Anda di halaman 1dari 7

3.8 Keu an q an Pu bl ik • 3.

9
• I PE M4 44 0/ M OOUL 3

1
Ke g i a t a n Be l a j a r
proteksi dan pelaksanaan dari suatu struktur resmi yang diadakan oleh
4. pemerintah.
Pentingnya Sektor Publik Walaupun struktur resmi telah disediakan dan semua hambatan untuk
persaingan telah dihilangkan, ciri khas produksi ataupun konsumsi dari

S
barang-barang tertentu adalah sedemikian rupa sehingga seakan-akan
ecara umum, Indonesia termasuk negara berkembang, terutama jika dilihat
barang-barang tersebut tidak dapat disediakan melalui pasar. Timbul
dari sudut pandang kemampuan ekonomi masyarakat. Sebagai parameter,
masalah “ekstemalitas” yang menuju kepada “kegagalan pasar” dan
pendapatan per kapita Indonesia (USD 1.604) masih berada di bawah rata-rata
menghendaki perpecahan melalui sektor pemerintah, baik melalui
negara-negara ASEAN (USD 1.890) pada tahun 2007. Oleh karenanya, 5. penyediaan anggaran, subsidi maupun pajak.
intervensi pemerintah dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan.
Nilai-nilai sosial menghendaki adanya penyesuaian dalam distribusi
Meskipun demikian, sejalan dengan bergulimya desentralisasi yang
pendapatan dan kesejahteraan yang dihasilkan dari sistem pasar dan dari
mengedepankan prinsip otonomi daerah, peranan sektor swasta menjadi semakin
6. penyebaran hak pemilikan melalui warisan.
dominan, tetapi sebagian besar dari perekonomian masyarakat suatu negara Sistem pasar, terutama di dalam perekonomian yang telah sangat
harus tunduk kepada beberapa bentuk pengarahan pemerintah lewat kegiatan- berkembang, tidak selalu menimbulkan kesempatan kerja yang tinggi,
ketoiatan publiknya. Untuk sebagian kebiasaan pemerintah dapat mencerminkan
stabilitas tingkat harga, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diinginkan
adanya ideologi politik dan sosial serta desentralisasi pengambilan keputusan. secara sosial. Kebijakan pemerintah dibutuhkan untuk menjamin tujuan ini.
Kenyataan mekanisme pasar tidak dapat melaksanakan semua fungsi ekonomi.

Kebijakan pemerintah dibutuhkan untuk membimbing, memberi koreksi dan yang dibutuhkan dalam operasi pasar tidak dapat terjadi tanpa adanya
melengkapi hal-hal tertentu dalam kehidupan masyarakat, bahkan pemerintah
diharapkan menjadi pelopor, dinamisator, inovator, stabilisator, serta mediator
dalam segala urusan kehidupan masyarakat.
Kenyataan ini penting untuk disadari karena hal ini tidak secara langsung
menyatakan bahwa ukuran yang tepat dari sektor publik, untuk tingkat yang
signifikan, lebih merupakan masalahteknis dibanding masalah ideologi. Alasan-
alasan intervensi pemerintah untuk perekonomian berikut ini.
1. Keyakinan bahwa mekanisme pasar mengarah kepada penggunaan sumber-
sumber secara efisien (yaitu memproduksi apa yang paling diinginkan
masyarakat dengan cara yang semurah-murahnya) didasarkan pada keadaan
pasar faktor produksi dan barang konsumsi yang bersaing. Hal ini berarti
bahwa tidak terdapat hambatan untuk memasuki pasar (free entry) dan
masyarakat konsumen dan produsen harus mempunyai pengetahuan yang
lengkap mengenai pasar. Peraturan pemerintah atau tindakan lainnya
dibutuhkan untuk menjamin keadaan ini.
2. Peraturan Pemerintah dan tindakan lainnya juga dibutuhkan apabila adanya
penurunan biaya dan persaingan menjadi tidak efisien.
3. Secara umum, pengaturan dan pertukaran berdasarkan perjanjian, seperti
Meskipun setiap kebijakan pengeluaran pemerintah mempengaruhi 2. Penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan untuk menjamin
kehidupan masyarakat, khususnya perekonomian dalam banyak cara dapat terpenuhinya distribusi yang merata dan adil (disebut fungsi distribusi).
dirancang untuk berbagai maksud, beberapa tujuan kebijakan yang berbeda-beda 3 Penggunaan kebijakan anggaran sebagai suatu alat untuk mempertahankan
dapat dikemukakan, antara lain berikut ini. tingkat kesempatan kerja yang tinggi. Tingkat stabilitas yang semestinya
1. Penyediaan barang sosial atau pembagian keseluruhan sumber daya untuk dan laju pertumbuhan ekonomi yang tepat, dengan memperhitungkan segala
digunakan sebagai barang pribadi dan barang sosial dan bagaimana akibatnya terhadap perdagangan dan neraca pembayaran (disebut fungsi
komposisi barang sosial ditentukan. Penyediaan ini dapat disebut sebagai stabilisasi).
fungsi alokasi dari kebijakan anggaran. Kebijakan pengaturan yang juga Meskipun tujuan kebijakan ini berbeda-beda, namun beberapa tujuan bisa
dipertimbangkan sebagai suatu bagian dari fungsi alokasi tidak termasuk dipengaruhi secara serentak oleh pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu,
dalam hal ini.
3.10 Keu an g an Pu bl ik • • IPEM444D/MDDUL 3 3.11

masalahnya bagaimana merancang kebijakan anggaran sehingga tujuan yang beberapa individu adalah nonrival atau tidak saling bersaing, dalam arti bahwa
berbeda-beda tersebut dicapai secara lebih terpadu. keikutsertaan seseorang untuk mendapatkan manfaat tidak akan mengurangi
Di dalam menjalankan fungsi alokasi oleh pemerintah harus dibedakan manfaat yang tersedia bagi yang lainnya. Hal ini memberikan implikasi yang
dahulu antara barang-barang sosial {social goods) dan barang-barang pribadi penting yakni bagaimana konsumen akan berperilaku dan bagaimana kedua tipe
(private goods), manakala barang-barang sosial ini tidak dapat disediakan barang tersebut harus disediakan.
melalui sistem pasar yaitu melalui transaksi antara konsumen dan produsen Mekanisme pasar sangat cocok untuk penyediaan barang pribadi.
secara perorangan. Barang-barang sosial ini biasanya disediakan oleh Mekanisme tersebut didasarkan pada pertukaran, dan pertukaran hanya dapat
pemerintah. Dalam beberapa kasus, sistem pasar bisa gagal sama sekali, terjadi apabila terdapat hak eksklusif atas milik yang dipertukarkan.
sementara dalam kasus lain dapat berfungsi secara tidak efisien. Alasan dasar Kenyataannya, sistem pasar dapat dipandang sebagai suatu lelang raksasa,
bagi kegagalan pasar dalam penyediaan barang-barang sosial bukanlah semata-
mata karena kebutuhan untuk barang tersebut dirasakan secara bersama-sama,
sedangkan barang pribadi dirasakan secara perorangan. Walaupun pilihan orang
dipengaruhi individu-individu dan bukan oleh masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, baik barang sosial ataupun barang pribadi dimasukkan dalam daftar
pilihan mereka. Sebagaimana kita dapat menentukan preferensi kita di antara
perabot rumah dan fasilitas halaman belakang, kita juga dapat mengatur pilihan
kita di antara penggunaan halaman rumah kita dan penggunaan taman umum.
Agaknya, perbedaan ini timbul karena manfaat yang dihasilkan oleh barang
sosial tidak terbatas bagi seseorang konsumen tertentu saja yang membeli
barang itu sebagaimana halnya barang pribadi, tetapi tersedia pula bagi
konsumen lainnya.
Jika kita makan sepotong roti atau memakai sepasang sepatu, barang-barang
tadi tidak akan tersedia lagi bagi orang lain. Konsumsi kita dan konsumsi
mereka berada dalam hubungan yang saling bersaingan. Hal ini terjadi bagi
barang pribadi, tetapi sekarang pertimbangkanlah suatu tindakan untuk
mengurangi pencemaran udara. Jika dicapai suatu peningkatan tertentu dari
kualitas udara maka keuntungan yang dihasilkan akan tersedia bagi semua orang
yang bemapas. Dengan perkataan lain, konsumsi terhadap barang tersebut oleh
ketika konsumen menawar barang dan produsen menjualnya kepada penawar barang tersebut.
tertinggi. Jadi, pasar menyediakan suatu sistem isyarat, di mana produsen Penyediaan barang oleh pemerintah tak mungkinjugadiperlukan meskipun
dibimbing oleh permintaan konsumen. Untuk barang, seperti roti atau sepatu konsumsinya bersifat bersaing. Dengan bersaingnya sifat konsumsi, sebenamya
tadi, ini merupakan suatu mekanisme yang efisien. Tidak ada yang dirugikan halangan bagi konsumen tertentu untuk menikmati barang itu akan bisa
dan banyak untungnya apabila konsumen dilarang ikut, kecuali mereka yang diterapkan, tetapi hal tersebut bisa saja tidak dilakukan karena biaya yang terlalu
membayar. Aplikasi dari prinsip pengeluaran ini cenderung menjadi suatu besar. Misalnya, ruang gerak di persimpangan jalan kota yang padat tentulah
pemecahan yang efisien.
sangat terbatas, tetapi rasanya tidak mungkin pemerintah memungut bayaran
Tetapi tidak demikian halnya dengan barang sosial. Di sini tidaklah efisien dari setiap mobil. Sekali lagi, pemerintah harus mengambil tindakan apabila
untuk menghalangi seorang konsumen memanfaatkan barang sosial karena hal pasar tidak mampu menangani situasi.
itu tidak akan mengurangi kenikmatan bagi siapa pun. Oleh karena itu, upaya Masalah yang timbul kemudian, bagaimana pemerintah harus menentukan
untuk mencegah keikutsertaan orang lain tidak dikehendaki meskipun hal itu berapa banyak barang tersebut perlu
bisa dilakukan. Dalam keadaan demikian, manfaat barang sosial tidak terletak disediakan. Penolakan terhadap
pada kepemilikan perseorangan dan pasar tidak bisa berfungsi. Konsumen juga pembayaran suka rela oleh konsumen barang sosial bukan merupakan kesulitan
tidak bersedia untuk membayar barang tersebut karena manfaatnya tersedia bagi dasar. Masalah itu dapat dipecahkan dengan mudah, paling tidak dari sudut
semua orang. Manfaat yang akan dirasakan setiap orang akan sama saja karena pandang teoretis, apabila tugasnya hanyalah mengirimkan pengumpulan pajak
begitu banyaknya konsumen, pembayaran dari seorang konsumen tidak akan kepada konsumen yang mendapatkan manfaat dari barang sosial, tetapi
berarti apa-apa. Akibatnya, tidak ada pembayaran yang dilakukan secara suka masalahnya tidak semudah itu. Kesulitannya terdapat dalam hal memutuskan
rela, terutama jika sangat banyak konsumen yang terlibat. Hubungan di antara jenis dan kualitas barang sosial yang harus dibagikan pertama kali dan berapa
produsen dan konsumen terputus dan pemerintah harus bersedia memproduksi besar konsumen yang harus membayar adalah layak untuk mengatur bahwa

3.12 Keu an q an Pu bl ik • • IPEM4440/MDDUL 3 3.13


Para pemilih mengetahui bahwa mereka akan tunduk terhadap keputusan
setiap individu harus membayar atas manfaat yang diterimanya, sebagaimana pemilihan (apakah berdasarkan jumlah suara yang sedikit lebih banyak atau
dengan barang pribadi, tetapi hal ini tidak memecahkan permasalahannya,
berdasarkan aturan lainnya), mereka akan merasa berkepentingan untuk memilih
kesulitannya terletak dalam menemukan bagaimana manfaat ini dinilai oleh si
sehingga akan memberikan hasil yang mendekati keinginan mereka. Jadi,
penerima.
pengambilan keputusan berdasarkan pemungutan suara menjadi pengganti bagi
Sebagaimana setiap konsumen tidak mempunyai alasan untuk menawarkan
pemyataan pilihan melalui pasar. Hasilnya tidak akan memuaskan semua orang,
pembayaran suka rela kepada produsen swasta, begitu pula mereka tidak
tetapi hasil itu akan mendekati pemecahan yang efisien. Pemecahan itu efisien
mempunyai alasan untuk menyatakan kepada pemerintah berapa tingginya
atau tidak, tergantung pada efisiensi dari proses pemilihan dan kebersamaan dari
mereka menilai pelayanan umum. Jika kita hanyalah seorang anggota dari pilihan masyarakat di dalam masalah tersebut.
sekelompok besar konsumen, persediaan total barang publik yang tersedia bagi
Walaupun barang-barang sosial tersedia sama rata bagi yang
kita tidak banyak dipengaruhi oleh kontribusi sumbangan kita. Konsumen tidak
berkepentingan, namun manfaatnya bisa dibatasi oleh ruang. Jadi, manfaat dari
mempunyai alasan untuk angkat suara secara perorangan dan menyatakan
pertahanan nasional dapat dirasakan di seluruh negara, tetapi manfaat yang
bagaimana nilai pelayanan itu sesungguhnya bagi mereka, kecuali apabila
diperoleh dari lampu jalan hanya dialami oleh penduduk setempat. Hal ini
dijamin bahwa yang lain akan melakukan hal yang sama. Oleh arena itu,
memberi kesan bahwa sifat barang sosial mempunyai hubungan yang menarik
menetapkan kontribusi pajak atas dasar suka rela, tidak akan berguna. Orang
dengan masalah federalisme fiskal-sentralisasi atau desentralisasi. Terdapat
akan lebih senang untuk bertindak sebagai “penumpanggratis(freeriders)” dari kasus di mana jasa publik lokal disediakan oleh pemerintah daerah.
apa yang disediakan oleh orang lain. Cara yang berbeda dibutuhkan agar
penyediaan barang sosial dan biaya alokasinya dapat ditentukan.
Di sinilah proses politik memasuki permasalahan sebagai pengganti dari
mekanisme pasar. Pemilihan (alokasi) dengan pemungutan suara harus
dijalankan untuk menggantikan pemilihan dengan uang (transaksi jual beli).
Sebelum mempertimbangkan “penyediaan barang” {public provision) diatur nasional di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa sekitar separo dari
oleh pemerintah, perlu dilakukan pembedaan yang jelas antara penyediaan penyediaan barang oleh pemerintah terdiri dari kompensasi yang dibayarkan
barang sosial oleh pemerintah sebagaimana istilah yang digunakan di sini, kepada pegawai negeri (yang output-nya bisa dianggap sebagai produksi
dengan produksi pemerintah. Ini merupakan dua hal yang berbeda dan memang pemerintah) dan separo lagi dari output yang dibeli dari perusahaan swasta.
merupakan konsep yang tidak berhubungan, yang tidak boleh dikacaukan satu Barang pribadi yang diproduksi pemerintah dan dijual di pasar tidak begitu
sama lain. berarti dalam perekonomian Amerika Serikat.
Barang pribadi dapat diproduksi dan jual kepada pembeli swasta baik oleh Fungsi alokasi yang dimaksudkan untuk penyediaan barang sosial, tidak
perusahaan swasta sebagaimana yang biasanya terjadi, maupun oleh perusahaan akan sejalan dengan proses pasar kendatipun tetap menimbulkan masalah yang
negara, seperti jasa angkutan dari Perum di bawah Kementerian Perhubungan sejak dahulu telah dianalisis para ekonom, yaitu penggunaan sumber daya secara
dan minyak dan gas dari perusahaan negara di bawah efisien berdasarkan distribusi pendapatan dan preferensi konsumen yang terjadi
Kementerian pada saat itu. Masalah distribusi lebih sukar untuk diatasi. Namun, masalah
Pertambangan dan Energi. Barang sosial, seperti pesawat ruang angkasa atau distribusi adalah suatu (sering kali satu-satunya) titik kontroversi yang utama
peralatan militer, dengan cara sama dapat diproduksi oleh perusahaan swasta dalam penentuan kebijakan pemerintah. Secara khusus, distribusi ini memainkan
dan dijual kepada pemerintah atau dapat diproduksi langsung di bawah peranan penting dalam menentukan kebijakan pajak dan transfer.
manajemen pemerintah sebagaimana halnya pelayanan yang diberikan oleh Tanpa adanya kebijakan untuk menyesuaikan keadaan distribusi yang
pemerintah. Jika kita katakan bahwa barang sosial disediaka berlaku maka distribusi pendapatan dan kekayaan pertama kali tergantung pada
n (bukan distribusi sumber daya alam (factor endowment) termasuk kemampuan personal
diproduksi) oleh pemerintah, maka yang kita maksud bahwa barang-barang itu dalam menghasilkan pendapat serta kepemilikan akumulasi dan warisan
dibiayai melalui anggaran dan disediakan secara gratis. Bagaimana cara kekayaan. Distribusi pendapatan berdasarkan distribusi sumber daya alam ini,
memproduksinya, bukanlah menjadi masalah. Pada perhitungan pendapatan
3.14 Keu an g an Pu bl ik • • IPEM444D/MDDUL 3 3.15

kemudian ditentukan oleh proses penetapan harga faktor produksi, yang pada dengan norma kompetitif meskipun semua nilai faktor produksi, termasuk upah
pasar bersaing, pendapatan dan faktor produksi sama dengan nilai produk
dan penghasilan lain ditentukan secara kompetitif, pola distribusi yang
minimal. Distribusi pendapatan ini di antara individu-individu tergantung pada
dihasilkan mungkin tidak dapat diterima. Hal itu mencakup suatu tingkat
persediaan faktor produksi mereka dan nilai yang dapat mereka capai di pasar. ketidakadilan yang besar, terutama di dalam distribusi pendapatan modal
Distribusi pendapatan ini mungkin saja sesuai, tetapi mungkin juga tidak walaupun pandangan mengenai keadilan distribusi berbeda, hampir semua orang
sesuai dengan apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai distribusi yang setuju bahwa dibutuhkan beberapa penyesuaian jika hal itu dimaksudkan
merata atau adil. Suatu perbedaan harus ditarik, di antara berikut ini.
sebagai suatu penentuan batas minimum pada kelompok berpenghasilan rendah
1. Prinsip bahwa penggunaan faktor produksi yang efisien akan tercapai jika (seperti upah minimum). Akan tetapi, penyesuaian seperti itu akan menimbulkan
faktor yang dinilai sesuai dengan penetapan harga faktor produksi yang
biaya efisiensi, yang selanjutnya harus diperhitungkan dalam merancang
kompetitif.
kebijakan distribusi.
2. Proposisi/dalil bahwa distribusi pendapatan di antara keluarga-keluarga Ilmu ekonomi membantu kita untuk menentukan apa yang membentuk
harus ditentukan oleh proses pasar.
suatu penggunaan sumber daya yang efisien berdasarkan pola distribusi serta
permintaan tertentu. Namun, kita harus mempertimbangkan apa yang
Prinsip pertama merupakan suatu aturan ekonomi yang harus diperhatikan merupakan suatu keadaan merata atau adil dari distribusi itu. Analisis ekonomi
apabila menginginkan adanya penggunaan yang efisien atas sumber daya, baik modem telah menghindari masalah ini. Inti dari ilmu ekonomi kesejahteraan
di dalam perekonomian pasar maupun di dalam perekonomian yang terencana modem telah mendefinisikan efisiensi ekonomi tanpa mengikutsertakan
(planned economy). Prinsip kedua merupakan hal yang berbeda. Untuk satu hal, pertimbangan distribusi (yaitu meningkatkan kesejahteraan) apabila posisi dari
nilai faktor produksi yang ditentukan di pasar boleh jadi tidak berhubungan seseorang, katakanlah A, ditingkatkan tanpa merugikan yang lainnya, termasuk
B dan C, kriteria ini yang dapat dikualifikasikan dan dimodiflkasi dalam berbagai cara. Hal ini tidak dapat disamakan dengan tindakan pendistribusian
kembali yang menurut definisi akan meningkatkan posisi A dengan merugikan
B dan C. Sementara kaidah “seseorang mendapat keuntungan tanpa ada yang
dirugikan” berjalan dengan baik untuk menilai efisiensi pasar, dan pada
beberapa aspek dari kebijakan, aturan itu hanya berguna sedikit sekali untuk
memecahkan permasalahan sosial dasar mengenai distribusi yang adil.
Jawaban bagi pertanyaan mengenai distribusi yang
adil meliputi
pertimbangan filsafat sosial dan pertimbangan nilai. Para ahli filsafat telah
mengajukan berbagai jawaban, termasuk pandangan bahwa seseorang
mempunyai hak terdapat hasil yang diperoleh dari bakat khususnya, bahwa
distribusi harus diatur sedemikian rupa sehingga memaksimalkan kebahagiaan
atau kepuasan total dan distribusi harus memenuhi standar pemerataan tertentu
yang di dalam hal terbatas dapat merupakan egalitarian. Pemilihan di antara
kriteria ini tidaklah sederhana dan tidak mudah pula untuk mewujudkan setiap
kriteria ke dalam pola distribusi yang “tepat”. Kita akan menemukan kesulitan
ini jika berhubungan dengan kebijakan pendistribusian kembali jika kita
menafsirkan proposisi yang telah diterima secara luas bahwa orang harus
dikenakan pajak sesuai dengan “kemampuan mereka untuk membayar”.
Terdapat dua masalah utama untuk mewujudkan suatu kaidah pemerataan
menjadi suatu keadaan pendistribusian pendapatan yang sebenamya. Pertama,
sangat sukar atau tidak mungkin untuk membandingkan tingkat utilitas yang
diperoleh oleh berbagai individu dari pendapatan mereka. Tidak ada cara yang
mudah untuk menjumlahkan utilitas sehingga kriteria yang didasarkan pada
perbandingan itu tidak dapat dilaksanakan. Pembatasan ini kriteria yang
didasarkan pada perbandingan itu tidak dapat dilaksanakan. Pembatasan ini
menyebabkan orang untuk lebih mengaitkannya sebagai penilaian sosial, bukan
dengan pengukuran utilitas yang subjektif. Kesulitan lain timbul dari kenyataan
bahwa besamya pendapatan yang tersedia untuk didistribusikan tidak dapat
dipisahkan dengan cara pendistribusian pendapatan tersebut. Kita akan
menemukan bahwa kebijakan pendistribusian kembali dapat mencakup suatu
biaya efisiensi yang harus diperhitungkan jika orang menentukan sampai sejauh
inana tujuan pemerataan itu hendak dicapai.
Dengan mengabaikan kesulitan ini, bagaimanapun juga pertimbangan
distribusi tetap merupakan masalah penting bagi kebijakan pemerintah.
Kelihatannya perhatian beralih dari perhatian tradisional dengan posisi
pendapatan yang relatif, dengan keadaan pemerataan secara keseluruhan dan
dengan pendapatan yang berlebihan pada bagian atas dari skala (kelompok
3.16 Keu an ban Pu bl ik • • I PE M 444D/ M □ D U L 3 3.17
masyarakat berpenghasilan tinggi) pendapatan yang mencukupi pada 1. Setiap perubahan tertentu harus diselesaikan dengan biaya efisiensi yang
masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi, pembicaraan pada saat kini lebih minimum.
menekankan pada pencegahan kemiskinan, penentuan batas terendah bagi 2. Timbul suatu kebutuhan untuk menyeimbangkan konflik antara tujuan
kelompok berpenghasilan rendah, bukan penempatan batas tertinggi pada pemerataan dan tujuan efisiensi.
kelompok berpenghasilan tinggi sebagaimana yang pemah menjadi tinjauan
yang populer. Suatu kebijakan yang dilakukan dengan baik, harus memenuhi kedua hal
Di antara berbagai peralatan fiskal, pendistribusian kembali dilaksanakan tersebut. Setelah mengetahui hubungan kebijakan anggaran di dalam masalah
secara langsung melalui: alokasi dan distribusi, kini kita perlu untuk meninjau peranan kebijakan itu
1. suatu skema pemindahan pajak yang menggabungkan pajak progresif sebagai suatu instrumen dari kebijakan makro ekonomi. Kebijakan fiskal harus
terhadap keluarga berpendapatan tinggi dengan subsidi bagi keluarga dirancang untuk mempertahankan atau mencapai kesempatan kerjayang tinggi,
berpendapatan rendah. Kemungkinan lain, pendistribusian kembali dapat tingkat stabilitas harga yang pantas, neraca pembayaran luar negeri yang sehat
dilaksanakan dengan dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat diterima.
2. pajak penghasilan progresif yang digunakan untuk membiayai pelayanan
umum, terutama hal-hal seperti perumahan rakyat, khususnya yang 1. Perlunya Kebijakan Stabilisasi
menguntungkan bagi keluarga berpendapatan rendah. Akhimya, Fungsi Stabilisasi dimaksudkan bahwa perekonomian yang sepenuhnya
pendistribusian kembali dapat dicapai dengan diserahkan kepada sektor privat sangat peka terhadap guncangan keadaan yang
3. suatu kombinasi antara pajak barang-barang yang kebanyakan dibeli oleh akan menimbulkan pengangguran dan inflasi. Pencapaian atas target-target ini
konsumen berpendapatan tinggi, dengan subsidi terhadap barang-barang tidak diperoleh secara otomatis, tetapi membutuhkan bimbingan melalui
lain yang terutama digunakan oleh konsumen berpendapatan rendah. kebijakan pemerintah. Tanpa itu perekonomian cenderung mengalami banyak
lluktuasi dan mengalami masa pengangguran serta inflasi yang terus-menerus.
Untuk memilih berbagai kemungkinan instrumen kebijakan, perlu Lebih buruk lagi, pengangguran dan inflasi sebagaimana yang terjadi di AS
diperhitungkan pula adanya deadweight losses atau biaya efisiensi yaitu biaya- pada tahun 1970-an, dapat teijadi secara serentak. Dengan meningkatnya saling
biaya yang timbul jika pilihan konsumen atau produsen dipengaruhinya. ketergantungan intemasional maka faktor-faktor penyebab ketidakstabilan bisa
Pendistribusian kembali melalui mekanisme pemindahan pajak penghasilan dialihkan dari suatu negara ke negara lain sehingga memperkecil
mempunyai keuntungan karena hal ini tidak mencampuri pilihan konsumsi atau permasalahannya.
produksi. Akan tetapi, mekanisme ini pun pasti akan menimbulkan “biaya Tingkat kesempatan kerja secara menyeluruh dan tingkat harga di dalam
efisiensi” karena pilihan di antara pendapatan dan waktu luang akan berubah. perekonomian tergantung pada tingkat permintaan agregat dan mempunyai
Akan terlihat nanti bahwa pemecahan yang optimal mungkin menghendaki hubungan dengan nilai output potensial atau output kapasitas berdasarkan harga
suatu bauran/perpaduan yang kompleks antara pajak dan subsidi. Bagaimanapun yang berlaku. Tingkat permintaan merupakan fungsi dari keputusan mengenai
juga, kita akan mengabaikan hal ini untuk sementara dan memikirkan fungsi pengeluaran oleh berjuta-juta konsumen, pimpinanperusahaan, penanam modal
cabang distribusi sebagaimana ditunjukkan oleh serangkaian pajak penghasilan keuangan, dan para pengusaha kecil. Keputusan ini pada gilirannya tergantung
langsung dan tunjangan sosial. pula pada banyak faktor seperti pendapatan di masa lalu dan sekarang, posisi
Sementara pendistribusian kembali pasti akan menimbulkan biaya efisiensi kesejahteraan, penyediaan kredit, dan pengharapan-pengharapan. Pada setiap
dan konsekuensi ini sendiri tidak merupakan hal yang menentukan bagi periode, dapat terjadi bahwa tingkat pengeluaran tidak memadai untuk
kebijakan tersebut. Konsekuensi itu hanya memberitahukan kepada kita tentang menjamin adanya kesempatan kerja penuh dari tenaga kerja dan sumber daya
hal-hal berikut ini. lainnya. Berbagai alasan, termasuk adanya kenyataan bahwa upah dan harga
cenderung tidak mungkin diturunkan, tidak ada mekanisme yang dapat

3.18 K e u a n g a n P u b l ik • • I PE M 44 4Q / M ODL IL 3 3.19

dipersiapkan agar kesempatan kerja itu dapat kembali ke tingkat semula secara otomatis. Tindakan perluasan untuk meningkatkan permintaan agregat
dibutuhkan untuk maksud tersebut. Pada keadaan lain, pengeluaran dapat karena hal itu akan menaikkan tingkat permintaan, sementara pembatasan
melebihi output yang tersedia dalam tingkat kesempatan kerja yang tinggi moneter akan berakibat sebaliknya.
karena dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Dalam keadaan demikian,
pembatasan dibutuhkan untuk mengurangi permintaan. 3. Instrumen Fiskal
Lebih lanjut lagi, sebagaimana permintaan yang rendah bisa semakin Latar belakang kebijakan fiskal dikarenakan
diperlukannya peran
memperkecil permintaan, demikian juga kenaikan harga dapat mendorong harga
pemerintah dalam sektor perekonomian, kegagalan kebijakan moneter
untuk semakin naik dan keadaan ini akan menjurus pada adanya inflasi baru
menangani ketidakstabilan ekonomi terutama yang berhubungan dengan
lagi. Tidak ada satu pun dari keadaan stabil dan tingkat kesempatan kerja yang
ketenagakerjaan, serta pembagian dan distribusi pendapatan yang sebagian besar
lebih tinggi atau high employment. Pengharapan yang berubah merupakan
terkonsentrasi pada kelompok tertentu yang mendominasi pereonomian.
kekuatan dinamis yang bisa menjadi sumber pertambahan dan juga sumber
Kebijakan fiskal juga berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan.
ketidakstabilan dan penurunan sistem.
Peningkatan pengeluaran (anggaran belanja) pemerintah akan bersifat
Instrumen kebijakan yang bias diambil untuk menanggulangi masalah ini
expansionary dengan meningkatnya permintaan, pertama-tama pada sektor
terdiri dari instrumen moneter dan fiskal, dan interaksi di antara keduanya
pemerintah, kemudian menjalar ke sektor swasta. Sejalan dengan itu,
sangat penting.
pengurangan pungutan pajak bisa juga bersifat expansionary karena para wajib
pajak akan mempunyai pendapatan disposable yang lebih besar sehingga
2. Instrumen Moneter
diharapkan akan membelanjakan jumlah pendapatan yang lebih besar. Dengan
Walaupun mekanisme pasar berflmgsi dengan baik dan dapat diandalkan
demikian, perubahan pada tingkat defisit anggaran pemerintah akan memainkan
untuk menentukan alokasi sumber daya di antara barang pribadi, para ahli
peranan penting. Semuanya itu akan sangat tergantung pada bagaimana defisit
ekonomi setuju bahwa hal tersebut tidak dapat dengan sendirinya mengatur
itu dibiayai. Jika disertai dengan kebijakan moneter yang longgar, pengaruh
jumlah uang beredar secara tepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Walter
expansionary dari pembiayaan defisit akan lebih besar karena defisit itu bisa
Begehot lebih seabad yang lalu, “Uang tidak mengawasi dirinya sendiri (money
ditutupi dengan memperbesar pinjaman, tetapi jika peredaran uang diperketat
does not control itself). Sistem perbankan jika dibiarkan berbuat sesukanya,
maka pinjaman tambahan akan mempertinggi suku bunga sehingga cenderung
tidak hanya akan menghasilkan jumlah uang beredar yang tidak sesuai dengan
menghambat transaksi pasar. Lebih jauh lagi, pengaruhnya terhadap arus modal
stabilitas ekonomi, tetapi sebagai reaksi terhadap permintaan kredit di pasar,
intemasional, sebagaimana yang dialami perekonomian AS pada tahun 1980-an,
akan menonjolkan kecenderungan yang kuat terhadap timbulnya fluktuasi. Oleh
juga sangat penting.
karena itu, jumlah uang yang beredar harus diawasi oleh sistem bank sentral
dan disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi, baik dalam hal stabilitas jangka
pendek maupun pertumbuhan jangka panjang. L A T I H A N ________________________________________________
Adapun instrumen kebijakan moneter seperti kebijakan pasar terbuka (open
market operation- OMO), kebijakan tingkat diskonto (discount rate- DR), Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kebijakan cadangan minimum (reserve requirement) pinjaman selektif (selected kerjakanlah latihan berikut!
consumption loan) dan pembujukan moral (moral suation) merupakan
komponen yang sangat diperlukan bagi kebijakan stabilisasi. Menaikkan jumlah 1) Diskusikanlah dengan kelompok belajar Anda, mengapa peran sektor publik
uang beredar akan cenderung memperbesar likuiditas, menurunkan suku bunga penting dilakukan dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa?
2) Jelaskanlah, mengapa dalam era desentralisasi otonomi daerah seringkali
ditentang intervensi pemerintah dan kehidupan masyarakat?
3) Alasan-alasan apa yang melatarbelakangi campur tangan sektor publik?

Anda mungkin juga menyukai