Anda di halaman 1dari 2

1.

LATAR BELAKANG
Kebudayaan merupakan hasil budidaya manusia yang selalu tumbuh dan
berkembang. Kebudayaan sudah sejak lama menjadi salah satu garapan dan
pembangunan nasional. Budaya merupakan salah satu bagian aset kepariwisataan yang
memiliki corak beraneka ragam di bumi nusantara ini.

Indonesia terkenal dengan penghasil rempah-rempah terbesar di dunia yang banyak


diminati oleh bangsa-bangsa lain. Selain itu juga mempunyai banyak berbagai macam
kebudayaan baik yang sudah tercampur oleh kebudayaan lain maupun kebudayaan
aslinya yang mana masih dipertahankan oleh masyarakatnya yang tersebar luas di
seluruh pelosok tanah air mulai dari sabang sampai merauke, salah satunya kebudayaan
yang berada di Kabupaten Bantaeng dan di Kabupaten Jeneponto.

Kabupaten Bantaeng adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan,


Indonesia. Terletak dibagian selatan provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah 395,83 km² atau 39.583 Ha yang dirinci berdasarkan Lahan Sawah
mencapai 7.253 Ha (18,32%) dan Lahan Kering mencapai 32.330 Ha. Secara
administrasi Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 kecamatan yang terbagi atas 21 kelurahan
dan 46 desa. Jumlah penduduk mencapai 170.057 jiwa.[2] Kabupaten Bantaeng terletak
di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer
yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput laut.

Dulunya kabupaten Bantaeng adalah kabupaten dengan pendapatan yang paling


rendah di Sulawesi selatan, namun pada tahun 2008 dengan dilantiknya bupati baru
pembangunan kota bantaeng sangatlah pesat, yang kemudia banyak daerah lain yang
berkiblat kepadanya. Keaneragaman buadaya yang masih kental serta budaya-budaya
yang masuk membuat kami tertarik untuk meneliti kebudayaan Kabupaten Bantaeng dari
perseptif geografi. Sementara itu di bagian dekat perbatasan bantaeng terdapat daerah
yang Bernama Kabupaten Jeneponto yang memiliki kondisi morfologi yang cukup unik.

Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan dan menambah ilmu


pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam bidang budaya, maka dalam
kurikulum tahun 2014 jurusan Geografi, menganjurkan mahasiswa semester V mengikuti
mata kuliah geografi budaya dengan bobot 2 SKS yang dibarengi dengan praktikum
lapang agar mahasiswa mampu mengetahui teori dan aplikasinya di lapangan

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari studi lapngan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kelestarian budaya di daerah
Kabupaten Bantaeng Dan Jeneponto
2. Mahasiswa mampu memahami sejarah dan latar belakang budaya daerah
Kabupaten Bantaeng dan Sedikit Wilayah Jeneponto

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan intruksional khusus dari praktikum lapang ini adalah agar:
1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menganalisis konsep-konsep budaya serta
sejarah budidaya tanaman Rumput Laut di daerah pesisir Pa’jukukang, Kabupaten
Bantaeng.
2. Mahasiswa mampu mengetahui.bagaimana kondisi lahan budidaya di Loka
3. Mahasiswa mampu mengetahui budaya pertanian masyarakat Ulu ere, Kabupaten
Bantaeng.
4. Mahasiwa mampu mengetahui budaya aktifitas masyarakat di pasar borong,
Kabupaten Jeneponto.
5. Mahasiswa mampu mengetahui kodisi budaya yang di kaitkan dengan kondisi
geomorfologi di Kelara, Kabupaten Jeneponto.
3. MANFAAT
Adapun manfaat yang diharap akan didapatkan dari pelaksanaan praktek lapangan
ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami kebudayaan daerah Bantaeng dan jeneponto
2. Sebagai sarana menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan, khususnya yang
berada dalam lingkup antroposfer yakni kebudayaan dan dinamika social
masyarakat Bantaeng sebagai salah satu bidang kajian dari ilmu Geografi.

Anda mungkin juga menyukai