0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
316 tayangan11 halaman
Makalah ini membahas faktor interpersonal dan emosional dalam pembelajaran matematika, terutama hubungan antara guru dan siswa. Kriteria kebenaran dalam matematika didasarkan pada konsistensi sistem matematika bukan wewenang guru, dan guru harus menerima koreksi dari siswa jika terjadi kesalahan. Pembelajaran matematika idealnya adalah interaksi antara kecerdasan guru dan siswa yang saling menghormati.
Makalah ini membahas faktor interpersonal dan emosional dalam pembelajaran matematika, terutama hubungan antara guru dan siswa. Kriteria kebenaran dalam matematika didasarkan pada konsistensi sistem matematika bukan wewenang guru, dan guru harus menerima koreksi dari siswa jika terjadi kesalahan. Pembelajaran matematika idealnya adalah interaksi antara kecerdasan guru dan siswa yang saling menghormati.
Makalah ini membahas faktor interpersonal dan emosional dalam pembelajaran matematika, terutama hubungan antara guru dan siswa. Kriteria kebenaran dalam matematika didasarkan pada konsistensi sistem matematika bukan wewenang guru, dan guru harus menerima koreksi dari siswa jika terjadi kesalahan. Pembelajaran matematika idealnya adalah interaksi antara kecerdasan guru dan siswa yang saling menghormati.
“FAKTOR-FAKTOR INTERPERSONAL DAN EMOSIONAL” Hal yang paling utama dalam buku The Pshycology of Learning Mathematics yaitu membahas tentang bagaimana belajar matematika dengan pemahaman, tidak sekedar pengajaran. Tentu saja hal itu akan memberi manfaat pada tahap berikutnya. Tetapi sebagian besar dari kita cenderung memiliki sikap yang sama yang mereka peroleh dari sekolah. Oleh sebab itu perlu diuji apakah yang dipelajari itu masih relevan atau tidak. Bagi mereka yang tidak menyukai matematika, putus asa terhadap matematika, akan ditunjukkan bahwa hal itu bukan kesalahan pemahaman tersebut bukan karena mereka sendiri. Tanggapan ini mungkin menjadi salah satu faktor yang tepat utntuk masalah non matematika yang mereka temui. Dan bagi mereka yang mangingat matematika di sekolah, akan menyadari minat dan keberuntungan mereka karena tidak melakukan kesalahan sebelumnya. Pada bab sebelumnya, khususnya bab 2 dan bab 3, penekanan permasalahan matematika pada ketergantungan siswa terhadap pengajaran yang baik, pada tahap awal dan mungkin akan membentuk Disusun oleh: mental siswa kedepannya. Kelompok 5 : Sebelum memulai proses pembelajaran, seorang guru mempunyai dua tugas yang penting, yaitu : Deva Martha (17029141) 1. Menganalisa konsep materi yang akan disajikan Herfinda Oktavani (17029093) 2. Merencanakan dengan hati-hati skema yang akan dikembangkan, Mila Astari (17029065) dengan perhatian khusus ke tahap dimana restrukturisasi skema akan dibutuhkan. Fadila El Husna (17029061) Ketika proses belajar mengajar berlangsung, guru bertanggung jawab untuk: Latifa Redha Adriani (17029032) 1. Membimbing siswa dalam belajar Zulfadli Tamimi Siregar (17029193) 2. Menjelaskan dan mengoreksi kesalahan 3. Memberikan variasi pengayaan 4. Membangkitkan dan mempertahankan minat dan motivasi siswa. Dalam pembahasan ini istilah “guru” dibatasi pada guru yang mengajar FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM secara langsung (atau mungkin tutor korespondensi) yang secara langsung UNIVERSITAS NEGERI PADANG dan terus menerus berkomunikasi dengan siswa. Dalam bab ini kita akan 2018 fokus pada interaksi antara guru dan siswa, serta cara yang digunakan dapat berdampak pada pembelajaran matematika berdasar pada pemahaman. A. Kriteria Kebenaran dalam Matematika untuk persamaan harus memenuhi persamaan dalam bentuk aslinya, dan Matematika umumnya berhubungan dengan ilmu-ilmu alam; sedikit jika siswa menawarkan solusi yang salah, hendaklah guru yang baik berhubungan dengan bahasa-bahasa, dan mata pelajaran seperti sejarah, dan meminta mengoreksi kembali pekerjaannya. konsistensi dengan sistem kesusasteraan Inggris. Matematika berbeda dengan semua pelajaran itu, matematika yang memiliki bagian yang luas. Konsistensi ini muncul namun semua pelajaran itu sama pentingnya dengan matematika. Di dalam sebagai suatu kesepakatan antara ahli matematika yang satu dan yang lain, ilmu pengetahuan alam, kriteria utama dari kebenaran suatu pernyataan atau dan antara guru dan siswanya. Yang menarik, dan agak mengejutkan, hal ini bagian dari suatu pekerjaan adalah dengan eksperimen. Memang, tidak adalah kesepakatan tingkat tinggi yang dapat dicapai sebagai suatu dasar. semua eksperimen akan dilakukan atau dibuktikan oleh siswa. Tetapi pada prinsipnya, jika mereka bersedia menerima dengan niat baik bahwa hasil Selanjutnya, kriteria ini mengacu pada dapat diterimanya suatu kesepakatan peristiwa-peristiwa tertentu diatur oleh kondisi-kondisi tertentu, dan yang mengatur hubungan antara guru dengan siswa. Jika seorang guru terutama jika mereka memiliki skema dasar berdasarkan pada eksperimen membuat kesalahan ketika mengerjakan di papan tulis, dan seorang siswa dan pengamatan mereka sendiri, siswa ilmu alam akan mengembangkan mengetahui hal itu, guru tidak memiliki pilihan lain kecuali meralatnya. pengetahuan mereka dalam situasi dalam diri di mana pertimbangan utama Guru tunduk pada aturan yang sama seperti siswanya, dan tidak ada aturan- adalah fakta, bukan kepada kewenangan guru. aturan hirarki kewenangan tetapi aturan dari suatu struktur konsep-konsep secara bersama-sama. Dalam matematika mungkin lebih pelajaran lain, Hal ini berbeda dengan pelajaran lain, misalnya bahasa Latin, dimana proses belajar tergantung pada kesepakatan dan kesepakatan itu merupakan ketepatan dari sepenggal terjemahan diputuskan pada kewenangan/wibawa alas an yang murni. guru; atau bahasa Inggris, di mana penentuan akhir baik buruknya suatu karangan terletak pada wewenang guru (atau pengoreksi). Pada contoh B. Pencideraan Terhadap Kecerdasan sebelumnya, pendapat guru itu bisa didukung oleh catatan hariannya; tetapi Para siswa tidak perlu menerima apapun yang tidak sesuai dengan hal ini juga didasarkan pada wewenang, bukan eksperimen. Akibatnya tidak kepandaiannya, idealnya ia mempunyai suatu hak untuk menolak. Dan itu ada pertimbangan yang berlaku; kecuali mungkin untuk guru yang lain- melalui kemampuan seorang guru, dan bukan oleh gengsinya, kepandaian suatu pendapat kedua-bukan suatu verifikasi objektif. bicara, ataupun kesewenang-wenangan, yang mengharuskan siswa untuk setuju dengan perkataan guru. Pengajaran dan pembelajaran matematika Di manakah kedudukan matematika dalam hal ini? Pertanyaan ini penting haruslah menjadi satu interaksi antara kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki karena tidak ada yang benar-benar menyukai jika diberitahu bahwa dia guru dan siswa, saling menghormati satu sama lain. Para siswa salah, atau kurang bagus. Tetapi seorang siswa mungkin akan menerima hal menghormati kemampuan yang dimiliki guru, dan berharap ini lebih mudah jika dia diberikan bukti yang lebih baik dibanding ‘karena pengetahuannya sendiri menjadi lebih luas. saya mengatakan demikian’. Jadi apa (atau seharusnya) kriteria kebenaran dari ilmu matematika; apakah penyelesaian suatu persamaan atau bukti dari Andaikata sekarang yang dia temui bukanlah materi yang dapat dimengerti suatu teorema, atau jawaban atas suatu masalah di dalam mekanika? sama sekali, tetapi satu rangkaian aturan-aturan yang tidak berarti misalnya bahwa siswa harus, memecahkan satu persamaan, ‘Cari semua x di satu ruas Tentunya didalam matematika murni, pertimbangan utama bukanlah pada dan semua kostanta di ruas lain dengan cara mengubah tanda’ (lihat eksperimen (dengan percobaan laboratorium apa dapat membuktikan bahwa halaman 86). Petunjuk semacam ini boleh secara wajar digambarkan akar pangkat dua dari -1 adalah bukan bilangan real?), lalu apa kaitannya sebagai suatu rangkaian dari pencideraan terhadap kecerdasan karena pada dengan wewenang guru. (jika seorang siswa menjawab tidak tepat dasarnya guru mengerti alasan suatu aturan itu, tetapi tidak selalu hendaknya guru meminta siswa tersebut untuk mengecek lagi apakah disampaikan kepada siswa. pekerjaannya sudah benar atau belum?). Kriteria akhir matematika adalah konsistensi. Ini mungkin dalam bagian tertentu dari matematika, solusi Pada konteks ini istilah ‘pencideraan’ digunakan dalam pengertian sehari- Untuk membagi dengan , anda mengalikan dengan ,’Mengapa?’ Pembaca hari dan di dalam pengertian kedokteran berarti melukai makhluk yang dipersilahkan untuk mengingat apakah ia pernah diberi suatu alasan yang hidup. Mencoba memahami sesuatu yang meliputi bantuan skema baik untuk menjawab hal ini; atau kemungkinan lain untuk mencari satu seseorang. Untuk menjelaskan bahwa yang dikomunikasikan tidak dapat penjelasan dari anak sekolah yang usianya sesuai, untuk menemukan dimengerti, penerima berusaha untuk menampung skema-skemanya apakah ia sudah menerima alasan yang baik untuk masalah yang dimaksud. menghasilkan hal yang tidak berarti. Usaha ini sama artinya dengan merusak skema-skema, dimana pikiran diibaratkan sebagai tubuh yang Beberapa contoh soal matematika dapat diberikan pada anak sekolah dasar terluka. sampai jenjang yang lebih tinggi. Pembaca mungkin masih ingat cara menyelesaikan persamaan-persamaan dengan beberapa metode berikut dan Dalam hal ini seseorang dapat melihat mengapa beberapa siswa sebuah buku teks yang masih memperkenalkan penyelesaian dari mendapatkan bukan hanya kekurangantusiasan terhadap matematika, persamaan sederhana dengan kata-kata: ’Kita menggunakan aturan bahwa walaupun menunjukkan perubahan yang positif. Selanjutnya mereka yang ketika kita berpindah ruas kita mengubah tanda’.\ berada dalam keadaan ini, cukup benar melakukan hal itu, karena salah satu tingkat pemikiran mereka yang lebih tinggi, yaitu kecerdasan mereka yang Untuk menyelesaikan persamaan ini pertama kali kumpulkan x dalam satu berkembang terbuka dengan pengaruh yang buruk. Seorang guru bukan ruas (dikiri) dengan mengubah tanda dari x dimaksudkan suatu hal yang buruk, namun tindakannya yang mengabaikan, proses berpikir siswa. Dan sama saja terhadap siswa yang tingkat kecerdasan lebih, terkejut pada kumpulan aturan tanpa alasan yang tidak 6x – 3 = 7 + x tertata yang sering mengatur suatu pengajaran matematika. Mereka 6x – x – 3 = 7 menyadari bahwa mereka tidak dapat memperoleh makna dari apa yang Selanjutnya pindahkan (-3) keruas kanan dengan merubah tandanya disajikan kepada mereka, tapi tidak menyadari bahwa kesalahan bukan berasal dari mereka. Bentuk penyajian yang diberikan kepada mereka tak 6x – x = 7 + 3 bermakna, atau mereka tidak diberikan ide-ide prasyarat tertentu yang Sederhanakan kedua ruas dan membaginya dengan 5 pada kedua ruas dibutuhkan dalam memahami materi baru. tersebut 5x = 10 C. Aturan-aturan Tanpa Alasan x = 10 : 5 Pengajaran seperti di atas diibaratkan seseorang belajar mengemudi x = 2 diberitahu apa yang setiap kali mereka ingin beristirahat mereka harus Jawabannya adalah x = 2. menekan pedal kopling serta rem, tanpa pernah diberitahu apa fungsi dari pedal kopling. “Mengapa ? “mereka bertanya. “Jika Anda tidak melakukan, Jika yang diinginkan, agar siswa mampu menyelesaikan persamaan- mesin akan berhenti”. “Kenapa?” “itu akan terjadi”. Alasan pertama persamaan jenis ini dengan cepat dan efisien, maka metode seperti itu terdengar sejauh itu pergi, tetapi untuk menjawab kedua “mengapa?”, Dua cukup memadai. Akan tetapi, jika ada hal lain yang diperlukan untuk fakta dasar diperlukan. Pertama, bahwa mesin pembakaran internal tidak memahami hasil pekerjaan seseorang, maka metode ini tidak cukup. Dan akan berjalan, seperti motor listrik atau mesin uap, mulai dari beristirahat di pemahaman ini tidak sekedar kebanggaan untuk membuat tugas lebih bawah beban. Ia memiliki kecepatan operasional minimum. Kedua, bahwa menyenangkan melainkan suatu keperluan agar mampu menyesuaikan untuk memungkinkan mesin untuk terus berjalan secara independen dari pengetahuannya dengan situasi-situasi baru. Bab 3 (halaman 30) telah kotak gear dan roda jalan, alat yang disebut kopling dipasang yang diperkenalkan untuk membuat hanya titik ini. Dalam contoh itu, ide-ide memungkinkan mesin untuk dihubungkan ke dan akan terputus dari kotak yang diperlukan untuk mengubah aturan tanpa alasan menjadi informasi gear. yang dapat diasimilasikan oleh kecerdasan hanya sedikit dan sederhana. Dalam kasus persamaan, skema awal membutuhkan waktu lebih lama untuk seperti menunjuk siapa yang harus berbicara, mengontrol agar pertemuan membangun pemahaman. berjalan lancar. Tidak tepat bagi siapapun untuk beraksi menentang wewenang pimpinan rapat, tetapi sebaliknya juga setiap peserta mempunyai hak yang sama untuk bertanya dan membicarakan ucapan pembicara sesuai D. Dua Macam Wewenang kenyataan yang ada. Dalam mengembangkan pengetahuan, ide-ide prasyarat yang diperlukan untuk pemahaman tidak harus tersedia pada siswa, apapun yang dikomunikasikan hanya merupakan hal yang biasa dalam bentuk Kombinasi kedua fungsi ini dalam diri seseorang diperlukan walaupun pernyataan, dan hal ini tidak akan diperlukan untuk pertumbuhan beberapa orang memandang kuno jika siswa sebaiknya menerima peranan kecerdasan. Penerimaan dari suatu pernyataan-pernyataan bergantung pada pengawasan guru, sedangkan untuk belajar memahami suatu pokok penerimaan dari wewenang guru itu, dan dilakukan berdasarkan sifat yang persoalan dilakukan dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan sesuai dengan pemahaman tersebut. Jelasnya, asimilasi dari materi yang diskusi antara siswa dengan siswa dan antar siswa dengan guru. Biasanya bermakna, tergantung pada kemampuan penerimaan kecerdasan siswa. suatu pemenuhan yang berdasarkan modus vivendi dicapai, dimana siswa kegiatan-kegiatan tersebut akan menghasilkan konsolidasi dan perluasan belajar seberapa jauh guru dalam peranan pertamanya, membolehkan skema siswa. bahkan mendorong mereka untuk mengekspresikan rasa tidak setuju pada peranan yang kedua. Masalah-masalah rumit yang berperanan khusus dalam matematika Istilah wewenang dalam konteks ini bersifat umum, seperti seseorang yang diberikan terlebih dahulu: yaitu untuk keseluruhan materi, pengajaran dan harus dihormati dan ditaati berdasarkan status dan fungsinya. Akan tetapi pembelajaran didasarkan pada alasan dan kesepakatan. Situasi menjadi wewenang juga bisa muncul karena pengetahuan yang tinggi dan ini jenis kurang baik jika guru tidak berhati-hati dalam memberikan alasan yang wewenang dari seorang guru. Akan tetapi di sekolah-sekolah (dimana kita tepat, karena (barangkali merupakan kesalahan yang tidak disengaja) tidak pertama dan terakhir kali belajar matematika), ada kebimbangan dan mengetahui hal tersebut. Kemudian (karena kurang analisa konsep yang konflik antara dua macam wewenang ini. memadai) ia tidak mengembangkan skema-skema yang dimiliki siswa dengan cara tertentu sehingga materi yang diperoleh tidak didasarkan pada Jenis yang pertama erat hubungannya dengan penegakan dan pemeliharaan alasan tepat. Didalam kondisi seperti ini, belajar yang didasarkan pada disiplin, mengatur tingkah laku dan kepatuhan pada instruksi-instruksi guru. pemahaman akan macet, dan digantikan dengan belajar yang didasarkan Ini merupakan jenis disiplin yang sama diterapkan pada militer namun pada keteraturan dan kepatuhan. masih lebih ringan. Meskipun begitu kita juga perlu membahas juga tentang disiplin-disiplin dari matematika, ilmu kimia, filsafat dan lain-lain. Jika E. Manfaat Diskusi siswa mau diajak guru berkumpul untuk belajar, maka diharapkan hal ini Selama ini kalau kita perhatikan pembelajaran terpusat pada guru. Tetapi merupakan kemauannya sendiri karena mereka ingin belajar dari guru. diskusi dengan kawan sekolah dapat menjadi kontribusi penting dalam belajar. Semata-mata sebagai tindakan berkomunikasi dengan cara Seorang guru sekolah harus berlatih kedua jenis wewenang tersebut, dan mengungkapkan gagasan (ide) dapat membantu mereka dalam mempromosikan kedua disiplin itu. Jika gagal untuk mengendalikan para mengungkapkan pendapat sehingga menjadi lebih jelas, “setiap masalah siswanya, yang mungkin tidak masuk sekolah atas keinginan mereka dapat diungkap untuk dipecahkan”, dan kita mendapat kesempatan diskusi sendiri, maka ia hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk mengajar dengan teman sehingga diperoleh suatu solusi (penyelesaian). mereka. Namun pada dasarnya dua peranan ini tidak hanya berbeda, tetapi juga bertentangan. Dalam keadaan tertentu, kedua peranan ini biasanya Aku menemui seorang guru yang ketika diskusi menggunakan suatu teknik dipisah. Pada suatu pertemuan masyarakat terpelajar, wewenang pertama yang menarik. Ada seorang siswa yang membuat pernyataan salah dan yang yang perlu dilatih oleh pimpinan rapat untuk mengatur jalannya rapat, lain diminta untuk menanggapi dan menjelaskan tentang pernyataan tersebut. Selanjutnya guru ini meminta kepada siswa lain untuk membuat membentuk diskusi yang teratur dan terarah. Jika dijumpai anggota kesimpulan sebagai pertimbangan dari semua pernyataan. Hasil umum yang kelompok yang kurang disukai maka kemungkinan untuk berbagi ide tidak didapat adalah bahwa siswa dapat mengerti (mengoreksi) kesalahannya, akan terjadi. Kita tidak akan mungkin bergaul lebih akrab atau setelah mendapat beberapa tanggapan (pernyataan) dari teman di kelas memperhatikan sesuatu dari sudut pandangnya. tersebut maka mereka telah mempelajari sesuatu yang baru. Suatu kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah Tetapi ada juga diskusi yang disertai perdebatan keras, adanya faktor lain mencoba memaksakan kelompok menyesuaikan diri dengan cara berpikir yang menghubungkan gagasan satu dengan gagasan lain. Kedua cara kita atau mengisolasi diri dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut. diskusi di atas menuntut penyelesaian yang berbeda. Yang pertama memerlukan kemampuan didalam sudut pandang yang berbeda antara diri Ini tidak berarti bahwa anggota kelompok harus setuju dengan semua ide sendiri dan siswa, (untuk melihat berbagai hal dari segi pandangannya), yang muncul. Setiap anggota kelompok boleh tidak setuju untuk diperlukan dalam rangka mengetahui penjelasan dan menghilangkan mengadakan diskusi berdasarkan alasan yang masuk akal, dan tidak perbedaan. bereaksi secara berlebihan terhadap pendapat dari teman kelompoknya. Pada akhirnya, setiap anggota kelompok harus setuju dengan hasil akhir Diskusi juga melahirkan gagasan baru, satu faktor sebagai penyatuan diskusi. gagasan, sebagai contoh ada suatu teka-teki dimana potongan benda dibagi- bagikan antar beberapa orang dan masing-masing tidak bisa melihat punya G. Guru Sebagai Pemimpin suatu Kelompok yang lain. Masing-masing bagian jika disatukan akan bisa menjelaskan atau Sikap yang menggambarkan kedewasaan seseorang digambarkan menjawab teka-teki tersebut. Masalah ini akan menjadi rumit jika masing- sebagaimana yang diuraikan diatas, setiap anggota belum tentu bisa masing orang tetap memegang bagiannya sendiri, tetapi dengan bersikap demikian. Kemungkinan terjadi anggota dalam kelompok bisa memperlihatkan potongan-potongan itu pada suatu meja dimana semua kurang kreatif, agak bersifat merusak, bahkan kadang-kadang lebih orang dapat melihat semua potongan maka mereka bisa bekerja sama untuk daripada anggota mereka sehingga bersikap individualis. menyelesaikannya menjadi satu kesatuan yang berarti.
Dalam kegiatan kelompok, terdapat beberapa hal yang belum diketahui
Manfaat lain dari diskusi adalah melatih tumbuhnya gagasan. Ketika sepenuhnya diantaranya 2 (dua) faktor yang menurut Freud adalah faktor mendengarkan orang lain membaca akan bisa membantu mencetuskan ukuran dan kepemimpinan gagasan baru yang tidak bisa dikemukakan oleh orang lain sebelum ada komunikasi dengan mereka. Sehingga dengan diskusi terjalin interaksi kreatif yang baik dan menyenangkan. Dalam diskusi, yang kreatif dan 1. Ukuran efektif terdiri dari dua atau paling banyak tiga orang, ketika seorang teman Berdasarkan pengalaman, kelompok yang baik adalah kelompok kecil yang yang mengemukakan pendapat maka yang lain diminta diam terdiri atas 2 sampai 5 atau 6 orang. Walaupun umumnya 30 sampai 40 (mendengarkan), sehingga akan muncul suatu gagasan baru yang baik. merupakan jumlah kecil untuk suatu kelas, terdapat pula kecenderungan khususnya di sekolah dasar untuk bekerja secara individu atau bekerja dalam kelompok-kelompok kecil. F. Sikap-Sikap Dalam Diskusi Kelompok Manfaat dari diskusi ini sangat bergantung pada hubungan pribadi yang baik antar anggota kelompok. Tentunya harus disepakati bersama untuk Dalam pengajaran tradisional, digunakan kelas yang agak besar, yang semua anggota, seperti hak untuk berbicara, mendengar, memberikan memungkinkan seorang guru bersikap otoriter. Jika dia tidak membentak pertimbangan terhadap pendapat orang lain. Hal ini sangat penting dalam dan memberi perintah, dia sulit menjalankan fungsinya sebagai komunikator pengetahuan. Akan tetapi pada dasarnya kedua peranan ini akan berusaha belajar lebih giat lagi untuk dapat memahaminya. Tetapi bertentangan, sebagaimana dijelaskan sebelumnya. perasaan terlalu cemas bisa merugikan diri sendiri, misalkan dapat menimbulkan putus asa dalam usaha untuk dapat memahaminya. Makin tinggi kecemasan siswa maka akan lebih berusaha untuk memahaminya, 2. Kepemimpinan namun bila tidak mampu dapat menyebabkan lebih cemas lagi. Kecemasan Idealnya seorang guru yang baik harus bertindak sebagai berikut: dalam keadaan tertentu dapat mengurangi efisiensi berpikir matematika.
1. Berperan seperti seorang major dalam militer dan konduktor dari
Terdapat beberapa pendapat yang menyatakan bahwa kecemasan dalam sebuah orkestra, yang sangat bergati-hati dalam memainkan keadaan tertentu dapat mengurangi efisiensi berpikir matematika. peranannya. Untuk menggabungkan kedua peranan ini dengan kemampuan akademis merupakan persoalan besar. Untuk meperlancar kegiatan belajar mengajar, Sebuah prinsip yang dikenal sebagai hukum Yerkes-Dodson, yang 1. Mampu mengontrol kelas dan harus berperan dengan berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan yang sudah cukup umum diterima baik. Kemampuam guru tersebut dalam memimpin (mengatur) oleh psikolog. Hukum ini menyatakan bahwa tingkat optimal motivasi kelompoknya difungsikan pada tingkat intuitif dan tidak pada untuk suatu tugas, semakin memperkuat motivasi kinerja yang lebih baik. tingkat reflektif.. Jika dalam pengajaran seorang siswa memberikan Tetapi untuk tugas yang lebih kompleks, ini hanya terjadi sampai titik jawaban yang salah, guru menulis jawaban tersebut di papan tulis tertentu. Mulai dari nol motivasi, yang diperkirakan menghasilkan kinerja dan dengan mengajukan pertanyaan khusus yang mengarahkan nol, peningkatan motivasi meningkatkan kinerja. Tetapi di luar tingkat seluruh siswa (kelas) untuk mencari jawaban lain yang benar. tertentu, motivasi yang lebih meningkat tidak menghasilkan perbaikan Dengan cara ini, siswa terutama siswa perempuan yang menjawab kinerja lebih lanjut, tetapi justru kemunduran. Dan pada tugas yang lebih salah tidak merasa karena kesalahan yang dibuatnya. Dengan cara kompleks lagi, semakin rendah tingkat motivasi yang memberikan kinerja ini guru dapat menciptakan kebersamaan kelompok ketika separuh terbaik. dari kelas memahami persoalan sedangkan sisanya belum. Mereka yang benar-benar mengerti, terlihat pada wajah mereka kepuasan Motivasi adalah hal yang cukup sulit untuk dinilai secara akurat, meskipun memperoleh wawasan yang baru; tetapi juga mereka akan sungguh- biasanya merupakan kinerja langsung. Hal ini karena motivasi bersifat sungguh mencoba membantu temannya yang mengalami kesulitan. internal bagi orang yang bersangkutan, dan tidak secara langsung diamati Jika setiap siswa sudah mengerti, maka terciptalah suasana santai kinerjanya, di sisi lain, secara eksternal jelas dapat dinilai secara objektif. dan perasaan puas. Untuk menilai motivasi berdasarkan percobaan, kita harus menyiapkan 1. Memahami tentang matematika dan mampu kondisi yang kita asumsikan yang akan memiliki efek motivasi tertentu mengkomunikasikannya pada subjek. Sebagai contoh, dalam salah satu percobaan, tikus dihadapkan 2. Menjadi pemimpi-pemimpin kelompok yang baik dengan dua pintu yang berbeda, salah satu dari pintu itu terkunci, yang lain H. Kecemasan dan aktivitas mental yang tinggi terbuka dan mengarah ke udara. Tingkat motivasi di sini bervariasi, dengan Alasan lain mengapa hubungan antar pribadi yang baik sangat diperlukan menjaga mereka tenggelam untuk 0, 2, 4 dan 8 detik sebelum mereka dalam pemahaman matematika, ketika kecemasan diri meningkat secara diizinkan untuk memulai. Hasilnya sesuai dengan Donson Yerkes-hukum. subyektif maka dapat menyebabkan kesulitan dalam pemahaman. Ketika siswa diberikan beberapa penjelasan secara terperinci, maka beberapa siswa ada yang akan mampu memahaminya, sebagian lagi tidakmampu Dapat dimengerti, ada sedikit bukti semacam ini mengenai subjek manusia. memahaminya. Bagi mereka yang tidak memahaminya, hal ini dapat Tetapi pembaca dibiarkan membayangkan dirinya dalam suatu lapangan menimbulkan rasa cemas pada kegagalan. Kecemasan ini bisa berdampak ketika ia menemukan bahwa banteng maju mengancamnya. Banteng yang positif dan negatif bagi siswa. Dampak positif bagi siswa adalah mereka sengit semakin mendekat, semakin baik kinerjanya, dia akan lari (tugas kompleksitas rendah), melompat ke parit, atau mendaki gerbang. tetapi kegunaan kategori sasi dan hal ini sebagai sesuatu yang internal; dan anggaplah bahwa banteng menerobos pagar, dan pembaca mencari mereka harus mengalihkan kategori pada masalah berikutnya secara seri keselamatan di mobilnya: maka dalam tugas yang sedikit lebih kompleks setelah masing-masing kartu dipilih. Kegiatan yang pertama di atas disebut untuk menemukan kunci yang tepat dan membuka kunci mobil, dia receptor dan yang kedua berikut ini disebut effektor. mungkin meraba-raba. Jika kunci tidak dalam saku yang biasanya, dia mungkin memakan waktu lebih lama untuk mengingat bahwa ia telah Siswa disuruh, seperti pada tugas pertama, untuk menyortir secepat dan menyimpannya di tempat lain. Atau terka, dengan imajinasi, bahwa ia harus setepat mungkin. Tetapi pada kondisi ini, sejauh peningkatan latihan, memecahkan masalah yang mudah untuk melarikan diri (seperti yang mereka melakukan kesalahan terus menerus. Kadang-kadang mereka dilakukan tikus-tikus percobaan), pembaca mungkin akan menemukan memisahkan seluruhnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa mereka bahwa ia membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan hal ini daripada mendapat sejenis rintangan mental, jika mereka tidak mengalami kemajuan dia berada di bawah kondisi yang lebih santai. sama sekali dengan tugas itu. Seorang subyek, yakni seorang mahasiswa universitas yang berintelegensi tinggi, melaporkan adanya adanya Kecemasan situasi mempengaruhi aktivitas mental yang lebih tinggi. Hal gelombang kepanikan yang harus dilawan. Subyek-subyek itu menyadari ini telah lama dikenal dalam militer. Aksi–aksi yang harus dilakukan di bahwa mereka sedang diperhatikan dan bahwa kesalahan mereka akan bawah tekanan perang diajarkan sebagai kebiasaan yang dibentuk dengan dicatat. Hal ini cukup menyolok, bagaimana pengubahan tugas rutin keras, untuk ditampilkan secara otomatis, ketika harus merencanakan (setelah kegiatan refleksif dimulai, untuk memulai sortiran berdasarkan strategi perang dan melaksanakan taktik. Banyak guru mengakui bahwa kategori) ke tugas yang melibatkan refleksi berkelanjutan, yang dapat ujian merupakan situasi yang menegangkan, demikian pula melatih siswa mencipta kan kondisi dimana subyek pada saat-saat tertentu mengalami dalam kegiatan rutin yang terorganisir. kelumpuhan mental. Eksperimen yang dilakukan di atas didasarkan pada hipotesis bahwa hal ini merupakan refleksi dari kecerdasan. Satu tugas yang digunakan untuk Seorang guru yang baik dapat mengurangi kecemasan dan membentuk menguji hipotesis ini adalah tugas penyortiran sederhana. Kartu-kartu yang kepercaya an diri siswa melalui penyisipan tugas rutin. Dengan mengajukan disiapkan memiliki satu, dua. tiga atau empat gambar yang sama pada pertanyaan yang menurutnya siswa dapat menjawab maka akan masing-masing jenis. Gambar ini bisa berupa segiempat, lingkaran, palang, meningkatkan penampilan siswa, mengurangi kecemasan dan membangun silang atau segitiga; dan masing-masing mungkin berwarna merah, hijau, kepercayaan diri,. Dengan demikian hubungan antar pribadi, pengalaman kuning atau biru; gambar pada kartu yang sama warnanya sama. Empat pribadi perlu mendapat perhatian. Sebab dalam belajar matematika sulit kategori kartu disusu: satu segitiga merah, dua segiempat hijau, tiga palang untuk melupakan pengalaman masa lampau. Walaupun siswa sudah dewasa silang kuning, empat lingkaran biru. Subyek diberi enam puluh kartu, belajar hanya melalui teks saja, tetap tidak dapat lepas dari pengaruh kemudian disuruh untuk menyortirnya berdasarkan kriteria dan kategori historis guru terdahulu yang membentuk sikapnya percaya diri atau kurang yang diinginkan. Sebagai contoh,sebuah kartu yang memiliki empat palang percaya diri. silang hijau akan ditempatkan pada tumpukan dua dari kiri jika kriterianya berdasar warna. Jika pemisahan menurut bentuk, kartu itu akan diletakkan di tumpukan tiga, jika menurut jumlah gambar, ditumpukan empat. Penyebab Kecemasan. Penyebab yang mungkin dari suatu kecemasan salah satunya adalah guru yang otoriter, penegakan disiplin yang sangat ketat, dan pembelajran yang Jika kriteria yang sama digunakan seluruhnya, siswa dapat mengerjakan mementingkan hafalan dan kurang memperhatikan pemahaman siswa. tugas itu dengan cepat dan efisien. Kemudian saat siswa disuruh menyortir kartu pertama menurut warna, kedua menurut bentuk, ketiga menurut ukuran, keempat menurut warna dan seterus nya. Ini bukan tugas rutin lagi, Alasan bahwa pembelajaran yang didasarkan pada hafalan kurang efektif tetapi melibatkan aktivitas reflektif, meskipun sederhana. Siswa harus sadar adalah: 1. Bahwa semakin pelajaran matematika menjadi lebih kompleks, Dua batasan penting yang harus dibuat untuk mengawali pembahasan ini. maka jumlah rutinitas Pertama, hukum Yerkes Dodson yang menunjukkan bahwa motivasi secara yang berbeda-beda untuk dihafalkan semakin membebani ingatan. umum, mungkin meningkat disebabkan kecemasan. Kedua, tingkat motivasi untuk suatu tugas yang diberikan tergan tung pada individu dan jenis tugas yang diberikan. Kerumitan tugas bagi satu orang mungkin menjadi salah 2. Kebiasaan bekerja hanya untuk ruang lingkup masalah yang satu yang relatif mudah bagi orang lain terbatas, dan tidak dapat disesuaikan oleh pelajar untuk masalah-masalah lain, tampaknya berbeda, namun berdasarkan ide-ide matematika yang sama. Pembelajaran-skema Kemampuan yang tinggi bagi seorang siswa akan memberi keuntungan lebih dapat menyesuaikan, dan mengurangi beban pada ingatan. pada dirinya pertama, ia merasa kurang cemas terhadap masalah yang dihadapi karena ia yakin dapat mengatasinya. dan kedua ia dapat menggunakan kecemasannya secara konstruktif untuk mengatasi masalah Usaha yang mereka tempuh adalah mencoba mengingat lebih banyak itu. aturan dan metode. Kenyataannya mereka perlu kembali lagi ke permulaan dan mulai lagi dari awal. Kondisi ini dapat menimbulkan kecemasan sehingga untuk meningkatkan usahanya siswa pasti menggunakan satu- Kecemasan tertentu dapat menjadi suatu stimulus yang berguna; dan salah satunya pendekatann yang ia kenal yaitu mengingat. Proses ini tidak satu kegunaan dari pendidikan adalah belajar untuk menggunakannya. Hal bertahan lama, sehinhgga kelanjutan program beikutnya akan berakhir ini disebut dengan “adaptasi terhadap kecemasan”. dengan munculnya suatu kecemasan. Salah satu cata adaptasi terhadap kecemasan ini adalah penggunaan teknik- Siswa akan selalu mengatur apa yang mereka pelajari dalam beberapa cara, teknik yang tepat untuk menghasilkan masalah (soal-soal) yang menjadi titik pentingnya adalah apakah organisasi ini memasukkan konsep-konsep sumber kecemasan. Faktor lain merupakan faktor pribadi yang tidak akan matematika dasar dan struktur yang diperlukan untuk keberhasilan jangka dibahas dalam buku ini. panjang maupun jangka pendek. Jadi perbedaan antara peserta didik- hafalan dan peserta didik-skematis bukanlah membagi dalam dua bagian, J. Motivasi Untuk Belajar melainkan sebuah kesatuan. Pemahaman ini tidak menyeluruh, dan kita Salah satu langkah awal dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh semua memiliki lebih banyak untuk belajar, bahkan tentang topik dasar. Hal guru adalah memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dan sungguh yang sebenarnya penting adalah apakah yang skema yang tersedia mengikuti serta memahami materi yang akan dipelajari dalam kelas, sedemikian rupa sehingga hal itu dapat tumbuh, dan tumbuh cukup cepat termasuk juga bidang studi matematika. Motivasi juga termasuk faktor yang mengikuti materi yang baru yang harus dipelajari, atau tidak. Dalam kasus mempengaruhi pembelajaran dan pemahaman matematika. Kita sering terakhir, sambil menerima bahwa mereka tanpa struktur dan fleksibilitas, mendapatkan pertanyaan dari siswa : Mengapa kita harus belajar akan lebih mudah untuk menghubungi organisasi-organisasi mental, dengan matematika ? Pertanyaan ini merupakan langkah awal dari penyelidikan. nama lain: kebiasaan, atau rutinitas. Seperti telah ditekankan, kita perlu Dari pertanyaan ini guru berusaha memberikan jawaban dengan alasan yang untuk mengurus secara rutin untuk memanipulasi soal yang diberikan dan tepat agar meraka termotivasi. Karena tanpa motivasi tidak ada alasan untuk membebaskan perhatian kita untuk berkonsentrasi pada aspek novel, mengharapkan seseorang untuk melakukan upaya diperlukan. adaptasi yang membutuhkan ide-ide kita. Ini adalah kebiasaan yang sangat berguna, dan keberhasilan awal yang mereka dapat bawa, yang dapat menyesatkan kita ke dalam ketergantungan pada kebiasaan-belajar sendiri. “Termotivasi” adalah deskripsi prilaku yang diarahkan pada kepuasan pemenuhan beberapa kebutuhan. Beberapa kebutuhan seperti makanan, tidur, kehangatan merupakan kebutuhan bawaan sejak lahir, lain halnya I. Adaptasi Terhadap Kecemasan kebutuhan seperti tembakau, sabun, televisi, hal yang perlu dipelajari dll. Dan kebutuhan yang satu merupakan penyebab kebutuhan yang lain. Dan L. Motivasi Instrinsik matematika tampaknya cukup jelas menjadi kebutuhan yang perlu Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang berasal dari diri sendiri yang dipelajari. Dan matematika sangat berharga sebagai teknik untuk memenuhi berupa kesenangan dalam mempelajari matematika. Ada beberapa orang kebutuhan lain, matematika sebagai alat yang penting dalam ilmu yang menjadikan matematika sebagai sesuatu yang menyenangkan dan aktif pengetahuan, teknologi dan komersial, termasuk dalam bidang lain. dalam matematika itu sendiri, tanpa mempedulikan tujuan atau manfaatnya. Mereka itulah para matematikawan murni. Dan jika pandangan ini diterima, maka banyak siswa yang berumur 7, 10 dan 12 tahun dapat memberikan Motivasi ekstrinsik berdasarkan waktunya ada dua yaitu motivasi jangka diskripsi sebanyak mungkin dari pada anak berusia 16 tahun dan siswa panjang dan motivasi jangka pendek. Motivasi jangka panjang merupakan dewasa. Mengapa orang seharusnya senang belajar matematika. Apakah motivasi yang diberikan kepada seseorang untuk mempelajari matematika, karena matematika sendiri menarik atau karena memenuhi kebutuhan karena matematika sangat berharga sebagai alat penting dalam pengetahuan, tertentu. teknologi, dan bidang yang lain. Tetapi motivasi ini terlalu jauh untuk dapat diterapkan pada tahun-tahun awal sekolah, ketika pertama kali mempelajari matematika. Sedangkan motivasi jangka pendek merupakan motivasi yang Perhatikan seorang anak yang berjalan di atas tembok yang rendah tanpa diberikan kepada seseorang atau siswa agar mempelajari matematika pada bantuan orang tuanya, untuk melatih keseimbangan. Atau perhatikan kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan baik dan sungguh-sungguh, seorang pendaki gunung yang penuh resiko dan bahaya. Ia melakukan motivasi inilah yang cenderung efektif digunakan seorang guru. Adapun pendakian meski sebenarnya ia dapat menggunakan kereta gantung. motivasi jangka pendek yang biasa langsung digunakan adalah : Aktivitas ini bukan merupakan kebutuhan pokok, tetapi dilakukan untuk tujuan lain dan mempunyai arti yang penting untuk mencapai tujuan akhir. Keinginan untuk menyenangkan guru Ketakutan yang tak menyenangkan Kebutuhan umum mendasar yang lain adalah kebutuhan untuk “bertumbuh” Pemberian reward atau penghargaan atau “berkembang”. Kata “berkembang” dimaksud tidak hanya meliputi Pemberian hukuman pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan ketrampilan, kekuatan, Sedangkan motivasi terhadap matematika berdasarkan penyebab asalnya, pengetahuan dan organisasi fisik yang lain, organisasi sensori motor atau motivasi ada dua yaitu motivasi Ekstrinsik dan motivasi Instrinsik. organisasi mental yang lain. Anak kecil belum dapat berjalan di atas tembok, memanjat pohon, melompat melalui jendela tetapi semuanya secara langsung menyiapkan kebutuhan pertumbuhannya untuk melatih paru-paru, K. Motivasi Ekstrinsik otot dan daya kontrolnya. Motivasi esktrinsik terhadap matematika merupakan motivasi yang asalnya bukan dari dalam diri sendiri tetapi dari orang lain misalnya guru atau orang tua, atau suatu hal yang membutuhkan untuk mempelajari matematika, Perkembangan mental itu lebih penting untuk kelangsungan hidup daripada misalnya agar nilainya bagus, lulus ujian, cita-citanya tercapai dan lain perkembangan fisik, dimana aktifitas memberikan kontribusi kepada sebagainya. Motivasi ekstrinsik terhadap matematika yang paling penting pertumbuhan mental, oleh karena itu harus dinikmati oleh anak-anak adalah dari guru, karena guru adalah orang yang secara langsung sebanyak kegiatan fisik. Selain itu pertumbuhan mental dapat dilanjutkan berhubungan dengan matematika, mereka yang membimbing dan lebih lama setelah pertumbuhan fisik terhenti, sehingga kesenangan bisa menunjukkan pentingnya matematika baik untuk pengetahuan, teknologi berasal dari berbagai cara melatih kecerdasan seseorang sejak kecil hingga maupun dalam permasalahan sehari-hari. Bahkan ada siswa yang senang tua. Dan matematika sebenarnya hanyalah sebuah bentuk khusus dari dengan matematika karena dia senang dengan guru yang mengajar kegiatan intelegensi. matematika sehingga dia mudah mempelajari matematika padahal sebelumnya dia tidak suka dengan yang namanya pelajaran matematika. Kesenangan yang kita alamai dari kegiatan fisik maupun mental yang RANGKUMAN dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan adalah pengalaman 1. bab ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kesalahan bukan pada siswa instrinsik dalam kegiatan itu sendiri. Seorang anak tidak tahu bahwa suka seutuhnya melainkan pada guru mereka sendiri, misal: kurangnya motivasi memanjat bisa membuat dia kuat dan tangkas, tetapi ia bertambah kuat dan dari guru. tangkas karena dia suka memanjat. Oleh karena itu membiarkan anak 2. guru mempunyai tugas penting dalam mengajarkan matematika, yaitu (1) melakukan kesenangan mereka seperti memanjat pohon itu lebih baik dari menganalisis konsep materi yang akan disajikan kemudian membuat pada menyuruh anak untuk melakukan latihan. perencanaan dan ( 2) bertanggung jawab atas pelaksanaan KBM. 3. Kebenaran matematika adalah sifat kekonsistenan, yaitu kesepakatan antara ahli matematika dan ahli lain, antara guru dan murid. Untuk orang dewasa, situasi yang baik adalah memadukan motivasi jangka 4. Istilah “pencemoohan” diartikan sebagai sesuatu yang merugikan organism pendek dan jangka panjang. Yang jangka pendek dengan menjadikan lain (siswa) dan pencemohan kecerdasan membuat siswa kurang memahami kesenangan belajar dan mengerjakan matematika yang merupakan motivasi apa yang disampaikan guru sehingga merusak skema yang telah dimiliki instrinsik. Sedangkan motivasi jangka panjang berupa tujuan pribadi, oleh siswa. praktis dan akademik yang dapat dicapai dengan bantuan pengetahuan 5. Jenis-jenis wewenang (pengaruh): pengaruh seseorang yang harus matematika. Tetapi yang terpenting adalah motivasi instrinsik, karena kita dihormati dan ditaati sebagai hasil dari status atau fungsinya dan pengaruh tidak tahu bahwa sesuatu yang kita pelajari berguna bagi kita. Tetapi sebagai hasil dari pengetahuan yang lebih. Untuk mendukung KBM guru langkah yang utama adalah belajar dan mengerjakan matematika dalam harus melatih kedua jenis pengaruh ini. ilmu pengetahuan adalah untuk kepentingan disi sendiri. 6. manfaat dari diskusi: menghubungkan ide kita dengan ide-ide dari teman yang lain, mendorong munculnya ide baru, pembuahan ide-ide. Kita senang belajar matematika, maka hal itu dapat menjadi faktor insentif 7. Kesalahan yang sering muncul dalam diskusi kelompok adalah yang sangat kuat untuk belajar. Pengetahuan itu apakah akan berguna di memaksakan anggota kelompok menyesuaikan dengan cara berpikir kita kemudian hari, tidak dapat diramalkan pada waktu belajar. Ketika saya atau mengisolasi diri dari teman-teman lain dalam kelompok tersebut. Oleh membeli obeng yang saya tahu dengan tepat, pekerjaan apa yang akan saya karena itu harus diadakan diskusi secara rasional dan tidak bereaksi lakukan. Ketika belajar Kalkulus dan Geometri di perguruan tinggi, para brlebihan terhadap pendapat teman diskusi, dan pada akhirnya setiap matematikawan dari program penelitian angkasa milik Amerika tidak tahu anggota kelompok harus setuju dengan hasil akhir diskusi. bahwa mereka akan menggunakan pengetahuan mereka untuk menggambar 8. Kepemimpinan dan besar kelompok merupakan faktor-faktor dalam orbit dari satu modul lunar. diskusi yang secara tidak sadar mempengaruhi jalannya diskusi. Semakin besar sebuah kelompok semakin besar konflik yang terjadi. Oleh karena itu, ibarat seorang mayor dalam militer dan konduktor dalam orkestra, seperti Bagaimanapun efektifnya motivasi intrinsik untuk belajar matematika,tetap itulah guru harus berperan. merupakan sesuatu yang kurang diperhatikan dan dihargai guru. Dalam 9. Hukum Yerkes-Dodson yang mendukung bahwa kecemasan mengurangi berbagai kesempatan, guru menemukan bahwa siswanya dapat menikmati efisiensi berpikir matematika mengatakan bahwa semakin kompleks suatu matematika ketika matematika diajarkan dan dipelajari. Guru tersebut tugas, semakin rendah tingkat motivasi dan sebaliknya. Situasi kecemasan melaporkan hal ini kepada saya dengan perasaan terkejut dan senang, tetapi juga mengakibatkan Aktivitas mental yang tinggi. juga agak kuatir, seolah-olah terjadi kesalahan pendekatan terhadap 10. Salah satu penyebab awal dari kecemasan adalah guru otoriter tetapi dalam matematika yang diikuti anak. Hal ini mungkin disebabkan guru kurang jumlah tertentu, kecemasan dapat menjadi stimulus yang bermanfaat mengetahui tentang adanya motivasi intrinsik yang mendorong anak (adaptasi kecemasan). menikmati belajar matematika. 11. Motivasi adalah sebuah deskripsi tingkah laku yang kita terapkan untuk membimbing kita kearah kepuasan akan kebutuhan. Jenis-jenis motivasi berdasarkan rentang waktu: DAFTAR PUSTAKA a. Motivasi jangka pendek b. Motivasi jangka panjang DePotter, Bobby & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung: Penyebab motivasi berdasarkan asal timbulnya: Kaifa. a. Motivasi intrinsik Skemp, Richard R.1971.The Psychology of Learning Mathematics. b. Motivasi ekstrinsik England: Penguin Books.