*Upaya yg dilakukan utk membantu penyidik utk identifikasi seseorang, missal pd jenazah
tidak dikenal, membusuk, hangus, bencana alam, potongan tubuh, penculikan anak, bayi
tertukar.
*Identitas seseorang dipastikan bila paling sedikit 2 metode yg positif. ( Vi Si Do Pa Me Se Eks )
1. Sidik jari Visual Dokumen Pakaian dan perhiasan
2. Medik dan gigi Serologic eksklusi
SIDIK JARI :
Paling tinggi keakuratannya. * Jari tangan jenazah dibungkus kantung plastik
METODE VISUAL :
Dicocokan pd anggota keluarga ( lebih dari 1 orang ) yg kehilangan anggota keluarganya
Mayat harus belum membusuk
PEMERIKSAAN DOKUMEN ( SIM, KTP, Paspor )
Pd kecelakaan masal, dokumen tsb belum tentu milik korban
PEMERIKSAAN PAKAIAN
Merk, ukuran, inisial, badge. Bisa utk mayat yg telah membusuk
IDENTIFIKASI MEDIK :
TB, BB, warna rambut, mata, tatoo, seks, Ras, perkiraan umur, kelainan pd tulang.
Mempunyai nilai tinggi ok dilakukan oleh seorang ahli dg menggunakan pemeriksaan
penunjang )
PEMERIKSAAN GIGI :
Pencatatan data gigi ( odontogram ) jumlah, btk, susunan, tambalan, protesa.
Pemeriksaan rahang
Dilakukan dg manual, sinar X, pencetakan gigi
PEMERIKSAAN SEROLOGIK :
Menentukan gol. darah pd mayat yg telah membusuk dg memeriksa rambut, kuku, tulang
METODE EKSKLUSI :
Pd kecelakaan massal
IDENTIFIKASI POTONGAN TUBUH MANUSIA
Manusia / binatang ?
Bila banyak potongan, apakah dari 1 tubuh manusia ?
Dapat diketahui : jenis kelamin, ras, umur, TB, cacat tubuh, penyakit yg pernah diderita,
status sosek, cara pemotongan pd kasus mutilasi
1
Px/ makroskopik ( jenis kelamin), mikroskopik (kromatin seks wanita seperti drum stick pd
lekosit dan Barr body pd sel epitel ), serologic berupa rx antigen antibody ( rx presipitin)
IDENTIFIKASI KERANGKA :
Kerangka manusia, ras, jenis kelamin, perkiraan umur TB, ciri khusus, deformitas, tanda
kekerasan, perkiraan saat kematian ( keadaan kekeringan tulang )
Bandingkan dg data ante mortem, foto terakhir
Px anatomic : menentukan kerangka manusia. Bila ragu lakukan px serologic ( rx presipitin )
dan histologic (jumlah dan diameter kanal Havers )
Jenis kelamin : px tlg pnggul, tengkorak, sternum, tulang Panjang, scapula, metakarpal
IDENTIFIKASI DNA
2
LAHIR MATI LAHIR HIDUP
*Bukan kasus pembunuhan/penelantaran *dada sdh mengembang, diafragma sela iga 4-5
*Tanda kematian : napas(-), denyut jtg(-), *Makroskopik :
Denyut tali pusat(-), gerakan otot rangka(-) -paru mengisi rongga dada, menutupi sbgn kandung jtg
*Tanda maserasi (pembusukan intrauterin) -paru merah muda, tidak merata, gambaran mozaik
-vesikel/bula, jika pecah kulit merah kecoklatan -pleura tegang ( taut pleura )
-epidermis putih, keriput, bau tengik -konsistensi spt spon, derik udara (+)
-perlunakan tubuh : otot, tendon, sendi, tlg lepas -UAP (+)
-Litopedion ( bayi mummy) -Berat 1/35 BB
*Dada belum mengembang : iga datar, dafragma *Mikroskopik :
iga ke 3-4 -serabut retikulin tampak tegang
*Makroskopik paru :
-tersembunyi dibelakang kandung jtg *Udara dlm GIT (+). Napas buatan ?
-warna kelabu ungu merata, padat, derik udara(-)
-Pleura longgar (slack pleura)
-Berat paru 1/70 BB
*Uji Apung Paru : tekhnik tanpa sentuh (-)
-dilanjutkan dg px histopatologik
*Mikroskopik :
- cushion like dan club like (+)
-serabut retikulin berkelok kelok
Pd bayi cukup bulan, hampir selalu terdapat pusat penulangan pd distal femur
Ciri lain bayi cukup bulan :
Lanugo sedikit, terdapat pd dahi, punggung, bahu
3
Tulang rawan telinga sdh sempurna ( bila daun telinga dilipat akan kembali ke posisi semula
dg cepat )
Diameter tonjolan susu ≥ 7 mm
Kuku jari telah melewati ujung jari
Garis garis kaki 2/3 bgn depan kaki
Testis sdh turun ke testis
Labia minora sdh tertutup labia mayora yg telah berkembang sempurna
Kulitberwarna merah muda ( pd kulit putih ) atau merah kebiruan pd kulit hitam yg setelah
1-2 mg berubah jadi pucat atau coklat kehitaman
Lemak bawah kulit cukup meratashg kulit tidak berkeriput (kulit bayi premature keriput)
* Penentuan umur bayi ekstra uterin :
Udara dalam GIT :
- Bila hanya terdapat dlm lambung atau duodenum berarti hidup bbrp saat
- Dalam usus halus telah hidup 1-2 jam
- Dalam usus besar 5-6 jam
- Dalam rectum 12 jam
Mekonium dalam kolon : meconium akan keluar semua dlm waktu 24 jam setelah lahir
Perubahan tali pusat :
- Setelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat baiklahir hidup / mati
- Pd tempat lekat, akan terbentuk lingkaran merah setelah bayi hidup selama 36 jam
- Tali pusat akanmengering menjadi spt benang dalam 6-8 hr dan akan terjadi
penyembuhan luka yg sempurna bila tidak terjadi infeksi dlm waktu 15 hr.
Eritrosit berinti : akan hilang dlm 24 jam pertama paska lahir
Ginjal : pd hr 2-4 deposit asam urat berwarna jingga berbentuk kipas (fan shaped)
Perubahan sirkulasi darah : Paska lahir, terjadi obliterasi arteri vena umbilicus dl waktu 3-4
hr. ductus venosus tertutup setelah 3-4 mg, foramen ovale menutup setelah 3-4 mg
4
Hal lain yg tidak sesuai dg partus presipitatus adalah terdapatnya caput suksedaneum,
molase hebat dan fraktur tulang tengkorak serta ibu yg primipara.
Verniks kaseosa ( lemak bayi ) dan darah : telah dibersihkan. Pd bayi yg dibuang kedalam
air, verniks kaseosa tidak akan hilangseluruhnya dan masih dapat ditemukan didaerah
lipatan kulit, ketiak, belakang telinga, lipat paha, lipat leher.
Pakaian : terdapat pakaian atau penutup bayi.
Penyebab Kematian :
Tersering adalah asfiksia ( mati lemas )
Penyebab lain : proses persalinan ( trauma ), kecelakaan ( bayi terjatuh, p. presipitatus ),
pembunuhan, alamiah ( penyakit )
5
Tali pusat : sdh terputus atau masih melekat pd ari. Bila terputus : terpotong rata / tidak.
Apakah sdh terikat dan diberi antiseptic ? adakah tanda kekerasan : hematoma atau
Wharton’s jelly berpindah tempat. Apakah terputusnya dekat uri atau pusat bayi.
Kepala : kaput suksedaneum, molase tulang tengkorak ?
Tanda kekerasan :
- Tanda pembekapan disekitar mulut dan hidung
- Memar pd mukosa bibir dan pipi
- Tanda pencekikan atau jerat pd leher, memar atau lecet pd tengkuk
Pd Autopsi :
Perhatikan pd leher. Adakah tanda tanda penekanan. Resapan darah pd kulit sebelah
dalam. Pd bayi, ok jaringan lebih elastisdibanding dewasa maka tanda kekerasan tsb jarang.
Benda asing dlm jalan napas
Rongga dada : histopatologik paru dan UAP
Tanda asfiksia : Tardieus spot pd permukaan paru, jantung, timus, epiglottis
Tulang belakang : tanda kelainan kongenital dan tanda kekerasan
Periksa pusat penulangan.
Periksa tulang kepala dan otak perdarahan
@ Sebelum pemeriksaan :
- Ada permintaan tertulis
- Korban diantar polisi ok tubuh korban merupakan benda bukti
- Bila korban dating sendiri, setelah selesai trus pulang, datang polisi membawa SpV
harus ditolak. Minta polisi membawa korban bersamaan dg SpV , baru bisa dibuat VER.
Hasil pemeriksaan yg pertama dapat diberikan dalam bentuk surat keterangan.
- Ada izin tertulis dari korban / walinya
- Dokter didampingi oleh perawat
- Px secepat mungkin, jangan sp korban menunggu
- Jika datang seorang bapak membawa anaknya utk diperiksa apakah masih perawan ?
tanyakan apa maksud pemeriksaan. Bila sekedar ingin tau dapat diperiksa tapi tidak
diberikan surat keterangan. Jika untuk penuntutan harus ditolak ok harus berdasarkan
permintaan polisi
Pemeriksaan :
@ Data yg perlu dicantumkan dalam pendahuluan ( identitas ) :
- Polisi : instansi, nama, pangkat
- Korban : nama, umur, alamat, pekerjaan
- Dokter dan perawat : nama
- Tempat, tanggal, jam pemeriksaan
@ Hati hati, keterangan yg diberikan oleh korban tidak selalu benar, mungkin ok takut atau
tujuan pemerasan dll
@ anamnesis bersifat subjektif shg seharusnya tidak dimasukan kedalam VER. Anamnesis
dibuat terpisah dan dilampirkan pd VER dg judul “keterangan yg diperoleh dari korban”
@ Anamnesis umum :
- Umur, Tempat, tanggal lahir, Status perkawinan
- Siklus haid ( utk anak yg tidak diketahui umurnya )
- Penyakit kelamin dan penyakit kandungan serta adanya penyakit lain ( epilepsy dll )
- Apakah pernah bersetubuh, yg terakhir kapan, apakah pakai kondom.
7
Umur ? payudara, rambut os pubis, gigi ( M2 tumbuh usia 12 thn, M3 tumbuh usia 17-21
thn ), haid
Jika belum haid tentukan ada / tidaknya ovulasi vaginal smear
@ Anamnesis khusus :
- Waktu kejadian : tanggal dan jam
- Bila waktu persetubuhan dan waktu melapor berbeda bbrp hari / minggu dapat
diperkirakan bahwa peristiwa itu bukan perkosaan.
- Apakah terjadi penetrasi dan ejakulasi dan setelah kejadian, korban mandi dan mencuci
dan mengganti pakaian.
@ Pemeriksaan pakaian :
- rapih atau tidak.
- apakah terdapat : robekan lama atau baru sepanjang jahitan atau melintang pd pakaian.
- Kancing terputus ( lama / baru ) akibat tarikan.
- Bercak darah, mani, lumpur.
- Trace evidence : rumput, tanah dll ). kirim ke lab kriminologi
@ Pemeriksaan tubuh korban :
Pemeriksaan umum :
- Tampilan ( rambut dan wajah ) : rapi / kusut
- Keadaan emosional : tenang / sedih / gelisah
- Perhatikan apakah korban menunjukan tanda tanda bekas hilang kesadaran, tanda tanda
telah berada dibawah pengaruh alcohol, hipnotik dan narkotika ( needle mark ). Jika ya
sampel urin dan darah toksikologi
- Apakah korban melawan : bekas kekerasan ( memar, luka lecet pd daerah mulut, leher,
pergelangan tangan, lengan, paha bgn dalam dan pinggang ), kerokan kuku korban sel
epitel kulit dan darah pelaku
- Adakah trace evidence yg melekat pd tubuh korban
8
Pemeriksaan Khusus : Genitalia
- Adakah rambut kemaluan yg saling melekat akibat cairan mani yg mengering gunting
utk pemeriksaan lab
- Bercak air mani disekitar alat kelamin kerok dg sisi tumpul skapel atau swab dg kapas
lidi yg telah dinasahi dg NaCl
- Vulva : tanda kekerasan ( hiperemi, edema, memar, luka lecet ( goresan kuku )
- Introitus vagina : hiperemi, edema. Dg kapas lidi diambil bahan utk pemeriksaan sperma
dari vestibulum / forniks posterior.
- Himen : rupture / tidak. Ruptur baru / lama, lokasi rupture, rupture apakah sampai
insersio atau tidak.
- Tentukan besar orifisium : sebesar ujung jari kelingking, jari telunjuk atau 2 jari
- Ukuran lingkar orifisium : ujung kelingking / telunjuk dimasukan dg hati hati kedalam
orifisium sampai terasa tepi himen menjepit ujung jari, beri tanda pd sarung tangan dan
lingkaran pd titik itu diukur. Ukuran pd perawan kira kira 2,5 cm. Lingkaran yg
memungkinkan persetubuhan adalah minimal 9 cm.
- Persetubuhan tidak selalu disertai dg deflorasi. Pd rupture lama, robekan menjalar sampai
ke insersio disertai adanya jaringan parut pd jaringan dibawahnya. Ruptur yg tidak sampai
insersio, bila sdh sembuh tidak dapat dikenali lagi.
- Periksa apakah frenulum labiorum pudenda dan commisura labiorum posterior utuh /
tidak.
- Periksa vagina dan serviks dg speculum. Adakah penyakit kelamin.
- Ambil sampel utk pemeriksaan lab :
Untuk pemeriksaan cairan mani dan sel mani dalam lendir vagina dg menggunakan dg
pipet Pasteur / ose batang gelas / swab
Bahan diambil dari forniks posterior
Pada anak atau bila himen utuh : ambil bahan dari vestibulum saja
Pemeriksaan thd N.gonorrhoea dari secret ureter ( urut dg jari ) pewarnaan gram
Pemeriksaan dilakukan pd hari 1, 3, 5, 7
Jika N.G (+) terbukti adanya kontak seksual dg seorang penderita. Bila pd pria
tertuduh juga N.G (+) petunjuk yg cukup kuat.
Jika terdapat ulkus secret diambil pemeriksaan serologi / bakteriologi
Bila ada indikasi periksa kehamilan dan toksikologi dari urin dan darah.
9
Pemeriksaan pria tersangka :
Pakaian : bercak semen ( tidak mempunyai arti dalam pembuktian), darah (
mempunyai nilai ok kemungkinan berasal dari darah deflorasi. Periksa golongan darah).
Cari bekas kekerasan.
Cari sel epitel vagina pada gland penis, dg cara menekankan kaca objek pd gland penis,
korona atau frenulum, kemudian diletakan terbalik diatas cawan yg berisi larutan lugol.
Sitoplasma sel epitel vagina akan berwarna coklat tua ok mengandung glikogen. Warna
ini cepat hilang, tapi dpt ditimbulkan lagi dg meletakkannya diatas cairan lugol.
Periksa secret uretra STD
Trace evidence pd pakaian. Bila tidak ada fasilitas dibungkus, disegel, buat berita
acara pembungkusan dan penyegelan kirim ke laboratorium forensic kepolisian
Periksa rambut kemaluan yg lepas pd badan wanita bandingkan masing masing.
Ruptur himen :
Bedakan celah bawaan dari rupture dg memperhatikan sampai di insersio himen
Celah bawaan tidak mencapai insersio, sedangkan rupture dapat sp ke dinding vagina.
Pd vagina akan ditemukan parut bila rupture sudah sembuh, sedangkan rupture yg tidak
mencapai basis tidak akan menimbulkan parut.
Ruptur akibat persetubuhan biasa ditemukan dibagian posterior kanan atau kiri dg
asumsi bahwa persetubuhan dilakukan dg posisi saling berhadapan.
PENGGUGURAN KANDUNGAN
* Adalah tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran,
tanpa melihat usia kandungannya. Sewaktu pengguguran, kandungan masih hidup.
* Adanya factor kesengajaan dan tidak adanya factor usia kehamilan.
* Jenis abortus : Spontan dan Provokatus ( terapeutik dan kriminalis )
1. Kekerasan mekanik local : gerakan fisik >>, pemijatan, pukulan, aliran listrik pd serviks
2. Kekerasan dari dalam ( manipulasi vagina dan serviks ) : penyemprotan air sabun pd portio
( dpt mengakibatkan emboli ), aplikasi asam arsenic, PK pekat, jodium tingtur, pemasangan
laminaria, pemecahan selaput amnion, jamu perangsang kontraksi uterus
* Abortus dapat dilakukan oleh : sendiri, oranglain ( ahli dan tidak ahli )
10
* abortus oleh ahli : mungkin tidak meninggalkan bekas dan bila telah > 1 hari komplikasi yg
timbul atau penyakit yg menyertai mungkin mengaburkan tanda tanda abortus criminal
Pemeriksaan :
Pd korban hidup, perhatikan tanda kehamilan ( perubahan payudara, pigmentasi,
hormonal, mikroskopik ). Perlu bukti adanya usaha penghentian kehamilan ( tanda
kekerasan pd genitalia interna / eksterna, perut dll )
Toksikologi : jenis obat, IUFD
Mikroskop : thd sisa jaringan
Bila ada kecurigaan abortus kriminalis sebagai penyebab kematian autopsy buka
abdomen. Bila ada cairan toksikologi
Pemeriksaan dalam :
Uterus : pembesaran, krepitasi, luka, perforasi. Lakukan tes emboli udara pd Vena cava
inferior dan jantung.
Alat genital interna : apakah pucat, kongesti, memar
Uterus diiris mendatar dg jarak antar irisan 1 cm deteksi perdarahan yg berasal dr bawah
Ambil darah dari jantung ( segera setelah test emboli ) toksikologi
Urin test kehamikan dan toksikologi
Mikroskopik : sel trofoblas yg merupakan tanda kehamilan. Kerusakan jaringan tanda
usaha penghentian kehamilan. Sel radang PMN tanda intravitalitas.
TENGGELAM
* Definisi : kematian akibat mati lemas (asfiksia) yg disebabkan masuknya cairan kedalam
saluran pernapasan.
Beberapa istilah drowning
1. Wet drowning : cairan masuk kedalam saluran pernapasan setelah korban tenggelam.
2. Dry Drowning : cairan tidak masuk kedalam saluran pernapasan akibat spasme laring.
3. Secondary drowning. Terjadi gejala bbrp hari setelah korban tenggelam (dan diangkat dari
dalam air) dan korban meninggal akibat komplikasi.
4. Immersion syndrome. Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat
refleks vagal. Alkohol dan makan terlalu banyak merupakan factor pencetus.
11
Tenggelam dalam air tawar
* Terjadi absorbsi cairan yang masif.
* Konsentrasi elektrolit dalam air tawar < konsentrasi dalam darah hemodilusi darah, air
masuk kedalam darah hemolisis pengenceran darah kompensasi tubuh melepaskan
ion kalium dari serabut otot jantung sehingga kadar ion kalium dalam plasma meningkat
sedangkan dalam otot jantung berkurang fibrilasi ventrikel dan penurunan tekanan darah,
kematian akibat anoksia otak. Kematian terjadi dalam waktu 5 menit.
* Korban tenggelam akan menelan air dalam jumlah yang makin lama makin banyak, kemudian
menjadi tidak sadar dalam waktu 2-12 menit (fatal period). Dalam periode ini bila korban
dikeluarkan dari air, ada kemungkinan masih dapat hidup bila upaya resusitasi berhasil.
13
5. Washer woman’s hand, telapak tangan dan kaki berwarna keputihan dan berkeriput yang
disebabkan karena imbibisi cairan ke dalam kutis dan biasanya membutuhkan waktu lama.
6. Cadaveric spasme, merupakan tanda intravital yang terjadi pada waktu korban berusaha
menyelamatkan diri dg memegang apa saja seperti rumput atau benda – benda lain dalam air.
7. Luka – luka lecet pd siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan pd benda – benda dalam air.
Puncak kepala mungkin terbentur pada dasar waktu terbenam, tetapi dapat pula terjadi luka post-
mortal akibat benda- benda atau binatang dalam air.
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan diatom.
* Mati karena tenggelam cairan bersama diatom akan masuk kedalam saliran pernapasan
atau pencernaan
* Pemeriksaan diatom dilakukan pada jaringan paru mayat segar. Bila mayat telah membusuk,
pemeriksaan daitom dilakukan dari jaringan ginjal, otot skelet atau sumsum tulang paha.
* Pemeriksaan diatom pada hati dan limpa kurang bermakna sebab dapat berasal dari
penyebaran abnormal dari saluran pencernaan terhadap air minum atau makanan.
14
Pemeriksaan getah paru.
Diagnosis tenggelam
Bila mayat masih segar :
1. Pemeriksaan luar.
2. Pemeriksaan dalam.
3. Pemeriksaan laboratorium : histologi, destruksi jaringan dan berat jenis serta elektrolit darah.
*Bila mayat udah membusuk, maka diagnosis kematian akibat tenggelam dibuat
berdasarkan adanya diatom yang cukup banyak pada paru – paru yang bila di sokong oleh
penemuan diatom pada ginjal, otot skelet atau diatom pada sumsum tulang, maka diagnosis
akan menjadi makin pasti.
15