Beberapa waktu yang lalu, di Kabupaten Ponorogo diadakan Festival kopi yang berlokasi di Kecamatan Slahung.
Hal ini bertujuan untuk menggiatkan gairah Petani kopi sehingga meningkatkan produksi Kopi di Kabupaten Ponorogo.
Ngebel merupakan salah satu kecamatan sebagai pusat penghasil kopi Kabupaten Ponorogo. Dari pameran Grebeg Suro
diketahui beberapa merk Kopi Bubuk yang dihasilkan oleh Kecamatan Ngebel antara lain ‘Telaga Sari’ ; ‘Hargo Kiloso’,
dll.
Produksi kopi Kabupaten Ponorogo jenis Arabika tahun 2012 sebanyak 35,49 Ton, sedangkan tahun 2013 sebesar
59,62 Ton. Sedangkan jenis Robusta , tahun 2012 sebesar 103,3 Ton, dan tahun 2013 sebesar 122,87 Ton (sumber:
Ponorogo dalam angka 2017).
Indonesia merupakan negara produsen kopi ke 4 di dunia, dari total produksi sebanyak 67% untuk ekspor dan
33% untuk kebutuhan dalam negeri. Dimana untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 120.000 Ton (tahun 90-an) dan
meningkat dewasa ini menjadi 180.000 Ton. Dengan tingkat konsumsi tahun 1989 sebesar 500 gram/kapita/tahun
menjadi 800 gram/kapita/tahun .(http//www.aeki-aice.org/industri_kopi_aeki.html).
Pada saat ini perkebunan kopi di Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, dimana 933 ribu hektare perkebunan kopi
Robusta dan 307 ribu hektare perkebunan kopi Arabica, yang mana 90% dari total perkebunan tersebut merupakan
perkebunan yang dibudidayakan petani dengan skala kecil dengan luas lahan rata-rata 1-2 hektar. Berikut data produksi
dan konsumsi kopi di Indonesia.