Anda di halaman 1dari 6

Latar Belakang

Dalam era pembangunan, ekonomi menjadi faktor yang memiliki peran penting dalam
kemajuan suatu negara. Perkembangan infrasturktur dapat menjadi parameter suatu negara yang
berkembang. Infrastruktur dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan pembangunan menjadi
faktor penting dalam proses pembangunan. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan pembangunan itu
sendiri lebih besar daripada sumber daya yang tersedia. Melalui perencanaan dirumuskan kegiatan
pembangunan yang tersedia serta mengembangkan potensi yang ada.

Perencanaan pembangunan dilakukan sebelum melakukan proses membuat suatu


bangunan, baik itu berupa gedung, jalan tol, dan lainnya. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan hasil yang baik pula. Pengadaan titik kontrol dapat digunakan untuk rangkaian
proses pembangunan. Selain itu, dengan adanya titik kontrol juga dapat dilakukan monitoring
suatu bangunan. Dalam pengadaan titik kontrol juga dapat memberikan informasi geografi suatu
wilayah dalam skala yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat
mendesak untuk disegerakan pengadaannya.

Pengadaan titik referensi dapat dilakukan dengan menggunakan survei GNSS. Dengan
menggunakan survei GNSS, dapat diperoleh ketelitian yang tinggi dan efektifitas waktu yang
relatif singkat. Pengadaan titik kontrol ini dapat menggunakan metode jaring.
Dasar Teori

Penentuan Posisi Relatif


Penentuan posisi relatif dapat disebut dengan penentuan posisi diferensial. Penentuan posisi
diferensial merupakan suatu metode penentuan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang
telah diketahui koordinatnya, pengukuran tersebut dilakukan secara bersamaan pada dua titik
dalam selang waktu tertentu. Pada metode ini diperlukan minimal 2 receiver dimana salah satu
receiver dipasang pada titik yang telah diketahui koordinatnya (stasiun referensi) sehingga posisi
titik ditentukan relatif terhadap stasiun referensi.

Konsep dasar pada metode ini adalah proses diferensial dapat menghilangkan dan/atau mengurangi
efek-efek dari beberapa kesalahan dan bias, dengan demikian ketelitian posisi dapat ditingkatkan.
Selain itu, dapat menggunakan data pseuorange atau phase. Ketelitian yang diperoleh dengan
menggunakan metode ini bervariasi dari tingkat millimeter hingga desimeter. Pengaplikasian dari
penggunaan metode ini dalam bentuk survei geologi, pengukuran batas wilayah, geodesi, dan
navigasi yang memerlukan ketelitian tinggi.

Tabel 1: Efek dari diferensial data GPS

Catatan :

 Efektifitas dari reduksi kesalahan & bias sangat bergantung pada panjang baseline
 Untuk aplikasi yang memerlukan ketelitian tinggi, residu kesalahan dan bias harus
dimodelkan dan/atau diestimasikan

DGPS System
DGPS (Differential GPS) sistem adalah istilah yang digunakan untuk real-time differential
positioning system menggunakan data pseudorange.Stasiun referensi harus mengirimkan koreksi
ke pengguna secara real-time dengan menggunakan sistem komunikasi data tertentu dimana 2
jenis koreksi yang dikirim ke pengguna adalah pseudoranges correction(RTCM SC-104) dan
position correction.
Umumnya yang digunakan adalah pseudoranges correction dengan ketelitian posisi 1 – 3 m dan
digunakan untuk posisi yang bergerak. Aplikasi utama pada metode ini adalah marine survey.

RTK System
RTK (Real-Time Kinematik) sistem adalah istilah yang digunakan untuk penentuan posisi metode
differential secara real-time menggunakan data fase. Pada metode ini dapat digunakan untuk
menentukan objek diam dan bergerak.
Cara kerja pada metode ini adalah stasiun referensi mengirim data fase dan data pseudorange ke
pengguna secara real-time dengan menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Ketelitian posisi
yang dihasilkan dapat mencapai 1 – 5 cm.
Contoh aplikasi pada metode ini digunakan untuk survei kadaster, stake out, survei pertambangan,
dan navigasi teliti.

Gambar 6. Konsep pada RTK System


(Sumber : Bambang Rudianto)

Survei Statik
Pada metode ini kondisi titik yang akan ditentukan posisinya umumnya tidak bergerak dan
pengamatan biasanya dilakukan pada jaring tertutup seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Jaring tertutup pada metode survei statik
(Sumber : Bambang Rudianto)

Pada pengamatannya koordinat yang ditentukan relatif terhadap titik tetap yang sudah diketahui
koordinatnya dan biasanya dilakukan dalam selama beberapa jam/hari. Pada penentuan posisi titik
secara diferensial menggunakan data fase dengan ketelitian titik tinggi ( mm – cm).

Metode ini digunakan untuk aplikasi kerangka kontrol, survei monitoring, dll. Metode-metode
(pengembangan) dari survei statik adalah Rapid Static, Stop and Go, Pseudo-kinematic, dan
Kinematic.

Berikut adalah bentuk geometrik titik-titik pengamatan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bentuk geometrik Jaring dan Radial


(Sumber : Bambang Rudianto)

Berdasarkan Gambar 8 pada model geometrik A adalah bentuk Jaring sedangkan pada model
geometrik B adalah bentuk Radial. Pada penggunaan model geometrik titik didasarkan pada
pertimbangan: ketelitian, waktu, dan biaya. Biasanya pada model Jaring digunakan untuk survei
teliti seperti pengamatan pergeseran bendungan atau tanah longsor, sedangkan pada model Radial
biasanya digunakan untuk pengamatan GCP (Ground Control Point) untuk koreksi geometrik foto
udara.

Rapid Static

Pada pengamatan ini prosedur pengamatan yang dilakukan sama dengan survei statik. Lamanya
waktu pengamatan: 5 – 20 menit, tergantung pada panjang baseline, jumlah satelit yang diamati
dan geometri satelit. Penentuan posisi dilakukan secara diferensial, menggunakan data fase, namun
permasalahan utamanya adalah cycle ambiguity. Pada pengolahan datanya memerlukan perangkat
lunak pengolah data yang canggih. Kemudian agar ketelitian posisi titik yang dihasilkan baik,
dibutuhkan geometri satelit yang baik, residu eliminasi kesalahan dan bias yang kecil, terhindar
dari pengaruh multipath. Pada pengamatannya dianjurkan dilakukan menggunakan receiver 2
frekuensi. Ketelitian posisi titik yang dihasilkan dalam level cm. Berikut adalah contoh konsep
pengamatannya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Sistem pengamatan rapid static


(Sumber : Bambang Rudianto)

Metode ini digunakan untuk aplikasi : survei pemetaan, perapatan titik kontrol, survei rekayasa,
survei utilitas, dll.

Anda mungkin juga menyukai