Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta
didik. Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi
pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Pendidikan Karakter
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan
potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang
unik baik sebagai warga negara. Dalam kamus lain Pendidikan Karakter merupakan bentuk
kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi
generasi selanjutnya. Beberapa pengertian Pedidikan karakter menurut para ahli :

1. Menurut Suyanto, Pendidikan karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, maupun Negara.
2. Menurut Kertajaya, Pendidikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda
atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau
individe tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seseorang
bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
3. Menurut Kamus Psikologi, Menurut kamus psikologi pendidikan karakter adalah
kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. (Dali Gulo, 1982).
4. Menurut Thomas Lickona, Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti.
5. Wikipedia, Pendidikan karakter ialah suatu bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.
6. T. Ramli, Menurutnya pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan
pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk membentuk
pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang
baik.
7. Elkind, Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal
ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau
menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
8. John W. Santrock, Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan
moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar
1
untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri
sendiri maupun orang lain.

B. TUJUAN, LANDASAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER

 TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter dapat digunakan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang
selalu berubah untuk membentuk identitas yang solid setiap individu dalam hal ini dapat dilihat
bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk sikap yang dapat membawa
kita ke arah kemajuan tanpa konflik dengan norma yang berlaku. Pendidikan karakter juga
berfungsi sebagai kendaraan bagi penyebaran karakter yang harus dimiliki oleh setiap individu
sehingga mereka sebagai individu yang bermanfaat mungkin bagi lingkungan. Pendidikan
karakter bagi individu yang bertujuan untuk:

 Mengetahui berbagai karakter baik manusia.


 Dapat menafsirkan dan menjelaskan berbagai karakter.
 Menunjukkan contoh perilaku karakter dalam kehidupan sehari-hari.
 Memahami perilaku karakter yang dikelola dengan baik.

Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Selain itu Pendidikan karakter juga
membentuk bangsa mempunyai jiwa patriotik atau suka menolong sesama, berkembang dengan
dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan
yang Maha Esa. Tujuan Pendidikan Karakter diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang
memiliki nilai-nilai pancasila.
b. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan pancasila.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan.
2
Secara singkatnya pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Pendidikan Karakter juga
bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang
mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan
karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuaannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter
dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

 LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER

inilah yang menjadi dasar atau landasan terbentuknya pendidikan karakter.

1) Pandangan yang mengatakan bahwa manusia memiliki potensi-potensi dan kemampuan


untuk mengatasi masalah-masalah.
2) Nilai-nilai pendidikan karakter merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dan
diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat
beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran
agama dan kepercayaan.
3) kehidupan kenegaraan didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Negara kesatuan
Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
yang disebut dengan Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan
politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.
 PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER

Character Education Quality Standards merekomendaikan sebelas prinsip untuk


mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, sebagai berikut:

 Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter. 2.


 Mengidentifikasikan karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan
dan perilaku.
 Mengguanakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
 Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik.

3
 Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai
semua siswa, membangun karakter mereka dan membantu mereka untuk sukses.
 Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.
 Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab
untuk pendidikan karakter yang setia kepada nilai dasar yang sama.
 Adanya pembagian kepimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif
pendidikan karakter.
 Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun
karakter.
 Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan
manifestasi karakter positif dalam kehidupan siswa.
 MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER
 Membentuk karakter individu, Yang namanya pendidikan karakter, tentu saja tujuan dan
juga manfaat utamanya adalah untuk membentuk karakter dari diri individu. karakter
merupakan segala sesuatu yang melekat pada diri individu, dan cenderung menetap.
Sehingga dengan adanya pendidikan karakter, maka kecenderungan individu untuk memilki
karakter yang baik dan juga berguna bagi sesamanya akan terbentuk. Maka dari itu, beberapa
pendidikan karakter sangat baik dulakukan kepada para remaja remaja.
 Membuat individu menjadi lebih menghargai sesama, Seseorang yang berkarakter kuat akan
lebih dapat untuk menghargai sesamanya. Kalaupun memang seseorang kurang dapat
menghargai sesamanya, dengan adanya pendidikan karakter yang intensif. Tentu saja
kemampuan seseorang atau individu untuk menghargai sesamanya manusia akan menjadi
lebih meningkat.
 Menciptakan generasi penerus bangsa yang berintegritas dan juga lebih baik, Karakter yang
kuat akan membuat seseorang menjadi teguh dan kokoh dalam hidupnya. Hal ini akan sangat
penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena dengan adanya keteguhan ini, akan
diikuti dengan integritas tinggi dari individu. Integritas inilah yang penting untuk dibentuk
dalam pendidikan karakter, sehingga dengan adanya integritas yang tinggi. Maka seseorang
akan mampu untuk menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan menjunjung tinggi nilai
integritas bagi bangsa dan juga negaranya.
 Melatih mental dan juga moral dari peserta didik, Manfaat pendidikan karakter sejak dini,
selain mampu untuk menciptakan dan menguatkan karakter seseorang, juga bermanfaat
untuk meningkatkan serta melatih mental dan juga moral dari para peserta pendidikan
karakter. Agar tidak terjadi kebingungan akan identitas terutama pada remaja, Remaja

4
merupakan “sasaran empuk” dari kebingungan identitas. Karena memang salah satu tugas
perkembangan dari remaja adalah untuk mencari identitas. Pendidikan karakter sangat
dibutuhkan oleh kaum remaja terutama karena, manfaatnya yang sangat penting untuk
mencegah terjadinya kebingungan pada remaja dalam menemukan identitas atau jati dirinya.
 Agar dapat mengetahui dan memahami karakter diri masing-masing, Berbicara soal jati diri,
tidak hanya pada remaja, namun ada juga orang dewasa yang mungkin belum bisa
menemukan jati dirinya. Dengan adanya pendidikan karakter, mereka akan lebih mudah
menyadari dan juga mengetahui karakter dari diri masing-masing.
 Menyalurkan hal-hal yang penting sesuai dengan karakter yang dimilkinya, Pendidikan
karakter memiliki banyak manfaat. Selain dapat meningkatkan kemampuan mental dan juga
moral dari individu, manfaat pendidikan karakter bagi generasi muda juga dapat membantu
untuk menyalurkan minat. Hal ini dapat menggunakan karakter yang sudah mereka miliki
dan mereka sadari untuk hal yang penting dan bermanfaat. Tidak hanya bagi dirinya sendiri,
namun juga bagi orang lain.
 Menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan, Seiring dengan meningkatnya moral dan
kemampuan berpikir dari individu melalui pendidikan karakter, maka hal tersebut akan
mempengaruhi kemampuan berpikir individu. terutama dalam mengambil keputusan,
dengan menempuh pendidikan karakter. Maka seseorang akan menjadi lebih bijak dalam
mengambil keputusan, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain.
 Mampu bekerja sama dengan baik, Pendidikan karakter juga melatih seseorang untuk dapat
bekerja sama dengan baik, sehingga hal ini juga akan membuat seseorang menjadi lebih
mudah dalam bergaul dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain.
 Meningkatkan kualitas problem solving individu,Pengalaman yang diperoleh melalui
pendidikan karakter, dan juga pemahaman mengenai moral, mental dan juga bijaksana akan
membuat seseorang yang sudah menempuk pendidikan karakter, setidaknya dapat
meningkatkan kualitas mereka dalam hal pemecahan masalah atau problem solving. Hal ini
erat kaitannya dengan cara berpikir yang lebih baik dan juga pemanfaatan karakter dari diri
individu dalam memecahkan masalah.

C. NILAI KARAKTER DALAM MATEMATIKA

Beberapa karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah:

1) Sikap teliti, cermat, dan hemat

Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan
masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam
5
pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan
operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat. Saat
mengerjakan masalah matematika, seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan
teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan
diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah
menjawab permasalahan atau tidak. Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan
berhati-hati dalam melangkah. Matematika juga melatih sikap hemat, simpel dalam bertindak
berbicara, selalu “to the point”, dan tidak bertele-tele. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur
pembelajaran sikap hemat.

2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab

Matematika juga mengajarkan sikap jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas
dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4
= 12 adalah benar. Kalau bukan 12, kita tegas mengatakan itu salah.

Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian


matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi
langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya
matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau
aplikasi dalam kehidupan, kita diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan
harus berdasar pada sumber yang benar.

3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri

Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika sebenarnya juga
mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri. Saat mengerjakan atau
menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat
menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa
kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan
suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan
tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.

4) Disiplin

Karakter disiplin dapat terbentuk dalam mempelajari matematika, karena dalam matematika
peserta didik diharapkan mampu mengenali suatu keteraturan pola, memahami aturan-aturan
dan konsep-konsep yang telah disepakati. Nilai karakter yang diharapkan dalam belajar

6
matematika adalah seseorang diharapkan mampu bekerja secara teratur dan tertib dalam
menggunakan aturan-aturan dan konsep-konsep. Dalam matematika konsep-konsep tersebut
tidak boleh dilanggar karena dapat menimbulkan salah arti.

5) Jujur
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif) walaupun
pada tahap-tahap awal contoh-contoh khusus dan ilustrasi geometris diperlukan, tetapi untuk
generalisasi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Karakter yang dapat membentuk jiwa
seseorang, bahwa seseorang tidak akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sebelum
ada pembuktian. Hal ini tentunya sesuai dengan azas yang dianut oleh hukum di negara kita,
azas praduga tak bersalah. Kepribadian yang terbentuk diharapkan adalah sesorang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan
pembuktian dari setiap perkataan dan tindakannya.
6) Kerja Keras,
Karakter yang ingin dibentuk adalah tidak mudah putus asa. Belajar matematika, seseorang
harus teliti, tekun dan telaten, dalam memahami yang tersirat dan tersurat. Ada kalanya
seseorang keliru dalam pengerjaan suatu perhitungan, namun belum mencapai hasil yang benar,
maka seseorang diharapkan dapat dengan sabar melihat kembali (looking back) apa yang telah
dikerjakan secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang untuk
menghasilkan suatu jawaban yang benar.
7) Kreatif,
Seseorang yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya. Dalam menyelesaikan persoalan ada yang dapat menyelesaikan
dengan cara yang panjang, namun ada pula yang mampu mengerjakan dengan singkat. Bila
seseorang terbiasa menyelesaikan permasalahan matematika, maka orang tersebut akan terbiasa
memunculkan ide yang kreatif yang dapat membantunya menjalani kehidupan secara lebih
efektif dan efisien.Rasa ingin tahu, memunculkan rasa ingin tahu dalam matematika akan
mengakibatkan seseorang terus belajar dalam sepanjang hidupnya, terus berupaya menggali
informasi-informasi terkait lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadikannya ‘kaya’ akan
wawasan dan ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu membuat seseorang mampu menelaah
keterkaitan, perbedaan dan analogi, sehingga diharapkan mampu menjadi a good problems
solver (mampu menyelesaikan masalah dengan baik).
8) Mandiri
Dalam pelajaran matematika kita senantiasa menghadapi tantangan, berbagai
permasalahan yang menuntut kita untuk menemukan solusi atau penyelesaiannya. Untuk itu

7
peserta didik harus mampu memiliki sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain,
namun berupaya secara mandiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.
9) Komunikatif
matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus mampu
mengkomunikasikannnya baik secara lisan maupun tulisan, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.

SUMBER:

http://lapazinaction.blogspot.com/2012/03/tujuan-dan-fungsi-pendidikan.html diakses pada


tanggal 8 September 2018 pukul 10.28

https://manfaat.co.id/manfaat-pendidikan-karakter. diakses pada tanggal 8 September 2018


pukul 10.35

https://www.gurupendidikan.co.id/9-tujuan-dan-pengertian-pendidikan-karakter-menurut-
para-ahli-dunia/. diakses pada tanggal 8 September 2018 pukul 10.23.

Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai