Hasanuddin Z. Abidin
Geodesy Research Division
Institute of Technology Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia
E-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id
• CARRIER WAVE
It used to carry the codes and navigation message from a satellite to the user. There
are two carrier waves, namely L1 and L2.
Observer
P(Y)-code, C/A-code, Navigation Message L1
Dalam memodulasikan suatu gelombang ada beberapa parameter yang dapat diubah
dalam proses modulasi, yaitu frekuensi (modulasi frekuensi), amplitudo (modulasi
amplitudo), dan fase (modulasi fase).
Sinyal GPS menggunakan modulasi fase yang dinamakan binary biphase modulation.
Sinyal L1 Sinyal L2
f (Hz)
1575.42 MHz
Sinyal - L1
Power (dBW) 20.46 MHz
Kode-P
-166
f (Hz)
1227.60 MHz
Sinyal - L2
20.46 MHz
AS secara resmi diaktifkan pada 31 Januari 1994 jam 00:00 UTC sampai
sekarang, untuk semua satelit Blok-II.
Atenuasi (pelemahan)
Pertimbangan Derau galaktik __ karena atmosfir dan hujan
lainnya 150oK pada cukup signifikan pada band
400 MHz 4-6 GHz : 0.1 – 1 dB/km
untuk setiap 100 mm/jam
curah hujan.
Satelit
Kode yang datang dari satelit GPS
Karena jam receiver tidak sinkron dengan jam satelit maka jarak di atas masih
terkontaminasi oleh kesalahan waktu, sehingga jarak tersebut dinamakan pseudorange.
Presisi jarak sekitar 1% dari code width (panjang gelombang kode).
Untuk kode-P = 0.3 m dan untuk kode-C/A = 3 m.
Peter H. Dana
Kode-P vs. Kode-C/A
Kode-P mempunyai frekuensi (chipping rate) yang lebih tinggi :
- panjang gelombang (code width) nya lebih kecil.
- presisi jarak yang diberikan lebih tinggi
(10 kali lebih presisi dari kode-C/A).
- efek dari multipath (kalau terjadi) lebih kecil.
- akan memberikan posisi yang relatif lebih teliti.
= 1% x Panjang Gelombang
zero crossings
L1 = 1% x 19.0 cm = 1.9 mm
L2 = 1% x 24.4 cm = 2.4 mm
Hasanuddin Z. Abidin, 1994
Penentuan Jarak Dengan Fase
ukuran fase pada epok t (fraksi gelombang)
jumlah gelombang
jumlah gelombang penuh yang diamati penuh (N) yang tidak
teramati (tidak diketahui).
hasil ukuran fase total () pada epok t Disebut juga
cycle ambiguity.
Jarak ukuran dari pengamat ke satelit pada epok t, dihitung berdasarkan rumus :
Untuk merubah data fase menjadi data jarak, cycle ambiguity N harus ditentukan terlebih
dahulu nilainya.
Kalau nilai bilangan bulat N bisa ditentukan secara benar :
- jarak fase akan menjadi ukuran jarak yang sangat teliti (orde mm).
- dapat digunakan untuk penentuan posisi secara teliti (orde mm - cm)
Penentuan N bukanlah suatu pekerjaan yang mudah !!
Hasanuddin Z. Abidin, 2000
GEOMETRICAL INTERPRETATION OF
CARRIER RANGE AND CYCLE AMBIGUITY
t1
t2
Di = Fr((ti)) + Int(;to,ti)
GPS Orbit
D1 t3
D2
D3
N(to)
N(to)
Phase observation
N(to) at each epoch ti :
SUB 25 halaman
1 2 3
FRAMES
4 5
parameter orbit
koeffisien koreksi almanak untuk satelit 1 - 24
jam satelit kesehatan 1 - 24
a,e
• Instead the Keplerian
Geocenter YT
elements of the orbit
o idot
are given. Vernal
.
e . io Equator
equinox
Ascending node
XT
Ref. [Seeber, 1993] Hasanuddin Z. Abidin, 2003
Other GPS Orbit Information
• Almanac
Keplerian elements
• Broadcast Ephemeris
GPS Orbit
• IGS Ultra Rapid Ephemeris Position and
Information: velocity of
• IGS Rapid Ephemeris
satellites
• IGS Final (Precise) Ephemeris
= 3.1415926535898
Kecepatan rotasi bumi (WGS-84)
Nilai standar untuk GPS
Satelit
a =
no =
a)2
(/a3)
Nilai sumbu panjang ellipsoid
Nilai mean motion nominal
dari Data tk = t - toe Waktu sejak waktu referensi ephemeris
n = no + Dn Nilai mean motion yang telah dikoreksi
Broadcast Mk = Mo + n.tk Nilai anomali menengah
Mk = Ek - e.sin Ek Persamaan Kepler untuk menentukan
Ephemeris nilai anomali eksentrik (E k).
cos k = (cos Ek – e) / (1 - e.cos Ek) Persamaan untuk menentukan
sin k = 1 e 2 .sin Ek / (1 - e.cos Ek) Nilai anomali sejati (k)
k = k + Nilai argumen lintang
uk = Cuc.cos 2k + Cus.sin 2k Nilai koreksi untuk argumen lintang
rk = Crc.cos 2k + Crs.sin 2k Nilai koreksi untuk radius
ik = Cic.cos 2k + Cis.sin 2k Nilai koreksi untuk inklinasi
uk = k + uk Nilai argumen lintang yang telah dikoreksi
rk = a.(1 - e.cos Ek) + rk Nilai radius yang telah dikoreksi
ik = io + idot.tk + ik Nilai inklinasi yang telah dikoreksi
xk = rk . cos uk Koordinat satelit dalam bidang orbit
yk = rk . sin uk
k = o + ( - e ) tk - e toe Nilai bujur dari titik naik yang telah dikoreksi
Xk = xk.cos k - yk.cos ik.sin k Koordinat geosentrik dari satelit
Yk = xk.sin k + yk.cos ik.cos k (earth-fixed)
Zk = yk.sin ik
PARAMETER WAKTU
WEEK Minggu GPS
toa Waktu referensi parameter almanak (dalam det)
ao, a1 Koeffisien polinomial untuk koreksi kesalahan jam satelit,
dalam unit det, det/det, dan det/det2.
Health : 000
Eccentricity : 3.4966468811E-003
Time of Applicability(s) : 319488.0000
Orbital Inclination(rad) : 0.9547377229
Rate of Right Ascen(r/s)
: -8.0003337288E-009
SQRT(A) (m^1/2) : 5153.578613
Right Ascen at TOA(rad) : 2.9986038208E+000
Argument of Perigee(rad)
: -1.491217732
Mean Anom(rad) : -3.3758063801E-003
Af0(s) : 2.8610229492E-006
Af1(s/s) : 0.0000000000E+000
Week : 871
Orbit
Earth
GPS Main Beam Limit
GPS Main
Beam Signal
GPS Signal
Shadowed
by the Earth
GPS Main
Beam Signal
IONOSPHERE
altitude 50-2000 km
Mutipath affects
Troposphere delays both both the code
the code and phase and phase
MULTIPATH
TROPOSPHERE
up to 9-16 km
GPS Satellites
Signal obstructed
by tree canopy Signal blocked
Clear by the building
signal Signal obstructed
by tree canopy
Signal that
Signal
Signal
that
that
can pass
can pass
pada 2 frekuensi
(untuk mengeliminasi bias ionosfir).
- pemilihan frekuensi gelombang Monitor
station