonom yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis.
Siklus jantung menerangkan urutan kontraksi ventrikel dan pengosongan (diastolik).
Aliran darah satu arah melalui jantung bergantung pada adanya katup jantung, yang
membuka dan menutup sebagai respons terhadap perbedaan tekanan yang timbul.
Curah jantung merupakan jumlah darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel
per menit. Curah jantung rerata adalah 5 L/menit. Curah jantung ditentukan melalui
hubungan nadi dengan volume sekuncup. Curah jantung = nadi x volume sekucup
(SV)]. Isi sekuncup ditentukan oleh interaksi tiga variabel: beban awal (preload), beban
akhir (afterload), dan kontraktilitas.
Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan
darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme, atau
jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian dinaikkan.
Hipertensi merupakan sebuah keadaan dimana tekanan darah menjadi tinggi. Tekanan
darah merupakan jumlah banyaknya darah yang dipompa menuju jantung dan jumlah
darah yang melakukan resistensi terhadap aliran darah yang menuju arteri.
Infark miokard ini sering disebut juga sebagai serangan jantung yang mengacu pada
kematian segmen tertentu dari otot jantung yaitu miokardium, biasanya karena
adanya penyumbatan di salah satu arteri koroner utama atau cabangnya.
TES 1
124
Anatomi Fisiologi Manusia
3) Bila jantung tidak memiliki katup yang memisahkan ruang-ruangnya maka yang terjadi
adalah ….
A. Darah dari bagian jantung sebelah kanan bercampur dengan darah dari bagian
jantung sebelah kiri
B. Darah akan berbalik arah sehingga darah dari ventrikel masuk ke atrium
C. Darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah yang kaya karbondioksida
D. Darah dari arteri pulmonalis mengalir menuju paru-paru
E. Darah dari atrium kiri mengalir menuju ventrikel kiri
6) Fungsi jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh terjadi karena adanya
kontraksi. Kontraksi otot jantung dapat terjadi karena ….
A. Otot jantung mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan listrik
yang dimulai dari nodus SA
B. Adanya peace maker (pusat picu jantung) yang membuat katup-katup terbuka
C. Adanya gelombang listrik pada bagian ventrikel kiri
D. Atrium mengembang dan ventrikel menguncup
E. Jantung menghasilkan listrik
F. Saraf simpatis
125
Anatomi Fisiologi Manusia
10) Bagian jantung yang berotot merupakan pengertian dari dinding jantung yaitu
A. Miokardia
B. Endokardia
C. Epikardia
D. Tunika media
E. Tunika intima
126
Anatomi Fisiologi Manusia
13) Letaknya antara atrium kanan dan ventrikel kiri merupakan posisi dari katup ….
A. Katup semilunar paru
B. Katup trikuspid
C. Katup bikuspid
D. Katup semilunar aorta
E. A dan b, benar
14) Rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai kontraksi atrium dan ventrikel jantung
disebut….
A. Nodus AV
B. Nodus SA
C. EKG
D. Serat purkinje
E. Potensial aksi
15) Volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel selama kontraksi tunggal disebut…..
A. Isi sekuncup
B. Denyut jantung
C. Curah jantung
D. Bunyi jantung
E. Siklus jantung
17) Sistem jantung dan pembuluh darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah.
Sistem ini mempunyai tiga fungsi utama yaitu…
A. Mengatur kadar air, mengatur kadar alkohol, dan mengatur denyut jantung.
B. Transpor nutrisi, pelindung tubuh, dan pengatur suhu tubuh.
C. Mengatur siklus jantung, pelindung tubuh, dan pengatur suhu tubuh.
127
Anatomi Fisiologi Manusia
128
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 2
Pembuluh Darah
Pada topik sebelumnya kita sudah membahas tentang jantung, meliputi anatomi
jantung, ruang jantung, fisiologi jantung, kelainan pada jantung dan sebagainya. Nah, materi
kali ini akan membahas tentang pembuluh darah, dimana pembuluh darah ini terbagi atas
dua yaitu vena dan arteri.
Dalam tubuh kita banyak sekali terdapat pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh darah
ini bagaikan saluran yang membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen ke sel,
jaringan, dan organ agar sel dan jaringan tetap hidup.
Jadi, sudah terbayang bukan ? bahwa fungsi pembuluh darah ini sangat vital dalam
tubuh kita. Apabila pembuluh darah mengalami gangguan, maka dapat menimbulkan
berbagai penyakit. Untuk membahas lebih jauh tentang pembuluh darah dan fungsinya,
marilah kita bahas secara detail dalam modul ini ini.
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah biasa
disebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah merupakan jaringan elastis
membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian
mengembalikannya lagi ke dalam jantung. Darah tersebut mengandung oksigen yang diikat
oleh hemoglobin atau Hb di dalam darah. Di dalam darah juga terdapat protein dan glukosa
yang mana komponen tersebut dibutuhkan oleh jaringan dan sel nantinya, setelah sampai ke
seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler.
Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel
dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen
(O2) dengan karbon dioksida (CO2). Pembuluh darah juga berfungsi untuk membawa sel
darah putih ketika terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih tersebut
yang merupakan imunitas tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang
masuk ke dalam tubuh, sehingga ketika imunitas seseorang melemah ataupun kuman yang
masuk ke dalam tubuh terlalu kuat, disitulah seseorang terkena penyakit.
Sistem pembuluh darah pada manusia terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula, dan
vena.
1. Arteri
Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan penting dan sebagian otot
polos. Fungsi arteri yaitu pada saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta
dengan tekanan tinggi. Dorongan darah secara mendadak ini merenggang dinding arteri
yang elastis tersebut, pada saat ventrikel beristirahat maka dinding yang yang elastis
tersebut kembali pada keadaan semula dengan memompa darah ke depan, ke seluruh
sistem sirkulasi. Di daerah perifer, cabang-cabang sistem arteri berploriferasi dan terbagi lagi
menjadi pembuluh darah kecil (gambar 9).
129
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Arteriola
Dinding arteriola terutama terdiri dari otot polos dengan sedikit serat elastis. Dinding
otot arteriola ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi. Bila berkotraksi,
arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang arterial. Saat
berdilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberi resistensi terhadap aliran darah. Pada
pesambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prakapiler yang berada dibawah
pengaturan fisiologis yang cukup rumit.
3. Kapiler
Pembuluh darah kapiler memiliki dinding tipis yang terdiri dari lapisan sel endotel.
Nutrisi dan mentabolik berdifusi dari daerah berkonsentrasi tinggi menuju daerah
berkonsentrasi rendah melalui membran yang tipis dan semi permeabel ini. Dengan
demikian oksigen dan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah dan masuk ke dalam
ruang interstisial dan sel. Karbondiokida dan metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan.
Pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang interstisial bergantung pada
keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotik jaringan kapiler (gambar 8).
Gambar 8. Kapiler
4. Venula
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari sel-sel endotel dan
jaringan fibrosa.
5. Vena
Vena adalah saluran yang berdinding relatif tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari
jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan. Aliran vena ke jantung hanya
searah karena katup-katupnya terletak startegis di dalam vena. Vena merupakan pembuluh
pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merenggang. Pembuluh ini dapat menampung
darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relatif rendah. Sifat aliran vena yang
bertekanan rendah bervolume tinggi ini menyebabkan sistem vena ini di sebut sistem
kapasitas (gambar 9).
130
Anatomi Fisiologi Manusia
Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena (gambar 9).
1. Arteri
Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri terdiri
atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
Tunika intima adalah terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel
endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh.
Tunika media ini adalah lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun
melingkar.
Tunika adventisia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan
elastis, terutama kolagen tipe I.
Anastomosis Arteriovenosa adalah hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan
vena. Anastomosis arteriovenosa ini tersebar di seluruh tubuh dan umumnya terdapat
pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada daerah tertentu,
terutama pada jari, kuku, dan telinga.
2. Vena
Vena berfungsi membawa darah dari perifer (tepi) kembali ke jantung dan paru-paru.
Vena terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
Tunika intima: terdiri dari lapisan endotelium yang mengandung sel pipih selapis, dan
lapisan subendotelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan
tunika adventisia.
Tunika media: lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.
Tunika adventisia: adalah lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang
paling berkembang. Jaringan ikat longgar dengan serat kolagen yang membentuk
berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. Sel-sel otot polos juga
sering tampak pula.
131
Anatomi Fisiologi Manusia
Vasa vasorum adalah pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolik-
metabolik ke sel-sel di tunika adventisia, tunika intima, dan tunika media.
Tabel 4.
Diameter dan fungsi pembuluh darah
Tabel 5.
Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena
132
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam
keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan
diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.
a. Darah
Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang
padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.Plasma darah atau cairan darah merupakan
bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.Plasma darah,
terdiri atas air (± 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (glukosa
dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas
(oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).
Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang-
benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka.Plasma darah yang telah dipisahkan
fibrinogennya dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari
makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.Plasma
darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah
merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru.
Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.Sel darah
merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Sel darah merah
berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan
bertumpukan.
Sel darah putih memiliki ukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak
berpigmen, dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam.Keping darah berbentuk
kecil, tidak teratur, tidak berinti dan berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam
darah (gambar10).
133
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Jantung
Pembahasan tentang jantung lihat kembali KB 1 sebelumnya.
c. Pembuluh Darah
Darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. Karena ada denyut jantung maka darah
dapat mengalir. Pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung disebut pembuluh
darah utama. Makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan
diameter salurannya makin sempit. Akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada
jaringan.
134
Anatomi Fisiologi Manusia
Pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak
mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah
tercampur.Peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.Bagian tubuh
yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.Panas ini oleh aliran darah terbawa
ke bagian tubuh yang lebih dingin.Dengan demikian, suhu tubuh manusia konstan (tetap).
135
Anatomi Fisiologi Manusia
3) Sirkulasi Kolateral
Terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil daam sirkulasi koronari.
Walaupun saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, tetapi menjadi
sangat penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium
melalui aliran darah. Setelah terjadi oklusi mendadak “kolateral” ini akan berfungsi dalam
beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap
(seperti pada aterosklerosis), akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus
menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak. Pembuluh
darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat
terdapat oklusi pembuluh darah.
4) Sirkulasi Limfatik
a) Definisi. Sistem limfatik adalah komponen tambahan sistem sirkulasi. Sistem ini
terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu
cairan yang bersirkulasi (limfa); yang merupakan derivat cairan jaringan; dan
pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.
b) Fungsi
(1) Sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar dari
kapilar. Jika cairan tidak dikeluarkan, maka cairan tersebut akan terkumpul
dalam ruang antar sel dan mengakibatkan udem.
(2) Sistem limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi.
Setiap protein plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan
diabsorpsi ke dalam pembuluh limfa. Jika protein dibiarkan terakumulasi,
maka tekanan osmotik cairan jaringan akan meningkat dan mengacaukan
dinamika kapiler.
(3) Pembuluh limfatik khusus mentranspor nutrisi yang terabsorpsi terutama
lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah.
136
Anatomi Fisiologi Manusia
(4) Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksik dan kotoran selular dari
jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan.
(5) Sistem limfatik mengontrol kualitas aliran cairan jaringan dengan cara
menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum mengembalikannya ke
sirkulasi.
a. Gejala
Nyeri dada (angina). Anda mungkin merasa tekanan atau sesak di dada, seolah-olah
seseorang sedang berdiri di dada Anda. Rasa nyeri, yang disebut sebagai angina, biasanya
dipicu oleh stres fisik atau emosional. Ini biasanya hilang dalam beberapa menit setelah
menghentikan aktivitas stres. Pada beberapa orang, terutama wanita, nyeri ini mungkin
sekilas atau tajam dan terasa di perut, punggung atau lengan.
Sesak napas. Jika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh Anda, Anda dapat mengembangkan sesak napas atau kelelahan ekstrim
dengan beraktivitas.
Serangan jantung. Arteri koronari yang terbokir seluruhnya dapat menyebabkan
serangan jantung. Tanda dan gejala klasik serangan jantung meliputi tekanan yang
meremukkan di dada dan nyeri di bahu atau lengan, terkadang disertai sesak napas dan
berkeringat. Kadang-kadang serangan jantung terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala yang
jelas.
Penyakit arteri koroner diperkirakan dimulai dengan kerusakan atau cedera pada
lapisan dalam arteri koroner, kadang-kadang pada awal masa kanak-kanak. Kerusakan dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Merokok
Tekanan darah tinggi
Kolesterol tinggi
Diabetes atau resistensi insulin
Gaya hidup
137
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Prinsip Terapi
Perubahan gaya hidup, pemberian obat-obatan, dan prosedur medik dapat membantu
atau mengobati penyakit jantung koronari. Treatmen ini dapat mengurangi risiko dari
masalah yang terkait dengan kesehatan.
1) Terapi Farmakologi
Golongan statin
Antiplatelet
ACE-inhibitor atau ARB
Beta bloker
2) Terapi non-farmakologi
Modifikasi gaya hidup dan pola makan.
Berhenti merokok
Berolahraga secara teratur
Mengurangi berat badan
Mengurangi stres
Percutaneous coronary intervention (PCI)
Pembedahan, seperti coronary artery bypass grafting (CABG)
RINGKASAN
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah
merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian
mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam sistem
pembuluh darah, yang mana pada manusia, sistem ini terdiri dari arteria, arteriola,
kapiler, venula, dan vena.
Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel
dan jaringan dan mengembalika darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas
oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2).
Pembuluh darah terdiri atas beberapa lapisan yaitu: tunika intima, tunika media, dan
tunika adventisia.
Jenis-jenis pembuluh darah yaitu: pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan
pembuluh darah kapiler.
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam
keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan
diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.
Organ penyusun sistem peredaran darah yaitu: darah, jantung, dan pembuluh darah
Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu
sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), dan sirkulasi sistemik (peredaran darah
besar). Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda.
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium membawa oksigen dan
nutrisi ke dalam miokardium dan melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-
kecil. untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus
138
Anatomi Fisiologi Manusia
mengenal terlebih dahulu distribusi arteria koronari ke otot jantung dan sistem
konduksi.
Sistem limfatik adalah komponen tambahan sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari
organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu cairan yang
bersirkulasi (limfa); yang merupakan derivate cairan jaringan; dan pembuluh-
pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.
Fungsi sirkulasi limfatik yaitu: mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar
dari kapiler, mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi, mentranspor nutrisi
yang terabsorbsi terutama lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah,
mengeluarkan zat-zat toksik dan debris selular dari jaringan setelah infeksi atau
kerusakan jaringan, dan mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara
menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke sirkulasi.
Varises adalah pembesaran pembuluh balik (vena) akibat kelainan katup dalam
pembuluh vena. Pembuluh venaini merupakan saluran darah dari anggota tubuh
bagian bawah untuk kembali ke jantug.
Anemia kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam sel darah
merah berada di bawah normal.
TES 2
1) Pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh adalah….
A. Aorta
B. Arteriol
C. Kapiler
D. Vena
E. Vena pulmonalis
139
Anatomi Fisiologi Manusia
3) Pembuluh darah yang membawa darah dari kepala menuju ke jantung adalah ….
A. Vena pulmonalis
B. Arteri pulmonalis
C. Aorta
D. Vena kava superior
E. Vena kava inferior
4) Urutan pembuluh darah yang membawa darah menuju seluruh tubuh adalah …
A. Aorta, arteriol, kapiler
B. Kapiler, vena, arteri
C. Vena pulmonalis, vena kava inferior, vena kava superior
D. Arteri pulmonalis, vena kava superior, aorta
E. Aorta, vena pulmonalis, vena kava superior, vena kava inferior
140
Anatomi Fisiologi Manusia
8) Darah yang berasal dari paru-paru merupakan darah yang kaya akan oksigen dan akan
masuk ke jantung melalui pembuluh darah. Darah yang berasal dari seluruh tubuh juga
akan dibawa kembali ke paru melalui pembuluh darah. Proses ini disebut ….
A. Pengangkutan darah
B. Peredaran darah besar
C. Peredaran darah kecil
D. Peredaran darah sistemik
E. Peredaran darah teratur
9) Darah yang berasal dari seluruh tubuh dipompakan ke paru-paru dengan tujuan …
A. Menambahkan oksigen ke darah tersebut
B. Menukarkan darah yang kaya karbondioksida dengan darah yang kaya oksigen
C. Menyaring darah tersebut untuk selanjutnya di gunakan kembali
D. Untuk meningkatkan kualitas darah
E. Untuk merelaksasikan jantung
10) Dibawah ini yang merupakan urutan proses peredaran darah kecil adalah …
A. Jantung – arteri – kapiler – vena – jantung
B. Jantung – aorta – arteri – kapiler – vena- jantung
C. Jantung – aorta – paru-paru – jantung
D. Jantung – seluruh tubuh – jantung
E. Jantung – paru-paru – jantung
11) Plasma darah merupakan bagian darah yang berupa cairan, berfungsi untuk
pengangkutan ….
A. Oksigen
B. Karbondioksida
C. Hemoglobin
D. Serat-serat makanan
E. Oksigen dan karbondioksida
13) Komponen manakah dibawah ini yang tidak terdapat dalam plasma darah
A. Fibrinogen
B. Trombinogen
141
Anatomi Fisiologi Manusia
C. Albumin
D. Oksigen
E. Globulin
15) Pembuluh darah yang mempunyai volume darah terbesar terdapat pada bagian…
A. Kapiler
B. Pembuluh limfa
C. Vena
D. Jantung
E. Arteri
16) Pernyataan berikut yang benar tentang sistem pembuluh limfa adalah …
A. Gerak cairan limfa yang disebabkan adanya denyut jantung
B. Pembuluh limfa bergabung dengan pembuluh arteri
C. Pembuluh limfa merupakan peredaran terbuka
D. Pembuluh limfa tidak memiliki klep
E. Cairan limfa banyak mengandung sari makanan
17) Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya tiga pembuluh darah, yaitu
arteri, vena, dan kapiler. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan vena adalah …
A. Mengangkut darah dimana kadar darah oksigen tinggi
B. Jalannya meninggalkan jantung
C. Mengangkut darah dimana kadar darah karbondioksida tinggi
D. Jalannya menuju jantung
E. mengangkut darah dimana kadar darah karbondioksida tinggi jalannya menuju
jantung
142
Anatomi Fisiologi Manusia
Tes 2
1) A
2) E
3) D
4) A
5) B
6) B
7) C
8) C
9) B
10) G
11) D
12) C
13) D
14) A
15) A
16) C
17) D
143
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
144
Anatomi Fisiologi Manusia
BAB IV
SISTEM ENDOKRIN
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt
PENDAHULUAN
Hai teman-teman, tahukah kalian bahwa sistem endokrin adalah salah satu sistem
yang penting bagi tubuh kita, dimana sistem ini banyak berperan penting dalam menjaga
homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini akan menyebabkan berbagai
gangguan dalam tubuh seperti penyakit gondok dan kekurangan insulin.
Seperti yang telah kita pelajari pada saat masih di SAA/SMF tentang kelenjar endokrin
dan yang termasuk dalam kelenjar endokrin. Dalam hal ini kelenjar endokrin merupakan
kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa
menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan
sekresinya melalui saluran khusus. Beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin yakni
kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, andrenal, ovarium dan testis yang
berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin. Walaupun hormon
yang dihasilkan dalam jumlah yang kecil namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah
penting.
Dalam bab 4 ini akan dibahas secara satu persatu hormon-hormon apa saja yang di
hasilkan di setiap kelenjar, bagaimana mekanisme kerja hormon, serta apa yang terjadi jika
kelenjar tersebut kurang atau tidak menghasilkan hormon. Secara rinci, materi dalam bab 4
ini akan dibagi dalam 2 topik, yaitu:
145
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Sistem Endokrin
Sebelum Anda memulai ingatlah kembali materi tentang sel epitel pada bab 1 topik 2.
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ, secara kolektif disebut kelenjar endokrin
(yang telah dipelajari pada bab 1 topik 2 bagian dari sel epitel). Kelenjar endokrin ditemukan
pada sebagian besar organ tubuh (gambar 1) yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke
dalam cairan interstisial. Hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan
dan organ lainnya dimana mereka melakukan aksinya dengan mengubah fungsi seluler
(gambar 2).
146
Anatomi Fisiologi Manusia
Sebagaimana yang telah dibahas pada bab 1 topik 1 bahwa ada dua jenis kelenjar,
yaitu:
1. Kelenjar eksokrin menghasilkan zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan
memiliki duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau
eksternal membran.
2. Kelenjar endokrin disebut juga sebagai kelenjar tidak berduktus. Kelenjar ini
melepaskan hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka memiliki
banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka.
Ada dua jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang fungsi utamnya adalah
sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara
sekunder ke beberapa fungsi lainnya. Beberapa organ endokrin primer terletak dalam otak,
meliputi hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal. Namun sebagaian besar organ
endokrin primer terletak di luar sistem saraf, meliputi kelenjar tiroid, paratiroid, timus,
kelenjar adrenal, pankreas, dan gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita). Plasenta
juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. Kenjar endokrin sekunder
meliputi organ jantung, hati, lambung, usus kecil, ginjal, dan kulit.
Hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya melepaskan hormon, sehingga
dianggap sebagai organ neuroendokrin. Beberapa organ lainnya juga mengandung sel
endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. Misalnya sel adiposa
melepaskqan leptin, timus melepaskan hormon timik.
Hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang
memiliki reseptor spesifik untuk hormon tersebut. Sel yang bukan merupakan sel target
untuk hormon tersebut tidak memeiliki resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh
hormon. Ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin disebut endokrinologi.
147
Anatomi Fisiologi Manusia
Hormon disekresikan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga konsentrasinya dalam
darah sangat rendah. Namun karena mereka beraksi pada sel yang memiliki resptor spsifik,
sehingga tidak diperlukan jumlah besar untuk memberikan efek. Secara kimia hormon dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu steroid yang diturunkan dari kolesterol
dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.
Eikosanoid adalah kelompok lainnya dari molekul yang disekresikan oleh sel yang
menyebabkan aksi spesifik pada sel lainnya. Molekul lipid beraksi sebagai sinyal parakrin
karena mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya
pada sel di dekatnya. Contohnya leukotrin dan prostaglandin. Progtaglandin menghasilkan
berbagai efek mulai dari meneyebabkan inflamasi dan pembekuan darah untuk
meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah.
Leukotrin membantu mengatur respon imun dan menyebabkan inflamasi dan beberapa
reaksi alergi.
Semua hormon memberikan efeka nya melalui pengikatan pada reseptor sel target
untuk hormon tersebut. Semakin banyak reseptor yang berikatan dengan hormonnya
semakin besar juga efek yang ditimbulkannya pada sel target. Semua hormon
memepengaruhi sel target dengan mengubah aktivitas metabolik mereka. Misalnya mereka
dapat mengubah laju proses seluler secara umum atau mereka dapat menyebabkan atau
menghambat proses seluler spesifik. Hasil akhir dari semua ini adalah untuk
mempertahankan homeosatsis. Misalnya epinefrin atau adrenalin yang mungkin sudah
sering kita dengar, dapat kita jadikan salah satu contoh yang baik untuk menjelaskan respon
akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. Ketika hormon epinefrin terikat ke
sel otot polos tertentu di dinding pembuluh darah, dia akan menstimulasi dinding
pemebuluh darah tersebut untuk bekontraksi. Ketika epinefrin berikatan ke sel lain selain
dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak menyebabkan
sel ini untuk berkontraksi.
148
Anatomi Fisiologi Manusia
Secara bersama, hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur hampir
setiap sistem tubuh (gambar 4). Hipotalamus adalah bagian dari otak dengan beberapa
fungsi tambahan terhadap perannya sebagai kelenjar endokrin. Hipotalamus dianggap
sebagai kelenjar endokrin karena dia mensekresikan beberapa hormon (tabel 1), sebagian
besar mempengaruhi kelenjar hipofisis. Kelenjar hipofisis memiliki struktur seperti kacang
yang terhubung ke hipotalamus oleh tangkai kecil dari jaingan yang disebut infundibulum.
Kelenjar hipofisis terbagi ke dalam dua bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi yaitu
lobus anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar dan lobus posterior
(neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus mensekresikan hormon
(tabel 2). Hubungan yang berbeda antara hipotalamus dan dua lobus kelenjar hipofisis
adalah sangat penting bagi fungsi kedua organ endokrin tersebut.
Sistem portal
Sistem portal terletak antara hipotalamus dan hipofisis anterior. Dalam contoh ini
sistem portal digunakan untuk menggambarkan pola unik berikut dari sirkulasi: kapiler-vena-
kapiler-vena.
149
Anatomi Fisiologi Manusia
Tabel 1.
Daftar Hormon Hipotalamus, Struktur dan Efek Yang Ditimbulkan.
Hormon Hipotalamus
Hormon Struktur Target Efek
Growth hormone– Peptida Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
releasing hormone mensekresikan hormon hormon pertumbuhan
(GHRH) pertumbuhan
Growth hormone– Peptida kecil Sel hipofisis anterior yang Penurunan sekresi
inhibiting hormone mensekresikan hormon hormon pertumbuhan
(GHIH), atau pertumbuhan
somatostatin
Thyrotropin- Peptida kecil Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
releasing hormone mensekresikan TSH hormon TSH
(TRH)
Corticotropin- Peptida Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
releasing hormone mensekresikan hormon hormon
(CRH) adrenokortikotropik adrenokortikotropik
Gonadotropin- Peptida kecil Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
releasing hormone mensekresikan hormon luteinizing
(GnRH) luteinizing hormone dan hormone dan follicle-
follicle-stimulating stimulating
hormon hormon
Prolactin-releasing Belum Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
hormone (PRH) diketahui mensekresikan prolaktin prolaktin
Prolactin-inhibiting Dopamin Sel hipofisis anterior yang Penurunan sekresi
hormone (PIH) (derivat mensekresikan prolaktin prolaktin
asam
amino)
Tabel 2.
Daftar Hormon Hipofise, Struktur dan Efek Yang Ditimbulkan.
150
Anatomi Fisiologi Manusia
151
Anatomi Fisiologi Manusia
152
Anatomi Fisiologi Manusia
Secara bersama, sistem saraf dan sistem endokrin mengatur dan megkoordinasikan
aktvitas semua struktur tubuh secara esensial untuk mencapai dan mempertahankan
homeostasis. Seperti yang telah Anda pelajari pada modul 2 sebelumnya, fungsi sistem saraf
sebagai sistem komunikasi, mengirimkan pesan dalam bentuk potensial aksi sepanjang
akson neuron dan dalam bentuk neurotransmiter di sinaps antara neuron dan sel yang
mereka kontrol. Sistem endokrin seperti layaknya pelayanan pos yang mengirim surat.
Setiap penghuni menerima surat tetapi hanya penghuni yang memahami surat yang dapat
menerjemahkannya. Sistem endokrin mengirim informasi ke sel yang dikontrolnya dalam
bentuk hormon yang dibawa oleh aliran darah ke semua bagian tubuh. Sel dengan reseptor
yang sesuai untuk hormonnya akan memberikan respon, sedangkan sel tanpa reseptor
untuk hormon tersebut tidak akan memberikan respon.
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, keduanya sistem saraf dan sistem endokrin
mengontrol target mereka dengan pesan senyawa kimia. Namun, apakah perbedaan antara
kedua sistem tersebut. Dalam kenyataannya sulit untuk membedakan kedua sistem tersebut
secara terpisah karena mereka memiliki banyak kemiripan, yaitu:
1. Kedua sistem memliki struktur terkait dengan otak. Secara anatomi hipotalamus
memainkan peran penting dalam sistem saraf dan sistem endokrin
2. Dalam kebanyakan kasus, sistem saraf menggunakan molekul tertentu seperti
neurotransmiter dan sistem endokrin juga dapat menggunakan molekul yang sama
sebagai hormon. Misalnya, ketika neuron mensekresikan epinefrin ke celah sinaps, itu
adalah neurotransmiter. Sebaliknya ketika sel dari kelenjar adrenal mensekresikan
epinefrin ke dalam aliran darah, itu adalah hormon.
3. Kedua sistem bekerja sama untuk mengatur proses tubuh dalam kondisi kiritis.
4. Beberapa neuron mensekresikan hormon. Dalam kasus ini, dalam melakukan
komunikasi langsung dengan sel lainnya, neuron melepaskan pesan kimia yang masuk
ke aliran darah dan berfungsi sebagai hormon. Untuk membantu membedakan pesan
153
Anatomi Fisiologi Manusia
kimia dari neurotransmiter dan hormon lain, maka mereka sering disebut sebagai
neuropeptida, atau neurohormon. Contoh neuropeptida adalah hormon oksitosin
yang menginduksi persalinan.
5. Keduanya neurotransmitter dan hormon dapat mempengaruhi target mereka melalui
reseptor yang terhubungkan protein G.
Disamping memiliki kemiripan antara sistem saraf dan sistem endokrin, keduanya juga
memiliki beberapa perbedaan penting:
1. Mekanisme transport. Sistem endokrin mensekresikan hormon yang ditransporkan ke
dalam aliran darah, sedangkan sistem saraf mensekresikan neurotransmiter yang
dilepaskan langsung ke sel target mereka.
2. Kececapatan respon. Secara umum sistem saraf merespon lebih cepat dari sistem
endokrin.
3. Durasi respon. Sistem saraf umumnya mengaktifkan responnya lebih cepat dan hanya
selama potensial aksi dikirim ke target.
Oleh karena itu seluruh dasar interaksi hormon dengan targetnya bergantung pada
sifat kimia hormon.
Dalam dua kategori kimia tersebut, hormon dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok
berdasarkan struktur kimianya. Hormon steroid yang diturunkan dari kolesterol, dan hormon
tiroid yang diturunkan dari asam amino tirosin, sedangkan hormon lainnya dikelompokkan
sebagai derivat asam amino, peptida, atau protein, termasuk glikoprotein.
154
Anatomi Fisiologi Manusia
hormon adalah penting, tapi dengan begitu juga menghambat pelepasan hormon. Proses ini
melibatkan tiga jenis rangsangan yang sama: humoral, saraf, dan hormonal (gambar 5).
Dua mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah dalam rentang
homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif (lihat modul 1 KB 1). Mekanisme
umpan balik negatif dan positif dari hormon ditunjukkan pada gambar 6.
155
Anatomi Fisiologi Manusia
Sistem neuroendokrin
Secara bersama sistem saraf dan endokrin mengontrol semua perubahan yang terjadi
di tubuh dan pada tingkat tertentu mereka mengontrol satu sama lain. Misalnya sistem saraf
dapat merangsang atau menghambat pelepasan hormon sementara sistem endokrin dapat
memberikan atau menghambat impuls saraf. Namun demikian terdapat beberapa
perbedaan antara kedua sistem tersebut.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu terletak di leher anterior, pada trakea inferior
terhadap laring (gambar 8). Terdiri dari dua lobus, masing-masing lateral ke trakea yang
dihubungkan oleh ismus anterior Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar dalam
tubuh. Pasokan darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan inferior) membuat
156
Anatomi Fisiologi Manusia
operasi tiroid cukup melelahkan (dan berdarah). Meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari
berat tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi.
Pembuluh darah yang banyak untuk memasok nutrisi untuk sisntesis hormon dan
aliran darah untuk mengangkut hormon. Unit fungsional dari kelenjar adalah folikel yang
terisi dengan tiroglobulin (Tg). Tg adalah prekursor glikoprotein untuk hormon tiroid dan Tg
yang dimodifikasi secara kolektif dikenal sebagai koloid. Sel folikel dikelilingi oleh lapisan sel
epitel. Yang tersebar di antara folikel adalah sel parafolikuler, yaitu sel yang menghasilkan
kalsitonin. Di membran basal sel folikuler terdapat reseptor yang terhubungkan dengan
protein G untuk thyroid-stimulating hormone (TSH).
(a) Tampilan anterior kelenjar tiroid. (b) Histologi kelenjar tiroid. Kelenjar ini terbentuk
dari beberapa folikel sferik tiroid yang mengandung koloid yang kaya tiroglobulin. Sel
parafolikuler berada diantara di dalam jaringan antara folikel tiroid.
Kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3), keduanya membutuhkan iodin untuk pembentukannya. Ion iodida
diambil dari diet normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan diubah dalam sel folikel
menjadi iodin. Iodin ini kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan molekul tirosin
teriodinasi ini kemudian dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4. Semua
langkah-langkah dalam produksi hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) adalah
hormon utama yang disekresikan oleh kelenjar tiroid yang kemudian diubah menjadi T3 oleh
sel target. Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein transpor dalam darah, sangat
sedikit yang tidak terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke protein transpor daripada
T4.
157
Anatomi Fisiologi Manusia
Keduanya T4 dan T3 dengan mudah melintasi membran sel dan berinteraksi dengan
reseptor di dalam sel. Di sel target hormon tiroid merangsang enzim yang terlibat dengan
oksidasi glukosa. Ini dikenal sebagai efek calorigenic dan efek secara keseluruhan adalah:
Peningkatan laju metabolik basal
Peningkatan konsumsi oksigen oleh sel
Peningkatan produksi panas tubuh
Laju metabolisme basal adalah jumlah energi yang dikeluarkan ketika beristirahat di
lingkungan bersuhu sedang (tidak panas atau dingin). Pelepasan energi dalam kondisi ini
cukup untuk fungsi organ vital. Ketika laju metabolik basal meningkat, maka konsumsi
oksigen akan meningkat dimana oksigen diperlukan dalam produksi energi.
Hormon tiroid juga memiliki peran penting dalam mempertahankan tekanan darah,
dimana dia menstimulasi peningkatan jumlah reseptor di dinding pembuluh darah. Kontrol
pelepasan hormon tiroid dimediasi oleh sistem umpan balik negatif yang melibatkan
hipotalamus melalui kelenjar hipofisis. Kadar plasma hormon tiroid dimonitor di hipotalamus
dan oleh sel di lobus anterior kelenjar hipofisis.
Hormon tiroid [thyroid hormone (TH)] memiliki aksi biologis di setiap organ dalam
tubuh dan sangat penting untuk janin, pasca kelahiran, dan pertumbuhan dan
perkembangan masa pubertas. Selain itu, aksi hormon tiroid untuk mempertahankan laju
metabolik basal [basal metabolic rate (BMR)].
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar kecil yang terletak pada permukaan superior
kelenjar tiroid. Umumnya terdapat empat kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus
(gambar 9). Setiap kelenjar memiliki massa sekitar 40 mg (0,04 g). Kelenjar tiroid tersusun
atas dua jenis sel, yaitu sel chief dan sel oxyphils. Sel chief mensekresikan hormon paratiroid
(PTH) juga disebut parathormone. Fungsi sel oxyphils belum diketahui.
Hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] adalah suatu hormon polipeptida
yang penting dalam mengontrol dan mengatur kadar kalsium dalam darah. Kontrol akurat
kadar kalsium adalah sangat penting, karena homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk
berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah.
Jaringan target utamanya adalah tulang, ginjal, dan usus kecil.
Aksi spesifik dari PTH adalah meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. Hasil ini
meningkatkan resorpsi tulang, yang mana melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (HPO42)
158
Anatomi Fisiologi Manusia
ke dalam darah. Aksi PTH pada ginjal, pertama, memperlambat atau menghambat ekskresi
Ca2+ dan Mg2+ dari darah ke dalam urin. Kedua meningkatkan ekskresi HPO42- dari darah
ke dalam urin. Aksi antagonis ini, kalsitonin dari kelenjar tiroid, dan hormon paratiroid dari
kelenjar paratiroid bertujuan untuk mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas
normal. Efek ketiga PTH pada ginjal yaitu mendukung pembentukan hormon calcitrol
(bentuk aktif vitamin D3). Kalsitrol meningkatkan laju penyerapan Ca2+, HPO42-, Mg2+ dari
saluran pencernaan ke dalam darah.
Ketika produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan mengakibatkan penurunan
kadar kalsium darah yang dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. Gejala dari hipokalsemia
adalah nerves (gugup), kejang otot, aritmia jantung, dan konvulsi (kejang). Pada kasus yang
ekstrim dapat menyebabkan tetanus pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. Pada
tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. Efek ini akan meningkatkan eksitabilitas
saraf, yang mengawali impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. Dalam beberapa
kasus tetani hipokalsemia dapat menyebabkan kematian. PTH meningkatkan kadar Ca2+
darah melalui pelepasan kalsium dari tulang oleh osteoklas dan penghambatan penimbunan
(deposit) Ca2+ oleh osteoblast.
Tabel 3.
Kontrol, aksi, dan gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid
159
Anatomi Fisiologi Manusia
Kelenjar Adrenal
Sepasang kelenjar adrenal juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal, karena terletak di
atas ginjal dalam ruang retropeneal (gambar 10). Dua kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri
dari lapisan medula bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar yang
menghasilkan katekolamin dan hormon steroid yang penting untuk kehidupan.
Kelenjar adrenal seperti halnya kelenjar tiroid, yaitu banyak mengandung pembuluh
darah. Kedua bagian ini, medula dan korteks tidak memiliki hubungan fisiologis. Medula
adrenal dibawa kontrol saraf, sedangkan korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (juga disebut
kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior. Semua jenis stres meliputi emosi dan
trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang kelenjar adrenal (gambar 11).
Gambar 11. Kelenjar adrenal. Baik medula dan korteks adrenal berada dibawah kontrol
hipotalamus ketika mereka membantu kita dalam merespon stres. Kiri: Medula adrenal
merespon secara cepat terhadap stres namun untuk jangka pendek. Kanan: Korteks adrenal
merespon secara lambat terhadap stres namun untuk jangka panjang.
160
Anatomi Fisiologi Manusia
Hormon korteks adrenal semuanya memiliki struktur yang mirip, yang mengandung
inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. Karena kormon ini larut lipid, mereka tidak
disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis.
Hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma
spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. Hormon
korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan respon sel.
161
Anatomi Fisiologi Manusia
Untuk lebih memahami ketiga hormon yang disekresikan oleh korteks adrenal, maka
akan dijelaskan berikut ini.
Mineralokortikoid
Aldosteron adalah mineralokortikoid utama. Dia mengatur homeostasis dari dua ion
mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan kalium (K+), dan juga membantu mengatur
tekanan dan volume darah. Aldosteron juga meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan
melepaskan asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah dibawah
7,35). Sekresi aldosteron dikontrol oleh jalur renin-angiotensin-aldosteron (RAA).
Glukortikoid
Glukortikoid membantu metabolisme dan resistensi terhadap stres, meliputi kortisol
yang juga biasa disebut hidrokortison, kortikosteron, kortikosteron dan kortison. Dari ketiga
hormon yang disekresikan oleh zona fasikulata, kortisol adalah yang paling banyak,
menyumbang sekitar 95% aktivitas glukokortikoid.
Glukortikoid memiliki efek berikut:
Pemecahan protein.
Pembentukan glukosa.
Lipolisis, yaitu pemecahan trigliserida dan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa
ke dalam darah.
Resistensi terhadap stres.
Efek antiinflamasi.
Penekanan respon imun.
Glukortikoid sintetik sering digunakan untuk menekan respon imun pada individu yang
mengalami penyakit autoimun dan yang menerima transplantasi organ.
Glukortikoid juga diperlukan untuk pematangan jaringan, seperti pada paru fetus.
Pemahaman Klinis
Penghentian tiba-tiba dari terapi kortikosteroid dapat menyebabkan gejala penurunan
aktivitas sekretori dari korteks adrenal. Ini terjadi karena obat-obat kortikosteroid menekan
pelepasan ACTH oleh hipofisis anterior sehingga produksi glukortikoid alami menurun dan
menyebabkan korteks adrenal menjadi atropi. Oleh karena itu penghentian kortikosteroid
jangka panjang harus ditapering. Selama pengaturan dosis, dosis harus diturunkan secara
bertahap, sampai akhirnya dihentikan, sehingga aktivitas dari korteks adrenal pasien tetap
normal.
Androgen adrenal
Korteks juga mensekresikan sejumlah kecil androgen pada pria dan wanita. Andogen
adalah istilah umum untuk hormon steroid yang menyebabkan perkembangan karakteristik
seks sekunder pada pria. Sbagian besar androgen disekresikan oleh sistem reproduksi.
Androgen utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal adalah dehydroepiandroeterone
162
Anatomi Fisiologi Manusia
(DHEA). Androgen disekresikan oleh zona retikularis dan diubah oleh jaringan perifer
menjadi androgen testosteron yang poten. Setelah masa pubertas pada pria androgen
testosteron dilepaskan dalam jumlah yang besar oleh testis. Pada pria, umumnya jumlah
androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal adalah sedikit sehingga tidak memberikan
efek yang berarti. Namun pada wanita androgen adrenal memainkan peran penting. Mereka
membangkitkan libido (dorongan seks) dan androgen diubah menjadi estrogen (hormon
steroid wanita) oleh jaringan tubuh lainnya. Setelah meopause ketika sekresi estrogen oleh
ovarium berhenti, semua estrogen wanita berasal dari androgen adrenal. Androgen adrenal
juga menstimulasi perumbuhan rambut ketiak dan pubis pada pria dan wanita. Walaupun
kontrol sekresi androgen adrenal belum sepenuhnya dimengerti, tapi hormon utama yang
merangsang sekresinya adalah ACTH.
Medula adrenal ditemukan di bawah korteks, pada bagian tengah kelenjar,
mengandung sel kromafin yang berfungsi sebagai sel pascaganglion dari sistem saraf
simpatis, utamanya mensekresikan epinefrin (sekitar 80% dari sekresi) dan epinefrin dan
dopamin dengan kadar yang kecil ke dalam aliran darah. Produk sekretori dari medula
adrenal adalah neurohormon.
Epinefrin dan norepinefrin sangat penting dalam kondisi stress jangka pendek.
Epinefrin dan norepinefrin bergabung engan reseptor adrenergik, yaitu reseptor yang terikat
di memnran sel target. Mereka dikelompokkan sebagai reseptor α dan β adrenergik, dan
setiap kelompok ini memiliki sub kelas lagi yang mempengaruhi jaringan target secara
berbeda.
Sekresi hormon medula adrenal mempersiapkan individu untuk aktifitas fisik dan
komponen utama dari respon fight or flight. Pelepasan hormon medula adrenal utamanya
terjadi dalam respon terhadap stimulasi neuron simpatis karena medula adrenal bagian
khusus dari sistem saraf otonom. Beberapa kondisi seperti emosi, jejas, stres, latihan, dan
kadar glukosa rendah menyebabkan pelepasan neuropeptida medula adrenal.
163
Anatomi Fisiologi Manusia
pinggul pada masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita.
Ovarium juga menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi FSH.
Selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang disebut Relaxin
(RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan dan membantu
melebarkan serviks uterin selama persalinan. Aksi ini membantu keluarnya bayi dengan
mudah karena terjadi pelebaran jalan lahir.
Gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. Hormon utama yang
dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks
pria. Testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi sperma, dan
merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria, seperti
pertumbuhan janggut dan pendalaman suara. Testis juga memproduksi inhibin, yang
menghambat sekresi FSH.
Tabel 4.
Hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium dan aksi utamanya.
164
Anatomi Fisiologi Manusia
Oksitosin
Selama dan setelah melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi dua jaringan target:
uterus ibu dan payudara. Selama kelahiran, peregangan serviks uterus merangsang
pelepasan oksitosin dalam jumlah besar yang pada gilirannya meningkatkan kontraksi sel
otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran bayi (lihat Gambar 1.4). Setelah
melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu dalam merespon
rangsangan mekanik dari bayi menyusu, dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu
menyebabkan pelepasan prolaktin (PL), yang, pada gilirannya, menyebabkan kontraksi
kelenjar susu dari payudara, memaksa ASI ke dalam saluran ASI, diisap dan diminum oleh
bayi menyusu.
Tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikontrol oleh mekanisme umpan balik
positif. Misalnya, semakin besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu, nakan semakin
banyak OT dilepaskan sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. Ketika menyusui
berhenti, produksi OT juga berhenti.
Fungsi oksitosin pada pria dan wanita tidak hamil tidak jelas. Percobaan pada binatang
telah menunjukkan bahwa oksitosin memiliki aksi dalam otak yang menciptakan perilaku
kasih sayang orang tua terhadap bayinya.
ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan demikian
mengurangi volume urin. Perubahan laju sekresi ADH terjadi dalam merespon perubahan
osmolalitas dan volume darah. Osmolalitas larutan meningkat ketika konsentrasi zat terlarut
dalam larutan meningkat. Neuron khusus disebut osmoreseptor yang bersinaps dengan
neuron neorosekretori di hipotalamus. Osmoreseptor sangat peka terhadap perubahan
osmolalitas darah. Ketika osmolalitas darah meningkat, frekuensi potensial aksi di
165
Anatomi Fisiologi Manusia
166
Anatomi Fisiologi Manusia
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk biji pinus kecil ditemukan antara kedua
belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga.
Kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari), yang
disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. Melatonin memiliki sejumlah efek pada tubuh
dan penelitian terus dilakukan pada hormon ini. Hormon ini menghambat sekresi hormon
gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi
sistem reproduksi. Melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur kita sehari-hari; normalnya
kita bertambah mengantuk di malam hari ketika kadar melatonin meningkat dan bangun
kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. Siklus harian 24 jam seperti ini
disebut ritme sirkadian. Ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang
disebut jam biologis. Cahaya terang menghambat sekresi melatonin. Impuls saraf yang
berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal. Dalam cahaya
gelap atau redup, impuls saraf dari mata menurun dan sekresi melatonin meningkat.
Melatonin juga memainkan peran dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.
Eikosanoid
Dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu prostaglandin (PG) dan leukotrien (LTs),
ditemukan di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak
sebagai hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon rangsangan kimia atau
mekanis. Keduanya disintesis dari asam lemak 20 karbon yang disebut asam arakidonat dari
membran molekul fosfolipid. Dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda
menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) adalah PG dimodifikasi yang menyempitkan
pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.
Penyakit Graves
Penyakit Graves (goiter diffusa toksik), bentuk paling umum dari hipertiroid yang
nyata, adalah suatu kondisi autoimun dimana autoantibodi diarahkan secara langsung
terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). Akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak
tepat dirangsang dengan terbentuknya pembesaran kelenjar dan peningkatan produksi
hormon tiroid. Faktor risiko untuk penyakit Graves termasuk riwayat keluarga
hipertiroidisme atau berbagai gangguan autoimun lainnya, asupan iodin tinggi, stres,
penggunaan steroid seks, dan merokok. Penyakit ini klasik ditandai dengan tritunggal:
gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial.
a. Gejala
Hiperaktif
Kelelahan
Palpitasi, tremor, intolerasnsi panas, cemas
Dispnea saat aktivitas, nyeri dada, dan udem
167
Anatomi Fisiologi Manusia
Nyeri belakang
Peningkatan risiko fraktur
Penurunan berat badan yang cepat
Lekas marah
Berkeringat berlebihan
b. Prinsip Terapi
Terapi meliputi pengurangan gejala dan koreksi terhadap kondisi thyrotoxic.
hiperfungsi Adrenergik diterapi dengan memblok reseptor beta-adrenergik. Mengoreksi
kadar hormon tiroid yang tinggi dapat dicapai dengan obat-obat antitiroid yang
menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan pengobatan dengan iodin radioaktif. Terpi
juga dapat berupa pengangkatan seluruh atau sebagian dari kelenjar tiroid
1) Terapi farmakologi
Propiltiourasil (PTU)
Metimazol
Propanolol
Atenolol
2) Terapi non-farmakologi
RINGKASAN
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ yang mensekresikan hormon.
Fungsi
Sistem endokrin memiliki beberapa fungsi sebagaimana dia mempengaruhi berbagai
sel dan jaringan di tubuh. Secara ringkas dari fungsi sistem endokrin yaitu dia
mengkoordinasikan fungsi tubuh seperti:
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Reproduksi
- Metabolisme
- Homeostasis
Sistem endokrin juga membantu mengatur aktivitas sistem imun dan proses apoptosis.
Kelenjar eksokrin memiliki duktus, kelenjar endokrin tidak memiliki duktus
Hormon adalah utusan kimia yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dimana mereka
memodifikasi fungsi seluler dari sel target.
Kelenjar endokrin utama adalah kelenjar adrenal, gonad, kelenjar pineal, kelenjar
hipofisis, timus, dan kelenjar tiroid. Selain itu, fungsi hipotalamus seperti kelenjar
endokrin dalam beberapa cara.
Hormon dikelompokkan secara kimia, baik sebagai hormon steroid atau nonsteroid.
Produksi sebagian besar hormon dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatif
Mekanisme umpan balik dari produksi hormon bekerja satu dari tiga cara: hormonal,
neural, dan humoral.
168
Anatomi Fisiologi Manusia
169
Anatomi Fisiologi Manusia
Progesteron disekresikan utamanya oleh korpus luteum dari ovarium setelah ovulasi.
Dia menyiapkan uterus preembrio, mempertahankan kehamilan, dan menyiapkan
kelenjar susu untuk produkasi ASI.
Testis mensekresikan testosteron, hormon seks pria yang merangsang perkembangan
orgab reproduksi pria dan karakteristik kelamin sekunder.
TES 1
5) Yang bukan merupakan hormon yang dikeluarkan oleh korteks adrenal adalah…..
A. Aldosterone
B. Androgen
170
Anatomi Fisiologi Manusia
C. Epinefrin
D. Kortisol
E. A dan B adalah benar
8) Hormon berikut, mana yang memiliki fungsi tidak jelas pada pria ?
A. FSH
B. Oksitosin
C. ADH
D. GRH
E. Aldosteron
10) Tremor, nerves (gugup), dan peningkatan laju jantung, merupakan gejala dari....
A. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik
B. Sekresi epinefrin yang berlebihan dari medula adrenal
C. Hiportiroid
D. Hipertiroid
E. Semua benar
171
Anatomi Fisiologi Manusia
12) Berikut ini adalah kelenjar endokrin dan pasangan hormonnya, pilihlah pasangan yang
sesuai:
A. Ovarium → androgen
B. Timus → insulin
C. Ginjal → aldosteron
D. Jaringan adiposa → leptin
E. Payudara → ADH
13) Yang mana dari hormon berikut yang tidak dihasilkan lobus anterior kelenjar hipofisis...
A. TSH
B. ADH
C. Prolaktin
D. LH
E. FSH
172
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 2
Hormon dari Jaringan dan Organ Endokrin Lainnya
Hai teman-teman, mungkin kalian telah mempelajari tentang hipofisis anterior dan
posterior , dimana hipofisis anterior dan posterior menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya sehingga hipofisis disebut sebagai master of gland.
Namun tahukah kalian ada hormon yang disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya
yang mengandung sel endokrin, sehingga hormon tersebut memiliki fungsi yang sama
dengan kelenjar endokrin walaupun mereka tidak berasal dari hipofisis. Salah satu contoh
hormon yang dihasilkan oleh jaringan lainnya yakni gastrin yang berfungsi mensekresikan
getah gastrik dalam lambung
Dalam topik 2 ini akan di bahas satu persatu hormon-hormon apa saja yang
disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya yang mengandung sel endokrin, dan
bagaimana mekanisme kerja hormon.
Seperti yang Anda pelajari di awal bab, sel-sel di organ selain yang biasanya
diklasifikasikan sebagai kelenjar endokrin memiliki fungsi endokrin dan mensekresikan
hormon. Sebelumnya Anda telah belajar beberapa kelenjar dan organ endokrin, diantaranya
hipotalamus, ovarium, dan testis. Tabel 5 memberikan gambaran dari jaringan dan organ
serta hormon yang disekresikannya dan aksi mereka.
Tabel 5.
Hormon yang dihasilkan oleh organ lainnya selain kelenjar endokrin utama
173
Anatomi Fisiologi Manusia
GINJAL
Renin Bagian dari rangkaian reaksi yang meningkatkan
tekanan darah dengan menyebabkan
vasokonstriksi dan sekresi aldosteron.
JANTUNG
Peptida natriuretik atria [Atrial Menurunkan tekanan darah.
natriuretic peptide (ANP)]
JARINGAN ADIPOSA
Leptin Menekan nafsu makan, dapat meningkatkan
aktivitas FSH dan LH
Leptin
Leptin adalah hormon protein yang diproduksi oleh jaringan adiposa. Leptin bekerja
pada hipotalamus, dimana ia memberi sinyal kenyang (bahwa individu telah cukup untuk
makan). Aneh untuk mengatakan, bahwa darah individu dengan obesitas mungkin kaya akan
leptin. Hal ini dimungkinkan bahwa leptin yang mereka hasilkan tidak efektif karena mutasi
genetik, atau sel hipotalamus mereka kekurangan jumlah reseptor yang sesuai untuk leptin.
174
Anatomi Fisiologi Manusia
manusia oleh hipofisis anterior menurun, yang merupakan salah satu penyebab atrofi otot
hasil penuaan. Kelenjar tiroid sering menurunkan sekresi hormon tiroidnya seiring dengan
usia, sehingga menyebabkan penurunan laju metabolisme, peningkatan lemak tubuh, dan
hipotiroidisme, yang terlihat lebih sering pada orang yang lebih tua. Karena kurangnya
umpan balik negatif (tingkat yang lebih rendah dari hormon tiroid), maka kadar dari TSH
meningkat dengan usia.
Dengan penuaan, kadar PTH darah meningkat, mungkin disebabkabkarena tidak
memadainya asupan makanan yang mengandung kalsium. Dalam sebuah penelitian
terhadap wanita yang lebih tua yang meminum 2.400 mg / hari suplemen kalsium, kadar
PTH darah ditemukan sama rendahnya dengan wanita yang lebih muda. Keduanya kadar
calcitriol dan kalsitonin lebih rendah pada orang yang lebih tua. Secara bersama, kenaikan
PTH dan penurunan kadar kalsitonin meningkatkan penurunan massa tulang yang mengarah
ke osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang.
Kelenjar adrenal mengandung semakin banyak jaringan fibrosa dan menghasilkan
kortisol dan aldosteron yang kurang pada usia lanjut. Namun, produksi epinefrin dan
norepinefrin tetap normal. Pankreas melepaskan insulin lebih lambat dengan pertambahan
usia, dan berkurangnya sensitivitas reseptor untuk glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah
pada orang tua meningkat lebih cepat dan kembali normal lebih lambat dari pada individu
yang lebih muda.
Timus adalah terbesar pada masa bayi. Setelah pubertas, ukurannya mulai menurun,
dan jaringan timus diganti oleh jaringan ikat adiposa dan areolar. Pada orang dewasa yang
lebih tua, timus menjadi atrofi (telah berhenti berkembang) secara signifikan. Namun, masih
menghasilkan sel T baru untuk respon imun.
Pada usia tua ovarium mengalami penurunan ukuran, dan tidak lagi merespon
terhadap gonadotropin. Resultan penurunan output estrogen menyebabkan kondisi seperti
osteoporosis, kolesterol darah tinggi, dan aterosklerosis. Kadar FSH dan LH tinggi karena
kurangnya penghambatan umpan balik negatif dari estrogen. Meskipun produksi testosteron
oleh testis menurun dengan usia, efek biasanya tidak tampak sampai usia sangat tua; dan
banyak pria tua masih bisa memproduksi sperma aktif dalam jumlah normal, meskipun
banyak sperma yang abnormal secara morfologi dan penurunan motilitas sperma.
Menopause
Adalah kondisi ketika menstruasi berhenti sepenuhnya, tetapi ada beberapa tahun
yang mengarah ke sana ketika fungsi ovarium melambat. Penurunan kadar estrogen dapat
menyebabkan banyak perubahan fisiologis, termasuk:
hot flushes (gejolak panas)
palpitasi (berdebar)
lekas marah
kelelahan
kecemasan/kegelisahan
kehilangan konsentrasi
175
Anatomi Fisiologi Manusia
176
Anatomi Fisiologi Manusia
RINGKASAN
Kelenjar pineal terletak dekat langit-langit ventrikel ketiga otak. Dia mensekresikan
melatonin, yang tampaknya menyebabkan penghambatan sekresi FSH dan LH oleh
lobus anterior kelenjar hipofisis. Kelenjar pineal tampaknya juga terlibat dalam
bioritme.
Timus terletak di rongga dada superior terhadap jantung. Dia mensekresikan timosin,
yang terlibat dalam pematangan sel darah putih yang disebut limfosit.
Timosin juga tampaknya memiliki efek anti-penuaan.
Jaringan juga menghasilkan hormon. Jaringan adiposa menghasilkan leptin yang
beraksi pada hipotalamus dan beberapa jaringan menghasilkan faktor pertumbuhan.
Jaringan juga menghasilkan prostaglandin yang beraksi secara lokal. Prostaglandin
tidak disimpan, mereka disintesis ketika dibutuhkan.
TES 2
177
Anatomi Fisiologi Manusia
178
Anatomi Fisiologi Manusia
Tes 1
1) E
2) C
3) B
4) E
5) C
6) E
7) E
8) B
9) B
10) E
11) D
12) D
13) B
Tes 2
1) C
2) D
3) D
4) B
5) C
6) E
7) A
8) C
9) B
179
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
180
Anatomi Fisiologi Manusia
BAB V
SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt.
PENDAHULUAN
Hampir semua orang suka makan ,dan kita semua harus makan untuk tetap hidup.
Sepanjang sejarah, makanan dan minuman telah di sediakan tidak hanya sebagai santapan
tetapi juga dasar bagi banyak pertemuan sosial. Meskipun bukan sesuatu yang sering kita
pikirkan saat menikmati pizza dan minuman favorit, tubuh memiliki sistem pencernaan yang
menakjubkan yang mencakup kontrol kualitas dan metode pembuangan sisa (sampah)
sendiri. Setiap sel dalam tubuh kita membutuhkan makanan, namun sel-sel tidak bisa
meninggalkan tempat mereka dalam tubuh dan berjalan ke sumber makanan. Oleh karena
itu, makanan harus diubah menjadi bentuk yang mudah digunakan dan di distribusikan
dalam tubuh. Untuk melakukan hal ini, sistem pencernaan adalah sistem khusus untuk
menelan makanan, mendorong melalui saluran pencernaan, mencernanya ,dan menyerap
air, elektrolit, dan nutrisi.
Selanjutnya, apa kalian masih menikmati udara yang Tuhan berikan kepada kita secara
gratis dan tidak terbatas? Saya harap kita bisa mensyukurinya. Oh iya berbicara mengenai
kenikmatan yang di beri Tuhan kepada kita salah-satunya udara, pasti mengingatkan kita
kepada pernapasan bukan? Pasti kata “pernapasan” bagi kita semua sudah tidak asing lagi,
karena kita sudah dikenalkan tentang pernapasan baik itu dibangku sekolah menengah atas,
menengah pertama, sekolah dasar bahkan secara tidak langsung dari kita lahir kita sudah
menjalankan proses pernapasan itu.
Kali ini kita akan merefresh kembali seberapa besar sih pengetahuan kita tentang
pernapasan. Ayo, apa teman-teman bisa hidup tanpa bernapas? Semua makhluk hidup yang
ada pasti butuh bernapas. Tahukah bahwa proses menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida yang kita lakukan setiap saat itu di namakan pernapasan? Berdasarkan
pengertian tersebut singkatnya pernapasan memiliki fungsi untuk memasukkan udara ke
dalam paru-paru. Tahukah juga bahwa udara yang dihirup secara fisiologi akan masuk
melalui hidung kemudian ke faring lalu ke laring, selanjutnya udara diteruskan ke trakea
dimana trakea bercabang menjadi dua bronkus, bronkus tersebut bercabang-cabang lagi
membentuk bronkiolus dan akhirnya bermuara di alveoli sebagai tempat terjadinya
pertukaran gas melalui difusi. Nah bagaimana teman? Pasti kalian sudah teringat
kembalikan gambaran umum dari pernapasan itu, nah untuk lebih detail mari ikuti
penjelasannya dari materi ini
Pengetahuan tentang sistem respirasi kaitannya dengan farmasi sangatlah perlu.
Misalnya saja terkait dengan obat-obat inhaler, bagimakah rute masuknya partikel obat, cara
penggunaannya yang memrlukan instruksi khusus dengan beberapa langkah, atau
181
Anatomi Fisiologi Manusia
penggunaan obat-obat lainnya yang berhubungan dengan sistem pernapsan, seperti tetes
hidung, obat asma, PPOM.
Uraian materi pada bab 5 ini akan dikemas dalam 2 topik, yaitu:
Topik 1. Sistem Pencernaan
Topik 2. Sistem Pernafasan
182
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Sistem Pencernaan
183
Anatomi Fisiologi Manusia
Makanan mengalami tiga proses dalam tubuh, yaitu pencernaan, absorpsi, dan
metabolism. Pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. Setelah nutrisi
diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh kita dan digunakan oleh sel untuk
metabolisme.
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:
184
Anatomi Fisiologi Manusia
Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu
lapisan longitudinal luar. Kontraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis (gambar 2) yang menggerakkan isi
saluran kearah depan.
a) Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esofagus atas,
serta otot polos pada saluran selanjutnya.
b) Pleksus Auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan sel
ganglion parasimpatis, terletak di antara lapisan otot sirkular dalam dan
longitudinal luar.
4. Serosa adalah lapisan terluar dari saluran dan juga dikenal sebagi peritoneum viseral.
Serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab
atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membran
serosa terlebar dalam tubuh.
a) Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b) Peritonium viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan.
185
Anatomi Fisiologi Manusia
Enzim Pencernaan
Selama pencernaan, ada 3 kelompok molekul yang biasa ditemui. Masing masing
dipecah-pecah menjadi komponen molekulnya oleh enzim-enzim khusus:
Kompleks karbohidrat atau polisakarida (seperti tepung) dipeceh menjadi
oligosakarida (mengandung 2-10 monosakarida yang berhubungan), disakarida (seperti
maltosa), atau monosakarida tunggal (seperti glukosa dan fruktosa). Enzim yang
disebut amilase memecah amilum (tepung)
Protein dipecah menjadi rantai asam amino pendek (peptida) atau asam amino tunggal
oleh enzim yang disebut protease.
Lemak (lipida) dipecah menjadi gliserol dan asam lemak (peptida) oleh enzim yang
disebut lipase.
186
Anatomi Fisiologi Manusia
Ringkasan pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak dapat dilihat pada Tabel 1.
Pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak
Tabel 1.
Pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak
Rongga oral
Adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) terletak di antara gigi
dan, bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian
187
Anatomi Fisiologi Manusia
depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di
bagian belakang.
Kelenjar saliva
Mensekresi saliva ke dalam rongga oral. Saliva terdiri dari cairan encer yang
mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
1) Ada tiga pasang kelenjar saliva.
a) Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di
depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu
elevasi kecil (papila) yang terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada
kedua sisi.
b) Kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari dan
terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus
Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
c) Kelenjar sublingual terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus
sublingual kecil menuju ke dasar mulut.
2) Komposisi saliva. Saliva terutama terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98%dan
mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (natrium, klorida, bikarbonat, dan
kalium), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung
glikoprotein (musin), ion, dan air.
3) Fungsi saliva
a) Saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.
b) Saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. Saliva juga
memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari
kekeringan.
c) Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa,
suatu disakarida.
d) Zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai zat lain seperti obat,
virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.
e) Zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga
oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
4) Kontrol saraf pada sekresi saliva
a) Aliran saliva dapat dipicu melalui stimulasi psikis (pikiran akan makanan),
mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).
b) Stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf kranial V, VII, IX, dan X
menuju nuclei salivatori inferior dan superior dalam medulla. Semua kelenjar
saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.
c) Volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis
inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).
(1) Stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan
sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.
188
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Anatomi gigi
a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung
bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal
akan menutup (overlap) gigi bawah.
b) Manusia memiliki 2 susunan gigi: gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi
sekunder (permanen).
(1) Gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara dua
gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar),
untuk total keseluruhan 20 gigi.
(2) Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam tahun. Setengah
dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar
(bikuspid), dan tiga geraham (trikuspid), untuk total keseluruhan 32 buah.
Geraham ketiga disebut “gigi bungsu”.
c) Komponen gigi (gambar 2)
(1) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar yang
tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus
(kantong) alveolar tulang rahang.
(2) Mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).
(3) Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong
alveolar dan melekat pada sementum di akar. Membran ini menahan gigi di
rahang.
(4) Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa
gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka
ke tulang melalui foramen apikal.
189
Anatomi Fisiologi Manusia
(5) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi.
Dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh
sementum. Email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat)
dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi untuk
melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi
bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. Fluorida dalam air minum
atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.
2. Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk dalam
mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk
membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
a. Esofagus
Esofagus adalah tabung sepanjang 25 cm (10 inci) yang dimulai dari laringofaring dan
turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru) (gambar 3).
Kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang disebut hiatus esofageal dan
berhubungan dengan lambung. Makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara
peristalsis. Dua otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan
otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan
pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.
b. Deglutisi (Penelanan)
Penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi tiga fase:
1) Fase bukal terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan gumpalan
makanan kembali ke dalam faring.
2) Fase faring terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring, sebagai berikut:
langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah
masuknya makanan ke rongga hidung. Epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di
atas laring, menekuk ke bawah sementara laring naik. Akibatnya, lubang menuju laring
tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.
190
Anatomi Fisiologi Manusia
3) Fase esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. Otot lingkar esofagus, yang
biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama
penelanan. Ketika makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia
terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.
C. LAMBUNG
1. Anatomi
a. Lambung
Adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah
diafrgma.Semua bagian, kecuali sebagian kecil,terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran
dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri dari
bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.
1) Bagian kardia lambung adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung
(pertemuan gastroesofagus).
2) Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
3) Bodi lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua
pertiga bagian lambung. Tepi medial bodi lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil;
tetapi lateral bodi lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
4) Bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus
muskular tebal.
191
Anatomi Fisiologi Manusia
B. FUNGSI LAMBUNG
1. Penyimpanan makanan
Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara
saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini
dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar
dalam kehidupan dan dapat diangkat, asalkan makanan yang dimakan sedikit dan sering.
2. Produksi kimus
Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair,
berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.
3. Digesti protein
Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida
4. Produksi mukus
Mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk
melindungi lambung dari aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.
Gambar 4. Lambung
192
Anatomi Fisiologi Manusia
6. Absorpsi
Absorpsi nutrien yang berlansung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa obat larut
lemak (aspirin) dan alkohol diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air
terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas.
C. SEKRESI LAMBUNG
193
Anatomi Fisiologi Manusia
2) Asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia
(alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui refleks lokal.
3) Fungsi gastrin, antara lain:
(a) Gastrin merangsang sekresi lambung.
(b) Gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.
(c) Gastrin mengkontriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter
pilorus.
(d) Efek tambahan, seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan
motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.
4) Pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan
umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.
(a) Jika tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH lambung
rendah dan sekresi lambung terbatas.
(b) Makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan (buffering)
yang mengakibatkan peningkatan pH dan peningkatan sekresi lambung.
c. Tahap usus
Terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian
memicu faktor saraf dan hormon.
1) Sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum sehingga dapat
berlangsung selama beberapa jam. Gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum)
usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung.
2) Sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan
duodenum. Hormon ini, yang dibawa dalam sirkulasi menuju lambung, disekresi
sebagai respons terhadap asiditas lambung dengan pH di bawah 2 dan jika ada
makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP),
sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin [CCK]), dan hormon pembersih enterogastron.
194
Anatomi Fisiologi Manusia
asiditas lambung menembus bolus. Lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna
karbohidrat.
F. USUS HALUS
1. Gambaran umum.
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai
ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih
2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai
saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
2. Divisi
a. Duodenum adalah bagian yng terpendek (25 cm - 30 cm). Duktus empedu dan
duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa
sentimeter di bawah mulut pilorus.
b. Yeyenum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya kurang lebih 1 m - 1,5 m.
c. Ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.
3. Motilitas
Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan,
memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan
mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara
refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
a. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampur
kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif.
Gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin
otot dinding yang membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus
bergerak maju-mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain (gambar
195
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Peristaltis adalah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. Kontraksi ini
adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang
saluran (gambar 5.)
Gambar 5. Peristaltis
1. Ada tiga sepsialisasi stuktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus
sampai kurang lebih 600 kali.
a. Plicae circulars adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan
besar. Lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen.
b. Vili adalah jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm)
yang memanjang kelumen dari permukaan mukosa. Hanya ditemukan pada usus
halus, setiap vilus mengandug jarring-jaring kapiler dan pembuluh limfe yang
disebut lakteal.
c. Mikrovili adalah lipatan-lipatan menonjol kecil pada pada membran sel yang
muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.
196
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Kelenjar
a. Kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn) tertanam dalam mukosa dan membuka
di antara basis-basis vili. Kelenjar ini mensekresi hormon dan enzim.
1) Enzim yang dibentuk oleh sel epithelial usus dibutuhkan untuk melengkapi
digesti. Enzim ini akan dijelaskan kemudian.
2) Hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran
pencernaan antara lain:
a) Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelenjar
lambung.
b) Peptida usus vesoaktif memiliki efek vasodilator dan efek releksasi
otot polos
c) Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.
d) Somatostatin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti
hipotalamus yang melepas faktor pelepas hormon pertumbuhan.
b. Kelenjar penghasil mukus
1) Sel goblet terletak dalam epithelium disepanjang usus halus. Sel ini
memproduksi mukus pelindung.
2) Kelenjar Brunner terletak dalam submukosa duodenum. Kelenjar ini
memproduksi mukus untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus
asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.
c. Kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.
197
Anatomi Fisiologi Manusia
3. Jaringan limfatik. Leukosit dan nodulis limfe ada di keseluruhan usus halus untuk
melindungi dinding usus terhadap infasi benda asing agregasi nodulus limfe yang
disebut bercak Peyer terdapat dalam ileum.
1. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai di mulut dan di
lambung. Proses ini di selenggarakan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta
dibantu empedu dalam hati.
2. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.
1. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelogasi berukuran besar dibalik kurvatur besar lambung.
Sel-sel endokrin (pulau-pulau Langerhans) pankreas mensekresi hormone insulin dan
glukogen. Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair
yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. Produk gabungan sel-sel asinar
mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan
masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus
empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. Sfingter oddi secara normal
mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup. Kontrol pada sekresi pankreas.
Sekresi eksokrin pankereas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik dari
lambung pada sekresi lambung. Walaupun demikian, kontrol utama terletak pada hormon
duodenum yang diabsorpsi kedalam aliran darah untuk mencapai pankreas. Sekretin
diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi kedalam darah untuk mencapa
pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah
besar cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan
membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.
CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap lemak dan
protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi sejumlah
besar enzim pankreas.
198
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Lipase pancreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak
diemulsi oleh garam-garam empedu.
3. Amilase pancreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva
menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
4. Ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok
pembentuk nukleotidanya.
Hati melaksanakan berbagai fungsi metabolisme. Beberapa fungsi yang penting adalah
sebagai berikut:
1. Sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu
2. Sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol yang dihasilkan di
hati dan membantu pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak.
3. Sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali imunoglobin),
fibrinogen dan faktor pembekuan.
4. Penyipanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan juga menyimpan besi
dan vitamin A, B12, D, E dan K.
5. Ekskresi, hormon , obat dan pigmen empedu dari pemecahan hemoglobin di
ekskresikan di empedu.
6. Metabolisme karbohidrat, hati memilliki peran besar dalam mempertahankan kadar
glukosa darah dan mengubahnya menjadi glikogen untuk disimpan. Dia memecah
glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan, megubah molekul nonkarbohidrat
menjadi glukosa.
7. Metabolisme lipid, fungsi hati dalam pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol
dan fosfolipid, dan dalam konversi kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak.
8. Metabolisme protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amino lain yang
diperlukan untuk sintetis protein, juga amonia yang dihasilkan dari pemecahan protein
menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi di empedu.
199
Anatomi Fisiologi Manusia
9. Penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri, sel darah
merah yang rusak dan partikel lainnya dari tubuh.
10. Detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi sel tubuh kita.
Selain itu, tubuh sendiri menghasilkan banyak produk dari hasil metabolisme, yang jika
terakumulasi akan menjadi toksik. Hati membentuk pertahanan utama dengan
merubah struktur dari kebanyakan zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya
menjadi kurang toksik atau membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. Sebagai
contoh produk hasil dari metabolisme asam amino, adalah toksik dan tidak secara
cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. Hepatosit melepaskan amonia dari sirkulasi
dan mengubahnya menjadi urea, yang kurang toksik dari pada ammonia. Urea
kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh ginjal di urin. Hepatosit
hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam
empedu.
Hati terdiri atas banyak unit fungsional yang disebut lobula. Di dalam setiap lobula, sel
epitelium yang disebut hepatosit disusun dalam lapisan – lapisan yang menyebar keluar
dari vena sentral. Sinusoid hati adalah ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan ini,
sedangkan saluran yang lebih kecil yang disebut kanalikulus empedu memisahkan lapisan
yang lain. Masing – masing dari (biasanya) enam sudut lobula ditempati oleh tiga pembuluh:
satu duktus empedu dan dua pembuluh darah (triad portal). Pembuluh darah ini merupakan
cabang dari arteri hepatik (yang membawa darah teroksigen) dan dari vena porta hepatik
(yang membawa darah tak teroksigen tetapi kaya nutrisi dari usus kecil).
Darah masuk ke hati lewat arteri hepatik dan vena porta hepatik dan kemudian
didistribusikan ke lobula. Darah mengalir ke setiap lobula dengan melewati sinusoid hati dan
berkumpul di vena senyral. Vena sentral dari semua lobula bersatu dan keluar dari hati lewat
vena hepatik (bukan vena porta hepatik)
Di dalam sinusoid, fagosit yang disebut sel kupffer (sel retikuloendoteluim berbentuk
bintang) menghancurkan bakteri dan memecah sel darah merah dan putih yang tua serta
sisa – sisa yang lain. Hepatosit yang membatasi sinusoid juga menyaring darah yang masuk.
Hepatosit menghilangkan berbagai zat dari darah termasuk oksigen, nutrisi, toksin dan
material buangan. Dari zat ini, hepatosit menghasilkan empedu yang disekresi ke dalam
kanalikulus empedu, yang masuk ke duktus empedu. Duktus empedu dari berbagai lobula
bersatu dan keluar dari hati lewat duktus hepatik umum tunggal. Duktus hepatik umum ini
bersatu dengan duktus sisitikus dari kantung empedu membentuk ampula hepatopankreas
(hepatopankreatic ampulla). Saluran terakhir ini membawa empedu ke usus kecil.
Kantung empedu menyimpan kelebihan empedu. Ketika makanana mencapai usus
kecil, empedu mengalir secara terus – menerus dari hati dan kantung empedu ke usus kecil.
Ketika usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar Oddi) menutup ampula hepatopankreas,
dan empedu kembali dan mengisi kantung empedu .
200
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Digesti oleh enzim usus. Enzim-enzim usus melengkapi proses pencernaan kimus
sehingga produk tersebut dapat langsung dan dengan mudah terserap.
a. Enterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian
mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.
b. Aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase, dan dipeptidase mengurai peptida
menjadi asam amino bebas.
c. Amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa,
dan laktosa).
d. Maltase, isomaltase, laktase, dan sukrase memecah disakarida maltosa, laktosa,
dam sukrosa, menjadi monosakarida (gula sederhana).
e. Lipase usus memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
2. Jalur absorptif. Produk-produk digesti (monosakarida, asam amino, asam lemak, dan
gliserol juga air, elektrolit, vitamin, dan cairan pencernaan diabsorpsi menembus
membran sel epitel duodenum dan yeyunum. Hanya sedikit absorpsi yang berlangsung
dalam ileum kecuali untuk garam-garam empedu dan vitamin B12.
3. Mekanisme transport absorpsi meliputi difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif, dan
pinositosis. Mekanisme utama adalah transpor aktif. Zat-zat yang ditranspor dari
lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel dan cairan interselular
berikut:
a. Membran plasma sel epithelial kolumnar pada vilus, sitoplasmanya, dan
membran dasarnya.
b. Jaringan ikat di antara sel epitel dan kapilar atau lakteal dalam vilus.
c. Dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti vilus.
4. Absorpsi karbohidrat. Setiap gula sederhana dipercaya memiliki mekanisme
transpornya sendiri. Gula bergerak dari usus menuju jarring-jaring kapilar vilus dan
dibawa menuju hati oleh vena portal hepatika.
a. Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transport aktif ion natrium (ko-
transpor).
b. Fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang diperantarai carrier.
c. Monosakarida lain dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana.
5. Absorpsi protein. Tranpor aktif asam amino ke dalam sel-sel usus juga berlangsung
bersamaan dengan transport aktif natrium, dengan sistem carrier yang terpisah untuk
asam amino berbeda. Dari kapilar vilus, asam amino dibawa ke hati.
6. Absorpsi lemak. Asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle,
yaitu suatu globulus sferikal garam empedu yang menggiling bagian berlemak. Micelle
membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel epitel, tempatnya dilepas dan
diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.
201
Anatomi Fisiologi Manusia
a. Asam lemak berantai karbon pendek (kurang dari 10 sampai 12 atom karbon)
merupakan molekul kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama asam
amino dan monosakarida.
b. Asam lemak berantai karbon panjang (mencapai 90% lebih dari asam lemak yang
ada) dan molekul gliserol bergerak ke retikulum endoplasma, kemudian disintesis
ualang menjadi trigliserida, berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid, dan
kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari tepi lateral sel usus.
c. Kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju sistem limfatik dan sirkulasi
sitematik, sebelumnya melintasi (bypassing) hati.
7. Absorpsi air, elektrolit, dan vitamin
a. Hanya 0,5 L dari 5 L sampai 10 L cairan yang ada dalam usus halus yang mencapai
usus besar. Air diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis setelah absorpsi
elektrolit dan makanan tercerna.
b. Ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau transport aktif.
1) Absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan makanan, kadar plasma,
dan kebutuhan tubuh serta diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti
vitamin D.
2) Absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan metabolik. Zat besi terikat
pada globulin (transferin) dalam darah dan tersimpan pada tubuh dalam
bentuk feritin yang akan dilepas jika dibutuhkan.
3) Vitamin larut air (C dan B) diabsorpsi melalui difusi. Vitamin larut lemak (A,
D, E dan K) diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12 bergantung
pada faktor intrinsik lambung dan berlangsung dalam ileum.
J. USUS BESAR
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien
telah dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan
biasa memerlukan waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang
satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa
waktunya berada di usus besar.
1. Gambaran umum
a. Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki plicae circulares (lipatan-lipatan
sirkular), dan diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya
regangnya lebih besar dibandingkan usus halus.
b. Serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk tiga pita,
taeniae coli, yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang disebut
haustra.
c. Katup ileosekal adalah mulut sfingter antara usus halus dan usus besar.
Normalnya, katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespons gelombang
202
Anatomi Fisiologi Manusia
203
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Diare
Diare yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar
dari biasanya, yang disertai perubahan bentuk konsistensi feses dari penderita.
Gejala Diare
Mual
Pusing
Demam
Kembung
Kehabisan cairan
Tubuh menjadi lemas
Menderita mram perut
Buang air besar terus menerus
Penyebab Diare
Penyebab paling umum dari diare adalah virus yang menginfeksi usus. Infeksi biasanya
berlangsung selama dua hari dan kadang-kadang disebut "flu usus" atau "flu perut." Diare
juga bisa disebabkan oleh:
Infeksi oleh bakteri (penyebab sebagian besar jenis keracunan makanan)
Infeksi oleh organisme lain
Makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan
Alergi terhadap makanan tertentu
Obat-obatan
Terapi radiasi
Penyakit usus (penyakit Crohn, kolitis ulserativa)
Malabsorpsi (dimana tubuh tidak dapat cukup menyerap nutrisi tertentu dari diet)
204
Anatomi Fisiologi Manusia
Hipertiroidisme
Beberapa kanker
penyalahgunaan Laksatif
Penyalahgunaan alkohol
Operasi saluran pencernaan
Diabetes
Prinsip Terapi
1. Penggantian cairan (rehidrasi).
2. Kemoterapi
Untuk terapi kausal yang memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan
obat golongan sulfonamida atau antibiotic.
3. Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu
dengan cara:
Menekan peristaltik usus (loperamid)
Menciutkan selaput usus atau adstringen (tannin)
Pemberian absorben untuk menyerap toksin yang dihasilkan oleh bakteri
atau toksin penyebab diare yang lain (karbo absorben, kaolin)
Pemberian mucilage untuk melindungi selaput lendir usus yang luka
4. Spasmolitik
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare.
5. Probiotik
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lactobasillus dan bifidobacteria (disebut
Lactid Acid Bacteria/LAB) merupakan probiotik yang dapat menghasilkan
antibiotik alami yang dapat mencegah/menghambat pertumbuhan bakteri
pathogen. LAB dapat menghasilkan asam laktat yang menyebabkan pH usus
menjadi asam. Suasana asam akan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.
LAB ini dapat membantu memperkuat dan memperbaiki pencernaan bayi dan
mencegah diare.
2. Gastritis
a. Penyebab Gastritis
Gastritis dapat terjadi bila ada ransangan berlebihan pada mucosa karena aktivitas
nervus vagus sehingga kelenjar yang memproduksi asam lambung akan teransang. Mucosa
juga dapat teriritasi oleh obat seperti aspirin atau steroid.
b. Gejala
Mual
Muntah
Penurunan nafsu makan
205
Anatomi Fisiologi Manusia
c. Prinsip terapi
Terapi dapat dilakukan dengan mengurangi sekresi asam lambung yang
berlebihan dengan menggunakan antasida, antagonis reseptor H2 (ranitidin) dan
penghambat pompa proton (omeprazol). Juga agen protektif mukosa lambung
dapat digunakan seperti sukralfat.
Dukungan terapi tanpa obat sangat membantu meringankan gejala dan
keparahan gangguan seperti merubah gaya hidup dan pola makan yang misalnya
mengurangi stress, mengatur jadwal makan, hindari makan makanan yang
pedas, kecut. Selain itu juga menghindari penggunaan obat-obat yang dapat
memicu atau memperparah gangguan seperti golongan AINS (aspirin) dan
steroid.
RINGKASAN
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular
panjang yang membentang dari mulut sampai ke anus, dan organ-organ aksesoris, seperti
gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal (GI).
Fungsi sistem pencernaan. Fungsi utma sistem ini adalah untuk menyediakan
makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrisi yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlansung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :
1. Ingesti
2. Pemotongan dan penggilingan
3. Peristalsis
4. Digesti
5. Absorpsi
6. Egesti (defekasi)
Dinding saluran tersusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke
arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia bervariasi sesuai fungsi regia.
1. Mukosa (membran mukosa)
2. Submukosa
3. Muskularis eksterna
4. Serosa (adventisia)
206
Anatomi Fisiologi Manusia
Kontrol saraf pada saluran pencernaan. Sistem saraf otonom (SSO) mempersarafi
keseluruhan saluran saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang
dikendalikan secara volunter.
1. Impuls parasimpatis
2. Impuls simpatis
3. Pleksus Meissner dan Auerbach
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori
yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Terdiri atas:
1. Bibir
2. Pipi
3. Lidah
4. Kelenjar saliva
5. Gigi
Proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus. Aksi
penelanan meliputi tiga fase.
1. Fase volunter.
2. Fase faring.
3. Fase esofagus.
Esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci (25 cm) dan
berdiameter 1 inci (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma
dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka
kearah lambung. Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esofagus. Esofagus tidak memperoduksi enzim pencernaan.
207
Anatomi Fisiologi Manusia
4. Memproduksi mukus
5. Produksi faktor intrinsik
Glikoprotein
Vitamin B12
6. Absorbsi
Diare yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar
dari biasanya, yang disertai perubahan bentuk konsistensi feses dari penderita.
Gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung. Gastritis dapat terjadi bila ada
ransangan berlebihan pada mucosa karena aktivitas nervus vagus sehingga kelenjar yang
memproduksi asam lambung akan teransang. Mucosa juga dapat teriritasi oleh obat seperti
aspirin atau steroid.
208
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 1
209
Anatomi Fisiologi Manusia
7) Toksin dan obat yang tidak dapat diurai dan diekskresikan akan di simpan di dalam
A. Lambung
B. Hati
C. Pankreas
D. Usus besar
E. Usus halus
8) Pada absorpsi lemak di usus halus, sebelum masuk ke pembuluh darah, lemak akan
menuju ke
A. Kapiler darah
B. Kelenjar getah bening
C. Lakteal
D. Usus besar
E. Rektum
11) Penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar disertai
perubahan bentuk konsistensi feses
A. Gastritis
B. Diare
C. Konstipasi
210
Anatomi Fisiologi Manusia
D. Megakolon
E. Varises
12) Penyakit yang memiliki gejala: mual, muntah, penurunan nafsu makan, perut terasa
panas, gelisah atau terasa penuh di bagian atas perut, dan terasa kram pada perut
A. Diare
B. Gastritis
C. Konstipasi
D. Megakolon
E. Varises
211
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 2
Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan atau juga dikenal sebagai sistem respirasi terdiri dari:
Paru-paru
Pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara atmosfer ke
dalam sistem pernapasan, ini melibatkan hidung (dan mulut), laring (dan faring), dan
trakea (tenggorokan).
Saluran udara pernapasan bagian bawah yang memungkinkan lewatnya udara
atmosfer ke paru-paru itu sendiri, melibatkan bronkus dan bronkiolus utama.
Saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi,
melibatkan bronkiolus pernafasan, kantung alveolar dan alveoli.
Pemahaman Klinis
Asap tembakau melumpuhkan silia epitel yang melapisi saluran udara. Akibatnya,
lendir dan partikel terperangkap tidak tidak dapat dikeluarkan secara efektif. Iritasi
berkepanjangan oleh asap tembakau menyebabkan epitel bersilia diganti dengan epitel
skuamosa bertingkat, yang tidak dapat membersihkan saluran udara dari lendir. Sehingga
akumulasi lendir menyebabkan batuk perokok dan memberikan tempat bagi pertumbuhan
mikroorganisme.
Pertukaran Gas
Fungsi utama dari sistem pernpasan adalah mengambil oksigen dan megeluarkan
karbon dioksida. Pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer, darah, dan
sel dalam fase yang berbeda:
212
Anatomi Fisiologi Manusia
Ventilasi pumonari. Kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari adalah
istilah lain untuk pernapasan. Udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-paru dan
kemudian dikelurkan dari paru-paru
Respirasi eksternal (respirasi pulmonari). Pertukaran gas yang terjadi antara paru-paru
dan darah. Pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon
dioksida
Respirasi internal (respirasi jaringan). Pertukaran gas yang terjadi antara darah dan sel
jaringan. Pada respirasi internal darahmelepaskan oksigen dan mengikat karbon
dioksida
Catatan: Respirasi seliler (oksidasi) adalah reaksi metabolik yang terjadi dalam sel. Dia
menggunakan oksigen dan glukosa dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Produk
sampingan dari respirasi seluler adalah karbob dioksida.
Aliran darah dan mekanisme pertukaran gas dapat dilihat pada gambar 2b, 2c, dan 2c.
Olfaction (penciuman)
Sistem respirasi sekaligus berfungsi dalam penciuman yang merasa bau. Salah satu
struknya adalah hidung yang telak disebutkan sebelumnya, yang merupakan rumah dari
reseptor penciuman.
Produksi suara
Getaran partikel udara menghasilkan suara. Ketika kita mengeluarkan udara ke luar,
udara melewati laring (kotak suara) dimana terdapat membran khusus yang disebut pita
suara. Udara menyebabkan pita suara bergetar dan menghasilkan bunyi yang kemudian
diubah menjadi kata oleh otot faring, muka, lidah, dan bibir. Faring, rongga hidung, dan sinus
paranasal juga bertindak sebagai tempat resonansi untuk suara.
Ringkasan komponen respirasi dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini
Tabel 1.
Komponen respirasi dan fungsinya
Komponen Fungsi
Hidung Lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga
hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara
yang dihirup
Faring Membawa udara antara rongga hidung dan laring; filter, menghangatkan,
dan melembabkan udara yang dihirup; berfungsi sebagai jalan terusan
untuk makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan
udara dengan telinga tengah melalui tabung pendengaran
213
Anatomi Fisiologi Manusia
Komponen Fungsi
Laring Membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara untuk
menghasilkan suara dalam vokalisasi; mencegah obyek masuk trakea
Trakea Membawa udara antara laring dan bronkus; filter, menghangatkan, dan
melembabkan udara yang dihirup
Bronkus Membawa udara antara trakea dan bronkiolus; filter, menghangatkan,
dan melembabkan udara yang dihirup
Bronkiolus Mengatur laju aliran udara melalui bronkokonstriksi dan bronkodilatasi
Alveoli Memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam
kapiler sekitarnya
214
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 1. (a) Trakea. (b) Alveoli. (c dan d) Mekanisme pertukaran gas di alveoli
A. MEKANISME PERNAPASAN
215
Anatomi Fisiologi Manusia
B. MASALAH PERNAPASAN
1. Hipoksia (anoksia)
Adalah defisiensi oksigen, yaitu kondisi berkurangnya kadar oksigen di badingkan kadar
normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.
a. Hipoksia dapat terjadi akibat insufisiensi oksigen dalam atmosfer ; anemia
(insufisiensi sel darah merah); gangguan sirkulasi darah ; penyakit paru; yang
mengganggu ventilasi pulmonary ; atau keberadaan zat toksik seperti
karbonmonoksida atau siania, di dalam tubuh.
b. Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berikatan dengan
hemoglobin disis yang sama untuk mengikat oksigen. Kecenderungan daya
ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali dibadingan daya ikat
hemoglobin oksigen dan pelepasannya lebih lambat. Oleh karena itu sejumlah
kecil karbon monoksida dalam udara dapat mematikan.
2. Hiperkapnia
Adalah peningktan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai hipoksia. CO2
berlebih meingkatkan respirasi dan konsentrasi yang hidrogen, yang akan
menyebabkan asidosis ( kadar asam berlebih ).
3. Hipokapnia
Adalah penurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat hiperventilasi (
pernapasan cepat ) dan penghembusan CO2. penurunan kadar CO2menyebabkan
terjadinya alkalosis ( jumlah bikarbonat berlebih ) dalam cairan tubuh.
1. Asma
a. Pengertian asma
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai inflamasi saluran napas dan
spasme akut otot polos bronkiolus. Kondisi ini menyebabkan produksi mukus yang
berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran udara, dan penurunan ventilasi alveolus.
216
Anatomi Fisiologi Manusia
Asma terjadi pada individu tertentu yang berespon secara agresif terhadap berbagai
jenis iritan di jalan napas. Faktor risiko untuk salah satu jenis gangguan hiper-reponsif ini
adalah riwayat asma atau alergi dalam keluarga, yang mengisyaratkan adanya
kecenderungan genetik.
1) Gejala
Dispnea yang bermakna.
Batuk, terutama di malam hari.
Pernapasan yang dangkal dan cepat.
Mengi yang dapat terdengar pada auskultasi paru. Biasanya mengi terdengar
hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi pasien parah.
Peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan
kondisi, napas cuping hidung.
b. Prinsip terapi
Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengevaluasi derajat asma yang di
derita individu. Asma dibagi dalam empat stadium, bergantung pada frekuensi
gejala dan frekuensi penggunaan obat yang dibutuhkan untuk meredakan gejala.
Stadium asma, yaitu (1) ringan dan intermiten, (2) ringan dan persisten, (3)
moderat atau sedang, dan (4) berat. Tetapi yang diberikan berdasarkan stadium
asma yang diderita pasien.
Untuk keempat stadium asma, pencegahan terpajan allergen yang telah
diketahui adalah tindakan yang penting. Tindakan ini termasuk barang-barang di
rumah yang di ketahui memicu alergi seperti mengeluarkan binatang peliharaan,
jika perlu menghindari asap rokok dan asap kayu yang terbakar, dan penggunaan
air conditioner untuk meminimalkan membuka jendela, terutama selama musim
saat udara mengandung banyak serbuk sari.
Pemantauan laju peak flow yang sering, terutama selama insiden asma
meningkat. Jika terpantau penurunan laju peak flow yang signifikan,
penambahan intervensi farmakologis harus diberikan sesegera mungkin bukan
ditunda sampai serangan terjadi sehingga dapat menghambat kemajuan
penyakit.
217
Anatomi Fisiologi Manusia
218
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Bronkitis Akut
b. Gejala
Batuk, biasanya produktif dengan mukus kental dan sputum purulent.
Dispnea.
Demam.
Suara serak.
Ronki (bunyi paru diskontinu yang halus atau kasar), terutama saat inspirasi.
Nyeri dada yang kadang timbul.
c .Prinsip terapi
Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri primer atau sekunder.
Peningkatan asupan cairan dan ekspektoran untuk mengencerkan sputum.
Istirahat untuk mengurangi kebutuhan oksigen.
3. Bronkitis Kronis
219
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Gejala
Batuk yang sangat produktif, purulen, dan mudah memburuk dengan inhalasi
iritan, udara dingin, atau infeksi.
Produksi mukus dalam jumlah sangat banyak.
Sesak napas dan dispnea.
c. Prinsip terapi
Penyuluhan kesehatan agar pasien menghindari pajanan iritan lebih lanjut,
terutama asap rokok.
Terapi antibiotik profilaktik, terutama pada musim dingin, untuk mengurangi
insiden infeksi saluran napas bawah, karena setiap infeksi akan semakin
meningkatkan pembentukan mukus dan pembengkakan.
Karena banyak pasien yang mengalami spasme saluran napas akibat bronkitis
kronis yang mirip dengan spasme pada asma kronis, individu sering diberikan
bronkodilator.
Obat anti-inflamasi menurunkan produksi mukus dan mengurangi sumbatan.
Ekspektoran dan peningkatan asupan cairan untuk mengencerkan mukus.
Mungkin diperlukan terapi oksigen.
Vaksinasi terhadap pneumonia pneumokokus sangat dianjurkan.
220
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Gejala
akan dijumpai gejala-gejala dari kedua penyakit, emfisema dan bronkitis kronis.
Dispnea yang konstan.
c. Prinsip terapi
Long-acting beta-2 agonist (LABA) atau agonis beta-2 yang bekerja lebih lama
dibandingkan dengan agonis beta-2yang bekerja cepat, memiliki potensi untuk
memperbaiki bersihan mukosiliaris dan bekerja sebagai bronkodilator. Terapi
kombinasi terdiri dari LABA dan kortikosteroid inhalasi memberi aktivitas anti-
inflamasi dan memperbaiki bersihan mukosiliaris.
Penatalaksanaan untuk PPOK pada umumnya sama seperti pada bronkitis kronis
dan emfisema, dengan pengecualian bahwa terapi oksigen harus dipantau secara
ketat. Individu pengidap PPOK mengalami hiperkapnia kronis yang menyebabkan
adaptasi kemoreseptor-kemoreseptor sentral, yang dalam keadaan normal
berespon terhadap karbon dioksida. Faktor yang menyebabkan pasien terus
bernapas adalah rendahnya konsentrasi oksigen di dalam darah arteri yang terus
menstimulasi kemoreseptor-kemareseptor perifer yang relatif kurang peka.
Kemoreseptor perifer ini hanya aktif melepaskan muatan apabila tekanan persial
oksigen arteri menurun kurang dari 50 mmHg. Dengan demikian, apabla terapi
oksigen bertujuan untuk membuat tekanan persial oksigen lebih dari 50 mmHg,
dorongan untuk bernapas yang tersisa ini akan hilang. Pengidap PPOK biasanya
memiliki kadar oksigen yang sangat rendah dan tidak dapat diberi terapi oksigen
tinggi. Hal ini sangat memengaruhi kualitas hidup.
Penghambat fosfodiesterase 4 (PDE4) merupakan kelas obat paten dan
menjanjikan yang mengendalikan proses inflamasi pada pasien pengidap PPOK
221
Anatomi Fisiologi Manusia
dengan menurunkan jumlah makrofag sel T CD8+ dan CD68+ serta neutrfil di
mukosa bronkus.
5. Batuk
a. Pengertian batuk
Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan untuk melawan gangguan dari luar. Salah
satunya adalah batuk. Batuk adalah respons alami yang dilakukan tubuh untuk
membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi, seperti debu atau asap, agar keluar dari
saluran pernapasan kita.
Batuk umumnya akan sembuh dalam waktu tiga minggu dan tidak membutuhkan
pengobatan. Keefektifan obat batuk masih belum terbukti sepenuhnya. Ramuan buatan
sendiri seperti air madu dan lemon bisa membantu meringankan batuk ringan.
b. Gejala
Suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk.
Batuk bertubi-tubi dan intens yang mengeluarkan dahak kental.
Kelelahan dan wajah merah karena terus batuk.
Muntah pada bayi dan anak-anak.
c. Prinsip terapi
1. Terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat)
Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak daat dikurangi dengan cara
sebagai berikut:
Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak,
mengurangi iritasi dan rasa gatal.
Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang
tenggorokan seperti makanan yang berminyak dan minuman dingin.
Menghindari paparan udara dingin.
Menghindari merokok dan asap rokok karena dapat mengiritasi tenggorokan
sehingga dapat memperparah batuk.
222
Anatomi Fisiologi Manusia
Menggunakan zat – zat Emoliensia seperti kembang gula, madu, atau permen
hisap pelega tenggorokan. Ini berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk,
dan mengurangi iritasi pada tenggorokan dan selaput lendir.
b. Ekspektoran
Ekspektoran digunakan untuk batuk berdahak. Golongan obat ini bekerja dengan
cara meningkatkan sekresi cairan saluran pernafasan sehingga kekentalan dahak
menjadi berkurang akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Obat golongan ini
tidak sesuai bila digunakan untuk batuk kering karena akan menyebabkan
frekuensi batuk menjadi meningkat. Contoh obat golongan ini adalah guaifenesin
(gliseril guaikolat), Amonium klorida, OBH.
c. Mukolitik
Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental sekali, seperti batuk
pada bronchitis dan emfisema. Golongan obat ini bekerja dengan jalan memutus
serat-serat mukopolisakarida atau membuka jembatan disulfide diantara
makromolekul yang terdapat pada dahak sehingga kekentalan dahak akan
menjadi berkurang, akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Contoh obat
golongan ini adalah N-asetilsistein, karbosistein, ambroksol, bromheksin dan
erdostein.
RINGKASAN
1) Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke
dalam sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan
sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ (respiratorik) juga berfungsi dalam
223
Anatomi Fisiologi Manusia
produksi bicara dan berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh
melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.
224
Anatomi Fisiologi Manusia
TES 2
1) Saluran yang digunakan untuk sistem pernapasan dan sistem pencernaan adalah?
A. faring
B. trakea
C. rongga nasal
D. esophagus.
225
Anatomi Fisiologi Manusia
10) Otot berbentuk kubah yang jika sedang relaks akan memipih saat berkontraksi dan
memperbesar rongga toraks ke arah inferiordisebut ?
A. Tulang iga
B. Toraks
C. Diafragma
D. Paru-paru
E. Sternum
226
Anatomi Fisiologi Manusia
Tes 2
1) A
2) B
3) C
4) C
5) A
6) B
7) C
8) C
9) D
10) C
227
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology – The Unity of Form and Function.
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
Sue Longenbaker, 2010, Understanding Human Anatomy and Physiology Ed. Ke-7.
Sherwood, L . 2001, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem ( terjemahan ), Edisi 2. Jakarta, ECG
228
Anatomi Fisiologi Manusia
BAB VI
SISTEM PERKEMIHAN
Raimundus Chaliks, S.Si. M.Sc. Apt.
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui selama ini tubuh manusia seperti suatu mesin yang hidup.
Seperti halnya dengan mesin yang lain, tubuh manusia membakar bahan bakar (makanan)
dan selalu memerlukan persediaan oksigen, air, serta berbagai bahan makanan. Dengan
segera tubuh menggunakannya untuk tenaga, dan untuk memperbaiki jaringan-jaringan
yang rusak. Proses ini dinamakan metabolisme, disaat yang sama, banyak sekali sampah
yang dibuang melalui paru-paru dalam bentuk karbon dioksida dan sampah- sampah lain
yang dibuang melalui air seni. Ginjal adalah salah satu alat eksresi pada manusia. Pada
sistem perkemihan, ginjal berperan besar dalam pengeluaran zat- zat sisa metabolisme
melalui urin.
Oh iya, kalian tahu tidak apa saja fungsi dari ginjal? Bagaimana sih anatomi dari ginjal?
Selain ginjal apa saja yang berperan dalam sistem perkemihan? Penasarankan? Kalau begitu
mari sama- sama kita belajar dan memahami tentang sistem perkemihan.
229
Anatomi Fisiologi Manusia
Topik 1
Ginjal
A. KOMPONEN
Sistem urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urin; dua ureter yang
membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara, dan uretra
yang mengalirkan urin keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna.
B. FUNGSI GINJAL
1. Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengeskresi urea, asam urat, kreatinin, dan
produk penguraian hemoglobin dan hormon.
2. Pengaturan konsentresi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium,
kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi in-ion ini seimbang dengan asupan dan
ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi ion
hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urin
asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropoietin,yang mengatur
produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
5. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi
pangaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah
komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang
meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah.
Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas
konsentrasi nutrien dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-
obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh.
1. Tampilan. ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua,
panjangnya sekitar 12,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal
230
Anatomi Fisiologi Manusia
memiliki berat antara125 samapai 175 g pada laki-laki dan 115sampai 155 g pada
perempuan.
2. Lokasi
a. Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang
berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini merupakan organ
retroperietoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum
rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di
atasnya.
b. Ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada ahti pada
sisi kanan.
3. Jaringan ikat pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat.
a. Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada
struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
b. Lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini
membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
c. Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsung
membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
231
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Struktur nefron
Satu ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin.
Setiap nefron memiliki satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular.
Gambar 2 menunjukkan struktur dari nefron
2. Glomerulus
Adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul
Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel
ginjal.
a. Lapisan viseral kapsul Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral
dimodifikasi menjadi podosit (“sel seperti kaki”), yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar
kapiler glomerular.
1) Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui
bebrapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang
disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”)
2) Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari
podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi
disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap
pori dilapisi selapis membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa
molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
3) Barrier filtrasi glomerular adalah barrier jaringan yang memisahkan darah kapiler
glomerular dari ruang dalam kapsul Bowman. Barrier ini terdiri dari endotelium
kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit.
232
Anatomi Fisiologi Manusia
2) Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk
ke tubulus kontortus proksimal.
4. Ansa Henle
Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa Henle yang masuk
kedalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan ), dan membalik ke atas
membentuk tungkai asenden ansa Henle.
a. Nefron korteks terletak dibagian terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek
yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
b. Nefron jukstamedular terletak didekat medula. Nefron ini memiliki lekukan panjang
yang menjulur kedalam piramida medula.
233
Anatomi Fisiologi Manusia
Gambar 2. Tampilan skematik dari nefron menggambarkan karakteristik struktur dari sel
epitel membentuk berbagai areanya
E. SUPLAI DARAH
234
Anatomi Fisiologi Manusia
1. Pembentukan Urin
Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur
komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama :
a. Filtrasi glomerulus
1. Definisi. Filtrasi glomerulus adalah perpindahan cairan dan zat terlarut dari
kapiler glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul Bowman.
Filtrasi ini dibantu oleh factor berikut :
a. Membrane kapiler glomerular lebih permeable dibandingkan kapiler lain
dalam tubuh sehingga filtrasi filtrasi berjalan dengan sangat cepat.
b. Tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi dibandingkan
tekanan darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil
dibandingkan diameter aferen.
235
Anatomi Fisiologi Manusia
3. Laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate [GFR]) adalah jumlah filtrat
yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal. Pada laki-laki,
laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 L dalam 24 jam; pada perempuan
110 ml/menit.
236
Anatomi Fisiologi Manusia
b. Reabsorpsi tubulus
Sebagiam besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui
difusi pasif gradient kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradient tersebut, atau
difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino
pada filtrat glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi
berlangsung pada semua nefron.
1) Reabsorpsi ion natrium
a. Ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier)
dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang
konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.
b. Ion-ion natrium ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan
keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat kapiler
peritubular.
2) Reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain
a. Kerena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan
secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk
ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion
negatif.
b. Dengan demikian, ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi kedalam
sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju
cairan peritubular dan kapiler tubular.
3) Reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino
a. Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan
melalui kotranspor.
b. Maksimum transpor. Carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas
reapsorbsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa
zat tereabsorpsi lainnya. Jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor
(transport maximum [Tm]).
237
Anatomi Fisiologi Manusia
c. Maksimum transpor (Tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat
ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma.
Jika kadar glokosa darah melebihi nilai Tm-nya, berarti melewati ambang plasma
ginjal sehingga glukosa muncul di urin (glikosuria)
4) Reabsorpsi air. Air brgerak bersama ion antrium melalui osmosis. Ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal
ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dab kapiler peritubular.
5) Reabsorpsi urea. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus.
Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi
akan diekskresi dalam urin.
6) Reabsorpsi ion organik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah
ion organic adalah melalui transpor aktif.
2. Konsep Klirens
a) Ginjal berfungsi untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat buangan seperti
urea dan buangan nitrogen nonprotein lain yang terbentuk sebagai hasil proses
metabolic. Jika plasma tersaring saat melalui glomerulus dan bergerak melewati
tubulus nefron, plasma akan menjadi bersih dari zat-zat yang tidak terabsorpsi
ulang atau hanya sebagian terabsorpsi ulang.
b) Plasma klirens, dinyatakan dalam ml/menit, adalah volume darah per menit
yang telah bersih dari zat. Volume ini dapat dihitung dengan memakai rumus
berukut:
1) Contoh plasma klirens terhadap urea. Jika jumlah urea yang memasuki
urin per menit adalah 12 mg (laju ekskresi urinaria) dan konsentrasi urea
238
Anatomi Fisiologi Manusia
a. Volume Urin
Volume urin yang dihasilkan setiap hari baervariasi dari 600 ml sampai 2.500 ml lebih.
1. Jika volume urin tinggi, zat buangan diekskresi dalam larutan encer hipotonik
(hipoosmotik) terhadap plasma. Berat jenis urin mendekatiberat jenis air
(sekitar 1,003).
2. Jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan kental sehingga volume
urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang harus
dikeluarkan. Konsentrasi zat terlarut lebih besar, urin hipertonik (hiperosmotik)
terhadap plasma, dan berat jenis urin lebih tinggi (di atas 1,030).
1. Mekanisme hormonal
a. Antidiuretic hormone (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya
reabsorpsi dan volume urin yang sedikit.
1) Sisi sintesis dan sekresi. ADH disintesis oleh badan sel saraf serabut saraf
hipofisis posterior. ADH kemudian dilepas sesuai implus yang sampai pada
serabut saraf.
2) Stimulus pada sekresi ADH
a) Osmotik
(1) Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitive
terhadap perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut
lain dalam cairan intraselular yang menyelubunginya.
(2) Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat
dehidrasi, menstimulasi osmoreseptor untuk mengirim implus
ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air
direabsorpsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin
kental dengan volume sedikit.
(3) Penurunan osmlaritas plasma mengakibatkan berkurangnya
ekskresi ADH, berkurangnya reabsorpsi air dari ginjal, dan
produksi urin encer yang banyak.
239
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Sitem arus bolak-balik dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya
reabsorpsi osmotik air dari tubulus dan duktus pengumpul kedalam cairan interstisial
medularis yang lebih kental dibawah pengaruh ADH. Reabsorpsi air memungkinkan
tubuh untuk menahan air sehimgga urin yang disekresiakan lebih kental disbanding
cairan tubuh normal.
240
Anatomi Fisiologi Manusia
241
Anatomi Fisiologi Manusia
242
Anatomi Fisiologi Manusia
4. Karakteristik Urin
a. Komposisi.
Urin terdiri dari 95% air dan mangandung zat terlarut berikut:
1. Zat buangan nitrogen meliputi urea dari deaminasi protein, asam urat dari
katabolisme asam nukleat, dan kreatinin dari proses penguraian keratin fosfat
dalam jaringan otot.
2. Asam hipurat adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.
3. Badan keton yang dihasilkan dalam metabolism lemak adalah konstituen normal
dalam jumlah kecil.
4. Elektrolit meliputi io9n natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat, kalsium,
dan magnesium.
5. Hormon atau katabolit hormon ada secara normal dalam urin.
6. Berbai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secara
normal ditemukan dalam jumlah kecil.
7. Konstituen abnormal meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah
besar badan keton, zat kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus di
keluarkan), dan batu ginjal atau kalkuli.
b. Sifat fisik
1. Warna. Urin encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. Urin
segar biasanya jerni dan menjadi keru jika did diamkan.
2. Bau. Urin memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika di
diamkan. Bau ini dapat berfariasi sesuai dengan; misalnya setelah makan
asparagus. Pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis
pada urin.
3. Asiditas atau alkalitas. pH urin bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya
sekitar 6,0, tetapi juga bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein
tinggiakan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan
alkalitas.
4. Berat jenis urin berkisar antara 1,001 sampai 1,035 bergantung pada konsentrasi
urin.
a. Ureter
adalah perpanjangan tubula berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih.
1. Setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30cm dan berdiameter 4 mm sampai 6
mm. saluran ini menyempit di tiga tempat: di titik asal ureter pada pelvis ginjal, di titik
saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan kandung kemih. Batu
243
Anatomi Fisiologi Manusia
ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini, mengakibatkan nyeri disebut
kolik ginjal.
2. Dinding ureter terdiri dari tiga lapiasan jaringan: lapusan terluar adalah lapiasan
fibrosa, ditengah adalah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos sirkular
kea rah luar, dan lapiasan terdalam adalah epitelium mukosa yang mengsekresi
selaput mukus pelindung.
3. Lapisan otot memiliki aktifitas peristaaltik instrinsik. Gelombang pristalsik mengalirkan
urin dari kandung kemih keluar tubuh.
b. Kandung kemih
Adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan urin.
1. Lokasi. Pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat dibelakang simfisis pubis dan
didepan rectum. Pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di
depan vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari terletak pelvis saat
kosong; organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam
rongga abmominopelvis jika penuh berisi urin.
2. Struktur. Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan
peritoneum dan kondensasi fasia.
a. Dinding. Kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.
1) Serosa adalah lapisan terluar . lapisan ini merupakan perpanjangan
lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian
atas pelvis.
2) Otot detrusor adalah lapisan tengah. Lapisan ini tersusun dari berkas-
berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini
untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih akan
berkontraksi dengan serempak ke segala arah.
3) Submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah
mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.
4) Mukosa adalah lapisan terdalam. Lapisan ini merupakan lapisan
epitel yang tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih
yang relaks, mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan),yang akan
memipih dan mengembang saat urin berakumulasi dalam kandung
kemih.
b. Trigonum adalah area halus, triangular,dan relative tidak dapat
berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih.
Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. Di sudut atas trigonum, dua
ureter bermuara ke kandung kemih. Uretra keluar dari kandung kemih
dibagian apex trigonum.
244
Anatomi Fisiologi Manusia
c. Uretra
Mengalirkan urin dari kemih ke bagian eksterior tubuh.
1. Pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urin, tetapi tidak pada waktu
yang bersamaan. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui
kelenjar prostat dan penis.
a. Uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjar prostat. Uretra ini menerima dua
duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus
deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal, serta menjadi tempat
bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.
b. Uretra membranosa adalah bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm).
bagian ini berbanding tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra
eksternal.
c. Uretra kavernous (penile, bersepons) merupakan bagian yang terpanjang.
Bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksternal pada ujung penis. Tepat sebelum mulut penis,
uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis.
Uretra kavernus dikelilingi korpus spongiosum, yaitu suatu kerangka ruang
vena yang besar.
2. Uretra pada perempuan, berukuran pendek (3,75 cm). saluran ini membuka
keluar tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum
antara klitoris dan mulut vagina. Kelenjar uretrayang homolog dengan kelenjar
prostat pada laki-laki, bermuara ke dalam uretra.
3. Panjangnya ureter laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung
kemih (sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan.
d. Perkemihan (urinasi)
Bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga implus saraf volunter.
Pengeluaran urin membutuhkan kontraksi aktif otot detrusor.
1. Bagian dari otot trigonum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi sebagai
sfingter uretra internal yang menjaga saluran tetap tertutup. Otot ini diinnervasi oleh
neuron parasimpatis.
2. Sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot perineal
transversa yang berada di bawah kendali volunteer. Bagian pubokoksigeus pada otot
levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan sfingter.
3. Refleks perkemihan terjadi saat peregangan kandung kemih sampai sekitar 300 ml
sampai 400 ml urin menstimulasi reseptor peregang pada dinding kandung kemih.
a. Implus pada medulla spinalis dikirim ke otak dan menghasilkan implus
parasimpstis yang menjalar melalui saraf splanknik pelvis ke kandung kemih.
b. Refleks perkemihan menyebabkan kontraksi otot detrusor; relaksasi sfingter
internal dan eksternal mengakibatkan pengosngan kandung kemih.
245
Anatomi Fisiologi Manusia
246
Anatomi Fisiologi Manusia
Prinsip Terapi
Terapi Farmakologi
1. Obat Tekanan Darah Tinggi
Penderita gagal ginjal kronis dapat mengalami perburukan tekanan darah tinggi,
sehingga tak jarang dokter merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan
darah (hipertensi) biasanya berupa angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
(contohnya captopril) atau angiotensin II receptor blocker- dan mempertahankan
fungsi ginjal. Obat tekanan darah tinggi pada awalnya dapat menurunkan fungsi ginjal
dan mengubah kadar elektrolit, sehingga diperlukan periksa darah rutin dan
pengawasan dari dokter.
Disamping itu, Penderita Gagal Ginjal juga direkomendasikan untuk diet rendah garam.
2. Obat Penurunan Kolesterol
Pasien gagal ginjal kronis sering mengalami kadar kolesterol jahat yang tinggi, untuk
membuktikan hal itu diperlukan pemeriksaan darah kolesterol lengkap. Jika memang
kolesterol tinggi dan kondisi ini dibiarkan saja, maka dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan obat penurunan kolesterol , yang biasa
dipakai yatu golongan statin. Contohnya: Simvastatin
3. Obat gagal ginjal untuk mengatasi anemia
Dalam situasi tertentu, dimana pasien mengalami anemia akibat gagal ginjal kronik,
diperlukan suplemen hormon erythropoietin, kadang-kadang di tambah dengan zat
besi.
Suplemen erythropoietin dapat meninduksi dan meningkatkan produksi sel darah
merah, sehingga dapat meredakan kelelahan dan kelemahan yang disebabkan oleh
anemia.
4. Obat gagal ginjal untuk mengatasi
Pada gagal ginjal kronis terjadi penumpukan cairan dalam tubuh yang jumlah dapat
berlebihan sehingga menimbulkan, terutama pada lengan dan kaki serta dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi. Obat yang disebut Diuretik dapat membantu
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan membuang cairan tersebut
sehingga dapat menurunkan darah tinggi dan menghilangkan.
5. Obat gagal ginjal untuk melindungi tulang
Dokter mungkin meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D untuk mencegah
pengeroposan tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Anda juga dapat
247
Anatomi Fisiologi Manusia
Terapi non-Farmakologi
2. Sistitis
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri (biasanya Escherichia coli) yang menyebar dari uretra atau karena respons algerik
atau akibat iritasi mekanis pada kandung kemih.
Gejala
Sering berkemih dan nyeri (disuria) yang dapat disertai darah dalam urin (hematuria).
Prinsip terapi
Pengobatan sistitis adalah dengan pemberian analgetik (anti nyeri) dan antibiotik.
248
Anatomi Fisiologi Manusia
RINGKASAN
Ginjal berbentuk seperti kacang merah, dan masing-masing seukuran kepalan tangan,
ginjal memiliki panjang sekitar 11 cm , lebar 5 cm , tebal 3 cm dengan berat sekitar
130g.
Ginjal tersusun oleh dua area utama yaitu korteks dan medula. Medula ini terdiri dari
struktur kerucut yang disebut piramida ginjal.
Ginjal berfungsi untuk :
1) Ekskresi. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan volume besar filtrat.
2) Pengaturan volume dan tekanan darah.
3) Pengaturan konsentrasi zat terlarut dalam darah.
4) Pengaturan pH cairan ekstraseluler.
5) Pengaturan sintesis sel darah merah.
6) Pengaturan sintesis vitamin D.
Ureter adalah tabung bagian dimana urin mengalir dari ginjal ke kandung kemih.
Kandung kemih adalah salah satu bagian dari sistem perkemihan berupa kantung
berotot serta memiliki kemampuan mengembang dan mengempis, kandung kemih ini
berfungsi untuk menyimpan urin sementara.
Uretra adalah tabung berotot berdinding tipis yang berfungsi untuk mengalirkan urin
dari kandung kemih dan mengeluarkannya dari tubuh. Uretra pada wanita berbentuk
lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih ke luar tubuh.
Sedangkan pada pria uretra jauh lebih panjang dan melengkung dari kandung kemih ke
luar tubuh, melewati kelenjar prostat dan penis. Uretra pria memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih dan saluran bagi
semen dari organ reproduksi.
Nefron adalah unit struktural dan fungsional dari ginjal, masing-masing ginjal
mengandung lebih dari 1 juta unit kecil nefron. Masing-masing nefron terdiri dari satu
renal corpusle dan satu tubulus renal. Semua renal corpuscle ditempatkan pada
249
Anatomi Fisiologi Manusia
korteks renal, sementara tubulus renal berawal dari korteks kemudian ke dalam
medula sebelum kembali ke korteks.
250
Anatomi Fisiologi Manusia
3. Sekresi tubular
Proses ini mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari kapiler darah peritubulus ke
dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk masuk ke dalam
tubulus ginjal. Cara pertama zat berpindah dari plasma ke dalam lumen tubulus melaui
filtrasi glomerulus. Namun, hanya 20% dari plasma yang mengalir melalui kapiler glomerulus
disaring ke dalam kapsul Bowman; 80% sisanya terus mengalir melalui arteriol eferen ke
dalam kapiler peritubulus. Beberapa zat mungkin secara diskriminasi dipindahkan dari
plasma di kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus melalui mekanisme sekresi tubulus.
Sekresi tubulus menyediakan suatu mekanisme yang dapat lebih cepat mengeliminasi zat-zat
tertentu dari plasma dengan mengekstraksi lebih banyak zat tertentu dari 80% plasma yang
tidak difiltrasi di kapiler peritubulus dan menambahkan zat yang sama ke jumlah yang sudah
ada di dalam tubulus dari proses filtrasi.
251
Anatomi Fisiologi Manusia
Nefron
Karakteristik urin
a. Warna dan transparansi segar yaitu berwarna kuning tua.
b. Bau urin segar sedikit aromatik tetapi jika didiamkan berkembang menjadi bau amonia
bakteri.
c. pH urin biasanya sedikit asam pH sekitar 6 tetapi perubahan metabolisme tubuh atau
diet dapat menyebabkan variasi pH dari sekitar 4,5-8,0.
252
Anatomi Fisiologi Manusia
Mikturisi adalah pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Aliran urin
dari ginjal ke kandung kemih melalui ureter relatif terus menerus. Kandung kemih bertindak
sebagai waduk untuk urin sampai dapat dikeluarkan secara relatif cepat di waktu dan tempat
yang tepat. Kandung kemih dapat mengembang untuk mengakomodasi volume besar cairan;
pada volume maksimum, dimana kandung kemih dapat berisi 1 L (sekitar 1 liter) urin, tapi
seseorang mulai merasa tidak nyaman ketika volume urin melebihi sekitar 500 mL. Kapasitas
kandung kemih untuk mengembang karena tiga faktor yaitu :
Pertama, dinding kandung kemih mengandung banyak lipatan, mirip dengan abdomen,
yang berfungsi untuk memperbesar lumen.
Kedua, lapisan kandung kemih adalah epitel transisional, yang dapat membentang.
Ketiga, dinding otot polos dari kandung kemih, kecuali trigonum, juga membentang
untuk mengakomodasi cairan.
Klirens plasma adalah nilai yang dihitung mewakili volume plasma yang dibersihkan
dari zat tertentu setiap menit. Klirens plasma dapat dihitung untuk setiap zat yang memasuki
darah. Klirens plasma dapat digunakan untuk memperkirakan LFG suatu zat sesuai harus
memiliki karakteristik seperti : melewati filtrasi dari ginjal molekulnya kecil, mudah diserap,
dimetabolisme oleh ginjal.
TES
2) Yang mana dari pernyataan berikut ini yang bukan fungsi utama ginjal?
A. Pengaturan volume darah
B. Pengaturan konsentrasi solut dalam darah
C. Pengaturan pH pada cairan extraselular
253
Anatomi Fisiologi Manusia
4) Pada ginjal terdapat jaringan pembungkus yang diselubungi oleh tiga lapisan yaitu….
A. Fasia renal, lemak perirenal dan kapsul fibrosa
B. Fasia renal, lemak perirenal dan kapsul bowman
C. Arteri renal, lemak renal dan kapsul fibrosa
D. Arteri renal, lemak parirenal dan kapsul fibrosa
E. Fasia renal, tubulus distal dan kapsul fibrosa
254
Anatomi Fisiologi Manusia
C. Tubulus
D. Nefron
E. Peritoneum
11) Penyakit yang disebabkan pembesaran seperti kiste (benjolan) pada sistem saluran
ginjal yang merusak nefron di dalamnya ialah
A. Sistisis
B. Polisistik
C. Pielonefritis
D. Gagal Ginjal
E. Batu Ginjal
255
Anatomi Fisiologi Manusia
256
Anatomi Fisiologi Manusia
257
Anatomi Fisiologi Manusia
Daftar Pustaka
Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical medicine.
258